Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat yang telah
dilimpahkannya sehingga kami dapat meneyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun pokok
bhasan yang dikaji dalam makalah ini adalah tentang “ Pancasila Sebagai Identitas dan Karakter
Bangsa “ yang bertujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah PANCASILA.
selanjutnya kami mengucapkan terima kasih pada Ibu Dra. Saudatus Saniah Tanjung, M.Pd yang
merupakan dosen dari mata kuliah PANCASILA yang telah membimbing kami, kami mohon bantuan
yang sebesar- besarnya jika masih banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan maklah ini masih terdapat berbagai kekurangan dan kesilapan
baik dalam hal penulisannya maupun isi, kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekalian
yang bersifat membangun yang bisa menjadi bahan acuan dan pertimbangan bagi kami untuk
kesempurnaan makalah dikemudian harinya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia sebelum disahkan pada tanggal 18 Aagustus 1945
oleh PPKI, nilai- nilainya telah ada pada bangsa Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum Indonesia
mendirikan suatu Negara, nilai- nilai itu berupa adat istiadat, kebudayaan serta nilai- nilai religius. Nilai-
nilai tersebut telah ada dan melekat serta teramalkan dalam kehidupan sehari- hari sebagai pandangan
hidup dan nilai- nilai luhur yang dicita- citakan. Nilai- nilai tersebut kemudian diangkat dan dirumuskan
secara formal oleh para bapak- bapak pendiri bangsa ini untuk selanjutnya dijadikan dasar filsafat
Indonesia.
Berdasarkan kenyataan tersebut, Pancasila selain merupakan dasar Negara Repblik Indonesia, merupakan
satu ideologi, pandangan hidup, jiwa dan kepribadian bangsa yang mencerminkan identitas nasional
bangsa Indonesia. Identitas nasional sendiri merupakan suatu ciri dari sebuah bangsa yang
membedakannya dengan bangsa lain. Dengan kata lain setiap bangsa memiliki keunikan dan ciri khas
yang menentukan identitas bangsa tersebut. Berdasarkan pengertian yang telah disebutkan, identitas suatu
bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri dan kepribadian masyarakat suatu bangsa.
Penyusunan makalah dengan tema ini diharapkan dapat membantu memperluas wawasan kita mengenali
identitas nasional bangsa Indonesia, sehinga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari- hari.
B. Rumusan Masalah
1. Pancasila sebagai Identitas Nasional
2. Keterkaitan Globalisai dengan Identitas Nasional
3. Revitalisasi Pancasila sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
4. Pancasila sebagai Karakter Bangsa
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Pancasila sebagai Identitas Nasional
2. Untuk mengetahui Keterkaitan Globalisai dengan Identitas Nasional
3. Untuk mengetahui Revitalisasi Pancasila sebagai Pemberdayaan Identitas Nasional
4. Untuk mengetahui Pancasila sebagai Karakter bangsa
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pancasila Sebagai Identitas Nasional
Identitas memiliki arti sebagai ciri- ciri atau jati diri dari seseorang, kelompok atau sesuatu yang
dapat membedakannya dengan yang lainnya. Nasional merupakan konsep kebangsaan yang
menunjukkan kelompok yang terikat oleh kesamaan ras, Agama, budaya, Bahasa dan lainnya.
Sedangkan identitas nasional berkaitan dengan ideologi negara, pandangan hidup bangsa, dan
kepribadian bangsa (Indonesia) sehingga mencapai kedudukan tertinggi dalam tatanan berbangsa
dan bernegara, termasuk hukum yang berlaku di negara Indonesia.
Identitas nasional adalah juga sesuatu yang dibentuk dan disepakati dengan dimusyawarahkan
secara mufakat yang dapat membedakan negara yang satu dengan negara yang lainnya. Pancasila
sebagai identitas nasional berarti mengandung pengertian sebagai kepribadian bangsa yang dapat
mendorong bangsa Indonesia agar tetap berjalan sesuai dengan kesepakatan yang telah ditentukan,
serta tidak menyimpang dari garis yang telah ditetapkan.
Pancasila disebuta sebagai identitas nasional karena bangsa indonesia memiliki ciri khas tersendiri
dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai bagian dari masyarkat,
bangsa, internasional yang memiliki prinsip dan landasan hidup berdasarkan pancasila dan UUD
1945 yang berbeda dengan bangsa lainnya di dunia. Pancasila sebagai dasar filsafat bangsa dan
negara Indonesia yang bersumber pada nilai budaya dan agama yang dimiliki oleh bangsa
Indonesia sebagai kepribadian atau identitas bangsa.
Dengan demikian, Pancasila betul- betul merupakan nilai dasar yang merupakan identitas dan
karakter bangsa Indonesia. Pancasila sebagai identitas nasional Indonesia adalah sumber motivasi,
inspirasi, pedoman berprilaku dan sekaligus tolak ukur kebenarannya.
Selain Pancasila Indonesia memiliki Identitas nasional yang lain, yakni:
1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan, yaitu bahasa Indonesia.
2) Bendera negara, yaitu sang Merah Putih
3) Lagu Kebangsaan, yaitu Indonesia Raya
4) Lambang negara, yaitu Garyda Pancasila
5) Semboyan negara, yaitu Bhineka Tunggal Ika
6) Dasar falsafah negara, yaitu Pancasila
7) Konstitusi negara, yaitu UUD 1945
8) Bentuk Negara Kesatuan Indonesia yang berkedaulatan rakyat.
9) Konsepsi wawasan Nusantara
10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
1. Identitas Nasional
Kata identitas berasal dari bahasa inggris, yaitu identity yang memiliki pengertian harfiah ciri- ciri
, tanda- tanda atau jati diri yang melekat pada seseorang atau seseorang atau sesuatu yang
membedakan dengan yang lain. Sedangkan kata nasional merupakan identitas yang melekat pada
kelompok- kelompok yang lebih besar yang diikuti oleh kesamaan- kesamaan, baik fisik seperti
budaya, agama dan bahasa maupun non fisik seperti keinginan , cita- cita dan tujuan. Himpunan
kelompok- kelopok inilah yang kemudian disebut dengan istilah identitas bangsa atau identitas
nasional yang pada akhirnya melahirkan tindakan kelompok yang diwujudkan dalam bentuk
organisasi atau pergerakan- pergerakan yang diberi atribut- atribut nasional. Kata nasional sendiri
tidak bisa dilepaskan dari kemunculan konsep nasionalisme. Bila dilihat dalam konteks Indonesia,
maka identitas nasional itu merupakan manifestasikan nilai- nilai budaya yang tumbuh dan
berkembang dalam berbagai aspek kehidupan dan ratusan suku dihimpun dalam satu kesatuan
Indonesia menjadi kebudayaan nasional dengan acuan Pancasila dan ruh Bhineka Tunggal Ika
sebagai dasar dan arah pengembangannya. Dengan kata lain, hakikat identitas nasional kita
sebagai bangsa didalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang
aktualisasinya tercermin dalam penataan kehidupan kita dalam arti luas. Misalnya dalam aturan
perundang – undangan atau hukum, sistem pemerintahan yang diharapkan, nilai- nilai budaya
yang tercermindalam identitas nasional tersebut bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam
pergaulan baik dalam kebekuan normatif dan dogmatif melainkan sesuatu yang terbuaka yang
cenderung terus menerus bersemi karena hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat
pendukungnya. Konsekoensi dan implikasinya, bahwa identitas nasional adalah sesuatu yang
terbuka untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi
aktual yang berkembang dimasyarakat (Prof.Dr. Hamid Darmadi, 2020)
2. Unsur- unsur Identitas Nasional
Identitas nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk. Kemajemukan itu
merupakan gabungan dari unsur- unsur pembentukan identitas yaitu :
a. Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus yang bersifat askritif ( ada sejak lahir )
yang sama coraknya dengan umur dan jenis kelamin. Di indonesia terdapat banyak sekali
suku bangsa atau kelompok etnis dengan tidak kurang 300 dialeg bahasa.
b. Agama, bangsa Indnesia terkenal sebagai masyarakat yang agamis, agama- agama yang
tumbuh dan berkembang dinusantara adalah agama Islam, Kristen, Khatolik, Hindu,
Budha dan Kong hu cu
c. Kebudayaan, adalah pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang isinya adalah
perangkat- perangkat atau model- model pengetahuan yang secra kolektif digunakan oleh
pendukung- pendukungnya untuk menafsirkan dan memahami lingkungan yang dihadapi
dan digunakan sebagai rujukan atau pedoman untuk bertindak sesuai dengan lingkungan
yang dihadapi.
d. Bahasa merupakan unsur pendukung identitas nasional yang lain bahasa dipahami sebagai
sistem perlambangan yang secara arbiter dibentuk atas unsur- unsur bunyi ucapan manusia
dan yang digunakan sebagai sarana berinteraksi antar manusia.
Dan unsur – unsur identitas nasional tersebut dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian, sebagai
berikut.
1) Identitas fundamental: yaitu merupakan Pancasila yang merupakan falsafah bangsa, dasar negara,
dan ideologi negara.
2) Identitas instrumental : beisi UUD 1945 dan tata perundanganny, bahasa Indonesia, lambang
negara, bendera negara, lagu kebangsaan Indonesia Raya
3) Identitas alamiah : meliputi negara kepulauan dan pluralisme dalam suku, bahasa, budaya dan
agama serta kepercayaan.
Bagi bangsa Indonesia, Identitas nasional merupakan hal yang sangat penting karena telah memiliki dasar
yang sangat kuat, berupa Pancasila dan UUD 1945 (Hasoloan, 2016)
B. Keterkaitan Globalisasi Dengan Identitas Nasional
Era globalisasi dapat berpenaruh terhadap nilai- nilai budaya bangsa Indonesia era globalisasi
tersebut mau tidak mau , suka tidak suka, telah datang dan menggeser nilai- nilai yang telah
ada. Nilai- nilai tersebut dapat bersifat positif maupun yang bersifat negatif. Semua ini
merupakan ancaman, tantangan dan sekaligus sebagai peluang bagi bangsa Indonesia untuk
berkreasi dan berinovasi disegala aspek kehidupan
1. Pengaruh Globalisasi
Di era globalisasi pergaulan antar bangsa semakin ketat. Batas antar negara hampir tidak
ada artinya batas wilayah tidak lagi menjadi penghalang didalam pergaulan, antar bangsa
yang semakin kentak itu, akan menjadi proses akultural saling meniru dan saling
mempengaruhi antar budaya masing- masing. Hal yang perlu kita cermati dari proses
akulturasi tersebut, biasanya ditandai oleh dua faktor yaitu sebagai berikut:
a. Semakin menonjolnya sikap individualitis yaitu mengutamkan kepentingan pribadi di
atas kepentingan dengan azas gotong royong.
b. Semakin menonjilnya sikap matrealistis yang berarti harkat dan martabat kemanusiaan
di ukur dari hasil atau keberhasilan seseorang dalam memperoleh kekayaan. Hal ini
berakibat bagaimana cara memperoleh menjadi tidak dipersoalkan lagi, bila hal ini
terjadi berarti etika dan moral dikesampungkan.
Arus informasi yang semakin pesat mengakibatkan akses masyarakat terhadap nilai-
nilai asing yang negatif semakin besar. Apabila proses ini tidak segera dibendung maka
akan berakibat lebih serius, sehingga pada puncaknya mereka tidak bangga kepada
bangsa negaranya.
Pengaruh negatif akibat proses akulturasi tersebut dapat meronsong nilai- nilai yang
telah ada didalam masyarakat kita, jika semua ini dapat dibendung, maka akan
mengganggu ketahanan disegala aspek, bahkan mengarah kepada kreditabilitas sebuah
ideologi. Untuk membendung arus globalisasi yang sangat eras tersebut, kita harus
beruoaya untuk menciptakan suatu kondisi agar ketahanan nasional dapat terjaga, salah
satunya dengan cara membangun sebuah konsep nasionalisme kebangsaan yang
mengarah kepada konsep identitas nasional.
Dengan adanya globalisasi identitas hubungan masyarakat antara satu negara yang lain
menjadi semakin tinggi. Dengan demikian kecenderungan munculnya kejahatan yang
bersifat tran- nasioanalmenjadi semakin sering terjadi. Kejahatan- kejahatan tersebut
antara lain terkait dengan masalah narkotika, pencucian uang, peredaran dokumen
keimigrasian palsu dan terorisme. Masalah- maslah tersebut berpengaruh terhadap
nilai- nilai budaya bangsa yang selama ini dijunjung tinggi mulai memudar. Hal ini
ditunjukkan dengan semakin merajalelanya peredaran narkotika dan psikotropika
sehingga sangat merusak kepribadian dan moral bangsa khusunya bagi generasi
penerus bangsa. Jika hal tersebut tidak dapat dibendung maka akan menganggu
terhadap ketahanan nasional disegala aspek kehidupan bahkan akan menyebabkan
lunturnya nilai- nilai identitas nasioanal. (Darmadi, 2020)
2. Integritas Nasional Indonesia dan Identitas Nasional
Masalalah integritas Nasioanal di Indonesia sangat kompleks dan multidimensial.
Untuk mewujudkannya, diperlukan keadilan dan kebijakan yang ditetapkan oleh
pemerintah, dengan tidak membedakan ras, suku, agama, bahasa, dan sebagainya.
Sebenarnya, upaya membangun keadilan, kesatuan dan persatuan bangsa merupakan
bagian dari upaya membangun dan membina stabilitas politik, disamping upaya lain
seperti banyaknya ketertiban pemerintah dalam menentukan komposisi dan
mekanisme parlemen.
Dengan demikian, upaya integrasi nasional dengan strategi yang mantap perlu terus
dilakukan, agar terwujud integrasi bangsa Indonesia yang diinginkan. Upaya
pembangunan dan pembinaan intregrasi nasional ini perlu, karena pada hakikatnya
intrgasi nasional tidak lain menunjukkan tingkat kuatnya persatuan dan kesatuanbangsa
inilah yang dapat menjamin terwujudnya negara yang makmur, aman dan tentram. Jika
melihat konflik yang terjadi di Aceh, Ambon, Kalimantan barat dan Papua, hal ini
merupakan cermin atas terwujudnya intregasi nasional yang diharapkan. Sedangkan
kaitannya dengan identitas nasional, bahwa adanya intregasi nasional dapat
menguatkan akar dari identitas nasioanal yang sedang dibangun.
f. Persatuan
Menempatkan kesatuan dan persatuan bangsa diatas kepentingan pribadi atau golongan,
persatuan dan kesatuan dikembangkan dengan memajukan pergaulan atas dasar Bhineka
Tunggal Ika.
g. Saling Menghormati
Sikap saling menghormati sudah mengakar dan membudaya dalam masyarakat Indonesia
dan sikap ini sebagai perekat terhadap budaya atau tradisi budaya yang berbeda diberbagai
daerah.
h. Toleransi
Dalam berkehidupan beragama, bangsa Indonesia menganut agama dan keyakinan yang
berbeda- beda, agar terpelihara hidup rukun dan damai dalam pergaulan hidup masyarakat,
berbangsa dan beragama.
i. Gotong royong
Gotong royong adalah suatu pekerjaan yang dilakukan bersama- sama tanpa pamrih untuk
menyelesaikan suatu kegiatan yang hasilnya dapat bermanfaat bagi semua orang yang
dilandasi raa kekeluargaan
j. Musyawarah
Musyawarah merupakan proses pengambilan keputusan yang dilakukan atas dasar
kesepakatan bersama untuk menyelesaikan suatu permasalahan.
k. Kerja sama
Kerja sama merupakan cirikhas Indonesia yang diwujudkan dalam berbagai kehidupan,
mulai dari kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
l. Ramah tamah
Bangsa Indonesia dikenal dengan bangsa Indonesia yang ramah tamah, yang diartikan
sebagai sifat baik hati, baik budi, santun dalam tutur kata,suka bergaul dan menyenangkan
dalam pergaulan.
m. Keserasian
Pada dasarnya kesejahteraan sikap tangguh, terus berjuang dalam kebahagiaan hidup
manusia akan dapat dicapai apabila terdapat keserasian hubungan antara dirinya dengan
Tuhan YME
n. Patriotisme
Patriotisme adalah sikap mental yang dilandasi oleh dasar cinta, siap membela dan rela
berkorban untuk tanah air, bangsa Indonesia dan Negara.
o. Kesederhanaan
Kesederhanaan merupakan sikap mental yang rendah hati dan bersifat sosial, tinkah laku
atau penampilan tutur kata selalu bershaja, sikap sederhana ini merupakan karakter dari
para pejuang bangsa dalam rangka mewujudkan dan mengisi kemerdekaan.
p. Martabat dan harga diri
Martabat merupakan tingkatan harga harkat manusia, kedudukan yang terhormat harga diri
adalah nilai dari nilai manusia.
q. Kerja keras
Kerja keras merupakan prilaku yang mewujudka upaya sunguh- sungguh dalam mencapai
sesuatu yang diharapkan.
r. Pantang menyerah
Pantang menyerah merupakan sikap tangguh, terus berjuang meskipun menghadapi
berbagai rintangan dan tantangan.