Anda di halaman 1dari 15

MACAM MACAM METODE PENGEMBANGAN KOGNITIF

ANAK USIA DINI

Dosen Pengampu . FITRI HANDAYANI, S.Pd.I, M.Psi

Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Bimbingan Konseling Islam

Disusun Oleh :

SEMESTER III-B

SUTRISNI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

( STAI ) TEBING TINGGI DELI

2023
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan syukur Alhamdulillah bahwasannya penulis telah


dapat menyelesaikan makalah. Dan tak lupa pula mengucapkan sholawat dan
salam kepada Nabi Muhammad SAW, di mana beliau yang membawa
perubahan yang begitu besar bagi kehidupan ini. Walaupun tak sedikit hambatan
yang kami hadapi, tiada daya dan upaya kecuali dengan pertolongan Allah SWT.

Walaupun demikian, sudah barang tentu makalah ini masih terdapat


banyak kesalahan dan belum di katakan sempurna karena keterbatasan
kemampuan penulis, oleh karena itu saran dan kritik yang sifatnya membangun
dan semua pihak yang penulis harapkan agar dalam pembuatan makalah di
waktu yang akan datang bisa lebih baik lagi.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan


pembaca pada umumnya.

Tebing Tinggi, 14 November 2023

SUTRISNI

I
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................... 1

A. Latar Belakang masalah ........................................................... 1


B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................... 2

A. Hakikat Metode Pembelajaran Aud......................................... 2


B. Macam Macam Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini
................................................................................................... 7

BAB III PENUTUP ............................................................................ 11

A. Kesimpulan................................................................................ 11

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 12

II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Metode pembelajaran anak usia dini merujuk pada pendekatan dan teknik
pengajaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak
pada usia dini, biasanya dari kelahiran hingga sekitar 8 tahun. Metode ini bertujuan
untuk merangsang perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak sejak
dini.
Proses perkembangan anak usia dini adalah area penelitian dan studi yang
luas yang telah menarik perhatian para ilmuwan, psikolog, dan profesional dalam
beberapa dekade terakhir. Latar belakang proses ini melibatkan sejumlah teori dan
konsep yang membantu kita memahami bagaimana anak-anak tumbuh dan
berkembang pada tahap awal kehidupan mereka.

Pendahuluan ini dapat memulai dengan menjelaskan betapa krusialnya


periode perkembangan anak usia dini dalam membentuk fondasi bagi perkembangan
selanjutnya. Ini adalah periode ketika anak-anak mengalami pertumbuhan fisik dan
perkembangan kognitif, sosial, dan emosional yang mendasar.Pendahuluan yang
kuat membantu pembaca atau pendengar memahami mengapa perkembangan anak
usia dini adalah topik yang signifikan dan relevan. Hal ini juga membantu
mengarahkan perhatian pada aspek-aspek penting yang akan dibahas selanjutnya
dalam pembahasan lebih mendalam.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat metode pembelajaran anak usia dini?
2. Jelaskan macam macam metode pengembangan kognitif anak usia dini!

C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana hakikat metode pembelajaran anak usia dini!
2. Mengetahui jelaskan macam macam metode pengembangan kognitif anak usia
dini!

1
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Metode Pembelajaran AUD

1. Pengertian Metode Pembelajaran Anak Usia Dini

Metode pembelajaran anak usia dini adalah suatu pendekatan yang dirancang
khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan pembelajaran anak-anak
pada usia dini, biasanya antara 0 hingga 8 tahun. Pendidikan anak usia dini
bertujuan untuk merangsang perkembangan holistik anak, melibatkan aspek fisik,
emosional, sosial, dan kognitif.

Hakikat metode pembelajaran anak usia dini adalah menciptakan lingkungan


belajar yang mendukung eksplorasi, kreativitas, dan perkembangan menyeluruh
anak-anak secara positif. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap anak adalah
individu yang unik dan membutuhkan pendekatan yang mempertimbangkan
keberagaman dalam gaya belajar dan tingkat perkembangan.

Metode pembelajaran anak usia dini merujuk pada pendekatan dan teknik
pengajaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak
pada usia dini, biasanya dari kelahiran hingga sekitar 8 tahun. Metode ini bertujuan
untuk merangsang perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak sejak
dini. pembelajaran anak menekankan permainan sebagai sarana utama
pembelajaran. Anak-anak belajar melalui kegiatan bermain yang dirancang untuk
merangsang imajinasi, kreativitas, dan keterampilan motorik. Anak-anak usia dini
lebih aktif dan belajar lebih baik melalui pengalaman langsung. Oleh karena itu,
sering melibatkan aktivitas-aktivitas seperti eksperimen, proyek-proyek seni, dan
kegiatan fisik.1

1
Ayief Fathurrahman. “Globalisasi . Langkah Menuju Westernisasi Global (Sebuah KajianPolitik
Ekonomi Internasional),” AKADEMIKA, 16, no. 1 (June 2011). h. 96

2
Penting untuk diingat bahwa perkembangan anak adalah proses yang
kontinu, dan tidak ada dua anak yang sama. Setiap anak akan melewati tahap-tahap
ini dengan kecepatan yang berbeda. Orang tua dan pengasuh perlu memberikan
dukungan yang sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing anak untuk
membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.

Perkembangan fisik-motorik anak usia dini adalah salah satu aspek penting
dalam perkembangan anak. Ini melibatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan
keterampilan motorik yang memungkinkan anak untuk bergerak, menjalani aktivitas
sehari-hari, dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Ada dua jenis keterampilan
motorik yang penting dalam perkembangan anak usia dini. motorik kasar dan
motorik halus. 2

2. Ciri Ciri Metode Pembelajaran Yang Baik Anak Usia Dini

Metode pembelajaran yang baik untuk anak usia dini memiliki beberapa ciri
khas yang mendukung perkembangan holistik anak-anak pada tahap tersebut.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri metode pembelajaran yang baik untuk anak usia
dini.3

a. Berorientasi pada Permainan (Play-Based). Metode pembelajaran yang baik


menekankan peran permainan sebagai alat utama pembelajaran. Aktivitas
permainan dirancang untuk merangsang imajinasi, kreativitas, dan keterampilan
motorik anak-anak.
b. Relevan dengan Pengalaman Hidup Anak. Pembelajaran harus relevan dengan
kehidupan sehari-hari anak-anak. Mengintegrasikan pengalaman nyata ke dalam
kurikulum membantu anak-anak membuat hubungan antara konsep-konsep
abstrak dengan kehidupan sehari-hari mereka.
c. Memperhatikan Keterampilan Sosial dan Emosional. Metode pembelajaran
harus merancang aktivitas yang mendukung pengembangan keterampilan sosial

2
Gunarti, Winda, dkk, Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 58.
3
Mulyasa. Manajemen PAUD, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 26.

3
dan emosional. Anak-anak diajak untuk berinteraksi dengan teman sebaya,
belajar berbagi, mengelola emosi, dan berkomunikasi.
d. Fleksibel dan Menyesuaikan Diri dengan Individu. Pendekatan yang baik
mengakui perbedaan dalam tingkat perkembangan setiap anak. Guru atau
pendidik anak usia dini harus dapat menyesuaikan pendekatan mereka sesuai
dengan kebutuhan dan minat individual anak-anak.
e. Menggunakan Beragam Materi Pembelajaran. Penggunaan beragam materi
pembelajaran, seperti buku cerita, lagu, permainan, dan bahan-bahan
manipulatif, membantu memberikan variasi dan mendukung berbagai gaya
belajar anak-anak.4

Metode pembelajaran yang baik memberikan ruang bagi anak-anak untuk


eksplorasi dan menemukan pengetahuan sendiri. Aktivitas yang mendorong
keingintahuan dan eksperimen membantu mengembangkan keterampilan penalaran
dan pemecahan masalah.

Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran anak sangat penting.


Komunikasi yang baik antara pendidik dan orang tua membantu menciptakan
lingkungan pendidikan yang konsisten di rumah dan di sekolah. Lingkungan
pembelajaran anak usia dini harus aman, merangsang, dan mempromosikan
eksplorasi. Fasilitas dan peralatan yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhan anak-
anak menjadi faktor penting. 5

Pembelajaran harus mendorong pengembangan kemampuan bahasa dan


komunikasi anak-anak. Penggunaan cerita, lagu, dan aktivitas berbicara membantu
membangun keterampilan ini. Evaluasi yang Bersifat Formatif dan Observasional.
Evaluasi anak-anak pada usia dini sebaiknya bersifat formatif dan observasional,
lebih menekankan pada perkembangan keseluruhan daripada penilaian formal.

4
Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Islami, (Bandung: Rafika Aditama, 2007), h. 83.
5
Catling, Jonathan & Jonathan Ling, Psikologi Kognitif, (Penerbit Erlangga, 2012), h.3.

4
Observasi langsung oleh pendidik memungkinkan pemahaman yang lebih baik
tentang kemajuan anak.

Memperhatikan ciri-ciri ini dapat membantu memastikan bahwa metode


pembelajaran yang diterapkan pada anak usia dini mendukung perkembangan
mereka secara menyeluruh.6

3. Prinsip Penentuan Metode Pembelajaran Anak Usia Dini

Penentuan metode pembelajaran anak usia dini sebaiknya didasarkan pada


prinsip-prinsip pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan perkembangan dan
karakteristik anak-anak pada tahap usia tersebut. Beberapa prinsip penentuan
metode pembelajaran anak usia dini melibatkan pemahaman mendalam tentang
karakteristik anak-anak usia dini dan pendekatan pembelajaran yang efektif. Berikut
adalah beberapa prinsip yang dapat dipertimbangkan. 7

a. Memahami Perkembangan Anak. Setiap metode pembelajaran harus didasarkan


pada pemahaman yang mendalam tentang tahap perkembangan fisik, kognitif,
sosial, dan emosional anak-anak pada usia dini. Pengetahuan ini membantu
merancang pengalaman pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan mereka.
b. Bervariasi dan Menyesuaikan Diri. Tidak ada satu metode tunggal yang cocok
untuk semua anak. Metode pembelajaran sebaiknya bervariasi dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan individual setiap anak. Fleksibilitas dalam
pendekatan pembelajaran membantu memenuhi kebutuhan beragam anak-anak.
c. Berbasis Penelitian dan Bukti. Penentuan metode pembelajaran sebaiknya
didasarkan pada penelitian dan bukti ilmiah tentang apa yang efektif dalam

6
Moeslichatoen, R. Metode Pengajaran di Taman Kanak Kanak. (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),
h. 138.
7
Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Kencana, 2013), h. 162.

5
pendidikan anak usia dini. Menggunakan pendekatan yang telah terbukti secara
empiris dapat memberikan dasar yang kokoh untuk pengambilan keputusan.
d. Partisipasi Aktif dan Pengalaman Langsung. Anak-anak usia dini belajar melalui
pengalaman langsung dan partisipasi aktif. Oleh karena itu, metode
pembelajaran sebaiknya memfasilitasi keterlibatan anak dalam aktivitas
pembelajaran yang hands-on dan merangsang.
e. Kreativitas dan Imajinasi. Metode pembelajaran anak usia dini seharusnya
merangsang kreativitas dan imajinasi anak-anak. Penggunaan cerita, permainan
peran, dan aktivitas seni dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif dan imajinatif.
f. Berbasis Permainan (Play-Based). Sebagian besar metode pembelajaran yang
efektif untuk anak usia dini memiliki unsur permainan yang kuat. Aktivitas
permainan membantu anak-anak belajar dengan cara yang alami dan
menyenangkan.8

Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran anak usia dini sangat
penting. Metode pembelajaran sebaiknya mendukung kolaborasi dengan orang tua
dan melibatkan mereka dalam mendukung perkembangan anak. Penggunaan bahasa
yang mendukung dan merangsang perkembangan bahasa anak seharusnya menjadi
fokus. Cerita, lagu, dan percakapan sehari-hari membantu dalam pengembangan
kemampuan berbahasa.

Keseimbangan Antara Struktur dan Kebebasan. Metode pembelajaran harus


memberikan keseimbangan antara memberikan struktur dan memberikan kebebasan
bagi anak-anak. Hal ini membantu mereka mengembangkan kemandirian dan
tanggung jawab. Penggunaan Teknologi yang Bijak. Jika melibatkan teknologi,
pastikan penggunaannya bijak dan sesuai dengan kebutuhan perkembangan anak-
anak. Penggunaan perangkat lunak atau aplikasi yang didesain khusus untuk anak
usia dini dapat menjadi sumber pembelajaran yang bermanfaat.

8
Chaplin, J.P., Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2001), h. 185.

6
Dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip ini, pendidik atau pengasuh
dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang positif dan mendukung bagi anak-anak usia dini. 9

B. Macam Macam Metode Pengembangan Kognitif Anak Usia Dini

Pengembangan kognitif pada anak usia dini dapat dilakukan melalui


berbagai metode yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan
mereka. Berikut adalah beberapa metode pengembangan kognitif anak usia dini. 10

1. Bermain (Play-Based Learning). Bermain adalah cara alami bagi anak-anak


untuk belajar. Melalui bermain, anak-anak dapat mengembangkan keterampilan
kognitif seperti pemecahan masalah, imajinasi, dan kreativitas. Permainan dapat
mencakup permainan fisik, permainan peran, dan permainan konstruksi.
2. Pendekatan Montessori. Metode Montessori menekankan pembelajaran mandiri
dan penggunaan bahan pembelajaran khusus. Anak-anak diberi kebebasan untuk
memilih aktivitas mereka sendiri, sementara pendidik berperan sebagai
pengamat dan fasilitator.
3. Pendekatan Piaget (Constructivism). Teori konstruktivisme oleh Jean Piaget
menekankan pembelajaran aktif dan pemahaman konsep melalui interaksi
dengan lingkungan. Aktivitas yang dirancang untuk merangsang eksplorasi dan
penemuan diterapkan dalam pendekatan ini.
4. Pendekatan Vygotsky (Sociocultural Theory). Teori sosiokultural oleh Lev
Vygotsky menekankan peran penting interaksi sosial dalam pengembangan
kognitif. Pendidikan berbasis pada pendekatan ini mencakup kolaborasi antara
anak-anak dan pembimbing dalam proses pembelajaran.

9
Azwar, S., Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h.
112.
10
Gunarti, Winda, dkk, Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia
Dini, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 62.

7
5. Pendekatan Reggio Emilia. Pendekatan ini menekankan kreativitas dan
eksplorasi melalui seni. Anak-anak terlibat dalam proyek-proyek kolaboratif
yang mendorong pemikiran kreatif dan pemaparan ide.
6. Pembelajaran Berbasis Proyek. Anak-anak terlibat dalam proyek-proyek
pembelajaran yang panjang, memberikan kesempatan untuk menjelajahi konsep
secara menyeluruh dan mendalam.
7. Pembelajaran Melalui Musik dan Seni. Kegiatan musik dan seni dapat
merangsang perkembangan kognitif anak, termasuk keterampilan motorik halus
dan daya ingat.
8. Bermain Puzzle dan Permainan Papan. Penggunaan puzzle dan permainan papan
dapat membantu mengembangkan pemecahan masalah, keterampilan kognitif,
dan koordinasi mata dan tangan.
9. Bacaan Interaktif (Interactive Reading). Membaca buku-buku dengan interaktif
dapat membantu mengembangkan keterampilan bahasa, pemahaman, dan
imajinasi anak-anak. 11

Aplikasi edukatif dan perangkat lunak interaktif dapat digunakan untuk


merangsang pengembangan kognitif, tetapi perlu dikelola dengan bijak dan
disesuaikan dengan kebutuhan anak.

Penting untuk mencatat bahwa pendekatan terbaik mungkin melibatkan


kombinasi dari berbagai metode, yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
preferensi anak. Faktor seperti keberagaman, keunikan, dan kebutuhan individu
setiap anak harus dipertimbangkan dalam pemilihan metode pengembangan
kognitif. 12

Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa

11
Anik Indarwarti, Mengembangkan Kecerdasan Kognitif Anak Melalui Beberapa Metode.
Jurnal PSYCHO IDEA, Tahun 15, No. 02, 2017, h. 112-116.
12
Padmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 78.

8
dan komunikasi, yang tercangkup dalam kecerdasan intelektual, emosional, spiritual
yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Slamet Suyanto
(dalam Mansur, 2005) menyatakan bahwa aspek perkembangan anak usia dini
meliputi fisik-motorik, intelektual, moral, emosional, bahasa, dan kreativitas.13

Dalam membantu anak agar dapat berkembang secara optimal, maka dapat
dilakukan stimulasi intelektual, dan penyediaan kesempatan yang luas untuk
mengeksplorasi dan belajar secara aktif.

Proses kognitif anak usia dini adalah perkembangan kognitif yang terjadi
pada anak-anak selama tahun-tahun awal kehidupan mereka. Kognisi melibatkan
pemrosesan informasi, pemahaman, dan kemampuan berpikir, dan
perkembangannya sangat penting dalam membentuk dasar pengetahuan dan
pemahaman anak. Berikut adalah beberapa aspek utama dari proses kognitif pada
anak usia dini.

1. Perkembangan Otak. Selama tahun-tahun awal kehidupan, otak anak


berkembang dengan pesat. Sel-sel otak berkembang dan menghubungkan satu
sama lain. Proses ini merupakan dasar untuk perkembangan kognitif lebih lanjut.
2. Pembelajaran Bahasa. Anak usia dini mulai mengembangkan kemampuan
bahasa. Ini termasuk mendengarkan, memahami, dan akhirnya mengungkapkan
diri mereka melalui kata-kata. Mereka memahami kosakata dasar dan mulai
memahami struktur bahasa.
3. Perkembangan Kognitif. Ini mencakup perkembangan kemampuan berpikir,
mengingat, dan memecahkan masalah. Anak-anak mulai memahami hubungan
sebab-akibat, memecahkan teka-teki sederhana, dan mengenali pola-pola.
4. Imajinasi dan Kreativitas. Anak-anak usia dini sering memiliki imajinasi yang
kuat. Mereka dapat berimajinasi situasi dan cerita yang belum terjadi. Ini
membantu dalam perkembangan pemahaman mereka tentang dunia.

13
Sujiono Nurani Yuliani, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2005), h. 83.

9
5. Pengenalan Angka dan Konsep Matematika Dasar. Anak-anak mulai mengenali
angka, menghitung, dan memahami konsep dasar matematika seperti
pengukuran, urutan, dan kuantitas.
6. Pemahaman Dunia Fisik. Anak-anak mulai memahami dunia fisik di sekitar
mereka, termasuk konsep-konsep seperti ruang, waktu, dan objek.14

Penting untuk dicatat bahwa setiap anak memiliki jalannya masing-masing


dalam perkembangan kognitif. Sumber daya, lingkungan, dan pengalaman bermain
serta belajar berperan dalam proses ini. Orang tua dan pengasuh berperan penting
dalam memberikan rangsangan, pengalaman, dan dukungan yang sesuai dengan
tingkat perkembangan kognitif anak mereka. Mendengarkan, berbicara, dan
berinteraksi dengan anak-anak secara positif juga sangat penting dalam
memfasilitasi perkembangan kognitif yang sehat.15

14
Sujiono Nurani Yuliani, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2005), h. 92.
15
Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Salemba Humanika, 2014), h. 89.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan anak usia dini adalah proses yang kompleks dan penting
dalam kehidupan seorang anak. Ini mencakup pertumbuhan fisik, perkembangan
kognitif, sosial, dan emosional yang terjadi dari saat kelahiran hingga sekitar usia 8
tahun. Hakikat metode pembelajaran anak usia dini adalah menciptakan lingkungan
belajar yang mendukung eksplorasi, kreativitas, dan perkembangan menyeluruh
anak-anak secara positif. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap anak adalah
individu yang unik dan membutuhkan pendekatan yang mempertimbangkan
keberagaman dalam gaya belajar dan tingkat perkembangan.
Metode pembelajaran anak usia dini merujuk pada pendekatan dan teknik
pengajaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak
pada usia dini, biasanya dari kelahiran hingga sekitar 8 tahun. Metode ini bertujuan
untuk merangsang perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak sejak
dini. Macam-macam metode pengembangan kognitif anak usia dini antara lain
bermain (play-based learning), pendekatan montessori, pendekatan piaget,
pendekatan vygotsky, pendekatan reggio emilia, pembelajaran berbasik proyek,
pembelajaran melalui musik dan seni, bermain puzzle dan permainan papan serta
bacaan interaktif (interactive reading).

11
DAFTAR PUSTAKA

Fathurrahman, A. “Globalisasi . Langkah Menuju Westernisasi Global (Sebuah Kajian

Politik Ekonomi Internasional),” AKADEMIKA, 16, no. 1 (June 2011).

Azwar, S. 2005. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Catling, Jonathan & Jonathan Ling (2012), Psikologi Kognitif, Penerbit Erlangga.

Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada.

Gunarti, Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar

Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Terbuka.

Indarwarti, A. Mengembangkan Kecerdasan Kognitif Anak Melalui Beberapa Metode.

Jurnal PSYCHO IDEA. Tahun 15, No. 02, 2017.

Latif, M. dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi.

Jakarta: Kencana.

Moeslichatoen, R.1999. Metode Pengajaran di Taman Kanak Kanak. Jakarta: Rineka

Cipta.

Mulyasa. Manajemen PAUD. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui

Penanaman Konsep Umum dan Islami. Bandung: Rafika Aditama.

Santrock, John W. 2014. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Salemba Humanika.

Soemiarti, P. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka Cipta.

Yuliani, S. N. 2005. Metode Pengembangan Kognitif. Jakarta: Universitas Terbuka.

12

Anda mungkin juga menyukai