Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Pada Mata Kuliah Bimbingan Konseling Islam
Disusun Oleh :
SEMESTER III-B
SUTRISNI
2023
KATA PENGANTAR
SUTRISNI
I
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan................................................................................ 11
II
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Metode pembelajaran anak usia dini merujuk pada pendekatan dan teknik
pengajaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak
pada usia dini, biasanya dari kelahiran hingga sekitar 8 tahun. Metode ini bertujuan
untuk merangsang perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak sejak
dini.
Proses perkembangan anak usia dini adalah area penelitian dan studi yang
luas yang telah menarik perhatian para ilmuwan, psikolog, dan profesional dalam
beberapa dekade terakhir. Latar belakang proses ini melibatkan sejumlah teori dan
konsep yang membantu kita memahami bagaimana anak-anak tumbuh dan
berkembang pada tahap awal kehidupan mereka.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana hakikat metode pembelajaran anak usia dini?
2. Jelaskan macam macam metode pengembangan kognitif anak usia dini!
C. Tujuan
1. Mengetahui bagaimana hakikat metode pembelajaran anak usia dini!
2. Mengetahui jelaskan macam macam metode pengembangan kognitif anak usia
dini!
1
BAB II
PEMBAHASAN
Metode pembelajaran anak usia dini adalah suatu pendekatan yang dirancang
khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan dan pembelajaran anak-anak
pada usia dini, biasanya antara 0 hingga 8 tahun. Pendidikan anak usia dini
bertujuan untuk merangsang perkembangan holistik anak, melibatkan aspek fisik,
emosional, sosial, dan kognitif.
Metode pembelajaran anak usia dini merujuk pada pendekatan dan teknik
pengajaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak
pada usia dini, biasanya dari kelahiran hingga sekitar 8 tahun. Metode ini bertujuan
untuk merangsang perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak sejak
dini. pembelajaran anak menekankan permainan sebagai sarana utama
pembelajaran. Anak-anak belajar melalui kegiatan bermain yang dirancang untuk
merangsang imajinasi, kreativitas, dan keterampilan motorik. Anak-anak usia dini
lebih aktif dan belajar lebih baik melalui pengalaman langsung. Oleh karena itu,
sering melibatkan aktivitas-aktivitas seperti eksperimen, proyek-proyek seni, dan
kegiatan fisik.1
1
Ayief Fathurrahman. “Globalisasi . Langkah Menuju Westernisasi Global (Sebuah KajianPolitik
Ekonomi Internasional),” AKADEMIKA, 16, no. 1 (June 2011). h. 96
2
Penting untuk diingat bahwa perkembangan anak adalah proses yang
kontinu, dan tidak ada dua anak yang sama. Setiap anak akan melewati tahap-tahap
ini dengan kecepatan yang berbeda. Orang tua dan pengasuh perlu memberikan
dukungan yang sesuai dengan tahap perkembangan masing-masing anak untuk
membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.
Perkembangan fisik-motorik anak usia dini adalah salah satu aspek penting
dalam perkembangan anak. Ini melibatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan
keterampilan motorik yang memungkinkan anak untuk bergerak, menjalani aktivitas
sehari-hari, dan berpartisipasi dalam aktivitas fisik. Ada dua jenis keterampilan
motorik yang penting dalam perkembangan anak usia dini. motorik kasar dan
motorik halus. 2
Metode pembelajaran yang baik untuk anak usia dini memiliki beberapa ciri
khas yang mendukung perkembangan holistik anak-anak pada tahap tersebut.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri metode pembelajaran yang baik untuk anak usia
dini.3
2
Gunarti, Winda, dkk, Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia Dini.
(Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 58.
3
Mulyasa. Manajemen PAUD, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya), h. 26.
3
dan emosional. Anak-anak diajak untuk berinteraksi dengan teman sebaya,
belajar berbagi, mengelola emosi, dan berkomunikasi.
d. Fleksibel dan Menyesuaikan Diri dengan Individu. Pendekatan yang baik
mengakui perbedaan dalam tingkat perkembangan setiap anak. Guru atau
pendidik anak usia dini harus dapat menyesuaikan pendekatan mereka sesuai
dengan kebutuhan dan minat individual anak-anak.
e. Menggunakan Beragam Materi Pembelajaran. Penggunaan beragam materi
pembelajaran, seperti buku cerita, lagu, permainan, dan bahan-bahan
manipulatif, membantu memberikan variasi dan mendukung berbagai gaya
belajar anak-anak.4
4
Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar Melalui Penanaman
Konsep Umum dan Islami, (Bandung: Rafika Aditama, 2007), h. 83.
5
Catling, Jonathan & Jonathan Ling, Psikologi Kognitif, (Penerbit Erlangga, 2012), h.3.
4
Observasi langsung oleh pendidik memungkinkan pemahaman yang lebih baik
tentang kemajuan anak.
6
Moeslichatoen, R. Metode Pengajaran di Taman Kanak Kanak. (Jakarta: Rineka Cipta, 1999),
h. 138.
7
Mukhtar Latif, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi, (Jakarta:
Kencana, 2013), h. 162.
5
pendidikan anak usia dini. Menggunakan pendekatan yang telah terbukti secara
empiris dapat memberikan dasar yang kokoh untuk pengambilan keputusan.
d. Partisipasi Aktif dan Pengalaman Langsung. Anak-anak usia dini belajar melalui
pengalaman langsung dan partisipasi aktif. Oleh karena itu, metode
pembelajaran sebaiknya memfasilitasi keterlibatan anak dalam aktivitas
pembelajaran yang hands-on dan merangsang.
e. Kreativitas dan Imajinasi. Metode pembelajaran anak usia dini seharusnya
merangsang kreativitas dan imajinasi anak-anak. Penggunaan cerita, permainan
peran, dan aktivitas seni dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir
kreatif dan imajinatif.
f. Berbasis Permainan (Play-Based). Sebagian besar metode pembelajaran yang
efektif untuk anak usia dini memiliki unsur permainan yang kuat. Aktivitas
permainan membantu anak-anak belajar dengan cara yang alami dan
menyenangkan.8
Melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran anak usia dini sangat
penting. Metode pembelajaran sebaiknya mendukung kolaborasi dengan orang tua
dan melibatkan mereka dalam mendukung perkembangan anak. Penggunaan bahasa
yang mendukung dan merangsang perkembangan bahasa anak seharusnya menjadi
fokus. Cerita, lagu, dan percakapan sehari-hari membantu dalam pengembangan
kemampuan berbahasa.
8
Chaplin, J.P., Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan. (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2001), h. 185.
6
Dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip ini, pendidik atau pengasuh
dapat memilih metode pembelajaran yang sesuai untuk menciptakan lingkungan
pembelajaran yang positif dan mendukung bagi anak-anak usia dini. 9
9
Azwar, S., Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005), h.
112.
10
Gunarti, Winda, dkk, Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar Anak Usia
Dini, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2008), h. 62.
7
5. Pendekatan Reggio Emilia. Pendekatan ini menekankan kreativitas dan
eksplorasi melalui seni. Anak-anak terlibat dalam proyek-proyek kolaboratif
yang mendorong pemikiran kreatif dan pemaparan ide.
6. Pembelajaran Berbasis Proyek. Anak-anak terlibat dalam proyek-proyek
pembelajaran yang panjang, memberikan kesempatan untuk menjelajahi konsep
secara menyeluruh dan mendalam.
7. Pembelajaran Melalui Musik dan Seni. Kegiatan musik dan seni dapat
merangsang perkembangan kognitif anak, termasuk keterampilan motorik halus
dan daya ingat.
8. Bermain Puzzle dan Permainan Papan. Penggunaan puzzle dan permainan papan
dapat membantu mengembangkan pemecahan masalah, keterampilan kognitif,
dan koordinasi mata dan tangan.
9. Bacaan Interaktif (Interactive Reading). Membaca buku-buku dengan interaktif
dapat membantu mengembangkan keterampilan bahasa, pemahaman, dan
imajinasi anak-anak. 11
Anak usia dini adalah kelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang unik. Anak memiliki pola pertumbuhan dan
perkembangan (koordinasi motorik halus dan kasar), daya pikir, daya cipta, bahasa
11
Anik Indarwarti, Mengembangkan Kecerdasan Kognitif Anak Melalui Beberapa Metode.
Jurnal PSYCHO IDEA, Tahun 15, No. 02, 2017, h. 112-116.
12
Padmonodewo, Soemiarti, Pendidikan Anak Prasekolah, (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 78.
8
dan komunikasi, yang tercangkup dalam kecerdasan intelektual, emosional, spiritual
yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut Slamet Suyanto
(dalam Mansur, 2005) menyatakan bahwa aspek perkembangan anak usia dini
meliputi fisik-motorik, intelektual, moral, emosional, bahasa, dan kreativitas.13
Dalam membantu anak agar dapat berkembang secara optimal, maka dapat
dilakukan stimulasi intelektual, dan penyediaan kesempatan yang luas untuk
mengeksplorasi dan belajar secara aktif.
Proses kognitif anak usia dini adalah perkembangan kognitif yang terjadi
pada anak-anak selama tahun-tahun awal kehidupan mereka. Kognisi melibatkan
pemrosesan informasi, pemahaman, dan kemampuan berpikir, dan
perkembangannya sangat penting dalam membentuk dasar pengetahuan dan
pemahaman anak. Berikut adalah beberapa aspek utama dari proses kognitif pada
anak usia dini.
13
Sujiono Nurani Yuliani, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2005), h. 83.
9
5. Pengenalan Angka dan Konsep Matematika Dasar. Anak-anak mulai mengenali
angka, menghitung, dan memahami konsep dasar matematika seperti
pengukuran, urutan, dan kuantitas.
6. Pemahaman Dunia Fisik. Anak-anak mulai memahami dunia fisik di sekitar
mereka, termasuk konsep-konsep seperti ruang, waktu, dan objek.14
14
Sujiono Nurani Yuliani, Metode Pengembangan Kognitif, (Jakarta: Universitas Terbuka,
2005), h. 92.
15
Santrock, John W., Psikologi Pendidikan, (Jakarta: Salemba Humanika, 2014), h. 89.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perkembangan anak usia dini adalah proses yang kompleks dan penting
dalam kehidupan seorang anak. Ini mencakup pertumbuhan fisik, perkembangan
kognitif, sosial, dan emosional yang terjadi dari saat kelahiran hingga sekitar usia 8
tahun. Hakikat metode pembelajaran anak usia dini adalah menciptakan lingkungan
belajar yang mendukung eksplorasi, kreativitas, dan perkembangan menyeluruh
anak-anak secara positif. Pendekatan ini mengakui bahwa setiap anak adalah
individu yang unik dan membutuhkan pendekatan yang mempertimbangkan
keberagaman dalam gaya belajar dan tingkat perkembangan.
Metode pembelajaran anak usia dini merujuk pada pendekatan dan teknik
pengajaran yang dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan perkembangan anak
pada usia dini, biasanya dari kelahiran hingga sekitar 8 tahun. Metode ini bertujuan
untuk merangsang perkembangan fisik, kognitif, sosial, dan emosional anak sejak
dini. Macam-macam metode pengembangan kognitif anak usia dini antara lain
bermain (play-based learning), pendekatan montessori, pendekatan piaget,
pendekatan vygotsky, pendekatan reggio emilia, pembelajaran berbasik proyek,
pembelajaran melalui musik dan seni, bermain puzzle dan permainan papan serta
bacaan interaktif (interactive reading).
11
DAFTAR PUSTAKA
Pelajar.
Catling, Jonathan & Jonathan Ling (2012), Psikologi Kognitif, Penerbit Erlangga.
Chaplin, J.P. 2001. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Gunarti, Winda, dkk. 2008. Metode Pengembangan Perilaku dan Kemampuan Dasar
Latif, M. dkk. 2013. Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia Dini Teori dan Aplikasi.
Jakarta: Kencana.
Cipta.
Pupuh Fathurrohman & M. Sobry Sutikno. 2007. Strategi Belajar Mengajar Melalui
12