BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Anak usia dini adalah seseorang yang memiliki keunikan, berbeda, dan
mempunyai karakteristik tersendiri sesuai pada tahap-tahap usia anak itu sendiri.
Sebagaimana yang di ketahui anak usia dini (AUD) adalah individu yang berada
pada rentang usia 0-6 tahun atau menurut pakar 0-8 tahun. Usia ini juga di kenal
dengan usia emas (Golde Age), sebab anak di usia ini mengalami perkembangan
yang signifikan dalam proses tahapan perkembangannya. “Masa usia ini penting
dikarenakan pada masa ini terjadi pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis
anak yang berusia 0-8 tahun yang sedang menjalani masa perkembangan yang
penting dikarenakan akan terjadi proses pematangan dari fungsi-fungsi fisik dan
merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir
rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”.2
pemberian rangsangan untuk anak usia dini. Karena dunia anak yakni dunia
yang lebih banyak kegiatan bermain, maka dengan bermain anak bisa
secara otomatis, namun aspek tersebut saling berkaitan satu dengan yang lain.
Dari beberapa aspek tersebut yang utama untuk dikembangkan atau pemberian
dan kemampuan diri dalam mengolah emosi sangatlah penting untuk dimiliki
anak karena hal ini berguna untuk membentuk hubungan sosial dengan
Kemampuan sosial anak yaitu meliputi kemampuan anak untuk mengenal diri,
2
Syifauzakia, dkk, Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, (Malang: Literasi Nusantara
Abadi, 2021), Hlm:14.
3
yang memiliki kemampuan yang baik seperti mudah bergaul, berbagi dengan
teman. Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 137 Tahun
2014 tingkat pencapaian perkembangan sosial anak usia 5-6 tahu yang di kutip
oleh Niken Farida dalam jurnalnya yaitu: 4 Bermain bersama dengan teman
seusia, Berbagi apapun itu dengan orang sekitar, Menghargai akan adanya
tata krama serta sopan santun yang sesuai nilai sosial budaya yang berlaku di
lingkungan.
bukanlah suatu perkara yang mudah diperlukan suatu metode yang mampu
anak yang satu dengan anak yang lain. 5 Sejalan dengan itu Moeslichatoen yang
dikutip oleh Puji Astuti dalam jurnalnya mengatakan bahwa “metode poyek
dengan teman-teman karena kegiatan dari metode ini dilakukan dengan cara
membentuk kelompok.6
Selanjutnya Boss dan Kraus yang dikuti oleh Mimin Hamidah dalam
penyelidikan mendalam tentang suatu topik tertentu yang dipelajari oleh anak
Menurut Rooprine dan Jhonson yang dikutip oleh Niken Farida dalam
5
Hanisa Sulman, Penerapan Metode Proyek dalam Mengembangkan Sosial Anak Usia Dini
Usia 5-6 Tahun, Jurnal Pendidikan Guru PAUD, Vol, 3 No, 1, Tahun 2016, Hlm:47.
6
Evi Puji Astuti, Peningkatan Keterampilan Sosial Anak 5-6 Tahun Melalui Metode Proyek,
Jurnal Penelitian dan Pengembangan PAUD, Vol, 3, No, 2, tahun 2016, Hlm: 85.
7
Mimin Hamidah. Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui Penerapan
Metode Proyek. Vol. 3 No. 1, Hlm: 29.
5
metode proyek menjadi salah satu cara untuk memecahkan masalah terkait
terlibat dalam satu kegitan bersama yang memacu anak untuk saling berinteraksi
kemampuan sosial. hal ini disebabkan metode proyek merupakan kegiatan yang
bagian pekerjaannya secara individu atau dalam kelompok kecil untuk mencapai
tujuan bersama. metode proyek dapat menciptakan suasana belajar yang aktif
dan kreatif dalam kelompok, semua siswa dapat mengeksplorasi diri sebagai
bahwa metode proyek merupakan salah satu cara untuk memecahkan masalah
terkait perkembangan sosial anak keunggulan metode proyek ini antaranya anak
terlibat dalam suatu kegitan bersama yang memacu anak untuk berinteraksi
sesamanya.10
anak untuk saling bersosialisasi dan bekerjasama dengan dengan anak lainnya.
Sehingga metode proyek dalam penelitian ini dipandang dapat diterapkan dalam
kanak.
dan perduli pada identitasnya, hubungan dengan orang lain dan memahami
akan sangat berpotensi anak menjadi lebih sensitif, sehingga interaksi sosial
9
Ni Putu Suarningsih Eka Putri dkk, Pengaruh Metode Proyek Terhadap Kemampuan Sosial
Pada Anak Kelompok B Di Di Tk Gugus Iii Kecamatan Tampaksiring Tahun Ajaran 2017/2018, vol,
6, no, 3, tahun 2018, Hlm: 310.
10
Hanisa Sulman, Op.Cit, Hlm: 56.
7
sosial juga dapat diartikan sebagai proses belajar untuk menyesuaikan diri
bersosialisasi dengan temannya hal ini terlihat ketika anak diberi tugas
kelompok terlihat sibuk sendiri, anak berteman hanya dengan orang itu saja,
belum mau berbagi dengan temannya, belum ada kerja sama yang baik dengan
tugas.12
bahwa masih ditemukannya beberapa anak yang cenderung senang dan memilih
untuk bermain sendiri, tidak mau berinteraksi dan bersosialisasi dengan anak
lain, dan mengasingkan diri. Ada yang suka mengganggu anak lain, sukar di
11
Yuli Suhartini Nanik, Menumbuhkan Rasa Sosial Anak Usia Dini Melalui Bermain Dalam
Kelompok, Vol, 5, No, 1, Tahun 2019, Hlm: 87.
12
Fitria Sri Ananda, Pengaruh Metode Pembelajaran Proyek Terhadap Kemampua Sosial
Anak Usia 5-6 Tahun, JPP PAUD FKIP Untirta, vol, 8, No, 2,Hlm: 136
13
Putri Admi Perdani, Meningkatkan Keterampilan Sosial Melalui Metode Bermain
Permainan Tradisional Pada Anak TK B, Vol, 7, No, 2, 2013. Hlm: 2.
8
pada lembaga tersebut bisa dikatakan terlambat terlihat dari yang saya amati
sebagian anak pada lembaga ini belum bisa bekerja atau bermain secara
kelompok dengan baik, 16 dari 27 anak yang ada di kelas belum bisa
bersosialisasi dengan orang tua atau teman yang lain dengan baik, sifat
egosentris yang masih menonjol, belum bisa menerima pendapat teman, berebut
mainan, bahkan mengganggu teman yang sedang bermain. maka peneliti tertarik
B. Identifikasi Masalah
seperti belum bisa bekerja atau bermain secara kelompok dengan baik, belum
bisa bersosialisasi dengan orang tua atau teman yang lain dengan baik, sifat
egosentris yang masih menonjol, belum bisa menerima pendapat teman, berebut
C. Batasan Masalah
9
Dari latar belakang masalah yang dijelaskan di atas maka peneliti hanya
perasaan temannya dan merespon secara wajar, Berbagi dengan orang lain,
kondisi yang ada (senang, sedih, antusias, dan sebagainya), Mengenal tata
kerama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial budaya setempat.
D. Rumusan Masalah
E. Tujuan Penelitian
10
F. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara peraktis
b. Bagi guru, penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi para pendidik
11
BAB II
KERANGKA TEORI
12
A. Perkembangan Sosial
berikut14:
anak untuk bersikap dan bertingkah laku. Moral dan agama merupakan suatu
(verbal maupun non verbal) sehingga orang lain dapat mengetahui dan
bahkan memahami kondisi atau keadaan yang sedang dialami. Hal tersebut
14
Mulianah Khoirani, Perkembangan Anak Usia Dini, Jurnal Golden Age Hamzanwadi
University, Vol. 3, No. 1, 2018, Hlm: 2
13
berkomunikasi atar individu yang satu dengan individu yang lain secara
oleh individu akan terus berkembang sesuian dengan tahapan usianya, dan
distimulus sejak usia dini karena berkaitan dengan keterampilan gerak yang
dan hasil karya, yang dapat meningkatkan kualitas dan kesejahteraan hidup.
oleh Farida Mayar dalam jurnalnya menyatakan sosial adalah segala prilaku
hubungan sosial.
dikutib oleh Khadijah dan Nurul Zhriani dalam bukunya menyatakan bahwa
Untuk bisa menjadi orang dengan kemampuan sosialisasi yang baik, maka
terpisah dan sangat berbeda antara satu sama lain, sehingga jika terjadi suatu
kegagalan dalam satu proses saja bisa menyebabkan turunnya suatu kadar
oleh Hanisa Sulman dkk dalam jurnalnya menyatakan terdapat tiga proses
hanya harus mengetahui perilaku yang dapat diterima, tetapi mereka juga
dengan seksam oleh para anggotanya dan setiap anggota dituntut untuk
Untuk dapat bersosialisasin secara baik, maka seseorang harus suka terlebih
dulu dengan orang yang akan menjadi kelompok dalam melakukan aktifitas
sosialnya. Jika orang tersebut disenangi oleh anak tersebut maka ia bisa
17
Hanisa Sulman, Dkk, Op.Cit, Hlm: 52.
16
dengan cara-cara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan dan pada saat
perbuatan yang akan diterima dan menghindari perilaku yang akan ditolak
oleh lingkungan.19
18
Tien Asmara Palintan, Membangun Kecerdasan Emosi dan Sosial Anak Sejak Usia Dini,
(Bogor: Lindan Bestari, 2020), Hlm:10.
19
Evi Puji Astuti, Op.Cit, Hlm: 84.
17
dengan cara-cara khusus yang dapat diterima oleh lingkungan dan pada saat
suatu proses yang datang dimana anak-anak belajar tentang dirinya sendiri
dan juga orang lain dan tentang cara bekerjasama denga orang yang ada di
tersebut merupakan peran sebagai cara belajar yang membimbing anak yang
baik, serta paham akan berbagai peran yang ada pada suatu kelompok. Murid
dengan yang lain, baik orang yang sebaya ataupun yang lebih tua darinya.21
dan tuntutan di dalam kehidupan serta mampu dalam belajar bergaul dengan
sosial.
sekitarnya
sebagai berikut:23
23
Arip Saripudin, Model Edutaiment Dalam Pembelajaran PAUD, (Depok: Raja Grafindo,
2020), Hlm: 55.
20
Susanto perilaku sosial, anak dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:24
yang akan menyalurkan pengaruh yang baik dan yang buruk mengenai
sosial yang ada pada anak. Kondisi dan tata cara keluarga dalam
keluarga anak tersebut, mulai dari pola pergaulan, dan etika anak dalam
berinteraksi.
B. Metode Proyek
Dari segi bahasa “metode berasal dari dua kata yaitu meta dan hodos,
Meta berarti melalui dan hodos berarti jalan atau cara”. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia “metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
demikian, “maka metode merupakan sebuah jalan yang hendak ditempuh oleh
lainya”.25
25
Asmidar Parapat, Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini, (Tasikmalaya,: Edupublisher,
2020) Hlm: 18.
22
dalam bukunya menyatakan metode adalah suatu kerangka kerja dan dasar-dasar
metode ialah sebuah cara, yang fungsinya merupakan alat untuk mencapai suatu
tujuan. Dengan tepatnya suatu metode diterapkan maka semakin efektif juga
adalah suatu cara untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna untuk
perubahan dalam pelaksanaan tugas yang terjadi sebagai hasil pengalaman dan
perubahan dalam situasi stimulasi atau faktor samar lainnya yang tidak
yang di kutip oleh Eliyyil Akbar dalam bukunya mengemukakan bahwa belajar
merupakan perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman yang berasal dari
26
Husin dan Dodi Harianto, Penerapan Metode Pembelajaran Dalam Penanaman Nilai
Moral Agama Pada Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Vol, 2, No, 1, 2020,
Hlm : 22.
23
pembelajaran.27
perubahan dalam pelaksanaan suatu tugas yang terjadi sebagai hasil dari
oleh pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat
perbuatan guru dan peserta didik dalam mewujudkan kegiatan belajar mengajar.
Metode pembelajaran dapat juga diartikan segala usaha guru untuk menerapkan
pembelajaran adalah suatu cara yang digunakan oleh pendidik dalam peroses
27
Eliyyil Akbar, Metode Belajar Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2020), Hlm: 10.
28
Siti Nur Aidah, Cara Efektif Penerapan Metode dan Model Pembelajaran, (Yogyakarta:
KBM Indonesia, 2020) Hlm: 3.
29
Asmidar Parapat, Op.Cit, Hlm: 112.
24
merupakan salah satu pemecahan masalah yang diterapkan secara luas dan setiap
menuntuk anak untuk melakukan berbagai aktifitas sesuai dengan proyek yang
anak untuk melakukan aktifitas belajar secara bertahap, dimana dari tahapan
awal sampai tahapan akhir yang merupakan satu kesatuan rangkaian kegiatan.
Metode ini menggunakan alam sekitar dan kegiatan sehari-hari yang sederhana
untuk dilakukan oleh anak. “Metode proyek adalah sebuah metode dengan
mendalam yang idealnya merupakan topik yang layak bagi perhatian, waktu, dan
energi anak-anak. Proyek biasanya dilakukan oleh seluruh kelas, dan terkadang
Bahkan jika sebuah proyek dilakukan oleh seluruh kelas, anak-anak biasanya
sub topik khusus yang terkait dengan topik yang lebih luas yang sedang
proyek adalah suatu metode pembelajaran yang dapat melatih anak menerima
tanggung jawab dan anak dapat berfikir kreatif sesuai dengan ide-ide untuk
proyek secara tuntas. Proyek merupakan suatu tugas yang diberikan pendidik
32
Siregar Alfitriani, Metode Pengajaran Bahasa InggrisAnak Usia Dini, (Medan: Lembaga
Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli, 2018), Hlm: 71.
33
Jaipaul L. Poornarine, James. E. Johnson, Pendidikan Anak Usia Dini: Dalam Berbagai
Pendekatan, (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), Hlm: 307.
26
kepada peserta didik untuk diselesaikan dalam kurun waktu yang telah
secara optimal.
peroyek adalah suatu metode pembelajaran yang diterapkan kepada anak dalam
belajar secara bertahap. Dalam metode pembelajaran peroyek ini melatih anak
keterampilam sosial dan keterampilan lainnya yang ada dalam diri anak.
34
Mira Dahlian, Op.Cit, Hlm: 69.
27
seperti mengapa embun jatuh pada waktu tertentu, mengapa terjadi banjir,
jika hanya dengan air, mengapa new york mempunyai pertumbuhan lebih
a. Tahap persiapan
Pada tahap persiapan, anak-anak dan guru akan melakukan diskusi untuk
35
Mimin Hamidah, Op.Cit, Hlm.30.
28
pemilihan topik yang hendak diselidiki. Topik tersebut bisa diusulkan oleh
anak ataupun oleh guru. Setelah topik itu sudah ditetapkan, lalu guru
dengan anak didik. Peta konsep dari topik dan subtopik yang terkait
digunakan untuk diskusi. Pada tahap awal diskusi guru dan anak-anak akan
pertanyaan yang berkenaan dengan topik. Lalu guru akan membuat beberapa
kegiatan yang akan dilakukan nanti dengan menyiapkan media dan sumber
b. Tahap Kerja
Tahap kerja lapangan ini terdiri dari beberapa penyelidikan langsung, yakni
Menurut Chard, “tahap ini merupakan jantung dari kegiatan proyek, dimana
c. Tahap Kulminasi
proyek kepada teman, guru, anak dikelas lain serta orang tua. Tahap ini di isi
diantaranya:36
produk.
36
Fitria Sri Ananda, Op.Cit, Hlm: 140.
30
b. Melatih anak untuk memiliki rasa tanggung jawab dan saling peduli akan
lingkungan
c. Melatih anak dalam rasa kerjasama dan gotong royong dalam melakukan
kelas.
kehidupan.
terpadu, yang diharapkan bisa lebih peraktis dan juga berguna di dalam
kehidupan anak.
masalah.
dari guru.
2. Guru harus mempunyai berbagai topik yang unik dan menarik da juga
3. Materi akan menjadi lebih luas dan kadang akan keluar dari pokok yang
hendak dibahas.
C. Kerangka Berfikir
Pada usia 4-6 tahun adalah usia peka pada anak. Anak akan mulai sensitif
dalam penerimaan berbagai bentuk upaya yang akan orang dewasa lakukan dalam
bentuk upaya pengembangan seluruh potensi anak. “Masa ini merupakan masa
sosial emosianal, bahasa, konsep diri, kemandirian, seni, moral dan nilai agama”.
Oleh sebab itulah, sangatlah memerlukan berbagai stimulasi yang baik dan tepat
sesuai dengan kebutuhan pada anak supaya pertumbuhan dan perkembangan anak
terkait dengan perkembangan anak seperti kecerdasan sosial pada anak TK yang
seringkali timbul yakni egois, agresif dan prilaku anti sosial, negatifisme, mengejek,
menggrtak, perilaku seolah-olah dia yang paling berkuasa, bertengkar dan lainnya.
32
Hal seperti ini seringkali terjadi karena kecerdasan sosial yang ada pada anak
cenderung sangat rendah sedangkan seharusnya anak usia TK ini sudah harus
terdapat satu metode yang bisa dianggap tepat untuk berpartisipasi dalam
pengembangan kemampuan sosial pada anak yakni metode proyek. Metode peroyek
ini adalah metode yang mengikutsertakan anak dalam belajar dalam pemecahan
suatu permasalahan dan belajar untuk bekerja sama dalam kegiatan dengan anak
anak.
D. Tinjauan Pustaka
sebagai berikut:
1. Penelitian dilakukan oleh Mira Dahlia 2017 dengan judul “Pengaruh Metode
penelitian ini diperoleh kesimpulan bahwa ada pengaruh yang lebih efektif untuk
Kedisiplinan Pada Anak Usia Dini” Berdasarkan hasil penelitian dapat diambil
meningkatkan kesdisiplinan anak usia dini. Dari hasil posttest t-test didapatkan
nilai signifikan 0,000 <0,05 artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara
3. Penelitian dilakukan oleh Putu Diana Agustin Suardana Putri, Luh Ayu
taraf signifikan 5% dan (dk=53), maka diperoleh ttabel 2.003 sehingga thitung
Ajaran 2018/2019. Dari penelitian putu diana agustin suardana putri, luh ayu
proyeknya saja.
4. Penelitian yang dilakukan oleh Niken Farida, 2021 dengan judul “Stimulasi
proses sain untuk anak usia 5-6 tahun. Model pembelajaran sains berbasis
yang konkrit dan rill sehingga guru tidak mengintervensi anak dalam proses
Jorong” dari penelitian ini dapat diambil kesimpulan terdapat pengaruh yang
BAB III
A. Lokasi Penelitian
Palembang dipimpin oleh Ny. Ita Kamarudin dan Dra. Murniah, M.Si
Pakri, Kec. Ilir Timur. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Taman Kanak-
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan
38
Tabel 3.1
Daftar Keadaan Guru TK Kemala Bhayangkari 1 Palembang Yang Sudah
Disertifikasi dan Yang Belum Disertifikasi Tahun Ajaran 2021/2022
No Nama Pendidian Status Jabatan
Kepegawaian
1 Dra.Hj. S2 PNS DPK Kepala
39
Murniah.,M.Si Sekolah
2 Wiwik Karyati S1 GTT Guru
S.Pd.
3 Rahmawati.S.Pd S1 PNS DPK Guru
4 Solihati.,S.Pd S1 GTT Guru
Sumber: dokumentasi sekolah Taman Kanak-Kanak Kemala Bhayangkari 1
Palembang
Dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa keadaan guru dan tenaga
Kepegawaian PNS Dengan Status Dipekerjakan (DPK) dan 2 guru dengan status
Tabel 3.2
Daftar Keadaan Siswa TK Kemala Bhayangkari 1 Palembang
B2 14 12 26
A 8 9 17
Jumlah 70
dan 17 siswa.
B. Metodologi Penelitian
a. Pendekatan Penelitian
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode
38
Albi Anggito Dan Johan Stiawan, Metode Penelitian Kualitatif, (Suka Bumi: Jejak,
2018), Hlm: 7.
41
atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dikelaskan, diukur atau
atau setting sosial terjemahan dalam suatu tulisan yang bersifat naratif
b. Desain Penelitian
39
Rukin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Surabaya: Jakad Media Publishing, 2019) Hlm:
7.
40
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2017), Hlm: 8.
42
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang
diamati.41
a. Jenis Data
Jenis data adalah yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini dibagi
akademik kepala sekolah dan guru, latar belakang pendidikan guru dan foto.
b. Sumber Data
tindakan dan selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. 42
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah dimana peneliti melakukan
tindakan observasi dan wawancara langsung dilapangan, serta penelitian ini juga
penelitian ini adalah kata-kata, tindakan, dan peristiwa. Sedangkan sumber data
dalam penelitian ini adalah semua unsur yang ada di TK kemala Bhayangkari 1
generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan
tetapi dinamakan social situation atau situasi, situasi sosial tersebut dapat
dinyatakan objek atau subjek penelitian yang ingin dipahami secara lebih
disebut dengan istilah subjek dan objek penelitian, maka subjek dalam penelitian
Palembang) yang dapat memberi informasi tentang masalah yang diteliti seperti,
guru, murid, dan kepala sekolah yang diambil dengan menggunakan cara
dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai
Bhayangkari 1 Palembang.
sebagai berikut:45
femiliar/akrab.
tokoh pada umumnya akan jauh lebih mudah jika dibandingkan dengan
lebih mendalam.
46
data-data yang telah digali melalui wawancara dengan para informan dan
yang lainnya.
informasi’ yang diperoleh dari berbagai sumber data, apabila tidak ada
sumber data yang tesedia, maka proses penggalian data perlu dihentikan.
siap diuji kembali oleh penelitian lain dengan hasil yang sama.
guru dan anak, baik di dalam maupun di luar kegiatan pembelajaran, dan
b. Teknik Wawancara
bertukar info rmasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat
46
Sugiyono, Op.Cit, Hlm: 231.
47
Farida Nugrahani, Metode Penelitian Kualitatif Dalam Penelitian Pendidikan Bahasa,
(Surakarta: 2014), Hlm: 128.
48
yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan ini antara lain adalah latihan
kesepakatan.
c. Teknik Dokumentasi
informasi dari mancam-mancam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada
pada informan. untuk mencari atau mengenal hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip buku, foto-foto, surat kabar,dan majalah. 48Teknik ini
48
Djam‟an Satori & Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kuantatif, (Bandung: Alfabeta),
Hlm: 148.
49
Bhayangkari 1 Palembang.
data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi,
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
ini aktivitas analisis data miles and huberman diterapkan melalui tiga alur, yaitu:
49
Djam‟an Satori & Aan Komariah. Ibid, Hlm: 164-167.
50
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung:Alfabeta, 2015), Hlm: 89.
50
Data yang diperoleh ditulis dalam bentuk laporan atau data yang
suatu konsep, tema, dan kategori tertentu akan memberikan gambaran yang
mencari kembali data sebagai tambahan atas data sebelumnya diperoleh jika
diperlukan.
dalam berbagai bentuk seperti tabel, dan grafik. Penyajian data bisa
akan berubah bila tida ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan
51
BAB IV
51
Djam‟an Satori & Aan Komariah., Op.Cit, Hlm: 218-219.
52
Palembang dipimpin oleh Ny. Ita Kamarudin dan Ibu Wiwik Karyati, Sp.
Pakri, Kec. Ilir Timur. II, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Taman Kanak-
a. Visi :
b. Misi:
c. Tujuan
Tabel 4.1
Daftar Keadaan Guru TK Kemala Bhayangkari 1 Palembang
No Nama Pendidian Status Jabatan
Kepegawaian
54
Dari tabel di atas maka dapat diketahui bahwa keadaan guru dan
Tetap (GTT).
Tabel 4.2
Daftar Keadaan Siswa TK Kemala Bhayangkari 1 Palembang
B1 13 14 27
B2 14 12 26
A 8 9 17
Jumlah 70
B. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan membahas mengenai pengelolaan data dan analisi data.
Data yang diolah dan dianalisis dalam bab ini merupakan data kualitatif yang
Bhayangkari 1 Palembang.
metode proyek pada anak dan wawancara kepada guru tentang metode
data yang peneliti dapatkan dan peneliti dapat menyajikan data sebagai berikut:
56
Palembang
dan kerjasama antara anak yang satu dengan anak yang lain. Berikut ini
kegiatan menanam beberapa jenis tanaman (Buah, Sayur, dan Bunga) adalah
sebagai berikut:
polibag, benih yang akan di tanam, skup kecil, dan air untuk menyiram
tanaman.
3) Langkah ketiga: guru memperkenalkan kepada anak bahan dan alat yang
akan digunakan dalam kegiatan. Disini anak akan diberi penjelasan dan
57
apa saja bahan dan alat untuk menanam. Terlihat anak-anak sangat
melaksanakan kegiatan proyek yang terdiri dari 4-5 orang dalam setiap
yang langsung mengikuti instruksi dari gurunya dan ada juga yang harus
di beri nasehat terlebih dahulu baru mau ikut membantu merapikan alat-
terlihat di sini saat anak-anak makan bersama ada beberapa anak yang
berbagi makanan dengan temannya yang lain akan tetapi ada juga yang
dilakukan hari ini serta menanya kan kepada anak apa perasaan anak saat
Tabel 4.3
Tabel 4.4
3 Rizky BSB BSH BSB BSH BSH BSB BSB BSB BSB MB
6 Fathan BSB BSH MB BSB BSH BSB BSH BSB BSB BSH
8 Gemintang BSB BSH BB BSH BSB BSB BSH BSB BSB BSH
9 Hanif BSH MB BSB BSH BSH BSB BSH BSB BSB BSH
64
10 Nazhifa BSB BSH BSB BSH BSH BSB BSH BSB BSB BSH
13 Khyla BSB BSH BSB BSH MB BSH BSB BSB BSB BSH
14 Putra BSB BSH BSB BSH MB BSB BSH BSB BSB BSH
15 Alfano BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSH BSB BSB BSH
16 Keenan BSH BSB MB BSH BSB BSB BSH BSB BSB BSH
17 Alfath BSB BSH BSH BSB BSB BSB BSB BSB BSH BSH
19 Nadia BSB BSH BSB BSH BB BSH BSH BSB BSB BSH
20 Nadin BSB BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSB BSB BSH
21 Nafisa BSB BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSB BSB BSH
22 Naomi BSB MB BSB BSB BSH BSH BSH BSB BSB BSH
23 Rasya BSB BSH BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSH
24 Riski BSB MB BSB BSB BSB BSB BSH BSB BSH BSH
25 Shaqilla BSB BSH BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSH BSH
26 Putri BSB BSH BSB BSH BSH BSB BSB BSB BSB BSH
Keterangan :
baik 0%. Dapat penulis simpulkan bahwasanya sebagian besar peserta didik
berkembang sesuai harapan, hal ini membutikan bahwasannya upaya guru dalam
Penelitian Yaitu Guru Kelas B1 Sekaligus Kepala Sekolah, Guru Kelas B2,
penelitian yaitu guru kelas b1 sekaligus kepala sekolah, guru kelas b2, dan guru
No Pertanyaan Jawaban
1 bagaimana pengalaman ibu “pengalaman yang saya dapat di
66
No Pertanyaan Jawaban
1. bagaimana pengalaman ibu “ yaitu ketika akan menanam bibit
dalam penerapan metode tomat anak-anak begitu antusias dan
pembelajaran proyek kepada seang bahwa pada kegiatan hari ini
anak kelas B1 di TK kita akan menanam bibit tomat nanti
Kemala Bhayangkari 1 ini anak-anak akan memasukkan bibit
bu ? tomat ke dalam polibag yang talah di
sediakan”
6. Proyek apa saja yang telah “proyek yang telah kami terapkan
di terapkan di TK Kemala dalam TK Kemala Bhayangkari 1
72
No Pertanyaan Jawaban
1. bagaimana pengalaman ibu “pengalaman saya saat menerapkan
dalam penerapan metode pembelajaran proyek di TK sangat
pembelajaran proyek kepada menyenangkan, pembelajaran proyek
anak kelas B1 di TK pada saat itu anak-anak menanam
Kemala Bhayangkari 1 ini bibit cabai, mereka sangat antusias
bu ? sekali karena mereka akan belajar di
74
6. Proyek apa saja yang telah “ proyek yang telah kami terapkan di
di terapkan di TK Kemala TK Kemala Bhayangkari 1 yaitu
Bhayangkari 1 Palembang ? projek aku cinta indonesia, kita
kemaren sudah membuat hiasan-
hiasan kelas contohnya kita membuat
rantai bendera, kita coba membuat
lampion yang berwarna merah putih,
itu kita laksanakan dalam rangka
menyambut hari kemerdekaan, kita
juga mengadakan perlombaan-
perlombaan untuk anak-anak”.
kemampuan sosial anak melalui penerapan metode proyek telah berkembang sangat
baik sesuai dengan Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPPA) anak usia
5-6 tahun yang di atur dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Seperti anak
merespon secara wajar, Berbagi dengan orang lain, Menghargai hak/ pendapat/
karya orang lain, Menggunakan cara yang diterima secara sosial dalam
emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada (senang, sedih, antusias, dan
sebagainya), Mengenal tata kerama dan sopan santun sesuai dengan nilai sosial
budaya setempat.
buah, dan sayur), anak-anak di bagi menjadi beberapa kelompok, saling bekerja
sama agar kegiatan yang mereka lakukan berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
78
Kendala dalam penerapan metode proyek ini adalah guru belum begitu
melampaui jam pembelajaran seperti biasanya, dan ketersediaan alat dan juga bahan
yang terbatas juga menjadi salah satu kendala dalam penerapan metode proyek di
BAB V
A. Kesimpulan
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan (STPPA) anak usia 5-6 tahun yang
di atur dalam Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Seperti anak telah
merespon secara wajar, Berbagi dengan orang lain, Menghargai hak/ pendapat/
karya orang lain, Menggunakan cara yang diterima secara sosial dalam
Mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada (senang, sedih,
antusias, dan sebagainya), Mengenal tata kerama dan sopan santun sesuai
Palembang seperti proyek menanam berbagai jenis tanaman (bunga, buah, dan
sayur), anak-anak di bagi menjadi beberapa kelompok, saling bekerja sama agar
80
3. Kendala dalam penerapan metode proyek ini adalah guru belum begitu
yang melampaui jam pembelajaran seperti biasanya, dan ketersediaan alat dan
juga bahan yang terbatas juga menjadi salah satu kendala dalam penerapan
B. Saran
sebgai berikut:
a. Untuk sekolah diharapkan lebih meningkatkan sarana dan prasarana agar tujuan
dari pembelajaran dapat dicapai dengan baik dan lebih banyak proyek yang
dilakukan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Alfitriani Siregar, 2018, Metode Pengajaran Bahasa InggrisAnak Usia Dini, Medan:
Lembaga Penelitian dan Penulisan Ilmiah Aqli.
Ananda Fitri Sri,dkk, 2021, Pengaruh Metode Pembelajaran Proyek Terhadap
Kemampuan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun” JPP PAUD FKIP Untirta, Vol, 8, No,
2.
Anggito Albi Dan Johan Stiawan, 2018, Metode Penelitian Kualitatif, Suka Bumi: Cv
Jejak.
Astuti Evi Puji, 2016, Peningkatan Keterampilan Sosial Anak 5-6 Tahun Melalui
Metode Proyek, Jurnal Penelitian dan Pengembangan PAUD, Vol, 3, No, 2.
Dahlia Mira. Pengaruh Metode Proyek Terhadap Kemampuan Sosial Anak Kelompok A
di RA Al Chusnaniyah Surabaya Tahun Ajaran 2017-2018. Jurnal AUD dan
PAUD, Vol, 4, No, 1.
Farida Niken, 2016, Pengaruh Penggunaan Metode Proyek Terhadap Perkembangan
Sosial Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Salsa Percut Sei Tuan T.A 2015/2016, Jurnal
Bunga Rampai Usia Emas, Vol, 2, No, 2.
Hamdi Asep Saepul dan E. Bahruddin, 2014, Metode Penelitian Kuantitatif Aplikasi
Dalam Pendidikan, Yogyakarta: Deepublish.
Hamidah Mimin. Meningkatkan Nilai-Nilai Karakter Anak Usia Dini Melalui
Penerapan Metode Proyek. Vol, 3, No, 1.
Hamzah Nur, 2015, Pengembangan Sosial Anak Usia Dini, Pontianak: IAIN Pontianak
Press.
Harahap Tuti Khairani, dkk, 2021, Metodologi Penelitian Pendidikan, Tahta Media
Group.
Husin dan Dodi Harianto, 2020, Penerapan Metode Pembelajaran Dalam Penanaman
Nilai Moral Agama Pada Anak Usia Dini, Jurnal Pendidikan Islam Anak Usia
Dini, Vol, 2, No, 1.
Jaya I Made Laut Mertha, 2020, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
Yogyakarta: Anak Hebat Indonesia.
J Moleong Lexi ,2014, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Khadijah dan Nurul Zahriani, 2021, Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Teori Dan
Strateginya, Medan: , Merdeka Kreasi Goup.
82
Khoirani Mulianah, 2018, Perkembangan Anak Usia Dini, Jurnal Golden Age
Hamzanwadi University, Vol. 3, No. 1.
Lufri,dkk, 2020, Metodologi Pembelajaran: Strategi, Pendekatan, Model, Metode
Pembelajaran, Malang: IRDH.
Mayar Farida, 2013, Perkembangan Sosial Anak Usia Dini Sebagai Bibit Untuk Masa
Depan Bangsa, Jurnal Al-Ta’lim, Vol. 1, No. 6.
Nanik Yuli Suhartini, 2019, Menumbuhkan Rasa Sosial Anak Usia Dini Melalui
Bermain Dalam Kelompok, Vol, 5, No, 1.
Nurdin Ismail & Sri Hartati, 2019 Metodologi Penelitian Sosial, (Surabaya: Media
Sahabat Cendikia Pondok Maritim Indah.
Palintan Tien Asmara, 2020, Membangun Kecerdasan Emosi dan Sosial Anak Sejak
Usia Dini, Bogor: Penerbit Lindan Bestari.
Parapat Asmidar ,2020, Strategi Pembelajaran Anak Usia Dini, Tasikmalaya::
Edupublisher.
Poornarine Jaipaul L., James. E. Johnson, 2015, Pendidikan Anak Usia Dini: Dalam
Berbagai Pendekatan, Jakarta: Prenadamedia Group.
Perdani Putri Admi, 2013, Meningkatkan Keterampilan Sosial Melalui Metode
Bermain Permainan Tradisional Pada Anak TK B, Vol, 7, No, 2.
Purnasari Nurwulan, 2021, Metode Penelitian, Guepedia.
Putri,dkk, 2019, Pengaruh Metode Proyek Berbasis Pendekatan Saintifik Terhadap
Kecerdasan Intrapersonal Anak Kelompok B TK Gugus I Sukawati, Vol. 7, No. 1.
Putri Ni Putu Suarningsih Eka dkk, 2018, Pengaruh Metode Proyek Terhadap
Kemampuan Sosial Pada Anak Kelompok B Di Di Tk Gugus Iii Kecamatan
Tampaksiring Tahun Ajaran 2017/2018, vol, 6, no, 3.
Rukin, 2019, Metodologi Penelitian Kualitatif, Surabaya: Jakad Media Publishing.
Sani Ridwan Abdullah, 2016, Penilaian Autentik, Jakarta: Bumi Aksara.
Saripudin Arip, 2020, Model Edutaiment Dalam Pembelajaran PAUD, Depok: Raja
Grafindo.
Satori Djam‟an & Aan Komariah. Metodologi Penelitian Kuantatif, (Bandung:
Alfabeta.
Siyoto Sandu & Ali Sodik, 2015, Dasar Metodologi Penelitian, Yogyakarta: Literasi
Media Publishing.
Sujarweni V. Wiratna, 2014, Metodologi Penelitian Lengkap,Praktis, Dan Mudah
Dipahami, Yogyakarta: Pustaka Baru Press.
83
Tahun 2022/2023
4. Menghargai hak/
pendapat/ karya orang
lain
menyelesaikan masalah)
6. Bersikap kooperatif
dengan teman
7. Menunjukkan sikap
toleran
8. Mengekspresikan emosi
yang sesuai dengan
kondisi yang ada
(senang, sedih, antusias,
dan sebagainya)
2. Mengetahui
perasaan temannya
dan merespon secara
wajar
3. Berbagi dengan
orang lain
4. Menghargai hak/
pendapat/ karya
orang lain
5. Menggunakan cara
yang diterima secara
sosial dalam
89
menyelesaikan
masalah
(menggunakan
pikiran untuk
menyelesaikan
masalah)
6. Bersikap kooperatif
dengan teman
7. Menunjukkan sikap
toleran
8. Mengekspresikan
emosi yang sesuai
dengan kondisi yang
ada (senang, sedih,
antusias, dan
sebagainya)
9. Mengenal tata
kerama dan sopan
santun sesuai dengan
nilai sosial budaya
setempat
Skor penilaian
Keterangan:
90
indikator namun belum konsisten dengan skor 60-69 dengan ciri bintang
2.
indikator dan mulai konsisten dengan skor 70-79 dengan ciri bintang 3.
konsisten atau telah membudaya dengan skor 80-100 dengan ciri bintang
4.
91
Tanaman/
Tema/Muatan : Mengenal Kelas/Semester :
Macam-Macam
Tanaman B1/I
Pembelajaran
Alokasi Waktu:
ke : Empat 2 JP
92
A.
Kompetensi Mengidentifikasi bermacam-macam tanaman (bunga
Awal matahari, melon, sawi, selada, brokoli) dan
mendeskrifsikan manfaat dari tanaman (bunga matahari,
melon, sawi, selada, brokoli)
Tujuan Pembelajaran
1. Peserta didik dapat mengenal bermaca-macam tanaman
2. peserta didik dapat mengenal manfaat dari macam-macam tanaman
B. Langkah-Langkah Pembelajaran
93
Kegiatan Pendahuluan
C. Penilaian:
a. Lembar observasi
b. Catatan anekdot
c. Asesmen foto berseri
d. Ceklis
e. Hasil karya
*Catatan : Komponen lainnya sebagai pelengkap.
Mengetahui
Kepala TK Kemala Bhayangkari 01 Peneliti
No nama Bermain Mengetah Berbagi Mengharg Menggunak Bersikap Menunjukka Mengeksp Menge
dengan ui dengan ai hak/ an cara yang kooperatif n sikap resikan tata
teman perasaan orang lain pendapat/ diterima dengan toleran emosi kerama
sebayanya temannya karya secara sosial teman yang dan sop
dan orang lain dalam sesuai santun
merespon menyelesaik dengan sesuai
secara an masalah kondisi dengan
wajar yang ada nilai so
dan
budaya
seempa
B M B B B M B B B M B B B M B B B M B B B M B B B M B B B M B B B M B
B B S S B B S S B B S S B B S S B B S S B B S S B B S S B B S S B B S
H B H B H B H B H B H B H B H B H
1 raffaz √ √ √ √ √ √ √ √ √
a
2 alena √ √ √ √ √ √ √ √ √
3 rizki √ √ √ √ √ √ √ √
4 ashila √ √ √ √ √ √ √ √
95
5 bilal √ √ √ √ √ √ √ √ √
6 fatha √ √ √ √ √ √ √ √
n
7 charl √ √ √ √ √ √ √
a
8 gemi √ √ √ √ √ √ √ √
ntang
9 hanif √ √
10 haura √
11 kinar √
a
12 keyna √
13 keyla √
14 putra √
15 alfan √
o
16 keena √ √ √ √ √ √ √ √
n
17 alfhat √ √ √ √ √ √ √ √
18 salam √ √ √ √ √ √ √ √ √
ann
19 nadia √ √
20 nadin √ √
21 nafisa √ √
96
22 naom √ √
i
23 rasya √ √
24 riski √ √ √
25 shakil √ √ √ √ √ √ √ √ √
a
26 putri √ √ √ √ √ √ √ √
27 omar √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
jumlah 4 2 1 7 1 2 3 2 1 4 1 7 3 6 1 8 1 2 9 1 2 3 1 7 2 7
3 6 3 2 4 1 5 5 7
Keterangan :
BB: Belum Berkembang BSH: Berkembang Sesuai
Harapan
MB: Mulai Berkembang
BSB: Berkembang Sangat Baik.
Cara mencari nilai mutu dari nilai akhir:
1 1
SBx = ( 35+19 )= × 54=9
6 6
1 1
= (35 + 19) = ×54=27
2 2
BSB = X ≥ x+1. SBx
= X ≥ 27+ 9
X = X ≥ 36
BSH = x +1. SBx> x ≥ x
= 27+1.9 ¿ x ≥ 27
97
= 36 ¿ x ≥ 27
X = 27−36
MB = x > x ≥ x−1. SBx
=27> x ≥ 27−1.9
=27¿ x ≥ 18
X =18−27
BB = x< x−1. SBx
= x< 27−1.9
= x< 18
X = 18
Bsb = ¿ 18 Mb = 18−27
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Ket.
3 Rizky BSB BSH BSB BSH BSH BSB BSB BSB BSB MB
6 Fathan BSB BSH MB BSB BSH BSB BSH BSB BSB BSH
8 Gemintang BSB BSH BB BSH BSB BSB BSH BSB BSB BSH
52
Djamari Mardafi, Teknik Penyusunan Instrumen Tes Dan Non Tes, (Yogyakarta: Mitra
Cendikia Offset, 2008), Hlm: 122.
98
9 Hanif BSH MB BSB BSH BSH BSB BSH BSB BSB BSH
10 Nazhifa BSB BSH BSB BSH BSH BSB BSH BSB BSB BSH
13 Khyla BSB BSH BSB BSH MB BSH BSB BSB BSB BSH
14 Putra BSB BSH BSB BSH MB BSB BSH BSB BSB BSH
15 Alfano BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSH BSB BSB BSH
16 Keenan BSH BSB MB BSH BSB BSB BSH BSB BSB BSH
17 Alfath BSB BSH BSH BSB BSB BSB BSB BSB BSH BSH
19 Nadia BSB BSH BSB BSH BB BSH BSH BSB BSB BSH
20 Nadin BSB BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSB BSB BSH
21 Nafisa BSB BSH BSH BSH BSH BSH BSH BSB BSB BSH
22 Naomi BSB MB BSB BSB BSH BSH BSH BSB BSB BSH
23 Rasya BSB BSH BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSH
24 Riski BSB MB BSB BSB BSB BSB BSH BSB BSH BSH
25 Shaqilla BSB BSH BSB BSB BSB BSB BSB BSB BSH BSH
26 Putri BSB BSH BSB BSH BSH BSB BSB BSB BSB BSH
Keterangan :
Pedoman Wawancara
No Pertanyaan Jawaban
1 bagaimana pengalaman ibu “pengalaman yang saya dapat di
dalam penerapan metode dalam menerapkan metode
pembelajaran proyek kepada pembelajaran proyek kepada siswa-
anak kelas B1 di TK Kemala siswa di TK Kemala Bhayangkari 1
Bhayangkari 1 ini bu ? yaitu anak lebih antusias dalam
101
No Pertanyaan Jawaban
1. bagaimana pengalaman ibu “ yaitu ketika akan menanam bibit
dalam penerapan metode tomat anak-anak begitu antusias dan
pembelajaran proyek kepada seang bahwa pada kegiatan hari ini
anak kelas B1 di TK kita akan menanam bibit tomat nanti
Kemala Bhayangkari 1 ini anak-anak akan memasukkan bibit
bu ? tomat ke dalam polibag yang talah di
sediakan”
pengalaman-pengalaman baru di
dalam metode proyek yang kami
ajarkan kepada anak terutama di
dalam menanam bibit tomat tadi”
6. Proyek apa saja yang telah “proyek yang telah kami terapkan
di terapkan di TK Kemala dalam TK Kemala Bhayangkari 1
Bhayangkari 1 Palembang ? Palembang adalah proyek aku cinta
bumi, dan di semester dua ini kami
akan menerapkan metode proyek
menanam bibit, mungkin salah
107
No Pertanyaan Jawaban
1. bagaimana pengalaman ibu “pengalaman saya saat menerapkan
dalam penerapan metode pembelajaran proyek di TK sangat
pembelajaran proyek kepada menyenangkan, pembelajaran proyek
anak kelas B1 di TK pada saat itu anak-anak menanam
Kemala Bhayangkari 1 ini bibit cabai, mereka sangat antusias
bu ? sekali karena mereka akan belajar di
laur kelas, mereka sangat senang dan
bersemangat saat menanam bibit
cabai, dan anak-anak sangat antusias
saat memasukkan bibit cabai kedalam
polibag, mereka banyak bertanya,
mereka bertanya ini apa, ini kemanain
bu, ini di apain bu, seperti itu. Mereka
sangat antusias sekali ”
6. Proyek apa saja yang telah “ proyek yang telah kami terapkan di
di terapkan di TK Kemala TK Kemala Bhayangkari 1 yaitu
Bhayangkari 1 Palembang ? projek aku cinta indonesia, kita
kemaren sudah membuat hiasan-
hiasan kelas contohnya kita membuat
rantai bendera, kita coba membuat
lampion yang berwarna merah putih,
itu kita laksanakan dalam rangka
menyambut hari kemerdekaan, kita
juga mengadakan perlombaan-
112
Pedoman Dokumentasi
Keterangan
Palembang
Palembang
Bhayangkari 1 Palembang
Palembang
Bhayangkari 1 Palembang
1 Palembang
114
Palembang
DOKUMENTAS
Gambar 1.9 Proses Wawancara Dengan Guru Kelas B1 Sekligus Kepala Sekolah TK
Gambar 1.10 Proses Wawancara Dengan Guru Sekaligus Kepala Sekolah TK Kemala
Bhayangkari 1 Palembang
119
122