Anda di halaman 1dari 10

p-ISSN: 2355-830X JPP PAUD FKIP Untirta

e-ISSN: 2614-1604 http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN


PROYEK TERHADAP KEMAMPUAN SOSIAL
ANAK USIA 5-6 TAHUN
(Penelitian Kuantitatif Survei di Kecamatan Serang
Kota Serang Banten)

Fitria Sri Ananda1, Hj. Isti Rusdiyani2, Siti Khosiah3


Universitas Sultan Ageng Tirtayasa1,2,3
2228160057@untirta.ac.id, Isti_rusdiyani@untirta.ac.id
siti.khosiah@untirta.ac.id

Diterima: 14 Agustus 2021 Direvisi: 8 September Disetujui: 8 November 2021

AB ST RA CT
Social ability is the ability to communicate, interact, the ability to be able to show good
behavior and the ability to establish good relationships with other people or the community
around them so that they can behave in accordance with what is expected by the social. This
study aims to determine the effect of project learning methods on the social skills of children
aged 5-6 years. This research was conducted on teachers who were in the sub-district of
Serang, Kota Serang, Banten. The method used in this research is survey research by
distributing questionnaires to schools in Serang sub-district and has implemented project
learning methods with a sample of 30 teachers. The results showed that the correlation
coefficient of project learning methods on the social abilities of children aged 5-6 years
showed a number of 0.622 which means that it has a strong influence. So it can be concluded
that there is a significant effect of using project learning methods on the social abilities of
children aged 5-6 years.

Keywords : Project Methods; Social Ability of Children Aged 5-6 Years.

JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 1 November 2021 135


JPP PAUD FKIP Untirta p-ISSN: 2355-830X
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index e-ISSN: 2614-1604

AB ST RA K
Kemampuan sosial adalah sebuah kemampuan dalam berkomunikasi, berinteraksi, kemam-
puan untuk dapat menunjukkan perilaku yang baik serta kemampuan menjalin hubungan
baik dengan orang lain atau masyarakat yang ada di sekitarnya agar dapat berperilaku se-
suai dengan apa yang diharapkan oleh sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh metode pembelajaran proyek terhadap kemampuan sosial anak usia 5-6 tahun.
Penelitian ini dilakukan kepada guru-guru yang berada di kecamatan serang, Kota Serang
Banten. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian survei dengan cara
menyebar kuesioner kepada sekolah yang ada di kecamatan serang dan sudah menerapkan
metode pembelajaran proyek dengan sampel 30 guru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
hasil koefisien kolerasi metode pembelajaran proyek terhadap kemampuan sosial anak
usia 5-6 tahun menunjukkan angka sebesar 0,622 yang berarti memiliki pengaruh yang
kuat. Maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan
metode pembelajaran proyek terhadap kemampuan sosial anak usia 5-6 tahun.

Kata Kunci: Metode Proyek; Kemampuan Sosial Anak Usia 5-6 Tahun.

PENDAHULUAN orang-orang yang ada di lingkungan seki-


1. Latar Belakang Masalah tarnya serta masyarakat luas agar dapat
Pendidikan usia dini adalah pemberi- menyesuaikan diri dengan baik.
an upaya untuk mengembangkan, mem- Kemampuan bersosialisasi perlu di-
bimbing, menstimulasi serta memberi- miliki setiap orang, karena manusia me-
kan kegiatan pembelajaran yang akan rupakan makhluk sosial yang tidak
menghasilkan keterampilan dan kemam- dapat hidup sendiri pasti membutuhkan
puan pada anak. Kemampuan anak usia bantuan orang lain, manusia perlu ber-
dini itu terbentuk sejak dari dalam kan- interaksi dengan orang lain dan juga
dungan dan siap ditumbuh kembangkan lingkungan sekitarnya. Masing-masing
setelah dilahirkan melalui pemberian anak memiliki kemampuan atau potensi
berbagai stimulasi. dalam dirinya salah satunya kemampu-
“Menurut UU Nomor 20 Tahun 2003 an sosial yang mencakup beberapa hal
Bab 1 Pasal 1 Ayat 14 menyatakan bahwa di antaranya anak dapat berinteraksi
Pendidikan anak usia dini adalah suatu dengan orang lain, kemampuan anak
upaya pembinaan yang ditujukan kepada dalam bekerja sama, rasa kepedulian
anak sejak lahir sampai usia enam tahun anak terhadap orang di sekitarnya, rasa
yang dilakukan melalui pemberian rang- menyayangi, dan bertanggung jawab.
sangan pendidikan untuk membantu per- Berdasarkan hasil pengamatan yang
tumbuhan dan perkembangan jasmani peneliti lakukan di beberapa sekolah TK
serta rohani agar anak memiliki kesiapan di kecamatan Serang-Banten, pada saat
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. pelaksanaan pembelajaran terlihat masih
Manusia merupakan makhluk sosial banyak anak yang masih belum menun-
yang saling membutuhkan satu sama jukkan kemampuan sosialnya, seperti
lain. Kemampuan sosial anak dapat di- anak belum dapat berinteraksi atau ber-
artikan bagaimana anak dapat berinter- sosialisasi dengan temannya hal ini ter-
aksi dengan temannya, orang dewasa, lihat ketika anak diberi tugas kelompok

136 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 2 November 2021


p-ISSN: 2355-830X JPP PAUD FKIP Untirta
e-ISSN: 2614-1604 http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

terlihat sibuk sendiri, anak berteman keterampilan yang telah dikuasai, seperti
hanya dengan orang itu saja, belum mau melatih kemampuan bekerja sama
berbagi dengan temannya, belum ada dengan temannya, saling tolong meno-
kerja sama yang baik dengan orang- long, memupuk keberanian serta rasa
orang di sekitarnya, anak tidak memiliki percaya diri anak.
sikap gigih ketika mengerjakan tugas. Berdasarkan uraian di atas peneliti
Hal ini juga dipengaruhi kegiatan tertarik untuk melakukan penelitian
pembelajaran lebih banyak mengguna- dengan judul “Pengaruh Metode pem-
kan model teacher center dan lebih belajaran Proyek Terhadap Kemampuan
banyak melakukan kegiatan individu se- Sosial Anak Usia 5-6 Tahun”.
hingga anak terkadang merasa jenuh Tujuan penelitian ini adalah untuk me-
cepat bosan dan menjadikan anak ngetahui pengaruh metode proyek ter-
kurang efektif dan kurang menyenang- hadap kemampuan sosial anak usia 5-
kan dengan pembelajaran seperti itu, se- 6 tahun di Kecamatan Serang-Banten.
lain itu juga kurang didominasi dengan
metode pembelajaran dan media yang KAJIAN TEORITIS
dapat memicu keaktifan dan kekreatifan 1. Hakikat Anak Usia Dini
anak pada saat pembelajaran. Menurut NAEYC (National Association
Anak usia dini memerlukan metode for The Education of Young Children)
pembelajaran yang menarik untuk mela- dalam Wiyani (2016:98) menyatakan
tih kemampuan atau perkembangan bahwa anak usia dini berada pada ren-
sosial anak, salah satunya yaitu dengan tang usia 0-8 tahun yang tengah berada
menggunakan metode pembelajaran pada jalur pendidikan formal, non formal,
yang dapat digunakan untuk anak usia dan informal seperti TPA (Taman Penitip-
dini adalah metode pembelajaran pro- an Anak), Kelompok bermain, Pendidikan
yek. Metode pembelajaran proyek meru- Pra-sekolah, TK, RA, dan SD.
pakan suatu metode pembelajaran yang Menurut Rosidah (2016:19) mengata-
melibatkan anak untuk belajar memecah- kan anak usia dini adalah anak-anak yang
kan masalah dan bekerja sama dengan berada pada rentang usia sejak dilahirkan
teman-temannya, masing-masing mela- sampai 8 tahun. Batasan usia 0-8 tahun
kukan bagian pekerjaannya secara man- merupakan batasan usia yang mengacu
diri atau dalam kelompok kecil untuk pada konsep Developmentally Appropri-
mencapai tujuan yang menjadi milik ber- ate Practice (DAP) atau dalam bahasa
sama. Indonesia berarti “Pendidikan yang patut
Penggunaan metode pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan
proyek dalam proses pembelajaran di anak”. Pada masa-masa inilah seluruh
PAUD melatih berbagai kemampuan aspek perkembangan anak harus dikem-
anak salah satunya melatih kemampuan bangkan secara optimal agar dapat ber-
sosial anak. Metode ini dapat memberi- kembang dengan baik sesuai dengan
kan kesempatan kepada anak untuk me- apa yang diharapkan.
latih kemampuan beradaptasi dengan Mulyasa (dalam Wiyani 2016: 98)
lingkungan sekitarnya, mengembangkan mengartikan anak usia dini sebagai indi-

JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 1 November 2021 137


JPP PAUD FKIP Untirta p-ISSN: 2355-830X
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index e-ISSN: 2614-1604

vidu yang sedang mengalami proses seorang yang bertanggung jawab dan
tumbuh kembang yang sangat pesat, efektif. Menurut Hurlock (Eprilia 2010:33)
bahkan dikatakan sebagai lompatan per- perkembangan kemampuan sosial me-
kembangan. Usia dini merupakan fase rupakan pemerolehan kemampuan ber-
yang penting bagi anak dan memerlu- prilaku yang sesuai dengan tuntunan
kan stimulasi yang tepat agar perkem- sosial. Perkembangan anak dapat di-
bangannya dapat berlangsung secara lihat dari tingkat kemampuannya dalam
normal. berhubungan dengan orang lain, anak
Berdasarkan pendapat para ahli, pe- akan belajar bersosialisasi dengan ling-
neliti menyimpulkan bahwa anak usia dini kungan dan belajar tentang apa saja
adalah anak yang berada pada rentang yang ada di lingkungannya.
usia 0-8 tahun yang sedang menjalani Berdasarkan dari beberapa pendapat
suatu proses perkembangan dengan para ahli, peneliti menyimpulkan bahwa
pesat dan pendidikan yang diberikan ke- kemampuan sosial adalah sebuah ke-
pada anak usia dini harus sesuai dengan mampuan dalam berkomunikasi, ber-
tahapan perkembangan anak, agar interaksi, kemampuan untuk dapat me-
tahap perkembangan anak dapat ber- nunjukkan perilaku yang baik serta ke-
kembang sesuai dengan apa yang di- mampuan menjalin hubungan baik
harapkan. dengan orang lain atau masyarakat
yang ada di sekitarnya.
2. Pengertian Metode Pembelajaran
Proyek 3. Karakteristik Kemampuan Sosial
Menurut Sujiono (Agusniatih 2019: Anak Usia 5-6 Tahun
74) bahwa kemampuan sosial berarti Menurut frued (2014:114) menyata-
sesuatu yang berkenaan dengan orang kan bahwa karakteristik atau ciri-ciri ke-
lain atau masyarakat. Perkembangan mampuan sosial anak usia 5-6 tahun di-
sosial pada anak usia dini adalah per- tandai oleh anak sudah siap bersekolah,
ubahan perilaku yang disertai perasaan- anak sudah dapat bergaul, bekerja
perasaan tertentu yang melingkupi anak secara bersama-sama dengan teman-
usia dini saat berhubungan dengan temannya, dapat saling membantu dan
orang lain yang ada di sekitarnya. menolong. Anak usia 5-6 tahun telah me-
Menurut Fridani (2013:5) kemampu- miliki kecenderungan percaya diri dan
an sosial merupakan suatu proses yang keyakinan diri, serta sudah dapat me-
datang di mana anak-anak belajar ten- nyesuaikan diri dengan orang-orang
tang dirinya sendiri dan juga orang lain yang ada di lingkungan sekitarnya.
dan tentang cara bekerja sama dengan Dapat disimpulkan karakteristik per-
orang yang ada di sekitarnya. Anak sen- kembangan sosial anak pada masa ini
diri memainkan suatu peranan dalam adalah anak mampu bersosialisasi
bersosialisasi, sosialisasi itu sebagai dengan orang lain di sekitarnya, di mana
cara belajar yang membimbing anak ke anak mau bermain dengan teman-
arah perkembangan hubungan kepriba- temannya, memulai untuk bersosialisasi
dian sosial sehingga dapat menjadi se- dan berkomunikasi dengan dengan

138 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 2 November 2021


p-ISSN: 2355-830X JPP PAUD FKIP Untirta
e-ISSN: 2614-1604 http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

teman yang sejenis dan lawan jenis, operasian ilmu yang normatif, anak
pada masa ini juga anak mulai menye- memberikan warna kehidupan sosial
suaikan diri dalam kegiatan bermain, anak di dalam masyarakat, dan ke-
mengajak temannya bermain, dan be- hidupan mereka di masa yang akan
kerja sama. datang.
5) Inteligensi, memengaruhi banyak hal,
4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi seperti kemampuan belajar, meme-
Kemampuan Sosial cahkan masalah, dan berbahasa.
Menurut Susanto (2017:28-29) peri- Anak yang berkemampuan intelek-
laku sosial, anak dapat dipengaruhi oleh tual tinggi akan berkemampuan
beberapa faktor yaitu: berbahasa dengan baik. Oleh karena
1) Faktor Keluarga, karena keluarga itu, apabila perkembangan ketiganya
merupakan lingkungan pertama yang seimbang maka akan sangat menen-
memberikan pengaruh terhadap ber- tukan keberhasilan perkembangan
bagai aspek perkembangan anak, ter- sosial anak.
masuk perkembangan sosialnya.
Kondisi dan tata cara kehidupan ke- 5. Pengertian Metode Pembelajaran
luarga merupakan lingkungan yang Proyek
kondusif bagi sosialisasi anak. Proses Menurut Moeslichatoen (Putri 2019:
pendidikan yang bertujuan mengem- 30) Metode proyek merupakan suatu
bangkan kepribadian anak lebih ba- cara pemberian pengalaman belajar
nyak ditentukan oleh keluarga, pola dengan menghadapkan anak dengan
pergaulan, dan etika berinteraksi persoalan sehari-hari yang harus dipe-
dengan orang lain banyak ditentukan cahkan secara kelompok. Proyek meru-
oleh keluarga. pakan suatu tugas yang diberikan pendi-
2) Kematangan Diri, untuk bersosiali- dik kepada peserta didik untuk diselesai-
sasi dengan baik diperlukan kema- kan dalam kurun waktu yang telah diten-
tangan diri baik fisik dan psikis se- tukan. Metode ini muncul dari gagasan
hingga mampu mempertimbangkan John Dewey mengenai Learning By
proses sosial, memberi dan mene- Doing yakni proses pembelajaran berda-
rima nasihat orang lain, memerlukan sarkan kegiatan yang dilakukan anak
kematangan intelektual dan emosio- secara langsung untuk mencapai tujuan
nal. tertentu.
3) Status Sosial Ekonomi, kehidupan Menurut Utami (2019:20) proyek me-
sosial banyak dipengaruhi kondisi so- rupakan suatu tugas yang diberikan pen-
sial ekonomi keluarga dalam masya- didik untuk di selesaikan dalam kurun
rakat. Perilaku anak akan banyak waktu yang telah di tentukan. Metode
memerhatikan kondisi normatif yang proyek dapat memberikan kesempatan
telah ditanamkan oleh keluarganya. pada anak untuk menyelesaikan atau
4) Pendidikan, pendidikan merupakan membahas hal-hal berdasarkan masa-
proses sosialisasi yang terarah. Haki- lah yang sedang terjadi dengan cara
kat pendidikan sebagai proses peng- pembuatan proyek.

JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 1 November 2021 139


JPP PAUD FKIP Untirta p-ISSN: 2355-830X
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index e-ISSN: 2614-1604

Menurut Yus (2012:174) metode pro- 4) Mengeksplorasi kreativitas anak


yek merupakan salah satu cara pembe- dalam pembuatan sebuah produk
rian pengalaman belajar kepada anak. berdasarkan keinginannya.
Anak langsung dihadapkan pada per- 5) Melatih kemampuan berpikir anak
soalan sehari-hari yang menuntut anak untuk memahami proyek yang dikerja-
untuk melakukan berbagai aktivitas se- kan, menunjukkan produk hasil proyek
suai dengan proyek yang diberikan dari dan mengujinya di depan kelas.
aktivitas tersebut anak memperoleh
pengalaman yang akan membentuk 7. Kelebihan Metode Proyek
suatu prilaku sebagi suatu kemampuan Kurniasih dalam (Simatupang 2019:
yang dimiliki. 69) kelebihan dari metode proyek yaitu
Berdasarkan paparan para ahli di atas dapat meningkatkan motivasi belajar
peneliti menyimpulkan bahwa metode anak, membuat anak lebih aktif dan berha-
pembelajaran proyek ialah merupakan sil memecahkan masalah yang kom-
cara pemberian pengalaman belajar yang pleks, meningkatkan kerja sama antar
menghadapkan anak pada persoalan anak, mengembangkan keterampilan ber-
sehari-hari yang harus dipecahkan se- komunikasi, melibatkan anak untuk belajar
cara berkelompok di mana dalam kegiat- mengambil informasi dan menunjukkan
an kelompok masing-masing anak bel- pengetahuan yang dimiliki, kemudian me-
ajar untuk mengatur diri sendiri agar nerapkannya dengan kehidupan nyata.
dapat bekerja sama dengan anak lain dan
berperan serta dalam kegiatan kelompok 8. Kekurangan Metode Proyek
memecahkan masalah yang dihadapi Menurut Simatupang (2019: 69) keku-
dengan kelompok untuk mencapai tujuan rangan dari metode proyek antara lain:
bersama. Kurikulum yang berlaku di Indonesia
belum menunjang pelaksanaan metode
6. Manfaat Metode Proyek ini, Pemilihan topik unit yang sesuai dan
Beberapa Manfaat dari metode pem- tepat dengan kebutuhan peserta didik,
belajaran proyek menurut Putri (2019: menyediakan fasilitas dan sumber bel-
31) adalah sebagai berikut: ajar yang diperlukan masih sulit.
1) Memberikan pengalaman langsung
kepada anak untuk menyelesaikan 9. Tipe-Tipe Metode Proyek
masalah yang disajikan dalam pem- Sudjiono (2009: 103) Kilpatrick mem-
buatan suatu produk. bagi metode proyek menjadi empat tipe
2) Melatih rasa peduli dan rasa ber- kelompok, yaitu:
tanggung jawab terhadap lingkungan 1) Proyek konstruksi atau kreatif, tujuan-
di sekitarnya. nya untuk mewujudkan suatu gagas-
3) Mengembangkan dan membina sikap an atau rencana bentuk lahiriah, se-
interaksi sosial dan sikap kerja sama perti mengarang cerita, membuat
di antara anak-anak yang terlibat mainan dari bahan daur ulang, meng-
dalam kegiatan proyek. gelar permainan dll.

140 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 2 November 2021


p-ISSN: 2355-830X JPP PAUD FKIP Untirta
e-ISSN: 2614-1604 http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

2) Proyek apresiasi atau hiburan, tujuan- ajaran, di mana anak-anak mulai me-
nya menikmati pengalaman estetis, ngembangkan ide-ide kreatifnya pada
seperti mendengarkan cerita, mende- saat kegiatan proyek, dan mengerja-
ngarkan simponi/lagu, menikmati kan tugas masing-masing sampai
lukisan, dll. dengan selesai.
3) Proyek masalah, tujuannya meme- 3) Kegiatan penutup, yaitu mendiskusi-
cahkan suatu kesulitan intelektual, kan hasil proyek setelah kegiatan se-
seperti mengapa embun jatuh pada lesai anak-anak diminta untuk me-
waktu-waktu tertentu?, mengapa New nunjukkan dan menceritakan hasil
York mempunyai pertumbuhan lebih karyanya yang telah dibuat. Kemudi-
cepat dari pada Philadelpia? Mengapa an mengembalikan peralatan yang
terjadi banjir? Mengapa es batu bisa telah digunakan pada tempat semula
meleleh, dll. dan membersihkan tempat yang telah
4) Proyek latihan dan belajar khusus, dipakai, setelah itu anak diajak me-
tujuannya memperoleh peningkatan nyanyikan lagu yang sesuai dengan
keterampilan dan pengetahuan, se- tema kegiatan.
perti memperbaiki peringkat, belajar
menulis, belajar mengenal angka, Jadi dapat disimpulkan tahapan
belajar mengenal huruf, dll. dalam penggunaan metode pembelajar-
an proyek yaitu menetapkan tujuan dan
10. Langkah-Langkah Metode Proyek tema, menetapkan rancangan alat dan
Menurut Moeslichatoen (2014:143) dalam bahan, menetapkan rancangan penge-
melaksanakan kegiatan proyek untuk lompokan anak, menetapkan rancangan
anak usia dini ada tiga tahapan yaitu: langkah-langkah kegiatan sesuai dengan
1) Kegiatan pra-pengembangan, yaitu tujuan yang ingin dicapai, menetapkan
persiapan yang dilakukan sebelum rancangan penilaian dan mendiskusikan
memulai proyek pada tahap persiap- hasil proyek.
an ini yang dilakukan guru yaitu Me-
nentukan tema dan tujuan kegiatan METODE PENELITIAN
pembelajaran dengan menggunakan Metode yang digunakan dalam peneliti-
metode proyek, menyiapkan ran- an ini adalah metode penelitian kuantita-
cangan alat dan bahan yang diperlu- tif dengan jenis penelitian Survei. Menu-
kan, menetapkan rancangan penge- rut Sudaryo, dkk. (2019: 18) Survei ada-
lompokan anak sesuai dengan ke- lah bentuk pengumpulan data yang me-
mampuan dan keterampilan yang di- nggunakan kuesioner yang disebarkan
kuasai anak, menetapkan rancangan kepada sekelompok orang. Instrumen
langkah-langkah kegiatan sesuai yang digunakan adalah daftar pertanya-
dengan tujuan yang dicapai, mene- an (questioner) pengumpulan data bisa
tapkan rancangan penilaian kegiatan. terhadap populasi, atau bisa kepada
2) Kegiatan pengembangan, yaitu me- sampel. Caranya adalah menyebarkan
rupakan kegiatan yang harus dilaku- instrumen kepada responden untuk di-
kan ketika proses kegiatan pembel- isi. Penelitian survei adalah kegiatan

JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 1 November 2021 141


JPP PAUD FKIP Untirta p-ISSN: 2355-830X
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index e-ISSN: 2614-1604

pengumpulan data primer dari respon- mampuan sosial anak usia 5-6 tahun
den, menggunakan daftar pertanyaan dalam taraf signifikan sebesar 0,000
yang telah disusun sebelumnya. angka probabilitas 0,000 < 0,05 sehingga
Tempat yang menjadi objek penelitian bisa dikatakan bahwa pengaruh antara
adalah lembaga TK di Kecamatan Serang kedua variabel signifikan.
Provinsi Banten. Penelitian dilaksanakan
pada semester ganjil tahun ajaran 2020/ 2. Uji Regensi Linear Sederhana
2021. Uji regresi sederhana digunakan
Populasi dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variabel
sekolah di kecamatan serang yang independen dengan variabel dependen
terdiri dari 12 kelurahan dengan jumlah yang ditampilkan dalam bentuk persa-
56 lembaga TK. Sampel pada penelitian maan regresi. Uji regresi ini dilakukan
ini adalah 30 guru yang terdiri dari 8 lem- setelah uji kolerasi.
baga sekolah yang sudah mengguna-
kan metode pembelajaran proyek saat
mengajar anak usia 5-6 tahun.
Teknik Pengolahan data mengguna-
kan uji validitas, uji reabilitas, uji normali-
tas. Teknik analisis data menggunakan
uji korelasi dan uji regresi linear seder- Tabel di atas menjelaskan besarnya
hana. nilai kolerasi atau hubungan (R) sebesar
0,622. Dari output tersebut diperoleh
Pengujian Hipotesis koefisien determinasi (R Square) sebe-
1. Uji Korelasi sar 0,387 yang mengandung arti bahwa
pengaruh variabel (X) metode proyek
terhadap variabel (Y) kemampuan sosial
anak adalah sebesar 62,2%.
Berdasarkan nilai signifikan dari tabel
cooefficients diperoleh nilai signifikan
0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpul-
kan bahwa variabel (X) metode proyek
terhadap variabel (Y) kemampuan sosial
Berdasarkan data pada tabel di atas anak. Selain itu juga berdasarkan nilai t
diketahui bahwa nilai kolerasi pada pene- diketahui nilai thitung sebesar 4.208 > ttabel
litian ini 0,622 yang berarti memiliki tingkat 1.740 sehingga dapat disimpulkan
hubungan yang kuat berada pada inter- bahwa variabel (X) Metode proyek ber-
val kategori lebih dari 0.60-0.799 artinya pengaruh terhadap variabel (Y) kemam-
metode proyek berpengaruh secara po- puan sosial anak.
sitif dengan kemampuan sosial anak
dengan kategori hubungan yang kuat. HASIL DAN PEMBAHASAN
Sedangkan terlihat angka probabilitas Berdasarkan hasil penelitian tentang pe-
pengaruh metode proyek terhadap ke- ngaruh metode proyek terhadap kemam-

142 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 2 November 2021


p-ISSN: 2355-830X JPP PAUD FKIP Untirta
e-ISSN: 2614-1604 http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index

puan sosial anak usia 5-6 tahun di Keca- pada penelitian ini berupa angket, angket
matan Serang Kota Serang-Banten di- yang digunakan terdapat sebanyak 16 per-
simpulkan bahwa terdapat pengaruh nyataan pada variabel (X) dan 14 pernya-
metode proyek terhadap kemampuan taan pada variabel (Y). Penyebaran angket
sosial anak usia 5-6 tahun. Hal ini dapat dilakukan terhadap 30 guru dari 8 sekolah
dilihat dari hasil koefisien kolerasi metode yang berada di Kecamatan Serang, Kota
proyek dengan kemampuan sosial anak Serang-Banten.
usia 5-6 tahun menunjukkan angka sebe- Berdasarkan hasil data uji normalitas
sar 0,622 berarti memiliki tingkat hubung- berfungsi untuk mengetahui data berdis-
an yang kuat karena berada pada inter- tribusi normal sehingga menunjukkan
val kategori 0,60–0,799 yang dapat diarti- angka sebesar 0,154 > 0,05 maka data
kan bahwa metode proyek berpengaruh terdistribusi normal. Berdasarkan anali-
secara positif terhadap kemampuan sis penelitian dilihat dari hasil koefisien
sosial anak. korelasi antara metode proyek dan ke-
Sedangkan terlihat angka probabilitas mampuan sosial anak yang menunjuk-
metode proyek terhadap kemampuan kan angka sebesar 0,622 yang berarti
sosial anak usia 5-6 tahun dalam taraf bahwa hasil penelitian memiliki tingkat
signifikan sebesar 0,000 < 0,05 sehingga hubungan yang kuat dan dapat diartikan
bisa dikatakan bahwa hubungan kedua metode proyek berhubungan secara
variabel signifikan. positif dengan kemampuan sosial anak
Berdasarkan nilai signifikan dari tabel usia 5-6 tahun. Hasil pengolahan data
cooefficients diperoleh nilai signifikan nilai signifikan dari tabel coefficients di-
0,000 < 0,05, sehingga dapat disimpul- peroleh nilai signifikan 0,000 < 0,05 dan
kan bahwa variabel (X) metode proyek nilai t diketahui nilai thitung sebesar 4.208
berpengaruh terhadap variabel (Y) ke- > ttabel 1.740 sehingga dapat disimpulkan
mampuan sosial anak. Selain itu juga bahwa Ho ditolak dan H1 diterima yang
berdasarkan nilai t diketahui nilai thitung berarti bahwa ada pengaruh metode pro-
sebesar 4.208 > ttabel 1.740 sehingga yek terhadap kemampuan sosial anak
dapat disimpulkan bahwa metode pro- usia 5-6 tahun di Kecamatan Serang,
yek berpengaruh terhadap kemampuan Kota Serang-Banten.
sosial anak.
2. Implikasi
SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN Berdasarkan kesimpulan hasil pene-
1. Simpulan litian ini secara teoritis bermaksud ingin
Berdasarkan pengolahan dan anali-sis memberikan gambaran tentang penga-
data maka diperoleh hasil Penelitian ruh metode proyek terhadap kemampu-
tentang “Pengaruh Metode Proyek Terha- an sosial anak usia 5-6 tahun. Kemam-
dap Kemampuan Sosial Anak Usia 5-6 puan sosial anak dapat membantu anak
Tahun di Kecamatan Serang Kota Serang- untuk mengembangkan keterampilan-
Banten. Penelitian ini dilakukan dengan nya dalam mengembangkan kemampu-
menyebar angket melalui google formulir an bekerja sama, tolong menolong, me-
dan instrumen penelitian yang digunakan latih kemampuan beradaptasi dengan

JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 1 November 2021 143


JPP PAUD FKIP Untirta p-ISSN: 2355-830X
http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/jpppaud/index e-ISSN: 2614-1604

lingkungan, memupuk rasa percaya diri Freud, Sigmund. 2014. Pengantar Umum
dan keberanian. Hal ini tentunya berkait- Psikoanalisa. Yogyakarta: Pustaka
an dengan stimulasi yang didapat anak. Pelajar
Simatupang & Dirga 2019. Handbook
3. Saran Best Practice Strategi belajar Meng-
Berdasarkan kesimpulan dan impli- ajar. Surabaya: Pustaka Media Guru.
kasi yang telah dikemukakan, terdapat Moeslichatoen R. 2014. Metode Peng-
beberapa saran yang dianjurkan, yaitu: ajaran di Taman Kanak-Kanak.
1) Bagi Sekolah, sekolah harus mampu Putri, Suci Utami. 2019. Pembelajaran
mengembangkan metode pembel- Sains Untuk Anak Usia Dini. Jawa
ajaran yang bervariasi sehingga anak Barat: UPI Sumedang Press.
tidak jenuh dan bosan. Rosidah, Laily. 2016. Pendidikan dan Per-
2) Bagi pendidik, dapat menerapkan kembangan Anak Usia Dini. Serang:
dan mengembangkan metode pem- FKIP Untirta Publishing.
belajaran proyek agar lebih menarik Sudjiono, Yuliani Nurani. 2009. Konsep
lagi, karena di dalam kegiatan proyek Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.
tersebut dapat melatih aspek-aspek Jakarta: PT Indeks.
perkembangan anak terutama ke- Susanto, Ahmad. 2017. Pendidikan Anak
mampuan sosial anak. Usia Dini (Konsep dan Teori). Jakarta:
3) Bagi peneliti, bagi penelitian selanjut- PT Bumi Aksara.
nya, di harapkan dapat lebih dalam Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan
menggali keterbatasan yang ada Anak Usia Dini. Jakarta: Media Grup
dalam penelitian ini dan melakukan Sudaryo dkk. 2019. Metode penelitian
penelitian-penelitian tentang yang lain. survey online dengan google forms.
Yogyakarta: ANDI (ANGGOTA IKAPI)
DAFTAR PUSTAKA Utami, Suci Putri. 2019. Pembelajaran
Epprilia, Utami Hany. 2010. Perkem- Sains Untuk Anak Usia Dini. Bandung:
bangan Nilai Moral, Agama, Sosial UPI Sumedang Press.
dan Emosi Pada Anak Usia Dini. Wiyani, Novan A. 2016. Bina Karakter Anak
Surakarta: UMS. Usia Dini. Yogjakarta: Ar-ruzz Media
Fridani, Lara dkk. 2013. Evaluasi Per- Yus, Anita. 2012. Penilaian Perkem-
kembangan Anak Usia Dini. Univer- bangan Belajar Taman kanak-kanak.
sitas Terbuka. Jakarta: KENCANA.

144 JPP PAUD FKIP Untirta, Volume 8 Nomor 2 November 2021

Anda mungkin juga menyukai