Anda di halaman 1dari 8

ARTIKEL

ANALISIS KEBUTUHAN KURIKULUM PARENTING


ANAK USIA DINI

Oleh:
Nurdaniati : 1820300009

PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SAMARINDA
Tahun 2019
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah mengungkapkan dan menganalisis kebutuhan
kurikulum parenting anak usia dini agar lebih sinergi dengan lembaga PAUD. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian survei dengan
pendekatan penelitian kualitatif. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini
adalah orangtua anak usia dini di Kota Bontang yang dipilih secara acak. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa orangtua merasa perlu dibuatnya kurikulum khusus
untuk orangtua agar dapat memberikan stimulus yang tepat pula kepada anaknya di
rumah dan sejalan dengan program sekolah.
Kata kunci: kurikulum, parenting, anak usia dini

PENDAHULUAN
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada pasal 1 ayat 14 mengemukakan bahwa, PAUD adalah
suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia
6 tahun yang dilaksanakan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk
membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar memiliki
kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pengembangan anak usia dini melalui program PAUD saat ini telah menjadi
prioritas pembangunan pendidikan di Indonesia. Pendidikan Anak Usia Dini
merupakan jenjang pendidikan awal dalam sistem pendidikan nasional yang
memegang peranan penting mencetak generasi penerus bangsa berkualitas. Melalui
pengembangan program PAUD diharapkan potensi anak dapat berkembang secara
optimal sehingga menjadi insan yang berkarakter baik, cinta tanah air serta
bertanggung jawab1.
Pendidikan bagi anak usia dini bukan hanya menjadi tugas seorang guru, namun
yang lebih penting adalah dari orangtua sebagai pendidik yang pertama dan utama.
Hal ini juga disebabkan interaksi anak yang lebih banyak adalah di rumah bersama
orangtua dan anggota keluarga lainnya, sehingga orangtua harus memiliki kepedulian
yang tinggi terhadap pendidikan anaknya.
Peran keluarga dalam mengawal tumbuh kembang anak melalui proses
pendidikan anak dinilai sangat penting, sehingga Kementerian Pendidikan dan

1
Pengasuhan Positif. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga.
Kebudayaan pada tahun 2017 menerbitkan Peraturan Menteri Pendidikan Nomor 30
Tahun 2017 tentang Pelibatan Keluarga dalam Penyelenggaraan Pendidikan yang
bertujuan untuk menjalin kemitraan keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat
untuk membangun ekosistem pendidikan yang menumbuhkan budi pekerti dan
budaya prestasi peserta didik2.
Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat. Lembaga keluarga
adalah inti dari kehidupan sosial. Peran keluarga menurut Hurlock (2013) antara lain
adalah memenuhi rasa aman anak, sebagai sumber kasih sayang, sebagai model
perilaku dan memberikan bimbingan dalam pengembangan diri anak 3.

Peran orang tua dalam mendidik anak dimulai dari dalam kandungan sampai ke
liang lahat dan sudah menjadi kewajiban bagi setiap orang tua untuk mendidik
anaknya ke jalan yang lebih baik. Orang tua seharusnya memiliki ilmu karena betapa
ironisnya jika anak berasal dari keluarga yang tidak berpendidikan atau tidak
mempunyai ilmu dalam mendidik anaknya, baik pendidikan agama maupun
pendidikan umum (Faisal, 2016). Orang tua memegang peranan penting atas
pendidikan anak-anaknya. Sejak anak lahir, orang tualah yang selalu ada di
sampingnya, itu alasan kenapa orang tua disebut madrasatul ula 4.
Menurut Edy dkk, keterlibatan orang tua dalam mendukung proses pembelajaran
anaknya di PAUD masih rendah. Orang tua berkomunikasi secara langsung dengan
kepala/wali kelas satuan PAUD hanya sebatas pada kebutuhan administrasi dan
melalui buku komunikasi/penghubung, capaian perkembangan anak sebatas
diketahui saja tanpa ada tindaklanjutnya 5.
Untuk mengatasi ini peneliti mencoba menganalisa sejauh mana kebutuhan
orangtua akan kurikulum parenting yang nantinya akan dijadikan sebagai acuan bagi
orangtua dalam memberikan stimulus dan pola asuh yang tepat bagi anaknya di
rumah sehingga menjadi sinergi dengan pihak lembaga atau satuan PAUD.

KAJIAN TEORITIK
Konsep Kurikulum

2
“Permendikbud No 30. Tentang Pelibatan Keluarga pada Penyelenggaraan Pendidikan.”
3
Rihatno, Yufiarti -, Dan Nuraini, “Pengembangan Model Kemitraan Sekolah Dan Orangtua Pada Pendidikan
Anak Usia Dini.”
4
Rozana, “Smart Parenting Demokratis Dalam Membangun Karakter Anak | AL-ATHFAL.”
5
Edy dkk., “Pengaruh Keterlibatan Orangtua Dan Pola Asuh Terhadap Disiplin Anak.”
Menurut Sukmadinata kurikulum adalah bagian terpenting dari kelangsungan
proses pendidikan. Pendidikan dan kurikulum tidak dapat dipisahkan karena
keduanya saling terkait. Pendidikan bisa berhasil jika diterapkan dengan baik.
Kurikulum akan diperbarui karena waktunya berubah. Karena itu, kurikulum selalu
dinamis. Kurikulum statis tidak baik karena tidak menyesuaikan dengan situasi saat
ini. Kurikulum yang diterapkan terus berkembang sejalan dengan perkembangan teori
dan praktik pendidikan berdasarkan teori pendidikan yang menjadi acuan kurikulum
yang disiapkan. Dalam proses penyusunan kurikulum, ada tiga konsep tentang
kurikulum, kurikulum sebagai substansi, sebagai sistem, dan sebagai bidang studi6.
Komponen pendidikan yang paling dasar untuk menentukan keberhasilan dalam
menghasilkan sumber manusia yang dikehendaki suatu negara adalah kurikulum.
Olivia (1992) mengungkapkan tentang kurikulum sebagai berikut:
“… Curriculum is perceived as a plan or program for all the experiences which the
learner encounters under the direction of the school. In Practice, the curriculum
consists of a number of plans, in written from and of varying scope, that delineate the
desired learning experiences. The curriculum, therefore, may be a unit, a course, a
sequence of course, the school’s entire program of studies – and may take place
outside of class or school when directed by the personnel of the school “7.
Perencanaan sebelum melaksanakan pembelajaran dituangkan dalam kurikulum.
Kurikulum secara konsep merupakan merupakan rencana kegiatan atau dokumen
tertulis yang mencakup strategi untuk mencapai tujuan (Ornstein, 2004). Sehingga
kurikulum dapat diartikan sebagai arencana-rencana yang akan dilaksanakan dalam
pembelajaran dan dituliskan menjadi sebuah dokumen. Dokumen tersebut yang
kemudian dinamakan kurikulum yang akan menjadi arahan pembelajaran di sebuah
lembaga8.
Konsep Parenting
Pengasuhan (parenting) adalah sebuah proses yang membawa hasil akhir,
melindungi dan membimbing menuju kehidupan baru, menyediakan sumber daya
dasar, cinta, perhatian, dan nilai-nilai. Meskipun hubungan antara setiap orang tua

6
Yusmawati dan Lubis, “The Implementation of Curriculum by Using Motion Pattern-Based Learning Media for
Pre-School Children.”
7
Rahelly, “Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Di Sumatera Selatan.”
8
Rahelly.
dan anak adalah unik, secara umum, dapat digam-barkan sebagai serangkaian
tindakan dan interaksi dari orang tua untuk perkembangan anaknya 9.
Program parenting adalah pendidikan yang diberikan kepada anggota keluarga,
khususnya bagi orang tua yang memiliki kemampuan untuk mendidik dan merawat
anak untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat
menciptakan sumber manusia yang berkualitas bagi negara dan masa yang akan
datang. Hal tersebut sesuai dengan pengertian parenting yang dikemukakan dalam
Juknis Orientasi Teknis Peningkatan Program Parenting tahun 2011, program
parenting adalah program dukungan yang ditunjukan kepada para orang tua atau
anggota keluarga yang lain agar semakin memiliki kemampuan dalam melaksanakan
fungsi sosial dan pendidikan dalam hal mengasuh, merawat, melindungi, dan
mendidik anaknya di rumah sehingga anak dapat tumbuh dan berkembang secara
optimal, sesuai dengan usia dan tahap perkembangannya 10.
Konsep Anak Usia Dini
Anak Usia Dini adalah individu yang berada pada rentang usia 0-8 tahun yang
sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan secara pesat yang akan
berpengaruh pada kehidupan individu selanjutnya, menurut NAECY (National
Association Education Young Children) (dalam Yuliani 2009, hlm. 6). Pada usia ini
seluruh aspek perkembangan anak sedang mengalami pertumbuhan dan
perkembangan yang sangat cepat dalam rentang kehidupan manusia. Setiap individu
sejak usia dini harus mendapatkan pendidikan untuk membantu mengoptimalkan
segala aspek perkembangan yang ada dalam diri anak karena sejak lahir setiap
individu telah dikaruniai berbagai potensi oleh Yang Maha Menciptakan agar potensi
tersebut dapat berkembang dan setiap individu akan mampu menjalankan
kehidupannya sesuai dengan aturan dan norma11.
Anak usia dini memiliki karakteristik yang khas, baik secara fisik, psikis, sosial,
moral, dan sebagainya. Masa kanak-kanak merupakan masa yang paling penting
untuk sepanjang usia hidupnya. Sebab masa kanak-kanak adalah masa
pembentukan fondasi dan dasar kepribadian yang akan menentukan pengalaman
anak selanjutnya. Pengalaman yang dialami anak pada usia dini akan berpengaruh

9
Rozana, “Smart Parenting Demokratis Dalam Membangun Karakter Anak | AL-ATHFAL.”
10
Ganevi, “Pelaksanaan Program Parenting Bagi Orangtua Dalam Menumbuhkan Perilaku Keluarga Ramah
Anak (Studi Deskriptif di Pendidikan Anak Usia Dini Al-Ikhlas Kota Bandung).”
11
tsani, Herawati, Dan Istianti, “Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Usia Dini.”
kuat terhadap kehidupan selanjutnya. Pengalaman tersebut akan bertahan lama,
bahkan tidak dapat terhapuskan (Mashar, 2015: 7)12.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif (Quantitative Research)
menjadi metode penelitian yang dipilih dalam penelitian ini untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan penelitian. Dalam penyusunan instrument atau alat
pengumpul data, variabel-variabel yang menjadi acuan utama peneliti dalam
menyusun angket adalah seberapa jauh pengetahuan responden terhadap parenting
dan pendapat mereka tentang kurikulum parenting.
Peneliti mengajukan 5 (lima) pertanyaan yang meliputi; (1) Apa yang Anda
ketahui mengenai Pendidikan Orangtua/Parenting Education di PAUD?, (2) Apakah
Anda pernah mengikuti Parenting Skill/Education? Jika Ya, kapan terakhir anda
mengikutinya dan siapa pembicaranya?, (3) Menurut Anda, apakah manfaat dari
sebuah kegiatan Parenting Education?, (4) Apakah menurut Anda Parenting
Education yang ada selama ini sudah cukup membangun sebuah kesadaran bagi
orangtua tentang pentingnya PAUD?, (5) Apakah menurut Anda perlu dibuat
Kurikulum bagi Orangtua khusus untuk PAUD, dan di mana titik beratnya?

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil penelitian dari survei yang dilakukan kepada responden adalah untuk
pertanyaan No.1 semua responden menjawab pendidikan orangtua untuk menambah
pemahaman dan pengetahuan orangtua terkait pendidikan anak usia dini. Pertanyaan
No.2 juga dijawab sudah oleh semua responden (100%). Pertanyaan No.3 dijawab
beragam dengan variabel jawaban di antaranya adalah untuk mengetahui tentang
pengasuhan anak, cara mendidik anak, dan mengenal program di sekolah agar dapat
bersinergi dengan sekolah. Pertanyaan No.4 terkait apakah program parenting yang
selama ini ada sudah cukup, semua responden menjawab belum (100%). Sedangkan
pertanyaan No.5 tentang apakah perlu dibuat kurikulum parenting dan apa titik
beratnya, semua responden juga menjawab perlu (100%) dengan titik berat yang
paling banyak adalah tentang pendidikan karakter.

12
Rohmah, “Pengembangan Karakter Pada Anak Usia Dini (AUD) | AL-ATHFAL.”
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan orangtua terhadap
pendidikan anak usia dini masih terbatas dan sangat dibutuhkan sebuah
pengembangan kurikulum pendidikan anak usia dini yang fokus pada tugas dan
tanggung jawab dari orangtua untuk melaksanakannya. Pengembangannya bisa saja
dari penerjemahan standar tingkat pencapaian perkembangan anak yang dibuat
indikatornya untuk dilakukan oleh orangtua sehingga tujuan pendidikan dari
kompetensi peserta didik dapat lebih optimal dicapai.

SIMPULAN
Penelitian ini mengungkapkan bahwa kurikulum parenting anak usia dini menjadi
kebutuhan yang penting untuk dipenuhi dalam rangka membantu orangtua untuk
memahami secara utuh kebutuhan anak usia dini dan mengetahui cara stimulasi yang
tepat untuk membantu anaknya mencapai kompetensi atau standar tingkat
pencapaian perkembangannya. Adapun bentuk dan pengembangan kurikulum
parenting itu sendiri perlu dilakukan dalam penelitian selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Edy, Edy, Myrnawati Ch, Mohamad Syarif Sumantri, dan Elindra Yetti. “Pengaruh
Keterlibatan Orangtua Dan Pola Asuh Terhadap Disiplin Anak.” Jurnal
Pendidikan Usia Dini 12, no. 2 (27 November 2018): 221–30.
https://doi.org/10.21009/JPUD.122.03.
Ganevi, Noni. “Pelaksanaan Program Parenting Bagi Orangtua Dalam
Menumbuhkan Perilaku Keluarga Ramah Anak (Studi Deskriptif di Pendidikan
Anak Usia Dini Al-Ikhlas Kota Bandung),” t.t., 11.
Kemendikbud. Pengasuhan Positif. Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga.
Jakarta, 2017.
Permendikbud. “Permendikbud No 30. Tentang Pelibatan Keluarga pada
Penyelenggaraan Pendidikan.” Kemendikbud, 2017.
Rahelly, Yetty. “Implementasi Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini (Paud) Di
Sumatera Selatan.” Jurnal Pendidikan Usia Dini 12, no. 2 (30 November
2018): 381–90. https://doi.org/10.21009/JPUD.122.21.
Rihatno, Taufik, Yufiarti -, dan Sri Nuraini. “Pengembangan Model Kemitraan
Sekolah Dan Orangtua Pada Pendidikan Anak Usia Dini.” Jurnal Pendidikan
Usia Dini 11, no. 1 (21 April 2017): 117–28.
https://doi.org/10.21009/JPUD.111.08.
Rohmah, Umi. “Pengembangan Karakter Pada Anak Usia Dini (AUD) | Al-Athfal :
Jurnal Pendidikan Anak” 4, no. 1 (2018). http://ejournal.uin-
suka.ac.id/tarbiyah/index.php/alathfal/article/view/41-06.
Rozana, Asiatik Asrif. “Smart Parenting Demokratis Dalam Membangun Karakter
Anak | Al-Athfal : Jurnal Pendidikan Anak” 4, no. 1. Diakses 1 Maret 2019.
http://ejournal.uin-suka.ac.id/tarbiyah/index.php/alathfal/article/view/1784.
Tsani, Iflah Laily, Nenden Ineu Herawati, dan Tuti Istianti. “Hubungan Pola Asuh
Orang Tua Dengan Kemandirian Anak Usia Dini.” Cakrawala Dini: Jurnal
Pendidikan Anak Usia Dini 7, no. 2 (21 Maret 2018).
https://doi.org/10.17509/cd.v7i2.10529.
Yusmawati, Yusmawati, dan Johansyah Lubis. “The Implementation of Curriculum
by Using Motion Pattern-Based Learning Media for Pre-School Children.”
Jurnal Pendidikan Usia Dini 13, no. 1 (30 April 2019): 187–200.
https://doi.org/10.21009/10.21009/JPUD.131.14.

Anda mungkin juga menyukai