Anda di halaman 1dari 12

Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 40

Kholisatul Nurjanah

PELAKSANAAN PROGRAM PARENTING DI PAUD TERPADU


YAYASAN PUTRA PUTRI GODEAN, SLEMAN, DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA

IMPLEMENTATION OF PARENTING PROGRAM IN THE INTEGRATED PAUD


YAYASAN PUTRA PUTRI GODEAN, SLEMAN, SPECIAL AREA YOGYAKARTA

Oleh Kholisatul Nurjanah, Pendidikan Luar Sekolah

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: 1) pelaksanaan program parenting, 2) faktor
pendukung pelaksanaan program parenting 3) faktor apakah yang menghambat pelaksanaan program
parenting yang ada di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean. Penelitian ini menggunakan
pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode studi kasus, dan mengambil lokasi di Jalan Sokonilo,
godean, Sleman, Yogyakarta. Subyek dalam penelitian ini adalah Pendidik, tenaga kependidikan dan
orangtua siswa Paud terpadu yayasan putra putri godean. Pengumpulan data menggunakan metode
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Peneliti merupakan instrumen utama dalam melakukan
penelitian, yang dibantu dengan pedoman observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik yang
digunakan dalam melakukan analisis data adalah reduksi data, penyajian data, dan pengambilan
kesimpulan.Keabsahan data yang dilakukan untuk menjelaskan data dengan menggunakan triangulasi
sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Proses pelaksanaan program parenting dibagi menjadi
dua kelompok yaitu program terencana yang terdiri dari pojok gizi dan kelas parenting, sementara
program insidental yaitu konsultasi orangtua dan kunjungan rumah. 2) Faktor pendukung Faktor
internal antara lain komitmen pendidik dan tenaga kependidikan dalam menjalakan program didukung
dengan tersedianya sarana dan prasarana yang memadai serta turut aktifnya orangtua. 3) Faktor
penghambat untuk kelas parenting yaitu waktu pelaksanaan yang belum pasti, sehingga sering terjadi
kemunduran dari target semula dan kekurangan SDM.

Kata kunci: program parenting, Paud Putra Putri Godean.

Abstract
This study aimed to describe: 1) Parental education program implementation or parenting, 2) factor
supporting implementation of educational programs parenthood or parenting, 3) whether the factors
that hinder the implementation of parental education or parenting program in early childhood Integrated
Yayasan Putra Putri Godean. This study used a qualitative descriptive approach, and take a place in
Jalan Sokonilo, godean, Sleman, Yogyakarta. Subjects in this study were educators, staff and parents of
integrated early childhood foundation godean sons and daughters. Collecting data using the method of
observation, interviews, and documentation. The researcher is the main instrument in conducting
research, assisted with the guidelines for observation, documentation, and interviews. Techniques used
in analyzing the data is the data reduction, data presentation, and making conclusions. The validity of
the data that is made to explain the data using triangulation sources The results showed that: 1) The
process of implementation of parental education are divided into two groups: a planned program
consisting of a corner of nutrition and parenting classes, while the incidental program is consulting
parents and home visits. 2) The supporting factors Internal factors such as the seriousness of the
teachers and the run the program supported by the availability of adequate facilities and
infrastructure as well as active co-parents. 3) inhibiting factors, namely for parenting classes that
implementation time is uncertain and only a month range that is used as a reference to make frequent
setbacks from the original target and the lack of human resources

Keywords: parental education, Paud Putra Putri Godean


Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 41
Kholisatul Nurjanah

PENDAHULUAN menangani dan melayani pendidikan untuk


Kehidupan dan perkembangan anak usia dini. Salah satu tujuannya adalah
manusia tidak lepas dari pendidikan. Hal itu untuk mengoptimalkan pertumbuhan dan
sesuai dengan pengertian pendidikan yang perkembangan anak sesuai dengan tahap
tercantum dalam sistem pendidikan perkembangannya.
nasional yang berbunyi “Pendidikan Pendidikan untuk anak usia dini
adalah usaha sadar dan terencana untuk perlu penting, maka adanya dukungan dari
mewujudkan suasana belajar dan proses orangtua dalam mengoptimalkan
pembelajaran agar peserta didik secara aktif pertumbuhan, perkembangan dan potensi
mengembangkan potensi dirinya untuk pada diri anak. Peran orangtua dalam
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, mensukseskan pertumbuhan, perkembangan
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan potensi anak dapat diwujudkan salah
akhlak mulia, serta keterampilan yang satunya adalah dengan menjukan betuk
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan dukungan dalam proses pembelajaran.
negara.” Jalur pendidikan terdiri atas Proses pembelajaran erat kaitannya dengan
pendidikan formal, nonformal, dan berhasil atau tidaknya nilai – nilai yang
informal. Ketiga jalur pendidikan tersebut ditanamkan kepada diri anak baik disekolah
dapat saling melengkapi dan memperkaya. maupun dirumah. Menurut Hibana dalam
(UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Partini (2010: 56), Tugas pendidik disekolah
Pendidikan Nasional, pasal 1 dan 13) tidaklah mengambil alih pendidikan dalam
Pendidikan Anak Usia Dini keluarga melainkan membantu orangtua
(PAUD) yang dikembangkan di Kabupaten untuk mengembangkan potensi anak.
Sleman untuk mempersiapkan anak masuk Pendidik utama untuk anak usia dini tetaplah
ke jenjang pendidikan dasar selalu kedua orangtua dalam keluarga. Maka dari
meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun itu orangtua perlu paham kebtuhan
2011, terdapat play group (kelompok pendidikan anak – anaknya sesuai dengan
bermain) sebanyak 219 lembaga dengan umur dan tingkat perkembanganSalah satu
jumlah siswa 6.755 anak dan 1046 pamong bagian terpenting dalam komponen
belajar, Taman Penitipan Anak (TPA) 107 masyarakat Indonesia adalah anak.
lembaga dengan jumlah anak yang Pendidikan dari orang tua kepada anak tidak
dititipkan 2.739 anak dengan pamong hanya terapkan di dalam rumah tapi juga
belajar sebanyak 516 orang. Dengan jumlah disekolah sebgaibentuk dukungan kegiatan
PAUD di Kabupaten Sleman menunjukan belajar mengajar. Menurut Yasin Musthofa
bahwa pihak pemerintah serius dalam (2007:53), Pendidikan dalam keluarga
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 42
Kholisatul Nurjanah

mempunyai makna Keluarga dan anak tinggi baik secara formal maupun non
adalah: keluarga dijadikan sebagai lembaga formal. Salah satu program dalam
pendidikan yang diselengarakan dan pendidikan Keorangtuaan adalah program
ditanggani langsung oleh kedua orang tua parenting yang umumnya dilakukan oleh
untuk menumbuhkan kemampuan dasar suatu lebaga sekolah, baik SMA, SMP, SD
berupa emosi terhadap anak, masa kanak – maupun PAUD. Pola asuh atau parenting
kanak awal atau antara usia 2-6 tahun agar disini adalah pendidikan keorangtuaan
sang anak dalam tingkah lakunya secara yang diterapkan lembaga untuk memenuhi
dewasa nanti, akan atau dapat kebutuhan pendidikan. Pendidikan tidak
mencerminkan sikap yang menjadi ciri dari hanya untuk peserta didik namun juga
kecerdasan emosi, yakni pengendalian diri untuk orangtua dari peserta didik. Sehingga
dan empati. Kecerdasan emosi dan diharapkan terbentuk keselarasan antara
pengendalian diri merupakan nilai – nilai pendidikan yang anak peroleh disekolah
yang bisa ditanamkan dalam keluarga. dengan pendidikan yang orangtua terapkan
Banyak aspek dan nilai nilai lain yang bisa dirumah.
kita tanamkan kepada anak dalam Konsep program parenting adalah
pendidikan keluarga. memadukan pendidikan yang diperoleh
Maka dari itu Pendidikan bagi anak disekolah dengan dirumah. Hal
orangtua penting dilakukan untuk seharusnya menjadi perhatian, untamanya
memenuhi kebutuhan dalam mendidik anak untuk penyelenggara pendidikan anak usia
maka munculah konsep pendidikan orang dini. Sebagai lembaga pendidikan anak usia
dewasa. Menurut Suprijanto (2005:11) dini seharusnya menfasilitasi lebih jauh
Pendidikan orang dewsa andragogy untuk pendidikan keorangtuaan atau
berbeda dengan pendidikan anak – anak parenting. Kegiatan ini dimaksudkan agar
atau pedagogy. Pendidikan anak – anak orangtua mampu menjalankan tugasnya
berlangsung dalam bentuk identifikasi dan sebagai pendidik utama bagi anak dan
peniruan, sedangkan pendidikan orang selaras dengan pendidikan yang diterima
dewasa berlangsung dalam bentuk anak di sekolah.
pengarahan diri sendiri untuk memecahkan Selaras dengan pernyataan diatas
masalah. mengenai pengertian pentingnya
Berdasarkan penjabaran diatas pendidikan keorangtuaan atau parenting
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa maka yayasan putra – putri godean
pendidikan orang dewasa dan pola asuh mewadahi orangtua murid paud terpadu
(pengasuhan) sangat erat kaitannya. dalam kegitan parenting yang dilakukan
Banyak program pendidikan keorangtuaan sebulan dua kali dengan agenda yang
yang berjalan dengan dinamika yang cukup berbeda. Parenting atau wadah komunikasi
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 43
Kholisatul Nurjanah

merupakan usaha dari lembaga bagi menerapkan pula pendidikan keorangtuaan


orangtua untuk saling berbagi informasi atau parenting. Namun, untuk saat ini masih
dan pengetahuan tentang bagaimana sedikit lembaga pendidikan khususnya
melaksanakan pendidikan anak usia 0-6 anak usia dini yang menfasilitasi
tahun dirumah. Perenting yang pendidikan keorangtuan atau parenting.
dilaksanakan oleh Yasayan Putra Putri Belum semua lembaga dapat menjalankan
Godean telah berjalan secara keberlanjutan. program parenting secara berkelanjutan.
Kondisi dari program parenting Sehingga program parenting yang ada di
yang dilaksanakan yayasan putra putri lingkungan pendidikan masyarakat saat ini
godean adalah dengan adanya pertemuan belum belum optimal.
disetiap bulan. Pertemuan pertama adalah Berdasarkan latar belakang ditas
inisiatif dari yayasan sendiri sebagai wadah maka peneliti tertarik untuk meneliti
shering atau tukar pendapat dengan bagaimana pelaksanaan pendidikan
mendatangkan para ahli dibidangnya keorangtuaan atau parenting yang ada di
sebagai pemateri kemudian dilanjutkan Pendidikan orang dewsa andragogy
dengan diskusi antara pengelola dengan berbeda dengan pendidikan anak – anak
orangtua murid mengenai bentuk kegiatan atau pedagogy. Pendidikan anak – anak
dan perkembangan kemampuan anak – berlangsung dalam bentuk identifikasi dan
anak. Pada pekan kedua adalah inisiatif dari peniruan, sedangkan pendidikan orang
orangtua murid yang menginginkan adanya dewasa berlangsung dalam bentuk
program tambahan untuk menjalin pengarahan diri sendiri untuk memecahkan
keakraban antara pengelola, guru dan antar masalah.
orangtua wali itu sendiri, salah satu bentuk Berdasarkan penjabaran diatas
kegiatan yaitu senam bersama diahir pekan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
yang diahiri dengan sharing antar orangtua pendidikan orang dewasa dan pola asuh
murid, pendidik dan pengelola. Yayasan (pengasuhan) sangat erat kaitannya.
dan orangtua mempunyai program bersama Banyak program pendidikan keorangtuaan
yang diberinama pojok gizi dimna orengtua yang berjalan dengan dinamika yang cukup
murid dibagi menjadi kelompok – tinggi baik secara formal maupun non
kelompok kecil untuk menyiapkan makan formal. Salah satu program dalam
siang putra putri setiap hari jum’at di pendidikan Keorangtuaan adalah program
sekolah. Berkaca dari kegitan parenting parenting yang umumnya dilakukan oleh
yang diterapkan di yayasan putra putri suatu lebaga sekolah, baik SMA, SMP, SD
godean layaknya semua lembaga maupun PAUD. Pola asuh atau parenting
pendidikan anak usia dini khususnya yang disini adalah pendidikan keorangtuaan
ada di daerah istimewa yogyakarta yang diterapkan lembaga untuk memenuhi
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 44
Kholisatul Nurjanah

kebutuhan pendidikan. Pendidikan tidak sumber (informan) bisa berupa orang,


hanya untuk peserta didik namun juga dokumentasi (arsip), atau berupa kegiatan.
untuk orangtua dari peserta didik. Dalam menentukan subyek penelitian
peneliti mengunakan teknik sampling.
METODE PENELITIAN Sampling yang dimaksud disini adalah
Jenis Penelitian untuk menjaring sebanyak mungkin
Penelitian ini merupakan penelitian informasi dari berbagai sumber.
deskriptif dengan pendekatan kualitatif Berdasarkan pengertian ditas maka
karena bermaksud untuk mendeskripsikan, subyek penelitian adalah pendidik, tenaga
menguraikan dan menggambarkan kependidikan, dan orangtua peserta didik.
bagaimana Pelaksanaan Parenting Di Paud Sementara obyek penelitian meliputi
Terpadu Yayasan Putra Putri Godean, kegitan pendiikan keorangtuaan (parenting)
Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. di paud terpdu putra puti godean.
Mulai dari perencanaan, jenis kegitan Waktu dan Tempat Penelitian
keorangtuaan, pelaksanaan, faktor Penelitian ini dilaksanakan di i Paud
pendukung dan penghambat, hingga Terpadu Yayasan Putra Putri Godean. yang
evaluasi program pendidikan keorangtuaan beralamatkan di JL. Sokonilo, Godean,
yang ada di Paud Terpadu Yayasan Putra Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Putri Godean. Waktu penelitian dimulai dari bulan

Penentuan Subjek dan Objek Oktober – Desember.

Penelitian Prosedur Penelitian


Menurut Suharsimi Arikunto (2002: Menurut Sugiyono (2012:61) dalam
109) yang dimaksud subjek penelitian penelitian kualitatif instrument utamanya
adalah benda, hal atau tempat data untuk adalah peneliti sendiri, namun selanjutnya
variabel penelitian yang dipermasalahkan. setelah fokus penelitian menjadi jelas,
Dari definisi ini dapat disimpukan bahwa maka kemungkinan akan dikembangkan
yang dimaksud subyek adalah pelau pokok instrument penelitian sederhana, yang
pembicaraan yang menjadi permaslahan diharapkan dapat melengkapi data dan
dan dipakai untuk percobaan. Penentuan membandingkan dengan data yang telah
subyek dalam penelitian ini adalah untuk ditentukan melalui observasi dan
mengumpuklan banyak informasi dari wawancara. Data-data yang dibutuhkan
berbagai sumber. oleh peneliti akan digali dengan
Moleong (2005: 224), menggunakan metode pengumpulan data

mengungkapkan sumber data atau nara observasi, wawancara, dan dokumentasi.


Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 45
Kholisatul Nurjanah

kesimpulan
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
Hasil penelitian dan pembahasan
Instrumen dan Teknik Pengumpulan penelitian mengenai Pelaksanaan
Data Pendidikan Keorangtuaan Parenting Di
Instrumen penelitian adalah alat Paud Terpadu Yayasan Putra Putri Godean,
pengumpulan data (Moleong 2010: 168). Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Melalui istrumen, peneliti yaitu:
mengumpulkandata yang berkaitan dengan Hasil Penelitian
masalah penelitian. Menurut Sugiono
1. Tahapan pelaksanaan program parenting
(2009: 59), terdapat dua hal yang
yang ada di Paud Terpadu Yayasan
mempengaruhi kualitas data hasil
Putra Putri Godean. Ada empat
penelitian, yitu kualitas istrumen penelitian
kegitan keorangtuuan di di puad
dan kualitas pengumpulan data. Dalam
terpadu putra puri godean, kemudian
penelitian kulitatif yang menjadi instrumen
dikelompokan menjadi dua jenis yaitu
atau alat peneliti adalah peneliti itu sendiri.
program terencana dan insidental.
Dengan dibantu dengan menggunakan
Program terencana meliputi kelas
pedoman sederhana untuk mengumpulkan
parenting dan pojok gizi sementara
data sesuai dengan masalah yang akan
program insidental berupa kunjungan
diteliti. Pedoman yang digunakan adalah
rumah dan konsultasi orangtua. Dari
pedoman observasi, pedoman wawancara,
keempat kegiatan keorangtuaan yang
pedoman dokumentasi.
dilaksanakan di PAUD Terpadu Putra
Teknik Analisis Data Putri Godean pojok gizi merupakan
Dalam penelitian ini teknik analisis satu satunya kegiatan yang melibatkan
yang digunakan adalah kualitatif deskriptif. semua elemen dalam pendididkan
Data yang dikumpulkan digolongkan keorangtuaan secara bersamaan dalam
menjadi dua jenis yaitu data utama dan data pelaksanaanya yaitu orangtua, pendidik
pendukung. Data utama berupa orang – dan peserta didik. Berbeda dengan
orang yang terlibat langsung dalam pojok gizi, untuk kegiatan parenting
kegiatan penelitian, sedangkan data bertema yang dilakukan 1-2 bulan
pendukung berupa foto dan catatan catatan. sekali memerlukan perencanaan yang
Lofland dalam (Moelong, 2001: 112). matang karena melibatkan banyak
Menurut sugiono (2009: 92), analisis pihak. Berikut rincian pelaksanaan
data terbagi menjadi tiga tahapan yaitu: program Parenting bertema yang
reduksi data, penyajian data, dan penarikan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 46
Kholisatul Nurjanah

dilaksanakan di PAUD Terpadu Putra 3. Faktor penghambat pelaksanaan program


Putri Godean dalam perencanaan ada parenting yang ada di Paud Terpadu Yayasan
beberapa aspek penting yang harus Putra Putri Godean. Dalam 4 kegitan
ditentukan dan didiskusikan dengan pendidikan keorangtuaan yang sering
orangtua yaitu: Menentukan waktu mengalami hambatan yaitu kelas perenting.
pelaksanaan, menentukan tema Pihak sekolah dan pihak orangtua kesulitan
parenting, menentukan narasumber. menentukan jadwal pertemuan untuk
Pelaksanaan kegitan umumnya pelaksanaan program sehingga kegiatan
berjalan dengan lanjar didukung sering molor dari yang direncanakan oleh
dengan sumberdaya manusia pihak sekoh sendiri. Namun pihak sekolah
(pendidik, orangtua) dan ketersidiaan berfikiran jika tidak mempertimbangkan dari
sarana dan prasarana di sekolah. pihak orangtua, mereka kurang mantap
Bentuk evaluasi yang dirumuskan dalam menjalankan program. Mengapa
yang oleh pihak sekolah dalam demikian karena yang menjadi
melihat berhasil atau tidaknya pertimbangan utama dalah kehadiran dari
pendidikan keorangtuaan yang orangtua peserta didik, sehingga kegiatan
dilaksanakan dapat dievaluasi melalui yang telah direncanakan dan ilmu ataupun
internal dan eksternal sekolah. pengalam yang dibagi oleh pemateri dapat
Diantaranya terdiri dari beberapa tersampaikan kepada orangtua peserta didik.
penilaian mengenai: partisipasi Uaya mengatasi hambatan pelaksanaan
orangtua, ketepatan waktu program pendidikan keorangtuaan atau
pelaksanaan, pertanyaan yang parenting yang ada di Paud Terpadu
diajukan warga belajar, dan keseuaian Yayasan Putra Putri Godean? Sejauh ini
tema dengan kebutuhan warga belajar belum ada usaha nyata yang dilakukan
atau orangtua. pihak sekoalah untuk menangani hal
2. Faktor pendukung pelaksanaan tersebut. Karena fokus utama mereka masih
program parenting di Paud Terpadu pada kehadiran orangtua peserta didik,
Yayasan Putra Putri Godean yaitu mengingat tujuan mereka adalah
mencakup internal dan eksternal sekolah kebermanfaatkan dari program bisa
meliputi: keseriusan dan konsistensi yang dirasakan oleh semua orangtua peserta didik.
ditunjukan oleh lembaga dengan adanya 4 Komunikasi menjadi poin utama antara pihak
program pendidikan keorangtuaan sekolah dan orangtua peserta didik dalam
didukung dengan ketersediaan sarana dan menentukan waktu berlangsungnya program.
prasarana yang memadai didukung dan Saling menghargai waktu
kerjasama saling mendukung antara Pembahasan
sekolah dan orangtua siswa. Mukhtar Latif (2013: 206)
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 47
Kholisatul Nurjanah

mengungkapkan bahwa pendidikan 1. Tahapan pelaksanaan program


orangtua (parenting) adalah pendidikan parenting Paud Terpadu Yayasan
yang diberikan kepada orangtua dalam Putra Putri Godean. Anisah
rangka untuk mengetahui dan basleman (2011: 16)
mengaplikasikan pendidikan yang tepat mengungkapkan sifat dasar orang
dalam mendidik anak usia dini terutama dewasa dalam belajar adalah belajar
saat anak berada dalam lingkungan kaitannya dengan tahap
keluarga bersama orangtuanya dirumah. perkembangan kedewasaan. Belajar
Keluarga adalah unit sosial terkecil yang bagi orang dewasa berbasis pada
ada di masyarakat. Keluarga terbentuk atas kebutuhan. Jika hal dipelajari
dasar komitment antar suami dan istri dianggap kurang dibutuhkan oleh
dalam mewujudkan fungsi sosial, fungsi orang dewasa atau orang tua, maka
pendidikan yang harus benar – benar di tidak akan timbul kesadaran untuk
optimalkan sebagai mitra dari lemaba mempelajari hal tersebut. Hal ini
penyelengara pendidikan anak usia dini tercermin dalam proses pelaksanaan
atau sering kita sebut dengan PAUD. mulai dari perencanaan hingga
Berikut macam – macam pendidikan evaluasi yang melibatkan orangtua
keorangtuaan yang di jabarkan oleh sehingga mereka bisa memilih
Mukhtar Latif (2013: 262) menyatakan sesuai dengan kebutuhan mereka
bahwa dalam penguatan PAUD berbasis maka orang tua dapat menjalani
keluarga ada beberapa program yang dapat kegitan tanpa beban. Hal tersebut
dikembangkan antara lain: Kelas sesui dengan pernyataan Suprijanto
Pertemuan Orangtua (KPO), Keterlibatan (2005: 57) bahwa dalam
Orang tua di Kelompok Kelas Anak perkembangan pendidikan orang
(KOK), Keterlibatan Orang tua dalam dewasa saat ini lebih banyak
Acara Bersama (KODAB), Hari Konsultasi menguakan metode partisipatif,
Orang tua (HKO), Kunjungan Rumah. dari dimana semua pihak yang terkait
lima kegitan yang di jabarkan di atas paud dalam pendidikan dilibatkan dalam
putra putri godean telah melaksanakan proses pendidikan mulai dari
empat diantaranya yaitu KPO yang perencanaan, pelaksanaan, dan
terwujud dalam kelas parenting, KODAB evaluasi. Pelaksanaan pendidikan
dalam pojok gizi, kunjungan rumah dan orang dewasa cukup evektif
konsultasi orangtua. mengunakan metode parsitipatif
Berdasarkan hasil penelitian, maka karena oarang dewasa memiliki
terdapat beberapa pokok pembahasan, pengalaman yang berbeda yang
yaitu: tidak bisa dipukul rata antara satu
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 48
Kholisatul Nurjanah

dan yang lain. lembaga, komunitas maupun untuk


Pada pelaksanaan kegitan perisriwa keadaan dan sebagainya.
kelas parenting contohnya ada 2. Faktor pendukung pelaksanaan
tahapan penarikan kesimpulan program parenting Paud Terpadu
peserta sendiri yang meumuskan Yayasan Putra Putri Godean. Faktor
dan dibantu oleh pemateri. internal pendukung berjalanya program
Mengingat masing masing – masing yaitu sumber daya manusia (SDM) dan
peserta memiliki latar belakang ketersediaan sarana prasarana.
pengalaman yang berbeda maka Pendidik, tenaga kependidikan maupun
dalam penarikan kesimpulan antara orang – orang yang masuk dalam
orang satu dan orang yang lain struktur kepengurusan Paud Terpadu
belum tentu sama. Model Yayasan Putra Putri Godean
pembelajaran yang partisipatif menjadi SDM penggerak setiap
menjadikan orangtua lebih leluasa program. Program yang telah terencana
menyampaikan aspirasinya. Hal ini dapat berjalan dengan baik dengan
seiring sejalan dengan pendekatan dukungan sarana prasarana yang
yang digunakan dalam pelatihan memadai disekolah. Kombinasi kedua
adalah partisipatif yang biasanya hal tersebut menjadi pilar dalam
digunakan dan disebut juga siklus pelaksanaan setiap progran pendidikan
belajar dari pengalaman keorangtuaan di Paud Terpadu Yayasan
(Suprijanto, 2007:165). Putra Putri. Fator eskternal yaitu
Orangtua terlibat dari perencanaan Dukungan dari orangtua tidak hanya
hingga evalusi. Evaluasi program ikut berpartisipasipasi dalam setiap
terencana maupun program kegiatan namun juga menyumbangkan
insidental dilakukan secara intensif gagasan dalam perencanaan kegiatan
baik latar belakang kegiatan dan maupun memmperi masukan untuk
kesesuaian dengan kebutuhan evaluasi program.
orangtua. Hal tersebut sesui dengan 3. Faktor – faktor penghambat
peryataan (Djuju sudjana 2008;107) pelaksanaan program pendidikan
menganai metode kasus dalam keorangtuaan atau parenting yang ada
evaluasi yaitu, digunakan untuk di Paud Terpadu Yayasan Putra Putri
mempelajari secara intensif tentang Godean. Keberlangsungan kegiatan
latar belakang keadaan sekarang selama dua tahun Paud Terpadu
dan interaksi lingkungan, baik Yayasan Putra Putri Godean berdiri
digunakan untuk semua unit sosial masih menggunakan cara yang sama
seperti individu, kelompok, dalam menentukan waktu pelaksanaan
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 49
Kholisatul Nurjanah

kelas parenting. Meskipun banyak yang program terencana, kelompok program


harus diantisipasi pihak sekolah seperti insidental lebih pada interent sekolah yang
kekurangan SDM karena sebagian mengamati apakah dibutuhkan untuk
pendidik harus mengikuti seminar melakukan kegitan tersebut. Pada tahap
atau pelatihan. Namun hal tersebut pelaksanaan kelompok program terencana
masih dirasa efektif untuk yang berjalan rutin dan sesuai jadwal
mengumpulkan orangtua siswa dalam adalah kegitan pojok gizi yang dilakukan
kegiatan. sepekan sekali tiap hari jum’at. Pojok gizi
di lakukan selepas kegitan belajar mengajar
KESIMPULAN DAN SARAN berlangsung. Orangtua yang memegang
Simpulan kendali dalam kegitan pojok gizi, dan
Berdasarkan uraian dari hasil penelitian pendidik hanya membatu mengkonsikan
dan pembahasan yang telah dilakukan, anak – anak untuk mengantri. Disini terlihat
maka peneliti dapat menarik kesimpulan edukasi berjalan pada semua pihak baik
sebagai berikut: dari orangtua yang belajar adil, anak yang
Proses pelaksanaan program belajar sabar untuk mengntri dan pendidik
pendidikan keorangtuaan atau parenting yang membebaskan orangtua untuk
yang ada di Paud Terpadu Putra Putri mengatur kegitan.
Godean adalah dengan melakukan Kelas parenting terlaksana dua kali
perencanaan dan mengelompokam menjadi pertemuan, secara keseluruhan kegitan
dua jenis program yaitu program terencana berjalan lancar. Hanya saja untuk
dan program insidental. Program terencana pertemuan kedua mengalami keterlambatan
yaitu kelas parenting dan pojok gizi, pelaksanaan karena tanggal tidak
sementara program insidental mencakup ditentukan hanya rentang bulan saja. Untuk
kunjungn rumah dan konsultasi orangtua. kegitan insidental yang terencana adalah
Dalam perencanaan khususnya untuk konsultasi orangtua. Setiap program
program terencana pihak sekolah dilakukan evalusi, untuk program terencana
melibatakn orangtua dalam menyipkan dilakukan evaluasi internal dan ekternal.
program. Orangtua diwakili oleh Evaluasi internal dari pihak sekolah kurang
koordinator orangtua untuk menjembatani berani mengmbil keputusan untuk waktu
aspirasinya dengan sekolah. Secara pelaksanaan kegitan kelas parenting
keseluruhan mulai dari kapan kegitan akan sehingga sekolah kekurangan SDM karena
berlangsung, tema kegitan dan menu untuk harus dibagi dengan pelatihan pendidik
kegitan pojok gizi. Berbeda dengan
diluar sekolah. Sementara faktor eksternal kebutuhan, dan kehadiran orangtua
lembaga dalah kesesuaian tema dengan dalam kegitan. Khusus untuk
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 50
Kholisatul Nurjanah

program insidental evaluasi yang dilakukan Dalam mengatasi hambatan


mencakup internal lembaga. Orangtua pelaksanaan program pendidikan
terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan dan keorangtuaan atau parenting
evaluasi kegitan. Setiap program di desain komunikasi dua arah antara
sesuai dengan prinsip pendidikan dan orangtua dengan sekolah.
pembelajaran orang dewasa. Mengingat pihak sekolah masih
Faktor pendukung pelaksanaan mengutamakan kuantitas
program pendidikan keorangtuaan atau (keterlibatan dan keharidan
parenting yang ada di Paud Terpadu Putra orangtua) maka pihak sekolah harus
Putri Godean dibagi menjadi dua yaitu bekerja ekstra ketika ada benturan
internal dan eksternal. Faktor internal jadwal.
antara lain keseriusan pendidik dan tenaga Saran
kependidikan dalam menjalakan program Pihak sekolah sebaiknya
didukung dengan tersedianya sarana dan berani mengambil sikap untuk
prasarana yang memadai. Haltersebut menentukan waktu pelasanaan
terlihat dari banyaknya kegitan kegitan sehingga bisa
keorangtuaan yang telah dilaksanaan yaitu mengantisipasi kekurangan SDM
pojok gizi, kelas parenting, konsultasi saat kegitan berlangsung.
orangtua dan kunjungan rumah. faktor Mengingat hal tersebut sudah
ekternal pendukung kegitan adalah sikap dillakukan terus menerus selama
aktif orangtua dalam mendukung setiap dua tahun alangkah baiknya pihak
program yang dilaksanakan sekolah. sekolah mencoba alternatif lain (
Orangtua memiliki koordinator untuk trial dan eror) dengan menentukan
menjembati aspirasi anatara sekolah dan tangal kegitan parenting diawal
orangtua. semester saat pertemuan orangtua
Penghambat pelaksanaan program sehingga baik orangtua maupun
pendidikan keorangtuaan atau parenting pihak sekolah bisa mempersiapkan
yaitu terjadi pada program terencana kelas dengan baik.
parenting. Waktu pelaksanaan yang belum DAFTAR PUSTAKA
pasti dan hanya rentang bulan yang
Anisah Basleman dan Syamsu
digunakan sebagai acuan menjadikan Mappa (2011) Teori Belajar
sering terjadi kemunduran dari target Orang Deasa. Bandung: Pt
Remaja Posdakarya.
semula. Beberapa waktu pihak sekolah
kekurangan SDM karena waktu kegitan Sujana Djuju. (2008) Evaluasi
berbenturan dengan jadwal diluar seperti program pendidikan luar
pelatihan atau woorkshop bagi pendidik. sekolah untuk pendidikan non
Diklus: Jurnal Pendidikan Luar Sekolah, 1(1), Maret 2017 - 51
Kholisatul Nurjanah

formal dan pengembangan


sumberdaya manusia. Bandung:
PT Remaja

Rosdakarya

Suprijanto. (2007). Pendidikan Orang


Dewasa Dari Teori Hingga Aplikasi.
Jakarta: Pt Bumi Aksara.
Suprijanto. (2011). Pendidikan Oran
Dewasa Kota Penerbit.

Yasin Musthofa. (2007). Eq Untuk Anak


Usia Dini Dalam Pendidikan Islam.
Sketsa.

Anda mungkin juga menyukai