Anda di halaman 1dari 6

Artikel

PERAN PENDIDIK PAUD DALAM MEMBANGUN KARAKTER ANAK

Abstrak
Artikel ini bertujuan untuk menjabarkan peran pendidik PAUD dalam membangun
karakter anak sejak dini di lembaga. Lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) terdiri dari
TPA, KB, dan TK. Pendidik PAUD yang dimaksud adalah guru dan pengasuh di sekolah,
baik formal maupun nonformal. Karakter yang dikembangkan mengacu pada perkembangan
moral anak melalui tiga pendekatan penanaman moral Lickona, yaitu konsep moral, sikap
moral, dan prilaku moral. Peran pendidik dalam membangun karakter anak sejak dini
meliputi empat hal, yaitu (1) pendidik sebagai pendidik, (2) pendidik sebagai panutan, (3)
pendidik sebagai perancang pengembangan, dan (4) pendidik sebagai konsultan dan
mediator.
Kata Kunci: Pendidik PAUD, Karakter Anak

Abstract

The article is aimed at describing the role of early childhood teachers in developing students’
characters earlier in the institution. The early childhood education (PAUD) institution
includes TPA (children day care program), KB (play group), and TK (kindergarten). The
term ‘teacher’ here covers teachers and care-takers in either formal or informal schools. The
characters developed refer to the moral development of children through Lickona’s three
moral development approaches: moral concept, moral attitude, and moral behavior. The
teachers’ roles in developing the early-aged children comprises four ideas namely 1) teacher
as source of information, 2) teacher as a role-model, 3) teacher as a development designer,
and 4) teacher as a consultant and mediator.

Keywords: teachers of early-aged students, students’ character

PENDAHULUAN yang padat sebagai tanda seorang anak


Usia dini merupakan usia dimana cerdas. Stimulasi pendidikan yang
yang tepat untuk diberikan berbagai diberikan dan pola asuh orang tua serta
konsep kehidupan sebagai bekal di pendidik merupakan salah satu penentu
kehidupan selanjutnya. Semenjak seorang bagi pengoptimalan penggunaan otak ini.
manusia lahir dari rahim ibu sampai ia Berdasarkan hasil penelitian
dapat hidup mandiri memerlukan waktu Osbon, White, dan Bloom (2004), di
yang sangat panjang dibanding dengan bidang Neurologi, ditemukan fakta bahwa
makhluk hidup lainnya (Bronowski:1973). perkembangan kecerdasan anak mencapai
Anak mempunyai lebih kurang 100 milyar 50 % pada usia 0-4 tahun, 80 % pada usia
sel otak sejak lahir. Sel-sel otak tersebut 4-8 tahun, dan 100 % pada usia 8-18
membutuhkan stimulasi yang tepat agar tahun. Sedangkan pertumbuhan fisik anak
dapat saling terhubung menjadi jalinan usia 0 tahun mencapai 25 %, 6 tahun
mencapai 90 %, dan 12 tahun mencapai yaitu orang yang berkualifikasi sebagai
100 %. Oleh karena itu, usia dini bagi guru, dosen, konselor, pamong belajar,
seorang anak merupakan masa yang widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator,
strategis bagi perkembangan hidup dan sebutan lain yang sesuai dengan
selanjutnya. kekhususannya, serta berpartisipasi dalam
Mengacu pada hasil penelitian di menyelenggarakan pendidikan.
atas, maka pemberian stimulasi pendidikan Dari pengertian di atas dijelaskan
yang tepat perlu diperhatikan. Pendidikan bahwa tenaga pendidik tidak hanya guru,
anak usia dini memberikan stimulasi bagi melainkan semua pihak yang terlibat
pengembangan enam aspek perkembangan dalam penyelengaraan pendidikan. Namun
yang ada pada anak yang terangkum dalam untuk dapat dikatakan sebagai pendidik
menu generik pembelajaran PAUD. Salah haruslah mampu merencanakan,
satu aspek yang menjadi perhatian melaksanakan, menilai, melakukan
pengembangan adalah aspek moral dan pembimbingan dan pelatihan dalam
nilai-nilai agama. Aspek moral mencakup pembelajaran. Jika merujuk pada kegiatan
pada aspek kehidupan keagamaan, nilai, yang harus dilakukan seorang pendidik,
dan karakter anak. Karakter yang akan maka yang dikatakan sebagai pendidik
dibahas lebih jauh dihubungkan dengan hanya guru dan orang tua.
karakter bangsa yang dikembangkan pada
anak sejak dini agar menjadi budaya yang 2. Pendidikan Anak Usia Dini
mengakar pada jiwa anak. Pendidikan anak usia dini
Pemberian stimulasi aspek yang merupakan penjabaran dari sebuah
akan dikembangkan, terutama karakter pendidikan yang bermula dari seluruh
yang bisa menjadi sangat abstrak bagi negara di dunia yang dalam bahasa
anak, harus mengguna metode yang tepat. Inggrisnya disebut dengan early childhood
Penyampaian cara yang benar akan education (ECD). Menu generik
memungkinkan terwujudnya pembiasaan menjabarkan pendidikan anak usia dini
sebagai perilaku terhadap karakter yang (PAUD) sebagai suatu upaya pembinaan
akan ditanamkan. Karakter akan menjadi yang ditujukan kepada anak sejak dini
jiwa anak, jika dalam penyampaiannya yang dilakukan melalui pemberian
menyenangkandan menantang untuk rangsangsangan pendidikan untuk
dipelajari bagi anak, baik pemberian membantu pertumbuhan dan
pengetahuan maupun pada penanaman perkembangan jasmani dan rohani agar
tingkah laku. anak memiliki kesiapan dalam memasuki
pendidikan dasar dan kehidupan tahap
selanjutnya (2007 : 3). PAUD merupakan
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI lembaga terdekat dengan kehidupan anak
1. Pendidik yang sangat mempengaruhi kehidupan dan
UU No. 20 tahun 2003 pada 39 tingkah laku anak hingga dewasa.
ayat 2 menjabarkan bahwa pendidik adalah Keluarga merupakan lembaga PAUD yang
tenaga profesional yang bertugas paling dekat dengan kehidupan anak.
merencanakan dan melaksanakan proses Keluarga akan mempengaruhi kehidupan
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, bersosial anak di sekolah baik bersama
melakukan pembimbingan dan pelatihan, guru maupun teman sebayanya
serta melakukan penelitian dan pengabdian (Feeney.,et.al, 2007 : 29).
kepada masyarakat, terutama bagi PAUD juga dapat dikatakan
pendidik pada perguruan tinggi. Sementara sebagai proses pembinaan tumbuh
pada pada pasal 1 bagian BAB 1 kembang anak usia 0–8 tahun secara
dijelaskan mengenai tenaga kependidikan menyeluruh, mencakup aspek fisik dan
nonfisik dengan memberikan rangsangan Puskur dalam Pengembangan Pendidikan
bagi Perkembangan mental, intelektual, Budaya dan Karakter merupakan watak,
emosional, moral, dan sosial (NEST, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang
2007). Seluruh aspek perkembangan anak yang terbentuk dari hasil internalisasi
dikembangkan melalui program PAUD ini berbagai kebajikan (virtues) yang
dalam aktivitas belajar yang diyakininya dan digunakannya sebagai
menyenangkan karena dilaksanakan dalam landasan untuk cara pandang, berpikir,
kegiatan bermain. Aspek perkembangan bersikap, dan bertindak (2010 : 3).
sebagai potensi bawaan anak tidak akan Berbicara tentang karakter, maka akan
berkembang tanpa stimulasi dari orang tua menyangkut semua aspek perkembangan
di rumah dan pendidik anak di sekolah. yang dimiliki seorang anak. Karakter harus
PAUD merupakan peletak dasar berbagai ditanamkan dalam setiap lini kehidupan
perkembangan anak yang akan sangat anak agar dapat menjadi kepribadiannya
berpengaruh pada proses kehidupan anak kelak.
di masa mendatang. Karakter bangsa Indonesia lebih
pada pembiasaan perilaku sebagai warisan
3. Pendidik PAUD luhur nenek moyang, salah satunya adalah
Pendidik PAUD, jika mengacu aspek Moral dan Nilai-nilai Agama. Moral
pada dua pengertian sebelumnya tentang dasar yang dikembangkan pada anak ada
pendidik dan PAUD merupakan orang sekitar 16 unsur sebagai dasar penanaman
yang bertanggung jawab merencanakan, karakter meliputi kepedulian dan empati,
melaksanakan, menilai, melakukan kerjasama, berani, keteguhan dan
pembimbingan dan pelatihan dalam komitmen, adil, suka menolong, kejujuran
pembelajaran pada anak usia 0-8 tahun dan integritas, humor, mandiri dan percaya
secara menyeluruh. Pendidik pada PAUD diri, loyalitas, sabar, rasa bangga, banyak
mempunyai tugas yang lebih kompleks akal, sikap respek, tanggung jawab, serta
daripada pendidik pada tingkat pendidikan toleran (Schiller & Bryant, 2002).
di atasnya. Hal ini dikarenakan PAUD Perkembangan moral Kohlberg
merupakan tingkat pendidikan yang paling secara runtut dijabarkan meliputi tiga
mendasar sebagai pondasi bagi pendidikan tahap, yaitu preconventional,
selanjutnya. conventional, dan praconventional (Berk,
Pondasi yang dibangun di PAUD 2008). Tahap preconventional, banyak
menuntut struktur yang kuat, baik aspek terjadi pada anak di bawah enam tahun.
pembelajaran dalam kegiatan main Pada tahap ini, perilaku anak hanya
maupun pengembangan potensi anak. dipengaruhi oleh konsekuensi fisik. Anak
Konsep akan ternaman jika pendidik belum menunjukkan internalisasi nilai-
mampu menciptakan program stimulasi nilai moral dalam hidupnya. Sesuatu
yang menarik untuk diikuti dalam dianggap benar dan baik jika
kegiatan. Karenanya seorang pendidik menghasilkan hal yang menguntungkan
PAUD dituntut mampu merancang dan menyenangkan secara fisik pada
kegiatan yang menarik dan menantang, dirinya. Artinya, anak berperilaku bukan
melaksanakan pembelajaran yang karena sadar pada norma dan etika
menyenangkan, dapat mengamati dan lingkungan masyarakat, tetapi lebih pada
mencatat proses tumbuh kembang anak takut dimarah oleh ibu atau untuk
didiknya, dan mengevaluasi program mendapat pujian.
kegiatan main atau pembelajaran yang Yang kedua adalah tahap
telah dilakukannya. conventional, dimana anak berperilaku
untuk memperoleh suatu predikat, seperti
PENDIDIKAN KARAKTER anak baik, anak ganteng, anak pintar dan
Karakter dan Moral sebagainya. Tetapi di tahap kedua ini anak
Karakter seperti dijabarkan oleh mulai sadar akan adanya suatu aturan
dalam masyarakat. Aturan sederhana menggunakan organ sensorinya, daripada
yang dipahami anak misalnya tidak buang perasaan yang umum digunakan orang
air kecil di depan pintu. Tahap ketiga dewasa. Thomas Lickona menggambar
yaitu postconventional, dimana anak pendekatan yang digunakan untuk
sudah dapat memilih sendiri aktivitasnya menanamkan nilai moral pada anak seperti
dan mampu mempertanggungjawabkan terlihat pada bagan berikut (Lickona,
pilihan tersebut. 1993) :
Memahami ketiga tahapan
perkembangan moral di atas, dapat
digunakan sebagai acuan dalam menyusun
rencana pembiasaan perilaku yang akan
ditanamkan sebagai proses membangun
karakter. Proses penanaman karakter ini
tidak boleh jauh dari prinsip
perkembangan yang ada pada anak usia
ini.

1. Pendekatan Penanaman Karakter


Anak Usia Dini
Pendidik anak usia mempunyai
tugas yang sangat kompleks dalam
menghadapi anak yang masih dalam usia
muda. Tugas mendidik anak usia dini
tidaklah muda, karena anak belajar dari
apa yang dilihat, didengar, dan
dirasakannya. Sebelum meminta anak
berperilaku moral yang baik, terlebih
Dari bagan di atas, dapat dijelaskan
dahulu pendidik PAUD memiliki perilaku
bahwa pendekatan penanaman moral
postif yang dapat dilihat dan ditiru anak.
dengan memberikan konsep moral sebagai
Sementara pendidikan moral selama ini
pengetahuan terlebih dahulu pada anak.
yang dilakukan di sekolah lebih banyak
Pemberian konsep ini tidak akan bermakna
menerapkan konsep dan teori saja.
jika tidak dibarengi dengan sikap yang
penerapan dalam bentuk perilaku masih
terwujud dalam pemikiran anak. Sikap ini
kurang mendapat perhatian. Peran
pun harus diwujudkan dalam perilaku anak
pendidik, terutama pada tingkat PAUD,
melalu pembiasaan yang dilakukan di
tidak hanya sebagai pentransfer konsep
rumah maupun di sekolah. Anak harus
ilmu saja, namun lebih pada pembimbing
mendapat contoh konkret mengenai moral
bagi pembentukan perilaku, watak hingga
itu dalam wujud konsep, sikap, dan
karakter.
perilaku. Ketiga unsur ini tidak dapat
Pengembangan nilai moral sebagai
dipisahkan dan diajarkan sendiri-sendiri.
dasar membangun karakter anak harus
Setiap memberikan konsep, pendidik juga
memperhatikan sifat anak itu sendiri. Anak
menunjukkan sikap dan beriperilaku sesuai
paling mudah mempelajari sesuatu jika
konsep yang diajarkannya.
melihat dan melakukan sendiri. Hal ini
Pemberian konsep moral sebagai
dikarenakan anak masih belajar
bagian karakter pada anak usia dini lebih
banyak dilakukan melalui kegiatan-
kegiatan bercerita, karyawisata, bernyanyi,
dan sajak. Melalui cerita, pendidik dapat
mengembangkan nilai-nilai budaya, sosial,
agama, etos kerja, dan berbagai konsep Pendidik perlu menguasai strategi
moral lainnya agar menjadi sikap yang pengembangan pada anak usia dini
dapat diwujudkan dalam perilaku anak. sehingga rencana yang sudah disusun
Karyawisata merupakan kegiatan untuk dapat dilaksanakan sesuai tujuan
memperlihatkan dunia sebenarnya agar pengembangan. Pendidik PAUD perlu
anak memperoleh wujud dari konsep memahami karakteristik anak sesuai usia,
moral yang didapatnya. Bernyanyi dan budaya, dan lingkungannya sehingga apa
sajak atau syair merupakan dua hal yang yang disampaikan tidak terlalu jauh
banyak terdapat kehidupan anak. Di dalam dengan kehidupan anak sehari-hari. Hal ini
syair sajak dan lagu dapat diberikan juga agar perilaku yang akan kita
konsep-konsep moral yang akan tanamkan dapat diamati dan ditiru anak
ditanamkan. sesuai sifatnya sebagai pengamat dan
2. Peran Pendidik PAUD dalam peniru.
Menanamkan Karakter Anak
Pendidik PAUD tidak hanya b. Pendidik PAUD sebagai panutan
berperan pada aspekakademik saja. Pendidik PAUD adalah salah orang
Pendidik berperan dalam hal pembelajaran yang paling dekat dengan hidup anak,
(dari proses perencanaan, pelaksanaan, karenanya setiap sikap yang terlihat dari
hingga evaluasi), berperan dalam proses pendidik akan dicontoh anak. Anak belum
administrasi kelas, dan berperan dalam mampu memilih perilaku mana yang boleh
psikologis anak (proses pencegahan, ditiru dan yang tidak. Setiap perilaku yang
penanganan, hingga rehabilitasi). teramati oleh anak, dianggapnya sebagai
Pembentukan karakter anak termasuk perilaku yang boleh ditiru. Pendidik perlu
dalam peran guru dalam bidang psikologis memahami bagaimana bersikap dan
ini, karena guru harus mencegah muncul berperilaku di depan anak-anak agar sikap
karakter yang buruk, menanamkan dan perilaku yang dicontoh anak adalah
karakter yang diharapkan, dan perilaku yang diharapkan tertanam pada
memperbaiki karakter yang terlanjur anak saja.
rusak. Penanaman karakter di Anak paling mudah mempelajari
sekolah membutuhkan pendidik sesuatu dari mengamati dan meniru,
PAUD yang dapat dijadikan tokoh terutama dalam menanamkan karakter ini.
sekaligus perancang dalam proses Cara paling mudah menanamkan karakter
pembentukan ini. Peran pendidik PAUD adalah melalui pembiasaan perilaku yang
dalam proses menanamkan diharapkan tersebut dalam setiap aktivitas
karakter anak dapat dijabarkan sebagai anak. Keberhasilan pembiasaan akan
berikut : menentukan keberhasilan pembentukan
karakter anak yang berpengaruh pada
a. Pendidik PAUD sebagai pendidik pembentukan karakter bangsa nantinya.
Pendidik PAUD bukan sekedar
orang yang menstranfer ilmu ke anak- c. Pendidik PAUD sebagai perancang
anak, namun lebih dari itu, merupakan pengembangan
orng yang berperan memberikan konsep Semua program rancangan
ilmu bahkan pembentukan sikap dan pembentukan karakter perlu dirancang
perilaku. Pendidik pada tingkat PAUD dengan baik oleh pendidik agar jelas
secara lengsung membuat rancangan tujuan dan dapat menggunakan cara yang
pengembangan perilaku karakter pada tepat. Rancangan ini dipadukan dengan
anak, melaksanakan, dan program kegiatan sehari-hari anak di
mengembangkannya sehingga menjadi sekolah dan di rumah. Materi pembiasaan
cara hidup anak. yang perlu untuk dirancang meliputi
kepedulian dan empati, kerjasama, berani, DAFTAR PUSTAKA
suka menolong, kejujuran dan integritas,
mandiri dan percaya diri, sabar, rasa Berk, Laura. (2008). Child Development.
bangga, banyak akal, sikap respek, USA : Pearson Education
tanggung jawab, serta toleran. Semua Feeny, Stephanie et.al. Who Am I In The
kegiatan ini dapat dirancang dalam Lives of Children?. Seven edition.
kegiatan yang bersifat individu maupun USA : Merril Prentice-Hall,Inc.
kelompok. (2006)
Schiller, Pam & Tamera Bryant. (2002).
d. Pendidik PAUD sebagai konsultan dan 16 Moral Dasar Bagi Anak.
mediator Jakarta : PT Elex Media
Pendidik PAUD, terutama guru, Komputindo
merupakan orang yang paling benar di NEST TEAM. 2007. Modul
mata anak-anak sehingga dijadikan tempat Perkembangan Anak untuk
untuk mengadukan segala kesulitan yang PPAUD. Jakarta : Dir.PAUD,
dialaminya. Pendidik dijadikan tempat Kemendiknas.
berbagi paling aman bagi anak. Karenanya Lickona, Thomas. (1993). The Return of
pendidik perlu memiliki kemampuan Character Education. (Journal of
menyelesaikan permasalahan anak ketika Education Leadership,
mereka mengadu. Jika ada konflik diantara vol.3/No.3?Nopember 1993).
sesama anak, guru perlu mencari tahu
sebab konflik tersebut sebelum http://www.slideshare.net/pengga
menyelesaikannya. Disini akan tertanam wa/pendidikan-karakter-5758744
sikap jujur, berani, dan bertanggung Santrock, John W. (2003). Psychology 7.
jawab. USA : McGraw-Hill co,Inc

UU No. 20 tahun 2003

KESIMPULAN ----. (2007). Kerangka Dasar Kurikulum


Pendidikan Anak Usia Dini.
Karakter merupakan identitas suatu Jakarta : Puskur.
bangsa, karenanya perlu ditanamkan sedini ----. (2010). Pengembangan Pendidikan
mungkin agar mengakar dalam hidup Budaya dan Karakter Bangsa.
seseorang sebagai warga negara. Karakter Jakarta : Puskur, Kemendiknas
memberikan identitas yang dapat dilihat
secara kasat mata. Karakter yang baik akan
membawa nama baik negara juga, namun
karakter yang buruk akan menghancurkan
bangsa itu. Karakter harus dibiasakan
dalam segala aspek kehidupan anak
melalui pemberian contoh yang nanti akan
melahirkan perilaku, tidak sekedar
diajarkan secara teori dan lembar kerja di
sekolah.

Anda mungkin juga menyukai