Anda di halaman 1dari 12

ARTIKEL

Efektivitas Pembelajaran Online Pendidik PAUD di Tengah Pandemi Covid 19


MARIA MAGDALENA SOLA

Abstrak
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran online yang
dilakukan oleh pendidik PAUD di tengah pandemi covid 19 di Kota Kendari. Penelitian ini
dilakukan dengan metode penelitian survey deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah
pendidik PAUD se Kota Kendari. Responden pada penelitian ini sebanyak 95 responden dan
dilakukan mulai bulan Maret-Juni tahun 2020. Peneliti menggunakan teknik pengumpulan data
berupa wawancara dan angket. Efektivitas pembelajaran online pada Lembaga PAUD di tengah
pandemi covid 19 belum berjalan efektif. Dari hasil temuan penelitian bahwa masih ada pendidik
PAUD yang tidak menjalankan pembelajaran di tengah pandemi covid 19. Masih banyak
pendidik PAUD yang belum mahir menggunakan aplikasi pembelajaran online. Metode
pembelajaran yang digunakan masih dominan pemberian tugas kepada peserta didik. Banyak
pendidik PAUD yang tidak setuju dengan pembelajaran online karena tidak efektif dan tidak
semua orang tua yang memiliki Laptop atau HP untuk pembelajaran online.

Kata kunci: efektivitas; pembelajaran online; pendidik paud.

Abstract
The purpose of this research is to determine the effectiveness of online learning conducted by
PAUD educators amid the 19th pandemic in Kendari City. This research was conducted using
descriptive survey research methods. The sample in this study was early childhood educators in
Kendari City. Respondents in this study were 95 respondents and conducted from March to June
2020. Researchers used data collection techniques such as interviews and questionnaires. The
effectiveness of online learning at PAUD institutions amid the 19th pandemic has not been
effective. From the findings of the study that there are still PAUD educators who do not carry out
learning amid the COVID pandemic 19. There are still many PAUD educators who are not yet
proficient in using online learning applications. The learning method used is still dominant in
giving assignments to students. Many PAUD educators disagree with online learning because it is
not effective and not all parents who have a laptop or cellphone for online learning.

Keywords: effectiveness; online learning; paud educators.

PENDAHULUAN Diharapkan dengan seluruh lembaga


Masuknya virus korana di Indonesia pendidikan tidak melaksanakan aktivitas
membawa dampak besar terhadap kehidupan tatap muka, hal ini dapat meminimalkan
masyarakat, mulai dari kehidupan kesehatan, menyebarnya penyakit covid 19 ini. Hal ini
ekonomi, sosial, keagamaan maupun dunia menuntut para pendidik untuk lebih kreatif
pendidikan. Dampak virus corana dalam mengelola pembelajaran secara online,
dunia pendidikan bisa terlihat pada kebijakan sehingga proses pembelajaran tetap
pemerintah pusat hingga daerah memberikan berlangsung. Tidak terkecuali pendidik
kebijakan untuk meliburkan seluruh lembaga PAUD juga harus dituntut lebih kreatif dalam
pendidikan dari tingkat Pendidikan Anak mengelola pembelajaran secara online.
Usia Dini (PAUD) sampai perguruan Menurut Christianti, pendidik PAUD harus
tinggi. Hal ini dilakukan sebagai upaya memiliki keahlian dalam melakukan refleksi
mencegah meluasnya penularan virus corona. dan menganalisis kegiatan mengajarnya.
Karakteristik ini perlu dikembangkan untuk digunakan dalam pembelajaran anak PAUD
meningkatkan kemampuan guru dalam di masa pandemi COVID-19, seperti fitur
mengembangkan rencana lanjutan (L. O. pesan teks, pesan suara, panggilan video,
Anhusadar & Islamiyah, 2020). Proses menerima dan mengirim gambar, video dan
perencanaan pembelajaran juga harus tetap dokumen file (Hutami & Nugraheni, 2020).
dilakukan sehingga indikator pencapaian Penggunaan Whatsapp Group juga menjadi
perkembangan anak tetap bisa dipertanggung aplikasi yang memudahkah dalam proses
jawabkan kepada orang tua. Kegiatan pembelajaran online sebagaimana hasil
pelaksanaan pembelajaran meliputi penelitian bahwa sebanyak 56 mahasiswa
pembukaan, inti dan penutup sebagaimana atau 91,8% mahasiswa memilih aplikasi
tertuang dalam standar PAUD (Nurdin & WhatsApp Group, sebanyak 4 mahasiswa
Anhusadar, 2020). Hasil analisis dan refleksi atau 6,5% mahasiswa memilih aplikasi Zoom
yang dilakukan oleh pendidik selama dan sebanyak 1 mahasiswa atau 1,6%
pembelajaran online kemudian harus mahasiswa memilih aplikasi email (L.
disampaikan pada orang lain dalam bentuk Anhusadar, 2020). Kegiatan yang diberikan
telaah yang diambil dari analisis terhadap lebih kepada pengembangan keterampilan
kekuatan dan kelemahan rencana dan hidup dan karakter anak. Pemberian kegiatan
pelaksanaan pembelajaran yang telah dapat dilakukan dengan memanfaatkan
dilakukan. Pendidik berusaha untuk media online berupa whatshapp, facebook,
memperbaiki perencanaan dan pelaksanaan zoom meeting, google meet, dengan membuat
pembelajaran agar menghasilkan kualitas perencanaan pelaksanaannya ataupun
pembelajaran online yang lebih baik. membuat perencanaan kegiatan yang dapat
Belum usainya masa tanggap darurat diambil oleh orang tua ke lembaga dengan
pandemi Covid-19, membuat masyarakat memperhatikan protokol kesehatan. Data
semakin resah. Tidak terkecuali pendidik yang telah diperoleh dari hasil laporan
PAUD yang harus ekstra mempersiapkan kegiatan lalu dianalisis sesuai dengan
segala sesuatu untuk kebutuhan pembelajaran kompetensi dasar dan aspek perkembangan
online. Pendidikan harus memastikan anak agar dapat dibuat laporannya. Laporan
kegiatan belajar mengajar tetap berjalan, perkembangan anak dapat dilakukan secara
meskipun peserta didik berada di rumah. tatap muka langsung dengan tetap
Solusinya, pendidik dituntut mendesain memperhatikan protokol kesehatan agar
media pembelajaran sebagai inovasi dengan lebih dalam mengetahui perkembangan anak
memanfaatkan media daring (online). Ini dan dapat pula dilakukan secara online
sesuai dengan Menteri Pendidikan dan dengan mengirimkan melalui e-mail atau
Kebudayaan Republik Indonesia terkait Surat whatshapp (Maryani, 2020).
Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang Proses pembelajaran dari rumah
Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam melalui pembelajaran online idealnya tetap
Masa Darurat Penyebaran Corona Virus dapat mengakomodasi kebutuhan belajar
Disease (Covid-19) (Atsani, 2020). siswa untuk mengembangkan bakat dan
Penggunaan WhatsApp Group pada kegiatan minat sesuai dengan jenjang pendidikannya.
belajar dari rumah di lembaga PAUD, bahwa Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan
penggunaan WhatsApp Group merupakan kesiapan pendidik, kurikulum yang sesuai,
pembelajaran yang mudah dan fleksibel ketersediaan sumber belajar, serta dukungan
menjadikan aplikasi ini dipilih sebagai media peranti dan jaringan yang stabil sehingga
penghubung antara guru, anak, dan orangtua, komunikasi antar peserta didik dan pendidik
meskipun kondisi berbatas jarak, ruang dan dapat efektif. Kondisi pembelajaran online
waktu. Fitur pada WhatsApp Group dapat saat ini belum dapat disebut ideal sebab
masih terdapat berbagai hambatan yang diajarkan. Walaupun dengan pembelajaran
dihadapi. Hambatan tersebut sekaligus online akan memberikan kesempatan lebih
menjadi tantangan dalam pelaksanaan luas dalam mengeksplorasi materi yang akan
pembelajaran online mengingat pelaksanaan diajarkan, namun pendidik PAUD harus
pembelajaran online merupakan keharusan mampu memilih dan membatasi sejauh mana
agar kegiatan pendidikan tetap dapat cakupan materinya dan aplikasi yang cocok
terselenggara di tengah darurat pandemi pada materi dan metode belajar yang
Covid-19 yang terjadi saat ini. Hambatan digunakan. Komunikasi efektif dalam
yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran merupakan proses transformasi
pembelajaran online antara lain berkaitan pesan berupa ilmu pengetahuan dan
dengan kesiapan sumber daya manusia, teknologi dari pendidik kepada peserta didik,
kurang jelasnya arahan pemerintah daerah, dimana peserta didik mampu memahami
belum adanya kurikulum yang tepat, dan maksud pesan sesuai dengan tujuan yang
keterbatasan sarana dan prasarana, khususnya telah ditentukan, sehingga menambah
dukungan teknologi dan jaringan internet. wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi
Kesiapan sumber daya manusia meliputi serta menimbulkan perubahan tingkah laku
pendidik (guru dan dosen), peserta didik, dan menjadi lebih baik. Pengajar adalah pihak
dukungan orang tua merupakan bagian yang paling bertanggungjawab terhadap
terpenting dalam pelaksanaan pembelajaran berlangsungnya komunikasi yang efektif
online (Arifa, 2020). dalam pembelajaran, sehingga dosen sebagai
Proses pembelajaran online diharapkan pengajar dituntut memiliki kemampuan
tetap menjadi solusi dalam masa pandemi ini. berkomunikasi yang baik agar menghasilkan
Dengan banyaknya hambatan yang dihadapi proses pembelajaran. Keefektifan
dalam proses pembelajaran online pendidik komunikasi menurut Bertrand terhadap
harus tetap melakukan tugasnya untuk media meliputi lima komponen yaitu daya tarik
mendidik. Hambatan lain dalam (attraction), pemahaman (comprehension),
pembelajaran online ini adalah Penelitian penerimaan (acceptability), keterlibatan (self-
Wulandari misalnya mengungkapkan bahwa involvement) dan keyakinan (persuasion).
sistem pembelajaran online atau daring pada Empat komponen pertama (daya tarik,
masa pandemi covid 19 ini memberikan pemahaman, penerimaan dan keterlibatan)
pengaruh negatif terhadap pencapaian relatif mudah untuk dilakukan pengukuran
perkembangan anak usia dini di TK (Basori, 2017).
(Wulandari et al., 2021). Kegiatan
transformasi nilai pendidikan Islam anak METODOLOGI
masih dilakukan dimasa pandemi covid 19, Penelitian ini dilakukan dengan metode
walaupun tidak semua nilai agama penelitian survey deskriptif kuantitatif,
ditanamkan pada anak. Proses transformasi metode ini hampir sama dengan metode
nilai pendidikan Islam anak dilakukan oleh deskriptif. Perbedaannya, metode survei
guru bersama orang tua melalui komunikasi penjelas, menekankan pada pencarian
online (whatsapp) mengalami hambatan, hubungan sebab akibat atau kausal antara
tidak seperti aktifitas tatap muka (Aris Try variabel yang diteliti. Metode survey
Andreas Putra, Sufiani, 2020). merupakan penelitian yang sumber data
Pendidik PAUD dituntut mampu dan informasi utamanya diperoleh dari
merancang dan mendesain pembelajaran responden sebagai sampel penelitian dengan
online yang ringan dan efektif, dengan menggunakan angket sebagai instrumen
memanfaatkan perangkat atau media daring pengumpulan data. Responden pada
yang tepat dan sesuai dengan materi yang penelitian ini adalah Pendidik PAUD se
Kota Kendari. Responden pada penelitian ini mengategorikannya. Adanya kegiatan
sebanyak 95 responden dan dilakukan mulai mengelompokkan, membuat suatu urutan,
bulan Maret-Juni tahun 2020. Teknik memanipulasi serta menyingkatkan data
pengumpulan data menggunakan wawancara adalah supaya data mudah untuk dibaca.
dan angket. Pengumpulan data Analisis yang digunakan sudah jelas yaitu
dilakukan dengan menggunakan diarahkan untuk menguji hipotesis yang telah
google form. Analisis data dalam dirumuskan. Hipotesis dalam survey ini
penelitian ini ialah mengatur, mengurutkan, adalah efektivitas pembelajaran online dalam
mengelompokkan, memberikan kode, dan kategori kategori baik.
Penelitian ini dapat digambar melalui bagan berikut ini:

Alat Tes Survei


Indentifikasi Masalah

Data Collection
Hipotesis

SURVEI Memproses Data


Tujuan Penelitian

Analisis Data
Tipe Survei

Menentukan Sampel Pembahasan Hasil

Gambar 1. Desain Penelitian


HASIL DAN PEMBAHASAN tidak semua pendidik PAUD telah
Perlu disadari bahwa ketidaksiapan mengusai aplikasi pembelajaran online yang
pendidik dan peserta didik serta orang tua digunakan dalam proses pembelajaran. Data
terhadap pembelajaran online juga menjadi di atas terlihat sebanyak 68,4% atau 65
masalah. Perpindahan sistem belajar pendidik PAUD menguasai aplikasi
konvensional ke sistem online sangat pembelajaran online dan sebanyak 31,6%
mendadak, tanpa persiapan yang matang. atau 30 pendidik PAUD yang belum
Tetapi semua ini harus tetap dilaksanakan menguasai aplikasi pembelajaran online.
agar proses pembelajaran dapat berjalan Penguasaan aplikasi pembelajaran online
lancar dan pendidik dan peserta didik tetap oleh pendidik PAUD di tengah pandemi ini
aktif mengikuti pembelajaran walaupun sangatlah dibutuhkan sehingga pendidik
dalam kondisi pandemi Covid-19. bisa tetap mengajar secara profesional.
Kegagapan pembelajaran online memang Pendidik profesional di era digital adalah
nampak terlihat di hadapan kita, tidak satu pendidik yang mahir dan gandrung akan
atau dua PAUD saja melainkan menyeluruh teknologi informasi dan berbagai aplikasi
dibeberapa daerah di Indonesia. Komponen- komputer. Sebagai pendidik kita pun
komponen yang sangat penting dari proses dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif
pembelajaran online perlu ditingkatkan dan dalam menyampaikan materi pembelajaran
diperbaiki. Pertama dan terpenting adalah dikelas, karena tugas atau tanggung jawab
jaringan internet yang stabil, kemudian seorang pendidik tak terlepas juga dalam
gawai atau komputer yang mumpuni, menghasilkan anak-anak yang mempunyai
aplikasi dengan platform yang user kompetensi di dalamnya salah satunya
friendly, san sosialisasi daring yang bersifat dalam penguasaan teknologi berbasis digital
efisien, efektif, kontinyu, dan integratif agar dirasa mampu dalam mengahadapi
kepada seluruh stekholder pendidikan. perkembangan dunia yang semakin pesat.
Tidak kalah pentingnya lagi kesiapan para Perkembangan teknologi informasi
pendidik untuk mengusai aplikasi dan komunikasi (TIK) yang pesat tersebut
pembelajaran online sehingga pendidik bisa menghasilkan internet dengan pembelajaran
menggunakan aplikasi pembelajaran online yang berbasis web. Pembelajaran tersebut
dalam proses pembelajaran. Dari diagram di merupakan salah satu jenis penerapan dari
bawah ini terlihat gambaran pendidik konsep elearning. Pembelajaran berbasis
PAUD masih ada yang belum menguasai web yang paling sederhana adalah Website
aplikasi pembelajaran online seperti data (Google Classroom) yang dapat
berikut ini: dimanfaatkan untuk menyajikan materi-
materi pembelajaran, diskusi, tugas, dan
lain-lain yang berkaitan dengan kegiatan
pembelajaran(Yustanti & Novita, 2019).
Kegiatan pembelajaran online di tengah
pandemi ini harus tetap berjalan sesuai
dengan rencana pembelajaran pembelajaran
harian yang telah dibuat oleh pendidik
PAUD. Dari penelitian ini ditemukan bahwa
Diagram 1. Gambaran masih ada pendidik PAUD yang mengajar
Penguasaan Aplikasi tidak sesuai dengan RPPH yang telah dibuat,
Pembelajaran Online seperti terlihat pada diagram dibawah ini:

Dari diagram di atas terlihat bahwa


pembelajaran.
Dari penelitian ini juga ditemukan
bahwa di tengah pandemi covid 19 masih
ada pendidik PAUD yang tidak
melaksanakan tugas mengajar karena
keterbatasan penguasaan aplikasi
pembelajaran online. Dari data ditemukan
bahwa sebanyak sebanyak 85,3% atau 81
Diagram 2. Kesesuaian pendidik PAUD melaksanakan proses
Pelaksanaan Pembelajaran pembelajaran online di tengah pandemi
Online dengan RPPH. covid 19 sedangkan sebanyak 14.7% atau
14 pendidik PAUD tidak melaksanakan
Dari diagram di atas terlihat bahwa proses pembelajaran online di tengah
sebanyak 85,3% atau 81 pendidik PAUD pandemi covid 19. Hal ini menunjukan
melaksanakan proses pembelajaran online bahwa proses pembelajaran yang tidak
sesuai dengan RPPH yang telah dibuat berlangsung akan membuat anak-anak tidak
sedangkan sebanyak 14.7% atau 14 bisa menerima materi dari pendidik PAUD.
pendidik PAUD melaksanakan proses Menurut salah seorang pendidik
pembelajaran online tidak sesuai dengan mengungkapkan alasan kenapa tidak
RPPH yang telah dibuat. Data ini menggunakan pembelajaran online karena
memperlihatkan masih ada pendidik PAUD disebabkan oleh tidak semua orang tua
yang melaksanakan pembelajaran tidak siswa memiliki Laptop dan HP android
berpedoman terhadap RPPH yang telah untuk melakukan pembelajaran online
dirancang sehingga indikator ketercapaian (wawancara M, 23 Mei 2020).
aspek perkembangan anak tidak bisa diukur. Menurut Griffiths menyatakan bahwa
Sebagai seorang pendidik PAUD haruslah pembelajaran harus berpusat pada siswa,
melaksanakan proses pembelajaran dalam dimana menjadi peserta aktif di lingkungan
kondisi pandemi covid 19 ini, sehingga belajar mereka. Sehingga dibutuhkan
aspek perkembangan anak tetap dipantau banyak strategi yang mengakomodasi siswa
secara kontinyu. Namun dalam untuk melakukan lebih banyak kontrol dan
pelaksanaannya data penelitian yang interaksi, untuk meningkatkan minat belajar
ditemukan masih ada pendidik PAUD yang mereka (Griffiths et al., 2007).
tidak melakukan proses pembelajaran, Pembelajaran online akan menjadi sangat
sebagaimana data berikut: efektif jika memenuhi komponen esensial
dalam pembelajaran yaitu diskursif, adaptif,
interaktif dan reflektif dengan elemen-
elemen yang akan sangat baik jika
diintegrasikan dengan lingkungan
pembelajar sehingga dapat menjadi
pembelajaran daring yang terintegrasi
dengan lingkungan atau memenuhi
Diagram 3. Data pendidik
komponen digital learning ecosystem
yang melakukan proses
karena dapat mengakomodasi gaya belajar,
fleksibilitas dan pengalaman belajar peserta
didik sehingga dapat memunculkan
perasaan positif(Oktavian & Aldya, 2020).
Dari data diagram diatas terlihat
bahwa sebanyak 94,7% atau 90 pendidik mengatasi masalah ini supaya tidak
PAUD menggunakan metode pemberian berdampak secara sistemik serta supaya
tugas dalam melakukan pembelajaran guru PAUD lebih siap menerapkan kegiatan
online. Sebanyak 4,2% atau 4 pendidik pembelajaran berbasis konsep normal baru
PAUD menggunakan metode diskusi untuk (Agustin et al., 2021). Hasil penelitian
melakukan pembelajaran online sedangkan Fakhrurrazi menemukan bahwa
1,1% atau 1 pendidik PAUD menggunakan Penggunaan metode dalam pencapaian hasil
metode ceramah untuk melakukan pembelajaran yang diinginkan, pemilihan,
pembelajaran online. Beberapa pendidik penetapan, dan pengembangan metode
mengaku, jika pembelajaran online ini tidak berdasarkan pada kondisi pembelajaran
seefektif kegiatan pembelajaran tatap muka yang ada. Pembelajaran dapat efektif
langsung, karena beberapa materi harus apabila mencapai tujuan pembelajaran yang
dijelaskan secara langsung dan lebih diinginkan sesuai dengan indikator
lengkap. Selain itu materi yang disampaikan pencapaian. Guru sebagai pembimbing
secara online belum tentu bisa dipahami diharapkan mampu menciptakan kondisi
semua peserta didik. Pengalaman mengajar yang strategi yang dapat membuat peserta
secara online, menurut saya pribadi hanya didik nyaman dalam mengikuti proses
efektif untuk memberi penugasan, dan pembelajaran tersebut. proses belajar
kemungkinan hasil pengerjaan tugas-tugas mengajar hendaknya guru dapat
ini diberikan dan kemungkinan peserta mengarahkan dan membimbing siswa untuk
didik tidak mengerti apa yang ditugaskan aktif dalam kegiatan belajar mengajar
(wawancara IK, 25 Mei 2020). Untuk sehingga tercipta suatu interaksi yang baik
mewujudkan pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa maupun siswa
maka pendidik sebagai tokoh utama dalam dengan siswa. Untuk meningkatkan cara
pembelajaran diwajibkan menjadi untuk belajar yang efektif diperlukan strategi
lebih kreatif dalam menyajikan yang tepat agar pembelajaran dapat berjalan
pembelajaran online yang efektif pula, yaitu dengan optimal dan efektif (Fakhrurrazi,
pendidik yang menggunakan waktu 2018).
mengajar secara maksimal, menyampakan Pendidik PAUD yang kreatif dalam
materi dengan metode yang bervariasi, memilih metode pembelajaran yang bisa
memantau program dan kemajuan melalui dilakukan antara orang tua dan anak, seperti
penilaian peserta didik, merancang metode bermain bisa dianggap lebih efektif
kesemparan belajar bagi peserta didik untuk dalam pembelajaran online. Hasil penelitian
menerapkan pengalaman belajar, bersedia Sari menemukan bahwa penelitian evaluasi
mengulang materi ketika anak belum kegiatan seminar nasional online ini
memahaminya, menetapkan target belajar didapatkan bahwa reaksi peserta sangat
untuk setiap anak (Setyosari, 2017). Hasil positif. Penilaian pada level 1, Reaksi
penelitian yang dilakukan oleh agustin peserta, terkait dengan: 1) Penyelenggaraan,
menemukan bahwa kendala mengajar yang meliputi (a) kepesertaan, seperti kejelasan
dialami guru PAUD pada masa pandemi informasi kegiatan, kemudahan akses
covid 19 berada pada empat indikator yaitu kepesertaan (b) kepanitiaan, manajemen
kendala komunikasi, metode waktu kegiatan(c) akomodasi: pemberian
pembelajaran,materi dan biaya serta materi seminar, sertifikat, dan kesesuaian
penggunaan teknologi dengan materi dengan harapan, 2) Pemateri,
kecenderungan prosentase yang tinggi meliputi a) materi pemaparan presentasi,
berada pada kategori sering dan kadang- b) isi materi, c)kesesuaian materi dengan
kadang. Tentunya perlu solusi untuk issue, d) kebermanfaatan materi dan e) cara
menjelaskan dari pemateri. Hampir semua daring. Kondisi ini membuat proses
peserta ingin mengikuti jika pembelajaran bisa dilakukan dengan cara
diselenggarakan kegiatan selanjutnya. online yang membutuhkan aplikasi online
Sedangkan hasil pada level 2, pengetahuan yang bisa menghubungkan antara pendidik
peserta dari materi, hasil perbandingan pre dan peserta didik sehingga bisa tetap
test dan post test terhadap materi seminar melakukan proses pembelajaran. Dalam
didapatkan peningkatan pengetahuan para penelitian ini menemukan bahwa pendidik
peserta tentang bermain bersama anak PAUD di Kota Kendari lebih banyak
dirumah rata-rata sebesar 16%(Sari et al., menggunakan aplikasi WA grub dalam
2020). Disisi lain dengan keterlibatan orang melakukan proses pembelajaran online. Wa
tua dalam pembelajaran online bisa grub banyak digunakan dalam proses
menjadikan anak terbantu untuk menjawab pembelajaran karena aplikasi ini mudah
tugas yang diberikan oleh pendidik. Orang digunakan sesuai pernyataan pendidik
tua juga bisa menjadi contoh untuk anaknya PAUD bahwa WA grub gampang
dalam memahami kondisi pembelajaran digunakan, tidak membutuhkan banyak
online yang mengharuskannya di masa paket data, lebih banyak orang tua yang
pendemi ini. Lingkungan keluarga memiliki WA, dan WA grub tidak
terbentuk rutinitas dan kebiasaan yang akan membutuhkan jaringan yang kuat untuk
menjadi karakter yang baik dalam online (wawancara YS, 25 Mei 2020). Data
penggunaaan aplikasi untuk pembelajaran
online yang dilakukan oleh pendidik PAUD
di kota Kendari dapat digambarkan pada
diagram dibawah ini:

peningkatan derajat kesehatan. Budaya


sehat akan terbentuk pada setiap individu di
dalam keluarga. Orang tua setidaknya
Diagram 5. Aplikasi yang digunakan dalam
memberikan contoh nyata dalam
pembelajaran online
melaksanakan perilaku ini kepada putra-
putrinya. Sehingga anak-anak akan meniru
Dari diagram di atas terlihat bahwa
dan ikut melaksanakan perilaku hidup
sebanyak 85,3% atau 81 pendidik PAUD
bersih dan sehat ini dengan semangat,
menggunakan aplikasi WA grub dalam
didampingi para orang tua yang peduli
proses pembelajaran online, sebanyak 5,3%
dengan anaknya(Ode Anhusadar et al.,
atau 5 pendidik PAUD menggunakan
2021).
aplikasi zoom dalam proses pembelajaran
Selain memberikan pembelajaran online, 1,1% atau 1 pendidik menggunakan
online, metode pembelajaran yang email dalam proses pembelajaran online
digunakan juga harus sesuai dengan kondisi dan yang lainnya ada yang menggunakan
lingkungan yang ada. Pada saat ini di aplikasi online yang lain dan ada yang tetap
Indonesia khususnya di Kota Kendari tatap muka tanpa menggunakan aplikasi
sedang mengalami situasi yang tidak untuk melakukan pembelajaran. Dari data
diinginkan. Adanya kasus wabah COVID- ini bisa terlihat gambaran penggunaan
19 tidak menjadikan pembelajaran berhenti, aplikasi WA grub menjadi aplikasi pilihan
tetapi pembelajaran juga harus tetap pendidik PAUD dikarena mudah dalam
berjalan. Kebijakan yang telah tercantum penggunaannya serta tidak menggunakan
menyatakan bahwa pembelajaran tetap paket data yang banyak. Dalam
berjalan dirumah dengan pembelajaran pembelajaran daring mengatakan lebih
efektif menggunakan WhatsApp Group. (wawancara H, 25 Mei 2020), dengan tugas
Karena anak-anak kelas satu sekolah dasar yang sudah d berikan kepada anak, guru
masih perlu bimbingan yang sangat ekstara. bisa mencari informasi dari orang tua anak
Selain itu juga jika mneggunakan aplikasi didik apakah tugas yang guru berikan
selain WhatsApp Group anak-anak belum kepada anak tersebut dirumah dapat ia
paham dan para orang tua juga belum pahami dan kerjakan dengan baik apa tidak
begitu paham caramengaplikasikannya. (wawancara ENJ, 25 Mei 2020), melalui
Dengan menggunakan aplikasi WhatsApp video anak dan komunikasi antara guru dan
bisa melakukan video call secara langsung orang tua (wawancara N, 25 Mei 2020),
dengan siswa dan bisa mengirimkan video mengkomunikasikan proses belajar anak
pembelajaran, materi dan tugas kepada dengan masing- masing orang tua secara
siswa(Astini, 2020). Berbeda dengan terus menerus, dengan demikian guru
aplikasi zoom membutuhkan paket data (khususnya saya) dapat mengetahui
yang banyak dalam penggunaannya, sesuai seberapa besar tingkat pemahaman anak
pernyataan salah seorang pendidik bahwa didik terhadap penugasan ataupun materi
jika menggunakan aplikasi zoom banyak yang saya berikan (wawancara LA, 25 Mei
orang tua yang tidak setuju karena 2020), memberi penjelasan pada orang tua
membutuhkan jaringan yang kuat dan untuk selalu membimbing anak dalam
banyak menggunakan paket data belajar dan anak juga di beri semangat dan
(wawancara MS, 25 Mei 2020). Dikutip motivasi sehingga dapat menyelesaikan
dari CNN Indonesia bahwa konsumsi data tugas yang diberikan (wawancara M, 25
untuk video konferensi menggunakan Mei 2020), satu minggu sekali berkunjung
applikasi Zoom dengan kualitas video 720p kerumah anak melakukan diskusi secara
selama satu jam menghabiskan data sebesar langasung apakah anak mengerjakan tugas
540 MB (CNN Indonesia, 2020). Daerah- dan memberikan penjelasan yang sangat
daerah yang tidak memiliki konektivitas sederhana sehingga anak merasa senang
jaringan internet yang baik, pembelajaran dengan tugasnya (wawancara YS, 25 Mei
online menunjukkan kecenderungan yang 2020). Hasil penelitian menyimpulkan
berbeda. Untuk dapat mengikuti bahwa proses pembelajaran jarak jauh yang
pembelajaran online, mahasiswa yang diterapkan di Indonesia pada masa pandemi
tinggal di wilayah yang tidak dijangkau Covid-19, menuntut para pendidik terutama
jaringan internet harus menuju area-area guru untuk menggunakan berbagai model
tertentu seperti perbukitan atau pusat asesmen atau penilaian yang sesuai dan
kecamatan dimana jaringan internet mendukung untuk diterapkan. Berberapa
tersedia. Hal ini akan menimbulkan potensi model asesmen yang dapat diterapkan
keramaian dan justru memunculkan dalam proses pembelajaran jarak jauh
kemungkinan penyebaran Covid-19 di diantaranya adalah penilaian berbasis
wilayah tersebut (Firman & Rahayu, 2020). daring, penilaian portofolio, dan penilaian
Pelaksanaan pembelajaran online diri atau self assessment (Iqbal Faza
pada masa penyebaran pandemi Ahmad, 2020). Asesmen dibuat untuk
Covid-19 menimbulkan berbagai persoalan, mengetahui kemajuan belajar anak dan
terutama dalam kaitannya dengan proses sebagai teknik pelaporan. Menurut Jamaris
penilaian pembelajaran peserta didik. Asesmen merupakan suatu proses kegiatan
Sebagaimana hasil wawancara dengan yang bertujuan untuk mengumpulkan data
beberapa pendidik PAUD bahwa atau bukti-bukti tentang perkembangan dan
mendatangi dirumah siswa atau memantau hasil belajar yang berkaitan dengan
kegiatan lewat video di group wa perkembangan anak usia dini(L.
Anhusadar, 2013). Diagram 6. Data respon pendidik terhadap
Belum ditemukannya vaksin untuk pembelajaran online
covid 19 ini membuat pendidik PAUD
tidak tau sampai kapan pembelajaran online Dari diagram di atas terlihat bahwa
ini akan diterapkan. Orang tua masih 81,1% atau 77 pendidik PAUD tidak setuju
merasa takut anaknya bila diterapan pembelajaran online ini terus diterapkan
pembelajaran tatap muka di sekolah dan 18,9% atau 18 pendidik PAUD setuju
Kembali. Para pendidik PAUD memahami pembelajaran online ini terus diterapkan.
banyak faktor pendukung dan faktor Dari data ini terlihat banyak pendidik
penghambat dalam pembelajaran online. PAUD yang tidak setuju pembelajaran
Kondisi covid 19 yang belum selesai ini online terus diterapkan karena menurut
akan membuat pembelajaran online akan pendidik PAUD pembelajaran online ini
menjadi pilihan dalam mengatasi masalah tidak efektif, sesuai hasil wawancara
Pendidikan. Dikutip dari kompas bahwa penelitian ini bahwa pembelajaran online
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat tidak efektif dilaksanakan karena
( Kemendikbud) menjelaskan bahwa yang yang biasanya para siswa dapat berhadapan
akan dipermanenkan adalah platform langsung dengan guru serta dapat
pembelajaran jarak jauh (PJJ), bukan beriteraksi tentang ilmu namun dengan
metode PJJ itu sendiri. Hal ini disampaikan adanya covid ini tidak dapat menelaah ilmu
guna menjernihkan kesimpangsiuran secara langsung apa lagi anak-anak PAUD
informasi di masyarakat yang menyatakan yang tingkat muetnya selalu berubah-ubah
PJJ atau belajar dari rumah akan dibuat dan cepat bosan karena tidak dapat bermain
menjadi permanen. PJJ hanya akan dengan leluasa karena di usia PAUD itu
dilakukan pada satuan pendidikan di zona bermain sambil belajar, akan tetapi juga
kuning, oranye, serta merah, dan tidak akan demi menjaga anak dari wabah virus yang
permanen. “Yang akan permanen adalah membahayakan ini sehingga pembelajaran
tersedianya berbagai platform PJJ, termasuk online dirumah harus harus dilakukan agar
yang bersifat daring dan luring seperti dapat mencegah terinfeksi oleh virus
Rumah Belajar, yang akan terus Corona (wawancara H, 25 Mei 2020).
dilangsungkan guna mendukung siswa dan Tanggapan lain dari pendidik PAUD bahwa
guru dalam proses belajar mengajar,” Menurut saya pembelajaran online
(Kompas, 2020). Namun kondisi ini harus sebenarnya kurang efektif kita gunakan buat
dibarengi dengan perbaikan sarana dan anak anak TK tapi karena kondisi yang
prasarana pembelajaran online seperti tidak memungkinkan untuk mengadakan
jaringan internet bisa dijangkau diseluruh pertemuan kita tetap lakukan pembelajaran
Indonesia serta penyediaan paket data yang secara online (wawancara ENJ, 25 Mei
lebih merakyat sehingga peserta didik dan 2020), pembelajaran online akan lebih
orang tua tidak merasa dibebani. Kondisi optimal jika fasilitas semuanya baik guru
ini juga membuat para pendidik PAUD dan orang tua siswa tersedia, tetapi kalau
merasa tidak setuju dengan pembelajaran menurut saya lebih baik pembelajaran
online yang akan terus diterapkan, sesuai data secara langsung tatap muka (wawancara
temuan penelitian dibawah ini: LA, 25 Mei 2020). Disisi lain pendapat
pendidik PAUD yang setuju dengan
pembelajaran online bisa menambah
wawasan baru dalam pembelajaran, sesuai
hasil wawancara bahwa pembelajaran
online tersebut menambah wawasan bagi
kita pendidik dan siswa namun cara prinsip pembelajaran PAUD anak belajar
pembelajarannya kurang efisien dan seraya bermain.
mempunyai kendala bagi guru dan siswa
karena keterbatasan kuota serta masih SIMPULAN
banyak orang tua yang tidak mempunyai Efektivitas pembelajaran online pada
hp/Laptop (wawancara M, 25 Mei 2020). Lembaga PAUD di tengah pandemi covid
Pelaksanaan pembelajaran online di 19 belum berjalan efektif. Dari hasil temuan
PAUD harus tetap sesuai dengan aspek penelitian bahwa masih ada pendidik
perkembangan anak. Walaupun banyak PAUD yang tidak menjalankan
tantangan yang dihadapi dalam pembelajaran di tengah pandemi covid 19.
pembelajaran online ini, sebagai pendidik Pendidik PAUD menjalankan pembelajaran
PAUD yang memiliki tanggung jawab online tanpa memperhatikan rencana
penuh terhadap tumbuh kembang peserta pelaksanaan pembelajaran harian (RPPH)
didik harus berusaha optimal sehingga yang telah dibuat sehingga indikator-
proses pembelajaran online tetap terjaga indikator pembelajaran tidak bisa terukur.
kualitasnya. Pembelajaran online Masih banyak pendidik PAUD yang belum
merupakan salah satu cara untuk tetap mahir menggunakan aplikasi pembelajaran
menjalin komunikasi dengan peserta didik online. Metode pembelajaran yang
sehingga orang tua di rumah tetap terbantu digunakan masih dominan pemberian tugas
dalam pembelajaran online, pendidik harus kepada peserta didik. Banyak pendidik
bisa lebih kreatif dalam memilih metode PAUD yang tidak setuju dengan
mengajar sehingga peserta didik tetap pembelajaran online karena tidak efektif
semangat dalam menerima materi dan tidak semua orang tua yang memiliki
pembelajaran online dengan tidak melupakan Laptop atau HP untuk pembelajaran online.

DAFTAR PUSTAKA
Agustin, M., Puspita, R. D., Nurinten, D., & Nafiqoh, H. (2021). Tipikal Kendala Guru
PAUD dalam Mengajar pada Masa Pandemi Covid 19 dan Implikasinya. Jurnal
Obsesi  : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1),
334–345. https://doi.org/10.31004/obsesi.v5i1.598
Anhusadar, L. (2013). Assessment Dalam Pendidikan Anak Usia Dini. Al-Ta’dib, 6(1),
58–70. Anhusadar, L. (2020). Persepsi Mahasiswa PIAUD terhadap Kuliah Online di
Masa Pandemi
Covid 19. KINDERGARTEN: Journal of Islamic Early Childhood Education, 3(1), 44.
https://doi.org/10.24014/kjiece.v3i1.9609
Anhusadar, L. O., & Islamiyah, I. (2020). Kualifikasi Pendidik PAUD Sesuai
Permendikbud Nomor 137 Tahun 2014. Journal on Early Childhood Education
Research (JOECHER), 1(2), 55–61. https://doi.org/10.37985/joecher.v1i2.8
Arifa, F. N. (2020). Tantangan Pelaksanaan Kebijakan Belajar Dari Rumah Dalam Masa
Darurat Covid-19. Info Singkat;Kajian Singkat Terhadap Isu Aktual Dan
Strategis, XII(7/I), 6. http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info Singkat-
XII-7-I- P3DI-April-2020-1953.pdf
Aris Try Andreas Putra, Sufiani, J. (2020). Transformasi Nilai Pendidikan Islam Anak di
PAUD Sultan Qaimuddin Kendari Pada Masa Pandemi Covid 19. Murhum  :
Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1). https://doi.org/10.37985/murhum.v1i1.8
Astini, N. K. S. (2020). Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Pembelajaran Tingkat
Sekolah Dasar pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Lembaga Penjaminan Mutu
STKIP Agama Hindu Amlapura, 11(2), 13–25.
Atsani, L. G. M. Z. (2020). Transformasi media pembelajaran pada masa Pandemi COVID-19.
Al-Hikmah: Jurnal Studi Islam, 1(2), 44–54.

Anda mungkin juga menyukai