Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL WAWANCARA POLA PENGASUHAN ANAK

NAMA:VALENSIA OTA BERU

PRODI:PG-PAUD

SEMESTER :2

UAS:POLA PENGASUHAN ANAK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU ANAK USIA DINI SEKOLAH TINGGI


KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIDKAN CITRA BAKTI

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas laporan
observasi.Laporan ini membahas mengenai”POLA PENGASUHAN ANAK DALAM
KELUARGA”sesuai dengan yang waktu tentukan .Dalam penulisan laporan ini penulis
merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulis maupun
materi,mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.Untuk kritik dan saran dari semua
pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan laporan ini.Dalam penulisan laporan ini
mengucapkan terima kasih atas bantuan dan kerja sama dari semua pihak ,khususnya dosen
dan teman-teman yang memberikan ide dan masukan sehingga tugas ini dapat diselesaikan
dengan baik dan lancar. Akhirnya penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca terutama bagi penulis.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Mengasuh anak merupakan tugas orang tua dalam sebuah keluarga yang berada
dilingkungan masyarakat.Didalam keluarga merupakan tempat utama,dimana anak
berkembang dan dibesarkan oleh orang tua hingga menjadi pribadi yang dewasa dan
mandiri.Menurut pandangan masyarakat pada umumnya sebuah keluarga itu adalah yang
terdiri dari orang tua (suami- istri)dan anak.Hubungan yang terjalin antara anak dengan orang
tua sangat ditentukan oleh sikap orang tua dalam mengasuh anak, proses pengasuhan yang
dilakukan orang tua pada anak dan apa yang ditanamkan orang tua kepada anak sejak
dini.Hal tersebut tertuju pada pola pengasuhan yang diterapkan oleh orang tua yaitu suatu
metode yang dipilih dan dilakukan oleh orang tua dalam mengasuh anak.Pada dasarnya
dalam sebuah keluarga memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan
perilaku yang sesuai dengan aturan yang ada dilingkungan masyarakat atau disebut adat
istiadat, jika dalam keluarga itu menerapkan pola pengasuh yang tepat pada anak,maka anak
akan dapat mematuhi aturan yang sesuai dengan adat istiadat yang ada dilingkungan
begitupun sebaliknya pada anak.
1.2 RUMUSAN MASALAH
 Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagimana dampak pola asuh orang tua
terhadap perilaku anak
 Factor- factor apa saja yang mempengaruhi pola asuh orang tua
1.3 TUJUAN
 Untuk menganalisis dampak pola asuh orang tua terhadap perikaku anak
 Untuk mengetahui factor yang mempengaruhi pola asuh orang tua
1.4.MANFAAT
 Dapat bermanfaat bagi masyarakat luas yang membutuhkan informasi dan
pengetahuan yang berkairtan dengan pola asuh anak
 Bagaimana cara orang tua mangasuh anaknya.
BAB II
HASIL WAWANCARA
2.1 Topik Wawancara
Pola Pengasuhan Anak
2.2 Waktu Dan Tempat Kegiatan
Wawancara Dilaksanakan Pada
Hari /Tanggal : Kamis,8 juli 2021
Pukul:1:00 WITA
Tempat:Wolorowa
Nama:Falentinus Gonzaga Watu
Umur:5 Tahun
Kelas : A

Nama Ayah:Vinsensius Watu


Nama Ibu:Maria Goreti Bhoko

Pekerjaan Ayah:Petani
Pekerjaan Ibu: Ibu Rumah Tangga
Pertanyaan Untuk Anak
1) Apakah orang selalu memberikan kebebasan anda dalam melakukan segala sesuatu?
Jawab:ya, orang tua selalu memberikan kebebasan dalam melakukan segala aktivitas
anak,dan masih dalam pengasawannya.
2) Apakah orang tua selalu memberikan peraturan yang ketat dan tegas kepada anda
dalam melakukan segala sesuatu?
Jawab:Tidak,karena setiap orang tua tetap memberikan batas-batas dan kendali atas
berbuatan mereka.
3) .Apakah orang tua memberikan contoh dalam hal berdoa?
Jawab:ya, karena orang tua selalu mengajarkan kepada saya dalam berdoa
melakukan segala sesuatu.
4) Apakah orangtua memberikan hukuman jika anda tidak berdoa?
Jawab:Tidak, karena orang tua hanya memberikan nasihat dan teguran kepada Saya
jika tidak berdoa.
5) Apakah orang tua memberikan hadia jika anda rajin berdoa?
Jawab:Tidak, karena orang tua selalu mengajarkan kepada saya bahwa berdoa
merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan kita, sehingga kita mendapatkan
umur yang panjang dan rejeki yang secukupnya.
6) Bagaimana cara orang tua mengajarkan berdoa kepada anak?
Jawab:ya, karena orang tua selalu mengajarkan kepada saya bahwa dalam
berdoa harus sopan dan tutup mata selama berdoa.
Nama Orang Tua
Nama Ayah:Vinsensius watu
Umur:50 tahun
Alamat:Wolorowa
Pekerjaan:Petani
Nama Ibu:Maria Goreti Bhoko
Umur:47 tahun
Alamat:Wolorowa
Pekerjaan:Ibu Rumah Tangga
PERTANYAAN UNTUK ORANG TUA
1) Apakah anda selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul bersama anak?berapa
lama dan apa saja yang anda lakukan bersama mereka?
Jawab:iya,karena kami selalu meluangkan waktu untuk anak kami kurang lebih 2 jam
dan menanyakan tentang pelajaran yang mereka dapat disekolah.
2) Apakah orang tua cenderung suka memperhatikan kesalahan anak?
Jawab:ya,karena sebagai orang tua harus memperhatikan kesalahan yang dibuat
anaknya dan berusaha memperbaiki.
3) Apakah orang tua mendidk anak secara tegas dan keras?
Jawab:ya, karena sebagai orang tua pasti mengharapkan yang terbaik untuk anak,dan
bersikap tegas dan keras terhadap anak sehingga anak tidak melakukan kesalahan
yang sama lagi.
4) Apakah orangtua memberikan sanksi kepada anak yang melukan kesalahan?
Jawab:iya, karena kami selalu memberikan sanksi kepada anak dan memberikan
hukuman yang ringan misalnya berlutut sehingga dia tidak melakukan kesalahan lagi.
5) Apakah aturan-aturan yang ketat mendidik anak terutama dalam hal berdoa?
Jawab:iya, karena kami sebagai orang tua selalu mengajarkan kepada anak untuk
berdoa dengan sopan selama berdoa berlangsung.
6) Bagaiaman sikap orangtua jika anak berperilaku tidak sesuai dengan keinginan
orangtua?
Jawab. sebagai orangtua apanila anak berperilaku tidak sesuai dengan keinginan kami
maka kami akan menegur dan menasihatinya.
7) Apakah orang tua memberikan batasan kepada anak untuk bertindak sesuai dengan
dirinya?
Jawab:iya,sebagai orang tua harus memberikan batasan kepada anak dalam
melakukan segalah kegiatan karena mereka harus mengurus diri mereka
sendiri,misalnya makan dan membersikan tempat tidur.
8) Apakah orangtua setuju dengan pola asuh yang mana orangtua bersikap otoriter pada
anak?dan berikan alasan?
Jawab: pola asuh otoriter, tidak setuju dengan karena kami mau mereka melakukan
segala sesuatu berdasarkan keinginannya mereka tetapi selalu dalam pengawasan
kami.
9) Bagaimana sikap orangtua jika anak mengahadapi suatu masalah?
Jawab:kami sebagai orangtua hrus tetap tegas apabila anak melakukan kesalahan kami
harus membantu untuk menyelesaikan masalah yang sedang di hadapinya dan
memberikan solusi atau jalan keluar yang baik.
10) Apakah orang tua selalu mengajarkan untuk bersikap terbuka?
Jawab:iya, sebagai orang tua kami mengajarkan kepada anak untuk saling terbuka
antara sesama sehingga tidak muncul rasa malu pada saat melakukan segala kegiatan.
11) Apakah orangtua memberikan kebebasan kepada anak untuk melaksanakan apa yang
di kehendakinya?
Jawab:iya, karena sebagai orang tua harus memberikan kebebasan kepada anak dalam
kegiatan yang mendukung bagi tumbuh kembang mereka.
12) Bagaimana orang tua menampilkan kekuasaan dan perhatian terhadap keinginan
anak?
Jawab:sebagai orang tua kami harus bisa untuk sikap tegas apabila anak meminta
sesuatu yang berlebihan.
13) Apakah orang tua selalu memberikan arahan kepada anak dalam melakukan aktivitas?
Jawab:iya, sebagai orang tua kami harus memberikan arahan atau dukungan kepada
anak dalam proses belajar.
14) Apakah dengan pekerjaan orangtua sebagai petani menyita waktu kebersamaan
dengan orang tua?
Jawab: :Tidak karena kami selalu ada waktu untuk mereka.
15) Bagaimana cara orangtua memberikan waktu untuk anak agar dapat berkomunikasi
dengan baik?
Jawab: :kami selalu memberikan waktu untuk berkomunikasi yang baik kepada anak
sesudah makan malam.
16) Apabila anak mendapat nilai yang bagus kami memberikan pujian serta mendukung
anak agar tetap berusaha untuk terus belajar
Jawab: kami sebagai orang tua selalu mendengar pendapat anak di saat anak
mengulang kembali setiap kegiatan dan kejadian yang anak alami pada saat anak di
sekolah.
17) Apakah orangtua setuju jika anak di asuh oleh orang lain(nenek atau baby sister)?
Jawab:kami tidak setuju apabila anak di asuh oleh baby sister tetapi apabila kami
sibuk dengan kegiatan yang tidak melibatkan anak maka untuk sementara waktu anak
kami titipkan kepada neneknya.
18) Bagaimana tanggapan orangtua jika orangtua memberikan kebebasan penuh kepada
anak untuk berbuat semaunya?
Jawab:sebagai orang tua kami membeikan kebebasan namun ada batasannya dalam
melakukan aktivitasnya.
19) Bagaimana pendapat anda jika orangtua mendidik anak dengan acuh tak acuh dan
masa bodoh?
Jawab: :saya tidak setuju dengan sikap tersebut karena hal tersebut dapat menggangu
tumbuh kembangnya anak.
20) Apakah menurut anda mendidik anak dengan memberi anak kebutuhan material saja
itu penting?
Jawab: :iya penting karena itu dapat membantu proses tumbuh kembang anak.
21) Apakah orangtua setuju bahwa lingkungan keluarga merupakan lingkungan pertama
dalam pendidikan?
Jawab:iya karena keluarga merupakan tempat pertama anak di bentuk dan dan dididik
22) Bagaimana kedudukan ayah sebagai pemimpin keluarga dalam mengajarkan
pendidikan agama kepada anak?
Jawab:kalau saya sebagai kepala keluarga saya selalu mengajarkan nilai-nilai agama
pada anak sehingga dapat menambah wawasan kepada anak dalam tumbuh
kembangnya.
23) Bagaimana peranan ibu mendidik anak terutama mengenai pendidikan agama anak?
Jawab:kalau saya sebagai ibu saya akan selalu mendudkung kegiatan agama yang di
lakukan oleh anak saya misalnya kegiatan-kegiatan sekami baik di sekolah maupun di
gereja.
24) Jika anak susah di kendalikan dalam pendidikan agama bagaimana upaya orang tua
dalam mendidik anak tanpa harus ada konflik?
Jawab:. sebagai orang tua kami mencari cara mendekatkan diri dengan anak dan
berbicara pelan-pelan agar tidak terjadi konflik yang tidak dinginkan
25) Jelaskan cara orangtua memberikan aturan mengenai pendidikan agama kepada anak
jika di sertai dengan pemberian hadiah atau hukuman?
Jawab :kita harus rajin berdoa
26) Apakah anak melaksanakan doa dengan kemauan sendiri dan tanpa dorongan dari
orang tua?
Jawab:dengan kemauannya sendiri karena sebagai orang tua kami sudah mengajarkan
kepada anak bahwa berdoa sudah menjadi kewajiban kita sebagai umat beragama.
BAB III
PEMBAHASAN
Perkembangan anak pada umumnya meliputi keadaan fisik,emosional, social dan
intelektual.Bila semuanya berjalan secara harmonis maka dapat dikatakan bahwa anak
tersebut dalam keadaan sehat jiwanya, fisik,social dan intelektualnya.Selain itu, nila-nilai
social, norma agama, serta prinsip hidup yang terinternalisasikan melalui persinggungan dan
interaksi social anak yang intensif dengan anggota keluarga akan melih mudah mencap kuat
dialam kesadaran alam yang kelak akan menjadi sistem kontrol internal bagi perilaku
mereka.Secara umum dikatakan anak adalah seseorang yang dilahirkan dari perkawinan
antara seorang perampuan dengan seorang laki-laki,termaksud anak yang dilahirkan tidak
melalui pernikahan tetap dikatakan anak.Anak juga merupakan cikal bakal lahirnya suatu
generasi baru yang merupakan penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber daya manusia
bagi pembangunan Nasional.Anak adalah aset bangsa, masa depan bangsa dan Negara
dimasa yang akan datang berada ditangan anak sekarang.Semakin baik keperibadian anak
sekarang maka semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa, apabila keperibadian anak
tersebut buruk maka akan bobrok pula kehudupan bangsa yang akan datang.Dalam konteks
ini orang tua adalah pemegang kendali utama tanggu jawab atas proses pembentukan karakter
anak.Peran orang tua menjadi sangat penting untuk memberikan pemahaman kepada anak
sebagai bekal utama sebelum mereka terjun kemasyarakat melalui sekolah dan media
interaksisosial lainnya.Karena itu, teladan sikap orang tua sangat dibutuhkan bagin
perkembangan manusia, usia anak adalah tahapan untuk mencontoh sikap dan perilaku orang
disekitar mereka.Nilai -nilai yang dianut orang tua juga menjadi salah satu hal yang penting
yang ditanamkan otang tua pada anak dalam pengasuhan yang mereka lakukan sehingga
lembaga keagamaan juga turut berperan didalamnya.Pendapat tersebut merujuk pada teori
Humanistik yang menitip beratkan pendidikan bertumpu pada peserta didik, artinya anak
perlu mendapat perhatian dalam membangun sistem pendidikan.Apabila anak telah
menunjukan gejala- gejala yang kurang baik, berarti mereka sudah tidak menunjukan niat
belajar yang sesunggunya.Kalau gejala ini dibiarkan terus akan menjadi masalah didalam
mencapai keberhasilan anak belajarnya.
Berdasarkan hasil wawancara sementara yang dilakukan oleh penulis
bahwa,kecenderungan pola asuh yang diterapkan oleh orang tua diwilayah ini mayoritas pada
asuh demokrasi sebab kebanyakan orang tua dalam hal mengasuh anak bersifat hangat dan
rasional serta memberikan kebebasan pada anak namun tetap pada pengawasan agar anak
tidak terjerumus pada hal- hal negatif.
2.3 PENERAPAN POLA ASUH ORANG TUA
Setiap orang tua tenu saja memiliki keinginan yang sama,bisa menerapkan pola asuh
anak usia dini yang terbaik untuk anaknya. Untuk menerapkan pola asuh anak usia dini yang
tepat memang tidak ada sekolahnya, oleh karena itu orang tua perlu belajar terus.Menjadi
orang tua,sebagian dari kita tentu saja bekerja keras untuk bisa memenuhi kebutuhan anK.
Namun tidak sedikit yang memilih menjalankan pola asuh anak usia dini dengan
mengendepankan melaih anak unuk disiplin.Sementara yang lain,ada juga memberikan
kebebasan dan membiarkan anak tumbuh melalui pengelaman pribadi.Pola asuh orang tua
memiliki pengaruh besar terhadap perkembangan moral anak ketika dewasa.Banyak sekali
orang tua yang tidak sadar dengan tindakan yang mereka lakukan kepada si kecil,banyak dari
para orang tua yang menerapkan pola asuh salah karena berpatokan pada pengelaman masa
lalu yang pernah mereka rasakan
Pola Asuh Orang Tua pada dasarnya terdapat tiga macam yaitu:
 Pola Asuh orang tua pada dasarnya memiliki tiga macam yaitu:
 Pola Asuh demokratis yaitu,merupakan pola asuh yang paling baik .Dimana orang
tua bersikap friendly dan anak bebas mengemukakan pendapatnya,disni orang tua
lebih mendengar keluhan dari anaknya, mau memberikan masukan.Dalam pola
asuh ini, orang ua mengimportasikan kepentingan anak,akan tetapi idak ragu –ragu
untuk mengendalikan mereka sikap rasional dan bersikap realitas terhadap
kemampuan anak.
 Pola Asuh Otoriter
Dalam pola asuh ini,orang tua memiliki peraturan yang kaku dalam mengasuh
anaknya. Tiap pelanggaran dikenakan hukumman, bersifat memaksa dan cendrung
idak mengenal kompromi serta dalam berkomunikasi brsifat satu arah.
 Pola Asuh Permisif
Pola asuh permisif memberikan dampak negatif pada perilaku anak,sebab orang tua
memberikan kebebasan dan memanjakan anak maka anak berperilaku manja dan
merasa terbiasa dengan hidup mewah,serta dengan tidak adanya kontrol dari orang
tua maka anak akan bertindak sesuka hati dengan kebebasannya dan melakukan
tindakan negatif
.
2.4 POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK USIA DINI
Keluarga merupakan wadah pendidikan yang sangat besar pola asuhnya dalam
kemandirian anak,oleh karena itu pendidikan anak tidak dapat dipisakan dari keluarganya
karena keluarga merupakan tempat pertama kali anak belajar menyatakan diri sebagai
makhluk social dalam berinteraksi dengan kelompoknya.Orang tua yaitu ayah dan ibu
merupakan orang yang bertanggung jawab pada seluruh keluarga.Orang tua juga menentukan
kemauan keluarga akan di bawah dan apa yang harus di berikan sebelum anak-anak dapat
bertanggung jawab pada dirinya sendiri ia masih tergantung dan sangat memerlukan bekal
pada orang tuanya sehingga orang tua harus mampu memberikan bekal pada anaknya.

3.1 .DAMPAK POLA ASUH ORANG TUATERHADAP ANAK


Pola asuh adalah pola pengasuhan orang tua terhadap anak,yaitu bagaimana orang tua
memperlakukan anak, mendidik,membimbing dan mendisiplinkan serta melindungi
anakdalam mencapai proses kedewasaan sampai dengan membentuk perilaku anak sesuai
dengan norma dan nilai yang baik dan sesuai dengan kehidupan masyarakat.
Pola asuh orang tua di pengaruhi oleh beberapa factor diantaranya:
 Pendidikan orang tua
 Factor lingkungan dan
 Factor budaya
Dalam ligkungan keluarga, anak akan mempelajari dasar-dasar perilaku yang penting bagi
kehidupannya kemudian.Pendidikan karakter yang utama dan pertama bagi anak adalah
lingkungan keluarga.Karakter dipelajari anak melalui model para anggota keluarga terutama
orang tua.Model orang tua secara tidak langsung akan di pelajari dan ditiru oleh anak.Bila
anak kita melihat kebiasaan baik orang tua maka dengan cepat akan mencontohnya,demikian
sebaliknya bila orang tua berperilaku buruk maka akan ditiru oleh anak-anak.Keberhasilan
pembentuan karakter pada anak ini salah satunya di pengaruhi oleh model orang tua dalam
melaksanakn pola asuh.
DOKUMENTASI HASIL WAWANCARA
BAB IV
PENUTUP
3.2 Kesimpulan
Perkembangan anak pada umumnya meliputi keadaan fisik,emosional, social dan
intelektual.Bila semuanya berjalan secara harmonis maka dapat dikatakan bahwa anak
tersebut dalam keadaan sehat jiwanya, fisik,social dan intelektualnya.Selain itu, nila-nilai
social, norma agama, serta prinsip hidup yang terinternalisasikan melalui persinggungan dan
interaksi social anak yang intensif dengan anggota keluarga akan melih mudah mencap kuat
dialam kesadaran alam yang kelak akan menjadi sistem kontrol internal bagi perilaku mereka
3.3 Saran
Sebagai orang tua harus menerapkan pola asuh yang tepat pada anak sesuai dengan
perkembangan psikologinya agar anak dapat menjadi bermanfaat bagi keluarga dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraini,Ririn.2014.Hubungan Pola Asuh Orang Tua Dngan Motivasi Belajar
Anak.Fakultas Ilmu Tarbyah Dan Keguruan.UIN Sunan Kali Jaga.

Anda mungkin juga menyukai