Anda di halaman 1dari 9

PENGEMBANGAN PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD

BERBASIS BUDAYA
Oleh:
Joko Pamungkas, Nur Hayati dan Ika Budi Maryatun
Jurusan PAUD FIP Universitas Negeri Yogyakarta
joko_pamungkas@ uny.ac.id; nurhayati@ uny.ac.id; ika_budimaryatun@ uny.ac.id

Abstrak
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan guru TK tentang kurikulum
2013. Tujuan yang kedua dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan
keterampilan guru TK dalam membuat rancangan Tema, RPPM berbasis budaya.
Pelatihan ini dilaksanakan berdasarkan hasil PPM Joko Pamungkas pada tahun 2015 dimana
belum semua guru mampu secara mandiri mengembangkan RPP sesuai kurikulum 2013.
Tema budaya termasuk masih jarang digunakan dalam tema pembelajaran di PAUD karena
dirasa sulit dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran anak usia dini.
Metode dalam pelatihan ini berupa ceramah dan workshop. metode ceramah berisi
tentang materi budaya, materi pendekatan saintifik dan materi pengembangan RPP kurikulum
2013. Khalayak sasaran adalah guru-guru TK yang ada di wilayah DIY berjumlah 37 orang.
Hasil dari PPM ini antara lain guru dapat mengembangkan RPP berbasis budaya. Tema
budaya yang dapat dikembangkan yaitu tema budaya, ramadhan dan rekreasi. Lebih dari 75%
peserta sudah memahami pengembangan kurikulum 2013 sesuai dengan materi dalam
pelatihan ini.

Kata kunci: kurikulum, PAUD, budaya.

Abstract
The aim of the research is to improve the kindergarten teachers’ knowledge about
Kurikulum 2013. The second aim of the training is to develop more understanding and skill
of kindergarten teachers in designing culture-based weekly lesson plans theme.
The training was carried out based on the result of community service progame done by
Joko Pamungkas in 2005 in which not all of the teachers were able to autonomously develop
lesson plan in Kurikulum 2013 criteria. The culture theme was also rarely used in the early
chilhood education learning because of the opinion that it is hard to be developed.
Methods used in the training were in the form of lecturing and workshop. The lecturing
method covered materials upon culture, scientific method, and the development of Kurikulum
2013. Objects of the community service programe were 37 kindergarten teachers in DIY.
As the result of the community service programe, teachers were able to develop culture-based
lesson plan. The culture themes which can be developed were culture, Ramadhan, and
recreation. More than 75% of the participants were able to understand the development of
Kurikulum 2013 in line with the materials in the training.

Keywords: curriculum, early childhood education, culture


PENDAHULUAN cukup lama menekuni dan tema serta
Kurikulum yang paling banyak indikator sudah ditentukan oleh perancang
dipahami oleh guru TK dalam kurun kurikulum dari Dinas Pendidikan. Dengan
waktu 10 tahun ini adalah kurikulum 2004. demikian guru tinggal menerapkan di
Menurut beberapa guru TK merasa mudah kurikulum sekolah tanpa banyak kesulitan.
menerapkan kurikulum tersebut karena Namun pada perjalanan selanjutnya

1
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember

dimunculkan kurikulum 2010 hasil dari pedagogik yang harus dimiliki oleh
terbitnya Permendiknas No. 58 tahun 2009 pendidik PAUD adalah merancang
tentang standar nasional pendidikan anak kegiatan pengembangan anak usia dini
usia dini. Beberapa guru mulai belajar berdasarkan kurikulum. Guru akan mampu
memahami kurikulum 2010 yang dirasa merancang kurikulum apabila memahami
lebih banyak menuntut kreativitas guru bagaimana mengembangkan tema dan
dalam membuat indikator. Pada akhirnya merancang kegiatan bermain dalam bentuk
banyak guru yang memadukan indikator di program tahunan, semester, mingguan dan
kurikulum 2004 yang tidak semuanya harian sesuai dengan kebutuhan anak usia
sesuai dengan kurikulum 2010. Beberapa dini.
masukan mulai bermunculan hingga pada Salah satu tema yang dapat dikembangkan
tahun 2014 ditetapkan Permendikbud pendidik untuk menstimulasi
no.137 tahun 2014 tentang standar perkembangan anak adalah tema berbasis
nasional pendidikan anak usia dini. budaya. Berdasarkan hasil pengabdian
Jika dikaji dari segi waktu, perubahan dan pada masyarakat yang dilakukan Joko
perbaikan kurikulum tersebut bisa Pamungkas tahun 2015 tentang Lagu
dianggap wajar seiring dengan perubahan Dolanan Tradisional pada Kader PAUD,
yang terjadi. Tetapi ketidakwajaran masih banyak guru TK belum mampu
muncul tatkala perubahan dan perbaikan mengemas kegiatan pembelajaran berbasis
kurikulum tersebut tidak berdampak pada budaya. Pemaknaan filosofi permainan
peningkatan kualitas dan relevansi kurang dipahami anak meskipun anak
pendidikan dengan tuntutan dan kebutuhan didik senang melakukan permainan
masyarakat, bahkan terjadi sebaliknya tradisonal.
dimana hasil pendidikan menurun Kondisi yang terjadi di lapangan masih
kualitasnya. banyak pendidik PAUD khususnya guru
Berbagai upaya telah banyak dilakukan, TK yang belum memahami cara
namun hasil yang diperoleh sampai saat ini mengembangkan kurikulum yang sesuai
belumlah menggembirakan. Salah satu dengan kebutuhan anak karena pada
upaya yang saat ini sedang dilakukan kurikulum sebelumnya guru
adalah melakukan sosialisasi kurikulum. mengembangkan kurikulum di sekolah
Pada tahun 2014 mulai diberlakukan yang sudah dibuat oleh tim IGTK atau
kurikulum 2013 di tingkat Pendidikan Himpaudi setempat. Kegiatan
Anak Usia Dini, namun sampai tahun 2015 pembelajaran berbasis budaya juga belum
belum semua lembaga PAUD banyak dikemas secara menarik sehingga
melaksanakan kurikulum 2013 karena anak didik belum sepenuhnya memaknai
berbagai kendala salah satunya belum secara mendalam tentang pesan tersirat
pernah mendapatkan sosialisasi. Kendala dibalik kegiatan. Berdasarkan realita
tersebut banyak dihadapi oleh lembaga tersebut perlu diadakan workshop
PAUD yang terletak di daerah terpencil pengembangan kurikulum PAUD 2013
dan sering kesulitan mengakses informasi secara berkala agar semua pendidik PAUD
dari Dinas Pendidikan Kebudayaan dapat memahami perangkat kurikulum
maupun dari Lembaga Pendidikan Tinggi yang isinya sedikit berbeda dengan
seperti UNY. kurikulum-kurikulum sebelumnya
Sesuai dengan Peraturan Menteri khususnya pengembangan kurikulum
Pendidikan dan Kebudayaan No. 137 berbasis budaya. Kegiatan workshop yang
Tahun 2014 tentang Standar Nasional berkala tersebut juga dapat meningkatkan
Pendidikan Anak Usia Dini bahwa kualitas kompetensi pedagogik guru yang
Kompetensi Guru PAUD mencakup harapannya dapat meningkatkan
kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, kompetensi lainnya serta berimbas pada
dan profesional. Salah satu kompetensi

2
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember

peningkatan kemampuan anak usia dini guru TK mengacu pada contoh tema yang
secara merata. ada dalam Panduan.
Tujuan pertama kegiatan PPM ini Perencanaan program mingguan
antara lain untuk meningkatkan merupakan rencana kegiatan yang disusun
pengetahuan guru TK tentang kurikulum untuk pembelajaran selama satu minggu.
2013. Tujuan yang kedua adalah untuk Perencanaan kegiatan mingguan dapat
meningkatkan pemahaman dan berbentuk jaringan tema (web). Jaringan
keterampilan guru TK dalam membuat tema berisi projek- projek yang akan
rancangan Tema, RPPM berbasis budaya. dikembangkan menjadi kegiatan-kegiatan
Kegiatan PPM ini diharapkan pembelajaran. Pada akhir satu atau
bermanfaat untuk guru TK dalam beberapa tema dapat dilaksanakan kegiatan
meningkatkan pengetahuan dan puncak tema yang menunjukkan prestasi
pemahaman mengenai kurikulum 2013 peserta didik. Puncak tema dapat berupa
yang mengharuskan guru untuk merancang kegiatan antara lain membuat
sendiri tema pembelajaran sesuai dengan kue/makanan, makan bersama, pameran
kebutuhan anak usia dini, membuat Tema hasil karya, pertunjukan, panen tanaman,
dan RPPM. Dengan adanya workshop dan kunjungan.
kurikulum 2013 diharapkan guru TK Rencana pelaksanaan pembelajaran
mempunyai pengalaman langsung harian (RPPH) adalah perencanaan
menyusun perangkat pembelajaran yang program harian yang akan dilaksanakan
tematik dan berbasis budaya di oleh pendidik/pengasuh pada setiap hari
sekolahnya. atau sesuai dengan program lembaga.
Komponen RPPH, antara lain: tema/sub
KURIKULUM PAUD tema/sub-sub tema, alokasi waktu,
Kurikulum PAUD sesuai dengan hari/tanggal, kegiatan pembukaan,
Pedoman Perencanaan Pembelajaran Anak kegiatan inti, dan kegiatan penutup. RPPH
Usia Dini (Direktorat Pembinaan adalah perencanaan program harian yang
PAUD,2014) adalah seperangkat rencana akan dilaksanakan oleh pendidik/pengasuh
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan pada setiap hari atau sesuai dengan
bahan pengembangan serta cara yang program lembaga. Komponen RPPH,
digunakan sebagai pedoman antara lain: tema/sub tema/sub-sub tema,
penyelenggaraan kegiatan pengembangan alokasi waktu, hari/tanggal, kegiatan
untuk mencapai tujuan pendidikan pembukaan, kegiatan inti, dan kegiatan
tertentu. Kurikulum PAUD terdiri dari penutup.
perencanaan program semester berupa
pengembangan tema, RPPM dan RPPH. BUDAYA
Perencanaan program semester Kebudayaan dirumuskan sebagai
berisi daftar tema satu semester termasuk keseluruhan gagasan dan karya manusia
alokasi waktu setiap tema dengan yang harus dibiasakan dengan belajar,
menyesuaikan hari efektif kalender beserta keseluruhan dari hasil budi dan
pendidikan yang bersifat fleksibel. Tema karyanya itu (Koentjaraningrat, dalam Ika
berfungsi sebagai wadah yang berisi bahan Budi Maryatun 2013:3). Pendapat lain
kegiatan untuk mengembangkan potensi dikemukakan oleh Kuper dalam Ika Budi
anak dan menyatukan seluruh kompetensi maryatun 2013:3 bahwa budaya
dalam satu kesatuan yang lebih berarti, merupakan suatu cara hidup yang
memperkaya wawasan dan berkembang dan dimiliki bersama oleh
perbendaharaan kata anak sehingga sebuah kelompok orang dan diwariskan
pembelajaran menjadi lebih bermakna. dari generasi. Dengan demikian dapat
Penentuan tema dapat dikembangkan oleh disimpulkan bahwa budaya merupakan
cara hidup sebagai hasil dari gagasan

83
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember

manusia dalam sebuah kelompok Beberapa dosen terkait akan dilibatkan


masyarakat dan diwariskan turun temurun. sebagai narasumber, trainer, atau
instruktur dalam penyuluhan ini.
METODE KEGIATAN PPM 2. TK ABA Demakan Gadingsari Sanden
Bantul, TK PKK 106 Merten Sanden
Kerangka Pemecahan Masalah Bantul, TK ABA Pendekan Tirtohayu
Selama ini pendidik PAUD Kulonprogo, TK ABA Dekso
khususnya guru TK mempunyai peran Kulonprogo, TK KKLKMD Plebengan
yang luar biasa untuk menstimulasi dan Palbapang bantul, TK Negeri Pembina
mengembangkan potensi anak usia dini. Brosot Kulonprogo, TK ABA 1 Brosot
Guru-guru TK selama ini sudah mampu Kulonprogo, TK PKK Marsudisiwi
merancang kegiatan pembelajaran Gunung Kelir Pleret bantul, TK Kemala
berdasarkan kurikulum 2004 dan Bhayangkari 4, TK Negeri Pembina
kurikulum 2010. Namun tidak semua guru- Bantul, TK Kartika 1V-38, Tk
guru TK mampu menyusun perencanaan Angkasa, TK Kemala Bhayangkari 05
pembelajaran berbasis kurikulum 2013 dan TK Kemala Bhayangkari 02
serta kegiatan pembelajarn berbasis Bachiro Yogyakarta
budaya. Hal tersebut dapat dimaklumi 3. Mahasiswa Program Studi PAUD FIP
karena sosialisasi kurikulum 2013 belum UNY dilibatkan dalam bentuk
dilakukan secara merata dan tingkat partisipasi dalam membantu
pemahaman setiap guru juga beragam. pelaksanaan kegiatan.
Sehingga masih banyak guru TK yang
masih kesulitan merancang kegiatan Metode Kegiatan
pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013 Kegiatan dilaksanakan dalam
khususnya berbasis budaya. bentuk ceramah materi budaya dan
Berdasarkan kondisi tersebut, maka kurikulum 2013 dan workshop
pemecahan masalah yang diajukan dalam pengembangan RPP (webbing tema,
PPM ini adalah dengan menyelenggarakan Prosem dan RPPH) kurikulum 2013
kegiatan dan workshop kurikulum 2013 berbasis budaya.
bagi guru-guru TK di wilayah DIY agar
mereka mengetahui bagaimana cara Evaluasi
menyusun perencanaan pembelajaran Evaluasi kerja yang dilaksanakan
mulai dari mengembangkan tema dan meliputi evaluasi pemahaman peserta
membuat RPPM yang tematik dan berbasis terhadap materi. Evaluasi ini dilaksanakan
budaya sesuai dengan kebutuhan anak dengan menggunakan FGD. Evaluasi
didiknya. bagian ini meliputi diskusi secara
mendalam dengan peserta secara
Khalayak sasaran berkelompok (Focus Group Discusion).
Khalayak sasaran yang dituju Evaluasi tahap kedua adalah evaluasi
dalam pelatihan ini adalah 37 orang guru terhadap hasil workshop berupa masukan
TK yang ada di wilayah kerja DIY dan perbaikan pengembangan tema dan
khususnya yang belum pernah mengikuti RPPM yang telah dikerjakan oleh peserta.
pelatihan pembuatan kurikulum PAUD Evaluasi ini dilakukan dengan mengacu
2013. pada kisi-kisi tentang pedoman pembuatan
pengembangan tema dan RPPM kegiatan
Keterkaitan pembelajaran berbasis budaya.
1. Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini
(PAUD) dan Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Yogyakarta.

83
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember

HASIL PPM DAN PEMBAHASAN saintifik dalam kurikulum 2013, maka


guru dapat menerapkan tahapan proses
Hasil Pelaksanaan Kegiatan saintifik dalam RPPM dan RPPH. Proses
Program Workshop Pengembangan saintifik dalam pembelajaran harus ditulis
Kurikulum PAUD 2013 Berbasis Budaya di RPPH sebagai suatu tahapan darai
ini dilaksanakan dengan melibatkan guru kegiatan awal sampai akhir pembelajaran
TK di beberapa Kabupaten dalam lingkup atau dapat juga sebagai proses yang
DIY telah diikuti oleh 37 orang. Kegiatan muncul menyatu saat apersespsi. Dengan
ini dilakukan dengan ceramah dan demikian peserta didik dapat lebih
workshop. Kegiatan workshop memahami semua kegiatan yang dilakukan
dilaksanakan pada hari Rabu 1 Juni 2016. dan mengetahui bagaimana manfaat materi
Kegiatan ini terbagi ke dalam 4 (empat) pembelajaran yang telah mereka dapatkan.
sesi. Adapun deskripsi pelaksanaan
kegiatan pelatihan sebagai berikut: Sesi Ketiga
Pelaksanaan sesi ketiga
Sesi Pertama dilaksanakan pada hari Rabu 1 Juni 2016.
Pelaksanaan sesi pertama ini Kegiatan ini diisi dengan materi berjudul
dilaksanakan pada tanggal 1 Juni 2016 “Pengembangan Rencana Pembelajaran
diisi dengan ceramah yang berjudul Kurikulum 2013”. Ceramah ini
Kebudayaan. Ceramah ini disampaikan disampaikan oleh Ibu Ika Budi Maryatun,
oleh Bapak Joko Pamungkas, M.Pd yang M.Pd yang memang memiliki keahlian di
memang memiliki keahlian di bidang bidang terkait. Perlunya diberikan
terkait. Perlunya diberikan wawasan langkah-langkah mengembangkan RPP
mengenai Kebudayaan agar guru benar- sesuai kurikulum 2013 agar semua guru di
benar memahami sejarah budaya DIY memiliki persepsi yang sama
khususnya di wilayah DIY dan dapat mengenai perangkat pembelajaran
menyampaikan informasi tentang budaya berdasarkan kurikulum 2013. Pengetahuan
pada peserta didik. Dengan mengetahui ini dapat dijadikan landasan bagi guru
konsep budaya yang tepat, guru dapat yang masih belum sepenuhnya memahami
mengembangkan tema lebih kreatif, tidak cara membreakdown Kompetensi Inti dan
hanya tema yang penah ada di kurikulum Kompetensi Dasar, cara mengembangkan
sebelumnya. Karena pada kurikulum 2013 Tema dan materi pembelajaran sampai
guru dituntut untuk bisa mengembangkan pada RPPH. Dengan pengetahuan ini
tema dan materi pembelajaran yang sesuai diharapkan guru-guru TK lebih memahami
dengan kebutuhan peserta didik. bagaimana mengembangkan RPP
berdasarkan kurikulum 2013 secara
Sesi Kedua mandiri serta sesuai dengan kebutuhan
Pelaksanaan sesi kedua ini diisi peserta didik.
dengan ceramah yang berjudul
“Pendekatan Saintifik dalam Kurikulum Sesi Keempat
2013”. Ceramah ini disampaikan oleh Nur Kegiatan sesi keempat ini diisi
Hayati, M.Pd yang memang memiliki dengan diskusi kelompok dan workshop
keahlian di bidang terkait. Perlunya pengembangan tema berbasis budaya.
diberikan pengetahuan tentang pendekatan Setelah workshop kegiatan pengembangan
saintifik dalam pembelajaran anak usia tema, dilanjutkan dengan pembuatan
dini, agar guru lebih memahami proses RPPM dan RPPH. Kegiatan ini dipandu
saintifik yang benar dan sebagai dasar oleh Ibu Nur Hayati, M.Pd, Ika Budi
dalam mengembangkan materi Maryatun, M.Pd dan Bapak Joko
pembelajaran. Selanjutnya jika guru Pamungkas, M.Pd. Peserta sosialisasi
memahami yang dimaksud pendekatan dibagi menjadi 7 kelompok untuk

83
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember

mengembangkan tema dan merancang Berdasarkan Pedoman Perencanaan


pembelajaran berbasis budaya. Kelompok Pembelajaran Anak Usia Dini (Direktorat
tersebut antara lain kelompok TK Bantul, Pembinaan PAUD, 2014), kurikulum
TK Kulonprogo, TK Kartika 1V-38, TK PAUD adalah seperangkat rencana dan
Angkasa, TK Kemala Bhayangkari 4, TK pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
Kemala Bhayangkari 05, TK Kemala bahan pengembangan serta cara yang
Bhayangkari 02. digunakan sebagai pedoman
Antusiasme peserta dalam kegiatan penyelenggaraan kegiatan pengembangan
ini cukup baik. Beberapa guru yang hadir untuk mencapai tujuan pendidikan
sebagai peserta workshop kurikulum tertentu. Kurikulum PAUD terdiri dari
PAUD 2013 sebagian ada yang masih perencanaan program semester berupa
kesulitan membagi KI dan KD dalam pengembangan tema, RPPM dan RPPH.
program semester serta membuat materi. Kurikulum yang dikembangkan oleh guru
Dengan demikian TIM PPM menyepakati beberapa TK di wilayah DIY sudah sesuai
kegiatan workshop hanya membuat dengan pedoman yaitu mengembangkan
webbing tema, program semester dan tema dengan proses berpikir saintifik,
RPPH. namun belum semua guru mampu
Keterbatasan tersebut cukup wajar, mengembangkan tema berbasis budaya.
karena banyak guru TK yang belum Hal tersebut dapat dipahami karena selama
paham betul penerapan kurikulum 2013. ini masih banyak guru yang belum pernah
Sehingga ketika akan melaksanakan secara mandiri mengembangkan RPP
kurikulum 2013 yang komponennya sesuai dengan kreatifitasnya.
terdiri dari pengembangan tema, pemetaan Fakta lain yang ditemukan Tim
KI dan KD dalam program semester, PPM bahwa hampir sebagian guru TK
pengembangan RPPM, Penyusunan tidak membuat tujuan pembelajaran dan
Tujuan Pembelajaran dan Indikator indikator pencapaian perkembangan
Pencapaian Pekembangan, pengembangan sebagai pedoman pengembangan RPPH
RPPH. dan Penilaian. Hal tersebut dapat
Setelah melalui beberapa diskusi, dimaklumi karena guru TK di DIY
mulai ditemukan beberapa cara efektif mendapatkan pelatihan pengembangan
untuk mengembangkan tema, program perangkat pembelajaran dari tutor yang
semester dan RPPH. Dari kegiatan ini berbeda-beda. Sehingga di beberapa TK
diharapkan kesulitan-kesuliatan yang bentuk dan format RPPnya beragam.
dihadapi peserta workshop pengembangan Pendapat lain dikemukakan oleh
RPP kurikulum 2013 ini dapat Kuper dalam Ika Budi Maryatun 2013:3
terselesaikan berdasarkan penjelasan dari bahwa budaya merupakan suatu cara hidup
narasumber. yang berkembang dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang dan
PEMBAHASAN diwariskan dari generasi. Dengan adanya
Kemampuan guru TK dalam workshop ini, guru diharapkan dapat lebih
merancang kegiatan pengembangan banyak mengenalkan budaya disekitar
pembelajaran anak usia dini berdasarkan anak yang dituangkan dalam bentuk
kurikulum yang berlaku merupakan suatu kegiatan pembelajaran. Berbagai tema
hal yang mutlak dikuasai. Guru seharusnya berbasis budaya dapat dikembangkan
mampu merancang kurikulum apabila dalam bentuk tema budaya, tema
memahami bagaimana mengembangkan ramadhan, tema rekreasi dan sebagainya.
tema dan merancang kegiatan bermain Implementasi pembelajaran budaya akan
dalam bentuk program tahunan, semester, lebih tampak pada rancangan RPPH.
mingguan dan harian sesuai dengan Dalam rancangan RPPH, tampak beberapa
kebutuhan anak usia dini. kegiatan bermain yang bernuansa budaya

83
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember

dan sesuai dengan proses saintifik. Dengan


demikian pengembangan rancangan
perangkat pembelajaran kurikulum 2013
akan lebih memperkaya ilmu dan
informasi anak usia dini dalam memahami
budaya. Berikut ini gambar pengembangan
tema budaya:

Gambar 02.
Webbing Tema ramadhan

Webbing tema Ramadhan pada


gambar 02 tersebut dikembangkan oleh
TK Kemala Bhayangkari 05 Sleman. Sub
tema yang dikembangkan antara lain sub
Gambar 01. tema puasa wajib, zakat, halal bi halal.
Webbing Tema Budaya Sub-sub tema yang dikembangkan dalam
RPPH adalah sub-sub tema makanan khas
Webbing tema budaya pada Ramadhan.
gambar 01 tersebut dikembangkan oleh Guru menginformasikan tentang
guru TK ABA 1Brosot Galur Kulonprogo. makanan khas Ramadhan saat apersepsi
Sub tema yang dikembangkan oleh guru pembelajaran dengan tema Ramadhan.
TK ABA 1 Brosot antara lain sub tema Guru dapat menunjukkan gambar gambar
tarian, permainan tradisional, makanan dan atau video makanan khas yang
minuman, serta pakaian. Sub-sub tema dihidangkan saat berbuka puasa di bulan
yang dikembangkan dalam RPPH adalah Ramadhan, lalu memberi kesempatan anak
sub-sub tema pakaian adat jawa didik untuk mengamati dan bertanya
Guru dapat menginformasikan tentang menu makanan saat berbuka
tentang budaya Jawa saat apersepsi puasa. Anak dapat mengumpulkan
pembelajaran pakaian adat jawa. Guru informasi tentang makanan khas yang
dapat menunjukkan gambar gambar dihidangkan di bulan ramadhan melalui
pakaian adat Jawa atau contoh asli pakaian makan makanan khas ramadhan yang
adat Jawa, lalu memberi kesempatan anak dibawakan guru atau orang tua. Kemudian
didik untuk mengamati dan bertanya anak dapat menalar bagaimana bentuk dan
tentang pakaian adat Jawa. Anak dapat rasa makanan khas yang ada di bulan
mengumpulkan informasi tentang pakaian ramadhan selanjutnya dapat
adat Jawa melalui mengamati gambar atau mengkomunikasikan apa saja jenis
mencoba pakaian adat Jawa. Kemudian makanan khas yang ada di bulan
anak dapat menalar bagaimana bentuk dan Ramadhan. Proses yang dilalui anak didik
bahan pakaian adat Jawa selanjutnya dapat saat kegiatan apersepsi tersebut merupakan
mengkomunikasikan bagaimana ciri-ciri proses saintifik.
pakaian adat Jawa. Proses yang dilalui
anak didik saat kegiatan apersepsi tersebut
merupakan proses saintifik.

83
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember

Gambar 03.
Webbing Tema Rekreasi

Webbing tema rekreasi pada


gambar 03 tersebut dikembangkan oleh
guru TK ABA Dekso Kulonprogo. Sub Gambar 04.
tema yang dikembangkan oleh guru TK RKH TK ABA 1 Brosot Kulonprogo
ABA Dekso Kulonprogo antara lain sub
tema pantai, kebun binatang, museum,
candi, taman bermain, pegunungan. Sub-
sub tema yang dikembangkan dalam
RPPH adalah sub sub tema tempat
rekreasi.
Guru menginformasikan tentang
tempat rekreasi saat apersepsi
pembelajaran dengan tema Rekreasi. Guru
dapat menunjukkan gambar gambar atau
video tempat rekreasi di sekitar
Yogyakarta, lalu memberi kesempatan
anak didik untuk mengamati dan bertanya
tentang lokasi tempat rekreasi di Gambar 05.
Yogyakarta. Anak dapat mengumpulkan RKH TK Kemala Bhayangkari 05 Sleman
informasi tentang tempat rekreasi melalui
mengamati gambar atau video atau dapat Berdasarkan gambar 04 dan
juga wawancara pada teman maupun Guru gambar 05 di atas dapat kita lihat bahwa
tentang tempat rekreasi yang ada di penjelasan tentang budaya akan lebih
Yogyakarta. Kemudian anak dapat tampak dan detail dijelaskan dalam
menalar macam macam tempat rekreasi kegiatan harian. Penjelasan tentang budaya
yang ada di Yogyakarta dan selanjutnya dapat disampaikan mulai awal kegiatan
dapat mengkomunikasikan jumlah maupun pembelajaran sampai penutupan. Dengan
ciri khas tempat rekreasi yang ada di demikian wawasan yang berkaitan dengan
Yogyakarta. makanan khas ramadhan dan pakaian adat
Proses yang dilalui anak didik saat dapat diterima anak didik dengan jelas.
kegiatan apersepsi tersebut merupakan Proses saintifik juga lebih tampak
proses saintifik. dalam RKH tersebut. Guru mengarahkan
anak untuk aktif mengamati, bertanya,
mengumpulkan informasi, menalar dan
mengkomunikasikan kegiatan yang
dilakukan selama satu hari.
Beberapa TK lainnya yang ikut
menjadi peserta pelatihan membuat
pengembangan tema belum sesuai dengan

83
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 5, Edisi 2, Desember

tema payung Budaya. TK tersebut antara SARAN


lain TK PKK Marsudi siwi dengan tema Perlu adanya pelatihan pembuatan
kebutuhanku, TK ABA Demakan Sanden RPP berdasarkan kurikulum 2013 secara
dengan tema diri sendiri. Meskipun berkelanjutan dari pihak UNY
demikian guru sebagai perwakilan peserta bekerjasama dengan Dinas Pendidikan dan
pelatihan lebih mengerti bagaimana Kebudayaan DIY. Perlunya kerjasama
mengembangkan tema, RPPM dan RPPH yang berkolaborasi tersebut agar semua
sesuai dengan Kurikulum 2013. guru TK di DIY memiliki persepsi yang
sama mengenai rancangan kegiatan
Faktor Pendukung Kegiatan pembelajaran sesuai kurikulum 2013
Kegiatan Workshop Kurikulum
PAUD 2013 Berbasis Budaya terlaksana
berkat kerja sama antar anggota TIM PPM
serta adanya kerja sama dengan TK Mitra
PPL dan TK Mitra Kegiatan Festival
Wayang Bocah PAUD di wilayah DIY. DAFTAR PUSTAKA
Tempat serta fasilitas kegiatan didukung
sepenuhnya oleh TIM PPM bekerjasama Ika Budi maryatun. (2013). Panduan
dengan mahasiswa PAUD FIP UNY. Pengembangan Kegiatan
Dengan demikian acara dapat berjalan Pembelajaran Berbasis Budaya.
lancar sesuai dengan harapan. Yogyakarta: Laporan Penelitian FIP
UNY
Faktor Penghambat Kegiatan
Beberapa peserta yang belum Tim Direktorat Pembinaan PAUD. (2014).
berpengalaman mengembangkan RPP Pedoman Penyusunan Perencanaan
sesuai kurikulum 2013, cukup kesulitan Pembelajaran PAUD. Jakarta:
mengembangkan Tema kegiatan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak
pembelajaran berbasis Budaya. Sehingga Usia Dini, Nonformal, Dan Informal
saat kegiatan workshop masih ada yang Kementerian Pendidikan Dan
mengembangkan Tema selain tema Kebudayaan RI
Budaya. Namun demikian, RPP peserta
dapat terselesaikan dengan beberapa
masukan dan revisi dari Tim PPM.

SIMPULAN
Pelatihan ini dapat meningkatkan
pemahaman guru TK di beberapa wilayah
DIY mengenai pembuatan rancangan RPP
yang dibuktikan dengan kemampuan guru
untuk menyusun tema, RPPM dan RPPH.
Guru TK di beberapa wilayah DIY mampu
menyusun kegiatan pembelajaran berbasis
budaya. Implementasi hasil pelatihan
belum dapat diamati secara langsung
karena keterbatasan TK yang belum
semuanya melaksanakan pembelajaran
berdasarkan kurikulum 2013

83

Anda mungkin juga menyukai