Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN 1 : Diklat In house Training Pendamping Implementasi Kurikulum 2013

Tanggal 12 s.d. 14 Oktober 2015 di SMAN 3 Kota Bengkulu

A. PENDAHULUAN
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu itu
meliputi tujuan pendidikan nasional, kesesuaian dengan kekhasan, kondisi, dan potensi
daerah, satuan pendidikan, serta peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum disusun oleh
satuan pendidikan dengan kebutuhan potensi yang ada di daerah. Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan mengamanatkan bahwa kurikulum pada jenjang
pendidikan dasar dan menengah disusun oleh satuan pendidikan dengan mengacu kepada
Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta panduan yang disusun oleh Badan
Standar Nasional Pendidikan (BSNP).
Penyusunan KURIKULUM 2013 merupakan bagian dari kegiatan perencanaan
sekolah. Kegiatan itu dapat berupa lokakarya atau rapat kerja yang diselenggarakan dalam
jangka waktu tertentu. Untuk memenuhi hal tersebut SMAN 3 Kota Bengkulu
menyelenggarakan In House Training (IHT).

B. TUJUAN

Tujuan Workshop In House Training :


1. Mengembangkan kompetensi pengajar

2. Menyusun Pemetaan Pembelajaran

3. Membuat Perangkat Pembelajaran

4. Mengembangkan KURIKULUM 2013 SMAN 3 Kota Bengkulu


C. Dampak setelah mengikuti diklat
Adapun dampak yang dirasakan setelah menerapkan diklat ini antara lain adalah
sebagai berikut:
1. Meningkatnya pemahaman terkait dengan jenis-jenis publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif yang dapat dikembangkan dan diusulkan dalam permohonan
DUPAK;
2. Meningkatnya pemahaman tentang struktur dan kerangka penulisan publikasi
ilmiah dan/atau karya inovatif;
3. Meningkatnya motivasi dalam menyusun salah satu publikasi ilmiah dan/atau
karya inovatif yang akan diusulkan dalam permohonan DUPAK.

D. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut kegiatan ini adalah :

1. Melakukan penyusunan Pemetaan Program Tahunan dan Program Semester.


2. Melakukan Revisi RPP.

E. PENUTUP
Pelaksanaan bimtek PKB sangat membantu guru dalam meningkatkan
kompetensi pedagogik dan profesional terutama dalam bidang publikasi ilmiah
dan/atau karya inovatif. Dengan diselenggarakannya bimtek PKB ini, pemahaman
dan wawasan guru tentang jenis, struktur, dan kerangka penulisan karya ilmiah
semakin meningkat. Dengan dihasilkannya suatu publikasi ilmiah dan/atau karya
inovatif melalui kegiatan bimtek ini, diharapkan guru dapat naik pangkat ke satu
tingkat lebih tinggi melalui mekanisme pengusulan DUPAK.
Penulis juga berharap agar kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara
berkala mengingat bimtek PKB sangat diperlukan oleh guru dalam rangka
meningkatkan kompetensi baik profesional maupun pedagogik seorang guru.
LAPORAN 2 Sebagai Peserta In house Training Implementasi Kurikulum 2013

Tanggal 12 s.d. 14 Oktober 2015

Kurikulum 2013 secara bertahap dan terbatas telah dilaksanakan pada tahun 2013
SMA, dan SMK. Pada Tahun 2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
mencanangkan Implementasi Kurikulum 2013 untuk kelas , X , XI dan XII SMA/SMK.
Implementasi Kurikulum 2013 diharapkan dapat dilaksanakan pada semua jenjang pada
semua kelas.
Keberhasilan Implementasi Kurikulum 2013 dipengaruhi oleh berbagai faktor,
yang meliputi ketersediaan sarana dan prasarana, kesiapan guru, kepala sekolah, dan
pengawas sekolah, dukungan orang tua dan masyarakat, serta dukungan manajemen
sekolah. Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah sebagai salah satu faktor
yang mempengaruhi keberhasilan Implementasi Kurikulum. Oleh karena itu, Guru,
Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah perlu dibekali dengan kompetensi dalam
mengimplementasi Kurikulum 2013.

B. ALASAN MENGIKUTI PELATIHAN


1. Untuk meningkatkan pemahaman tentang Kurikulum 2013.
2. Meningkatkan profesionalisme sebagai guru.

C. PELAKSANAAN PELATIHAN
Pelaksanaan Pelatihan Kurikulum 2013 dirancang dengan pendekatan andragogi
melalui :
a. Pemberian informasi melalui ceramah, tanya jawab, dan diskusi;
b. Pelatihan keterampilan penilaian melalui simulasi; dan
c. Tes awal dan tes akhir secara tertulis.

D. TUJUAN PELATIHAN
1. Tujuan Umum
Secara umum Pelatihan Kurikulum 2013 ditujukan untuk memberikan bekal agar guru
Mata Pelajaran mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara efektif dan efisien
sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
2. Tujuan Khusus
Menjelaskan konsep Kurikulum 2013 yang meliputi rasional dan elemen perubahan
Kurikulum 2013 SKL, KI, KD dan strategi implementasi kurikulum 2013 serta
pendekatan pembelajaran tematik, terpadu, saintifik dan penilaian autentik;
Melakukan analisis buku guru dan buku siswa;
 Merancang pembelajaran sesuai konsep Kurikulum 2013;
 Mempraktekkan proses pembelajaran sesuai konsep Kurikulum 2013.
 Menjelaskan konsep Kurikulum 2013;
 Mampu melakukan penilaian dan menempatkan peminatan peserta didik;
E. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dari Pelatihan Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut :
1. Melakukan analisis buku guru dan buku siswa;
2. Merancang pembelajaran sesuai konsep Kurikulum 2013;
3. Mempraktekkan proses pembelajaran sesuai konsep Kurikulum 2013.
4. Melakukan penilaian dan menempatkan peminatan peserta didik;
G. PENUTUP
Secara umum Pelatihan Kurikulum 2013 bertujuan untuk memberikan bekal agar
guru Mata Pelajaran mampu mengimplementasikan Kurikulum 2013 secara efektif dan
efisien. Kurikulum 2006, untuk menyongsong implementasi kurikulum 2013 seorang guru
harus dipersiapkan memiliki kompetensi baik profesional, pedagogik, personal, dan
sosial. Sehebat apapun konsep sebuah kurikulum, mengabaikan pemberdayaan guru hanya
akan membuat perubahan kurikulum dengan tujuan besarnya sia-sia. Dengan adanya
pelatihan kurikulum 2013 ini semoga dapat menjadi sarana menuju kesuksesa n
pelaksanaan kurikulum 2013.
LAPORAN 3 Sebagai Peserta In house Training, 28 s/d 30 Juli 2019

LATAR BELAKANG

Setiap sekolah bertanggung jawab untuk mengembangkan: (1) kurikulum, (2)


silabus, (3) desain pembelajaran, dan (4) sistem penilaian berdasarkan standar kompetensi
lulusan yang ingin dicapai. Asumsi kurikulum berbasis capaian pembelajaran adalah
bahwa semua dapat belajar untuk mencapai kompetensi yang diharapkan dengan
menggunakan berbagai macam cara atau metode pembelajaran sehingga capaian
pembelajaran dapat tercapai dengan rentang waktu yang telah ditentukan. Proses
pembelajaran dituntut tak cukup hanya learning to know, namun kemudiaan harus sampai
kepada learning to do, learning to be, dan learning to live together. Hal ini berarti bahwa
kualitas proses pembelajaran perlu dikembangkan secara adaptif dan kreatif .
Dalam hal ini yang tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan adalah
perkembangan kesiapan tenaga pendidik sebagai sumber daya manusia pendidikan yang
menjadi aktor utama dalam proses pembelajaran tersebut, termasuk penguasaan materi dan
metode pembelajaran yang variatif dan inovatif. Multimedia pembelajaran adalah salah
satu metode dalam pembelajaran yang memanfaatkan teknologi komputer untuk
menjelaskan suatu penomena atau teori dengan menggunakan gambar dan suara, sehingga
siswa dapat memahaminya denga jelas dan dapat digunakan kapan saja dan dimana saja
tanpa terikat ruang dan tempat.  Multimedia pembelajaran memberikan harapan baru
sebagai alternatif solusi atas sebagian besar permasalahan pendidikan di Indonesia, dengan
fungsi yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, baik sebagai suplemen (tambahan),
komplemen (pelengkap), ataupun substitusi (pengganti) atas kegiatan pembelajaran di
dalam kelas yang selama ini digunakan.

In House Training (IHT) pembuatan media pembelajaran aktif dan inovatif


dimaksudkan sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan  dan keahlian pendidik
untuk membuat perangkat pembelajaran yang bermutu dan menarik. Kegiatan ini
diharapkan dapat menghasilkan perangkat pembelajaran multimedia yang aktif dan
inovatif untuk dapat digunakan peserta didik.   

TUJUAN

Guru dapat membuat administrasi mengajar  yang sesuai Kurikulum 2013 revisi
pada mata pelajaran  yang diampu sehingga dapat meningkatkan kualitas proses
pembelajaran dan mutu pendidikan yang memenuhi standar akreditasi
nasional/internasional.

MANFAAT

Akhir pelatihan ini diharapkan peserta dapat;

 Mengusai  Microsoft Office  untuk pembuatan administarsi mengajar.


 Membuat bahan ajar menggunakan Office pada mata pelajaran yang diampu
 Mencitpkan proses pembelajaran yang lebih menyenangkan dengan menggunakan
aplikasi Office sebagai media pembelajaran.
HASIL DAN KOMPETENSI HARAPAN

Hasil dan Kompetensi yang diharapkan melalui kegiatan In House Training (IHT)  adalah
pembuatan administrasi mengajar dan bahan  pembelajaran menggunakan Office pada
mata pelajaran yang diampu.
LAPORAN 4 Sebagai Peserta In house Training Pembelajaran Daring masa Pandemi,
20 s.d. 23 Juli 2020

A. Latar Belakang

Sejak awal Maret 2020, istilah Work From Home (WFH) dan  Study From Home (SFH)
seakan menjadi topik utama di semua lini komunikasi di Indonesia. Hal ini terkait
himbauan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo untuk melakukan social distancing
atas penyebaran virus Corona (Covid19) yang oleh WHO sudah ditetapkan menjadi
Pandemi. Sebelum Indonesia, di beberapa negara dengan tingkat kasus penyebaran virus
corona yang lebih tinggi dan sudah lebih dulu menerapkan Work From Home (WFH)
dalam aktivitas warganya (termasuk aktivitas bidang pendidikan). Pemerintah,
Perusahaan, Lembaga pendidikan, serta masyarakat pun mulai menerapkan metode serta
moda platform (program aplikasi) pendukung yang dapat membuat kegiatan Work From
Home (WFH) dan  Study From Home (SFH) menjadi efektif serta tetap menjaga
produktivitas kerja maupun belajar.

B. Tujuan
Tujuan Workshop sebagai berikut.
1. Meningkatkan kompetensi guru dalam mengembangkan Media Pembelajaran;
2. Meningkatkan kemampuan dalam menyusun Pembelajaran;
3. Memahami dan mampu mengembangkan Media Pembelajaran
4. Mampu menganalisis kemampuan dan kebutuhan peserta didik.

C. Tindak Lanjut

Setelah mengikuti kegiatan workshop Pengembangan Media Pembelajaran ini


diharapkan semua yang menjadi tujuan kegiatan ini dapat direalisasikan / diterapkan di
sekolah masing-masing.

D. Dampak
Dampak dari kegiatan ini terhadap peningkatan kompetensi peserta workshop selaku
pendidik antara lain sebagai berikut:

Secara umum worksop Pembuatan Media Pembelajaran masa New Normal Pandemi
COVID 19 berdampak pada meningkatnya kompetensi profesional guru yang mencakup
penguasaan materi secara luas dan mendalam, kompetensi pedagogik dalam
kemampuan mengelola pembelajaran peserta didik.
Secara khusus workshop Pembuatan Media Pembelajaran masa New Normal Pandemi
COVID 19 berdampak pada meningkatnya kompetensi tenaga pendidik.

Anda mungkin juga menyukai