Anda di halaman 1dari 9

NAMA : CINTA OKTAVIA

KELAS :9
NIM : 835460363
TUGAS 3 : PENGEMBANGAN KURIKULUM DAN PEMBELAJARAN DI SD

1. Globalisasi merupakan suatu proses strukturasi dunia sebagai suatu


keseluruhan yang menghadirkan dua kecenderungan yang saling bertentangan
sekaligus, yaitu proses penyeragaman dan peberagaman. Dalam globalisasi juga
dikenal istilah “ global shrinkage”.

Jelaskan maksud dari kata tersebut

Jawab:

Yusufhadi Miarso (1999: 663) mengatakan kemajuan teknologi informasi, transportasi dan
komunikasi sebagai peranti globalisasi membuat dunia kian mengerut (global shrinkage).
Pengertian lain tentang globalisasi ialah dunia yang makin kabur batas-batasnya bahkan kini
tanpa batas (borderless world). Harus diakui, globalisasi membuat kita terbiasa menggunakan
bahasa serapan, terutama dari bahasa Inggris. Apalagi kalau sudah urusan tulisan ilmiah.
Memang ada banyak istilah ilmiah yang berakar dari bahasa Inggris, sedangkan bahasa Indonesia
masih kelimpungan mencari padanannya. Dan untuk alasan mempermudah dan menghindari
pendangkalan makna, akhirnya dipakailah istilah serapan. Namun, kita jangan berkecil hati,
karena kabar baik dari globalisasi ialah dampak positif yang dibawanya. Tentu saja kita tak
mungkin mengenal istilah unggah, unduh, peranti lunak dan daring andaikan teknologi informasi
dan komunikasi tak berkembang pesat. Dalam dunia politik kontemporer kita juga dikenalkan
dengan istilah petahana sebagai padanan incumbent. Malah kata rasuah sebagai terjemahan
korupsi kini makin digandrungi dan dipilih oleh kalangan jurnalis kita. Begitu juga istilah
muruah yang kian populer sebagai pengganti gengsi yang terkesan peyoratif. Ini juga alasan
penulis memilih judul di atas. Pemakaian kata atau istilah dari Bahasa Indonesia termasuk
rumpunnya Bahasa Melayu sebagai padanan kata serapan asing patut kita hargai. Dalam hal ini
peran guru, cendekiwan dan para wartawan amat besar. Tujuannya tentu saja agar bahasa
Indonesia tetap berdaulat di negerinya sendiri. Cukuplah bahasa daerah sebagai contoh betapa
budaya dan bahasa lokal sudah kian tergerus oleh arus kemajuan zaman. Sekadar catatan akhir,
menjadi terpelajar, maju dan modern bukan berarti meninggalkan bahasa sendiri dan kerap
menggunakan istilah asing. Justru yang harus ditekankan kepada anak didik adalah
menggunakan bahasa Indonesia dengan baik. Dan, manusia Indonesia yang cerdas adalah yang
mampu membangkitkan kata dan istilah asli bahasa Indonesia dari tidur panjangnya di peraduan
Kamus Besar Bahasa Indonesia.

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
2. Peyusunan RPP merupakan suatu kegiatan yang wajib dilakukan oleh seorang guru
sebelum pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan. Dalam pranktik pembelajaran, RPP
merupakan bagian yang sangat krusial untuk dipersiapkan terlebih dahulu dalam rangka
kematangan dan keberhasilan proses pembelajaran

Sebut dan jelaskan dua fungsi utama RPP dalam pengembangan komponen yang akan
diimplementasikan dalam pembelajaran!

Jawab :

Apa Fungsi dan Tujuan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ?


Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) memiliki fungsi perencanaan dan fungsi
pelaksanaan (Mulyasa dalam Supardi, 2015:274). Fungsi perencanaan RPP mendorong agar
guru lebih siap dalam melaksanakan pembelajaran yang matang. Sedangkan fungsi pelaksanaan
dari RPP adalah memberikan pedoman agar pembelajaran dilaksanakan secara sistematis, dan
pelaksanaan pembelajaran berjalan secara efektif sesuai dengan yang direncanakan, dan
pembelajaran yang dijalankan sesuai dengan kebutuhan peserta didik, Sangat jelas bahwa
tujuan penyusunan RPP sendiri adalah agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan lebih
efektif.
Dari istilah lain yang berhubungan dan mempunyai tujuan yang sama, Munif Chatib (Pakar
Pendidikan/Multiple Intellegences) menyebutkan keuntungan bagi guru yang membuat Lesson
Plan / RPP, salah satunya adalah kualitas guru saat mengajar akan terkontrol dan tercatat, dan
kualitas pembelajaran di kelas sendiri yang berhubungan dengan hasil prestasi akademik siswa
akan dapat diukur (Chatib, 2016:195). Beliau juga menambahkan bahwa kualitas pembelajaran
seorang guru, jika diawali denan pembuatan lesson plan / Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
akan berbeda dibandingkan dengan guru yang tidak melakukan persiapan lesson plan / RPP
sebelumnya.

Mengapa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran perlu disusun secara lengkap dan sistematis ?
Beberapa guru berpendapat bahwa RPP tidak perlu lengkap, yang penting ada dan guru dapat
melaksanakannya. Memang benar, yang paling penting guru dapat melaksanakan pembelajaran
dengan baik dan tujuan pembelajaran tersebut dapat tercapai. Akan tetapi, perencanaan yang
baik akan menghasilkan pelaksanaan dan hasil yang lebih baik pula. Pemerintah melalui
permendiknas No. 41 Tahun 2007 tersebuut menyatakan bahwa penyusunan RPP harus disusun
secara lengkap dan sistematis dengan tujuan agar pembelajaran yang dilaksanakan berlangsung
secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Apa saja Komponen-Komponen yang harus ada dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) ?
Pemerintah melalui telah menetapkan standar tersendiri yang harus dijadikan acuan tersendiri
dalam penyusunan RPP tersebut, khususnya melalui permendiknas tersebut. RPP harus terdiri
dari komponen-komponen berikut:
1. Identitas mata pelajaran

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
Identitas mata pelajaran, meliputi: satuan pendidikan, kelas, semester, program/program
keahlian, mata pelajaran atau tema pelajaran, jumlah pertemuan.
2. Standar kompetensi
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang
menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai
pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
3. Kompetensi dasar
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata
pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
4. Indikator pencapaian kompetensi
Indikator kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata
pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan menggunakan kata kerja
operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan
keterampilan.
5. Tujuan pembelajaran
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh
peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
6. Materi ajar
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk
butirbutir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7. Alokasi waktu
Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
8. Metode pembelajaran
Metode pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang
telah ditetapkan.
9. Kegiatan pembelajaran
Kegiatan pembelajaran terdiri dari:
a. Pendahuluan
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan
untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
b. Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik
untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta
didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses :
1.) Ekslporasi
2.) Elaborasi
3.) Konfirmasi
c. Penutup
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang
dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik,
dan tindak lanjut.

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
10. Penilaian hasil belajar
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator
pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
11. Sumber belajar
Penentuan sumber belajar didasarkan pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta
materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

Apa saja Prinsip-Prinsip dan Ketentuan yang harus diperhatikan dalam penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ?
Dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru perlu memperhatikan
beberapa ketentuan dan prinsip berdasarkan standar yang ditetapkan pemerintah. Diantaranya:
1. Disusun untuk setiap KD
RPP disusun untuk setiap KD yang dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.
Guru merancang penggalan RPP untuk setiap pertemuan yang disesuaikan dengan penjadwalan
di satuan pendidikan. Jadi boleh satu RPP per-satu KD yang terdiri dari beberapa pertemuan
namun dengan penggalan yang jelas setiap pertemuannya, akan tetapi lebih baik lagi apabila
RPP disusun setiap pertemuan masing-masing satu RPP.
2. Bersifat fleksibel
Rencana Pelaksanaan pembelajaran ini merupakan rencana, atau bisa dibilang scenario
pelaksanaan pembelajaran yang akan dilaksanakan dan sifatnya tidak mematok bahwa kegiatan
pembelajaran harus sama persis sesuai yang tertulis di RPP. Jadi dalam pelaksanaannya tidak
menutup kemungkinan akan terjadi beberapa langkah yang melenceng, sehingga guru harus
bisa menyesuaikan dan mempunyai plan B atau rencana lain selama tujuannya sama. Yang
terpenting tidak melenceng dari tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
3. Memperhatikan peredaan individu peserta didik
RPP harus disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat
intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar,
kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan
peserta didik.
4. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi,
minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
5. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman
beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
6. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan
remedi.
7. Keterkaitan dan Keterpaduan
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi
pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan mengakomodasikan
pembelajaran tematik, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman
budaya.
8. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara
terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
Sebagai tambahan, pendekatan yang digunakan dalam penyusunan RPP dan pelaksanaan
pembelajaran yang menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) bagi kelas 1 –
3 menggunakan pendekatan tematik terpadu.
Merujuk pada istilah “Hasil tidak akan mengkhianati usaha”, maka perencanaan merupakan
bagian yang sangat penting dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran. Jadi, sebagai guru
marilah kita membiasakan diri membuat perencanaan yang baik, tentunya dengan lengkap dan
sistematis sesuai standar yang ditetapkan pemerintah dengan harapan dapat mencapai tujuan
pembelajaran yang kita harapkan.

3. Dalam penilaian yang utuh pada dasarnya bukan hanya mengutamakan aspek kognitif
saja, namun juga aspek afektif dan psikomotor. Gambarlah dapat membuat gambar sketsa
urutan domain afektif secara sistematis.

Jawab:

RANAH PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK


(EVALUASI)

RANAH PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK

A. Pengertian Ranah Penilaian Kognitif, Ciri-ciri, dan Contoh


Pengukuran Ranah Penilaian Kognitif
B. RANAH PENILAIAN KOGNITIF, AFEKTIF, DAN PSIKOMOTORIK
A. Pengertian Ranah Penilaian Kognitif, Ciri-ciri, dan Contoh
Pengukuran Ranah Penilaian Kognitif

1. Pengertian Ranah Penilaian Kognitif

Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental


(otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas
otak adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif
berhubungan dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya
kemampuan menghafal, memahami, mengaplikasi,
menganalisis, mensintesis, dan kemampuan mengevaluasi.

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
Dalam ranah kognitif itu terdapat enam aspek atau jenjang
proses berfikir, mulai dari jenjang terendah sampai dengan
jenjang yang paling tinggi. Keenam jenjang atau aspek yang
dimaksud adalah:

a. Pengetahuan/hafalan/ingatan (knowledge)

Adalah kemampuan seseorang untuk mengingat-ingat


kembali (recall) atau mengenali kembali tentang nama,
istilah, ide, rumus-rumus, dan sebagainya, tanpa
mengharapkan kemampuan untuk menggunkannya.
Pengetahuan atau ingatan adalah merupakan proses
berfikir yang paling rendah.

Salah satu contoh hasil belajar kognitif pada jenjang


pengetahuan adalah dapat menghafal surat al-‘Ashar,
menerjemahkan dan menuliskannya secara baik dan
benar, sebagai salah satu materi pelajaran kedisiplinan
yang diberikan oleh guru Pendidikan Agama Islam di
sekolah.

b. Pemahaman (comprehension)

Adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau


memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan
diingat. Dengan kata lain, memahami adalah mengetahui
tentang sesuatu dan dapat melihatnya dari berbagai segi.
Seseorang peserta didik dikatakan memahami sesuatu
apabila ia dapat memberikan penjelasan atau memberi
uraian yang lebih rinci tentang hal itu dengan
menggunakan kata-katanya sendiri. Pemahaman

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
merupakan jenjang kemampuan berfikir yang setingkat
lebih tinggi dari ingatan atau hafalan.

Salah satu contoh hasil belajar ranah kognitif pada jenjang


pemahaman ini misalnya: Peserta didik atas pertanyaan
Guru Pendidikan Agama Islam dapat menguraikan tentang
makna kedisiplinan yang terkandung dalam surat al-‘Ashar
secara lancar dan jelas.

c. Penerapan (application)

Adalah kesanggupan seseorang untuk menerapkan atau


menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode-
metode, prinsip-prinsip, rumus-rumus, teori-teori dan
sebagainya, dalam situasi yang baru dan kongkret.
Penerapan ini adalah merupakan proses berfikir setingkat
lebih tinggi ketimbang pemahaman.

Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang penerapan


misalnya: Peserta didik mampu memikirkan tentang
penerapan konsep kedisiplinan yang diajarkan Islam dalam
kehidupan sehari-hari baik dilingkungan keluarga, sekolah,
maupun masyarakat.

d. Analisis (analysis)

Adalah kemampuan seseorang untuk merinci atau


menguraikan suatu bahan atau keadaan menurut bagian-
bagian yang lebih kecil dan mampu memahami hubungan
di antara bagian-bagian atau faktor-faktor yang satu
dengan faktor-faktor lainnya. Jenjang analisis adalah
setingkat lebih tinggi ketimbang jenjang aplikasi.

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
Contoh: Peserta didik dapat merenung dan memikirkan
dengan baik tentang wujud nyata dari kedisiplinan seorang
siswa dirumah, disekolah, dan dalam kehidupan sehari-hari
di tengah-tengah masyarakat, sebagai bagian dari ajaran
Islam.

e. Sintesis (syntesis)

Adalah kemampuan berfikir yang merupakan kebalikan dari


proses berfikir analisis. Sisntesis merupakan suatu proses
yang memadukan bagian-bagian atau unsur-unsur secara
logis, sehingga menjelma menjadi suatu pola yang yang
berstruktur atau bebrbentuk pola baru. Jenjang sintesis
kedudukannya setingkat lebih tinggi daripada jenjang
analisis. Salah satu jasil belajar kognitif dari jenjang
sintesis ini adalah: peserta didik dapat menulis karangan
tentang pentingnya kedisiplinan sebagiamana telah
diajarkan oleh islam.

f. Penilaian/penghargaan/evaluasi (evaluation)

Adalah merupakan jenjang berpikir paling tinggi dalam ranah


kognitif dalam taksonomi Bloom. Penilian/evaluasi disini
merupakan kemampuan seseorang untuk membuat
pertimbangan terhadap suatu kondisi, nilai atau ide,
misalkan jika seseorang dihadapkan pada beberapa pilihan
maka ia akan mampu memilih satu pilihan yang terbaik
sesuai dengan patokan-patokan atau kriteria yang ada.

Salah satu contoh hasil belajar kognitif jenjang evaluasi


adalah: peserta didik mampu menimbang-nimbang
tentang manfaat yang dapat dipetik oleh seseorang yang

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
berlaku disiplin dan dapat menunjukkan mudharat atau
akibat-akibat negatif yang akan menimpa seseorang yang
bersifat malas atau tidak disiplin, sehingga pada akhirnya
sampai pada kesimpulan penilaian, bahwa kwdisiplinan
merupakan perintah Allah SWT yang waji dilaksanakan
dalam sehari-hari.

This study source was downloaded by 100000824429455 from CourseHero.com on 05-24-2022 23:13:14 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/90245274/tugas-3-PENGEMBANGAN-KURIKULUM-DAN-PEMBELAJARAN-DI-SDdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai