Disusun Oleh:
Garut, 2023
KATA PENGANTAR
Laporan kajian silabus dan capaian pembelajaran ini disusun sebagai tugas mata kuliah
telaah kurikulum yang diampu oleh dosen bpk. dr.dian rahardian. Dalam laporan ini, kami
akan membahas tentang silabus dan capaian pembelajaran pada mata kuliah tersebut.
Silabus adalah dokumen yang menjabarkan capaian pembelajaran kedalam substansi
materi pembahasan yang terangkum dalam matakuliah atau praktikum. Sedangkan capaian
pembelajaran merupakan internalisasi dan akumulasi ilmu pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan kompetensi.
Dalam penyusunan laporan ini, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan dan
kelemahan. Oleh karena itu, kami memohon maaf atas kesalahan dan ketidaksempurnaan
yang pembaca temukan dalam laporan ini. Penulis juga mengharapkan adanya kritik serta
saran dari pembaca apabila menemukan kesalahan dalam laporan ini.
Kami berharap laporan kajian silabus dan capaian pembelajaran ini dapat memberikan
manfaat dan informasi yang berguna bagi pembaca, khususnya bagi para pengajar dan
mahasiswa yang mempelajari mata kuliah telaah kurikulum. Terakhir, kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kajian
silabus dan capaian pembelajaran ini.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
a. Sejarah Kurikulum di Indonesia
b. Implementasi Pembelajaran berdasarkan silabus dan Capaian Pembelajaran
c. Dampak perbedaan Implementasi Pembelajran berdasarkan Silabus dan
Capaian Pembelajaran
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Kajian
D. Manfaat Kajian
iii
P. Analisis Capaian Pembelajaran
A. Simpulan
B. Rekomendasi
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Seringkali ada ungkapan aneh yang kerap muncul seiring pergantian
kepemimpinan di negeri ini, yaitu “ganti menteri, ganti kurikulum. Memang sepanjang
sejarah, sejak Indonesia merdeka pada tahun 1945, program pendidikan nasional
memang banyak mengalami perubahan, terutama pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,
1975, 1984, 1994 dan 2004, 2006 dan yang terbaru pada tahun 2013. Perubahan-
perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari perubahan yang terjadi dalam
sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan ilmu pengetahuan dan teknologi suatu
negara. dan masyarakat negara. Memang benar kurikulum sekolah sebagai
seperangkat rencana pendidikan harus dikembangkan secara dinamis sesuai dengan
kebutuhan dan perubahan yang terjadi di masyarakat.
Dari sudut pandang sejarah, faktor penentu paradigma politik dan kekuasaan
terkadang sangat mewarnai dan mempengaruhi sistem pendidikan Indonesia selama
bertahun-tahun. Gaya sistem pendidikan suatu negara bergantung pada pemangku
kepentingan mana yang mempunyai kekuasaan paling besar dalam pengambilan
kebijakan. Pada level ini, sistem politik sedang berkuasa. Siapa pun yang berkuasa
pada periode tertentu akan menggunakan kekuasaannya untuk menentukan apa dan
bagaimana pendidikan akan diberikan. Kecenderungan ini kemudian ikut memperkuat
apa yang kemudian disebut “ganti menteri, ganti kebijakan”, termasuk program
pendidikan, karena muatan politik, nilai, ideologi dan tujuan tertentu yang diinginkan
pemerintah juga seringkali ditetapkan sedemikian rupa dalam jangka waktu yang
lama. kerangka kebijakan. Kebijakan kurikulum
2
Pendidikan (KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah di
bawah arahan dan pengendalian dinas pendidikan daerah dan setempat.
3. Kurikulum 2013
Saat ini pemerintah sedang mengembangkan kurikulum berbasis
kompetensi yang diujicobakan pada tahun 2004 (kurikulum berbasis
keterampilan). Kompetensi dijadikan acuan dan pedoman penyelenggaraan
pendidikan untuk mengembangkan berbagai bidang pendidikan; pengetahuan,
keterampilan dan sikap pada semua jenjang dan jalur pendidikan, khususnya
pada pendidikan umum.
Kurikulum 2013 berbasis keterampilan berfokus pada penguasaan
keterampilan tertentu oleh siswa. Oleh karena itu, program ini mencakup
sejumlah keterampilan dan seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan
sedemikian rupa sehingga pencapaiannya dapat diamati dari segi perilaku atau
keterampilan siswa sebagai tolak ukur keberhasilannya. Kegiatan
pembelajaran harus bertujuan untuk membantu peserta didik menguasai
minimal tingkat kompetensi minimal untuk dapat mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Sejalan dengan konsep pembelajaran komprehensif dan
pengembangan bakat. Setiap siswa harus mempunyai kesempatan untuk
mencapai tujuannya sesuai dengan kemampuan dan kecepatan belajarnya
masing-masing.
Tema utama Kurikulum 2013 adalah mencetak manusia Indonesia yang
produktif, kreatif, inovatif, baru dan emosional melalui pengamatan sikap dan
keterampilan yang terpadu. dan pengetahuan. Untuk mencapai hal tersebut,
dalam melaksanakan program, guru harus merancang pembelajaran secara
profesional, efektif dan bermakna, menyelenggarakan pembelajaran, memilih
metode pembelajaran yang sesuai, dan menentukan proses pembelajaran,
berlatih, mengembangkan keterampilan secara efektif dan menetapkan kriteria
keberhasilan.
3
1. Satuan pendidikan menyusun KSP (Kurikulum Satuan Pendidikan)
berdasarkan CP (Capaian Pembelajaran) yang telah ditetapkan oleh
Kementerian Pendidikan. KSP meliputi struktur kurikulum, alokasi waktu
pembelajaran, muatan lokal, muatan lintas kurikuler, dan proyek penguatan
profil pelajar Pancasila.
2. Pendidik merumuskan rencana pembelajaran yang didasarkan pada KSP
yang telah disiapkan oleh satuan pendidikan. Rencana pembelajaran ini
terdiri dari silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Silabus
berisikan deskripsi CP, indikator pencapaian kompetensi (IPK), materi
pokok, metode pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian. Di sisi lain,
RPP berisi tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran.
3. Proses pembelajaran kemudian dilaksanakan sesuai dengan rencana
pembelajaran yang telah disiapkan.
4. Evaluasi pembelajaran dilakukan untuk menilai sejauh mana prestasi
pembelajaran telah terwujud.
Prestasi pembelajaran (CP) merupakan aspek penting dari pendidikan yang
diharapkan dapat dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangannya, mulai
dari fase fondasi di PAUD. CP mencakup sekumpulan kompetensi dan berfungsi
sebagai tolok ukur Penilaian Hasil Pembelajaran Nasional (PHBN) dalam
merumuskan instrumen penilaian yang valid dan reliabel. Implentasi CP
melibatkan beberapa langkah, yaitu perumusan KSP, perumusan rencana
pembelajaran, pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan melakukan evaluasi
pembelajaran.
4
dicapai peserta didik, sedangkan silabus berfokus pada materi yang perlu
diperoleh peserta didik. Dalam CP, ada strategi yang diperkuat untuk mencapai
tujuan ini yaitu dengan mengurangi cakupan materi serta merubah tata cara
perumusan capaian yang memperkenalkan pendekatan pembelajaran yang
fleksibel.
2. Penilaian Hasil Belajaar
Kedua, penilaian hasil pembelajaran berbeda antara CP dan silabus. CP
berfungsi sebagai tolok ukur untuk penilaian nasional hasil pembelajaran
(PHBN), Serta memastikan kompilasi instrumen penilaian yang valid dan
dapat diandalkan. Di sisi lain, silabus menempatkan penekanan yang lebih
besar pada penilaian materi yang sebenarnya telah dipelajari peserta didik.
3. Alokasi Waktu Pembe;ajaran
Ketiga, alokasi waktu pembelajaran KSP antara CP dan silabus. CP
menyediakan kerangka kerja terstruktur yang mencakup alokasi waktu
pembelajaran bagi peserta didik untuk mencapai kompetensi yang ditetapkan.
Sebaliknya, silabus mengalokasikan waktu pembelajaran yang menekankan
pada perolehan materi yang harus dipelajari pesera didik.
4. Orientasi Kurikulum
Selanjutnya, ada perbedaan dalam orientasi kurikulum antara CP dan silabus.
Implementasi CP berorintasi pada pengembangan secara holistik pada
kompetensi siswa, sedangkan silabus lebih berorientasi pada mata pelajaran
tertentu.
5. Implementasi Kurikulum
Terakhir, ada perbedaan dalam pelaksanaan kurikulum. CP diimplementasikan
pada skala yang lebih luas di seluruh satuan pendidikan, sedangkan
implementasi silabus lebih berfokus pada di tingkat mikro (kelas dan guru).
Dalam bidang implementasi pembelajaran, baik silabus maupun CP memainkan
peran penting. Silabus menjadi panduan serta membimbing pendidik dalam
merencanakan proses pembelajaran, sedangkan CP berfungsi sebagai titik acuan
untuk penilaian hasil pembelajaran nasional. Oleh karena itu, perbedaan
implementasi pembelajaran berdasarkan silabus dan capaian pembelajaran harus
dikelola dengan baik untuk memastikan proses pembelajaran yang tidak
mengganggu dalam proses pembelajaran dan pencapaian kompetensi siswa.
5
B. RUMUSAN MASALAH
1) Bagaimana perbedaan silabus dan capaian pembelaran berdasarkan komponen
dan prinsip-prinsip dasarnya?
2) Bagaimana perbandingan Kekuatan dan kelemahan silabus dan capaian
pembelajaran berdasarkan analisis SWOT?
C. TUJUAN KAJIAN
1) Untuk mengetahui perbedaan silabus dan capaian pembelaran berdasarkan
komponen dan prinsip-prinsip dasarnya
2) Untuk mengetahui perbandingan Kekuatan dan kelemahan silabus dan capaian
pembelajaran berdasarkan analisis SWOT
D. MANFAAT KAJIAN
1) Bagi akademi Pengembangan Pemahaman Bahasa Indonesia yang Mendalam,
Pengenalan pada Puisi dan Prosa Modern, Penyelidikan Konsep dan Tema dalam
Sastra, Pengembangan Keterampilan Menulis dan Analisis Sastra, Kontribusi
pada Literatur Ilmiah, Pemahaman Konteks Sejarah dan Budaya dalam Karya
Sastra, Pengembangan Keterampilan Penelitian, Persiapan untuk Pendidikan
Tinggi
2) Bagi praktisi Peningkatan Kualitas Pengajaran, Penyesuaian Strategi Pengajaran,
Optimalisasi Materi Pembelajaran, Pemahaman yang Lebih Baik terhadap
Capaian Siswa, Penyusunan Evaluasi yang Relevan, Penyempurnaan Kurikulum,
Peningkatan Profesionalisme Gur
6
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Dalam program terfokus, guru berperan lebih besar dalam mikro kurikulum.
Program mikro dikembangkan dari program makro. Guru mengatur magang mereka
selama periode satu tahun, satu semester, beberapa minggu, atau hanya beberapa hari.
Program satu tahun, semester, atau triwulanan disebut juga program tahunan,
semesteran, atau triwulanan, sedangkan program studi yang berlangsung beberapa
minggu atau hari disebut mata kuliah satuan. Program atau unit tahunan, semester, dan
triwulanan semuanya mempunyai komponen yang sama seperti tujuan, materi
pembelajaran, metode, penunjang pembelajaran dan penilaian, yang berbeda hanya
luas dan kedalamannya.
2
berbasis kompetensi ini bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman,
kemampuan, nilai, sikap dan minat siswa sehingga mampu berbuat sesuai dengan jenis
kemampuan, tekad dan prestasi yang diiringi dengan tanggung jawab.
Berikutnya, KBK juga fokus pada penguasaan keterampilan tertentu oleh
siswa. Oleh karena itu, program ini mencakup sejumlah keterampilan dan seperangkat
tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa sehingga pencapaiannya dapat
diamati dari segi perilaku atau keterampilan sebagai tolak ukur keberhasilannya.
Kegiatan pembelajaran hendaknya bertujuan untuk membantu siswa menguasai
minimal tingkat kompetensi minimal untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkannya
sendiri.
Menurut perspektif pembelajaran komprehensif dan pengembangan bakat,
setiap siswa harus mempunyai kesempatan untuk mencapai tujuan sesuai dengan
kemampuan dan kecepatan belajarnya masing-masing. Kurikulum berbasis
kompetensi dapat dipahami sebagai suatu konsep kurikulum yang menekankan pada
pengembangan kemampuan melaksanakan tugas (kompetensi) dengan standar kinerja
tertentu sehingga peserta didik dapat merasakan memperoleh hasil, berupa penguasaan
seperangkat keterampilan tertentu. Kurikulum berbasis kompetensi membahas:
pertama, hasil dan dampak yang diinginkan bagi siswa melalui serangkaian
pengalaman belajar yang bermakna dan kedua keragaman yang dapat ditunjukkan bila
diperlukan.
Menurut Departemen Pendidikan Nasional (2002) yang dikutip oleh Sholeh Hidayat,
kurikulum berbasis kompetensi mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Menekankan pada perolehan keterampilan oleh peserta didik baik jasmani
maupun rohani, Personal dan klasik.
2. Orientasi pada hasil belajar dan keberagaman.
3. Penyampaian pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
beragam.
4. Sumber belajar tidak hanya guru tetapi juga sumber belajar lainnya yang
memenuhi unsur pendidikan.
5. Penilaian berfokus pada proses dan hasil pembelajaran dengan tujuan
menguasai atau mencapai suatu keterampilan.
3
Dalam standar nasional pendidikan (pasal 1 ayat 15 SNP) diatur bahwa
kurikulum pada tingkat satuan pendidikan (KTSP) adalah suatu program kegiatan
yang disusun dan disiapkan oleh setiap satuan pendidikan. standar kompetensi dan
kompetensi inti yang dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan
(BNSP).
Beberapa unsur yang perlu dipahami tentang kurikulum tingkat satuan pengajaran
(KTSP):
4
mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap
terhadap kebutuhan setempat.
KTSP adalah suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada
posisi yang paling dekat dengan pembelajaran, yakni sekolah dan satuan pendidikan.
Memberdayakan sekolah dan lembaga pendidikan dengan memberikan otonomi yang
lebih besar, selain menunjukkan ketanggapan pemerintah terhadap kebutuhan
masyarakat, juga merupakan cara untuk meningkatkan kualitas, efisiensi dan
kesetaraan pendidikan. KTSP merupakan salah satu bentuk reformasi pendidikan yang
bertujuan untuk memberikan otonomi kepada sekolah dan satuan pendidikan untuk
mengembangkan program sesuai dengan potensi, kebutuhan, dan tuntutannya.
Otonomi dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran memungkinkan sekolah
untuk meningkatkan kinerja guru dan staf sekolah, memberikan keterlibatan langsung
bagi kelompok terdampak, dan meningkatkan pemahaman pengetahuan masyarakat
tentang pendidikan, khususnya kurikulum sekolah.
c. Perkembangan K13
Kurikulum 2013 merupakan program yang saat ini diterapkan pada kegiatan
belajar mengajar di negara kita. Kurikulum 2013 bertujuan untuk membekali siswa
dengan pengetahuan yang komprehensif, tidak terpisah-pisah. Program ini
5
menekankan keaktifan siswa dalam mengeksplorasi konsep pembelajaran, dengan
guru bertindak sebagai pemandu.
Lihat penjelasan peraturan no. 20 Tahun 2013, pada bagian umum dengan jelas
disebutkan:
6
sekolah. Pemerintah mempunyai alasan tersendiri untuk tetap mempertahankan
penerapan Kurikulum 2013 di berbagai jenjang pendidikan.
Tujuan pokok dan alasan pemerintah mengembangkan kurikulum 2013 adalah sebagai
berikut.
7
akademik. Penerapan yang konsisten sangat diharapkan agar tujuan dan alasan
pemerintah mengembangkan program baru ini dapat tercapai.
d. Kurikulum Merdeka
Perubahan kurikulum secara nasional baru akan terjadi pada 2024. Ketika itu,
Kurikulum Merdeka sudah melalui iterasi perbaikan selama 3 tahun di beragam
sekolah/madrasah dan daerah.
C. Capaian Pembelajaran
Silabus dan capaian pembelajaran adalah dua komponen yang sangat
diperlukan dari kurikulum. Silabus berfungsi sebagai rencana pembelajaran yang
menguraikan kompetensi dasar dan standar kompetensi, materi pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, penilaian, dan alokasi waktu. Capaian pembelajaran mewakili tingkat
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta didik selama setiap fase perkembangan.
Silabus
8
Silabus berfungsi sebagai acuan kerja dalam penyelanggaran pembelajaran.
Ini mencakup standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dicapai peserta
didik, materi pembelajaran yang akan dipelajari, kegiatan pembelajaran yang akan
dilakukan, penilaian yang akan dilakukan, dan alokasi waktu yang diperlukan
untuk mencapai kompetensi tersebut. Standar kompetensi mengacu pada tingkat
kompetensi yang harus dicapai pelajar dalam suatu mata pelajaran pada akhir suatu
jenjang pendidikan. Di sisi lain, kompetensi dasar menunjukkan tingkat kompetensi
yang harus dicapai siswa dalam suatu mata pelajaran pada akhir semester. Materi
pembelajaran meliputi isi pembelajaran, yang terdiri dari pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang harus dikuasai oleh peserta didik. Kegiatan
pembelajaran meliputi rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik untuk
mencapai kompetensi dasar. Penilaian adalah proses pengumpulan dan analisis
informasi untuk mengukur pencapaian kompetensi kebijakan. Alokasi waktu
mengacu pada jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai kompetensi dasar.
Capaian Pembelajaran
Capaian Pembelajaran yaitu kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase perkembangan. Capaian pembelajaran mencakup
kumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang terstruktur secara komprehensif
dalam bentuk narasi. Kompetensi mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap
yang harus dimiliki peserta didik untuk melaksanakan suatu tugas atau fungsi.
Lingkup materi mencangkup materi yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan,
dan sikap yang mendukung pencapaian kompetensi. Capaian pembelajaran
berfungsi sebagai kerangka kerja dalam penyelanggaran pembelajaran. Capaian
pembelajaran membimbing pendidik dalam merancang pengalaman belajar yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peserta didik.
Hubungan antara silabus dan capaian pembelajaran saling terkait erat
antara satu sama lainnya. Capaian pembelajaran berfungsi sebagai acuan dalam
pembuatan silabus. Silabus disusun berdasarkan Capaian pembelajaran yang telah
ditentukan. Capaian Pembelajaran meliputi kompetensi yang harus dicapai peserta.
Kompetensi ini kemudian dimasukkan ke dalam standar kompetensi dan
kompetensi dasar. Standar kompetensi dan kompetensi dasar ini kemudian menjadi
acuan dalam pembuatan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian,
dan alokasi waktu
9
Dengan demikian, silabus dan capaian pembelajaran merupakan dua
komponen yang saling berkaitan dan saling mendukung dalam penyelanggaran
pembelajaran.
10
Silabus sendiri merupakan acuan yang digunakan untuk menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk mencapai kompetensi dasar. untuk menilai
dan mengalokasikan waktu dan sumber belajar
E. Manfaat Silabus
Salah satu manfaat silabus ini adalah memudahkan guru dalam mengajar dan
menyusun RPP. Manfaat lain dari pembuatan kurikulum antara lain:
11
2. Memfasilitasi penyusunan dan pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP).
3. Berguna untuk kegiatan belajar tradisional, kelompok kecil, dan individu.
4. Membantu guru memetakan indikator keberhasilan akademik untuk semua
siswa. Program memiliki banyak keuntungan penting dalam konteks
pendidikan.
Silabus merupakan salah satu perangkat pembelajaran yang digunakan pendidik pada
saat proses pembelajaran. Silabus mencakup gambaran umum tentang suatu materi
yang akan diajarkan.
F. Prinsip-Prinsip Silabus
Saat merumuskan silabus, sangat penting untuk memperhatikan sejumlah
prinsip dasar. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai pedoman untuk implementasi
kurikulum dalam unit pendidikan. Prinsip-prinsip tertentu akan berfungsi sebagai
dasar untuk pengembangan program.
Silabus mewakili rencana pendidikan komprehensif yang terdiri dari komponen
yang saling berhubungan dan saling bergantung. Secara kolektif, komponen-
komponen ini memberikan panduan dan arahan untuk pelaksanaan proses
12
pembelajaran. Silabus dirancang dengan cermat untuk membantu pendidik dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan secara efektif.
Untuk membuat silabus, pendidik harus dengan penuh perhatian mempertimbangkan
prinsip-prinsip berikut:
1. Prinsip ilmiah
Prinsip ilmiah ini menunjukkan bahwa silabus harus dibangun di atas dasar
prinsip-prinsip ilmiah.Prinsip-prinsip ilmiah ini mencakup:
• Kebenaran ilmiah, yang mengharuskan landasan silabus dalam hasil
penelitian dan pengembangan menyeluruh.
• Objektivitas ilmiah, yang membutuhkan ketergantungan pada data yang
valid dan teruji.
• Sistematisasi ilmiah, yang memerlukan pengorganisasian silabus secara
sistematis dan koheren.
• Kejelasan ilmiah, yang menuntut penyusunan silabus dalam bahasa yang
jelas dan mudah dipahami.
2. Relevansi
Prinsip relevansi ini menunjukkan bahwa silabus harus sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, tuntutan masyarakat, dan kebutuhan zaman yang terus
berkembang. Kebutuhan pelajar mencakup kebutuhan fisik, intelektual,
emosional, dan spiritual. Kebutuhan masyarakat meliputi kebutuhan dalam
bidang ketenagakerjaan, ekonomi, sosial, budaya, dan politik. Tuntutan
perkembangan zaman meliputi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi,
dan seni.
3. Sistematis
Prinsip sistematis menandakan bahwa silabus harus diatur secara sistematis
dan koheren. Sistematis mengacu pada pengaturan silabus dalam urutan logis
dan saling berhubungan. Logis menunjukkan bahwa silabus disusun
berdasarkan hubungan antar-konsep yang ada.
4. Konsisten
Prinsip yang konsisten menyiratkan bahwa komponen-komponen dalam
silabus harus saling konsisten. Konsisten berarti bahwa seharusnya tidak ada
perbedaan atau kontradiksi di antara komponen-komponen dalam silabus.
5. Memadai
13
Prinsip-prinsip yang memadai menunjukkan bahwa silabus harus memiliki
komponen yang memfasilitasi pencapaian tujuan pembelajaran. Komponen-
komponen tersebut meliputi standar kompetensi, kompetensi fundamental,
materi inti, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian,
dan alokasi waktu belajar dan sumber daya.
6. Aktual dan Kontekstual
Prinsip aktual dan kontekstual menetapkan bahwa silabus harus disesuaikan
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni, serta kebutuhan
peserta didik individu.
7. Fleksibelitas
Prinsip fleksibilitas mensyaratkan bahwa silabus harus memungkinkan
adaptasi dengan kebutuhan dan kondisi lokal. Adaptasi ini dapat dilakukan
sambil mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat,
dan kondisi lokal.
8. Menyeluruh.
Prinsip menyeluruh dari ketelitian mengharuskan silabus mencakup seluruh
rangkaian komponen penting untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Komponen-komponen ini mencakup standar kompetensi, kompetensi
fundamental, materi inti, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian
kompetensi, penilaian, alokasi waktu, dan sumber daya pembelajaran.
Dengan memeperhatikan prinsip-prinsip ini, guru dapat merumuskan silabus yang
manjur dalam menyusun silabus yang efektif dalam penyelenggaraan pembelakaran
G. Komponen-Komponen Silabus
Komponen-komponen silabus adalah:
1. Identitas
Identitas silabus mencakup informasi yang berkaitan dengan mata pelajaran,
kelas, semester, dan tahun ajaran. Informasi ini sangat penting untuk
mengetahui mata pelajaran yang akan dipelajari, kelas dan semester yang akan
dilakukan, serta tahun ajaran tertentu yang digunakan.
2. Standar Kompetensi
Standar Kompetensi, merupakan kualifikasi kemampuan yang harus dicapai
oleh peserta didik di setiap tingkat dan/atau semester dalam suatu mata
14
pelajaran. Standar ini berfungsi sebagai tolok ukur untuk pengembangan
kompetensi dasar
3. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar yaitu kemampuan penting yang harus dikuasai peserta didik
dalam mata pelajaran tertentu pada tingkat pendidikan tertentu. Kompetensi
dasar ini merupakan penjabaran dari standar kompetensi.
4. Materi Pokok
Materi pokok mencakup pokok-pokok materi yang dipelajari oleh peserta didik
untuk memahami suatu mata pelajaran. Materi ini berfungsi sebagai acuan
dalam perumusan kegiatan pembelajaran.
5. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran mengacu pada kumpulan tugas yang harus dilakukan
peserta didik untuk mencapai kompetensi dasar yang diperlukan. Kegiatan ini
merupakan penjabaran terperinci dari materi pokok.
6. Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diamati serta
diukur untuk menunjukkan penguasaan kompetensi dasar peserta didik.
Indikator pencapaian kompetensi ini merupakan penjabaran dari kompetensi
dasar.
7. Penilaian
Penilaian, yaitu proses yang melibatkan pengumpulan data untuk mengukur
pencapaian kompetensi peserta didik. Proses penilaian ini merupakan
penjabaran dari kompetensi dasar.
8. Alokasi Waktu
Alokasi waktu adalah perkiraan waktu yang diperlukan untuk mencapai
kompetensi dasar. Alokasi waktu ini berfungsi sebagai perluasan kompetensi
dasar dan merupakan penjabaran dari kompetensi dasar
9. Sumber Belajar
Sumber Belajar ini merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan peserta
didik yang dapat digunakan peserta didik untuk belajar, sumber belajar baik
sumber tercetak maupun non-cetak. Sumber belajar ini merupakan penjabaran
dari kompetensi dasar.
15
Agar dapat mengatur pembelajaran secara efektif, silabus harus disusun dengan
cermat dan sistematis. Ini berfungsi sebagai referensi penting dalam penyelenggarann
pembelajaran.
H. Keunggulan Silabus
Silabus merupakan suatu rencana pembelajaran yang terdiri dari komponen-
komponen yang saling terkait dan saling berhubungan yang memberikan pedoman dan
arahan dalam pelaksanaan pembelajaran.Silabus disusun untuk membimbing guru
dalam melaksanakan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
Keunggulan silabus yaitu dapat Meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelaksanaan
pembelajaran silabus memberikan pedoman umum dan pedoman pelaksanaan
pembelajaran yang dapat membantu guru mencapai pembelajaran yang lebih efektif
dan efisien. Guru dapat menggunakan silabus sebagai acuan dalam merencanakan,
melaksanakan dan menilai pembelajaran.Dengan cara ini guru dapat lebih fokus dalam
kegiatan pembelajaran dan tidak perlu menyusun rencana pembelajaran dari awal.
Meningkatkan relevansi pembelajaran dengan kebutuhan pesera didik,
kebutuhan masyarakat dan tuntutan perkembangan zaman silabus tersebut mencakup
kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetenai yang disesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik, kebutuhan masyarakat, dan tuntutan perkembangan zaman
Dengan cara ini pembelajaran dapat lebih disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik,
kebutuhan masyarakat dan kebutuhan perkembangan saat ini.
Peningkatan Mutu Pembelajaran Silabus disusun berdasarkan prinsip-prinsip
pembelajaran yang baik untuk meningkatkan mutu pembelajaran. Prinsip
pembelajaran yang baik meliputi relevansi, efisiensi, efektifitas dan fleksibilitas.
Dengan demikian pembelajaran dapat lebih bermakna bagi peserta didik dan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.
Silabus dapat menjadi acuan efektif bagi penyelenggaraan pembelajaran. Dengan
memperhatikan prinsip-prinsip penyusunan silabus, guru dapat menyiapkan silabus
yang berkualitas dan meningkatkan pembelajaran.
I. Kelemahan Silabus
Silabus mempunyai beberapa kelemahan, yaitu:
Kurang fleksibel
16
Dibandingkan silabus yang disiapkan pemerintah bersifat umum dan silabus
disusun berlaku untuk seluruh sekolah di Indonesia. Hal ini membuat silabus
kurang fleksibel untuk disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi setempat.
Misalnya, kurikulum yang dirancang untuk sekolah di perkotaan mungkin
tidak sesuai dengan kebutuhan dan kondisi sekolah di pedesaan.
Kurang Jelas
Beberapa Komponen silabus, seperti indikator pencapaian kompetensi, materi
pokok, dan kegiatan pembelajaran, terkadang kurang jelas dan tidak terukur.
Hal ini dapat menyulitkan guru dalam menyusun rencana pembelajaran.
Misalnya, indikator pencapaian kompetensi yang dirancang terlalu umum
sehingga sulit diukur.
Kurang Aktual
Silabus yang dirancang pemerintah terkadang tidak selalu sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Hal ini dapat membuat
pembelajaran menjadi kurang relevan dengan kebutuhan peserta didik.
Misalnya, silabus yang dikembangkan pada tahun 2022 mungkin tidak sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni pada tahun 2023.
Kelemahan silabus dapat menjadi tantangan bagi guru dalam menyelenggarakan
pembelajaran. Dengan memahami kelemahan silabus, guru dapat melakukan
penyesuaian yang diperlukan agar silabus dapat menjadi acuan yang efektif dalam
pelaksanaan pembelajaran.
17
pembelajaran secara tak langsung akan mempengaruhi metode pengajaran,
pembelajaran lingkungan dan praktik penilaian (ECFOP, 2017: 14).
Secara sederhana Pengertian CP atau Capaian Pembelajaran bisa didefinisikan
sebagai kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap tahap
perkembangan peserta didik untuk setiap mata pelajaran pada satuan pendidikan dasar
dan pendidikan menengah. Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi
dan lingkup materi yang disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi.
CP berfokus apa yang diharapkan pada siswa di akhir pembelajaran, hal ini
sejalan dengan pendekatan student centered dalam dunia pendidikan. Kondisi ini juga
ditegaskan oleh Kennedy et.al (2014: 3) yang menyatakan bahwa trend internasional
dalam pendidikan menunjukkan pergeseran dari tradisional pendekatan "berpusat pada
guru" ke pendekatan "berpusat pada siswa". Model alternatif ini berfokus pada apa
yang diharapkan dari siswa yang harus dilakukan di akhir modul atau program. Oleh
karena itu, pendekatan ini biasa disebut sebagai pendekatan berbasis hasil.
18
CP harus dapat diukur dan spesifik, berdasarkan hierarki langkah-langkah
konseptual dalam proses pembelajaran yang hasil belajarnya dapat digunakan
untuk menggambarkan kemampuan siswa, sebagai dinyatakan oleh Komisi
Eropa (2011) dalam (ECFOP, 2017: 33), Mahajan (2017: 65) bahkan secara
spesifik menyatakan bahwa CP sebaiknya ditulis berdasarkan Taksonomi
Bloom karena terbukti relevan dalam membantu mengembangkan
pembelajaran. hasil. Konsep taksonomi Bloom sangat sederhana yaitu:
a. Sebelum memahami konsep ini, ingatlah baik-baik,
b. Memahami sebelum melamar,
c. Analisis proses sebelum mengevaluasinya.
19
Capaian pembelajaran mendorong perubahan metode pembelajaran di
kelas dari metode yang berpusat pada guru menjadi berpusat pada siswa.
Menurut Harden, ciri-ciri CP adalah sebagai berikut:
Pengembangan CP dengan jelas mengidentifikasi hasil yang diharapkan
siswa capai dalam kurikulum AK
Desain Kurikulum, strategi pembelajaran, dan peluang pembelajaran
diterapkan untuk memastikan keberhasilan dari CP.
Proses penilaian diselaraskan dengan CP dan penilaian individu siswa
dilakukan untuk memastikan siswa mencapai tujuan pembelajarannya.
3. Otonomi
Sekolah mempunyai kebebasan untuk menyesuaikan pembelajarannya
berdasarkan keunikan masing-masing sekolah dan kemampuan siswanya,
karena siswa di sekolah tersebut mempunyai latar belakang dan gaya belajar
yang berbeda-beda. Hal ini menekankan bahwa proses pembelajaran akan
didasarkan pada kebutuhan siswa. Hasil pembelajaran (CP) dapat disesuaikan
dengan bebas oleh satuan pendidikan itu sendiri. Setelah dirumuskan, Capaian
pembelajaran harus dituangkan dalam tujuan dan alur pembelajaran.
Langkah ini sangat penting bagi guru atau perancang kurikulum untuk
menganalisis tujuan pembelajaran setiap mata pelajaran dan memilih metode
pembelajaran yang paling cocok untuk siswa. Melalui proses ini, guru
mempunyai posisi penting untuk lebih memahami siswa. Guru menganalisis
proses berpikir siswa untuk memilih metode pemahaman yang lebih efektif.
20
4. Capaian pembelajaran setiap fase: Daftar yang mencakup pengetahuan,
keterampilan, dan kompetensi umum. Selanjutnya diturunkan menjadi
capaian pembelajaran berdasarkan komponen yang dipetakan berdasarkan
perkembangan siswa.
21
Capaian pembelajaran memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Dengan kelebihannya, pencapaian pembelajaran dapat berfungsi sebagai
kerangka panduan bagi guru dalam merumuskan rencana pembelajaran, melaksanakan
kegiatan instruksional, dan mengevaluasi hasil pembelajaran.
22
3. Capaian Pembelajaran membutuhkan sosialisasi, pelatihan, bimbingan,
evaluasi, dan pengawasan yang intensif dari pemerintah.
Pemerintah harus melakukan sosialisasi, pelatihan, bimbingan, evaluasi,
dan pengawasan yang intensif terkait capaian pembelajaran. Upaya sosialisasi
harus mencakup kepada semua pihak, termasuk guru, sekolah, orang tua, dan
siswa. Guru harus menerima pelatihan dan bimbingan untuk memastikan
pelaksanaan capaian pembelajaran dengan baik. Mekanisme evaluasi dan
pengawasan harus dilaksanakan untuk memantau kemajuan capaian
pembelajaran dan memastikan pencapaian hasil pembelajaran yang optimal.
4. Capaian Pembejaran memerlukan penyesuaian terhadap standar pendidikan
nasional, ujian nasional, perguruan tinggi, dunia kerja, dan masyarakat pada
umumnya.
Capaian Pembelajaran merupakan kurikulum baru yang saat ini masih
dalam tahap perkembangan. Oleh karena itu, sangat penting untuk melakukan
penyesuaian yang diperlukan terhadap standar pendidikan nasional, ujian
nasional, perguruan tinggi,dunia kerja, dan masyarakat pada umumnya.
Penyesuaian ini harus dilakukan untuk memastikan bahwa capaian
pembelajaran selaras dengan kebutuhan semua pihak dan dapat diterapkan
secara efektif.
Capain pembelajaran memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan
di Indonesia. Namun, keberhasilan pelaksanaannya membutuhkan kesiapan
semua pihak yang terlibat dan dukungan pemerintah. Selain itu, capaian
pembelajaran harus disesuaikan agar sesuai dengan berbagai peraturan dan
beragam kebutuhan pemangku kepentingan untuk memastikan pelaksanaan
yang efektif.
23
Langkah-langkah dalam pembuatan analisis SWOT di bidang pendidikan dalam
pembelajaran:
1. Mengidentifikasi faktor-faktor internal yang berkaitan dengan siswa, meliputi
kekuatan dan kelemahan. Misalnya, kekuatan siswa mungkin adalah
kemampuan mereka dalam belajar yang baik, sementara kelemahan mungkin
kurangnya motivasi dalam belajar.
2. Mengidentifikasi faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi siswa, termasuk
peluang dan ancaman. Contoh peluang bisa berupa ketersediaan program
beasiswa, sementara ancaman bisa menjadi persaingan ketat dalam tenaga
kerja.
3. Membuat matriks SWOT dengan mengkategorikan faktor internal dan
eksternal siswa menjadi empat kuadran: kekuatan-peluang, kekuatan-ancaman,
kelemahan-peluang, dan kelemahan-ancaman.
24
25
BAB III
2
yang diharapkan.
Kompetensi Karakteristik Mata Dalam kurikulum berbasis
Dasar Pelajaran kompetensi, kedua komponen
tersebut merupakan dua hal yang
saling berkaitan satu sama
lainnya antara kompetensi dasar
dan karakteristik mata pelajaran.
Kompetensi dasar adalah
kemampuan penting yang harus
dimiliki siswa dalam suatu mata
pelajaran pada tingkat pendidikan
tertentu. Sedangkan,
Karakteristik mata pelajaran
adalah deskripsi mengenai mata
pelajaran dan elemen-elemennya,
yang terdiri dari kompetensi yang
ingin dicapai
Materi Pokok Capaian Salah satu perbedaan yang paling
Pembelajaran setiap mendasar antara materi pokok
fase dan capaian pembelajaran setiap
fase adalah bahwa materi pokok
berfokus pada materi yang harus
dipelajari siswa, sedangkan
capaian pembelajaran setiap fase
berfokus pada kemampuan yang
harus dimiliki siswa. Materi
pokok merupakan penjabaran dari
capaian pembelajaran setiap fase,
materi pokok dan capaian
pembelajaran setiap fase saling
berkaitan satu sama lainnya
PRINSIP Prinsip Dapat diukur dan Meskipun keduanya saling terkait
DASAR Ilmiah spesifik dalam konteks perencanaan,
pelaksanaan, dan evaluasi
3
pembelajaran, fokus utama dan
elemen yang mereka tekankan
berbeda: Silabus pada
perencanaan dan komponen
pengajaran, sedangkan Capaian
Pembelajaran pada tujuan hasil
belajar dan adaptasi terhadap
kebutuhan siswa.
Relevansi Fleksibel Keduanya saling terkait dalam
perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran. Namun,
fokusnya berbeda: Capaian
Pembelajaran menetapkan tujuan
pembelajaran yang diharapkan,
sementara Silabus membantu
guru dalam menyusun dan
melaksanakan pengajaran.
Sistematis Otonomi Meskipun keduanya
mempertimbangkan fleksibilitas
dalam konteks pembelajaran,
sedangkan fleksibel prinsip dasar
pada Capaian Pembelajaran
berfokus pada perubahan dalam
pendekatan pembelajaran yang
berpusat pada guru menjadi lebih
berpusat pada siswa,
memungkinkan variasi dalam
cara siswa belajar. Namun,
Silabus lebih fokus pada
penyesuaian materi dan struktur
pembelajaran, sedangkan Capaian
Pembelajaran berfokus pada
perubahan dalam pendekatan
pembelajaran yang
4
berpusat pada siswa.
keduanya berhubungan dalam hal
perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pembelajaran, fokus
utama dan komponen yang
mereka tekankan berbeda.
Silabus berfokus pada
perencanaan dan elemen
pengajaran, sedangkan Capaian
Pembelajaran berfokus pada
tujuan hasil belajar dan
menyesuaikannya dengan
kebutuhan siswa.
Manfaat silabus berfungsi sebagai
alat navigasi bagi pendidik dalam
menyusun strategi,
mengoordinasikan, dan menilai
semua usaha pendidikan,
menekankan pada struktur dan
penilaian. Manfaat capaian
Pembelajaran adalah kerangka
kerja yang menawarkan arahan
bagi pendidik dalam menyusun
strategi, melaksanakan, dan
menilai prestasi pendidikan
siswa, dengan fokus pada hasil
yang diharapkan setelah
menyelesaikan
proses pembelajaran.
MANFAAT memudahkan Menjadi acuan bagi Manfaat silabus pada Kurikulum
guru dalam guru dalam memberikan keuntungan
mengajar dan menyusun rencana berfungsi sebagai panduan yang
menyusun pembelajaran, lebih jelas untuk pendekatan
RPP melaksanakan pendidikan yang berbeda,
5
pembelajaran, dan memprioritaskan organisasi dan
menilai hasil konten yang akan
pembelajaran diberikan.sedangkan Manfaat
capaian Pembelajaran juga
menggarisbawahi pemahaman
peserta didik tentang tujuan
pendidikan dan hasil yang harus
mereka capai, memberikan
bimbingan dan arahan mengenai
hasil pembelajaran siswa
yang diharapkan.
membantu Membantu peserta Manfaat Silabus menawarkan
pendidik didik memahami arahan instruksional bagi
dalam tujuan pembelajaran pendidik di bidang perencanaan
penyusanan dan apa yang harus kurikulum, penilaian siswa, dan
RPP dipelajari penetapan tolak ukur untuk
prestasi akademik di antara
siswa.sedangkan manfaat Akses
capaian Pembelajaran, dengan
ruang lingkup yang lebih luas,
berupaya meningkatkan kualitas
pendidikan secara umum,
menyoroti standar penting untuk
pencapaian siswa, dan berfungsi
sebagai model untuk transformasi
dan peningkatan
kerangka pendidikan.
memberikan Untuk meningkatkan Manfaat Silabus menawarkan
manfaat bagi kualitas pendidikan arahan instruksional bagi
pendidik, di Indonesia pendidik di bidang perencanaan
peserta didik, kurikulum, penilaian siswa, dan
dan penetapan tolak ukur untuk
stakeholders prestasi akademik di antara
pendidikan siswa.sedangkan manfaat Akses
6
capaian Pembelajaran, dengan
ruang lingkup yang lebih luas,
berupaya meningkatkan kualitas
pendidikan secara umum,
menyoroti standar penting untuk
pencapaian siswa, dan berfungsi
sebagai model untuk transformasi
dan peningkatan
kerangka pendidikan.
Silabus adalah dokumen yang menguraikan hasil pembelajaran dan substansi materi yang
akan dibahas dalam suatu mata kuliah atau praktikum.
Relevansi silabus dan capaian pembelajaran terhadap kebutuhan pasar kerja harus
dievaluasi secara berkala melalui analisis SWOT.
Silabus yang kaku dan tidak fleksibel dapat menghambat kreativitas guru dalam
menyampaikan materi pembelajaran.
Capaian pembelajaran yang terlalu tinggi atau tidak selaras dengan kemampuan peserta
didik dapat menyebabkan frustrasi dan kegagalan.
Analisis SWOT dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan kualitas silabus dan
capaian pembelajaran .
Interpretassinya:
Perbedaan antara silabus dan capaian pembelajaran terletak pada sifat dan tujuannya.
Silabus adalah dokumen yang menguraikan substansi materi yang akan dibahas dalam
suatu mata kuliah, sedangkan capaian pembelajaran mengacu pada internalisasi dan
7
akumulasi pengetahuan, keterampilan, sikap, dan kompetensi. Penting untuk mengevaluasi
secara berkala relevansi silabus dan capaian pembelajaran dengan kebutuhan pasar kerja
melalui analisis SWOT. Dengan menyesuaikan capaian pembelajaran untuk memenuhi
kebutuhan dan karakteristik individu peserta didik, guru dapat mendorong mereka untuk
mencapai potensi penuh mereka. Namun, silabus yang kaku dapat menghambat kreativitas
guru, dan capaian pembelajaran yang terlalu tinggi atau tidak selaras dengan kemampuan
peserta didik dapat menyebabkan frustrasi dan kegagalan. Analisis SWOT dapat
membantu mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan kualitas silabus dan capaian
pembelajaran. Komponen Silabus meliputi identitas, kompetensi standar, dan
kompetensi dasar.
8
Dengan melakukan analisis SWOT, dapat ditemukan peluang untuk
meningkatkan kualitas silabus dan capaian pembelajaran.
Dengan memperbaiki silabus dan capaian pembelajaran, dapat
meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan peserta didik
untuk menghadapi tantangan masa depan.
4. Ancaman (Threats)
Perubahan kurikulum atau kebijakan pendidikan dapat mempengaruhi
silabus dan capaian pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.
Tuntutan pasar kerja yang terus berubah dapat mempengaruhi relevansi
silabus dan capaian pembelajaran dengan kebutuhan dunia kerja.
Dalam melakukan analisis SWOT terhadap silabus dan capaian pembelajaran, perlu
dilakukan evaluasi secara berkala untuk memastikan bahwa silabus dan capaian
pembelajaran tetap relevan dan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan dunia kerja.
9
peserta didik memastikan bahwa
dan dunia kerja. tujuan
pembelajaran
dapat dicapai
dengan baik. Oleh
karena itu, silabus
harus dievaluasi
dan diperbaiki
secara teratur
untuk memastikan
mereka sesuai agar
tetap sesuai
Silabus yang Beberapa Peluang untuk Tuntutan pasar dapat disimpulkan
memuat materi komponen memperbaiki kerja yang terus bahwa silabus
yang relevan dan silabus, seperti silabus agar berubah dapat memiliki konten
yang relevan dan
sesuai dengan indikator lebih sesuai mempengaruhi
sesuai dengan
perkembangan pencapaian dengan relevansi silabus perkembangan
fisik, sosial, kompetensi, perkembangan dan capaian fisik, sosial,
emosional, materi pokok, ilmu pembelajaran emosional,
intelektual, dan dan kegiatan pengetahuan, dengan intelektual, dan
spiritual siswa. pembelajaran, teknologi, dan kebutuhan dunia spiritual siswa.
Ini terkadang seni. Hal ini kerja. Ancaman Namun, beberapa
bagian silabus,
memungkinkan kurang jelas memungkinkan ini dapat
seperti indikator
pendidik untuk dan tidak pendidik untuk membuat pencapaian
memberikan terukur. Hal ini menyajikan pembelajaran kompetensi, materi
pembelajaran dapat materi yang kurang sesuai pokok, dan
yang sesuai menyulitkan lebih relevan dengan tuntutan kegiatan
dengan pendidik dalam dan mutakhir industri dan pasar pembelajaran,
kebutuhan siswa menyusun kerja terkadang tidak
jelas dan tidak
rencana
terukur, yang dapat
pembelajaran menyulitkan
yang efektif. pendidik dalam
menyusun
kurikulum yang
sesuai dengan
kebutuhan siswa.
Oleh karena itu,
perlu dilakukan
evaluasi dan
perbaikan secara
berkala untuk
memastikan silabus
tetap relevan dan
efektif dalam
mencapai tujuan
pembelajaran.
10
Capaian Capaian Capaian Dengan Perubahan Ada kesimpulan
Pembelajaran pembelajaran pembelajaran memperbaiki kurikulum atau bahwa pencapaian
yang jelas dan yang terlalu capaian kebijakan pembelajaran yang
terukur dapat tinggi atau pembelajaran, pendidikan dapat terukur dan jelas
membantu tidak sesuai dapat mempengaruhi dapat membantu
peserta didik dengan meningkatkan capaian siswa memahami
dalam kemampuan kualitas pembelajaran tujuan
memahami peserta didik pendidikan dan yang telah pembelajaran dan
tujuan dapat mempersiapka disusun menjadi lebih
pembelajaran menimbulkan n peserta didik sebelumnya. termotivasi untuk
dan rasa frustasi untuk Ancaman ini belajar. Namun,
meningkatkan dan kegagalan. menghadapi dapat pencapaian yang
motivasi belajar. Hal ini dapat tantangan masa mengganggu terlalu tinggi atau
Hal ini mengurangi depan. Hal ini konsistensi dan tidak sesuai dengan
memastikan motivasi dan membuka keberlanjutan kemampuan siswa
bahwa peserta kepercayaan peluang untuk pembelajaran dapat
didik memiliki diri peserta meningkatkan menyebabkan
pemahaman didik relevansi dan frustrasi dan
yang baik kualitas kegagalan, yang
tentang apa pembelajaran dapat mengurangi
yang diharapkan motivasi dan
dari mereka kepercayaan diri
siswa.
Pembelajaran yang
lebih baik dapat
meningkatkan
kualitas pendidikan
dan
mempersiapkan
siswa untuk
menghadapi
tantangan masa
depan.
Capaian Capaian Peluang untuk Tuntutan pasar dapat disimpulkan
pembelajaran pembelajaran memperbaiki kerja yang terus bahwa peserta
membantu yang kurang capaian berubah dapat didik dapat
peserta didik relevan dengan pembelajaran mempengaruhi memperoleh
memahami kebutuhan agar lebih relevansi capaian pemahaman yang
tujuan peserta didik sesuai dengan pembelajaran lebih baik tentang
pembelajaran dan tuntutan perkembangan dengan tujuan
dan apa yang perkembangan ilmu kebutuhan dunia pembelajaran dan
harus dipelajari, zaman. Hal ini pengetahuan, kerja. Ancaman meningkatkan
sehingga mereka dapat teknologi, dan ini dapat keinginan mereka
lebih termotivasi membuat seni. Hal ini membuat capaian untuk belajar.
11
untuk belajar. pembelajaran memungkinkan pembelajaran Namun, jika
Hal ini kurang peserta didik kurang sesuai capaian
memastikan bermakna dan untuk pembelajaran tidak
bahwa peserta tidak sesuai mendapatkan sesuai dengan
didik memiliki dengan pengalaman perkembangan
pemahaman kebutuhan belajar yang zaman dan tidak
yang baik peserta didik lebih relevan relevan dengan
tentang tujuan dengan kebutuhan peserta
pembelajaran kebutuhan didik, pembelajaran
zaman dapat menjadi
tidak bermakna .
Pasar kerja yang
terus berubah
menimbulkan
ancaman terbesar
terhadap
pembelajaran.
Tuntutan pasar
kerja ini dapat
menyebabkan
pembelajaran
menjadi kurang
relevan. Akibatnya,
evaluasi dan
perbaikan harus
dilakukan
C. Tabel dalam sumber yang disediakan menyoroti perbedaan antara silabus dan
prestasi pembelajaran. Penting untuk secara teratur mengevaluasi silabus dan
prestasi pembelajaran untuk memastikan relevansinya dengan kebutuhan siswa dan
pasar kerja. Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman (SWOT) dapat
membantu mengidentifikasi area untuk peningkatan kualitas silabus dan
pencapaian pembelajaran. Perbedaan ini dapat timbul karena berbagai faktor,
seperti perubahan kurikulum atau kebijakan pendidikan, ketidakcocokan antara
hasil pembelajaran dan kemampuan siswa, dan silabus yang tidak fleksibel yang
menghambat kreativitas guru dalam menyampaikan konten . Tujuannya adalah
untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan siswa untuk
tantangan masa depan.
Membandingkan Silabus dan Prestasi Pembelajaran berdasarkan Analisis SWOT:
12
- Analisis SWOT menyediakan kerangka kerja untuk membandingkan silabus dan
prestasi pembelajaran. Ini membantu mengidentifikasi kekuatan, seperti silabus
yang terstruktur dan terorganisir dengan baik yang memfasilitasi pengajaran yang
efektif . Ini juga menyoroti kelemahan, seperti kekakuan silabus dan kurangnya
fleksibilitas yang dapat menghambat kreativitas guru . Peluang dapat diidentifikasi
untuk meningkatkan kualitas silabus dan prestasi pembelajaran, sementara
ancaman dapat muncul dari perubahan kurikulum atau kebijakan pendidikan .
Dengan melakukan analisis SWOT, pendidik dapat membuat keputusan
berdasarkan informasi untuk meningkatkan silabus dan prestasi pembelajaran,
menyelaraskannya dengan kebutuhan siswa dan pasar kerja, dan memastikan
pengembangan kompetensi siswa yang holistik .
Catatan: Jawabannya didasarkan pada informasi yang diberikan dalam sumber dan
tidak termasuk pendapat pribadi atau teori dari Bab II.
BAB IV
A. SIMPULAN
Silabus berfungsi sebagai rencana rinci untuk pembelajaran, menguraikan
kompetensi inti, materi pembelajaran, kegiatan, metode penilaian, dan alokasi
waktu.
13
Capaian Pembelajaran mewakili tingkat kompetensi yang harus dicapai
siswa selama setiap fase perkembangan mereka. Mereka menyediakan kerangka
kerja untuk menentukan tingkat kualifikasi, menetapkan standar, membimbing
pengembangan kurikulum, dan menentukan kriteria penilaian.
Pengembangan capaian pembelajaran melibatkan identifikasi dengan jelas
hasil yang diharapkan bagi siswa dalam kurikulum, merancang kurikulum dan
strategi pengajaran, dan menerapkan peluang belajar untuk memastikan
keberhasilan. Capaian pembelajaran mendorong pergeseran dari metode
pengajaran yang berpusat pada guru ke yang berpusat pada siswa, mempromosikan
perubahan dalam lingkungan belajar kelas dan praktik penilaian.
Silabus dan capaian pembelajaran merupakan komponen penting dari
kurikulum, memberikan panduan untuk pengajaran dan pembelajaran yang efektif.
Mereka berkontribusi pada organisasi sistematis pengalaman belajar dan
penguasaan kompetensi inti.
B. SARAN
1. Meningkatkan kesiapan guru dan sekolah untuk menghadapi tantangan yang
mungkin muncul selama pelaksanaan Kurikulum Merdeka dengan memberikan
pelatihan dan dukungan yang memadai.
2. Menyediakan sumber belajar yang memadai untuk mendukung pelaksanaan
Kurikulum Merdeka dengan mempertimbangkan kebutuhan dan lingkungan
belajar peserta didik.
3. Meningkatkan evaluasi dan pengawasan dalam pelaksanaan Kurikulum
Merdeka untuk memastikan bahwa pencapaian pembelajaran yang
diharapkan tercapai.
Daftar pustaka
Mulyasa, H. (2013). Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:
PT Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. (2013). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media
Group.
Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013).
Panduan Penyusunan Silabus. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
14
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. (2022).
Capaian Pembelajaran. Jakarta: Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Republik Indonesia.
Mulyasa, E. (2022). Capaian Pembelajaran: Konsep dan Implementasi. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Trianto. (2022). Capaian Pembelajaran: Konsep dan Implementasi dalam Kurikulum
Merdeka. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Mursal.Y (2023) capaian pembelajaran dan persiapan pebelajaran ( guru SMAN
1Ampek Angkek) diakses dari https://www.sman1ampekangkek.sch.id/blog/capaian-
pembelajaran-dan-persiapan-pembelajaran/
Nadira Aulia.dkk (2023) Analisis Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2023Vol. 3(1),14-
20.
I Putu Widyanto dkk.(2020) Implementasi Perencanaan Pembelajaran vol.4(2),19-21
Cici Sephia.dkk. “Analisis Perbedaan Model Pembelajaran Kurikulum 2013 dan
Kurikulum Prototype 2022 Berbasis Buku Panduan Guru Sekolah Dasa”vol 18,no
1,2021,p.607, Universitas Nusantara PGRI Kediri,.accessed 02.November.2023.
Mursal.Y (2023) capaian pembelajaran dan persiapan pebelajaran ( guru SMAN
1Ampek Angkek) diakses dari https://www.sman1ampekangkek.sch.id/blog/capaian-
pembelajaran-dan-persiapan-pembelajaran/ Sumber Referensi
Amongguru(2019) Pengertian Silabus, Fungsi, Komponen, dan Prinsip
Pengembangannya.
Diakses dari https://www.amongguru.com/pengertian-silabus-fungsi-komponen-dan-
prinsip-pengembangannya/.
15