Anda di halaman 1dari 9

Tugas Makalah:

SEJARAH PERKEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA

OLEH

NAMA : MELFIN
STAMBUK : A1K1 19 045

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema
“Sejarah Perkembangan Kurikulum di Indonesia” Makalah ini diajukan untuk
memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Perencanaan Pembelajaran.
Walaupun demikian, dalam menyelesaikan makalah ini, saya menghadapi
kendala tetapi ataas bantuan dari berbagai pihak, akhirnya makalah ini Insya Allah
dapat diselesaikan.

Saya menyadari sepenuhnya dalam pembuatan makalah ini masih jauh


dari kesempurnaan, bak pepatah tak ada gading yang tak retak. Oleh karena itu
kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dalam diskusi
dikelas nanti dan tentunya masukan dan bimbingan dari pengampu mata kuliah
perencanaan pembelajaran itu sendiri yaitu Dr Hunaidah, M.Si agar sekiranya
tugas ini bias menjadi lebih baik meskipun jauh dari kata kesempurnaan, karena
hanya Allah Swt maha pemilik kesempurnaan. Akhir kata kami ucapkan terima
kasih.

Kendari, 10 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
SEJARAH PENGEMBANGAN KURIKULUM DI INDONESIA
1. Kurikulum KBK (2004)
2. Kurikulum KTSP (2006)
3. Kurikulum 2013
BAB III PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada dasarnya, perkembangan kurikulum di Indonesia berpijak dari
sejarah perkembangan pendidikan di Indonesia itu sendiri. Secara formal,
sejak zaman belanda terdapat sekolah dan artinya kurikulum juga sudah
ada. Pada zaman belanda, pelaksanaan kurikulum pendidikan dan
persekolahan diwarna dengan misi penjajahan belanda. Begitu juga dengan
kurikulum zaman jepang, dapat dikatakan bahwa keberadaan atau tujuan
pendidikan pada zaman ini adalah untuk menciptakan sumber daya
manusia yang dapat membantu misi penjajahan. Belanda, misalnya
memanfaatkan pribumi untuk mengeruk kekayaan alam secara optimal
mungkin, sedangkan jepang yang dikenal dengan Asia Timur Raya,
memanfaatkan pribumi untuk misinya dalam peperangan (Hamalik,
1990:123).
Setelah indonesia memproklamasikan kemerdekaannya pada 17
Agustus 1945, pendidikan di tanah air terus berkembang, termasuk dalam
hal perhatian pemerintah dalam perkembangan kurikulum.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah Sejarah perkembangan kurikulum di Indonesia sejak awal
kemerdekaan sampai sekarang?

C. Tujuan
Mengetahui Sejarah Perkembangan kurikulum di Indonesia sejak awal
kemerdekaan sampai sekarang
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH PERKEMBAGAN KURIKULUM DI INDONESIA

1. Kurikulum KBK (2004)


Secara singkat dengan KBK ini ditekankan agar siswa yang mengikuti
pendidikan di sekolah memiliki kompetensi yang diinginkan. Kompetensi
merupakan perpaduan antara pengetahuan, keterampilan, nilai serta sikap
yang ditunjukkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak (Mulyasa, E.,
2010:37). Sehingga KBK diharapkan dapat mengembangkan pengetahuan,
pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat siswa agar dapat
melakukan sesuatu dalam bentuk keterampilan, tepat, dan berhasil dengan
penuh tanggung jawab (Syahril, 2016: 8).
Sebagai pengganti kurikulum 1994 adalah kurikulum 2004, yang
disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Suatu program
pendidikan berbasis kompetensi harus mengandung tiga unsur pokok,
yaitu: pemilihan kompetensi yang sesuai; spesifikasi indikator-indikator
evaluasi untuk menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi; dan
pengembangan pembelajaran. KBK memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal, berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan
keberagaman. Kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan dan
metode yang bervariasi, sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga
sumber belajar lainnya yang memenuhi unsur edukatif. Penilaian
menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan atau
pencapaian suatu kompetensi. Struktur kompetensi dasar KBK ini dirinci
dalam komponen aspek, kelas dan semester. Keterampilan dan
pengetahuan dalam setiap mata pelajaran, disusun dan dibagi menurut
aspek dari mata pelajaran tersebut. Pernyataan hasil belajar ditetapkan
untuk setiap aspek rumpun pelajaran pada setiap level (Alhamuddin, 2014:
5-6).
Perumusan hasil belajar adalah untuk menjawab pertanyaan, “Apa
yang harus siswa ketahui dan mampu lakukan sebagai hasil belajar mereka
pada level ini?”. Hasil belajar mencerminkan keluasan, kedalaman, dan
kompleksitas kurikulum dinyatakan dengan kata kerja yang dapat diukur
dengan berbagai teknik penilaian. Setiap hasil belajar memiliki
seperangkat indikator. Perumusan indikator adalah untuk menjawab
pertanyaan, “Bagaimana kita mengetahui bahwa siswa telah mencapai
hasil belajar yang diharapkan?”

2. Kurikulum KTSP (2006)


Pelaksanaan KBK masih dalam uji terbatas, namun pada awal tahun
2006, uji terbatas tersebut dihentikan. Dan selanjutnya dengan terbitnya
permen nomor 24 tahun 2006 yang mengatur pelaksanaan permen nomor
22 tahun 2006 tentang standar isi kurikulum dan permen nomor 23 tahun
2006 tentang standar kelulusan, lahirlah kurikulum 2006 yang pada
dasarnya sama dengan kurikulum 2004. Perbedaan yang menonjol terletak
pada kewenangan dalam penyusunannya, yaitu mengacu pada jiwa dari
desentralisasi sistem pendidikan. Pada kurikulum 2006, pemerintah pusat
menetapkan standar kompetensi dan kompetensi dasar, sedangkan sekolah
dalam hal ini guru dituntut untuk mampu mengembangkan dalam bentuk
silabus dan penilaiannya sesuai dengan kondisi sekolah dan daerahnya.
(Alhamuddin, 2014: 4).
Hasil pengembangan dari semua mata pelajaran, dihimpun menjadi
sebuah perangkat yang dinamakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Penyusunan KTSP menjadi tanggung jawab sekolah di bawah
binaan dan pemantauan dinas pendidikan daerah dan wilayah setempat.

3. Kurikulum 2013
Tema utama kurikulum 2013 adalah menghasilkan insan Indonesia
yang produktif, kreatif, inovatif, afektif, melalui pengamatan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi. Untuk mewujudkan hal
tersebut, dalam implementasi kurikulum, guru dituntut secara profesional
merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna, mengorganisir
pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan
prosedur pembelajaran dan pembentukan (Alhamuddin, 2014: 7).
Pemerintah melakukan pemetaan kurikulum berbasis kompetensi yang
pernah diujicobakan pada tahun 2004 (curriculum based competency).
Kompetensi dijadikan acuan dan pedoman bagi pelaksanaan pendidikan
untuk mengembangkan berbagai ranah pendidikan; pengetahuan,
keterampilan, dan sikap dalam seluruh jenjang dan jalur pendidikan,
khususnya pada jalur pendidikan sekolah. Kurikulum 2013 berbasis
kompetensi memfokuskan pada pemerolehan kompetensi-kompetensi
tertentu oleh peserta didik (E.Mulyasa, 2013: 68).
Oleh karena itu, kurikulum ini mencakup sejumlah kompetensi dan
seperangkat tujuan pembelajaran yang dinyatakan sedemikian rupa,
sehingga pencapaianya dapat diamati dalam bentuk perilaku atau
keterampilan peserta didik sebagai suatu kriteria keberhasilan. Kegiatan
pembelajaran perlu diarahkan untuk membantu peserta didik menguasai
sekurangkurangnya tingkkat kompetensi minimal, agar mereka dapat
mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan. Sesuai dengan konsep
belajar tuntas dan pengembangan bakat. Setiap peserta didik harus diberi
kesempatan untuk mencapai tujuan sesuai dengan kemamapuan dan
kecepatan belajar masing-masing.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasca kemerdekaan, kurikulum pendidikan nasional telah mengalami
perubahan, dan Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari
terjadinya perubahan sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam
masyarakat berbangsa dan bernegara. pengembangan kurikulum sebenarnya
merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia. Ia sebagai instrument yang membantu praktisi pendidikan untuk
memenuhi kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat.
Pengembangan kurikulum merupakan alat untuk membantu guru melakukan
tugasnya mengajar dan memenuhi kebutuhan masyarakat. kurikulum
merupakan salah satu alat untuk membina dan mengembangkan siswa
menjadi manusia yang bertakwa, kepada Allah SWT, berakhlak mulia, sehat,
cerdas, berilmu, cakap, kreatif dan mampu menjadi warga Negara yang
bertanggung jawab.

B. Saran
Makalah ini tentu masih mempunyai banyak kekurangan dan kesalahan,
karena itu kepada para pembaca untuk berkenan menyumbangkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi bertambahnya wawasan kami di bidang
ini. Akhirnya kepada Allah jualah kami memohon taufik dan hidayah.
Semoga usaha kami ini mendapat manfaat yang baik, serta mendapat ridho
dari Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.
DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Idi. 2014. Pengembangan Kurikulum (Teori dan Praktek). Jakarta : PT


Raja Grafindo

Alhamuddin. 2014. Sejarah Kurikulum di Indonesia (Studi Analisis kebijakan


Pengembangan Kurikulum). Bandung : Universitas Islam Bandung

E.Mulyasa. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung:


PT.Remaja Rosdakarya.

Irfan Hasbilah. 2014. Sejarah Kurikulum Indonesia. di unduh pada tanggal


19/09/2016 di https://www.academia.edu/18175594

Syahril. 2016. Sejarah dan Dinamika Perkembangan Kurikuum di Indonesia. di


unduh pada tanggal 20/09/2016 di https://www.academia.edu/9195382

Anda mungkin juga menyukai