Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan
sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut
berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor
160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai
lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia
persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang
diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan
hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat
beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang
tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan
nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada
Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis
dikaitkan dengan karakteristik mata pelaajaran; (2) terindikasi adanya
inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi
maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen
kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format
penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan
kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya
pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelerasan dan
perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta
didik. Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras
antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus,
perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan antara SKL, KI, KD,
pembelajaran, penilaian, dan buku teks. Perbaikan tersebut pada tahun
2017 disesuaikan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK adalah gerakan pendidikan di
bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter

1
peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga dengan melibatkan dan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga,
dan masyarakat sebagai gerakan nasional revolusi mental (Pasal 1 ayat [1]).
PPK mengedepankan lima nilai utama karakter yaitu religiositas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. Penguatan lima
nilai karakter tersebut akan dapat mendorong peserta didik untuk memiliki
keterampilan Abad 21 yang dibutuhkan dalam meniti kehidupan, seperti
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving), keterampilan berkolaborasi (collaboration skills),
keterampilan berkreasi (creativities skills), dan keterampilan berkomunikasi
(communication skills).
Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip
perbaikan kurikulum sebagai berikut:
1. Keselarasan (Alignment) Antara dokumen SKL, KI, KD, Buku Teks
Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari
aspek kompetensi lingkup materi, nilai-nilai karakter, literasi dan
keterampilan Abad 21.
2. Mudah Dipelajari (Learnable) Lingkup Kompetensi dan Materi yang
dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan
tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan (Teachable) Lingkup Kompetensi dan Materi yang
dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya
belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran, karakteristik
kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan, sehingga dapat
menguatkan karakter dan meningkatkan keterampilan Abad 21 pada
peserta didik.
4. Terukur (Measurable) Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur
melalui indikator yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk dipelajari (Worth to be learn) Kompetensi dan materi yang
diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik sebagai bekal
kehidupan.

2
Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka
diperlukan beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat yang berkaitan dengan
pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya. Untuk
membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 tersebut,
maka LPMP Jawa Barat sebagai UPT kementrian melakukan program
pendampingan kurikulum 2013 bagi guru sasaran yang terlibat langsung
dalam proses pendidikan. Untuk memelihara dan meningkatkan
kesinambungan pemahaman dan ketersediaan sumber daya pendidikan
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di masing-masing satuan pendidikan.
Pendampingan Kurikulum 2013 adalah proses pemberian bantuan
penguatan pemahaman dan pelaksanaan Kurikulum 2013 di satuan
pendidikan yang dilakukan oleh tim pendamping kepada guru sasaran agar
tahu, mau dan mampu menerapkan pembelajaran di sekolah. Pendampingan
menjadi alat pemberdayaan dan pengembangan personal yang ampuh dan
efektif dalam membantu seseorang mengembangkan karirnya. Dengan
pendampingan Kurikulum 2013, akan meningkatkan kompetensi dan
penyiapan implementasi Kurikulum 2013.
Pendampingan Kurikulum 2013 diselenggarakan dengan melibatkan
peran serta Direktoran Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Dinas
Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab./Kota, LPMP, sekolah Induk
Klaster, dan sekolah anggota klaster dengan peran/tugas masing-masing
agar semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pendampingan
tersebut dapat menjalankan peran/tugasnya dengan baik.
SDN 213 Babakan Ciparay ditunjuk oleh Dinas Pendidika Kota
Bandung sebagai Sekolah Induk Klaster untuk memudahkan pelaksanaan
Pendampingan Pelaksana kurikulum 2013.

B. Dasar Hukum
Kegiatan Implementasi Kurikulum 2013 secara utuh berlandaskan
pada ketentuan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.

3
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun
2006 dan Kurikulum 2013
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
danDirekturJenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor
7915/D/KP/2014 Tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum pendampingan implementasi Kurikulum 2013
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pembelajaran di
sekolah Sasaran Kurikulum 2013 berdasarkan konsep dan kebijakan
Kurikulum 2013.
2. Tujuan khusus
Secara khusus pendampingan memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Memperluas sasaran dan meningkatkan pemahaman substansi
Kurikulum 2013 untuk warga sekolah;
2) Meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan Kurikulum 2013
di sekolah;
3) Menggerakan ekosistem sekolah dalam melaksanakan Kurikulum
2013;
4) Memantapkan kemampuan guru dalam pembelajaran kurikulum
2013 yang terintegrasi dalam Penguatan Pendidikan Karakter

4
(PPK), Literasi dan Penyusunan Soal Ujian Berstandar Nasional
(USBN).

D. Hasil Yang Diharapkan


1. Tersosialisasikannya kurikulum mulai dari : dinamika
perkembangan kurikulum berdasarkan SKL, KI, KD, Silabus,
Pedoman pembelajaran tematik, dengan berbagai pendekatan
sampai dengan strategi pelaksanaan kurikulum 2013 kepada
seluruh warga sekolah;
2. Terlaksananya kurikulum 2013 sesuai dengan filosofi, konsep,
kaidah, prinsip, makna dan proseduryang tercakup dalam elemen
perubahan kurikulum berdasarkan SKL, KI dan KD;
3. Tersusunnya Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
berdasarkan karakteristik dan tuntutan kurikulum 2013;
4. Meningkatnya keterampilan guru dalam menguasai dan mampu
menyajikan integrasi materi pelatihan tahun 2018 meliputi
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Literasi dan Penyusunan Soal
Ujian Berstandar Nasional (USBN);
5. Terlaksananya budaya pembelajaran yang terintegrasi dengan
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), Literasi dan Penyusunan Soal
Ujian Berstandar Nasional (USBN).

E. Sasaran
Sasaran peserta pendampingan kurikulum 2013 tahun 2018 di induk
klaster SDN 213 Babakan Ciparay adalah (13) sekolah dengan 13 orang guru
Kelas 1 dan 13 orang Guru Kelas 4 dan 13 guru mata pelajaran PAI.
No Sekolah sasaran NPSN Ket.
1 SDN 213 BABAKAN CIPARAY 20245008 Induk Klaster
2 SDN 058 BABAKAN CIPARAY 20245014 Anggota
3 SDN 059 CIRANGRANG 20245025 Anggota
4 SDN 126 BABAKAN 20244995 Anggota
5 SDN 144 SITUGUNTING 20245089 Anggota

5
No Sekolah sasaran NPSN Ket.
6 SDN 227 MARGAHAYU UTARA 20245046 Anggota
7 SDN 236 BABAKAN CIPARAY 20245001 Anggota
8 SDN 237 KOPO ELOK 20245044 Anggota
9 SDN 118 TANJUNG 20244990 Anggota
10 SDN 147 CITARIP BARAT 20244969 Anggota
11 SD AL BAROKAH 20219528 Anggota
12 SD CAHAYA PELITA 20219603 Anggota
13 SD ATTAZHIMIYAH 20219538 Anggota
*) coret yang tidak perlu

6
BAB II
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013

A. Pengertian
a. Pendampingan
Pendampingan adalah pemberian bimbingan teknis penguatan
implementasi Kurikulum 2013 oleh Instruktur Kabupaten/Kota
sebagai petugas pendamping kepada Guru Sasaran dari Sekolah
Sasaran Kurikulum 2013 pada saat melaksanakan pembelajaran di
sekolah.
b. Pendamping
Pendamping adalah Instruktur Kabupaten/Kota, Instruktur Provinsi,
Instruktur Nasional, dan Narasumber Nasional pelatihan Kurikulum
2013 yang memenuhi persyaratan sebagai petugas pendamping
implementasi Kurikulum 2013.
c. Guru Sasaran
Guru Sasaran adalah guru kelas I, IV, VII, dan X yang mendapat
pendampingan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di
sekolah.
d. Sekolah Induk Klaster
Sekolah Induk Klaster adalah Sekolah yang mengoordinasikan
pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 dalam
satu klaster.
e. Sekolah Anggota Klaster
Sekolah Anggota Klaster adalah Sekolah yang mulai melaksanakan
Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2017/2018 yang
dikelompokkan dalam satu klaster.

B. Prinsip Pendampingan
Pendampingan dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut.
a. Profesional yaitu bahwa hubungan yang terjadi antara Pendamping
dan Guru Sasaran dalam upaya peningkatan kemampuan profesional

7
dan bukan atas dasar hubungan, personal serta dilakukan dengan
kriteria dan prosedur keahlian.
b. Kolegial yaitu hubungan kesejawatan antara Pendamping dan Guru
Sasaran yang memiliki kedudukan setara. Kegiatan ini dilakukan
dengan pendekatan dan iklim kesejawatan antara Pendamping dan
Guru Sasaran.
c. Sikap Saling Percaya yaitu Guru Sasaran percaya kepada Pendamping
bahwa informasi, saran, dan contoh yang diberikan sesuai yang
dikehendaki Kurikulum 2013. Selain itu Pendamping percaya bahwa
Guru Sasaran akan melaksanakan informasi, saran terkait dengan
implementasi Kurikulum 2013. Kegiatan dilakukan dengan saling
menghormati dan bertanggungjawab.
d. Berkelanjutan yaitu hubungan profesional yang terjadi antara
Pendamping dan Guru Sasaran berkelanjutan setelah Pendamping
secara fisik berada di sekolah, dilanjutkan melalui e-mail, sms, atau
sarana komunikasi lain yang tersedia. Kegiatan dilakukan secara
terencana, terus-menerus, dan semakin meningkat.

C. Petugas Tim Pendamping


Petugas Tim Pendamping Kurikulum 2013 adalah Instruktur
Kabupaten/Kota, Instruktur Provinsi, Instruktur Nasional, dan
Narasumber Nasional pelatihan Kurikulum 2013 yang memenuhi
persyaratan sebagai petugas instruktur pendamping implementasi
Kurikulum 2013.
Tugas Pendamping antara lain :
a. Membangun empati dan hubungan baik dengan komunitas sekolah.
Tugas ini dimaksudkan untuk membangun komunikasi awal sebelum
proses pendampingan dilakukan dengan maksud agar tidak
Instrukturbul resistensi pada guru yang akan didampingi. Memberikan
penjelasan bahwa tugas pendampingan bukan untuk mengevaluasi
proses, melainkan untuk memperkuat pemahaman guru terhadap
konsep dan pelaksanaan Kurikulum 2013. Penjelasan ini perlu

8
diberikan agar proses pendampingan tidak menimbulkan masalah
baru (ketegangan).
b. Mengamati proses pembelajaran berdasarkan konsep dan semangat
Kurikulum 2013 untuk dapat mengetahui problematika yang muncul
dan membutuhkan penguatan serta menginventarisasi keunggulan
proses pembelajaran.
c. Mendiskusikan hasil pengamatan proses pembelajaran, memberikan
bimbingan, dan memberikan solusi atau menunjukkan contoh-contoh
baik pada kegiatan pembelajaran tersebut. Diskusi bukan untuk
mencari kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian, tetapi
untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan
pelaksanaan sekaligus penguatan proses pembelajaran dan penilaian
sesuai Kurikulum 2013. Model diskusi dipilih karena tidak
mengesankan menggurui atau adanya superioritas dan inferioritas.
d. Pendamping dan guru sasaran melakukan refleksi atas proses
pembelajaran dan penilaian telah dilakukan. Refleksi diperlukan untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan
Kurikulum 2013 dan upaya pemecahannya. Pendamping tidak
memperlemah semangat pendidik yang didampingi tetapi memperkuat
dengan memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep
Kurikulum 2013.

D. Tahapan Pendampingan
Pelaksanaan pendampingan di sekolah sasaran Kurikulum 2013 tahun
2017 dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. In service learning (in) di Induk Klaster
Kegiatan In merupakan pertemuan unsur sekolah dalam satu
klaster dan Instruktur Pendamping untuk membahas proses dan
persiapan On the job learning (on) disetiap sekolah pola
pelaksanakan In-1 dapat diarahkan dalam bentuk Forum Group
Discussion (FGD). Pelaksanaan kegiatan in dikoordinasikan oleh
sekolah Induk Klaster yang dibiayai dari dana Bantuan Pemerintah
yang diterima sekolah Induk Klaster.

9
Pelaksanaan in di Induk Klaster sebagai berikut:

1) Tujuan
a) Mengidentifikasi praktik-praktik baik yang dilakukan setiap
sekolah dalam satu klaster yang dapat diadopsi sekolah lain;
b) Mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di setiap
sekolah dalam satu klaster untuk dicari solusi bersama;
c) Merencanakan agenda kegiatan yang akan dilaksanakan
pada kegiatan on.
2) Waktu dan Tempat
Kegiatan in dilaksanakan selama 2 hari bertempat di Sekolah
Induk Klaster atau Sekolah lain yang ditetapkan bersama.
3) Fasilitator, Panitia dan Peserta
a. Narasumber eselon : 1 (satu) orang berasal dari unsur
Kepala Dinas/Kabid/ Kasi dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota/Dinas Pendidikan Provinsi.
b. Fasilitator : Narasumber in adalah Instruktur Pendamping
(NN/IN/IP/IK)
c. Kepanitiaan : 1 orang Penanggung Jawab dan 2 orang
anggota panitia
d. Peserta : Peserta in adalah Kepala sekolah dan perwakilan 1
guru induk dan anggota klaster, dan Instruktur pendamping
4) Struktur Program
a) Jenjang SD

Jumlah
No Materi
1 JP @ 60 Menit
Pembukaan dan Kebijakan
1 2
Kurikulum 2013
Penjelasan Tujuan dan Teknis
2 1
Pendampingan Kurikulum 2013
3 Manajemen Sekolah 2
4 Penguatan Pendidikan Karakter 2
5 Penguatan dan Literasi 2

10
Jumlah
No Materi
1 JP @ 60 Menit
Pemutaran Film Pembelajaran
6 2
dan Diskusi
Simulasi Pelaksanaan
Pembelajaran dan Penilaian
7 1
(Integrasi PPK, Literasi, HOTS)
dan Refleksi)
Penyusunan Panduan: Jadwal
ON Pendampingan, sasaran
8 2
pendampingan, Skenario
kegiatan

Jumlah 14

2. On the Job Learning (Kunjungan Instruktur Pendamping ke


Sekolah)
Kegiatan On the job learning merupakan kunjungan Instruktur
pendamping (sesuai guru kelas dan guru mata pelajaran) ke sekolah
selama 2 hari untuk memberikan bimbingan teknis kepada guru dalam
pembelajaran Kurikulum 2013 di sekolah.

Alur kegiatan pendamping ON sebagai berikut :

Diskusi dan
Pengamatan Diskusi
Temu Awal Perbaikan
Dokumen/Proses
Pembelajaran

Langkah kegiatan yang dilakukan Instruktur pendamping pada


pendampingan On meliputi:

1) Temu awal

Temu awal dilakukan antara Instruktur Pendamping dengan kepala


sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru sasaran. Kegiatan ini
dilaksanakan untuk membangun empati dengan komunitas sekolah.

11
Pada kesempatan ini Instruktur pendamping memperkenalkan diri
sambil menunjukkan surat tugas, dan menjelaskan tujuan,
mekanisme, prosedur, dan jadwal pendampingan. Perlu dijelaskan
bahwa pendampingan bukan untuk mengevaluasi proses, melainkan
untuk memperkuat pelaksanaan pembelajaran. Penjelasan ini
disampaikan agar proses pendampingan tidak menimbulkan
masalah baru (ketegangan) tetapi untuk menciptakan kondisi yang
kondusif untuk belajar.

2) Observasi pembelajaran
Instruktur Pendamping bersama guru sasaran melakukan
pengamatan/ observasi dokumen dan aktivitas guru sasaran
sebelum, selama dan setelah pembelajaran berlangsung. Pada
observasi pembelajaran setiap guru pendamping minimal
melakukan 1 (satu) kali observasi pembelajaran per hari terhadap
guru mata pelajaran/ guru kelas sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu. Selanjutnya menganalisis hasil panduan pengamatan
berdasarkan konsep pembelajaran pada Kurikulum 2013. Langkah
observasi pembelajaran ini sebagai berikut:
a. Pra-observasi yaitu pertemuan awal pendamping dengan guru
yang didampingi untuk mencermati hasil analisis, RPP, media
pembelajaran, buku, nilai dan perangkat pembelajaran lainnya.

b. Pelaksanaan observasi pembelajaran:


 mengambil posisi yang tidak menghalangi proses
pembelajaran;
 mengamati pengelolaan kelas, proses pembelajaran secara
utuh sambil mencocokkan dengan RPP, pendayagunaan
bahan ajar berbasis TIK dan non TIK;
 tidak mengganggu proses pembelajaran dan tidak melakukan
interupsi selama proses pembelajaran berlangsung;
 mencatat hal-hal penting yang terkait dengan proses
pembelajaran;

12
c. Refleksi hasil observasi yaitu diskusi pendamping dengan guru
sasaran tentang pelaksanaan pembelajaran. Bila ada
pemahaman yang kurang jelas terhadap konsep Kurikulum
2013, misalnya tentang model pembelajaran dengan pengelolaan
kelas, pembuatan RPP, dan model penilaian dapat diperjelas
dalam diskusi tersebut. Diskusi bukan untuk mencari
kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian, tetapi
untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan
implementasi Kurikulum 2013 sekaligus penguatan proses
pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum 2013. Model
diskusi dipilih agar tidak terkesan menggurui atau adanya
superioritas dan inferioritas. Kegiatan yang dilakukan
pendamping:
 memberi kesempatan guru sasaran untuk merefleksi
pembelajaran yang baru dilakukan;
 menyampaikan hal-hal positif yang menjadi kelebihan
pembelajaran yang dilakukan guru dan memberi apresiasi
kepada guru;
 menggali ide guru terkait pelaksanaan pembelajaran melalui
pertanyaan yang memotivasi dengan tidak menggunakan
bahasa yang menyudutkan guru;
 memberi kesempatan kepada guru untuk memberikan
klarifikasi/jawaban/respon tanpa merasa tertekan;
 tidak memberi penilaian baik atau buruk terhadap kinerja
guru;
 mencatat kesepakatan tindak lanjut perbaikan;
 menarik kesimpulan hasil observasi.
3) Temu Akhir
Temu akhir dilakukan Instruktur pendamping dengan kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru sasaran. Pada
kesempatan ini Instruktur pendamping:

13
 menginformasikan hasil pendampingan, kelebihan dan
kekurangan/kendala dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013;
 mengajukan saran/usulan solusi peningkatan kualitas
implementasi Kurikulum 2013 dari berbagai aspek;
 menginformasikan rencana tindak lanjut.

Tugas Instruktur Pendamping pada On the job learning


sebagai berikut:

1) Menyusun agenda kegiatan selama 1 hari berdasarkan


kesepakatan dengan pihak sekolah.
2) Mengisi biodata Instruktur pendamping.
3) Mengisi daftar hadir.
4) Mengisi jurnal kegiatan On
5) Melakukan pengamatan proses/kondisi dan memberikan
umpan balik terhadap hasil pengamatan materi pokok:
Analisis Dokumen SKL, KI-KD dan Pedoman Mata Pelajaran,
Analisis Materi dalam Buku Pelajaran, Analisis Penerapan
Model Pembelajaran, Analisis Penilaian Hasil Belajar, RPP,
Praktik Pembelajaran dan Penilaian, Review Hasil Praktek
dan Praktek Pengolahan dan Pelaporan Penilaian Hasil
belajar
6) Melakukan pengamatan proses/kondisi hasil perbaikan.
7) Identifikasi keberhasilan dan permasalahan guru dalam
mengimplementasikan Kurikulum 2013 yang terjadi selama
On
8) Mengidentifikasi permasalahan petugas dalam
melaksanakan pendampingan On

14
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013

A. Pelaksanaan in service learning di Induk Klaster


1. Waktu dan Tempat
Pelaksanaan in service learning di induk klaster Pendampingan
Kurikulum 2013 di SDN 213 Babakan Ciparay akan dilaksanakan
pada :
a. Hari / Tanggal : 13-14 Juli 2018
b. Tempat : SDN 213 Babakan Ciparayy

2. Struktur Program dan Jadwal


Struktur Program

Jumlah JP 1 Kode
No Materi JP @ 60 Menit kelas
1 Pembukaan dan Kebijakan Kurikulum
2 A
2013
2 Penjelasan Tujuan dan Teknis
1 B
Pendampingan Kurikulum 2013
3 Manajemen Sekolah 2 C
4 Penguatan Pendidikan Karakter 2 D
5 Penguatan dan Literasi 2 E
6 Pemutaran Film Pembelajaran dan
2 F
Diskusi
7 Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Integrasi PPK, Literasi, HOTS) 1 G
dan Refleksi)
8 Penyusunan Panduan: Jadwal ON
Pendampingan, sasaran pendampingan, 2 H
Skenario kegiatan
Jumlah 14

15
Jadwal kegiatan sebagai berikut:
Hari Pertama Hari Kedua
No. Waktu Tanggal 24 Juli Tanggal 25
2018 Juli 2018
1 07.00 - 08.00 A E

2 08.00 - 09.00 A E

3 09.00 – 10.00 B F

10.00 - 10.15
3 10.15 – 11.15 C F

4 11.15 - 12.15 C G

12.15 - 13.00
6 13.00 - 14.00 D H

7 14.00 - 15.00 D H

3. Narasumber, Panitia dan Peserta


a. Narasumber Eselon
No Nama Unit Kerja
1 DENI KURNIADI, S.Pd., Dinas Pendidikan Kota Bandung
MM.Pd.

b. Narasumber Lokal
No Nama Unit Kerja

1 Dinas Pendidikan Kota Bandung


Drs. Momon, M.M.Pd.
2 Dra. Enok Sutarsih, Dinas Pendidikan Kota Bandung
M.M
3 Dinas Pendidikan Kota Bandung
SITI FARIDAH, S.Ag

c. Panitia
No Nama Unit Kerja
1 SUGANDI Penanggungjawab
3 KUSTANDI Anggota
4 JUARIAH Anggota

d. Peserta
No Nama Unit Kerja Jabatan

1 SDN 213 BABAKAN


HENI ROHAENI GURU KELAS 4
CIPARAY
2 SDN 213 BABAKAN
TIKA KARTINAH GURU KELAS 2
CIPARAY

16
No Nama Unit Kerja Jabatan

3 SDN 058 BABAKAN


SUNARYA KEPALA SEKOLAH
CIPARAY
4 SDN 058
LILIS KOMALAWATI GURU KELAS 1
CIRANGRANG
5 SDN 059
ADE SUPRIATNA KEPALA SEKOLAH
CIRANGRANG
6 SDN 059
TITIK SUMARNI GURU KELAS 1
CIRANGRANG
7 ALI NURDIN SDN 126 BABAKAN KEPALA SEKOLAH

8 ENI MURDIATI SDN 126 BABAKAN GURU KELAS 1

9 SDN 144
OLEH SOLEH KEPALA SEKOLAH
SITUGUNTING
10 SDN 144
MIMIN MARYANTI GURU PAI
SITUGUNTING

11 SDN 227
HERTINA KEPALA SEKOLAH
MARGAHAYU UTARA

12 SDN 227
LISTIANTI GURU KELAS 1
MARGAHAYU UTARA

13 SDN 236 BABAKAN


SARI NENGSIH GURU KELAS 1
CIPARAY
14 SDN 236 BABAKAN
NURUL KAMILAH GURU PAI
CIPARAY
15 SDN 237 BABAKAN
KIKI RUKIYAH KEPALA SEKOLAH
CIPARAY
16 SDN 237 BABAKAN
IKAH KARTIKA GURU KELAS 4
CIPARAY
17 MUNIR SETIAWAN SDN 118 TANJUNG KEPALA SEKOLAH

18 TINA MARLINA SDN 118 TANJUNG GURU KELAS 1

19 SDN 147 CITARIP


LILIS SUPRIATIN GURU KELAS 1
BARAT
20 SDN 147 CITARIP
TUTI SUGINI GURU KELAS 1
BARAT
21 YEYET SETIA MULYA SD AL BAROKAH KEPALA SEKOLAH

22 MERRY DERAWATI SD AL BAROKAH GURU KELAS 1

23 HERI HERYANA SD CAHAYA PELITA KEPALA SEKOLAH

24 ROSNANINGSIH SD CAHAYA PELITA GURU KELAS 4

25 IKA ROSTIKA SD ATTAZHIMIYAH KEPALA SEKOLAH

26 INTAN WIDIYANA SD ATTAZHIMIYAH GURU KELAS 1

B. Pelaksanaan On The Job Learning


Waktu pelaksanaan kegiatan on akan dilaksanakan dari bulan Juli
s.d. bulan Nopember tahun 2018 dengan komposisi pendampingan sebagai
berikut :

17
1. Panitia ON
No. Nama Unit Kerja Tempat Pendampingan

1 KUSTANDI SDN 213 BABAKAN CIPARAY SDN 213 BABAKAN CIPARAY


2 SUNARYA SDN 058 BABAKAN CIPARAY SDN 058 BABAKAN CIPARAY
3 ADE SUPRIATNA SDN 059 CIRANGRANG SDN 059 CIRANGRANG
4 ALI NURDIN SDN 126 BABAKAN SDN 126 BABAKAN
5 OLEH SOLEH SDN 144 SITUGUNTING SDN 144 SITUGUNTING
6 HERTINA SDN 227 MARGAHAYU UTARA SDN 227 MARGAHAYU UTARA
7 SUGANDI SDN 236 BABAKAN CIPARAY SDN 236 BABAKAN CIPARAY
8 KIKI RUKIAH SDN 237 KOPO ELOK SDN 237 KOPO ELOK
9 MUNIR SETIAWAN SDN 118 TANJUNG SDN 118 TANJUNG
10 LILIS SUPRIATIN SDN 147 CITARIP BARAT SDN 147 CITARIP BARAT
11 YEYET SETIA MULYA SD AL BAROKAH SD AL BAROKAH
12 HERI HERYANA SD CAHAYA PELITA SD CAHAYA PELITA
13 IKA ROSTIKA SD ATTAZHIMIYAH SD ATTAZHIMIYAH

2. Peserta ON

Nama Kelas/
No Unit Kerja Nama Guru Sasaran Unit Kerja
Pendamping (IK) Mapel

Drs. Momon, Dinas Pendidikan SDN 213 BABAKAN


1 1 Juariah Kelas 1
M.M.Pd. Kota Bandung CIPARAY

2 Merry Derawati SD 448 AL BAROKAH Kelas 1

3 Intan Widiyana SD ATTAZHIMIYAH Kelas 1


SD NEGERI 126
4 Eni Mudiarti, S.Pd Kelas 1
BABAKAN
SDN 058 BABAKAN
5 Lilis Komalawati, S.Pd. Kelas 1
CIPARAY
SDN 059
6 Titik Sunarni,M.Pd Kelas 1
CIRANGRANG
7 Tina Marlina SDN 118 TANJUNG Kelas 1
SDN 144
8 Lilis Suryani Kelas 1
SITUGUNTING
SDN 147 CITARIP
9 Nurjanah, S.Pd. Kelas 1
BARAT
SDN 227 MARGAHAYU
10 Listianti, S.Pd. Kelas 1
UTARA
SDN 236 BABAKAN
11 Sari Nengsih, S.Pd. Kelas 1
CIPARAY

12 Arini Sri Agustina, S.Pd SDN 237 KOPO ELOK Kelas 1

13 Dra, JUMAELAH SDS CAHAYA PELITA Kelas 1


Dra. Enok Dinas Pendidikan SDN 213 BABAKAN
2 1 Heni Rohaeni
Sutarsih, M.M Kota Bandung CIPARAY
2 Winda Nurlaelawati, S.Pd SD 448 AL BAROKAH Kelas 4
3 Nurlaela Sari SD ATTAZHIMIYAH Kelas 4
SD NEGERI 126
4 Supriati, S.Pd.Sd Kelas 4
BABAKAN

18
Nama Kelas/
No Unit Kerja Nama Guru Sasaran Unit Kerja
Pendamping (IK) Mapel

SDN 058 BABAKAN


5 Eulis Murniati, S.Pd. Kelas 4
CIPARAY
SDN 059
6 Hj. Erning Suhesti,S.Pd Kelas 4
CIRANGRANG
7 Widaningsih SDN 118 TANJUNG Kelas 4
SDN 144
8 Ukar Cukarsih,S.Pd Kelas 4
SITUGUNTING
SDN 147 CITARIP
9 Yadi Supardi, S.Pd.I Kelas 4
BARAT
SDN 227 MARGAHAYU
10 Windri Sari Lesmana Kelas 4
UTARA
SDN 236 BABAKAN
11 Lilis Rohayati, S.Pd. Kelas 4
CIPARAY
12 Ikah Kartika, S.Pd SDN 237 KOPO ELOK Kelas 4

13 Rosnaningsih, S.Pd SDS CAHAYA PELITA Kelas 4


SITI FARIDAH, Dinas Pendidikan Teti Suherti SDN 213 BABAKAN
3 1 PAI
S.Ag Kota Bandung CIPARAY
2 Siti Nuraeni, S.Pd.I SD 448 AL BAROKAH PAI
Dewi Ratna Kasipah
3 SD ATTAZHIMIYAH PAI
Siti Aisah, S.Pd.I SD NEGERI 126
4 PAI
BABAKAN
Isah, S.Pd.I SDN 058 BABAKAN
5 PAI
CIPARAY
Ida Rosidah,S.Pdi SDN 059
6 PAI
CIRANGRANG
7 Iis Heni Mulyani SDN 118 TANJUNG PAI
Mimin Maryanti,S.Pd.I SDN 144
8 PAI
SITUGUNTING
Cucu Hasanaha, S.Pd.I SDN 147 CITARIP
9 PAI
BARAT
Ilin Zaelani, S.Pd.I SDN 227 MARGAHAYU
10 PAI
UTARA
Nurul Kamilah, S.Pd.I. SDN 236 BABAKAN
11 PAI
CIPARAY
12 Joharudin, S.Pd.I SDN 237 KOPO ELOK PAI
Nurul Hamidah, S.Pd.I
13 SDS CAHAYA PELITA PAI

19
BAB IV
PENUTUP

Pelaksanaan Kurikulum memerlukan keterlibatan semua unsur sekolah


untuk saling mendukung dan berperan serta sesuai dengan tugas pokok dan
fungsinya masing-masing. Agar pelaksanaan Kurikulum sesuai dengan
kebijakan dan konsep yang diinginkan maka guru sasaran perlu
pembimbingan pada pelaksanaan implementasi Kurikulum 2013. Melalui
pendampingan diharapkan guru sasaran mampu menggunakan buku guru
dan siswa, menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mengelola
pembelajaran, melakukan penilaian pembelajaran, mengisi buku rapor, dan
menerapkan literasi serta penguatan pendidikan karakter dalam
pembelajaran.

Keberhasilan Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 tahun


2017 sangat dipengaruhi oleh kualitas proses pengelolaannya mulai dari
persiapan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan pelaporan. Oleh karena
itu, agar Bantuan Pemerintah Pendampingan Kurikulum 2013 dapat
terlaksana sesuai tujuan diperlukan adanya komitmen dari seluruh pihak
yang terkait baik unsur pusat, LPMP, Provinsi, Kab./Kota, Sekolah Induk
Klaster dan Anggota Klaster untuk bersama-sama mengupayakan
keberhasilan keseluruhan kegiatan Bantuan Pemerintah Pendampingan
Kurikulum 2013, sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangan masing-
masing.

20

Anda mungkin juga menyukai