PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum 2013 mengalami beberapa perkembangan dan perbaikan
sejak digulirkannya pada tahun 2013. Perbaikan kurikulum tersebut
berlandaskan pada landasan kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
yang tertuang dalam Peraturan Menteri Pendidian dan Kebudayaan Nomor
160 tahun 2014 tentang Pemberlakuan Kurikulum 2006 dan Kurikulum
2013. Pelaksanaan perbaikannya juga atas dasar masukan dari berbagai
lapisan publik (masyarakat sipil, asosiasi profesi, perguruan tinggi, dunia
persekolahan) terhadap ide, dokumen, dan implementasi kurikulum yang
diperoleh melalui monitoring dan evaluasi dari berbagai media. Berdasarkan
hasil monitoring dan evaluasi serta masukan publik tersebut, terdapat
beberapa masukan umum, antara lain adanya pemahaman yang kurang
tepat oleh masyarakat yang diakibatkan oleh format penyajian dan
nomenklatur dalam Kurikulum 2013: (1) Kompetensi Dasar (KD) pada
Kompetensi Inti 1 (KI-1) dan KD pada KI-2 yang dianggap kurang logis
dikaitkan dengan karakteristik mata pelaajaran; (2) terindikasi adanya
inkonsistensi antara KD dalam silabus dan buku teks (baik lingkup materi
maupun urutannya); (3) belum ada pernyataan eksplisit dalam dokumen
kurikulum tentang perlunya peserta didik lebih melek teknologi; (4) format
penilaian dianggap terlalu rumit dan perlu penyederhanaan; (5) penegasan
kembali pengertian pembelajaran saintifik yang bukan satu-satunya
pendekatan dalam proses pembelajaran di kelas; (6) penyelerasan dan
perbaikan teknis buku teks pelajaran agar mudah dipelajari oleh peserta
didik. Secara umum, perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan agar selaras
antara ide, desain, dokumen, dan pelaksanaannya. Secara khusus,
perbaikan Kurikulum 2013 bertujuan menyelaraskan antara SKL, KI, KD,
pembelajaran, penilaian, dan buku teks. Perbaikan tersebut pada tahun
2017 disesuaikan dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang
Penguatan Pendidikan Karakter (PPK). PPK adalah gerakan pendidikan di
bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter
1
peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah
raga dengan melibatkan dan kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga,
dan masyarakat sebagai gerakan nasional revolusi mental (Pasal 1 ayat [1]).
PPK mengedepankan lima nilai utama karakter yaitu religiositas,
nasionalisme, kemandirian, gotong royong dan integritas. Penguatan lima
nilai karakter tersebut akan dapat mendorong peserta didik untuk memiliki
keterampilan Abad 21 yang dibutuhkan dalam meniti kehidupan, seperti
keterampilan berpikir kritis dan pemecahan masalah (critical thinking and
problem solving), keterampilan berkolaborasi (collaboration skills),
keterampilan berkreasi (creativities skills), dan keterampilan berkomunikasi
(communication skills).
Perbaikan tersebut di atas dilaksanakan berdasarkan prinsip
perbaikan kurikulum sebagai berikut:
1. Keselarasan (Alignment) Antara dokumen SKL, KI, KD, Buku Teks
Pelajaran, Pembelajaran, dan Penilaian Hasil Belajar harus selaras dari
aspek kompetensi lingkup materi, nilai-nilai karakter, literasi dan
keterampilan Abad 21.
2. Mudah Dipelajari (Learnable) Lingkup Kompetensi dan Materi yang
dirumuskan dalam KD mudah dipelajari oleh peserta didik sesuai dengan
tingkat perkembangan psikologis dan aspek pedagogis.
3. Mudah Diajarkan (Teachable) Lingkup Kompetensi dan Materi yang
dirumuskan pada KD mudah diajarkan oleh guru sesuai dengan gaya
belajar peserta didik, karakteristik mata pelajaran, karakteristik
kompetensi, dan sumber belajar yang ada di lingkungan, sehingga dapat
menguatkan karakter dan meningkatkan keterampilan Abad 21 pada
peserta didik.
4. Terukur (Measurable) Kompetensi dan materi yang diajarkan terukur
melalui indikator yang mudah dirumuskan dan layak dilaksanakan.
5. Bermakna untuk dipelajari (Worth to be learn) Kompetensi dan materi yang
diajarkan mempunyai kebermaknaan bagi peserta didik sebagai bekal
kehidupan.
2
Memperhatikan perkembangan perbaikan Kurikulum di atas, maka
diperlukan beberapa contoh praktis yang dibutuhkan guru untuk dapat
mengimplementasikan Kurikulum 2013 dengan tepat yang berkaitan dengan
pembelajaran dan penilaian, serta unsur penunjang lainnya. Untuk
membantu guru dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 tersebut,
maka LPMP Jawa Barat sebagai UPT kementrian melakukan program
pendampingan kurikulum 2013 bagi guru sasaran yang terlibat langsung
dalam proses pendidikan. Untuk memelihara dan meningkatkan
kesinambungan pemahaman dan ketersediaan sumber daya pendidikan
dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 di masing-masing satuan pendidikan.
Pendampingan Kurikulum 2013 adalah proses pemberian bantuan
penguatan pemahaman dan pelaksanaan Kurikulum 2013 di satuan
pendidikan yang dilakukan oleh tim pendamping kepada guru sasaran agar
tahu, mau dan mampu menerapkan pembelajaran di sekolah. Pendampingan
menjadi alat pemberdayaan dan pengembangan personal yang ampuh dan
efektif dalam membantu seseorang mengembangkan karirnya. Dengan
pendampingan Kurikulum 2013, akan meningkatkan kompetensi dan
penyiapan implementasi Kurikulum 2013.
Pendampingan Kurikulum 2013 diselenggarakan dengan melibatkan
peran serta Direktoran Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Dinas
Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kab./Kota, LPMP, sekolah Induk
Klaster, dan sekolah anggota klaster dengan peran/tugas masing-masing
agar semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan Pendampingan
tersebut dapat menjalankan peran/tugasnya dengan baik.
SDN 213 Babakan Ciparay ditunjuk oleh Dinas Pendidika Kota
Bandung sebagai Sekolah Induk Klaster untuk memudahkan pelaksanaan
Pendampingan Pelaksana kurikulum 2013.
B. Dasar Hukum
Kegiatan Implementasi Kurikulum 2013 secara utuh berlandaskan
pada ketentuan perundang-undangan sebagai berikut:
1. Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan
Pendidikan Karakter.
3
2. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 160 Tahun 2014 Tentang Pemberlakuan Kurikulum Tahun
2006 dan Kurikulum 2013
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 57 Tahun 2014 Tentang Kurikulum 2013 Sekolah
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 105 Tahun 2014 tentang Pendampingan Pelaksanaan
Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah;
5. Peraturan Bersama Direktur Jenderal Pendidikan Dasar
danDirekturJenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 5496/C/KR/2014 dan Nomor
7915/D/KP/2014 Tentang Petunjuk Teknis Pemberlakuan Kurikulum
Tahun 2006 dan Kurikulum 2013 pada Sekolah Jenjang Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum pendampingan implementasi Kurikulum 2013
bertujuan untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pembelajaran di
sekolah Sasaran Kurikulum 2013 berdasarkan konsep dan kebijakan
Kurikulum 2013.
2. Tujuan khusus
Secara khusus pendampingan memiliki tujuan sebagai berikut.
1) Memperluas sasaran dan meningkatkan pemahaman substansi
Kurikulum 2013 untuk warga sekolah;
2) Meningkatkan keterampilan teknis pelaksanaan Kurikulum 2013
di sekolah;
3) Menggerakan ekosistem sekolah dalam melaksanakan Kurikulum
2013;
4) Memantapkan kemampuan guru dalam pembelajaran kurikulum
2013 yang terintegrasi dalam Penguatan Pendidikan Karakter
4
(PPK), Literasi dan Penyusunan Soal Ujian Berstandar Nasional
(USBN).
E. Sasaran
Sasaran peserta pendampingan kurikulum 2013 tahun 2018 di induk
klaster SDN 213 Babakan Ciparay adalah (13) sekolah dengan 13 orang guru
Kelas 1 dan 13 orang Guru Kelas 4 dan 13 guru mata pelajaran PAI.
No Sekolah sasaran NPSN Ket.
1 SDN 213 BABAKAN CIPARAY 20245008 Induk Klaster
2 SDN 058 BABAKAN CIPARAY 20245014 Anggota
3 SDN 059 CIRANGRANG 20245025 Anggota
4 SDN 126 BABAKAN 20244995 Anggota
5 SDN 144 SITUGUNTING 20245089 Anggota
5
No Sekolah sasaran NPSN Ket.
6 SDN 227 MARGAHAYU UTARA 20245046 Anggota
7 SDN 236 BABAKAN CIPARAY 20245001 Anggota
8 SDN 237 KOPO ELOK 20245044 Anggota
9 SDN 118 TANJUNG 20244990 Anggota
10 SDN 147 CITARIP BARAT 20244969 Anggota
11 SD AL BAROKAH 20219528 Anggota
12 SD CAHAYA PELITA 20219603 Anggota
13 SD ATTAZHIMIYAH 20219538 Anggota
*) coret yang tidak perlu
6
BAB II
PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
A. Pengertian
a. Pendampingan
Pendampingan adalah pemberian bimbingan teknis penguatan
implementasi Kurikulum 2013 oleh Instruktur Kabupaten/Kota
sebagai petugas pendamping kepada Guru Sasaran dari Sekolah
Sasaran Kurikulum 2013 pada saat melaksanakan pembelajaran di
sekolah.
b. Pendamping
Pendamping adalah Instruktur Kabupaten/Kota, Instruktur Provinsi,
Instruktur Nasional, dan Narasumber Nasional pelatihan Kurikulum
2013 yang memenuhi persyaratan sebagai petugas pendamping
implementasi Kurikulum 2013.
c. Guru Sasaran
Guru Sasaran adalah guru kelas I, IV, VII, dan X yang mendapat
pendampingan dalam mengimplementasikan Kurikulum 2013 di
sekolah.
d. Sekolah Induk Klaster
Sekolah Induk Klaster adalah Sekolah yang mengoordinasikan
pelaksanaan pendampingan implementasi Kurikulum 2013 dalam
satu klaster.
e. Sekolah Anggota Klaster
Sekolah Anggota Klaster adalah Sekolah yang mulai melaksanakan
Kurikulum 2013 mulai tahun pelajaran 2017/2018 yang
dikelompokkan dalam satu klaster.
B. Prinsip Pendampingan
Pendampingan dilakukan berdasarkan prinsip sebagai berikut.
a. Profesional yaitu bahwa hubungan yang terjadi antara Pendamping
dan Guru Sasaran dalam upaya peningkatan kemampuan profesional
7
dan bukan atas dasar hubungan, personal serta dilakukan dengan
kriteria dan prosedur keahlian.
b. Kolegial yaitu hubungan kesejawatan antara Pendamping dan Guru
Sasaran yang memiliki kedudukan setara. Kegiatan ini dilakukan
dengan pendekatan dan iklim kesejawatan antara Pendamping dan
Guru Sasaran.
c. Sikap Saling Percaya yaitu Guru Sasaran percaya kepada Pendamping
bahwa informasi, saran, dan contoh yang diberikan sesuai yang
dikehendaki Kurikulum 2013. Selain itu Pendamping percaya bahwa
Guru Sasaran akan melaksanakan informasi, saran terkait dengan
implementasi Kurikulum 2013. Kegiatan dilakukan dengan saling
menghormati dan bertanggungjawab.
d. Berkelanjutan yaitu hubungan profesional yang terjadi antara
Pendamping dan Guru Sasaran berkelanjutan setelah Pendamping
secara fisik berada di sekolah, dilanjutkan melalui e-mail, sms, atau
sarana komunikasi lain yang tersedia. Kegiatan dilakukan secara
terencana, terus-menerus, dan semakin meningkat.
8
diberikan agar proses pendampingan tidak menimbulkan masalah
baru (ketegangan).
b. Mengamati proses pembelajaran berdasarkan konsep dan semangat
Kurikulum 2013 untuk dapat mengetahui problematika yang muncul
dan membutuhkan penguatan serta menginventarisasi keunggulan
proses pembelajaran.
c. Mendiskusikan hasil pengamatan proses pembelajaran, memberikan
bimbingan, dan memberikan solusi atau menunjukkan contoh-contoh
baik pada kegiatan pembelajaran tersebut. Diskusi bukan untuk
mencari kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian, tetapi
untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan
pelaksanaan sekaligus penguatan proses pembelajaran dan penilaian
sesuai Kurikulum 2013. Model diskusi dipilih karena tidak
mengesankan menggurui atau adanya superioritas dan inferioritas.
d. Pendamping dan guru sasaran melakukan refleksi atas proses
pembelajaran dan penilaian telah dilakukan. Refleksi diperlukan untuk
mengetahui kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam melaksanakan
Kurikulum 2013 dan upaya pemecahannya. Pendamping tidak
memperlemah semangat pendidik yang didampingi tetapi memperkuat
dengan memberikan pemahaman yang benar mengenai konsep
Kurikulum 2013.
D. Tahapan Pendampingan
Pelaksanaan pendampingan di sekolah sasaran Kurikulum 2013 tahun
2017 dilakukan dengan tahapan kegiatan sebagai berikut :
1. In service learning (in) di Induk Klaster
Kegiatan In merupakan pertemuan unsur sekolah dalam satu
klaster dan Instruktur Pendamping untuk membahas proses dan
persiapan On the job learning (on) disetiap sekolah pola
pelaksanakan In-1 dapat diarahkan dalam bentuk Forum Group
Discussion (FGD). Pelaksanaan kegiatan in dikoordinasikan oleh
sekolah Induk Klaster yang dibiayai dari dana Bantuan Pemerintah
yang diterima sekolah Induk Klaster.
9
Pelaksanaan in di Induk Klaster sebagai berikut:
1) Tujuan
a) Mengidentifikasi praktik-praktik baik yang dilakukan setiap
sekolah dalam satu klaster yang dapat diadopsi sekolah lain;
b) Mengidentifikasi permasalahan yang masih terjadi di setiap
sekolah dalam satu klaster untuk dicari solusi bersama;
c) Merencanakan agenda kegiatan yang akan dilaksanakan
pada kegiatan on.
2) Waktu dan Tempat
Kegiatan in dilaksanakan selama 2 hari bertempat di Sekolah
Induk Klaster atau Sekolah lain yang ditetapkan bersama.
3) Fasilitator, Panitia dan Peserta
a. Narasumber eselon : 1 (satu) orang berasal dari unsur
Kepala Dinas/Kabid/ Kasi dari Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota/Dinas Pendidikan Provinsi.
b. Fasilitator : Narasumber in adalah Instruktur Pendamping
(NN/IN/IP/IK)
c. Kepanitiaan : 1 orang Penanggung Jawab dan 2 orang
anggota panitia
d. Peserta : Peserta in adalah Kepala sekolah dan perwakilan 1
guru induk dan anggota klaster, dan Instruktur pendamping
4) Struktur Program
a) Jenjang SD
Jumlah
No Materi
1 JP @ 60 Menit
Pembukaan dan Kebijakan
1 2
Kurikulum 2013
Penjelasan Tujuan dan Teknis
2 1
Pendampingan Kurikulum 2013
3 Manajemen Sekolah 2
4 Penguatan Pendidikan Karakter 2
5 Penguatan dan Literasi 2
10
Jumlah
No Materi
1 JP @ 60 Menit
Pemutaran Film Pembelajaran
6 2
dan Diskusi
Simulasi Pelaksanaan
Pembelajaran dan Penilaian
7 1
(Integrasi PPK, Literasi, HOTS)
dan Refleksi)
Penyusunan Panduan: Jadwal
ON Pendampingan, sasaran
8 2
pendampingan, Skenario
kegiatan
Jumlah 14
Diskusi dan
Pengamatan Diskusi
Temu Awal Perbaikan
Dokumen/Proses
Pembelajaran
1) Temu awal
11
Pada kesempatan ini Instruktur pendamping memperkenalkan diri
sambil menunjukkan surat tugas, dan menjelaskan tujuan,
mekanisme, prosedur, dan jadwal pendampingan. Perlu dijelaskan
bahwa pendampingan bukan untuk mengevaluasi proses, melainkan
untuk memperkuat pelaksanaan pembelajaran. Penjelasan ini
disampaikan agar proses pendampingan tidak menimbulkan
masalah baru (ketegangan) tetapi untuk menciptakan kondisi yang
kondusif untuk belajar.
2) Observasi pembelajaran
Instruktur Pendamping bersama guru sasaran melakukan
pengamatan/ observasi dokumen dan aktivitas guru sasaran
sebelum, selama dan setelah pembelajaran berlangsung. Pada
observasi pembelajaran setiap guru pendamping minimal
melakukan 1 (satu) kali observasi pembelajaran per hari terhadap
guru mata pelajaran/ guru kelas sesuai dengan mata pelajaran yang
diampu. Selanjutnya menganalisis hasil panduan pengamatan
berdasarkan konsep pembelajaran pada Kurikulum 2013. Langkah
observasi pembelajaran ini sebagai berikut:
a. Pra-observasi yaitu pertemuan awal pendamping dengan guru
yang didampingi untuk mencermati hasil analisis, RPP, media
pembelajaran, buku, nilai dan perangkat pembelajaran lainnya.
12
c. Refleksi hasil observasi yaitu diskusi pendamping dengan guru
sasaran tentang pelaksanaan pembelajaran. Bila ada
pemahaman yang kurang jelas terhadap konsep Kurikulum
2013, misalnya tentang model pembelajaran dengan pengelolaan
kelas, pembuatan RPP, dan model penilaian dapat diperjelas
dalam diskusi tersebut. Diskusi bukan untuk mencari
kelemahan dalam proses pembelajaran dan penilaian, tetapi
untuk membangun persamaan persepsi tentang konsep dan
implementasi Kurikulum 2013 sekaligus penguatan proses
pembelajaran dan penilaian sesuai Kurikulum 2013. Model
diskusi dipilih agar tidak terkesan menggurui atau adanya
superioritas dan inferioritas. Kegiatan yang dilakukan
pendamping:
memberi kesempatan guru sasaran untuk merefleksi
pembelajaran yang baru dilakukan;
menyampaikan hal-hal positif yang menjadi kelebihan
pembelajaran yang dilakukan guru dan memberi apresiasi
kepada guru;
menggali ide guru terkait pelaksanaan pembelajaran melalui
pertanyaan yang memotivasi dengan tidak menggunakan
bahasa yang menyudutkan guru;
memberi kesempatan kepada guru untuk memberikan
klarifikasi/jawaban/respon tanpa merasa tertekan;
tidak memberi penilaian baik atau buruk terhadap kinerja
guru;
mencatat kesepakatan tindak lanjut perbaikan;
menarik kesimpulan hasil observasi.
3) Temu Akhir
Temu akhir dilakukan Instruktur pendamping dengan kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, dan guru sasaran. Pada
kesempatan ini Instruktur pendamping:
13
menginformasikan hasil pendampingan, kelebihan dan
kekurangan/kendala dalam mengimplementasikan
Kurikulum 2013;
mengajukan saran/usulan solusi peningkatan kualitas
implementasi Kurikulum 2013 dari berbagai aspek;
menginformasikan rencana tindak lanjut.
14
BAB III
RENCANA PELAKSANAAN PENDAMPINGAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013
Jumlah JP 1 Kode
No Materi JP @ 60 Menit kelas
1 Pembukaan dan Kebijakan Kurikulum
2 A
2013
2 Penjelasan Tujuan dan Teknis
1 B
Pendampingan Kurikulum 2013
3 Manajemen Sekolah 2 C
4 Penguatan Pendidikan Karakter 2 D
5 Penguatan dan Literasi 2 E
6 Pemutaran Film Pembelajaran dan
2 F
Diskusi
7 Simulasi Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Integrasi PPK, Literasi, HOTS) 1 G
dan Refleksi)
8 Penyusunan Panduan: Jadwal ON
Pendampingan, sasaran pendampingan, 2 H
Skenario kegiatan
Jumlah 14
15
Jadwal kegiatan sebagai berikut:
Hari Pertama Hari Kedua
No. Waktu Tanggal 24 Juli Tanggal 25
2018 Juli 2018
1 07.00 - 08.00 A E
2 08.00 - 09.00 A E
3 09.00 – 10.00 B F
10.00 - 10.15
3 10.15 – 11.15 C F
4 11.15 - 12.15 C G
12.15 - 13.00
6 13.00 - 14.00 D H
7 14.00 - 15.00 D H
b. Narasumber Lokal
No Nama Unit Kerja
c. Panitia
No Nama Unit Kerja
1 SUGANDI Penanggungjawab
3 KUSTANDI Anggota
4 JUARIAH Anggota
d. Peserta
No Nama Unit Kerja Jabatan
16
No Nama Unit Kerja Jabatan
9 SDN 144
OLEH SOLEH KEPALA SEKOLAH
SITUGUNTING
10 SDN 144
MIMIN MARYANTI GURU PAI
SITUGUNTING
11 SDN 227
HERTINA KEPALA SEKOLAH
MARGAHAYU UTARA
12 SDN 227
LISTIANTI GURU KELAS 1
MARGAHAYU UTARA
17
1. Panitia ON
No. Nama Unit Kerja Tempat Pendampingan
2. Peserta ON
Nama Kelas/
No Unit Kerja Nama Guru Sasaran Unit Kerja
Pendamping (IK) Mapel
18
Nama Kelas/
No Unit Kerja Nama Guru Sasaran Unit Kerja
Pendamping (IK) Mapel
19
BAB IV
PENUTUP
20