TAMAN KANAK-KANAK
Disusun oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2015
SAMBUTAN
KEPALA BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Kurikulum 2013 pada tahun 2015
dilaksanakan pada jenjang Taman Kanak-kanak (TK). Kurikulum 2013 merupakan pengembangan
dari kurikulum sebelumnya untuk merespon berbagai tantangan internal dan eksternal.
Pengembangan Kurikulum 2013 PAUD dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama,
standar tingkat pencapaian perkembangan anak diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi
diturunkan dari standar tingkat pencapaian perkembangan anak melalui kompetensi inti. Ketiga,
pembelajaran anak usia dini harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan peserta didik. Keempat, pengembangan aspek perkembangan anak diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai. Kelima, semua pengembangan aspek perkembangan diikat oleh
kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan standar tingkat pencapaian perkembangan anak,
isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini menjadi
sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Implementasi Kurikulum 2013 PAUD merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi
dan tuntutan masyarakat Indonesia masa depan. Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013
adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan
materi, penguatan proses pembelajaran, dan penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin
kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum
menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni
budaya serta perubahan masyarakat pada tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa
depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu melahirkan tantangan internal dan eksternal pada
bidang pendidikan.
Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013 PAUD, maka kepada semua guru
dan kepala sekolah di sekolah sasaran, serta pengawas sekolah diberikan pelatihan implementasi
Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan pelatihan implementasi Kurikulum 2013 PAUD ini bisa berjalan dengan baik dan
lancar. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam memberikan
kontribusi dan mempersiapkan pelatihan Kurikulum 2013 PAUD, saya mengucapkan banyak terima
kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Syawal Gultom
NIP 196202031987031002
ii
K AT A PEN G AN T AR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Perangkat (Pedoman,
Panduan, Modul beserata perangkat pendukung lainnya) Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PAUD. Perangkat ini merupakan dokumen wajib dalam rangka pelatihan calon narasumber,
instruktur, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 PAUD dan kemudian
mengiimplementasikannya dalam proses pembelajaran di sekolah.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013 pada tahun ajaran 2015/2016 pada jenjang Taman
Kanak-kanak (TK), penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan lainnya sebagai pelaksana
kurikulum perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan Pengembangan Sumberdaya Manusia
Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah
menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 bagi guru, kepala sekolah, dan
pengawas.
Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka Badan PSDMPK dan PMP telah menyiapkan
Pedoman Pelatihan, Buku 1 Panduan untuk Narasumber Nasional dan Instruktur Nasional, dan
Buku 2 Modul Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 PAUD jenjang TK. Modul ini
diharapkan dapat membantu semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 PAUD.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas sekolah,
kepala sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Jakarta, Mei 2015
Kepala Pusat Pengembangan Profesi Pendidik
Unifah Rosyidi
NIP 196204051987032001
iii
DAFTAR ISI
Halaman
SAMBUTAN KEPALA BPSDMPK-PMP
SAMBUTAN KEPALA PUSAT PENGEMBANGAN PROFESI PENDIDIK
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
STRUKTUR MATERI PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 PAUD
ii
iii
iv
vi
v
13
16
1.4 STPPA, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Perkembangan dalam Rancangan
Pembelajaran
29
38
39
43
45
50
53
57
59
66
71
72
77
87
97
100
103
DAFTAR PUSTAKA
112
iv
1.1
1.2
1.3
1.4
MATERI
PELATIHAN
MATERI PELATIHAN 1
MATERI PELATIHAN 1
KONSEP KURIKULUM 2013 PAUD
Kurikulum merupakan salah satu unsur yang memberikan kontribusi untuk mewujudkan proses
berkembangnya kualitas potensi peserta didik tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah; (2) Manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) Warga negara yang demokratis,
bertanggung jawab.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari konsep Kurikulum 2013 PAUD yang meliputi Rasional
dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 PAUD; Permendikbud Perangkat Kurikulum 2013 PAUD;
Pembelajaran Tematik Terpadu dan Pendekatan Saintifik, serta STPPA, KI, KD, dan Indikator
Pencapaian Perkembangan dalam Rancangan Pembelajaran.
Kompetensi yang ingin dicapai:
1. Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013 PAUD.
2. Memahami Permendikbud perangkat kurikulum 2013 PAUD.
3. Memahami konsep pembelajaran tematik terpadu dan pendekatan saintifik.
4. Memahami keterkaitan antara STPPA, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Perkembangan dalam
Rancangan Pembelajaran.
Indikator:
1.1 Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 PAUD dalam kaitannya dengan
perkembangan masa depan.
1.2 Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 PAUD yang mencakup: STTPA, SI, Standar
2.1
3.1
3.2
4.1
Langkah Kegiatan
1. Rasional dan Elemen Perubahan Kurikulum 2013; Permendikbud Perangkat Kurikulum 2013
Menyimak
paparan tentang
rasional dan
elemen
perubahan
Kurikulum 2013
PAUD.
Menyimak
paparan
Permendikbud
Perangkat
Kurikulum
2013 PAUD.
Diskusi
kelompok
membahas
konsep
pendekatan
saintifik pada
Kurikulum 2013
PAUD, dengan
panduan LK
1.3.1
Diskusi
kelompok
membahas
konsep
pendekatan
saintifik pada
Kurikulum
2013 PAUD,
dengan
panduan LK
1.3.2.
Menyamakan
persepsi
tentang
tematik
terpadu dan
pendekatan
saintifik pada
Kurikulum
2013 PAUD. 2
3. STPPA, KI, KD, dan Indikator Pencapaian Perkembangan dalam Rancangan Pembelajaran
Mengkaji
bahan
bacaan tentang
STPPA, KI, KD
yang
terdapat
didalam modul
pelatihan dan
permendikbud
terkait secara
berkelompok.
Diskusi kelompok
untuk menjabarkan
KD ke dalam
Indikator
Pencapaian
Kompetensi (IPP)
dan
mengidentifikasi
topik/materi yang
sesuai dengan KD
dan IPPnya.
Memajang hasil
kerja di dinding
kelas
HO-1.1
1.1 RASIONAL DAN ELEMEN PERUBAHAN KURIKULUM 2013 PAUD
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyebutkan
bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, terdapat dua
dimensi kurikulum. Dimensi pertama adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan
pembelajaran.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2014/2015
memenuhi kedua dimensi tersebut.
lanjut dengan melibatkan berbagai pihak yang berkompeten dan bertanggungjawab terhadap
tumbuh kembang anak usia dini yang berada pada masa emas.
Masa emas perkembangan anak ialah masa dimana semua aspek perkembangan dapat
dengan mudah distimulasi. Periode emas ini hanya berlangsung satu kali sepanjang rentang
kehidupan manusia. Oleh karena itu, pada masa usia dini perlu dilakukan upaya
pengembangan menyeluruh yang melibatkan aspek pengasuhan, kesehatan, pendidikan, dan
perlindungan.
Penelitian menunjukkan bahwa masa peka belajar anak dimulai dari anak dalam kandungan
sampai 1000 hari pertama kehidupannya. Menurut ahli neurologi, pada saat lahir otak bayi
mengandung 100 sampai 200 milyar neuron atau sel syaraf yang siap melakukan sambungan
antar sel. Sekitar 50% kapasitas kecerdasan manusia telah terjadi ketika usia 4 tahun, 80%
telah terjadi ketika berusia 8 tahun, dan mencapai titik kulminasi 100% ketika berusia 8
sampai 18 tahun. Penelitian lain juga menunjukkan bahwa stimulasi pada usia lahir-3 tahun
ini jika didasari pada kasih sayang bahkan dapat merangsang 10 trilyun sel otak.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam rangka pengembangan potensi anak tersebut
adalah dengan program pembelajaran yang disusun dalam kurikulum yang mencakup semua
dimensi kompetensi (sikap, pengetahuan, dan keterampilan) dan mencakup semua program
pengembangan yang direncanakan dan disajikan secara terpadu dan berkesinambungan
sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Karakteristik Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
a. Mengoptimalkan perkembangan anak yang meliputi: aspek nilai agama dan moral, fisikmotorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni yang tercermin dalam keseimbangan
kompetensi sikap, pengetahun, dan keterampilan;
b. Menggunakan pembelajaran tematik dengan pendekatan saintifik dalam pemberian
rangsangan pendidikan;
c. Menggunakan penilaian autentik dalam memantau perkembangan anak; dan
d. Memberdayakan peran orang tua dalam proses pembelajaran.
Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa
kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan Kurikulum 2013 Pendidikan
Anak Usia Dini dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam
dengan prinsip Bhinneka Tunggal Ika, sehingga pendidikan diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi kehidupan
bangsa yang lebih baik di masa depan. Sehubungan dengan itu, Kurikulum 2013
Pendidikan Anak Usia Dini dirancang untuk dapat memberikan pengalaman belajar
yang luas bagi anak agar mereka bisa memiliki landasan untuk menguasai kompetensi
yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan, serta mengembangkan
kemampuan sebagai pewaris budaya bangsa yang kreatif dan peduli terhadap
permasalahan masyarakat dan bangsa.
2.
Anak adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini,
prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang
harus termuat dalam isi kurikulum untuk memberi inspirasi dan rasa bangga pada
anak. Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini memposisikan keunggulan
budaya untuk menimbulkan rasa bangga yang tercermin, dalam kehidupan
pribadi, bermasyarakat, dan berbangsa.
3.
dan
pengawasan
secara
berkesinambungan
sebagaimana dicontohkan oleh Ki Hajar Dewantara dalam filosofi: ing ngarso sung
tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani.
4.
Usia dini adalah masa ketika anak menghabiskan sebagian besar waktu untuk
bermain. Karenanya pembelajaran pada PAUD dilaksanakan melalui bermain dan
kegiatan-kegiatan yang mengandung prinsip bermain.
B. Landasan Sosiologis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan sesuai dengan tuntutan dan
norma-norma yang berlaku di masyarakat setempat.
Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang sangat beragam. Satuan PAUD
merupakan representasi dari masyarakat yang beragam baik dari aspek strata sosialekonomi, budaya, etnis, agama, kondisi fisik maupun mental. Untuk mengakomodasi
keberagaman itu, Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan secara
6
inklusif untuk memberi dasar terbentuknya sikap saling menghargai dan tidak
membeda-bedakan.
C. Landasan Psiko-Pedagogis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu pada cara
mendidik anak sebagai individu yang unik, memiliki kecepatan perkembangan yang
berbeda, dan belum mencapai masa operasional konkret, dan karenanya digunakan
pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan tahapan perkembangan dan potensi
setiap anak.
D. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini dikembangkan dengan mengacu pada teori
pendidikan berbasis standar dan kurikulum berbasis kompetensi. Pendidikan berbasis
standar
menetapkan
adanya
standar
nasional
sebagai
kualitas
minimal
4.
5.
Dalam Permendiknas No. 58 tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini, Standar
Tingkat Pencapaian Perkembangan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Isi,
Proses, dan Penilaian, Standar Sarana dan Prasarana, Pengelolaan, dan Pembiayaan sama
seperti Peraturan Menteri Standar di persekolahan, dalam Permendiknas ini bercampur
antara standar dan kurikulum. Tidak ada perundang-undangan yang mengatur secara spesifik
tentang kurikulum, termasuk untuk PAUD.
Sedangkan dalam Permendiknas No. 137
Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini selanjutnya disebut Standar PAUD adalah kriteria
tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Dalam standar nasional PAUD tertuang 8 standar yaitu Standar Tingkat
Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian,
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar
Pengelolaan, dan Standar Pembiayaan.
a. Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini selanjutnya disebut STPPA
adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan
dan pertumbuhan, mencakup aspek nilai agama dan moral, fisik-motorik, kognitif, bahasa,
sosial-emosional, serta seni.
b. Standar Isi adalah kriteria tentang lingkup materi dan kompetensi menuju tingkat
pencapaian perkembangan yang sesuai dengan tingkat usia anak.
c. Standar Proses adalah kriteria tentang pelaksanaan pembelajaran pada satuan atau
program PAUD dalam rangka membantu pemenuhan tingkat pencapaian perkembangan
yang sesuai dengan tingkat usia anak.
d. Standar Penilaian adalah kriteria tentang penilaian proses dan hasil pembelajaran dalam
rangka mengetahui tingkat pencapaian yang sesuai dengan tingkat usia anak.
e. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan adalah kriteria tentang kualifikasi akademik
dan kompetensi yang dipersyaratkan bagi pendidik dan tenaga kependidikan PAUD.
f. Standar Sarana dan Prasarana adalah kriteria tentang persyaratan pendukung
penyelenggaraan dan pengelolaan pendidikan anak usia dini secara holistik dan integratif
yang memanfaatkan potensi lokal.
g. Standar Pengelolaan adalah kriteria tentang perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan atau program PAUD.
h. Standar Pembiayaan adalah kriteria tentang komponen dan besaran biaya personal serta
operasional pada satuan atau program PAUD.
Keterkaitan Aspek Perkembangan dan Kompetensi
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan kurikulum yang berbasis kompetensi.
Proses pembelajaran yang dilakukan diarahkan untuk tecapainya kompetensi sikap spiritual,
sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang melibatkan 6 aspek perkembangan secara
terpadu.
Gambaran keterkaitan antara aspek perkembangan dan kompetensi adalah sebagai berikut :
Pada bagan di atas, tergambar bahwa setiap aspek perkembangan terurai pada setiap kompetensi.
Pencapaian seluruh aspek perkembangan tersebut tidak dapat dipisahkan antar aspek
perkembangan tetapi merupakan satu kesatuan yang utuh. Dengan kata lain, pada setiap kegiatan
yang bertujuan untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan seringkali
terkait dengan beberapa aspek perkembangan. Keterpaduan tersebut dapat dilihat pada contoh di
bawah ini.
Kegiatan: menyanyi dengan lagu dua mata saya
Pada kegiatan menyanyi terkait kompetensi dan aspek perkembangan tertentu, antara lain:
Sikap
1. Berani tampil (sosial emosional)
2. Mandiri (sosial emosional)
3. Menyayangi anggota tubuh sebagai ciptaan Allah (Pengembangan Moral)
4. Mendengarkan dan mengapresiasi anak lain yang menyanyi (sosial emosional)
5. dst
Pengetahuan
9
4. Dst
Keterampilan
1. Menggambar benda (Motorik)
2. Mengkomunikasikan hasil kegiatan (Bahasa)
3. Koordinasi mata dan tangan
4. dst
11
LK 1.1
LK 1.1 Elemen Perubahan Kurikulum 2013 PAUD
Tujuan :
Peserta mampu menjelaskan elemen perubahan Kurikulum Pendidikan Anak Usia Dini
Petunjuk :
Diskusikanlah dalam kelompok (jumlah anggota 5-6 orang) elemen perubahan Kurikulum
Pendidikan Anak Usia Dini, dengan menggunakan table berikut ini. Hasil diskusi dituliskan
pada kertas plano atau karton, dan tempelkan di dinding kelas.
Peserta lain dapat melihat secara bergiliran hasil-hasil diskusi yang sudah dilakukan.
No
Elemen Perubahan
1.
2.
Standar Isi
3.
Standar Proses
4.
Standar Penilaian
Bentuk Perubahan
12
HO-1.2
1.2 PERMENDIKBUD PERANGKAT KURIKULUM 2013 PAUD
Suatu kebijakan yang digulirkan pemerintah, khususnya Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan tentu harus dilandasi oleh peraturan perundangan-undangan yang merupakan
landasan hukum pelaksanaan kebijakan tersebut. Landasan hukum ini merupakan peraturan
baku sebagai tempat berpijak atau titik tolak dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan di
bidang pendidikan.
Kurikulum 2013 PAUD juga dilaksanakan berdasarkan landasan hukum yang telah dikeluarkan
oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Salah satu bentuk landasan hukum tersebut
adalah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud) Nomor 146 Tahun
2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini yang mengacu pada Standar
Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, disamping Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini.
Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini terdiri atas: Kerangka Dasar Kurikulum; Struktur
Kurikulum; Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak; Pedoman Pengembangan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan; Pedoman Pembelajaran; Pedoman Penilaian; dan
Buku-buku Panduan Pendidik.
Kerangka Dasar Kurikulum berisi landasan filosofis, sosiologis, psiko-pedagogis, teoretis, dan
yuridis sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan. Struktur Kurikulum merupakan
pengorganisasian muatan kurikulum, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, dan lama belajar.
Pedoman Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak berisi strategi untuk menemukan hambatan
pertumbuhan dan perkembangan pada anak. Pedoman Pengembangan Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan berisi acuan untuk membantu pendidik dalam mengembangkan kurikulum
operasional yang kontekstual. Pedoman Pembelajaran berisi strategi-strategi kegiatan
pembelajaran yang harus dipahami dan diterapkan oleh pendidik. Pedoman Penilaian berisi
acuan untuk melakukan penilaian terhadap proses dan hasil kegiatan anak. Buku-buku
Panduan Pendidik berisi panduan operasional pembelajaran di satuan/program PAUD.
Lama belajar merupakan keseluruhan waktu untuk memperoleh pengalaman belajar yang
harus diikuti anak dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun. Lama belajar pada
PAUD dilaksanakan melalui pembelajaran tatap muka. Kegiatan tatap muka di PAUD dengan
lama belajar sebagai berikut: kelompok usia lahir sampai 2 (dua) tahun dengan lama belajar
paling sedikit 120 menit per minggu; kelompok usia 2 (dua) tahun sampai 4 (empat) tahun
dengan lama belajar paling sedikit 360 menit per minggu; dan kelompok usia 4 (empat) tahun
sampai 6 (enam) tahun dengan lama belajar paling sedikit 900 menit per minggu.
Satuan PAUD untuk kelompok usia 4-6 tahun yang tidak dapat melakukan pembelajaran 900
menit per minggu wajib melaksanakan pembelajaran 540 menit dan ditambah 360 menit
pengasuhan terprogram.
13
1.
2.
3.
4.
5.
6.
LK 1.2
LK 1.2 Kajian Permendikbud Kurikulum 2013 PAUD
Tujuan :
Peserta mampu menjelaskan konsep Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
Petunjuk :
Diskusikanlah dalam kelompok (jumlah anggota 5-6 orang) konsep Kurikulum Pendidikan
Anak Usia Dini yang terdapat dalam Permendikbud Nomor 147 Tahun 2014 dengan
menggunakan table berikut ini.
No
Konsep Kurikulum
1.
2.
3.
Standar Isi
4.
Standar Proses
5.
Standar Penilaian
6.
7.
8.
Standar Pengelolaan
9.
Standar Pembiayaan
Deskripsi
15
HO-1.3
1.3 PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DAN PENDEKATAN SAINTIFIK
1.3.1 Pembelajaran Tematik Terpadu
Salah satu pendekatan pembelajaran yang digunakan dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Anak
Usia Dini adalah pendekatan tematik terpadu. Dalam model pembelajaran tematik terpadu di
PAUD, kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk satu tema, sub tema, atau sub-sub tema
dirancang untuk mencapai secara bersama-sama kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan dengan mencakup sebagian atau seluruh aspek pengembangan.
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan melalui pembelajaran langsung dan tidak langsung yang
terjadi secara terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung adalah proses
pembelajaran melalui interaksi langsung antara anak dengan pendidik yang dirancang dalam
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran Harian (RPPH). Pembelajaran langsung berkenaan dengan pengembangan
pengetahuan dan keterampilan yang terkandung dalam Kompetensi Inti-3 (pengetahuan) dan
Kompetensi Inti-4 (keterampilan). Pembelajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang
tidak dirancang secara khusus namun terjadi dalam proses pembelajaran langsung. Melalui
proses pembelajaran langsung untuk mencapai kompetensi pengetahuan dan keterampilan
akan terjadi dampak ikutan pada pengembangan nilai dan sikap yang terkandung dalam
Kompetensi Inti-1 (sikap spiritual) dan Kompetensi Inti-2 (sikap sosial).
Pembelajaran tematik terpadu dilaksanakan dalam tahapan kegiatan
serbagai berikut:
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti pembelajaran merupakan upaya kegiatan bermain yang memberikan
pengalaman belajar secara langsung kepada anak sebagai dasar pembentukan sikap,
perolehan pengetahuan dan keterampilan. Kegiatan inti memberikan ruang yang cukup bagi
anak untuk berinisiatif, kreatif, dan mandiri sesuai dengan bakat, minat dan kebutuhan
anak.
16
c. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup pembelajaran merupakan kegiatan yang bersifat penenangan. Beberapa
hal yang dapat dilakukan dalam kegiatan penutup di antaranya adalah:
1. membuat kesimpulan sederhana dari kegiatan yang telah dilakukan, termasuk di
dalamnya adalah pesan moral yang ingin disampaikan;
2. nasihat-nasihat yang mendukung pembiasaan yang baik;
3. refleksi dan umpan balik terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan;
4. membuat kegiatan penenangan seperti bernyanyi, bersyair, dan bercerita yang sifatnya
menggembirakan; dan,
5. menginformasikan rencana pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
Tema merupakan bingkai dari materi yang akan diberikan kepada anak. Pendidik harus memiliki
kepekaan untuk memilih mana tema yang sesuai dengan karakteristik, minat dan kebutuhan
belajar anak karena pemilihan tema merupakan salah satu hal yang mendasar dalam proses
pembelajaran anak usia dini. Kondisi faktual yang ada menunjukkan bahwa : (1) masih banyak
pendidik PAUD yang belum memperhatikan kaidah-kaidah yang seharusnya dilakukan ketika
menentukan tema, antara lain: sesuai dengan usia anak, karakteristik individual anak, dan sesuai
dengan latar belakang budaya anak, berhubungan dengan pengalaman sehari-hari anak, memiliki
konsep pengetahuan yang akan dipelajari oleh anak dengan melakukan investigasi/eksplorasi,
17
tema diajarkan kepada anak lebih dari satu kali dan dilakukan dengan beragam kegiatan, dapat
melibatkan anggota keluarga dalam pembelajaran dsb. (2) tema-tema yang digunakan dari tahun
ke tahun tidak ada perubahan karena menganggap bahwa tema-tema yang tertuang dalam
pedoman/bahan ajar sudah baku.
Salah satu peran pendidik adalah sebagai innovator, oleh karena itu untuk membangun mindset
dan kreatifitas pendidik dalam mengembangkan tema yang nantinya akan berimplikasi pada
kreatifitas anak, maka harus mau berubah dan berani mengambil langkah-langkah perubahan
yang biasanya belum pernah dilakukan. Contoh: Langkah-langkah yang dapat digunakan oleh
pendidik dalam menetapkan dan memilih tema, antara lain:
(1) Curah Pendapat, pendidik melakukan kegiatan curah pendapat di mana masing-masing
pendidik memberikan 5 tema yang dianggap menarik minat anak. Contoh pada lembaga Pos
PAUD Mutiara memiliki 3 orang tenaga pendidik, maka pada kegiatan curah pendapat
tentang tema yang menarik minat anak akan terkumpul 15 tema, misalnya: - Semut - Burung ikan - Jagung - Tahu tomat- Hujan- - Mobil - Becak - Cacing - Wortel- kelinci - budayaPesawat Kereta api.
(2) Mengkaji apakah tema yang dipilih tersebut dapat digunakan untuk mengajarkan konsep
pengetahuan kepada anak. Sebagai contoh, misalnya pendidik menetapkan tema tomat ,
maka pendidik hendaknya melihat apakah tema tersebut dapat digunakan untuk
mengenalkan konsep matematika, bahasa, sain dan teknologi, ilmu sosial, dan seni kepada
anak. Bagaimana penjabaran konsep-konsep pengetahuan secara detail sudah tertuang pada
bahan ajar diklat berjenjang tingkat lanjutan pengembangan rancangan pembelajaran.
(3) Menjabarkan tema, dengan langkah yang dilakukan yaitu:
a) Tema harus dijabarkan sehingga anak
memiliki pengetahuan yang komprehensif
tentang satu materi. Misalnya, pendidik
menetapkan tema tomat, maka pendidik
hendaknya menjabarkan apa yang akan
didiskusikan tentang tomat. Dalam hal ini,
pendidik dapat melibatkan anak dengan
memberi mereka kesempatan mengungkapkan rasa ingin tahunya tentang tomat.
b) Penentuan sub-sub tema akan menentukan kedalaman dan keluasan materi yang akan diberikan kepada anak. Sebagai contoh,
tema tomat dapat dijabarkan menjadi ciri-ciri buah tomat, tempat tumbuh pohon tomat ,
proses penanaman dan perawatan pohon tomat, produk-produk dari buah tomat,
manfaat buah tomat, dsb. Jumlah sub tema yang digunakan merupakan representasi dari
konsep-konsep yang akan dikenalkan kepada anak.
c) Penetapan tema besar hanya digunakan sebagai acuan, tidak sebagai pedoman yang harus
dilaksanakan secara penuh. Dalam program pembelajaran dengan strategi inkuiri,
18
pendidik tidak perlu menetapkan tema dan pembahasan tema secara rinci tiap bulan
hingga ke program mingguan dan harian.
d) Program tahunan dalam pembelajaran dengan strategi inkuiri hanya berisi tema-tema
besar yang mungkin akan dipergunakan dalam proses pembelajaran dalam satu tahun.
Sebagai contoh, berdasarkan hasil pengamatan dan proses memilih serta menetapkan
tema, pendidik memilih tema kehidupan di sawah, Budaya desaku, pasar tradisional,
kupu-kupu dan penjual ikan.
e) Tema-tema yang telah ditetapkan tersebut hanya sebagai acuan, sebagai titik awal
pembahasan, dan tidak berarti bahwa tema ini akan benar benar seluruhnya digunakan
dalam proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran, berdasarkan hasil pengamatan
pendidik dan diskusi dengan anak-anak, tema-tema ini dapat berkembang dan berganti
dengan tema-tema yang disesuaikan dengan minat belajar anak.
f)
Pada tema kehidupan di sawah dapat dikembangkan sub tema tanaman, hewan, dan
profesi. Pada sub tema tanaman dapat dikembangkan sayur mayur, tanaman pangan,
pepohonan, dan tanaman liar. Pada sub tema sayur mayur dapat berkembang menjadi
topik-topik misalnya kacang panjang, wortel, kentang, dll. Topik ini pun dapat
dkembangkan lagi menjadi bahasan yang kecil misalnya ciri-ciri, cara menanam dan
merawat, hasil olahan, dan manfaat. Hal ini berarti bahwa satu tema dapat menjadi
pembahasan yang membutuhkan waktu lama sesuai dengan perkembangan minat anak
didik. Ketika anak senang dengan tema-tema yang dikembangkan oleh pendidik, maka
satu tema dapat berkembang menjadi pembahasan dalam satu tahun ajaran. Tema yang
dipilih hanya sebagai pijakan awal bagi pendidik dalam melaksanakan proses
pembelajaran. Tema ini akan berkembang sesuai dengan minat anak. Ketika pembahasan
satu tema menarik bagi anak-anak, maka tema ini dapat dikembangkan, tetapi ketika
pembahasan tidak menarik maka dapat digantikan dengan tema berikutnya.
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam
memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat menambah
semangat belajar karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan
bermakna bagi peserta didik.
2)
3)
4)
5)
lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti
bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain;
19
6)
lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks
tema yang jelas;
7)
guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau
pengayaan; dan
8)
budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat
sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
2)
3)
Pemisahan antarmuatan pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman dalam
kegiatan).
4)
Menyajikan konsep dari berbagai pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling terkait
antarmuatanpelajaran yang satu dengan lainnya).
5)
6)
Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui
penilaian proses dan hasil belajarnya).
berpikir
operasional
untuk
mengklasifikasikan
benda-benda,
membentuk
dan
Kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam lingkungan yang nyaman dan
memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak mengalami langsung yang
dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik. Pembelajaran yang
menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa tingkat perkembangan anak dapat memberikan
pengalaman bermakna kepada peserta didik.
Dalam Kurikulum 2013, tema sudah disiapkan oleh pemerintah dan sudah dikembangkan menjadi
subtema.
c) Menjabarkan tema ke dalam sub-sub tema agar cakupan tidak terlalu luas.
Pembelajaran tematik terpadu melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus mengacu pada
tema sebagai pemersatu berbagai aspek perkembangan untuk satu tahun. Kedua guru melakukan
analisis Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak, Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar dan
membuat indikator dengan tetap memperhatikan aspek perkembangan dari Standar Isi. Ketiga
membuat hubungan pemetaan antara kompetensi dasar dan indikator dengan tema. Keempat
membuat jaringan KD, indikator. Kelima menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana
pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu dengan menerapkan pendekatan saintifik.
Memilih/Menetapkan Tema
Daftar tema berisi sejumlah tema dalam setahun yang dibagi menjadi 2 semester. Dalam contoh
ini, tema semester I terdiri dari 4 tema, yaitu Diriku, Keluargaku, Lingkungan, dan Binatang. Tema
semester II terdiri dari 4 tema, yaitu Tanaman, Kendaraan, Alam Semesta, dan Negaraku. Tematema tersebut dapat dikembangkan disesuaikan dengan kebutuhan dan karakteristik masingmasing lembaga dan daerah.
Muatan pembelajaran adalah cakupan materi yang ada pada kompetensi dasar sebagai bahan
yang akan dijadikan kegiatan-kegiatan untuk mencapai kompetensi sikap spiritual, sikap sosial,
pengetahuan, dan keterampilan.
Dibawah ini adalah tema-tema yang telah disiapkan untuk peserta didik TK kelompok A dan
Kelompok B pada buku Panduan Pendidik Kurikulum 2013 PAUD. Adapun daftar tema dan
cakupan materi dapat dilihat dalam tabel berikut.
No
1.
Tema
Diriku
Identitasku
Kesukaanku
3.
Cakupan Materi
Sub Tema
Tubuhku
2.
Cakupan Materi
Keluargaku
Anggota Keluargaku
Lingkungan
Profesi Anggota
Keluarga
Rumahku
Makanan, minuman,
mainan, dan macammacam kegiatan
Ayah, ibu, kakak, adik,
kakek, nenek, paman,
bibi, orang-orang
terdekat dilingkungan
keluarga
Kebiasaan dalam keluarga
Macam-macam pekerjaan Macam-macam pekerjaan
dan tugasnya
Fungsi rumah
Fungsi rumah
Bagian-bagian
Bagian-bagian
rumah
rumah
Cara merawat
Cara merawat
rumah
rumah
21
No
Tema
Sekolahku
4.
Binatang
5.
Tanaman
Cakupan Materi
Cakupan Materi
Sub Tema
Binatang di air,
misalnya:
Ikan
Lele
Belut
Dll
Binatang di darat,
misalnya:
Ayam
Kucing
Anjing
Dll
Binatang bersayap,
misalnya:
Serangga
Kupu-kupu
Burung
Dll
Binatang hutan,
misalnya:
Orang utan
Gajah
Harimau
Dll
Tanaman buah
Jenis peralatan
rumah tangga: Kursi,
meja, tempat tidur,
kasur, peralatan
makan (piring, gelas,
sendok, garpu),
peralatan dapur
(kompor, wajan, dst)
lemari es, radio,
televisi, kaset, CD,
telepon
Fungsi peralatan
rumah tangga
Cara menggunakan
peralatan rumah
tangga
Jenis peralatan
rumah tangga: Kursi,
meja, tempat tidur,
kasur, peralatan
makan (piring, gelas,
sendok, garpu),
peralatan dapur
(kompor, wajan, dst)
lemari es, radio,
televisi, kaset, CD,
telepon
Fungsi peralatan
rumah tangga
Cara menggunakan
peralatan rumah
tangga
Cara merawat
peralatan rumah
tangga
Gedung dan halaman
Gedung dan halaman
sekolah, ruang belajar,
sekolah, ruang belajar,
tempat bermain dan alat- tempat bermain dan alatalat permainan, orangalat permainan, orangorang yang ada di
orang yang ada di
sekolah, tata tertib
sekolah, tata tertib
sekolah
sekolah
Bagian-bagian tubuh
Bagian-bagian tubuh
binatang
binatang
Merawat binatang
Merawat binatang
Bahaya
Bahaya
Manfaat
Manfaat
Perkembangbiakan
Bagian-bagian tubuh
Bagian-bagian tubuh
binatang
binatang
Merawat binatang
Merawat binatang
Bahaya
Bahaya
Manfaat
Manfaat
Perkembangbiakan
Bagian-bagian tubuh
Bagian-bagian tubuh
binatang
binatang
Makanan
Makanan
Bahaya
Bahaya
Manfaat
Manfaat
Perkembangbiakan
Bagian-bagian tubuh
Bagian-bagian tubuh
binatang
binatang
Bahaya
Bahaya
Manfaat
Manfaat
Makanan
Makanan
Perkembangbiakan
Macam-macam
Macam-macam
tanaman buah
tanaman buah
Bagian-bagian
Bagian-bagian
tanaman buah
tanaman buah
22
No
Tema
Tanaman sayur
Tanaman hias
Tanaman obat
6.
Kendaraan
Cakupan Materi
Cakupan Materi
Sub Tema
Kendaraan di darat
Manfaat tanaman
buah
Cara menanam dan
merawat tanaman
buah
Macam-macam
tanaman sayur
Bagian-bagian
tanaman sayur
Manfaat tanaman
sayur
Cara menanam dan
merawat tanaman
sayur
Macam-macam
tanaman hias
Bagian-bagian
tanaman hias
Manfaat tanaman hias
Cara menanam dan
merawat tanaman
hias
Macam-macam
tanaman obat
Bagian-bagian
tanaman obat
Manfaat tanaman
obat
Cara menanam dan
merawat tanaman
obat
Jenis kendaraan di
darat
Fungsi dan kegunaan
Nama pengendara/
pengemudi
Tempat
pemberhentian
Kendaraan di air
Manfaat tanaman
buah
Cara menanam dan
merawat tanaman
buah
Macam-macam
tanaman sayur
Bagian-bagian
tanaman sayur
Manfaat tanaman
sayur
Cara menanam dan
merawat tanaman
sayur
Macam-macam
tanaman hias
Bagian-bagian
tanaman hias
Manfaat tanaman hias
Cara menanam dan
merawat tanaman
hias
Macam-macam
tanaman obat
Bagian-bagian
tanaman obat
Manfaat tanaman
obat
Cara menanam dan
merawat tanaman
obat
Jenis kendaraandi
darat
Fungsi dan kegunaan
Nama pengendara/
pengemudi
Tempat
pemberhentian
Penggeraknya (ditarik
kuda, menggunakan
mesin, bensin)
Bagian-bagian
kendaraan
Tata tertib/Perilaku
berkendara
Jenis kendaraan di air
Fungsi dan kegunaan
Nama pengendara/
pengemudi
Tempat
pemberhentian
Penggeraknya
(menggunakan mesin,
bensin)
23
No
Tema
Cakupan Materi
Cakupan Materi
Sub Tema
Kendaraan di udara
Jenis kendaraan di
udara
Fungsi dan kegunaan
Nama pengendara/
pengemudi
Tempat
pemberhentian
7.
Alam
Semesta
Benda-benda alam
Benda-benda langit
Gejala alam
Jenis benda-benda
alam (tanah, air, pasir,
batu, besi, emas,
perak)
Manfaat benda-benda
alam
Jenis benda-benda
langit (matahari,
bulan, bintang)
Manfaat benda-benda
langit
Macam-macam gejala
alam (siang, malam,
banjir, gunung
meletus, banjir, tanah
longsor, ombak,
pelangi, petir, hujan,
gempa bumi)
8.
Negaraku
Tanah air
Nama negara
Lambang negara
Presiden dan wakil
presiden
Ibu kota negara
pahlawan
Lagu kebangsaan
Lagu-lagu wajib
Bendera
Desa, Kota,
Pegunungan, Pesisir
Jenis kendaraan di
udara
Fungsi dan kegunaan
Nama pengendara/
pengemudi
Tempat
pemberhentian
Penggeraknya
(menggunakan mesin,
bensin)
Jenis benda-benda
alam (tanah, air, pasir,
batu, besi, emas,
perak)
Manfaat benda-benda
alam
Jenis benda-benda
langit (matahari,
bulan, bintang)
Manfaat benda-benda
langit
Macam-macam gejala
alam (siang, malam,
banjir, gunung
meletus, banjir, tanah
longsor, ombak,
pelangi, petir, hujan,
gempa bumi)
Cara mencegah banjir,
tanah longsor
Cara menyelamatkan
diri dari banjir, tanah
longsor, gempa bumi
Nama negara
Lambang negara
Presiden dan wakil
presiden
Ibu kota negara
pahlawan
Lagu kebangsaan
Lagu-lagu wajib
Bendera
Desa, Kota,
Pegunungan, Pesisir
24
LK 1.3.1
LK. 1.3 Analisis Tema dan Subtema
Tujuan :
Peserta mampu menganalisis kesesuaian tema dan sub tema dengan prinsip-prinsip
pembelajaran di PAUD
Petunjuk :
LK 1.3
Diskusikanlah kesesuaian tema dan subtema pembelajaran pada kelompok usia 5-6 tahun
berikut ini, dengan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini.
No
Tema
Subtema
1.
Diriku
2.
Keluargaku
3.
Lingkunganku
Binatang
Tanaman
Kendaraan
Alam semesta
Negaraku
4.
5.
6.
7.
8.
Hasil Diskusi
Identitasku
Tubuhku
Kesukaanku
Anggota keluargaku
Profesi anggota
keluarga
Rumahku
Sekolahku
Binatang di air
Binatang di darat
Binatang bersayap
Binatang hutan
Tanaman buah
Tanaman sayur
Tanaman hias
Tanaman obat
Kendaraan di darat
Kendaraan di air
Kendaraan di udara
Benda-benda alam
Benda-benda langit
Gejala alam
Tanah air
25
1 .3 .2 Pendekatan Saintifik
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan saintifik diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik.
Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang sedemikian rupa agar peserta
didik secara aktif membangun kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan melalui
tahapan mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengomunikasikan.
Dengan menggunakan pendekatan saintifik dapat mendorong anak agar memiliki kemampuan
berpikir kritis, analitis, dan memiliki kemampuan memecahkan masalah; memberikan
pengalaman belajar yang lebih bermakna kepada anak dengan mendorong anak melakukan
kegiatan
mengamati,menanya,
mengumpulkan
informasi,menalar/mengasosiasi,
dan
mengomunikasikan, serta dapat mendorong anak mencari tahu dari berbagai sumber melalui
observasi dan bukan hanya diberitahu.
1. Mengamati, dilakukan untuk mengetahui objek di antaranya dengan menggunakan indera
seperti melihat, mendengar, menghidu, merasa, dan meraba.
2. Menanya, anak didorong untuk bertanya, baik tentang objek yang telah diamati maupun
hal-hal lain yang ingin diketahui.
3. Mengumpulkan Informasi, dilakukan melalui beragam cara, misalnya: dengan melakukan,
mencoba, mendiskusikan dan menyimpulkan hasil dari berbagai sumber.
4. Menalar, merupakan kemampuan menghubungkan informasi yang sudah dimiliki dengan
informasi yang baru diperoleh sehingga mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang
suatu hal.
5. Mengomunikasikan, merupakan kegiatan untuk menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari
dalam berbagai bentuk, misalnya melalui cerita, gerakan, dan dengan menunjukkan hasil
karya berupa gambar, berbagai bentuk dari adonan, boneka dari bubur kertas, kriya dari
bahan daur ulang, dan hasil anyaman.
Kelima tahapan dalam pendekatan saintifik dapat juga dilaksanakan pada kegiatan pembukaan
ataupun inti dan dapat juga tidak berurut, serta tergantung dengan kondisi pembelajaran. Berikut
contoh dalam pendekatan saintifik.
Contoh:
26
Mengamati
Mengamati dilakukan untuk mengetahui objek
diantaranya dengan menggunakan indera
seperti melihat, membaca buku, mendengar,
menghidu, merasa, dan meraba.
Menanya
Anak didorong untuk bertanya, baik tentang
objek yang telah diamati maupun hal-hal lain
yang ingin diketahui.
Mengumpulkan Informasi
Mengumpulkan informasi dilakukan melalui
beragam cara, misalnya: dengan melakukan,
mencoba, mendiskusikan, membaca buku,
menanya, dan menyimpulkan hasil dari
berbagai sumber.
Menalar
Menalar merupakan kemampuan menghubungkan
informasi yang sudah dimiliki
dengan informasi yang baru diperoleh sehingga
mendapatkan pemahaman yang lebih baik
tentang suatu hal.
Mengomunikasikan
Mengomunikasikan merupakan kegiatan untuk
menyampaikan hal-hal yang telah dipelajari
dalam berbagai bentuk, misalnya melalui
cerita, gerakan, dan dengan menunjukkan hasil
karya berupa gambar, berbagai bentuk dari
adonan, boneka dari bubur kertas, kriya dari
bahan daur ulang, dan hasil anyaman.
27
LK-1.3.2
1.
Komponen
Pembelajaran
Saintifik
Mengamati
2.
Menanya
3.
Mencoba
4.
Menghubungkan
5.
Mengkomunikasikan
Contoh
28
HO-1.4
1.4 STPPA, KI, KD, DAN INDIKATOR PENCAPAIAN PERKEMBANGAN DALAM RANCANGAN
PEMBELAJARAN
1.4.1.STPPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak Usia Dini)
STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai
anak
pada
seluruh
aspek
perkembangan
dan
29
Lingkup
Perkembangan
Nilai Agama dan
Moral
II.Fisik-motorik
A.Motorik Kasar
B.Motorik Halus
C.Kesehatan dan
Perilaku
Keselamatan
IV. Kognitif
A.Belajar dan
Pemecahan
Masalah
Lingkup
Perkembangan
B. Berfikir Logis
C.Berfikir Simbolik
II. Bahasa
Lingkup
Perkembangan
A.Memahami
bahasa
B.Mengung-kapkan
Bahasa
C. Keaksaraan
V.Sosial-emosional
A.Kesadaran Diri
B.Rasa tanggung
jawab untuk diri
sendiri dan orang
lain
Lingkup
Perkembangan
C.Perilaku Prososial
VI. Seni
A.Anak mampu
menikmati
berbagai alunan
lagu atau suara
B.Tertarik dengan
kegiatan seni
A.
KI (Kompetensi Inti)
Kompetensi Inti Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini merupakan gambaran pencapaian
Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia 6 (enam)
33
tahun. Kompetensi Inti mencakup: Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap
spiritual; Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial; Kompetensi Inti-3 (KI-3)
untuk kompetensi inti pengetahuan; dan Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti
keterampilan. Uraian tentang kompetensi PAUD dapat dilihat pada tabel di bawah ini:
KOMPETENSI INTI
KI-1
KI-2
Memiliki perilaku hidup sehat, rasa ingin tahu, kreatif dan estetis, percaya diri,
disiplin, mandiri, peduli, mampu menghargai dan toleran kepada orang lain,
mampu menyesuaikan diri, tanggungjawab, jujur, rendah hati dan santun dalam
berinteraksi dengan keluarga, pendidik, dan teman
KI-3
KI-4
Uraian dari setiap Kompetensi Dasar untuk setiap kompetensi inti adalah sebagai berikut:
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.1.
1.2.
2.1.
2.2.
2.3.
KOMPETENSI INTI
disiplin, mandiri, peduli, mampu
menghargai dan toleran kepada
orang lain, mampu
menyesuaikan diri, jujur, rendah
hati dan santun dalam
berinteraksi dengan keluarga,
pendidik, dan teman
KOMPETENSI DASAR
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
2.9.
2.10.
2.11.
2.12.
2.13.
2.14.
KI-3. Mengenali diri, keluarga,
teman, pendidik, lingkungan
sekitar, agama, teknologi, seni,
dan budaya di rumah, tempat
bermain dan satuan PAUD
dengan cara: mengamati
dengan indera (melihat,
mendengar, menghidu, merasa,
meraba); menanya;
mengumpulkan informasi;
menalar; dan
mengomunikasikan melalui
kegiatan bermain
3.1.
3.2.
3.3.
3.4.
3.5.
3.6.
3.7.
3.8.
3.9.
3.10.
3.11.
3.12.
3.13.
3.14.
3.15.
4.1.
4.7.
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
4.8.
4.9.
4.10.
4.11.
4.12.
4.13.
4.14.
4.15.
Indikator
pencapaian
perkembangan
anak
dirumuskan
berdasarkan
Kompetensi Dasar (KD). Kompetensi Dasar (KD) dirumuskan berdasarkan Kompetensi Inti (KI).
Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran pencapaian Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak pada akhir layanan PAUD usia enam tahun yang dirumuskan secara
terpadu dalam bentuk KI Sikap Spiritual, KI Sikap Sosial, KI Pengetahuan, dan KI Keterampilan.
Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada KI Sikap Spiritual dan KD pada KI
Sikap Sosial tidak dirumuskan secara tersendiri. Pembelajaran untuk mencapai KD-KD ini
dilakukan secara tidak langsung, tetapi melalui pembelajaran untuk KD-KD pada KI
Pengetahuan dan KI Keterampilan. Dengan kata lain, sikap positif anak akan terbentuk ketika
dia memiliki pengetahuan dan mewujudkan pengetahuan itu dalam bentuk hasil karya
dan/atau unjuk kerja. Indikator pencapaian perkembangan anak untuk KD pada pengetahuan
dan KD pada keterampilan merupakan satu kesatuan karena pengetahuan dan keterampilan
merupakan dua hal yang saling berinteraksi.
Indikator pencapaian perkembangan anak disusun berdasarkan kelompok usia sebagai
berikut:
36
37
MATERI PELATIHAN 2
PEMANFAATAN BUKU PANDUAN PENDIDIK PAUD
2.1 PEMANFAATAN BUKU PANDUAN PENDIDIK
PAUD
38
MATERI PELATIHAN 2
PEMANFAATAN BUKU PANDUAN PENDIDIK PAUD
Buku panduan pendidik PAUD memiliki fungsi sebagai acuan dalam kegiatan pembelajaran di kelas
yang meliputi persiapan, pelaksanaan, dan penilaian untuk peserta didik. Mengingat di PAUD tidak
memiliki buku pegangan untuk peserta didik maka pendidik penting untuk mengetahui bagaimana
menggunakan buku ini.
Buku panduan ini memuat pendahuluan, kompetensi yang akan dicapai melalui kegiatan
pembelajaran, hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembelajaran di PAUD, perencanaan
pembelajaran di PAUD, pelaksanaan pembelajaran, penilaian, sampai kepada Rencana Program
Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian
(RPPH).
Kompetensi yang ingin dicapai:
Memahami isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi, strategi pembelajaran dan penilaian pada
Buku Panduan Pendidik PAUD.
Indikator
1. Menjelaskan isi materi, struktur, dan sistematika keilmuan materi pelajaran dan penilaian yang terdapat
dalam Buku Panduan Pendidik PAUD
2. Mengidentifikasi kesesuaian isi Panduan Pendidik PAUD dengan Permendikbud Nomor 137 tahun 2014
dan Nomor 146 tahun 2014, Kesesuain isi buku dengan kebutuhan guru.
Langkah Kegiatan
Menganalisis
kesesuaian isi
buku panduan
pendidik, dengan
panduan LK 2.1
Mendiskusikan
hasil analisis untuk
membuat
rekomendasi
tentang
penggunaan buku
panduan pendidik
Merevieu hasil
kegiatan analisis
buku panduan
pendidik
Mempresentasikan
hasil analisis buku
panduan pendidik
oleh masingmasing kelompok
39
HO-2.1
Buku panduan pendidik PAUD digunakan guru sebagai acuan dalam penyelenggaraan proses
pembelajaran dan penilaian di kelas, secara khusus untuk:
1. Membantu guru mengembangkan kegiatan pembelajaran dan penilaian
2. Memberikan gagasan dalam rangka mengembangkan pemahaman, keterampilan, dan
sikap serta perilaku dalam berbagai kegiatan belajar mengajar
3. Memberikan gagasan contoh pembelajaran yang mengaktifkan peserta didik melalui
berbagai ragam metode dan pendekatan pembelajaran dan penilaian.
4. Mengembangkan metode yang dapat memotivasi peserta didik untuk selalu menerapkan
nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari peserta didik.
41
LK-2.1
LK 2.1 Analisis Buku Panduan Pendidik PAUD
Tujuan:
Peserta mampu menganalisisi Buku Panduan Pendidikan Anak Usia Dini
Petunjuk:
Lakukanlah analisis Buku Panduan Pendidikan Anak Usia Dini, yang mencakup : Karakteristik buku,
Keterkaitan aspek dengan kompetensi, Persiapan Pembelajaran dan Perencanaan Kegiatan
Pembelajaran. Analisis yang dilakukan meliputi kesesuaian isi buku dengan Permendikbud Nomor
137 tahun 2014 dan Nomor 146 tahun 2014, Kesesuain isi buku dengan kebutuhan guru,
Kesesuain atau kemudahan memahami bahasa, gambar, tabel, dan/atau contoh, serta
kebermanfaatan buku dalam mendukung tugas guru. Hasil diskusi dituliskan di kertas
palno/karton manila dengan menggunakan format berikut ini, dan
No
Komponen Analisis
1.
2.
3.
Persiapan Pembelajaran
4.
Hasil Analisis
42
MATERIPELATIHAN 3
MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN PAUD
3.1 MODEL PEMBELAJARAN PAUD
3.2 METODE PEMBELAJARAN PAUD
3.3 DETEKSI TUMBUHKEMBANG ANAK USIA
DINI
43
MATERI PELATIHAN 3
MODEL DAN METODE PEMBELAJARAN PAUD
Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian
dan menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran,
sehingga terjadi perubahan perilaku atau perkembangan pada diri peserta didik. Adapun
komponen model pembelajaran meliputi: konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkahlangkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.
Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam melakukan kegiatan
pembelajaran kepada anak untuk mencapai kompetensi tertentu. Metode pembelajaran
dirancang dalam kegiatan bermain yang bermakna dan menyenangkan bagi anak.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari model dan metode pembelajaran PAUD yang meliputi
Model dan Metode Pembelajaran, serta Deteksi Tumbuhkembang Anak Usia Dini.
Kompetensi yang ingin dicapai:
1.
2.
3.
Indikator:
1.1
1.2
1.3
2.1
2.2
Menyimak
paparan
tentang model
pembelajaran
Tanya jawab
tentang model
pembelajaran
Diskusi kelompok
tentang model
pembelajaran
dengan panduan
LK 3.1
Mempresentasikan
hasil diskusi
tentang model
pembelajaran
2. Metode Pembelajaran
Menyimak
paparan
tentang metode
pembelajaran
Tanya jawab
tentang metode
pembelajaran
Diskusi kelompok
tentang metode
pembelajaran
dengan panduan
LK 3.2
Mempresentasikan
hasil diskusi
tentang metode
pembelajaran
Menyimak
paparan tentang
deteksi dini
tumbuhkembang
AUD
Tanya jawab
tentang deteksi
dini
tumbuhkembang
AUD
Diskusi kelompok
tentang deteksi dini
tumbuhkembang
AUD dengan
panduan LK 3.3
Mempresentasikan
hasil diskusi
tentang deteksi dini
tumbuhkembang
44
AUD
HO-3.1
3.1 MODEL PEMBELAJARAN PAUD
3.1.1 Pengertian Model Pembelajaran
Model pembelajaran adalah suatu desain atau rancangan yang menggambarkan proses rincian
dan menciptakan situasi lingkungan yang memungkinkan anak berinteraksi dalam pembelajaran,
sehingga terjadi perubahan perilaku atau perkembangan pada diri peserta didik. Adapun
komponen model pembelajaran meliputi: konsep, tujuan pembelajaran, materi/tema, langkahlangkah/prosedur, metode, alat/sumber belajar, dan teknik evaluasi.
3.1.1 Ragam Model Pembelajaran di PAUD
Beberapa model pembelajaran PAUD yang saat ini berkembang dan digunakan oleh satuan
pendidikan di antaranya : (1) Model pembelajaran kelompok berdasarkan sudut-sudut kegiatan;
(2). Model pembelajaran kelompok berdasarkan kegiatan pengaman, (3) Model pembelajaran
berdasarkan area, dan (4) Model pembelajaran berdasarkan sentra.
45
3. Sudut pembangunan: Alat-alat yang disediakan antara lain adalah alat-alat untuk
permainan konstruksi, seperti balok-balok bangunan, alat pertukangan, rak-rak tempat
balok, macam-macam kendaraan kecil, permainan lego, menara gelang, permainan pola,
dan kotak menara.
4. Sudut kebudayaan: Alat-alat yang disediakan antara lain adalah peralatan musik/perkusi,
rak-rak buku/perpustakaan, buku-buku bergambar (seri binatang, seri buah-buahan, seri
bunga-bungaan), buku-buku pengetahuan, peralatan untuk kreativitas, alat-alat untuk
pengenalan bentuk, warna, konsep bilangan, dan simbol-simbol.
5. Sudut Ke-Tuhanan: Alat-alat yang disediakan antara lain adalah maket-maket rumah
ibadah (masjid, gereja, pura, vihara), peralatan ibadah, alat-alat lain yang sesuai untuk
menjalankan ibadah agama, dan gambar-gambar keagamaan.
B.
46
Pembelajaran pada model ini menggunakan 10 (sepuluh) area. Dalam satu hari dapat dibuka
minimal 4 area. Pada area yang dibuka disiapkan alat peraga dan sarana pembelajaran yang
sesuai dengan RPPH yang telah disusun. Adapun kesepuluh area tersebut adalah:
1. Area agama
2. Area Balok
3. Area Berhitung/matematika
4. Area IPA
5. Area Musik
6. Area Bahasa
7. Area Membaca dan menulis
8. Area Drama
9. Area Pasir/Air
10. Area Seni dan Motorik
D.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam memilih model pembelajaran, diantaranya :
1. Untuk memilih model pembelajaran yang akan dipakai, pendidik perlu mempertimbangkan
sarana dan prasarana yang tersedia dan menyesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
2. Pendidik dapat mengembangkan empat model pembelajaran yang ada (misalnya dengan
menambah sudut, area, dan sentra kegiatan, serta kegiatan pengaman).
3. Pendidik dapat juga mengembangkan model pembelajaran yang baru dengan
mengombinasikan empat model yang ada atau menciptakan model yang baru.
4. Scaffolding adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan dukungan yang
terus menerus yang diberikan kepada anak oleh pendidik (bisa juga oleh orang tua atau
anak lain yang lebih dewasa atau lebih mampu).
47
48
LK 3.1
LK 3.1 Penyusunan Diagram Alir Model Pembelajaran PAUD
Tujuan:
Peserta mampu mendeskripsikan model-model pembelajaran dalam bentuk diagram alir
Petunjuk :
Buatlah diagram alir tahapan pembelajaran dengan model pembelajaran Sudut, model
pembelajaran Kelompok dengan kegiatan pengaman, model pembelajaran Area, dan
model pembelajaran Sentra. Diagram alir dibuat di atas kertas flano/karton manila, dan
hasilnya ditempel di dinding kelas.
49
HO-3.2
2. Demonstrasi
Demonstrasi digunakan untuk
menunjukkan atau memeragakan cara
untuk membuat atau melakukan
sesuatu.
3. Bercakap-cakap
Bercakap-cakap dapat dilakukan dalam
bentuk tanya jawab antara anak dengan
pendidik atau antara anak dengan anak
yang lain.
50
4. Pemberian Tugas
Pemberian tugas dilakukan oleh
pendidik untuk memberi pengalaman
yang nyata kepada anak baik secara
individu maupun secara berkelompok.
5. Sosio-drama/Bermain Peran
Sosio-drama atau bermain peran
dilakukan untuk mengembangkan daya
khayal/imajinasi,
kemampuan
berekspresi, dan kreativitas anak yang
diinspirasi dari tokoh tokoh atau bendabenda yang ada dalam cerita.
6. Karyawisata
Karyawisata adalah kunjungan secara
langsung ke objek-objek di lingkungan
kehidupan anak yang sesuai dengan
tema yang sedang dibahas.
7. Projek
Projek merupakan suatu tugas yang
terdiri atas rangkaian kegiatan yang
diberikan oleh pendidik kepada anak,
baik secara individu maupun secara
berkelompok dengan menggunakan
objek alam sekitar maupun kegiatan
sehari-hari.
8. Eksperimen
Eksperimen merupakan pemberian
pengalaman nyata kepada anak dengan
melakukan percobaan secara langsung
dan mengamati hasilnya.
Beberapa hal penting yagn harus diperhatikan dalam memilih dan menggunakan metode
adalah :
1. Metode yang digunakan oleh pendidik disesuaikan dengan tujuan kegiatan pembelajaran
yang dilaksanakan. Dalam satu kegiatan dapat dipakai lebih dari satu metode.
51
2. Suatu metode dapat dilakukan dengan baik jika dipahami oleh pendidik dan disertai media
yang sesuai dengan bahan ajar atau kegiatan yang dilakukan.
LK-3.2
LK 3.2 Analisis Pemilihan Metode Pembelajaran
1. Lakukan analisis terhadap efektifitas penggunaan metode pembelajaran di TK
2. Presentasikanlah hasil-hasil kerja kelompok di depan kelas
NO
JENIS METODE
1. Bercerita
2.
Demonstrasi
3.
Bercakap-cakap
4.
Pemberian tugas
5.
Sosiodrama/Bermain
Peran
6.
Karyawisata
7.
Projek
8.
Eksperimen
52
kegiatan
yang
sesuai
dengan
karakteristik
pertumbuhan
dan
perkembangan anak.
A. Pengertian
Untuk memberikan pemahaman berkenaan dengan kegiatan deteksi dini tumbuhkembang
anak usia dini, berikut ini disampaikan beberapa pengertian yang relevan dengan kegiatan
deteksi dini, yaitu :
1. Deteksi dini adalah kegiatan untuk menemukan secara dini adanya potensi dan hambatan
pertumbuhan dan perkembangan pada anak usia dini.
2. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau
keseluruhan sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat, misalnya berat
tubuh, tinggi badan/panjang badan, lingkar kepala, pertumbuhan gigi dan pertumbuhan
tulang.
3. Perkembangan adalah bertambahnya fungsi psikis dan fisik anak meliputi sensorik
(mendengar, melihat, meraba, merasa, dan menghidu), motorik (gerakan motorik kasar
dan halus), kognitif (pengetahuan, kecerdasan), komunikasi (berbicara dan bahasa), serta
sikap religius, sosial-emosional dan kreativitas.
4. Stimulasi adalah pemberian rangsangan pendidikan yang diberikan untuk mencapai
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan bagi anak usia dari lahir sampai dengan
6 tahun agar dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.
5. Intervensi adalah upaya khusus yang diberikan kepada anak yang menurut hasil deteksi
dini diketahui tumbuh kembangnya tidak optimal. Serangkaian upaya khusus dilakukan
untuk mengoreksi, memperbaiki, dan mengatasi hambatan tumbuh kembang agar anak
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sesuai dengan potensinya.
B. Strategi Pelaksanaan
Strategi deteksi dini merupakan usaha untuk mengidentifikasi hambatan pertumbuhan
dan perkembangan anak melalui pengamatan dan wawancara dengan orang tua. Dalam
pelaksanaannya,
kegiatan
pengamatan
dilakukan
selama
proses
pembelajaran
berlangsung. Cakupan pengamatan meliputi pertumbuhan fisik, sikap, dan perilaku anak.
Sementara itu, kegiatan wawancara dengan orang tua dilakukan pada saat anak mendaftar
untuk mendapat informasi awal tentang kemungkinan hambatan untuk tumbuh kembang
53
anak. Wawancara juga dilakukan untuk memberikan informasi jika selama pembelajaran
pendidik menemukan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak sesuai dengan usia
tertentu. Jika ditemukan hambatan perkembangan diperlukan kesepahaman orang tua
dan pendidik untuk penanganan lebih lanjut.
C. Ruang Lingkup Deteksi Pertumbuhan dan Perkembangan
Deteksi pertumbuhan dan perkembangan yang dilakukan meliputi antara lain:
1. Deteksi pertumbuhan
a. Menimbang berat badan anak setiap bulan untuk melihat pertumbuhan berat
badan.
b. Mengukur tinggi/panjang badan anak setiap bulan untuk melihat pertumbuhan
tinggi/panjang badan.
c. Mengukur besar lingkar kepala anak setiap untuk melihat pertumbuhan lingkar
kepala.
d. Memeriksa bagian kepala (rambut, mata, telinga, hidung, mulut, gigi), kulit, kuku,
tangan dan kaki dilaksanakan minimal seminggu 1 (satu) kali untuk melihat
kebersihan dan kesehatan.
2. Deteksi Perkembangan
a. Sosial emosional dan kemandirian
Deteksi dini ini berhubungan dengan kemampuan bersosialisasi dan pengendalian
emosi serta kemampuan mandiri anak.
Hambatan mungkin terjadi misalnya ketika anak:
1) kurang konsentrasi/pemusatan perhatian;
2) sulit berinteraksi dengan orang lain;
3) mudah menangis/cengeng;
4) sering marah jika keinginannya tidak dituruti.
b. Bahasa
Deteksi dini ini dilakukan untuk melihat hambatan yang berhubungan dengan
kemampuan berbahasa yang meliputi kemampuan membedakan suara yang
bermakna dan tidak bermakna (bahasa reseptif), bicara (bahasa ekspresif),
komunikasi (pragmatik).
c. Fisik (motorik kasar dan halus)
1) Motorik kasar
Deteksi dini pada motorik kasar dilakukan untuk melihat hambatan yang
berhubungan dengan keseimbangan dan koordinasi anggota tubuh dengan
menggunakan otot-otot besar.
2) Motorik halus
54
Deteksi dini pada motorik halus dilakukan untuk melihat hambatan yang
melibatkan gerakan bagian tubuh tertentu yang memerlukan koordinasi yang
cermat antara otot-otot kecil/halus dan mata serta tangan.
d. Kognitif
Deteksi dini pada aspek kognitif dilakukan untuk melihat hambatan yang
berhubungan dengan aspek kematangan proses berpikir.
e. Penglihatan
Deteksi dini pada penglihatan dilakukan untuk melihat hambatan yang
berhubungan dengan:
1) pengamatan melalui indera penglihatan yang merupakan keterampilan untuk
melihat persamaan dan perbedaan, bentuk, warna, benda, sebagai dasar
untuk pengembangan kognitif; dan
2) keterampilan untuk mengingat apa yang sudah dilihatnya.
f. Pendengaran
Deteksi dini pada pendengaran dilakukan untuk melihat
berhubungan dengan:
masalah yang
LK 3.3
LK 3.3 Identifikasi Permasalahan Anak Usia Dini
1. Identifikasilah berbagai hambatan atau permasalahan anak usia dini (4-6 tahun) sesuai
dengan jenis hambatannya dengan menggunakan format berikut ini.
2. Satu kelompok hanya mengambil satu jenis hambatan
3. Hasil diskusi dibuat dalam kertas plano, dan ditempelkan di dinding kelas.
NO
Jenis Hambatan
1. Pertumbuhan
2.
3.
Bahasa
4.
Fisik
5.
Kognitif
Permasalahan
55
6.
Penglihatan
7.
Pendengaran
56
MATERI PELATIHAN 4:
PENILAIAN PEMBELAJARAN PAUD
4.1 PENILAIAN AUTENTIK
4.2 PELAPORAN HASIL PENILAIAN
57
MATERI PELATIHAN 4
PENILAIAN PEMBELAJARAN PAUD
Penilaian hasil kegiatan belajar PAUD adalah suatu proses mengumpulkan dan mengkaji berbagai
informasi secara sistematis, terukur, berkelanjutan, serta menyeluruh tentang pertumbuhan dan
perkembangan yang telah dicapai oleh anak selama kurun waktu tertentu. Penilaian lebih
ditekankan pada penilaian proses daripada penilaian produk. Penilaian proses dan hasil belajar
untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan dan
keterampilan yang dilakukan secara berkesinambungan dilakukan melalui penilaian autentik.
Melalui penilaian autentik, penilaian tidak hanya mengukur apa yang diketahui oleh anak, tetapi
lebih menekankan mengukur apa yang dapat dilakukan oleh anak. Penilaian dilakukan melalui
teknik-teknik seperti: pengamatan atau observasi; percakapan, penugasan, unjuk kerja, penilaian
hasil karya, anekdot, dan portofolio.
Hasil penilaian tentang tingkat pencapaian perkembangan anak baik secara psikis maupun fisik
yang dilakukan secara berkala oleh pendidik dimunikasikan dalam bentuk Pelaporan. Apabila
terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang tidak biasa pendidik dapat berkonsultasi ke ahli
yang relevan. Bentuk pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan
kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang tua
dilengkapi dengan lampiran hasil portofolio.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari penilaian pembelajaran PAUD yang meliputi Penilaian
Autentik dan Pelaporan Hasil Penilaian.
.
Kompetensi yang ingin dicapai:
1. Memahami penilaian proses dan hasil sebagai perwujudan penialian autentik di PAUD
2. Membuat laporan hasil penilaian pembelajaran di PAUD
Indikator:
1.1 Menjelaskan konsep dasar penilaian autentik
1.2 Mengidentifikasi instrumen penilaian autentik (sikap, pengetahuan, keterampilan) dalam
pembelajaran di PAUD
2.1 Mengolah hasil penilaian proses dan hasil pembelajaran
2.2 Membuat deskripsi/narasi laporan perkembangan anak
Langkah Kegiatan
1. Penilaian Autentik
Menyimak
paparan tentang
penilaian
autentik.
Tanya jawab
tentang penilaian
autentik.
Diskusi kelompok
tentang efektifitas
teknik penilaian
autentik, dengan
bantuan LK 4.1
Mempresentasikan
hasil diskusi tentang
penilaian autentik.
58
Menyimak
paparan tentang
pelaporan hasil
penilaian.
Tanya jawab
tentang pelaporan
hasil penilaian
Diskusi kelompok
tentang
pelaporan hasil
penilaian, dengan
panduan LK 4.2
Mempresentasikan
hasil diskusi tentang
pelaporan hasil
penilaian.
4 . 1 PENILAIAN AUTENTIK
4.1.2 Prinsip
Penilaian proses dan hasil belajar anak di PAUD berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1. Mendidik
Proses dan hasil penilaian dapat dijadikan dasar untuk memotivasi, mengembangkan, dan
membina anak agar tumbuh dan berkembang secara optimal.
59
2. Berkesinambungan
Penilaian dilakukan secara terencana, bertahap, dan terus menerus untuk mendapatkan
gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan anak.
3. Objektif
Penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak dipengaruhi subjektivitas
penilai.
4. Akuntabel
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas serta dapat
dipertanggungjawabkan.
5. Transparan
Penilaian dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan hasil penilaian dapat diakses oleh orang tua
dan semua pemangku kepentingan yang relevan.
6. Sistematis
Penilaian dilakukan secara teratur dan terprogram sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak dengan menggunakan berbagai instrumen.
7. Menyeluruh
Penilaian mencakup semua aspek pertumbuhan dan perkembangan anak baik sikap,
pengetahuan maupun keterampilan.
8. Bermakna
Hasil penilaian memberikan informasi yang bermanfaat bagi anak, orangtua, pendidik, dan
pihak lain yang relevan.
4.1.3 Lingkup
Penilaian proses dan hasil kegiatan belajar anak mencakup semua aspek perkembangan yang
dirumuskan dalam kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4.1.4 Waktu Penilaian
Penilaian dilakukan mulai dari anak datang di TK, selama proses pembelajaran, saat istirahat,
sampai anak pulang. Hasil penilaian dapat dirangkum dalam kurun waktu harian, mingguan atau
bulanan.
4.1.5 Tujuan Penilaian
a. Memberikan informasi pada pendidik/orangtua tentang pertumbuhan dan perkembangan
yang telah dicapai oleh anak selama mengikuti PAUD.
b. Menggunakan informasi yang didapat sebagai bahan umpan balik bagi pendidik untuk
memperbaiki kegiatan pembelajaran dan meningkatkan layanan pada anak agar sikap,
pengetahuan, dan keterampilan berkembang secara optimal.
60
pencapaian
perkembangan
anak
secara
optimal.
61
No.
Bekerja
sama
BM SM
Nama
Rasa Ingin
tahu
BM SM
Disiplin
BM
SM
Peduli
lingkungan
BM
SM
Keterangan
1.
Rina
2.
Rachma
3.
Bachtiar
Format dapat diisi dengan tanda centang ()
Format ini bisa digunakan untuk beberapa aktifitas belajar dengan menyesuaikan aspek
perilaku yang ingin diamati.
b. Percakapan merupakan teknik penilaian yang dapat digunakan baik pada saat kegiatan
terpimpin maupun bebas.
Contoh instrumen:
Pengamat: Tanggal Pengamatan: ..
Kegiatan Saat Pengamatan:
Perkembangan Bahasa
Sudah
Muncul
No
Belum
Muncul
Nama Siswa:
Komentar
Guru
62
Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara
individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.
d. Unjuk kerja merupakan teknik penilaian yang melibatkan anak dalam bentuk pelaksanaan
suatu aktivitas yang dapat diamati.
Contoh instrumen:
Hari/Tanggal:
Kegiatan : Bernyanyi
Nama:
Aspek yang
dinilai
*
**
Keberanian
maju ke
depan
Kesesuaian
/ketepatan
nada
Kesesuaian
irama lagu
Hapal teks
lagu
Format dapat diisi dengan tanda centang ()
*
**
***
****
***
****
Keterangan
e. Penilaian hasil karya merupakan teknik penilaian dengan melihat produk yang dihasilkan
oleh anak setelah melakukan suatu kegiatan.
Contoh instrumen:
Nama Kegiatan : Membuat topi dari kertas
Nama peserta didik :
No
1.
2.
3.
Aspek
Perencanaan Bahan
Memilih bahan dan peralatan
Proses Pembuatan
Persiapan alat dan bahan
Teknik pembuatan
Teknik mewarnai
Hasil Produk
Bentuk fisik
Bahan
Warna
Kelas :
Skor
1
63
f.
Pencatatan anekdot merupakan teknik penilaian yang dilakukan dengan mencatat sikap dan
perilaku khusus pada anak ketika suatu peristiwa terjadi secara tiba-tiba/insidental baik
positif maupun negatif.
Contoh instrumen:
Kelas :
Hari/Tanggal
JURNAL
Kejadian Khusus
Keterangan
g. Portofolio merupakan kumpulan atau rekam jejak berbagai hasil kegiatan anak secara
berkesinambungan atau catatan pendidik tentang berbagai aspek pertumbuhan dan
perkembangan anak sebagai salah satu bahan untuk menilai kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Contoh instrumen:
4 . 1 . 7 Prosedur penilaian
Hasil akhir penilaian merupakan informasi tentang proses dan hasil belajar anak yang diperoleh
dengan menggunakan berbagai teknik dan instrumen penilaian dengan mengikuti prosedur
berikut:
a. Mengacu pada kompetensi dan dilakukan seiring dengan kegiatan pembelajaran yang
diprogramkan dalam RPPH.
b. Mencatat proses dan hasil belajar anak dengan menggunakan berbagai teknik dan
instrumen penilaian sesuai dengan kegiatan yang dilakukan.
c. Merangkum catatan semua hasil perkembangan anak dan dipindahkan ke dalam buku bantu
penilaian, buku rangkuman penilaian atau dokumen lainnya.
d. Mengolah hasil rangkuman selama satu semester menjadi bentuk laporan deskripsi secara
singkat yang meliputi 3 kompetensi yaitu kompetensi sikap,pengetahuan dan keterampilan.
Deskripsi dirumuskan secara objektif sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah bagi
orang tua atau wali dalam bentuk LPPA (Laporan Pencapaian Perkembangan Anak)
64
LK 4.1
Teknik Penilaian
1.
Pengamatan/Observasi
2.
Penugasan
3.
Unjuk kerja
4.
5.
Pencatatan anekdot
6.
Portofolio
Efektifitas Penggunaan
65
H.O. 4.2
4.2 PELAPORAN HASIL PENILAIAN
4.2.1 Pelaporan Pencapaian Hasil Perkembangan dan Pertumbuhan Anak.
a. Pelaporan adalah kegiatan mengomunikasikan hasil penilaian tentang tingkat pencapaian
perkembangan anak baik secara psikis maupun fisik yang dilakukan secara berkala oleh
pendidik. Apabila terdapat pertumbuhan dan perkembangan yang tidak biasa pendidik
dapat berkonsultasi ke ahli yang relevan.
b. Bentuk pelaporan berupa deskripsi pertumbuhan fisik dan perkembangan kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan anak yang dilaporkan kepada orang tua dilengkapi dengan
lampiran hasil portofolio.
c. Teknik pelaporan dilakukan dengan cara bertatap muka dengan orang tua untuk
menjelaskan hasil penilaian anak.
d. Pelaporan secara tertulis diberikan kepada orang tua minimal sekali untuk setiap 6 bulan,
sedangkan pelaporan secara lisan dapat diberikan sesuai kebutuhan.
66
Nomor Induk:.
Kelompok Usia:..
Semester:.
PERTUMBUHAN
PERKEMBANGAN
Mengetahui,
.,..
Kepala Sekolah
Guru Kelas
Keterangan:
Sakit
:.hari
Ijin
:.hari
..
Alpha
:hari
..,..
--------------------------Orang Tua
67
Catatan:
Kalimat di atas merupakan contoh yang dapat digunakan dalam membuat deskripsi pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik di LPPA.
Format dan muatan khusus (keagamaan, kesenian, budaya, bahasa daerah) LPPA dapat
dikembangkan sesuai dengan kondisi daerah, satuan PAUD/lembaga PAUD, peserta didik.
69
LK 4.2
INDIKATOR
Hasil Penilaian
BB MB BSH BSB
4.5. Menyelesaikan
masalah sehari-hari
secara kreatif
3.6. Mengenal benda
benda di
sekitarnya (nama,
warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat,
suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-ciri
lainnya)
4.6. Menyampaikan
tentang apa dan
bagaimana benda
benda di sekitar yang
dikenalnya (nama,
warna, bentuk,
ukuran, pola, sifat,
suara, tekstur,
fungsi, dan ciri-ciri
lainnya) melalui
berbagai hasil karya
70
MATERIPELATIHAN 5:
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD
5.1 PENYUSUNAN PROGRAM SEMESTER
5.2 PENYUSUNAN RPPM
5.3 PENYUSUNAN RPPH
71
HO. 5
MATERI PELATIHAN 5
PERENCANAAN PEMBELAJARAN PAUD
Dalam proses pembelajaran anak usia dini, perencanaan pembelajaran dapat diartikan sebagai
proses penyusunan materi pembelajaran, penggunaan media, pendekatan dan metode
pembelajaran, dan penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan dilaksanakan pada masa
tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Perencanaan pembelajaran mempunyai
peran penting dalam memandu guru untuk melaksanakan tugas sebagai pendidik sekaligus
fasilitator dalam melayani kebutuhan anak didiknya. Perencanaan pembelajaran dimaksudkan
sebagai langkah awal sebelum proses pembelajaran berlangsung.
Pada materi pelatihan ini Anda mempelajari perencanaan pembelajaran anak usia dini yang
meliputi; Alur Perencanaan Kegiatan Pembelajaran, penyusunan Program Semester (ProSem),
penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM), dan penyusunan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).
Indikator:
1.1 Mengidentifikasi Tema dan subtema
1.2 Membuat program semester
2.1 Menjelaskan ragam bentuk RPPM
2.2 Mengidentifikasi materi dan kegiatan pembelajaran
2.3 Membuat RPPM sesuai tema
3.1 Menjelaskan ragam bentuk RPPH berdasarkan model pembelajaran
3.2 Menyusun IPP
Langkah Kegiatan
1 .Penyusunan Program Semester (ProSem).
Mendiskusikan
Tema dan Sub
Tema
Kerja kelompok
Menyusun
Program Semester
untuk satu tema.
Menelaah ProSem
hasil kerja
kelompok lain dan
merevisi ProSem
berdasarkan satu
tema.
Mempresentasi
kan ProSem
yang telah
direvisi dan
menyimpulkan
hasil diskusi.
72
Kerja Kelompok
menyusun RPPM
untuk satu tema.
Menelaah RPPM
hasil kerja
kelompok lain dan
merevisi RPPM
berdasarkan hasil
telaah.
Mempresentasi
kan RPPM yang
telah direvisi
dan
menyimpulkan
hasil diskusi.
Kerja kelompok
menyusun RPPH
untuk satu tema.
Menelaah RPPH
hasil kerja
kelompok lain dan
merevisi RPPH
berdasarkan hasil
telaah.
Mempresentasi
kan RPPH yang
telah direvisi
dan
menyimpulkan
hasil diskusi.
73
HO. 5.1
STPPA
(Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak)
Program Pengembangan:
Nilai-nilai agama dan moral
Fisik-motorik
Sosial Emosional
Kognitif
Bahasa
Seni
KI/KD,
(Sikap, Pengetahuan, Keterampilan)
INDIKATOR PENCAPAIAN
PERKEMBANGAN
SEMESTER
PROGRAM
KEGIATAN PEMBELAJARAN
RPPM
RPPH
PENILAIAN
BAGAN. ALUR PERENCANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tema berfungsi untuk menyatukan isi program pengembangan dalam satu kesatuan yang
utuh, memperkaya perbendaharaan kosa kata peserta didik dan membuat pembelajaran
lebih bermakna.
Dalam menyusun Prosem, satuan PAUD diberi keleluasaan dalam menentukan format yang
digunakan.
LK. 5.1
Tema
1.
Diriku
2.
Keluargaku
Subtema
3.
Lingkunganku
4.
Binatang
Kompetensi Dasar
Waktu
Identitasku
Tubuhku
Kesukaanku
Anggota
keluargaku
Profesi anggota
keluarga
Rumahku
Sekolahku
Binatang di air
Binatang di darat
Binatang
bersayap
Binatang hutan
76
HO. 5.2
g. Berbasis budaya lokal dan memanfaatkan lingkungan alam sekitar, sebagai media bermain
anak
Pada pembelajaran di PAUD hal yang terpenting adalah proses belajar yang menumbuhkan anak
senang belajar, senang melakukan proses saintis, BUKAN menekankan pada penguasaan materi
karena penilaian atau assessment pada program anak usia dini merujuk pada tahap
perkembangan. Inilah keunikan kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini. Namun demikian
proses pembelajaran pada anak usia dini yang dilakukan melalui kegiatan bermain juga
memberikan penambahan pengetahuan, sikap, dan keterampilan anak yang sesuai dengan
Kompetensi Dasar dengan memperhatikan kemampuan yang sesuai tahap perkembangan anak.
Oleh karena itu pendidik juga harus mampu menurunkan materi yang sesuai dengan Kompetensi
Dasar. Materi tersebut penting dipahami karena:
a) Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan anak
b) Memperluas pengalaman bermain yang bermakna
c) Menumbuhkan minat belajar anak
77
Kompetensi Dasar
Mempercayai adanya Tuhan melalui
ciptaan-Nya
1.2. Menghargai diri sendiri, orang lain,
dan lingkungan sekitar sebagai rasa
syukur kepada Tuhan
Materi
1.Tuhan menciptakan manusia
berbicara sopan menggunakan
kata tolong, maaf, terimakasih
Cara mencuci tangan dengan
sabun
Kerapihan berpakaian
Dst
78
: Mawar Melati
Kelompok
: A (4-5 Tahun)
Semester/Minggu : 1/1
Tema
: Diriku
Sub Tema
: Identitasku
KD: 1.1 1.2 2.5 2.6 2.12 3.3 dan 4.3, 3.5 dan 4.5, 3.6 dan 4.6, 3.7 dan 4.7, 3.11 dan 4.11,
3.15 dan 4.15
MATERI: Nama, Usia, Jenis Kelamin, alamat rumah lengkap
GAMBAR RUMAHKU
-Bercakap-cakap tentang alamat
rumah
-Bermain bersih-bersih rumah
-Mewarnai rumah
-Menebalkan nomor rumah
-Bermain maze Mencari
alamat
-Mengucapkan syair Rumahku
79
Kegiatan Pembelajaran
GAMBAR RUMAHKU
-Bercakap-cakap tentang alamat rumah
-Bermain bersih-bersih rumah
-Mewarnai gambar rumah
-Menebalkan nomor rumah
-Bermain maze mencari alamat
-Mengucapkan syair Rumahku
2.
Sikap
-Memiliki sikap percaya diri, mandiri, jujur,
tanggung jawab
Pengetahuan
-Menyebutkan nama sendiri dan temantemannya
-Mengetahui tulisan namanya sendiri
Keterampilan
-Bernyanyi
-Mewarnai dan menggambar papan nama
-Mengungkapkan 4-5 kata
-Bertepuk sesuai dengan namanya sendiri
3.
Sikap
-Memiliki sikap percaya diri, mandiri,
bersyukur, santun dalam bicara, dan mau
mendengarkan orang bicara
Pengetahuan
-Mengetahui urutan bilangan
-Menyebutkan tenatng dirinya
-Memilih satu macam dari 2-3 pilihan yang
tersedia
Keterampilan
-Bernyanyi
-Mengungkapkan 4-5 kata dalam satu
kalimat
4.
Sikap
-Memiliki sikap percaya diri, mandiri,
tanggung jawab
Pengetahuan
-Mengetahui lambang bilangan dan dapat
memasangkan
-Mengetahui perannya
Keterampilan
80
No.
Kegiatan Pembelajaran
5.
Sikap
-Memiliki sikap percaya diri, tanggung
jawab, mandiri
Pengetahuan
-Mengetahui perbedaan anak laki-laki dan
perempuan
-Menyebutkan sesuai jenis kelamin
Keterampilan
-Menempel gambar jenis kelamin
-Menggambar
6.
Sikap
-Memiliki sikap percaya diri, mandiri,
tanggung jawab, jujur
Pengetahuan
-Menyebutkan tentang dirinya
Keterampilan
-Menggambar
-Menebalkan tulisan
81
Anak melakukan permainan bersih-bersih rumah dengan cara anak di kelas dibagi dua
kelompok
Kelompok dibatasi dengan tali rapia atau kapur. Anak saling melempar dan memungut
gulungan Koran, sampai diberhentikan guru
Anak melakukan penenangan dibimbing guru
c. Mewarnai gambar rumah:
Guru membagikan gambar rumah
Anak mewarnai gambar rumah dibimbing guru
d. Menebalkan nomor rumah:
Guru bertanya pada anak tentang nomor rumahnya
Anak menebalkan nomor rumah dengan spidol warna-warni
e. Bermain maze mencari alamat :
Guru membagikan lembar kerja tentang bermain maze mencari jalan menuju rumah
Anak dibimbing guru mencari jalan menuju gambar rumah dengan pensil warna
f. Mengucapkan syair Rumahku :
Sebagai penguatan di akhir kegiatan guru memberikan contoh mengucapkan syair rumahku
Anak mengucapkan syair Rumahku dibimbing guru
2. MEMBUAT PAPAN NAMA
INDIKATOR PENCAPAIAN PEMBELAJARAN:
a. Memiliki sikap percaya diri, mandiri, jujur, tanggung jawab
b. Menyebutkan nama sendiri dan nama teman-temannya
c. Mengetahui tulisan namanya sendiri
d. Bernyanyi
e. Mewarnai dan menggambar papan nama
f. Mengungkapkan 4-5 kata
g. Bertepuk sesuai dengan namanya sendiri
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR:
Macam-macam papan nama, buku lagu, kertas, spidol, kertas karton, guntingan kertas hiasan
LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN:
a. Bercakap-cakap tentang nama
Guru memperlihatkan macam-macam papan nama
Anak mempercakapkan dengan guru tentang papan nama yang diperlihatkan guru
Anak menyebutkan namanya sendiri
b. Bernyanyi Siapa namamu
Guru bernyanyi lagu siapa namamu 2-3 kali
Anak menyanyi lagu siapa namamu dibimbing guru
Bermain yang mana namaku
Anak menyanyi dengan judul lagu bebas sambil berjalan atau berlari kecil atau jalan
jongkok mengelilingi papan nama anak yang disebar di tengah lingkaran anak-anak
Setelah lagu selesai dinyanyikan, anak serentak mengambil papan namanya sendiri
dibimbing guru
c. Membuat papan nama
Guru membagikan kertas ukuran kurang lebih 5x10 cm bertuliskan nama-nama kecil
anak dengan pensil tipis-tipis
Anak menebalkan tulisan namanya sendiri dengan spidol warna-warni dibimbing guru
d. Menghias papan nama
Anak mewarnai atau member gambar atau menempel hiasan yang sudah disiapkan
guru di papan nama yang sudah ditebalkan dibimbing guru
82
Anak melihat dan memegang foto, menjawab pertanyaan dari guru dan temannya.
juga bertanya pada guru dan temannya tentang foto-foto anak sekelas.
Anak menjawab pertanyaan dari guru dan temannya juga bertanya pada guru dan
temannya tentang anak sekelas
Guru memberikan kertas 4 lembar pada setiap anak untuk menggambar tentang aku,
balon, rumah, dan makanan kesukaan.
Anak menggambar tentang aku, balon, rumah, makanan kesukaan dibimbing guru.
Guru menuliskan nama pada gambar Aku, angka tanggal kelahiran pada gambar
balon, nama makanan pada gambar makanan kesukaan, alamat rumah pada gambar
rumah. Tulisan-tulisan tersebut disesuaikan dengan kemampuan perkembangan
kekuatan otot tangan anak masing-masing.
Anak menebalkan tulisan nama, tanggal lahir, alamat rumah, dan makanan kesukaan.
Guru mengumpulkan hasil gambar dan tulisan anak lalu dijilid setiap anak
mendapatkan satu buah buku tentang aku.
Sebagai penguatan terhadap kegiatan satu hari, anak menceritakan tentang buku
Aku di hadapan teman-temannya.
LK. 5.2
86
HO. 5.3
: A (4-5 tahun)
: I/XV
: Binatang /Binatang Bersayap
: Rabu /
KD yang dicapai : 1.1- 2.2- 2.8- 3.3- 3.5- 3.6- 3.8-3.10- 3.12, 4.3- 4.5- 4.6- 4.8- 4.10' 4.12
Indikator :
Media/Sumber Belajar : gambar burung, 2 mangkuk besar, air,telur, garam, lembar kerja, spidol,
gunting
I. Kegiatan Awal (30menit)
Bernyanyi, salam, dan berdoa
Melakukan absensi
II. Kegiatan Inti (60menit)
Mengamati
Anak mengamati gambar burung dan mendengarkan penjelasan guru tentang
perkembangbiakan burung.
Menanya
Anak melakukan tanya jawab tentang perkembangbiakan burung
87
Mengumpulkan Informasi
Sudut Alam Sekitar dan dan Pengetahuan
*Anak melakukan percobaan dan mengamati proses terapung dan tenggelam
*Anak menghubungkan benda dengan lambang bilangan
Sudut Keluarga
*Anak menggunting kertas yang sudah digambar guru berbentuk telur
Menalar
*Guru memancing pertanyaan terbuka untuk memperluas cara main anak
*Anak didorong untuk mencoba menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang berbeda
sehingga kaya dengan pengalaman
Mengkomunikasikan informasi
*Setelah mainan dirapihkan guru mengajak anak duduk melingkar dan menanyakan pada
setiap anak kejadian yang tadi dilakukan
III.Istirahat/Makan (30menit)
Mencuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan
Bermain
IV. Kegiatan Akhir (30menit)
Menyanyikan lagu 'Burung kakak tua''
Diskusi tentang kegiatan satu hari
Doa pulang dan salam
Rencana Pelaksanaa
Jakarta,.......
Mengetahui;
Kepala Sekolah
Guru Kelas
......................
.................
88
Pengetahuan
Keterampilan
Kompetensi yang
ingin dicapai
Mengenal
ciptaan Tuhan
Mengembangkan
rasa ingin tahu anak
tentang benda
Mengetahui tentang
benda
yang dapat terapung
maupun tenggelam
Muncul *)
Belum Muncul *)
Menghubungkan
benda
dengan lambang
bilangan
Mengenal teknologi
sederhana
(menggunting)
89
: A (4-5 tahun)
: I/IX
: Lingkunganku/Sekolahku
: Selasa /
Media/Sumber Belajar:
sepatu-sandal anak,kertas, pensil/spidol, crayon, kertas gambar, dan buku cerita
I. Kegiatan Awal (30menit)
Bernyanyi, salam dan berdoa
Bermain tebak benda
Absensi
II. Kegiatan Inti (60menit)
- Mengamati
Anak mengamati saat guru memperagakan bagaimana menyimpan dan mengambil
sepatu/sandal di loker/tempat sepatu.
- Menanya
Anak bertanya jawab dengan guru dan teman-temannya mengenai cara-cara menyimpan sepatu
dan sandal di rak
- Mengumpulkan informasi
Pemberian Tugas
Anak lomba berlari mengambil sepatu dan sandal kemudian menyimpannya di rak
Pemberian Tugas
Anak dan guru berdiskusi mengenai tata tertib di kelas, kemudian guru menuliskan tata
tertib yang disebutkan anak di papan tulis
Pemberian Tugas
Anak menggambar dan memberi warna pada kertas yangyang bertuliskan tata tertib.
- Menalar
Anak didorong untuk mencoba menyelesaikan pekerjaan dengan cara yang berbeda dan
menempelkan hasil karyanya sesuai nalarnya sehingga kaya dengan pengalaman.
- Mengkomunikasikan informasi
Setelah mainan dirapihkan guru mengajak anak duduk melingkar dan menanyakan pada
setiap anak kejadian yang tadi dilakukan
Anak menceritakan hasil tata tertib yang dibuatnya di depan teman-temannya
III.Istirahat/Makan (30menit)
Mencuci tangan, berdoa sebelum dan sesudah makan
Bermain
IV.Kegiatan Akhir (30menit)
Bermain tebak kata
Pesan-pesan
Doa pulang dan salam
90
Jakarta,.......
Mengetahui;
Kepala Sekolah
Guru Kelas
......................
Contoh Format Penilaian yang dapat digunakan :
Kompetensi Inti
Sikap Spiritual
Sikap Sosial
Pengetahuan
Keterampilan
Kompetensi yang
ingin dicapai
.................
Muncul *)
Belum Muncul *)
Mengenal
ciptaan Tuhan
Mengembangkan
rasa ingin tahu anak
tentang benda
Mengenal tata tertib
Mengenal benda
Lomba memindahkan
sepatu/ sandal
Meniru tulisan
Menggambar bebas
Bercerita tentang tata
tertib
91
Indikator:
Memahami diri sendiri sebagai ciptaanTuhan
Mengetahui perilaku hidup sehat
Mengenal anggota tubuh
Mengenal lingkungan sosial
Mengungkapkan identitas diri
Memahami bahasa reseptif
Membuat karya seni yang berkaitan dengan identitas diri
Media/Sumber Belajar :
Foto diri, foto keluarga,kertas, lem, krayon, baju laki-laki, baju perempuan,spidol.
I. Kegiatan Awal (30 menit)
Berdoa
Menyanyi
Latihan gerak
II. Kegiatan Inti (60 menit)
Mengamati
Anak duduk melingkar lalu berkenalan menyebut nama diri bergantian. Anak lain menyimak
ketika temannya memperkenalkan diri.
Menanya
Anak melakukan proses menanya nama teman yang ada di kiri dan kanan. Guru memberikan
kesempatan kepada anak untuk tanya jawab.
Mengumpulkan informasi, Menalar, Mengomunikasikan
1. Area Bahasa
Kegiatan: Bermain Tebak foto
Cara Bermain:
Guru meminta anak mengumpulkan foto diri
Guru meletakkan foto dengan tertutup
Anak diminta untuk membuka foto dan menyebutkan namanya
Anak mencocokkan foto dengan temannya
Anak mencari papan nama yang sesuai
2. Area Seni /Motorik
Kegiatan: Membuat Pigura
Cara Bermain:
Guru menyediakan alat
Anak melihat contoh pigura yang sudah disediakan guru
Anak mencontoh pigura yang sudah dipilih
Anak memajang hasil karyanya
3. Area Drama
Kegiatan: Bermain Bersama Teman
Cara Bermain:
Anak mencoba baju yang ada
Anak berkenalan
Anak merencanakan sebuah permainan
Guru melihat interaksi anak-anak
92
Guru Kelas
......................
................
Kompetensi yang
ingin dicapai
Memahami diri sendiri
sebagai ciptaan Tuhan
Mengetahui perilaku
hidup sehat
Mengenal anggota
tubuh
Muncul *)
Belum Muncul *)
Mengenal lingkungan
sosial
Memahami bahasa
reseptif
Mengetahui nama diri
Keterampilan
Menyebutkan
identitas sendiri
Menyebutkan anggota
tubuh dan fungsinya
Mengikuti satu-dua
instruksi
Menyebutkan nama
keluarga inti.
93
: A (4-5 tahun)
: I/V
: Keluargaku/Profesi Anggota Keluarga
: senin/
Langkah-langkah kegiatan:
Tahap Pembelajaran
Pembukaan
Nama Kegiatan
Kegiatan awal
Kegiatan berkumpul
Inti
Pijakan Sebelum
bermain
Pijakan saat
bermain
Kegiatan
Penyambutan
Kegiatan Pagi
Berkumpul saat
lingkaran:
Salam, doa, menyanyi
lagu semut, bergerak
seperti jalannya semut
(merangkak), kegiatan
yang akan dilakukan
hari itu.
Membacakan buku
dengan tema profesi,
membimbing anak
melakukan kegiatan
bermain peran
berkaitan dengan
profesi
Anak mengamati
bahan bahan yang
akan digunakan untuk
bermain.
Anak mencoba
permainan yang
disediakan, misalnya
anak memakai baju
koki dan
perlengkapannya.
Anak bermain sesuai
dengan peran yang
dipilih.
Anak boleh berganti
peran sesuai dengan
pilihannya.
Keterangan
Mengamati
Menanya
Mengumpulkan
informasi
Mengasosiasi
Mengkomunikasikan
94
Tahap Pembelajaran
Nama Kegiatan
Kegiatan
Penutup
Pijakan setelah
bermain
Kegiatan Akhir
Keterangan
Jakarta,.......
Mengetahui;
Kepala Sekolah
Guru Kelas
......................
.................
Sikap Sosial
Pengetahuan
Muncul *)
Belum Muncul *)
Memahami perintah
Keterampilan
Menceritakan profesi
keluarga
Mengungkapkan apa
yang diinginkan
95
LK. 5.3
96
97
MATERI PELATIHAN 6
PRAKTIK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TERBIMBING
Proses pembelajaran sesuai dengan Kurikulum 2013 PAUD mengacu pada pendekatan dan model
yang sesuai dengan standar proses, penilaian dan standar implementasi pada pembelajaran.
Untuk memenuhi hal tersebut guru harus berlatih mulai dari perencanaan pembelajaran sampai
pelaksanaannya. Pada pelatihan ini disajikan materi Praktik Pembelajaran Terbimbing dengan
tujuan agar guru dapat berlatih menyajikan pembelajaran di kelas yang sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan melalui pengamatan video, praktik pelaksanaan pembelajaran
(peerteaching), dan simulasi pelatihan.
Kompetensi yang ingin dicapai:
1. Mampu menganalisis pelaksanaan pembelajaran melalui video
2. Mampu mempraktikan pembelajaran di PAUD sesuai RPPH
3. Mampu mensimulasikan pelatihan Kurikulum 2013 PAUD
Indikator
1. Menganalisis keterlaksanaan kegiatan pembukaan pembelajaran
2. Menganalisis keterlaksanaan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
3. Menganalisis keterlaksanaan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini
4. Menganalisis keterlaksanaan penutupan pembelajaran
5. Melakukan kegiatan pendahuluan
6. Menerapkan tahap-tahap pembelajaran sesuai skenario
7. Menerapkan pendekatan saintifik dalam pembelajaran
8. Menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran anak usia dini
9. Menutup pembelajaran
10. Melakukan penilaian pembelajaran
11. Membuka
Langkah Kegiatan
1. Analisis Video Pembelajaran
Mengamati
tayangan video
pembelajaran.
Kerja
kelompok
mengidentifika
si aspek aspek
kegiatan
pembelajaran
dalam
tayangan video
Mempresentasi
kan hasil diskusi
kelompok.
Menyimpulkan
hasil diskusi
kelompok dan
rangkuman
hasil.
98
Mempersiapkan
pelaksanaan
praktik
pelaksanaan
pembelajaran.
Mempraktikkan
pembelajaran
berdasarkan RPP
yang telah disusun
melalui peer
teaching.
Melakukan
refleksi terhadap
pelaksanaan
peer teaching.
Mendiskusikan
hasil simulasi.
Memberikan
penguatan
terhadap hasilhasil sumulasi
3. Simulasi Pelatihan
Perwakilan
peserta memilih
salah satu topik
materi
pelatihan
Mensimulasikan
secara utuh salah
satu topik materi
pelatihan.
99
LK. 6.1
6.1 Analisis Video Pembelajaran
Kompetensi
L a ng ka h -l a ng k a h K eg i a t a n :
1. Amatilah secara seksama proses pelakasanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru model
dalam video pembelajaran!
2. Berikan tanda centang () pada kolom pilihan Ya atau Tidak sesuai dengan kesesuaian dan
ketersediaan setiap aspek!
3. Pada kolom kesimpulan hasil analisis video, berikan catatan khusus atau saran perbaikan
pelaksanaan pembelajaran!
4. Presentasikan hasil analisis tayangan video yang Anda lakukan!
5. Gunakan hasil diskusi untuk bahan pertimbangan dalam penyusunan RPPH dan PeerTeaching!
Tem a
: . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. .. . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. . ... . . . .. . . .. . .. . . .. . . ..
S u bt em a
: . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. .. . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. . ... . . . .. . . .. . .. . . .. . . ..
P em be la ja ra n k e- : . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. .. . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. . ... . . . .. . . .. . .. . . .. . . ..
A s p ek y ang Di am ati
Ya
T i d ak
C at a ta n
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dengan menyapa
dan memberi salam
2
Melakukan tanya jawab sebagai stimulasi yang mengarah
pada materi yang akan disampaikan
3
Menyampaikan materi yang akan dibahas bersama peserta
didik dan mengaitkannya dengan materi sebelumnya
4
Menyampaikan manfaat dari materi yang akan dilalui
bersama peserta didik
5
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan materi yang
akan dilalui bersama peserta didik
Penyampaian kompetensi dan rencana kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik
100
A s p ek y ang Di am ati
Ya
T i d ak
C at a ta n
A s p ek y ang Di am ati
Ya
T i d ak
C at a ta n
2
3
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
mengkomunikasikan kembali kegiatan yang telah dilakukan
sebagai bagian menyimpulkan materi pembelajaran
2
Menfasilitasi dan membimbing peserta didik untuk
merefleksi proses dan kegiatan pembelajaran
3
Melakukan tanya jawab dengan peserta didik seputar
kegiatan yang telah dilakukan sebagai bagian dari evaluasi
4
Mengumpulkan hasil kerja peserta didik sebagai bahan
portofolio
5
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan pesan-pesan pengayaan di rumah
J u ml a h
Kesimpulan Hasil Analisis Video
102
LK. 6.2
6.2 Praktik Pelaksanaan Pembelajaran Terbimbing
Kompetensi
Langkah Kegiatan:
A. Persiapan Praktik Pembelajaran
1. Peserta dibagi ke dalam empat kelompok
2. Masing-masing kelompok memilih model pembelajaran sesuai arahan Fasilitator
3. Dalam kelompok, siapkan perangkat pembelajaran mulai dari RPPH sesuai model yang
dipilih (pembelajaran sentra, pembelajaran dengan pendekatan area, pembelajaran
kelompok dengan sudut kegiatan dan pembelajaran kelompok dengan kegiatan
pengaman), Bahan Ajar, Lembar Kerja Anak (LKA) dan instrumen penilaian
berikut
103
: __________________________________________
: ___________________________________________
: __________________________________________________
: __________________________________________
Ya
Tidak
Catatan
Saran Perbaikan
Jumlah
106
R- 6.2
PERINGKAT
Amat Baik ( AB)
NILAI
90 < AB 100
Baik (B)
80 < B 90
Cukup (C)
70 < C 80
Kurang (K)
70
107
R-6.3
FORMAT PENGAMATAN PRAKTIK PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU DENGAN PENDEKATAN
SAINTIFIK (PEER TEACHING)
1 . N am a P es ert a
. . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. . ... . . . .. . . .. . .. . . .. .
2 . A s al Se ko l ah
. . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. . ... . . . .. . . .. . .. . . .. .
3 . Tem a/ S ub Tem a :
. . . . .. . . .. . .. . . .. . . .. . .. . . .. . ... . . . .. . . .. . . . . . .. .
Ya
T i d ak
C at a ta n
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
1
2
2
3
4
108
Ya
T i d ak
C at a ta n
2
3
2
3
4
5
Ya
T i d ak
C at a ta n
Jumlah
110
Langkah-langkah Kegiatan:
1. Berikan tanda cek () pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran
2. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran
3. Setelah selesai penilaian, hitung jumlah nilai YA dan TIDAK
4. Tentukan Nilai menggunakan rumus sbb:
P E RI N GKA T
Am at Ba ik ( AB )
NILAI
9 0 < AB 1 0 0
B a ik (B)
80 < B 90
C uk u p (C)
70 < C 80
K u ra ng (K )
70
Tujuan Kegiatan : Melalui kegiatan simulasi pelatihan Narasumber Nasional, peserta mampu
Menyampaikan materi pelatihan
Langkah Kegiatan:
1.
2.
3.
4.
5.
111
Permendikbud RI Nomor 84 Tahun 2010 tentang Pendirian Satuan Pendidikan Anak Usia Dini
Permendikbud RI Nomor 137 Tahun 2014 tentang Standar Nasional Pendidikan Dini Anak Usia Dini
Permendikbud RI Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Pendidikan Anak Usia Dini
112