Dharmariska 2005111601
Dharmariska1601@gmail.com
LATAR BELAKANG
PEMBAHASAN
1. Kompetensi:
Kurikulum 2013 menargetkan Kompetensi Dasar (KD), yang dijelaskan
dalam poin-poin yang diurutkan untuk mencapai Kompetensi Inti (KI) per
tahun.
Kurikulum Merdeka bertujuan mencapai Capaian Pembelajaran yang disusun
per fase, diungkapkan dalam paragraf yang mengintegrasikan pengetahuan,
sikap, dan keterampilan untuk mencapai, memperkuat, dan meningkatkan
kompetensi.
2. Kompetensi Inti:
Kurikulum 2013 memiliki Kompetensi Inti yang terdiri dari Sikap Spiritual,
Sikap Sosial, Pengetahuan, dan Keterampilan. KD pada KI 1 dan 2 hanya
terdapat pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, serta
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Informasi yang diberikan tidak secara khusus menyebutkan Kompetensi Inti
dalam Kurikulum Merdeka.
3. Jam Pelajaran (JP):
Kurikulum 2013 mengatur Jam Pelajaran per minggu dengan alokasi waktu
rutin mingguan tiap semester sehingga siswa dapat memperoleh penilaian
hasil belajar setiap mata pelajaran pada akhir setiap semester.
Kurikulum Merdeka mengatur Jam Pelajaran per tahun untuk memberikan
fleksibilitas dalam mencapai JP.
4. Pendekatan Pengorganisasian Pembelajaran:
Sekolah dengan Kurikulum 2013 diarahkan menggunakan pendekatan
pengorganisasian pembelajaran berbasis tematik integratif.
Sekolah dengan Kurikulum Merdeka dapat menggunakan pendekatan
pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pelajaran, tema, atau
terintegrasi.
5. Kegiatan Utama:
Kurikulum Merdeka memiliki dua kegiatan utama, yaitu pembelajaran reguler
dan penguatan profil pelajar Pancasila.
Informasi yang diberikan tidak menjelaskan kegiatan utama dalam struktur
Kurikulum 2013.
6. Pendekatan Pembelajaran:
Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan pembelajaran saintifik untuk
semua pembelajaran.
Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran yang diferensiasi sesuai
tahap capaian siswa.
7. Pembelajaran:
Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya terfokus pada pembelajaran
intrakurikuler (tatap muka).
Pembelajaran Kurikulum Merdeka menggabungkan pembelajaran
intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui proyek
penguatan Profil Pelajar Pancasila.
8. Kokurikuler:
Kurikulum 2013 mengalokasikan maksimum 50% beban belajar kokurikuler
di luar jam tatap muka, tetapi tidak mewajibkan kegiatan khusus yang
terencana, sehingga biasanya diserahkan kepada kreativitas guru pengampu.
Informasi yang diberikan tidak secara khusus menyebutkan alokasi beban
belajar kokurikuler dalam Kurikulum Merdeka.
9. Penilaian:
Kurikulum 2013 menggunakan penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik
untuk memantau kemajuan belajar, hasil belajar, dan deteksi kebutuhan
perbaikan hasil belajar siswa secara berkesinambungan.
Penilaian pada Kurikulum Merdeka berfokus pada penguatan asesmen
formatif dan penggunaan hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai
tahap capaian siswa.
10. Fokus Penilaian:
Kurikulum 2013 menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada setiap mata
pelajaran, sedangkan Kurikulum Merdeka lebih menitikberatkan pada proyek
penguatan profil pelajar Pancasila.
Penilaian pada Kurikulum 2013 dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan,
dan keterampilan, sedangkan Kurikulum Merdeka tidak melakukan
pemisahan ini.
11. Panduan:
Kurikulum 2013 disertai dengan perangkat pedoman implementasi kurikulum,
Panduan Penilaian, dan Panduan Pembelajaran untuk setiap jenjang.
Kurikulum Merdeka disertai dengan perangkat Panduan Pembelajaran dan
Asesmen, panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan
pengembangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila, panduan
pelaksanaan pendidikan inklusif, panduan penyusunan Program Pembelajaran
Individual, dan modul layanan bimbingan konseling.
12. Perangkat Pembelajaran:
Pemerintah menyediakan buku teks dan buku nonteks dalam Kurikulum 2013.
Dalam Kurikulum Merdeka, pemerintah juga menyediakan perangkat
pembelajaran berupa contoh-modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh
proyek penguatan profil pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional
sekolah.
13. Kurikulum 2013 dilengkapi dengan perangkat panduan implementasi kurikulum,
panduan penilaian, dan panduan pembelajaran untuk setiap jenjang.
14. Kurikulum Merdeka dilengkapi dengan perangkat panduan pembelajaran dan
asesmen, panduan pengembangan kurikulum operasional sekolah, panduan
pengembangan proyek penguatan profil pelajar Pancasila, panduan pelaksanaan
pendidikan inklusif, panduan penyusunan Program Pembelajaran Individual, serta
modul layanan bimbingan konseling.
15. Pemerintah menyediakan perangkat ajar berupa buku teks dan buku nonteks
dalam Kurikulum 2013.
16. Dalam Kurikulum Merdeka, pemerintah juga menyediakan perangkat ajar berupa
contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran, contoh proyek penguatan
profil pelajar Pancasila, dan contoh kurikulum operasional sekolah.
KESIMPULAN
Rahmadhani, P., Widya, D., & Setiawati, M. (2022). Dampak Transisi Kurikulum
2013 Ke Kurikulum Merdeka Belajar Terhadap Minat Belajar Siswa .
JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 41-49.