Kurikulum Merdeka belajar dirancang sebagai bagian dari upaya Kemendik budristek untuk mengatasi
krisis belajar yang telah lama dihadapi, dan menjadi semakin parah karena pandemi. Krisis ini ditandai
oleh rendahnya hasil belajar pesertadidik, bahkan dalam hal yang mendasar seperti literasi membaca.
Selama pandemic lebih dari 2 tahun anak – anak pelajar di Indonesia sangat kurang dalam menyerap
pelajaran yang di berikan oleh guru – guru mereka dikarenakan mereka belajar dengan menggunakan
gadged, tanpa ada tatap muka dan interaksi langsung .Jadi banyak tujuan pembelajaran yang tidak
tersampaikan sehingga membuat tujuan yang sebenarnya tidak tercapai secara optimal.
Terlebih lagi dengan akhlak dan sikap mereka yang semakin parah selama pandemi, akibat mereka tidak
atau jarang menemukan figure atau contoh yang menjadi teladan mereka setiap hari. Anak- anak
menggunakan gadged bukan saja untuk belajar tetapi lebih banyak membuka link yang bersifat tontonan
yang diluar pelajaran .Sehingga watak dan sikap mereka tidak lagi mencerminkan anak – anak yang
tumbuh sesuai dengan usia mereka . terkadang mereka terlihat lebih pandai dan lebih dewasa dari usia
sebenarnya. Atau kadang juga sebaliknya mereka lebih kekanak – kanakan dari usia mereka sebenarnya.
Maka dari pemerintah jeli atau cepat – cepat bertindak untuk mengatasi permasalahan di atas dengan
mengeluarkannya kurikulum baru yaitu kurikulum merdeka belajar.
Perbedaan Kurikulum 13 dengan Kurikulum Merdeka adalah , dalam Kurikulum 13 menggunakan
pendekatan saintifik untuk semua mata pelajaran .Sedangkan Kurikulum Merdeka menggunakan
pembelajaran terdiferensiasi dan kokurikuler melalui Projek Pnguatan Profil PelajarPancasila.
Perbedaan mendasar antara Kurikulum 2013 dengan Kurikulum Merdeka antara lain adalah :
1. Kurikulum 2013 dirancang berdasarkan tujuan Pendidikan Nasional dan Standar Nasional
Pendidikan ,dalamKurikulumMerdekamenambahkanPengembanganProfilPelajarPancasila.
2. Jam Pelajaran( JP ) padaKurikulum 2013 diaturperminggu , sedangkan JP pada Kurikulum
Merdeka diatur pertahun.
3. Proses pembelajaran pada Kurikulum Merdeka dilakukan di mana saja dan kapan saja sesuai
kebutuhan serta kemampuan guru dan murid yang di ajar. Sedangkan Kurikulum 2013
mengutamakan kegiatan pembelajaran di kelas .
4. Penilaian pada Kurikulum 2013 berdasarkan aspek pengetahuan, aspek keterampilan ,aspek aspek
sikap dan aspek perilaku . Sedangkan Kurikulum merdeka mengutamakan Penguatan Profil
Pelajar Pancasila ,kegiatan Intrakurikuler dan ekstrakurikuler .
Aspek perbedaan Kurikulum merdeka dengan Kurikulum 2013 adalah pembelajaran Kurikulum
2013 umumnya hanya focus pada Intrakurikuler atau tatap muka. Sedangkan kurikulum Merdeka
menggunakan panduan pembelajaran Intrakurikuler ( 70 – 80 % dari JP ) dan kokurikuler ( 20 –
30 % ) melalui Projek penguatan Profil Pembelajaran Pancasila.
Pembelajaran paradigm baru memberikan keleluasan pada para pendidik dalam merumuskan
rancangan pembelajaran dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik.
Distribusi peran dalam mewujudkan para digma baru ini terbagi kedalam
1) Peran Pemerintah serta
2) Peran satuan Pendidikan.
Peran Satuan Pendidikan ( Madrasah ): Satuan pendidikan diberi kemerdekaan untuk memilih atau
memodifikasi contoh kurikulum operasional dan perangkat ajar yang tersedia atau membuat sendiri sesuai
dengan konteks, karakteristik serta kebutuhan peserta didik. Komponen yang bisa dikembangkan
madrasah adalah: