Anda di halaman 1dari 8

IDEA ENGINEERING

Strategy of 2013 Curriculum Implementation


SUPPORTING LECTURER: Dr. Masitowarni Siregar, M. Ed.

DESIGNED BY GROUP 6
Gilbert Manuturi Y.K.F. Hutabarat 2203121027

Melina Tesalonika Simamora 2203321050

Nandasari Purba 2203121016

ENGLISH EDUCATION DEPARTMENT

FACULTY OF LANGUAGES AND ART

MEDAN STATE UNIVERSITY

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kurikulum, bukan kata yang asing dalam dunia pendidikan. Pendidikan atau
pembelajaran tidak lepas dari istilah ini, karena kurikulum adalah salah satu
komponen dari pembelajaran. Dengan adanya kurikulum proses belajar dan
pembelajaran akan berjalan secara terstruktur dan tersistem demi mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Pengembangan kurikulum menjadi sangat penting
sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya, dan
perubahan pada masyarakat.

Untuk mencapai tujuan mulia dari pembelajaran tersebut, maka para pengembang
kurikulum terus berbenah dan melakukan evaluasi terhadap kurikulum yang
diberlakukan. Sebagaimana yang akan dibahas di mkalah ini, kurikulum 2013
merupakan hasil pengembangan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan.
Kurikulum ini bertujuan tidak lain untuk lebih memperbaiki lagi kualitas
pendidikan yang ada saat ini.

Kurikulum 2013 ini adalah kurikulum terbaru yang implementasinya baru dimulai
di lapangan mulai tahun 2013. Karena kurikulum ini masih sangat baru, maka
sosialisasi pada masyarakat pun juga masih sedang berjalan sekarang ini. Oleh
sebab itu, penyusun menyusun makalah yang berjudul “Implementasi dan Inovasi
Kurikulum 2013” ini, disamping untuk mememnuhi tugas mata kuliah
Pengembangan Kurikulum, penyusun juga berharap makalah ini dapat
memberikan kontribusi wawasan kepada pembaca tentang kurikulum 2013.

1.2 Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian kurikulum 2013 itu?

2.      Apa komponen-komponen Kurikulum 2013?

3.      Bagaimana Strategi Implementasi Kurikulum 2013?

1.3 Tujuan

1.      Mendeskripsikan tentang kurikulum 2013.

2.      Mendeskripsikan komponen-komponen Kurikulum 2013.

3.      Mendeskripsikan Strategi Implementasi Kurikulum 2013.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 adalah kurikulum terbaru yang diluncurkan oleh Departemen


Pendidikan Nasional mulai pada Tahun 2013, sebagai bentuk pengembangan dari
kurikulum sebelumnya yaitu kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan yang mencangkup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan
secara terpadu. Hal ini senada dengan apa yag ditegaskan dalam pasal 1 ayat 29
Undang-Undang no. 20 tahun 2003 bahwa kurikulum merupakan pengaturan
mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggara kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah
satu unsur yang memberikan kontribusi signifikan untuk mewujudkan proses
berkembangnya potensi peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa
kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis pada kompetensi sangat
diperlukan sebagai instrumen untuk mengaraakan peserta didik menjadi:

1.      Manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman


yang selalu berubah.

2.      Manusia terdidik yang beriman  dan bertaqwa kepada Allah Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

3.      Warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dan karakter harus melibatkan


semua komponen (stakeholders), termasuk komponen-komponen sistem
pendidikan itu sendiri. Pendidikan karakter dalam kurikulum 2013 diharapkan
dapat meningkatkan mutu proses dan hasil pendidikan yang mengarah pada
pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh dan
seimbang, sesuai dengan standart kompetensi pada setiap jenjang pendidikan.

Karakter adalah gambaran tingkah laku yang dimiliki oleh seseorang yang
mencerminkan nilai-nilai kehidupan dan melekat pada diri seseorang. Orang yang
berkarakter memiliki berbagai dimensi misalnya, dimensi sosial, fisik, emosi, dan
akademik.
Jika disejajarkan dengan ranah Bloom, berarti manusia berkarakter memiliki
ranah kognisi, afeksi, dan psikomotorik yang baik, ditambah dengan emosi,
spiritual, ketahanan menghadapi masalah dan sosial.

Dengan demikian, perpaduan dua basis antara kompetensi dan karakter dalam
kurikulum ini diharapkan siswa dapat meningtkan dan menggunakan
pengetahuannya, mengkaji, dan menginternalisasi serta mempersonalisasi nilai-
nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam kehidupan sehari-hari.

Penddidikan karakter dalam kurikulum 2013 bukan hanya tanggung jawab


sekolah semata, tetapi merupakan tanggung jawab semua pihak. Untuk
mengefektifkan program pendidikan karakter dan meningkatkan kompetensi
dalam kurikulum 2013 diperlukan kordinasi, komunikasi dan jalinan kerja antara
sekolah, orangtua, dan pemerintah dalam semua sisi.

2.2 Komponen-Komponen Kurikulum 2013

Pada hakikatnya kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai


tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. (UU Sisdiknas). Berdasarkan definisi tersebut, dapat dikatakan bahwa
kurikulum 2013 memiliki 4 komponen utama, yaitu : tujuan, materi,strategi
pembelajaran, dan evaluasi.

a. Tujuan

Dalam Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dikemukakan bahwa tujuan pendidikan


pada Kurikulum 2013 yaitu : Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan
manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga
negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan
peradaban dunia.

b. Materi Pembelajaran

Keberhasilan pemmbelajaran secara keseluruhan sangat tergantung pada


keberhasilan guru merancang materi pembelajaran.Materi pembelajaran pada
hakikatnya merupakan bagian tak terpisahkan dari silabus, yakni perencanaan,
prediksi, dan proyeksi tentang apa yang akan dilakukan pada saat kegiatan
pembelajarn.Secara garis besar dapat dikemukakan bahwa materi pembelajaran
adalah pengetahuan, ketrampilan, dan sikap yang harus dikuasaipeserta didik
dalam rangka memenui standar kompetensi yang diterapkan.
c. Strategi Pembelajaran

Dalam pembelajaran K13 ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan bersama
oleh para guru dalam melaksanakanpembelajaran, di antaranya: (1) berpusat pada
peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik; (3) menciptakan
kondisimenyenangkan dan menantang; (4) bermuatan nilai, etika, estetika, logika,
dan kinestika; (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam melalui
penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang menyenangkan,
kontekstual, efektif, efesien, dan bermakna.

d. Evaluasi

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian autentik .


Penilaian autentik adalah penilaian yang dilakukan secara komprehensif untuk
menilai mulai dari masukan (input), proses, dan keluaran (output)
pembelajaran.Penilaian autentik menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut menggambarkan
kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan mampu menghasilkan
dampak instruksional dan dampak pengiring  dari pembelajaran.

2.3 Strategi Implementasi Kurikulum 2013

Dalam kurikulum 2013, guru dituntut untuk secara profesional merancang


pembelajaran afektif dan bermakna, mengorganisasikan pembelajaran, memilih
pendekatan pembelajaran yang tepat, menentukan prosedur pembelajaran dan
pembentukan kompetensi secara efektif, serta menetapkan kriteria keberhasilan.
Berkaitan dengan hal tersebut akan dijelaskan lebih lanjut sebagai berikut:

1.      Merancang pembelajaran secara efektif dan bermakna.

Implementasi kurikulum 2013 merupakan aktualisasi kurikulum, dalam


pembelajaran dan pembentukan kompetensi serta karakter peserta didik. Hal
tersebut menuntut keaktifan guru dalam menciptakan dan menumbuhkan berbagai
kegiatan sesuai dengan rencana yang telah diprogramkan. Guru harus menyadari
bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan
aspek  pedagogis, psikologi, dan didaktis secara bersamaan.

2.      Mengorganisasikan pembelajaran.

Implementasi kurikulum 2013 menuntut guru untuk mrngorganisasikan


pembelajaran secara efektif. Sedikitnya terdapat lima hal yang perlu diperhatikan
berkaitan dengan pengorgsnisasian pembelajaran dalam implementasi kurikulum
2013, yaitu pelaksanaan pembelajaran, pengadaan dan pembinaan tenaga ahli,
pendayagunaan tenaga ahli dan sumber daya masyarakat, serta pengembangan dan
penataan kebijakan.
3.      Memilih dan menentukan pendekatan pembelajaran.

Implementasi kurikulum 2013 berbasis kompetensi dalam pembelajaran dapat


dilakukan dengan berbagai pendekatan. Pendekatan tersebut antara lain contextual
teaching and learing, bermain peran,  participative  teaching and learning, mastery
learning, dan constructivism teaching and learning

4.      Melaksanakan pembelajaran, pembentukan kompetensi, dan karakter.

Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan


keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi dan karakter peserta didik
yang direncanakan. Untuk kepentingan tersebut maka kompetensi inti, kompetensi
dasar, materi standart, indikator hasil belajar, dan waktu yang harus ditetapkan
sesuai dengan kepentingan pembelajaran sehinga peserta didik diharapkan
memperoleh kesempatan dan pengalaman belajar yang optimal. Dalam hal ini,
pembelajaran pada hakikatnya adalah proses interaksi antara peserta didik dengan
lingkungannya, sehingga terjadi perubahan perilaku ke arah yang lebih baik. Pada
umumnya kegiatan pembelajaran mencangkup kegiatan awal atau pembukaan,
kegiatan inti atau pembentukan kompetensi dan karakter, serta kegiatan akhir atau
penutup.

Implementasi yang efektif merupakan hasil dari interaksi antara strategi


implementasi, struktur kurikulum, tujuan pendidikan, dan kepemimpinan kepala
sekolah. Oleh karena itu, pengoptimalan implementasi kurikulum 2013 diperlukan
suatu upaya strategis untuk mensinergikan komponen-komponen tersebut,
terutama guru dan kepala sekolah dalam membudayakan kurikulum.

Membudayakan kurikulum dapat diartikan bahwa implementasi kurikulum


tersebut masuk dalam budaya sekolah, yang merefleksikan nilai-nilai dominan,
norma-norma, dan keyakinan semua warga sekolah, baik peserta didik, guru,
kepala sekolah, maupun tenaga kependidikan lain.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan yang dipaparkan di atas, penyusun makalah ini menyimpulkan


bahwa Kurikulum 2013 adalah bentuk pengembangan dari kurikulum sebelumnya
yaitu kurikulum KTSP, yang implementasinya dimulai pada Tahun 2013.
Kurikulum 2013 ini lebih menekankan kepada kompetensi dan karakter pada
peserta didik. Dimana tujuannya untuk menjadikan manusia yang mampu
menghadapi tantangan zaman, manusia terdidik yang beriman  dan bertaqwa
kepada Allah Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab.
Dengan demikian untuk mewujudkan itu semua maka guru dituntut untuk secara
profesional merancang Strategi pembelajaran afektif dan bermakna,
mengorganisasikan pembelajaran, memilih pendekatan pembelajaran yang tepat,
menentukan prosedur pembelajaran dan pembentukan kompetensi secara efektif,
serta menetapkan kriteria keberhasilan.

3.2 Saran

Demikianlah makalah ini kami buat, tentunya masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun bagi para pembacanya seabgai kesempurnaan makalah ini. Dan
semoga makalah ini bisa menjadi acuan untuk meningkatkan makalah-makalah
selanjutnya dan bermanfaat bagi para pembaca dan terkhusus buat kami. Amin.
DAFTAR PUSTAKA

Nuh Muhammad, Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SD Kelas


IV(Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan
Kebudayaan dan Penjminan Mutu Pendidikan, 2013), hlm. 72.

Nuh Muhammad, Modul Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013


SMP Bahasa Indonesia, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2014.

Salinan lampiran Permendikbud  no. 67 tahun 2013 tentang kurikulum  SD, hlm.


6.

E. Mulyasa, Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013, (Bandung: PT.


Remaja Rosdakarya, 2013). hlm. 65.

Intan (2013) “makalah implementasi kurikulum 2013” http:// intanelmumtaz.


blogspot.com /2013/12/ makalah-implementasi-kurikulum-2013.html di
akses pada 17-Mei-2021

Anda mungkin juga menyukai