Anda di halaman 1dari 4

Vol. 3, No.

1, Juni 2021

STIMULASI TUMBUH KEMBANG ANAK DI DESA DIRUNG KORAM


KECAMATAN KAPUAS HULU KABUPATEN KAPUAS

Andi Tenri Abeng1, Siska2, Desti Haryani3, Qodri Ali Hasan4


1
PJKR, FKIP, Universitas Palangka Raya
1
anditenriabeng@fkip.upr.ac.id
2
Pendidikan Guru PAUD, FKIP, Universitas Palangka Raya
3,4
Pendidikan Matematika, FKIP, Universitas Palangka Raya

Abstrak
Anak usia TK yang berusia 4-6 tahun memang termasuk dalam usia dini (early childhood)
yang berusia 0-8 tahun. Anak usia dini berada dalam masa keemasan yang merupakan periode
sensitif, selama masa inilah anak secara khusus mudah menerima stimulus-stimulus dari
lingkungannya. Pada masa ini anak siap melakukan berbagai kegiatan dalam rangka
memahami dan menguasai lingkungannya. UTelah diketahui pula bahwa usia dini merupakan
masa keemasan yang patut diperhatikan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan
stimulasi tumbuh kembang anak di Desa Dirung Koram Kecamatan Kapuas Huli Kabupaten
Kapuas. Metode yang dilaksanakan dengan permainan dan pemutaran video untuk
menstimulasi perkembangan anak. Dengan permainan dan pemuatan video diharapkan dapat
meningkatkan stimulasi kepada anak sesuai tahap perkembangan pada aspek motorik kasar,
motorik halus, bicara-bahasa dan sosislisasi-kemandirian. Tindak lanjut dari pelatihan
tentang stimulasi perkembangan anak usia 4-5 tahun dengan pendampingan ibu balita,
anggota keluarga atau pengasuh untuk menyebarluaskan hasil pelatihan. Pendampingan
kepada ibu balita atau keluarga untuk mengevaluasi penerapan cara stimulasi yang diberikan
kepada anak usia 4-5 tahun.
Kata kunci: Stimulasi, Tumbuh Kembang Anak

PENDAHULUAN gangguan psikologis, yaitu kurangnya


Pertumbuhan meliputi perubahan fisik, kepercayaan diri pada diri anak. Maka orang
peningkatan jumlah sel, perubahan ukuran, tua atau orang dewasa yang ada di sekitar
kuantitatif, tinggi badan, berat badan, ukuran anak (termasuk guru) berkewajiban
tulang, gigi, dan pola bervariasi. Sedangkan memperhatikan dan memenuhi kebutuhan
perkembangan meliputi perubahan dasar anak tersebut (Rolina, 2009). Anak
kualitatif, maturation, sistematis, progresif, usia dini adalah kelompok anak yang berada
dan berkesinambungan. Sehingga dapat dalam proses pertumbuhan dan
dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan perkembangan unik. Pertumbuhan dan
perubahan fisik, sedangkan perkembangan perkembangan anak usia dini perlu
adalah perubahan mental/kematangan/ diarahkan pada peletakan dasardasar yang
kedewasaan (Ardiana, 2007). tepat bagi pertumbuhan dan perkembangan
Kebutuhan dasar seorang anak adalah manusia seutuhnya (Mansur, 2011).
asah (kebutuhan akan stimulasi mental dini), Ketiga kebutuhan yang sangat penting
asih (kebutuhan emosional), dan asuh tersebut memang harus terpenuhi semuanya.
(kebutuhan biomedis). Ketiga kebutuhan Namun, yang akan dibicarakan saat ini
dasar anak tersebut seharusnya terpenuhi adalah kebutuhan asah (kebutuhan akan
sehingga anak akan tumbuh sesuai dengan stimulasi mental dini) anak. Kebutuhan ini
tugas perkembangannya. Karena bila anak berhubungan dengan cikal bakal proses
mengalami keterlambatan pada salah satu pembelajaran, pendidikan, dan pelatihan
tugas perkembangan, maka akan yang diberikan sedini dan sesuai mungkin.
mempengaruhi tugas perkembangan Terutama pada usia TK sehingga akan
berikutnya. Hal ini akan menyebabkan terwujud etika, kepribadian yang mantap,

p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti

89
Vol. 3, No. 1, Juni 2021

arif, dengan kecerdasan, kemandirian, pendidik dan orang tua dalam proses
keterampilan dan produktivitas yang baik. perawatan, pengasuhan dan pendidikan pada
Untuk mewujudkan hal itu, seperti telah anak dengan menciptakan aura dan
diungkap di atas, harus ada kesesuaian lingkungan dimana anak dapat
antara perlakuan atau stimulasi yang mengeksplorasi pengalaman yang
diberikan dengan karakter anak dan gaya memberikan kesempatan kepadanya untuk
belajarnya (Ardiana, 2007). mengetahui dan memahami pengalaman
Anak usia dini berada dalam masa belajar yang diperolehnya dari lingkungan,
keemasan di sepanjang rentang usia melalui cara mengamati, meniru dan
perkembangan manusia. Masa ini bereksperimen yang berlangsung secara
merupakan periode sensitif, selama masa berulang-ulang dan melibatkan seluruh
inilah anak secara khusus mudah menerima potensi dan kecerdasan anak. Jalur dalam
stimulus-stimulus dari lingkungannya. Pada pendidikan anak usia dini terbagi menjadi
masa ini anak siap melakukan berbagai tiga jalur pendidikan, yaitu jalur pendidikan
kegiatan dalam rangka memahami dan formal, jalur pendidikan non formal, dan
menguasai lingkungannya. Usia keemasan jalur pendidikan informal (Raihana, 2018).
merupakan masa di mana anak mulai peka Beberapa cara penilaian melalui
untuk menerima berbagai stimulasi dan pemeriksaan fisik atau klinikal, pemeriksaan
berbagai upaya pendidikan dari antropometri (membandingkan tinggi badan
lingkungannya baik disengaja maupun tidak terhadap umur, berat badan terhadap umur,
disengaja. Pada masa peka inilah terjadi lingkaran kepala terhadap umur, lingkar
pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis lengan atas terhadap umur), contohnya KMS
sehingga siap merespon dan mewujudkan (kartu menuju sehat) yang membandingkan
semua tugas-tugas perkembangan yang berat badan terhadap umur, pemeriksaan
diharapkan muncul pada pola perilakunya radiologis, laboratorium, dan analisa diet
sehari-hari. Pendidikan pada anak usia dini (Ardiana, 2007). Ciri-ciri tumbuh kembang
pada dasarnya meliputi seluruh upaya dan itu sendiri meliputi perubahan dalam aspek
tindakan yang dilakukan pendidik dan orang fisik dan psikis, perubahan dalam proporsi,
tua dalam proses perawatan, pengasuhan dan lenyapnya tanda-tanda yang lama dan
pendidikan pada anak dengan menciptakan diperoleh tanda-tanda yang baru.
aura dan lingkungan dimana anak dapat Desa Dirung Koram Kecamatan Kapuas
mengeksplorasi pengalaman yang Hulu Kabupaten Kapuas berada 202 Km dari
memberikan kesempatan kepadanya untuk Kota Palangka Raya, yang ditempuh dengan
mengetahui dan memahami pengalaman perjalanan darat selama 3-4 jam. Jumlah
belajar yang diperolehnya dari lingkungan, penduduk sebanyak 341 orang dengan
melalui cara mengamati, meniru dan kepadatan penduduk sebesar 12,39 jiwa/Km.
bereksperimen yang berlangsung secara Desa Dirung Korang memiliki satu sekolah
berulang-ulang dan melibatkan seluruh Taman Kanak-Kanak yaitu TK Marimang
potensi dan kecerdasan anak (Ariyanti, Jaya dengan 20 siswa.
2016).
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) METODE
adalah suatu upaya pembinaan yang Pelaksanaan kegiatan Pengabdian
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai Kepada Masyarakat dilakukan selama 2 hari.
dengan usia enam tahun yang dilakukan Pada hari pertama, pengenalan materi dan
melalui pemberian rangsangan pendidikan menonton video edukasi. Pada hari kedua,
untuk membantu pertumbuhan dan dilakukan permainan untuk mengetahui
perkembangan jasmani dan rohani agar anak perkembangan motorik, emosi, bahasa dan
memiliki kesiapan dalam memasuki kognitif siswa. Pelaksanaan didampingi oleh
pendidikan lebih lanjut Pendidikan pada guru kelas dan orang tua.
anak usia dini pada dasarnya meliputi
seluruh upaya dan tindakan yang dilakukan
p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti

90
Vol. 3, No. 1, Juni 2021

HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan pengabdian kepada


Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dapat berjalan lancar dan tidak
masyarakat dilakukan untuk meningkatkan ada kendala, namun dalam rencana tindak
stimulasi perkembangan anak. Stimulasi lanjut pendampingan perlu dilakukan
adalah perangsangan yang datang dari penjadwalan pada ibu
lingkungan luar anak yang sangat penting balita/keluarga/pengasuh mengingat
dalam pertumbuhan dan perkembangan kegiatan ini juga melibatkan anak dan
anak. Anak mendapat stimulasi yang terarah aktivitas ibu maupun keluarga. Pemberian
akan lebih cepat berkembang dibandingkan stimulasi juga perlu dilakukan secara
dengan anak yang kurang atau bahkan tidak berulang dan secara terus menerus kepada
mendapatkan stimulasi. balita. Pengabdian kepada masyarakat yang
Stimulasi yang diberikan pada anak diberikan oleh tim pengabdian kepada
yang telah mengikuti pendidikan di PAUD masyarakat berupaya untuk meningkatkan
dan TK mempunyai perkembangan motorik perkembangan dengan anak balita sesuai
kasar dan motorik halus yang baik, namun dengan tridharma perguruan tinggi.
kemampuan perkembangan pada aspek Tindak lanjut dari pelatihan tentang
bahasa-bicara dan sosialisasi-kemandirian stimulasi perkembangan anak usia 4-5 tahun
masih kurang sesuai dengan anak usia 4-5 dengan pendampingan ibu balita, anggota
tahun, sehingga perlu diberikan stimulasi di keluarga atau pengasuh untuk
rumah oleh ibu/keluarga maupun pengasuh. menyebarluaskan hasil pelatihan.
Pendampingan kepada ibu balita atau
keluarga untuk mengevaluasi penerapan
cara stimulasi yang diberikan kepada anak
usia 4-5 tahun. Selama pendampingan tim
pengabmas menyesuaikan waktu dan
kegiatan ibu balita. Untuk menerapkan
stimulasi aspek bicara-bahasa dengan
memberikan bimbingan pada anak selama di
rumah.
Anak-anak usia prasekolah memiliki
beberapa ciri serta tugas perkembangan
yang meliputi ketrampilan motorik kasar,
motorik halus, bahasa dan sosial. Anak usia
prasekolah memiliki ciri ingin bermain,
melakukan latihan berkelompok, melakukan
penjelajahan, bertanya, menirukan dan
menciptakan sesuatu. Pada usia 4 tahun anak
mampu melakukan loncatan dan lompatan
satu kaki dengan lancar serta mampu
menangkap bola dengan baik. Pada usia 5
tahun anak melompat tali dengan kaki
bergantian. Perkembangan motorik halus
jelas terbukti pada peningkatan keterampilan
anak, seperti menggambar dan berpakaian.

KESIMPULAN
Pelaksanaan pengabdian kepada
Gambar 1. Menjelaskan Materi pada
masyarakat dengan memberikan stimulasi
Anak PAUD
anak dengan empat aspek perkembangan
meliputi motorik kasar, motorik halus,
bicara-bahasa dan sosialisasi-kemandirian
p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti

91
Vol. 3, No. 1, Juni 2021

Sebagai tindak lanjut dari kegiatan ini,


pendampingan kepada ibu balita atau
keluarga untuk mengevaluasi penerapan
cara stimulasi yang diberikan kepada anak
usia 4-5 tahun berjalan lancar dengan
menyesuaikan waktu dan kegiatan ibu balita.
Hasil pelatihan ini akan disebarluaskan
kepada ibu-ibu di Desa Dirung Koram
Kecamatan Kapuas Hulu Kabupaten Kapuas
yang memiliki balita untuk meningkatkan
kemampuan perkembangan sesuai usia
anak. Ibu balita diharapkan
menyebarluaskan dan menerapkan hasil
pelatihan tentang stimulasi perkembangan
anak usia 4-5 tahun dalam mengasuh anak
secara kontinu, ibu balita hendaknya
memantau perkembangan anak melalui
kegiatan di posyandu maupun bekerjasama
dengan guru atau pembimbing di TK atau
PAUD untuk mengetahui tingkat
perkembangan anak

REFERENSI
Ardiana, A. (2007). Konsep Pertumbuhan
dan Perkembangan Manusia. Jember:
Prodi Ilmu Keperawatan Universitas
Jember.
Ariyanti, T. (2016). Pentingnya Pendidikan
Anak Usia Dini Bagi Tumbuh Kembang
Anak. Jurnal Dinamika Pendidikan
Dasar, Vol. 8 No. 1 Maret, 50-58.
Mansur. (2011). Pendidikan Anak Usia Dini
dalam Islam. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Raihana. (2018). Urgensi Sekolah PAUD
Untuk Tumbuh Kembang Anak Usia
Dini. Generasi Emas, Jurnal Pendidikan
Islam Anak Usia Dini, Vol. 1 No. 1, 17-
28.
Rolina, N. (2009). Tumbuh Kembang Anak
Usia Taman Kanak-Kanak (TK) dan
Gaya Belajar yang Dimilikinya.
Dinamika Pendidikan, No. 1/Th.
XVI/Mei, 52-61.

p-ISSN 2715-1123, e-ISSN 2715-1131 url: http://journal.unla.ac.id/index.php/tribhakti

92

Anda mungkin juga menyukai