Anda di halaman 1dari 7

Vol 10, No 2 (2021), 9-15

ISSN 2301-5683 (print)


DOI: 10.31314/mjk.10.2.9-15.2021

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

STUDI LITERATUR :PENGARUH STIMULASI IBU TERHADAP


PERKEMBANGAN MOTORIK
KASAR BAYI UMUR 1-3 TAHUN

LITERATURE STUDY: THE EFFECT OF MOTHER STIMULATION


ON GROSS MOTOR DEVELOPMENT
OF INFANTS AGES 1-3 YEARS
1
Sri Mulyaningsih, 2Ulfiana Djunaid
1,2
Prodi S1 Kebidanan (Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Gorontalo

ABSTRACT

Monitoring the development of infants is an important phase, because it determines the quality of
health, well-being, learning and behavior in the future. This research aims to determine the effect
of maternal stimulation on gross motoric development of infants aged 1-3 years. The research is
literature study. The data used in this research are studies published in national and international
online journals, search for research articles using Google Schoolar, Garuda Portal and PubMed
with keywords, mother stimulation, baby gross motor skills, Mother’s Stimulation, Infant Motoric
Development and obtained 981 articles then tested the feasibility and the remaining 6 full text
articles were eligible and met the inclusion criteria. The results showed that of the six articles
reviewed, it was stated that there was an effect of maternal stimulation on gross motor
development of infants aged 1-3 years.
Keywords: Mother Stimulation, Baby Gross Motor Skills, Infant Motoric Development.

ABSTRAK

Pemantauan tumbuh kembang balita merupakan fase yang penting, karena menentukan kualitas
kesehatan, kesejahteraan, pembelajaran dan perilaku di masa mendatang. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui Pengaruh Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Bayi Umur 1-
3 Tahun. Jenis penelitian ini merupakan penelitian dengan menggunakan metode studi
kepustakaan atau literatur review. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil
penelitian yang sudah dilakukan dan diterbitkan dalam jurnal online nasional dan internasional.
pencarian jurnal penelitian yang dipublikasikan di internet menggunakan Google Schoolar, Portal
Garuda dan PubMed dengan kata kunci, stimulasi ibu, motorik kasar bayi, Mother's Stimulation,
Infant Motoric Development. diperoleh jurnal berjumlah 981 jurnal kemudian di uji kelayakan
dan full teks tersisa 6 jurnal yang layak dan memenuhi kriteria inklusi.Hasil penelitian yang
didapatkan bahwa dari keenam jurnal yang direview menyatakan bahwa terdapat Pengaruh
Stimulasi Ibu Terhadap Perkembangan Motorik Kasar Bayi Umur 1-3 Tahun.
Kata Kunci : Stimulasi Ibu, Motorik Kasar Bayi, Infant Motoric Development.

Copyright © 2021, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 1
Vol 10, No 2 (2021), 9-15
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.10.2.9-15.2021

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

PENDAHULUAN perempuan (kepada siapa yang dikehendaki-


Menurut (Sutomodan Anggraini, Nya), dan Dia menjadikan mandul siapa yang
2010), balita adalah istilah umum bagi anak Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha
usia 1−3 tahun (batita) dan anak prasekolah (3- Mengetahui lagi Maha Kuasa”
5 tahun).Saat usia batita, anak masih Program Stimulasi, Deteksi dan
tergantung penuh kepada orang tua Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK)
untukmelakukan kegiatan penting, seperti merupakan revisi dari program Deteksi Dini
mandi, buang air dan makan. Perkembangan Tumbuh Kembang (DDTK) yang telah
berbicara dan berjalan sudah bertambah baik. dilakukan sejak tahun 1988 dan termasuk salah
Namun kemampuan lain masih terbatas1. satu program pokok Puskesmas5.
Pemantauan tumbuh kembang balita Pemerintah telah melakukan beberapa
merupakan fase yang penting, karena upaya dalam mendukung pelaksanaan
menentukan kualitas kesehatan, kesejahteraan, SDIDTK.Salah satu program pemerintah untuk
pembelajaran dan perilaku di masa mendatang. menunjang upaya tersebut adalah
Oleh sebab itu anak harus mendapat gizi yang diterbitkannya buku Pedoman Pelaksanaan
baik, stimulasi yang memadai serta terjangkau Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
oleh pelayanan kesehatan yang berkualitas Kembang di Tingkat Pelayanan Kesehatan
termasuk deteksi dan intervensi dini Dasar. Upaya lain yang dilakukan adalah
penyimpangan tumbuh kembang sehingga pelatihan SDIDTK bagi tenaga kesehatan baik
dapat tumbuh dan berkembang secara optimal di kabupaten, kota maupun di Puskesmas6.
sesuai dengan potensi genetiknya dan mampu Deteksi dini melalui kegiatan
bersaing diera global2. SDIDTK sangat diperlukan untuk menemukan
Beberapa dampak akibat gangguan secara dini penyimpangan pertumbuhan,
tumbuh kembang yaitu anak sering sakit, penyimpangan perkembangan dan
agresi tidak terkontrol, rasa cemas atau takut penyimpangan mental emosional pada anak
yang berlebihan dan gangguan kognitif3. sehingga dapat dilakukan intervensi dan
Dampak jangka panjang lainnya stimulasi sedini mungkin untuk mencegah
berupa rendahnya kemampuan nalar dan terjadinya penyimpangan pertumbuhan,
prestasi pendidikan serta rendahnya perkembangan dan mental emosional yang
produktifitas kerja.Dalam mengantisipasi menetap. Kegiatan SDIDTK tidak hanya
dampak-dampak tumbuh kembang yang tidak dilakukan pada anak yang dicurigai
diinginkan pada anak, diperlukan suatu mempunyai masalah saja tetapi harus
stimulasi agar tumbuh kembang menjadi dilakukan pada semua balita dan anak pra
optimal4. sekolah secara rutin setahun 2 kali7.
Seperti yang terdapat dalam Al-Qur’an Stimulasi adalah kegiatan merangsang
sebagaimana dalam Surat(QS. Asy Syura: 49- kemampuan anak dan mempengaruhi
50) pertumbuhan dan perkembangan anak serta
Kepunyaan Allah-lah kerajaan langit menjadi penguat dalam proses perkembangan
dan bumi, Dia menciptakan apa yang Dia anak. Stimulasi juga merupakan kebutuhan
kehendaki, Dia memberikan anak-anak dasar anak yaitu asah yang akan menunjang
perempuan kepada siapa yang Dia kehendaki perkembangan anak menjadi lebih
dan memberikan anak-anak lelaki kepada siapa optimal.Stimulasi penting dilakukan pada
yang Dia kehendaki, atau Dia masa keemasan (usia 1-3 tahun) sangat
menganugerahkan kedua jenis laki-laki dan pentingdilakukan. Pada kemampuan motorik

Copyright © 2021, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 2
Vol 10, No 2 (2021), 9-15
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.10.2.9-15.2021

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

kasar ini anak usia dini dapat melakukan dan perkembangan anak yang normal dan
gerakan badan secara kasar atau keras seperti sesuai dengan usia adalah 53%, anak yang
merangkak, berjalan, berlari, melompat, perkembangannya meragukan sebanyak 13%,
melempar, dan berjongkok. Pada kemampuan dan penyimpangan perkembangan 34% (IDAI
motorik halus ini anak usia dini dapat dalam Antriana Inna 2018). Adapun
melakukan pengkoordinasian gerak tubuh persentase jumlah anak yang sudah di
yang melibatkan mata dan tangan untuk dapat Stimulasi Deteksi Intervensi Dini Tumbuh
melakukan kegiatan yang berhubungan dengan Kembang (SDIDTK) secara nasional pada
gerakan tangan. Kemampuan motorik halus ini tahun 2016 mencapai 70,5% hal ini berarti
seperti menggenggam, memegang, merobek, belum sesuai dengan target indikator
menggunting, melipat, mewarnai, keberhasilan program SDIDTK yang telah
menggambar, menulis, menumpuk mainan, ditentukan yaitu 90%10.
dan lainnya8. Sedangkan data Riskesdas tahun 2018
Keluarga merupakan lingkungan menyebutkan bahwa masalah yang terjadi pada
sosial pertama yang dikenal anak dan juga anak adalah gizi kurang sebesar 13,8% dan
menjadi sarana pembelajaran pertama stunting 30,8%, masalah gangguan
dikehidupan anak.Orang tua, baik ayah pertumbuhan ini tentunya akan mengganggu
maupun ibu memiliki keterlibatan masing- perkembangan anak11.
masing dalam menunjang perkembangan anak.
Namun, pada praktiknya, ibu memiliki peran BAHAN DAN METODE
yang lebih besar dari ayah sebab ibu adalah Penelitian ini merupakan penelitian
individu pertama yang berinteraksi dengan dengan menggunakan metode studi
anak saat kelahiran dan memiliki waktu yang kepustakaan atau literatur review. Literatur
lebih untuk berinteraksi dan memberikan review merupakan ikhtisar komprehensif
stimulasi sebab saat menyusui anak, ibu juga tentang penelitian yang sudah dilakukan
dapat menstimulasi anaknya untuk menunjang mengenai topik yang spesifik untuk
perkembangan anak menjadi lebih optimal menunjukkan kepada pembaca apa yang sudah
serta menurunkan angka keterlambatan diketahui tentang topik tersebut dan apa yang
perkembangan anak9. belum diketahui, untuk mencari rasional dari
Saat ini banyak masalah tumbuh penelitian yang sudah dilakukan atau untuk ide
kembang yang sering dihadapi masyarakat, penelitian selanjutnya12.
seperti masalah kekurangan energi protein Studi literatur bisa didapat dari
(KEP), obesitas, retardasi mental, gangguan berbagai sumber baik jurnal, buku,
bicara pada anak dan lain sebagainya. Menurut dokumentasi, internet dan pustaka.Metode
laporan United Nations Emergency Children’s studi literatur adalah serangkaian kegiatan
Fund (UNICEF) tahun 2015 didapatkan data yang berkenaan dengan metode pengumpulan
masih tingginya angka kejadian gangguan data pustaka, membaca dan mencatat, serta
pertumbuhan dan perkembangan pada anak mengelolah bahan penulisan13.
usia balita khususnya gangguan perkembangan
motorik didapatkan (27,5%) atau 3 juta anak HASIL
mengalami gangguan. Menurut laporan Ikatan Berdasarkan hasil pencarian jurnal
Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada tahun dari mesin pencarian, Google Schoolar dan
2016, dari hasil pemeriksaan pada 2.634 anak Portal Garuda dan PubMed dengan kata kunci,
dari rentang 1-3 tahun ditemukan pertumbuhan stimulasi ibu, motorik kasar bayi, Mother's

Copyright © 2021, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 3
Vol 10, No 2 (2021), 9-15
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.10.2.9-15.2021

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Stimulation, Infant Motoric Development. PEMBAHASAN


Menghasilkan jurnal sebanyak 981 jurnal, Berdasarkan hasil penelitian yang
Berasal dari Google Scholar 930 jurnal dan dilakukan oleh Rukmini, 2019, Hasil penelitian
Portal Garuda berjumlah 8 jurna dan PubMed menunjukkan dari 11 ibu yang memberikan
berjumlah 43 jurnal. Jurnal-jurnal tersebut stimulasi kurang kepada anak mengakibatkan 4
kemudian dilakukan screening, dengan anak mengalami perkembangan meragukan, 3
memperhatikan kesesuaian sumber, kesesuaian anak abnormal dan 4 anak mengalami
isi, melalui pembacaan secara sekilas pada perkembangan normal. Ibu yang memberikan
abstrak, heading, sub heading, serta dokumen stimulasi yang kurang ternyata perkembangan
statement atau kalimat-kalimat penting yang pada anak bisa normal, hal ini membuktikan
terdapat pada abstrak dan pendahuluan jurnal, bahwa ada faktor lain yang dapat
ditambah dengan memperhatikan kondisi mempengaruhi perkembangan motorik halus
jurnal, seperti: jurnal tidak bisa dibuka, tidak dan kasar pada anak selain stimulasi yang
bisa didownload, tidak lengkap, hanya diberikan ibu. Perkembangan anak tidak lepas
memiliki abstrak, jurnal berasal dari penelitian dari adanya peran orang tua dalam memberikan
yang dilakukan diluar bidang kesehatan, jurnal stimulus kepada anak. Stimulasi yang
yang dilakukan diluar jajaran perguruan tinggi, diberikan pada anak membantu dan
dan jurnal hanya memiliki kandungan satu kata memberikan kesempatan agar anak dapat
kunci tidak diikutkan dalam telaah jurnal. mencapai potensi intelektual.Stimulasi yang
Sehingga melalui skrinning tersebut dilakukan orang tua atau keluarga dengan
didapatkan hasil 7 jurnal. mengajak anak bermain dalam suasana penuh
Hasil setelah diterapkannya kriteria gembira dan kasih sayang. Aktivitas bermain
inklusi adalah tersisa 7 jurnal. Ke-7 jurnal dan suasana cinta ini penting guna merangsang
tersebut dilakukan uji kelayakan dengan seluruh sistem indra, melatih kemampuan
membaca secara utuh dan menyeluruh. Jurnal motorik halus dan kasar, kemampuan
yang bersifat artikel maupun literatur review, berkomunikasi serta perasaan dan pikiran
jurnal dengan judul yang sama, dan jurnal yang anak14.
tidak sesuai dengan tujuan penulis akan Sama halnya penelitian yang
dieliminasi, untuk mempercepat proses dilakukan oleh Nur Fita Dewi, 2019 yang
eliminasi jurnal dilakukan evaluasi isi yang mengatakan bahwa dari hasil penelitian dengan
objektif pada jurnal yang bersifat mendukung uji wilcoxon diketahui p = 0,004 (p < 0,05)
maupun melemahkan, menggunakan skrining sehingga keputusan yang diambil adalah Ho
(meluncur) dengan maksud pembacaan fokus ditolak yang berarti ada manfaat pendidikan
kepada inti jurnal, dengan membaca cepat, kesehatan terhadap pengetahuan ibu tentang
serta menangkap inti sari jurnal. Bila stimulasi perkembangan motorik kasar anak
penggunaan skrining masih belum dapat usia 1-3 tahun. Hal ini terjadi karena
menangkap maksud penulis jurnal, maka pengetahuan ibu dipengaruhi oleh pendidikan
dilakukanlah pembacaan secara berulang, kesehatan. Pendidikan kesehatan merupakan
mendalam, dan berfokus pada metode dan hasil proses transformasi pengetahuan bidang
penelitian, dan didapatkanlah jurnal yang kesehatan dari seorang edukator kepada orang
sesuai sejumlah 5 jurnal. Jurnal yang telah lain baik secara individu ataupun kelompok
sesuai, kemudian dilakukan analisis dan yang bertujuan untuk merubah perilaku yang
ekstraksi. tidak sehat menjadi sehat. Sebelum dilakukan
pendidikan kesehatan sebagian besar

Copyright © 2021, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 4
Vol 10, No 2 (2021), 9-15
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.10.2.9-15.2021

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

responden memiliki pengetahuan yang kurang, masih bisa dikejar hingga anak berusia >18
sesudah diberikan pendidikan kesehatan tahun16.
pengetahuan responden menjadi lebih baik Penelitian yang dilakukan oleh Aries
dengan kategori baik sebanyak 8 responden Chandra Ananditha, 2017 dengan faktor-faktor
dan kategori cukup sebanyak 2 responden. yang berhubungan dengan perkembangan
Fakta ini membuktikan bahwa pendidikan motorik kasar pada anak toddler Berdasarkan
kesehatan berdampak terhadap peningkatan hasil uji statistic didapatkan adanya hubungan
pengetahuan responden tentang stimulasi antara faktor usia, jenis kelamin, dan riwayat
perkembangan motorik kasar anak usia 1-3 prematuritas dengan perkembangan motorik
tahun15. kasar pada anak usia toddler. Kemampuan
Sedangkan penelitian yang dilakukan motorik anak semakin baik dengan
oleh Suwandi, 2018 mengatakanbahwa meningkatnya usia karena kematangan fungsi
perkembangan motorik kasar pada bayi dapat tubuh dan ototnya. hasil penelitian ini sesuai
dipengaruhi oleh status gizi anak tersebut, pada dengan penelitian Suryaputri, Rosha, dan
penelitian ini anak yang mengalami Anggraini (2014) yang menunjukkan bahwa
perkembangan motorik kasar terlambat paling ada hubungan kemampuan motorik anak. Usia
banyak pada anak yang berusia 12-14 bulan anak 24-35 bulan berisiko 3,81 kali untuk
dengan perilaku yang tidak muncul anak tidak suspect motoriknya dibandingkan dengan anak
bisa berdiri sendiri dan anak dapat berdiri yang usianya 36-59 bulan. Selain karena
sendiri tanpa berpegangan pada kursi kematangan usia, stimulasi amat penting bagi
dikarenakan kurangnya stimulasi yang perkembangan yang optimal pada anak. Pada
dilakukan oleh orang tua untuk melatih anak yang usianya lebih muda yaitu usia 24-35
perkembangan motorik kasar anaknya, Selain bulan, sumber utama stimulasi adalah keluarga
itu anak juga kurang banyak bergerak dan lebih dekat terutama orangtua, sehingga
banyak tertidur. Sedangkan pada usia 15-18 perkembangan anak mungkin tidak
bulan perilaku yang tidak muncul yaitu anak terpengaruh oleh stimulasi yang lebih
berjalan sambil berjinjit dan naik tangga kompleks dari orang lain17.
dengan lari-lari kecil. Pada usia 19-24 bulan Sama halnya peneliitian yang
perilaku yang tidak muncul yaitu anak tidak dilakukan oleh Reri Santia, 2019 dengan judul
bisa menangkap bola kembali sedangkan untuk Kegiatan Stimulasi Motorik Kasar Anak Usia
anak yang berusia 25-36 bulan perilaku yang 2-3 Tahun Di Taman Penitipan Anak
tidak muncul yaitu anak berdiri dengan 1 kaki Berdasarkan catatan lapangan, hasil
selama 30 detik dari 9 anak yang mengalami wawancara, dan dokumentasi maka dapat
perkembangan motorik kasar terlambat dianalisis data secara umum tentang kegiatan
semuanya tidak bisa. Namun pada anak yang stimulasi motorik kasar anak umur dua sampai
mengalami perkembangan motorik kasar tiga tahun pada Taman Penitipan Anak Hikari
terlambat masih bisa diperbaiki karena pada Kids Club Padang. Hasil penelitian ini
masa- masa ini anak masih cepat untuk menunjukkan bahwa aktivitas stimulasi
mengikuti atau meniru arahan dari orang motorik kasar anak usia 2-3 tahun sudah
sekitarnya terutama orang tua. Untuk anak berjalan dengan baik dan mengacu pada
yang mengalami pendek masih bisa untuk kebutuhan tumbuh kembang anak.
diperbaiki dengan memberikan asupan gizi Perencanaan dilaksanakan dalam bentuk
seimbang karena pertumbuhan tinggi badan RPPH sesuai dengan indikator tema agar
kegiatan terstruktur dan terarah. Guru

Copyright © 2021, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 5
Vol 10, No 2 (2021), 9-15
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.10.2.9-15.2021

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

menggunakan metode demonstrasi dan media angket dan mengobservasi, wawancara, SAP,
yang digunakan dengan media yang disediakan leaflet, lembar balik dan kuesioner,
di sekolah. Dan dipilih berdasarkan aktivitas menggunakan microtoice dan infant to meter
stimulasi, Pertama, bentuk perencanaan. dan lembar observasi, Denver II untuk menilai
Kegiatan stimulasi yang dilakukan di Taman perkembangan motorik kasar pada anak
Penitipan Anak Hikari Kids Club Padang toddler, catatan lapangan, hasil wawancara,
bentuk perencaanaan yang dibuat oleh guru dan dokumentasi dan kuesioner dan timbangan
berbentuk RPPH, tetapi tidak semua kegiatan dacin sesui dengan kebutuhan dan tujuan judul
ada RPPH-nya karena kegiatan dilakukan penelitian
sesuai dengan kondisi dan situasi anak pada
saat itu. Hal yang harus diperhatikan dalam KESIMPULAN DAN SARAN
membuat perencanaan ialah pembuatan Berdasarkan dari hasil analisis yang
perencanaan kegiatan stimulasi dibuat dilakukan oleh peneliti terhadap hasil
berdasarkan tujuan dari kegiatan, indikator peneltian-penelitian yang telah dilakukan oleh
yang akan dicapai, tema dan sub tema, serta peneliti sebelumya bahwa terdapat hubungan
kegiatan tersebut harus menarik18. antara pemberian stimulasi ibu terhadap
Penelitian yang dilakukan oleh (Rita perkembangan motorik kasar bayi usia 1-3
Rosita,2020) dengan judul Perkembangan tahun. Hal ini dikarenakan bahwa pemberian
motorik kasar pada anak 12-24 bulan di stimulasi ibu terhadap perkembangan motorik
posyandu desa ciasem baru kecamatan ciasem kasar pada bayi usia 1-3 tahun perkembangan
kabupaten subang provinsi jawa barat dengan motorik kasar memerlukan stimulasi yang
hasil yang didapatkan bahwa perkembangan terarah bisa dengan bermain, olahraga atau
motorik kasar pada anak usia 12-24 bulan menari, terdapat pengaruh.Peran aktif orang
dapat dipengaruhi oleh keadaan staus gizi tua dalam memberikan rangsangan (stimulasi)
anak, karena stuas gizi pada sangat menetukan terhadap perkembangan seorang anak
bagaimana pekembangan dan pertumbuhan sangatlah diperlukan. Orang tua sebagai
anak agar tidak mengalami kendala. Dalam pengasuh memiliki peranan penting dalam
menunjang penanggulangan gizi buruk demi mengontrol, membimbing dan mendampingi
terwujudnya status perkembangan motorik anak- anaknya menuju kedewasaan
kasar anak yang optimal maka dierlukan peran Saran dalam penelitian ini adalah
berbagai pihak termasuk didalamnya keluarga. 1. Bagi Responden
Peran keluarga dalam kerangka kerja Penelitian ini dapat dijadiakn sebagai
pencegahan dan peanggulangan gizi buruk sumber refernsi untuk ibu dan masyarakat
adalah mengikuti onseling gizi, memberikan dalam hal manfaat pemberian stimulasi
ASI ekslusif dan MP-ASI, memberikan gizi untuk merangsang perkembangan motorik
yang seimbang padda anak, memberikan pola kasar pada bayi usia 1-3 tahun.
asuh yang baik, pemantauan pertumbuhan 2. Bagi Tenaga Kesehatan
anak, menggunakan garam beryodium, Penelitian ini dapat dijadikan sebagai
memanfaatkan pekarangan rumah sebagai referensi lebih lanjut guna untuk
apotek dan pasar hidup, peningkatan daya beli meningkatkan bagimana kualitas
keluarga dan menjadi keluara siaga19. pelayanan keshatan dalam hal pemberian
Keenam jurnal yang digunakan dalam studi stimulasi ibu terhadap perkembangan
literature review ini mengunkan berbagai motorik kasar bayi usia 1-3 tahun.
macam instrument penelitian yaitu :pemberian 3. Bagi Peneliti Selajutnya

Copyright © 2021, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 6
Vol 10, No 2 (2021), 9-15
ISSN 2301-5683 (print)
DOI: 10.31314/mjk.10.2.9-15.2021

Available Online at http://journal.umgo.ac.id/index.php/madu

Penelitian ini dijadikan sebagai 7. Rini Susilo dkk. (2016). Implementasi


pengetahuan dan informasi kepada Deteksi Gangguan Pertumbuhan
peneliti selanjutnya untuk meneliti faktor- Perkembangan Balita (Usia 1-5 Tahun)
faktor yang dapat mempengaruhi Dengan Stimulasi, Deteksi Dan Intervensi
pemberian stimulasi ibu terhadap Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) Di
perkembangan motorik kasar pada bayi Posyandu Kucai Kelurahan TelukJurnal
usia 1-3 tahun. Ilmiah Kebidanan, Vol. 7 No. 1 Edisi Juni
4. Bagi Instansi Pendidikan 2016. Kabupaten Banyumas.
Penelitian ini dapat digunaka sebagai 8. Depkes RI. (2013). Panduan terpenting
literatur pustaka, serta diupayakan lebih dalam merawat bayi dan balita.Didalam
bermanfaat bagi mahasiswa DIV- buku ajar dasar keperwatan anak.
Kebidanan Universitas Muhammadiyah Jakarta. EGC.
Gorontalo. 9. Kholifah S N, Fadillah N, As’ari H,
Hidayat T. (2014). Perkembangan
DAFTAR PUSTAKA Motorik Kasar Bayi Melalui Stimulasi Ibu
1. Sutomo, B dan Anggraini, DY. (2010). di Kelurahan Kemayoran
Menu Sehat Alami Untuk Balita dan Surabaya.Poltekkes Kemenkes Surabaya.
Batita. Jakarta : PT. Agromdia Pustaka. Jurnal Sumber Daya manusia Kesehatan
2. Marlina. (2016). Gambaran Pengetahuan 1(1):106-22.
Bidan Tentang Pelaksanaan Deteksi Dini 10. Kemenkes RI. (2017). Tumbuh Kembang
Tumbuh Kembang Anak Di Puskesma Optimal Dengan Stimulasi, Deteksi Dan
Nita. Jurnal Ilmiah Media Bidan Vol 2. Intervensi Dini Tumbuh Kembang
No.1. (SDIDTK).
3. Syarif, R., Dewi, E., Mexitalia, M., dan http://kesga.kemkes.go.id/berita-
Soedarjati, S. (2011). Nutrisi Pediatrik lengkap.php?id=45 {diakses Kamis 07
dan Penyakit Metabolik. Jakarta: Ikatan Juli 2018}.
Dokter Indonesia. 11. Kementrian Kesehatan RI. (2018). Profil
4. Achadi, E.L. (2014). Presentasi Periode data riskesdas Menurut Provinsi
Kritis 1000 Hari Pertama Kehidupan dan Indonesia Tahun 2016. Kemenkes RI:
Dampak Jangka Panjang Terhadap Jakarta.
Kesehatan dan Fungsinya. Fakultas 12. Denney, A. S., & Tewksbury, R. (2013).
Kesehatan Masyarakat. Jakarta: How to write a literature review.Journal
Universitas Indonesia. of criminal justice education, 24(2), 218-
5. Depkes RI. (2010). Stimulasi, deteksi dan 234.
intervensi dini tumbuh kembang anak 13. Nursalam. (2016). Metodologi Penelitian
(sosialisasi buku pedoman pelaksanaan Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
DDTK di tingkat pelayanan kesehatan Ed. 4. Jakarta: Salemba Medika.
dasar). Jakarta.
6. Depkes RI. (2016). Pedoman
Pelaksanaan Stimulasi, Deteksi dan
Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di
Tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar.
Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.

Copyright © 2021, Madu Jurnal Kesehatan, Under the license CC BY-SA 4.0
ISSN: 2301-5683 (Print) 7

Anda mungkin juga menyukai