Anda di halaman 1dari 6

Unnes Journal of Public Health 6 (3) (2017)

Unnes Journal of Public Health


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujph

PENGARUH PEMBERIAN BEDONG TERHADAP PERKEMBANGAN


MOTORIK BAYI USIA 3 BULAN

Siti N. Solikah, dan Saka Suminar

Akademi Keperawatan Insan Husada Surakarta, Indonesia.

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Pemberian bedong sampai saat ini sudah menjadi tradisi pada masyarakat Indone-
Diterima Agustus 2016 sia khususnya di Jawa tengah. Sampai saat ini belum diketahui manfaat pentingnya
Disetujui September 2016 pemberian bedong secara ilmiah tapi justru dapat menghambat perkembangan mo-
Dipublikasikan Juli 2017
torik karena sejak bayi lahir hingga usia tertentubayi tidak mendapatkan kesempa-
Keywords: tan bergerak bebas dan tidak mendapat stimulasi gerak dari lingkungan.Penelitian
Wrapping; Motoric ini bertujuan untuk mengetahui pengaruhpemberian bedong terhadap perkemban-
Development; Newborn gan motorik pada bayi usia 3 bulan di Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabupaten
Sukoharjo.Jenis penelitian deskriptif komparatif dengan rancangan penelitian cross
sectional. Populasi penelitian ini adalah bayi usia3 bulan di Desa Cemani seban-
yak 28. Pengambilan sampel dilakukan dengan tehnik total sampling, jadi semua
populasi diambil sebagai sampel penelitian. Instrumen penelitian menggunakan
wawancara dan alat DDST. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji t test independ-
ent.Analisis uji t test independent menunjukkan hasil signifikansi 0,000 (p < 0,05),
maka Ho ditolak sehingga terdapat pengaruhpemberian bedong terhadap perkem-
bangan motorik pada bayi usia 3 bulan di Desa Cemani Kecamatan Grogol Kabu-
paten Sukoharjo. Semakin lama bayi dibedong maka perkembangan motoriknya
semakin suspeck, hal ini ditunjukkan dari nilai t -6,232.

Abstract
The growth and physical development of a baby is considered as a golden age, a precious stage
that influence for his or her entire life. Assessment of growth and development needs to be done
to find whether a child’s growth in normal range or not. Physical growth and achievement of
ability occur quickly during the first year, one of which is motoric development. Infant motor
development is influenced by several factors, one of which is culture such as baby wrapping
for the newborn.This study aims to determine the effect of bedong on motor development in
infants aged 3 months in the Village Cemani Grogol District Sukoharjo District. Using com-
parative descriptive research with cross sectional study design to all the infant age 3 months
in Cemani 28 villages. The research instrument used interviews and DDST (Denver Develop-
ment Screening Test) tools. Hypothesis test used is independent t test. Conclusion: Independent
test t test analysis showed the result of significance 0.000 (p <0,05), hence Ho was rejected so
that there was influence of giving of bedong to motor development at baby age 3 month in
Cemani Village Grogol District Sukoharjo Regency. The longer the baby wrapped then more
suspect motor development delayed, this is shown from the value of t -6.232.

© 2017 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi:
Jl. Letjen Sutoyo, Gg. Jodipati No. 10 pISSN 2252-6781
Mojosongo, Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah 57127. eISSN 2584-7604
E-mail: noercolikhah85@gmail.com
Siti N. Solikah & Saka Suminar / Unnes Journal of Public Health 6 (3) (2017)

PENDAHULUAN hingga bayi sering merasa sakit disekitar paru


atau jalan nafas. Akibat penekanan pada tubuh,
Aspek tumbuh kembang anak merupakan bedong juga dapat menghambat perkembangan
suatu hal yang perlu diperhatikan secara khusus motorik karena tangan dan kaki bayi tidak men-
pada anak, karena hal tersebut merupakan aspek dapat kesempatan untuk bergerak bebas (Novita,
yang menjelaskan mengenai proses pembentukan 2007).
seseorang baik secara fisik maupun psikososial. Fenomena di masyarakat terutama di
Penilaian tumbuh kembang bertujuan untuk desa–desa, pemberiaan bedong sering dikaitkan
mengetahui tumbuh kembang seorang anak apa- dengan pembentukan tangan dan kaki bayi. Me-
kah dalam kategori normal maupun tidak normal nurut dokter spesialis tulang menyatakan bahwa
dengan berbagai aspek penilaian (Ikatan Dokter secara ilmiah pemberian bedong tidak ada hu-
Anak Indonesia, 2010). bungannya dengan pembentukan kaki. Sejak di-
Pertumbuhan fisik dan pencapaian ke- dalam kandungan, tidak ada ruangan cukup un-
mampuan bayi pada tumbuh kembangnya terjadi tuk bayi meluruskan kaki. Bentuk kaki bayi pada
dengan cepat selama tahun pertama. Perkemban- saat dikandungan dalam posisi tertekuk dan pada
gan pada anak meliputi berbagai aspek yaitu per- saat lahir, namun seiring dengan waktu petumbu-
kembangan kognitif, bahasa, emosi, sosial dan han dan perkembangannya akan menyesuaikan
motorik. Perkembangan motorik yang menjadi menjadi lurus.
salah satu aspek penting yang perlu diperhatikan
ini dapat ditinjau dari motorik halus dan kasar METODE
yang bisa dilihat sejak neonatus (Novita, 2007).
Perkembangan motorik pada bayi dipen- Penelitian ini menggunakan desain diskrip-
garuhi oleh beberapa faktor, salah satunya ada- tif komparatif, sedangkan rancangan penelitian
lah budaya. Budaya di masyarakat Indonesia yang digunakan adalah cross sectional.Populasi
yang masih berkembang sampai saat ini adalah penelitian ini adalah bayi usia3 bulan yang ada di
pemberian bedong pada bayi. Selama ini bedong Desa Cemani. Jumlah populasi ini sebanyak 28
sudah menjadi tradisi di masyarakat kita, khusus- bayi selama periode bulan Februari-Maret 2016.
nya di Jawa. Bedong biasa diberikan oleh masy- Sampel penelitian menggunakan metode Total
arakat kita sejak bayi baru lahir, namun sampai Sampling dengan observasi dan lembar DDST.
saat ini manfaat bedong belum terbukti secara il- Analisis data yang digunakan untuk men-
miah. Saat masih janin, gerak nafas dominan be- golah data dalam penelitian ini meliputi analisis
rada didaerah perut dan setelah lahir gerak nafas univariat dan analisis bivariat. Uji statistik yang
dominan masih di perut. Lama - kelamaan gerak digunakan adalah uji t-test Independen.
nafas dominan akan berada di rongga dada. Pe-
makaian bedong apalagi yang terlalu ketat akan HASIL DAN PEMBAHASAN
membuat bayi tidak nyaman dalam bernafas
(Ikatan Dokter Anak Indonesia, 2010). Hasil distribusi data responden yang tam-
Pemakaian bedong juga bisa menyebabkan pak pada grafik 1 diatas diketahui bahwa respon-
peredaran darah terganggu karena kerja jantung den yang berjenis kelamin perempuan sebanyak
dalam memompa darah menjadi lebih berat, se- 13 bayi atau sebesar 46,4% dari jumlah keselu-

Grafik 1. Distribusi Responden Berdasarkan


Jenis Kelamin

204
Siti N. Solikah & Saka Suminar / Unnes Journal of Public Health 6 (3) (2017)

ruhan responden sebanyak 28 bayi, sedangkan pada lama pemberian bedong 30 hari terdapat
sisanya adalah berjenis kelamin laki-laki dengan 5 bayi memiliki perkembangan motorik normal
jumlah sebanyak 15 bayi atau53,6%.. dan untuk lama pemberian bedong45 hari terda-
Hasil distribusi data responden yang tam- pat 2 bayi memiliki perkembangan motorik nor-
pak pada grafik 2 diatas dapat dijelaskan bahwa mal. Lama pemberian bedong 60 hari terdapat
berdasarkan frekuensi bedong diketahui sebesar 6 bayi memiliki perkembangan motorik normal
60,7% atau 17 bayi sebagai responden yang di- dan 2 bayi memiliki perkembangan motorik sus-
bedong sebanyak 3-4 kali sehari dan 11 bayi atau peck, kemudian pada lama pemberian bedong 75
sebesar 39,3% dibedong sebanyak 1-2 kali sehari. hari semua bayi memiliki perkembangan moto-
Hasil distribusi bayi sebagai responden rik suspeck, sebanyak 5 bayi. Semua bayi yang di-
yang tampak pada grafik3 diatas dapat diketahui bedong selama 90 hari memiliki perkembangan
bahwa 17,9% atau 5 orang bayi dibedong sela- motorik suspeck, sebanyak 6 bayi dan untuk lama
ma 30 hari, sebanyak 2 orang bayi atau sebesar pemberian bedong 105 hari terdapat 2 bayi me-
71,1% yang dibedong selama 45 hari, yang dibe- miliki perkembangan motorik suspeck juga
dong selama 60 hari sebanyak 8 orang bayi den- Berdasarkan hasil analisis data dengan
gan besaran persentase sebesar 28,6%, 5 orang menggunakan uji t diketahui bahwa thitung lama
bayi sebagai responden yang dibedong selama 75 pemberian bedong sebesar -6,232. Dengan mem-
hari atau sebesar 17,9%, 6 bayi dibedong selama bandingkan thitung dan ttabel diketahui bahwa
90 hari atau sebesar 21,4% dan 2 bayi dibedong -6,232 < -2,056, maka hipotesis H0 ditolak dan
selama 105 hari atau sebesar 7,1%. Ha diterima artinya bahwa lama bedong mem-
Hasil distribusi bayi sebagai responden pengaruhi perkembangan motorik bayi.
yang tampak pada grafik 4 diatas dapat dijelas- Sejak usia 2 bulan otot-otot bayi mulai
kan bahwa berdasarkan perkembangan motorik kuat untuk melakukan aktivitas gerakan tubuh
diketahui bahwa 46,4% atau 13 bayi yang ber- seperti kaki terekstensi, lengan fleksi, menggeng-
kembang secara normal dan 15 bayi yang ber- gam dan semakin lama akan mulai untuk menen-
kembang secara suspeck dengan prosentase sebe- dang, meraih dan mengangkat leher, dengan se-
sar 53,6%. makin lama bayi dibedong maka bayi tidak akan
Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukkan bisa melakukan tugas-tugas perkembangan, hal

Grafik 2. Distribusi Responden Berdasar-


kan Frekuensi Bedong Perhari

Grafik 3. Hasil Uji Analisis Univariat

205
Siti N. Solikah & Saka Suminar / Unnes Journal of Public Health 6 (3) (2017)

Grafik 4. Hasil Uji Analisis Univariat

ini akan mengakibatkan perkembangan motorik yang diakibatkan salah satunya karena keterba-
tidak dicapai pada waktunya atau bayi akan men- tasan aktivitas atau mobilitas (Ikatan Dokter
galami keterlambatan perkembangan motorik Anak Indonesia, 2010).
(Kholifah, 2014). Bayi harus selalu memberikan stimulasi
Menurut Sunarsih (2014), faktor-faktor gerak pada bayi agar bayi dapat tumbuh dan ber-
yang mempengaruhi perkembangan motorik kembang optimal. Motorik bayi dapat dirangsang
diantaranya adalah faktor psikososial seperti sti- dengan memberikan permainan, gambar-gambar
mulasi dan adat istiadat seperti norma atau tabu- yang berwarna agar bayi dapat meraih dan me-
tabu (dibedong agar kaki tidak pengkor). Ditinjau megangnya.
dari faktor psikososial, dengan adanya bedong Faktor adat istiadat seperti anggapan bah-
yang membungkus tubuh bayi maka orang tua wa bayi dibedong agar kaki tidak pengkor ada-
tidak dapat menstimulasi bayi untuk bergerak, lah salah dan itu hayalah mitos yang terlanjur
hal ini akan dapat menghambat perkembangan dipercaya oleh banyak orangtua. Menurut Novi-
motoriknya. ta (2007), bedong bukan perangkat meluruskan
Untuk mendapatkan tumbuh kembang kaki tetapi hanyalah salah cara untuk menghin-
bayi yang optimal bukanlah hal yang mudah. dari bayi dari kedinginan. Tanpa dibedong kaki
Gangguan tumbuh kembang dapat terjadi akibat bayi akan lurus jika sudah waktunya. Bayi baru
dari kelainan pada satu atau lebih faktor diatas. lahir memang tidak lurus, terlihat seperti bentuk
Dampaknya bayi akan mengalami keterlamba- O. Kondisi ini sangat normal dan akan bertahan
tan dalam perkembangan motoriknya. Penyim- sampai usia 3 tahun. Selanjutnya antara 3 tahun
pangan ini dapat terjadi dari ringan sampai berat sampai 6 tahun justru berbentuk X. Setelah 6–7

Tabel 1. Tabulasi Silang Lama Bedong dengan Perkembangan Motorik


Perkembangan motorik
Lama Jumlah
Normal suspeck
Bedong (hari)
n % n % n %
30 5 17.9% 5 17.9%
45 2 7.1% 2 7.1%
60 6 21.4% 2 7.1% 8 28.6%
75 5 17.9% 5 17.9%
90 6 21.4% 6 21.4%
105 2 7.1% 2 7.1%
Jumlah 13 46.4% 15 53.6% 28 100%

206
Siti N. Solikah & Saka Suminar / Unnes Journal of Public Health 6 (3) (2017)

Tabel 2. Uji Independent SampleT test


Probability
Variabel thitung Kriteria Kesimpulan
(Asymp. Sig)

Lama Bedong -6,232 0,000 P < α (0,05) Ada Pengaruh

tahun kaki akan menjadi lurus. Faktor lain yang mempengaruhi perkem-
Hal ini diperkuat oleh Ikatan Dokter Anak bangan motorik bayi juga dinyatakan oleh pene-
Indonesia (2010) yang menyatakan bahwa kaki litian Kholifah (2014) yang menunjukkan bahwa
bayi saat dalam kandungan tertekuk tetapi setelah perkembangan motorik halus dan kasar dipenga-
lahir akan menyesuaikan menjadi lurus seiring ruhi oleh pemberian ASI. Kandungan immunog-
dengan perkembangan pertumbuhannya, namun lobulin yang terdapat dalam ASI dapat membe-
memang banyak juga terjadi penyimpangan atau rikan perlindungan terhadap penyakit, sehingga
deviasi bentuk kaki tidak bisa lurus tetapi ada bayi tidak mudah sakit dan dapat berkembang
yang agak X atau O tetapi itu bukan karena bayi dan bergerak secara optimal, apabila nutrisi dari
tidak dibedong. ASI kurang maka kematangan otot bayi akan ter-
Fakta menunjukkan bahwa pemakaian ganggu dan ini akan berpengaruh terhadap per-
bedong sama sekali tidak ada kaitannya dengan kembanagn motoriknya.
pembentukan kaki bayi. Semua kaki bayi yang Sunarsih (2012) mendefinisikan bedong
baru lahir memang bengkok soalnya dalam perut adalah pembungkus kain yang diberikan pada
tidak ada ruangan cukup bagi bayi untuk melu- bayi, sedangkanmembedong (Swaddling) adalah
ruskan kaki, sehingga waktu bayi lahir kakiny- praktek membungkus bayi dengan kain. Membe-
apun masih bengkok, apalagi di negara–negara dong dapat membuat bayi lebih tenang, hangat
yang cukup mendapat sinar matahari seperti In- dan sedikit gerak. Biasanya bayi dibedong den-
donesia tidak ada kaki X atau O, yang ada adalah gan lama 6 minggu, setelah itu bedong tidak perlu
orang menderita kaki X atau O karena sakit pada supaya bayi dapat bebas memainkan tangannya.
kelenjar parathyroid (Indramukti, 2013; Fitri, Manfaat bedong sampai saat ini belum
2014). terbukti bermanfaat secara ilmiah, justru dengan
Selain dari pemberian bedong, ternyata pemberian bedong akan membatasi gerakan bayi,
perkembangan motorik juga dipengaruhi oleh tangan dan kakinya tidak mendapatkan banyak
gizi. Hal ini dibuktikan dari penelitian.Banyak kesempatan untuk bergerak bebas sehingga akan
penelitian yang menerangkan tentang pengaruh dapat menghambat perkembangan motoriknya
gizi terhadap perkembangan motorik kasar. Le- (Novita, 2007).
vitsky dan Strupp pada penelitiannya terhadap Bayi sulit untuk menggerakkan kaki dan
tikus mengungkapkan bahwa kurang gizi menye- tangannya karena terikat bedong, dengan dibe-
babkan functional isolationism ‘isolasi diri’ yai- dong bayi juga akan kurang mendapat stimulan
tu mempertahankan untuk tidak mengeluarkan gerak dari lingkungan, sehingga perkembangan
energi yang banyak (conserve energy) dengan otak lambat.
mengurangi kegiatan interaksi sosial, aktivitas, Tumbuh kembang menurut Fitri (2014)
perilaku eksploratori, perhatian, dan motivasi. mencakup dua hal yang sifatnya berbeda namun
Aplikasi teori ini kepada manusia adalah bahwa- saling berkaitan. Pertumbuhan adalah perubahan
pada keadaan kurang energi dan potein (KEP), dalam hal jumlah, ukuran atau dimensi tingkat
anak menjadi tidak aktif, apatis, pasif, dan tidak sel, organ maupun individu, yang dapat diukur
mampuberkonsentrasi. Akibatnya, anak dalam dengan ukuran berat. Sedangkan perkembangan
melakukan kegiatan eksplorasi lingkungan fisik adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
di sekitarnya hanya mampu sebentar saja diban- struktur dan fungsi tubuh yang lebih komplek
dingkan dengan anak yang gizinya baik, yang dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses
mampu melakukannyadalam waktu yang lebih pematangan(Indramukti, 2013).
lama.Hasil penelitiaan menunjukkan bahwa sta- Motorik kasar adalah gerakan tubuh yang
tus gizi berpengaruh terhadap kecerdasan serta menggunakan otot-otot besar atau sebagian be-
perkembangan motorik kasar anak. Gizi yang sar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi
cukup dapat meningkatkan kecerdasan dan per- oleh kematangan anak itu sendiri. Dorong anak
kembangan motorik kasar anak, sedangkan gizi berlari, melompat, berdiri di atas satu kaki, me-
kurang dapat memperlambat kecerdasan dan per- manjat, bermain bola, mengendarai sepeda roda
kembangan motorik kasar pada anak. tiga. Perkembangan motorik adalah perkemban-

207
Siti N. Solikah & Saka Suminar / Unnes Journal of Public Health 6 (3) (2017)

gan pengendalian gerakan jasmaniah melalui Setelah lahir tidak lama kemudian bayi
kegiatan pusat syaraf, urat syaraf, dan otot yang muda akan menunjukkan tingkah laku yang khas,
terkoordinasi (Sunarsih, 2012). Berdasarkan pen- dengan cepat bayi menunjukkan responsivitas
gertian tersebut diatas maka dapat disimpulkan terhadap macam benda dan orang di sekeliling-
bahwa perkembangan motorik anak usia di atas nya. Bayi juga menampilkan bermacam-macam
3 bulan adalah suatu kemampuan fisik yang di- nuansa perasaannya dalam menanggapi rangsan-
miliki oleh anak usia diatas 3 bulan sesuai den- gan dari luar (Indramukti, 2013).
gan kematangan usia anak dimana anak mampu
menyeimbangkan dan mengkoordinasikan antar SIMPULAN
anggota tubuh dengan menggunakan otot-otot
besar dalam tubuh untuk menghasilkan suatu Terdapat pengaruh lama pemberian be-
gerakan tubuh. dong terhadap perkembangan motorik bayi. Se-
Ikatan Dokter Anak Indonesia (2010) makin lama bayi dibedong, mengakibatkan per-
menyatakan dari beberapa studi perkembangan kembangan motoriknya semakin tidak normal.
motorik yang diamatinya, ada lima prinsip per-
kembangan motorik kasar. Adapun lima prinsip DAFTAR PUSTAKA
perkembangan motorik kasar yaitu perkemban-
gan motorik kasar bergantung pada kematangan Fitri, Dian Insana., dkk. 2014. Hubungan Pemberian
otot dan syaraf; perkembangan yang berlangsung ASI dengan Tumbuh Kembang Bayi Umur 6
terus menerus; perkembangan motorik memiliki Bulan di Puskesmas Nanggalo. Jurnal Kesehat-
an Andalas. 3(2): 136-140.
pola yang dapat diramalkan; reflek primitif akan
hilangdan digantikan dengan gerakan yang disa- Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), 2010. Tumbuh
dari; perkembangan motorik kasar anak dinilai Kembang Anak dan Remaja. Jilid I. Jakarta: Sa-
dari keterampilan motorik kasar anak. gung Seto.
Faktor–faktor yang mempengaruhi per-
kembangan motorik menurut Kholifah (2014) Indramukti, Fifi. 2013. Faktor yang Berhubungan den-
yaitu faktor genetik, faktor lingkungan, faktor gan Praktek Inisiasi Menyusu Dini (IMD) pada
psikososial seperti stimulasi, dan faktor keluarga Ibu Pasca Bersalin Normal di Wilayah Kerja
dan adat istiadat seperti norma, tabu–tabu (dibe- Puskesmas Blado 1. Unnes Journal of Public
Health. 2 (2).
dong agar kaki tidak pengkor).
Bayi adalah seorang anak yang lahir den- Kholifah, Siti Nur., dkk. 2014. Perkembangan Motorik
gan umur kehamilan 37 minggu sampai 42 ming- Kasar Bayi Melalui Stimulasi Ibu di Kelurahan
gu, memiliki berat lahir 2500 gram sampai 4000 Kemayoran Surabaya. Jurnal Sumber Daya Ma-
gram.  Masa bayi disebut juga sebagai periode nusia Kesehatan. 1(1).
vital, karena kondisi fisik dan mental bayi men-
jadi pundasi kokoh bagi perkembangan dan per- Novita L, Dida A, Gurnida, Herry G. 2007. Perband-
tumbuhan selanjutnya. Periode ini berlangsung ingan Fungsi Kognitif Bayi Usia 6 Bulan yang
proses pertumbuhan yang cepat sekali. Bayi yang Mendapat dan yang Tidak Mendapat ASI
Eksklusif. Sari Pediatri. 9(6): 429-34.
baru lahir dan sehat dengan cepat akan belajar
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya Sunarsih, Tri. 2012. Hubungan Antara Pemberian
dan melakukan tugas–tugas perkembangan ter- Stimulasi  Dini Oleh Ibu Dengan Perkem-
tentu. Tugas melakukan kegiatan harus dilatih bangam Balita Di Taman Balita Muthia Sido
setiap waktu agar bayi mampu melakukan adap- Arum, Sleman Yogyakarta Tahun 2010. Jurnal
tasi sosial (Novita, 2007). Medika Respati. 7(1).

208

Anda mungkin juga menyukai