Anda di halaman 1dari 6

Hubungan Stimulasi Orang Tua Dengan Perkembangan Anak Usia 1-3 Tahun di Desa

Kampil Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan.


Siska arliani dan Tatik mualifah Sari
Wiwiek Natalya, Nurul Aktifah
Prodi S1 Keperawatan
STIKES Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan

Usia 1-3 tahun merupakan masa keemasan karena pada usia ini anak mengalami
perkembangan yang sangat cepat. Pada masa ini orang tua perlu memberikan
stimulasi (rangsangan). Karena stimulasi merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi perkembangan anak.Penelitian ini menganalisa hubungan stimulasi
orang tua dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun di Desa kampil Kecamatan
Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini deskriptif korelasi dengan
menggunakan cross sectional, dengan sampel 78 orang berdasarkan kriteria inklusi
dan eksklusi. Cara pengambilan sampel dengan tehnik stratified random sampling.
Uji statistik yang digunakan yaitu uji Chi-Square dengan α 5% (0,05). Hasil uji
statistik menunjukkan α value = 0,005 (ρ value <0,05) sehingga Ho ditolak, maka
dapat disimpulkan ada hubungan stimulasi orang tua dengan perkembangan anak
usia 1-3 tahun di Desa Kampil Kecamatan Wiradesa Kabupaten Pekalongan. Peneliti
menyarankan orang tua agar memberikan stimulasi yang baik kepada anak-anak
mereka untuk meningkatkan perkembangannya.

Kata kunci : Stimulasi orang tua, perkembangan, anak usia 1-3 tahun.
PENDAHULUAN

Stimulasi merupakan kegiatan merangsang kemampuan dasar anak agar anak

berkembang secara optimal. Setiap anak perlu mendapat stimulasi rutin sedini

mungkin dan terus menerus pada setiap kesempatan. Stimulasi perkembangan anak

dilakukan oleh orang tua (Rusmil 2006, h. 15). Saat ini masih banyak orang tua yang

kurang memperhatikan pentingnya stimulasi pada anak. karena masih ada anggapan

bahwa anak akan tumbuh dan berkembang secara alami. Kurangnya stimulasi pada

anak dapat menyebabkan keterlambatan dan gangguan perkembangan (Dewi 2009, h.

7).

Pemberian stimulasi pada tiga tahun pertama kehidupan anak merupakan hal

yang sangat penting bagi kehidupan anak karena tiga tahun pertama otak merupakan

organ yang sangat pesat perkembangannya. Stimulasi merupakan hal yang sangat

penting dalam perkembangan anak, karena anak yang mendapatkan stimulasi yang

terarah akan berkembang lebih cepat dan baik dibanding dengan anak yang kurang

atau sama sekali tidak mendapatkan stimulasi (Dewi 2009, h. 7).

Perkembangan merupakan hasil interaksi antara kematangan susunan saraf

pusat dan organ yang dipengaruhinya, sehingga perkembangan ini berperan penting

dalam kehidupan manusia (Nursalam 2005, hh. 33-34). Gangguan perkembangan

merupakan masalah yang banyak dijumpai di masyarakat, sehingga sangatlah

penting apabila semua komponen yang terlibat dalam perkembangan anak, yaitu

orang tua, guru, dan masyarakat dapat bekerja sama dalam melakukan pemantauan

sejak dini. Beberapa ahli perkembangan menyatakan bahwa, anak yang tidak

mengalami pengasuhan yang hangat dan lembut, selama tahun pertama atau lebih

kehidupannya, perkembangannya tidak akan optimal (Santrock 2007, h. 23).


Usia 1-3 tahun pertama dalam kehidupan anak adalah masa perkembangan

anak yang paling cepat. Di mulai dari perkembangan motorik seperti duduk, berjalan,

berlari, melompat, memanjat dan mampu untuk turun naik tangga, kemudian

kemampuan anak yang signifikan untuk anak belajar membaca, mengenal, macam-

macam bentuk dan huruf. Pada masa ini pula (usia 1-3 tahun) anak, melalui

sistemnya, melihat jelas efek dari bahasa yang digunakan oleh orang sekitarnya,

melihat jelas adanya asosiasi yang dibuat dengan bahasa dan sikap-sikap orang

dilingkungan terhadap pemahaman yang dibuatnya. Antara usia 1-3 tahun, anak

memperoleh banyak hal dari lingkungan melalui dari apa yang di lihat mereka

rasakan, mereka dengar, dan juga mereka cium. Kesemuanya ini merupakan

substansi dari proses intelektual anak. Yang paling disarankan untuk anak di tiga

tahun pertama kehidupan adalah memenuhi rasa ingin tahu dan memenuhi hasrat

penjelajahannya dengan cara memberikan rangsangan atau stimulasi. (Reni &

Hawadi 2001, hh. 35-36).


Metode Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Study korelatif

dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada

tanggal 13-27 Juni 2012 di Desa Kampil, Wiradesa, Pekalongan pada orang tua yang

memiliki anak usia 1-3 tahun dan anak usia 1-3 tahun secara Stratified Random

Sampling dengan jumlah responden 78. Teknik analisa data menggunakan uji Chi-

Square.

Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan antara stimulasi orang tua

dengan perkembangan anak usia 1-3 tahun. Stimulasi orang tua sangat berpengaruh

terhadap perkembangan anak 1-3 tahun. Karena stimulasi orang tua dapat

mempengaruhi empat aspek perkembangan anak usia 1-3 tahun yang meliputi

perkembangan personal sosial, motorik kasar, motorik halus dan bahasa. stimulasi

orang tua dalam perkembangan anak adalah sebuah cara yang digunakan dalam

proses interaksi yang berkelanjutan antara orang tua dan anak untuk membentuk

hubungan yang hangat dan memfasilitasi anak untuk mengembangkan

kemampuannya. Hal ini dibutikkan dengan didapatkan hasil 43 responden (55,1%)

memberikan stimulasi baik, dan 12 anak (15,4%) mengalami perkembangan

abnormal, 20 anak (25,6 %) dengan perkembangan Questionabel, 15 anak (19,2%)

dengan perkembangan Untestabel, dan 31 anak (39,7%) dengan perkembangan

normal.
Kesimpulan dan Saran

Ada hubungan antara stimulasi orang tua dengan perkembangan anak usia 1-3

tahun. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang pemberian stimulasi

yang baik untuk meningkatkan perkembangan anak usia 1-3 tahun.

Acknowledgement and References


Ahmadi, A & Soleh, 2004, Psikologi perkembangan, jakarta.
Akbar, R & Hawadi, 2001, Psikologi perkembangan Anak Cetakan Ke II, Grasindo,
Jakarta.
Arikunto, S, 2006, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, edk 6, PT Rineka
cipta, Jakata.
Departemen Kesehatan & Kesehatan Sosial, 2006, Pedoman pelaksanaan stimulasi,
Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan
Kesehatan Dasar. Dep. Kes, Jakarta.

Dewi, H, 2009, hubungan antara tingkat pendidikan dan pengetahuan ibu terhadap
motivasi ibu memberikan stimulasi tumbuh kembang motorik balita umur 1-3
tahun di desa Dadirejo Kecamatan Tirto Kabupaten Pekalongan, Skripsi tidak
terpublikasi, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Pekajangan,
pekalongan.

Dowshen, S, 2002, Panduan kesehatan balita : petunjuk lengkap untuk orang dari
masa kehamilan sampai anak usia 5 tahun, trans. S Hariyanto, F Rasyid, S
Rohmawati, U Rohimah, PT Raja grafindo persada, Jakarta.

Hastono, SP, 2001, Analisis data, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas


Indonesia, Depok, Buku tidak terpublikasikan.

Hidayat, A, 2008, Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan


kebidanan, Salemba medika, Jakarta.

Irfan Hasuki 2008 stimulasi bayi, dilihat 16 Februari 2012, Http. // smartparent.
Wordpress. Com / category / Stimulasi-bayi /.
Isgiyanto, A, 2009, Tehnik pengambilan sampel pada penelitian non-
eksperimental, ed. Setiawan, Mitra cendikia press, Yogyakarta.

Jhaquin, A, 2010, psikologi untuk kebidanan. PT Nuha medika, yogyakarta.

Notoatmodjo, S, 2005, Metodologi penelitian kesehatan, PT Rineka cipta, Jakarta.


Nasruddin,AR, 2009, Kerjasama orang tua dan guru dalam meningkatkan belajar
anak, dilihat 16 februari 2012,
http://isjd.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/71095766.pdf.

Nursalam, P , S, 2001, Pendekatan praktis metodologi riset keperawatan,


Sagung seto, Jakarta.
Nursalam 2003, Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Keperawatan, Salemba Medika, Jakarta.
Nursalam, Susilaningrum, R & Utami, S, 2005, Asuhan keperawatan bayi dan anak
(untuk perawat dan bidan), Salemba medika, Jakarta.

Nursalam, 2008, Konsep dan penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan,


Salemba medika, Jakarta.

Potter, P 2005, Buku ajar fundamental keperawatan:konsep, proses, dan praktik,


trans. Asih, Yasmin, & Ester, Monica, EGC, Jakarta.
Riyadi, S 2009, Asuhan keperawatan pada anak, Yogyakarta, Graha Ilmu.
Riyanto, A, 2010, Pengolahan dan analisis data kesehatan, Nuha medika,
Yogyakarta.
Rumini, S & Sundari, S, 2004, Perkembangan anak dan remaja, PT. Rineka
cipta, Jakarta.
Rusmil, K, 2006, Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intrvensi dini
tumbuh kembang anak, Depkes RI, Jakarta.
Santrock, John.W, 2007, perkembangan anak,Erlangga. Jakarta.

Soetjoningsih, 2002, Tumbuh kembang anak dan remaja, CV. Sagung Seto,
jakarta.
Sugiyono, 2009, Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.
Suherman 2000, Buku Saku Perkembangan Anak, EGC, Jakarta.
Supartini, Yupi,2004,konsep dasar keperawatan anak, EGC, Jakarta.
Suprajitno 2004, Asuhan Keperawatan Keluarga, EGC, Jakarta.
Widodo, D,P 2006, Nutrition Growth Developmental, IDAI, Jakarta.
Widyastuti, D & Retno, W 2003, Panduan Perkembangan anak 0-1 tahun,
Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara, Jakarta.
Williams, P. D, 2004, Penuntun uji skrening perkembangan anak
menggunakan Metro Manila Developmental Screening Test, trans. Y
Hanaratri, Mario carlo publishing, Tangerang.
Wong, D. L, 2008, Buku ajar keperawatan pediatrik Wong, trans. A Sutarna, N
Juniarti, H. Y. Kuncara, eds. E Komara Yudha, D yulianti, N. B Subekti

Anda mungkin juga menyukai