Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)
GASTRITIS AKUT

Oleh:
Kelompok 1-B
NAMA NIM
Ahmad Anggun 13.06.2.149.0624
Anita Nur P. 13.06.2.149.0627
Dwi Nora Nur Alfrida 13.06.2.149.0634
Lila Amaliya 13.06.2.149.0645
Lita Yuswaning A. P. 13.06.2.149.0646
M. Budi Karyadi 13.06.2.149.0647
M. Syaifudin 13.06.2.149.0650
Novi Agoes 13.06.2.149.0655
Recha Mauliddah 13.06.2.149.0660
Riung Firdaus 13.06.2.149.0662
Siti Nur Afifah 13.06.2.149.0667
Wahyu Purwantoro 13.06.2.149.0674
Yulia Dwi P 13.06.2.149.0676

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama Tuban


Program Studi S1 Keperawatan
Tahun Ajaran 2014/2015
KONSEP PENDIDIKAN KESEHATAN
(SAP)
“SATUAN ACARA PENYULUHAN”
Pokok Bahasan : Penyakit Gastritis Akut
Waktu : 1 x 35 Menit
Hari/ tanggal : Selasa, 2 Juni 2015
Tempat : Ruang Kelas
Sasaran : Mahasiswa Semester IV STIKES NU Tuban
Penyuluh : Kelompok 1B
1. Tujuan Instruksional
1) Tujuan Instruksional Umum
 Setelah mendapatkan penyuluhan tentang penyakit gastritis akut, mahasiswa
mampu memahami tentang penyakit gastritis akut.
2) Tujuan Instruksional Khusus
 Setelah mendapatkan penyuluhan, diharapkan mahasiswa mampu :
 Memahami tentang pengertian gastritis akut
 Memahami tentang penyebab gastritis akut
 Memahami tentang tanda dan gejala gastritis akut
 Memahami penatalaksanaan gastritis akut
 Memahami komplikasi gastritis akut
2. Strategi Pelaksanaan
1) Metode
 Ceramah
 Tanya Jawab
2) Media
 Leaflet
 Flip Chart
 Laptop dan LCD
3) Garis Besar Materi
- Pengertian gastritis akut
- Penyebab gastritis akut
- Tanda dan gejala gastritis akut
- Penatalaksanaan gastritis akut
- Komplikasi gastritis akut
3. Pengorganisasian dan Job Description
1) Pembimbing
2) Moderator :
1) Job description :
 Membuka dan menutup kegiatan
 Membuat susunan acara dengan jelas
3) Penyaji :
2) Job description :
 Menyampaikan materi penyuluhan
4) Observer :
3) Job description :
 Mengobservasi jalannya kegiatan
5) Fasilitator :
4) Job description :
 Membantu menyiapkan perlengkapan penyuluhan
 Memotivasi audience untuk bertanya
4. Kegiatan penyuluhan
No Kegiatan Respon Peserta Waktu Oleh
1 Pembukaan : 5 menit Moderator
- Memperkenalkan diri - Membalas salam
- Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan - Mendengarkan
- Melakukan kontrak
waktu - Mendengarkan
- Menyebutkan materi
penyuluhan yang akan - Mendengarkan
diberikan
2 Pelaksanaan : 20 menit Penyaji
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
pengertian gastritis akut memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
penyebab gastritis akut memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Mendengarkan dan
tanda dan gejala gastritis memperhatikan
akut - Mendengarkan dan
- Menjelaskan tentang memperhatikan
penatalaksanaan gastritis - Mendengarkan dan
akut memperhatikan
- Menjelaskan tentang - Bertanya dan
komplikasi gastritis akut menjawab pertanyaan
- Memberikan yang diajukan
kesempatan pada semua
mahasiswa untuk
bertanya
3 Penutup : 10 menit Moderator
- Menyimpulkan materi - Menyimpulkan materi
penyuluhan penyuluhan bersama
- Melakukan evaluasi dengan mahasiswa
- Menutup penyuluhan - Menjawab pertanyaan
dan memberikan salam - Menjawab salam

5. Kriteria Evaluasi
1) Evaluasi struktur
- Semua mahasiswa
- Penyelenggaraan penyuluhan dilakukan di kelas
- Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelum dan saat
penyuluhan
2) Evaluasi proses
- Semua mahasiswa antusias terhadap materi penyuluhan
- Semua mahasiswa konsentrasi mendengarkan penyuluhan
3) Evaluasi hasil
- Semua mahasiswa mengetahui tentang pengertian gastritis akut
- Semua mahasiswa mengetahui tentang penyebab gastritis akut
- Semua mahasiswa mengetahui tentang tanda dan gejala gastritis akut
- Semua mahasiswa mengetahui tentang penatalaksanaan gastritis akut
- Semua mahasiswa mngetahui tentang komplikasi gastritis akut
6. Lampiran materi
GASTRITIS AKUT
1) Pengertian Gastritis Akut
Gastritis akut adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang
akut dengan kerusakan erosi pada bagian superfisial (Muttaqin, 2011).
Gastritis akut yaitu peradangan akut pada dinding lambung, terutama
mukosa lambung dan pada umumnya di bagian antrum (Misnadiarly, 2009).
2) Penyebab Gastritis Akut
Banyak faktor yang menyebabkan gastritis akut, seperti beberapa jenis
obat, bakteri, virus, jamur,alkohol,stress fisik dan lain-lain.
(1) Obat-obatan seperti, obat anti inflamasi non steroid atau OAINS (indometasin,
Ibuprofen, dan Asam Salisilat), sulfonamide, stroid, kokain, agen kemoterapi
(mitomisin, 5 fluoru-2-diuxsiuridine), salisilat, dan digitalis bersifat
mengiritasi mukosa lambung.
(2) Minuman berakohol, seperti whisky, vodka, dan gin.
(3) Infeksi bakteri; seperti H.pylori (paling sering), H.heilmanii, streptococci,
staphylococci, proteus species, clostridium species, E.colly, tuberculosis, dan
secondary syphlis.
(4) Infeksi virus oleh sitomegalovirus.
(5) Infeksi jamur; seperti Candidiasis, Histoplasmosis, dan Phycomycosis.
(6) Stress fisik yg disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal
nafas, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat, dan refluks usus lambung.
(7) Makanan dan minuman yang bersifat iritan. Makanan berbumbu dan minuman
dgn kandungan kafein dan alkohol merupakan agen-agen penyebab iritasi
mukosa lambung.
(8) Garam empedu, terjadi pada kondisi refluks garam empedu (Komponen
penting alkali untuk aktivasi enzim-enzim gastrointestinal) dari usus kecil ke
mukosa lambung sehingga menimbulkan respons peradangan mukosa.
(9) Iskemia, hal ini berhubungan dengan akibat penurunan aliran darah ke
lambung.
(10) Trauma langsung lambung, berhubungan dengan keseimbangan antara
agresi dan mekanisme pertahanan untuk menjaga integritas mukosa, yang
dapat menimbulkan respons peradangan pada mukosa lambung.
3) Tanda Dan Gejala Gastritis Akut
Gastritis akut ditandai dengan:
(1) Mual dan muntah
(2) Anoreksia
(3) Nyeri epigastrium
(4) Lemah
(5) Perdarahan
(6) Ketidaknyamanan lambung dan intestinal
(7) Hematemesis
4) Penatalaksanaan Gastritis Akut
 Pencegahan
(1) Mengatur pola makan dengan baik atau teratur.
(2) Menghindari makanan yang merangsang kerja lambung. Misal,
makanan pedas dan asam.
(3) Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi.
(4) Hindari minuman alkohol.
(5) Atasi stress sebaik mungkin.
(6) Berolahraga secara teratur.
 Pengobatan Gastritis Akut
 Medis
1) Terapi cairan, hal ini diberikan pada fase akut untuk dehidrasi
pascamuntah yang berlebihan.
2) Terapi obat.
a) Antasida. Digunakan untuk profilaksis secara umum. Antasida
mengandung alumunium dan magnesium yang dapat membantu
penuruna keluhan gastritis dengan menetralkan asam lambung.
b) Penghambat H2. Agen ini mempunyai mekanisme sebagai penghambat
reseptor histamin. Histamin dipercaya mempunyai peran penting dalam
sekresi asam lambung. Penghambat H2 secara efektif akan menekan
pengeluaran asam lambung dan stimulasi pengeluaran asam oleh
makanan dari sistem saraf. Beberapa obat dari agen ini meliputi
Cetimidin, Ratidin, Famotidin, Nizatidin. Citemidin sangat efektif bila
diberikan melalui intravena, sedangkan Ratidin lebih efektif bila
digunakan per oral pada saat perut kosong dengan efek menurunkan
sekresi produksi asam, mempercepat pengosongan lambung, dan
menyeimbangkan konsentrasi hidrogen.
c) Penghambat pompa proton. Agen ini menghambat pompa proton
seperti enzim H+, K+, dan ATP-ase, yang berlokasi didalam sekretori
membran apikal dari sel-sel sekresi lambung (sel parietal). Agen ini
mempunyai kemampuan menghambat produksi asam dengan durasi
panjang. Jenis obat agen ini diantaranya adalah Ommeprazole (Kee,
1996).
d) Antibiotik. Agen ini digunakan pada gastritis dengan infeksi bakteri
seperti H.pylori. Beberapa agen antibiotik yang dianjurkan adalah
amoksisilin oral, Tetrasiklin oral, atau Metronidazol oral.
 Non-Medis
Untuk mengatasinya:
Ambil 10 pucuk kembang cempaka putih yang masih kuncup, belum
mekar. Kemudian rebus dengan air satu gelas. Setelah mendidih
angkat, lalu endapkan semalaman dibawah embun. Keesokan harinya,
pagi-pagi, diminum. Lakukan cara di atas selama 1 bulan.
 Prinsip Diet
(1) Pasien dianjurkan untuk makan secara teratur, tidak terlalu kenyang dan
tidak boleh berpuasa (makan sedikit-sering).
(2) Makanan harus mengandung cukup kalori dan protein namun kandungan
lemak/minyak, khususnya yang jenuh, harus dikurangi.
(3) Makanan pada diet lambung harus mudah dicernakan dan mengandung
serat pangan yang solubel (soluble dietary fibre).
(4) Makanan tidak boleh mengandung bahan yang merangsang, bersifat
asam, yang mengandung minyak/lemak secara berlebihan, dan yang
bersifat melekat.
(5) Makanan tidak boleh terlalu panas atau dingin.
5) Komplikasi
(1) Perdarahan saluran cerna bagian atas, yang merupakan kedaruratan medis.
Terkadang perdarahan yang terjadi cukup banyak sehingga dapat
menyebabkan kematian.
(2) Ulkus, jika prosesnya hebat.
(3) Gangguan cairan dan elektrolit pada kondisi muntah hebat.
DAFTAR PUSTAKA

Hartono, Andry. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit. Jakarta: EGC.

Idrus, H. A. 1995. Rahasia Makanan Sebagai Obat. Pekalongan: CV Sumber Ilmu.

Misnadiarly. 2009. Mengenal Penyakit Organ Cerna : Gastritis(Dyspepsia atau Penyakit


Maag), Infeksi Mycobacteria pada Ulcer Gastrointestinal. Jakarta: Pustaka Populer
Obor.

Muttaqin, Arif dan Kumala Sari. 2011. Gangguan Gastrointestinal: Aplikasi Asuhan
Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai