ABSTRAK
Dela Fransiska Duawulu. 2021. Hubungan Pengetahuan Ibu Dengan
Perkembangan Motorik Anak Usia 1-3 Tahun Di Wilayah Kerja Puskesmas
Pilohayanga Kabupaten Gorontalo. Skripsi, Program Studi Ilmu Keperawatan,
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I
dr. Nanang Roswita Paramata, M.Kes, Pembimbing II Nurdiana Djamaludin,
S.Kep., Ns., M.Kep.
Pengetahuan ibu sangatlah penting dalam perkembangan motorik anak
karena dapat mengarahkan ibu untuk lebih beriteraksi dengan anak sehingga
secara tidak langsung akan berpengaruh pada perkembangan anak. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari hubungan pengetahuan
ibu dengan perkembangan motorik anak usia 1-3 tahun di wilayah kerja
Puskesmas Pilohayanga Kabupaten Gorontalo
Penelitian ini merupakan penelitian survey dengan metode cross sectional.
Populasi dalam penelitian ini adalah ibu & anak usia 1-3 Tahun yang berada di
wilayah kerja Puskesmas Pilohayanga sebanyak 1.071. Sampel terdiri dari 38
responden dengan teknik pengambilan sampel yakni purposive sampling.
Hasil penelitian didapatkan bahwa perkembangan motorik kasar dengan
nilai p-value 0,026 dan motorik halus 0,033 (< nilai α = 0,05), sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan Ibu dengan perkembangan
motorik anak usia 1-3 tahun di wilayah kerja Puskesmas Pilohayanga Kabupaten
Gorontalo. Diharapkan dengan adanya penelitian ini orang tua dapat
meningkatkan pengetahuan mengenai perkembangan motorik pada anak dan
memberikan stimulus kepada anak dalam meningkatkan perkembangan anak.
Kata Kunci : Pengetahuan Ibu, Perkembangan Motorik Anak Usia Toodler
Daftar Pustaka: 45 (2011-2020)
memberikan stimulus kepada sang anak usia 1-3 tahun di wilayah kerja
anak untuk merangsang Puskesmas Pilohayanga Kabupaten
perkembangan motoriknya. Gorontalo.
Hal tersebut sejalan dengan hasil Dari hasil penelitian didapatkan
penelitian yang dilakukan oleh bahwa dari 18 responden ibu yang
Anggraini (2017) bahwa sebagian pengetahuan baik, sebagian besar (14
besar responden bekerja di luar responden anak) memiliki
rumah, yaitu responden dengan perkembangan motorik kasar anak
profesi swasta sebanyak 17 normal. Begitupun dengan
responden (38,6%), PNS sebanyak perkembangan motorik halus anak
13 responden (29,5) dan sebagian dimana dari 18 responden ibu yang
kecil responden tidak bekerja (IRT) pengetahuan baik, terdapat sebagian
sebanyak 14 responden (31,8). Dari besar (15 responden anak) memiliki
data tersebut dapat dilihat bahwa perkembangan motorik halus anak
sebagian besar responden bekerja di normal. Hal ini dikarenakan Ibu
luar rumah (swasta/PNS) yang dengan pengetahuan baik
sebagian besar waktunya digunakan memungkinkan Ibu memperoleh
untuk bekerja di luar ruamah informasi tentang cara mengasuh dan
sehingga quality time dengan anak mendidik anak dengan baik serta
amat sedikit, sehingga angka bagaimana cara menjaga kesehatan
perkembangan motorik anak usia 1-3 anak sehingga hal berpengaruh
tahun yang buruk lebih tinggi terhadap perkembangan sang anak
dibading perkembangan baik. sesuai dengan usianya. Sedangkan
3. Hubungan Pengetahuan Ibu untuk pengetahuan ibu kurang
Dengan Perkembangan Motorik didapatkan bahwa dari 6 responden
Anak Usia 1-3 Tahun Di ibu yang pengetahuan kurang,
Wilayah Kerja Puskesmas keseluruhan responden tersebut
Pilohayanga Kabupaten memiliki perkembangan motorik
Gorontalo kasar maupun halus dengan kategori
Berdasarkan hasil penelitian di terlambat/suspect, sehingga dapat
wilayah kerja Puskesmas dikatakan bahwa tingkat
Pilohayanga didapatkan bahwa hasil pengetahuan seseorang dapat
analisa bivariat uji statistik dengan mempengaruhi perkembangan
menggunakan uji Kolmogorov- motorik pada anak.
Smirnov diperoleh nilai ρ value = Hal ini sejalan dengan teori yang
0.026 untuk pengetahuan ibu dengan dikemukakan oleh Riyadi dan
perkembangan motorik kasar anak Ratnaningsih, (2012) bahwa tingkat
dan ρ value = 0.033 untuk pengetahuan yang berhubungan
pengetahuan ibu dengan dengan perkembangan motorik kasar
perkembangan motorik halus anak, dan motorik halus pada anak seperti
dengan tingkat kemaknaan α = 0.05. orang tua mengetahui fase
Karena kedua nilai ρ value tersebut < perkembangan anak sehingga
0.05 maka H0 di tolak yang berarti mampu memenuhi kebutuhan dalam
ada hubungan antara pengetahuan mengembangkan motorik kasar dan
ibu dengan perkembangan motorik motorik halus. Pengetahuan orang
http://www.who.int.mediacentre.
factsheets./fs300.en.