Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 8 No.

2 (2023) 263-274

VOLUME 8 NOMOR 2, EDISI MEI 2023


p-ISSN: 2460-8173, e-ISSN: 2528-3219
Jurnal terakreditasi nasional, SK No. 14/E/KPT/2019
Website: https://journal.unhas.ac.id/index.php/jdp/index

DETEKSI DINI (SCREENING) PERKEMBANGAN ANAK DI


KELURAHAN SULI, KABUPATEN LUWU

Early Detection (Screening) Child Development in Suli Village, Luwu Regency

Anita Lutfiyati Aswan*1) dan Ifayanti Ridwan2)


*e-mail: anitalutfiyati18@gmail.com
1)
Program Studi Psikologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Hasanuddin, Makassar.
2)
Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Hasanuddin, Makassar.

Diserahkan tanggal 01 Mei 2023, disetujui tanggal 22 Mei 2023

ABSTRAK

Angka gangguan perkembangan anak cukup tinggi dengan prevalensi penyimpangan


perkembangan pada anak usia di bawah 5 tahun di Indonesia yang mencapai 7.512,6 anak
dari 100.000 populasi (7,51%) dan diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5 tahun
mengalami keterlambatan umum. Kurangnya stimulasi dari orang tua menjadi salah satu faktor
penyebab penyimpangan perkembangan anak. Oleh sebab itu, setiap anak penting untuk
dilakukan deteksi dini penyimpangan perkembangan, hal ini bertujuan untuk menemukan
secara dini adanya penyimpangan perkembangan anak. Kegiatan deteksi dini dilakukan di
Posyandu dan secara door to door dengan menggunakan alat ukur Kuesioner Pra Skrining
Perkembangan (KPSP), terdapat 2 metode yang dilakukan yaitu mengajukan pertanyaan yang
dijawab oleh ibu/pengasuh anak dan melakukan pemeriksaan anak sesuai dengan petunjuk
KPSP. Adapun hasil yang didapatkan yaitu dari 28 anak, terdapat sebanyak 13 anak (47%)
yang tergolong dalam kategori perkembangan “Sesuai”, terdapat sebanyak 11 anak (39%)
yang tergolong dalam kategori perkembangan “Meragukan”, dan sebanyak 4 anak (14%) yang
tergolong dalam kategori perkembangan “Penyimpangan”. Hasil deteksi dini tersebut
membantu Ibu/Pengasuh anak untuk mendapatkan gambaran perkembangan anak normal/
sesuai umur atau ada penyimpangan, jika ditemukan penyimpangan dapat segera diberi
intervensi untuk mencapai perkembangan yang optimal.

Kata kunci: Stimulasi, perkembangan, deteksi dini, KPSP.

ABSTRACT
The high rate of developmental disorders in children with the prevalence of developmental
deviations in children under the age of 5 years in Indonesia which reaches 7,512.6 children
out of 100,000 population (7.51%) and it is estimated that around 1-3% of children under the
age of 5 years experienced general delays. Lack of stimulation from parents is one of the
factors that cause deviations in child development. So that every child is important for early
detection of developmental deviations to be able to find early developmental deviations.

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License. 263
Anita Lutfiyati Aswan dan Ifayanti Ridwan:Deteksi Dini (Screening) Perkembangan Anak di Kelurahan
Suli, Kabupaten Luwu.
Community service at the Posyandu and door to door using the Developmental Pre-Screening
Questionnaire (KPSP) measuring instrument, there are 2 methods that are carried out, namely
asking questions that are answered by the mother/caregiver and conducting child
examinations according to KPSP instructions. The results obtained are from 28 children, there
are as many as 13 children (47%) belonging to the "According" development category, there
are 11 children (39%) belonging to the "Doubtful" development category, and 4 children (14%)
belonging to the category of “Distortion” development. The results of early detection help
mothers/caregivers to get a picture of normal/age-appropriate child development or there are
deviations, if deviations are found, intervention can be immediately given to achieve optimal
development.

Keywords: Stimulation, development, early detection, KPSP.

PENDAHULUAN masa inilah terjadi pematangan fungsi-fungsi


fisik dan psikis sehingga anak siap meres-
Setiap manusia melalui siklus dalam ke-
pons dan mewujudkan tugas perkembangan.
hidupan, setiap siklus yang dilalui terdapat
Anak usia 0-72 bulan merupakan usia krusial
tahapan perkembangan. Perkembangan ter-
dalam pertumbuhan dan perkembangan,
diri atas 3 periode besar yaitu anak (child-
jendela kesempatan dan masa krisis bagi
hood), remaja (adolescence), dan dewasa
perkembangan otak (Kementerian Keseha-
(adulthood), ketiga periode tersebut diklasi-
tan RI, 2016).
fikasikan lagi menjadi beberapa periode
Hal ini menjelaskan bahwa dibutuhkan
perkembangan (Santrock, 2010). Periode
stimulasi untuk merangsang kemampuan da-
anak atau usia dini merupakan periode awal
sar anak agar dapat berkembang secara op-
yang paling mendasar dan penting sepan-
timal. Orang-orang terdekat anak, seperti
jang rentang perkembangan kehidupan ma-
orang tua, pengganti orang tua/pengasuh,
nusia. Hal ini ditandai dengan periode kee-
keluarga dan guru menduduki posisi stra-
masan, yaitu fase the golden age, fase di-
tegis untuk meningkatkan optimalisasi per-
mana semua potensi anak dapat berkem-
kembangan pada anak dengan selalu
bang dengan cepat. Pada rentang usia 0-6
memberikan rangsangan atau stimulasi
tahun, seorang anak akan mengalami par-
sesuai dengan usia perkembangan anak
tumbuhan dengan cepat dan kritis (Inayah &
(Kementerian Kesehatan RI, 2016). Hal
Khamidun, 2016). Pada periode ini sekitar
tersebut menggambarkan bahwa orang tua
80% perkembangan anak telah tercapai
merupakan faktor pertama yang sangat
(Apriana, 2012).
mempengaruhi perkembangan anak yang
Pada usia golden age anak mulai peka/
menentukan keberhasilan tugas perkemba-
sensitif menyerap berbagai rangsangan,
ngan. Perkembangan yang optimal mem-
sehingga anak bisa begitu mudah menerima
butuhkan lingkungan yang dapat men-
stimulus-stimulus dari lingkungan. Pada

264
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 8 No. 2 Mei 2023 e-ISSN: 2528-3219
stimulasi, memberikan nutrisi yang cukup, penyimpangan dapat segera diberikan inter-
serta memberikan perhatian penuh dengan vensi dini sebelum terjadi kelainan
membangun kelekatan secara interpersonal (Rahardjo, 2018). Selain itu, pada masa
(UNICEF, 2019). golden age jaringan syaraf otak memiliki flek-
Fakta lapangan menunjukkan bahwa sibilitas yang besar, sehingga intervensi
orang tua kurang memiliki pemahaman yang yang dilakukan akan lebih membawa hasil
cukup terkait perkembangan anak. Kurang- karena jaringan neuron dan syaraf-syaraf
nya stimulasi dari orang tua dapat menye- otak masih lebih mudah untuk dibentuk,
babkan keterlambatan atau penyimpangan sehingga jika ditemukan penyimpangan
perkembangan anak (Dinkes, 2009). Hal ini akan mudah untuk dilakukan intervensi se-
diperkuat dengan sebuah penelitian yang hingga tercapai kedewasaan yang sempur-
menemukan bahwa bahwa penyimpangan na. Adapun cara melakukan screening
tumbuh kembang anak terjadi karena perkembangan yaitu dengan menggunakan
kurangnya stimulasi dari orang tua (Fitriani & alat ukur (instrumen) salah satunya adalah
Oktobriariani, 2017). Tingginya angka gang- Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
guan perkembangan anak diperkuat dengan (KPSP). Namun terdapat beberapa faktor
data yang dilaporkan oleh WHO pada tahun yang menjadi penyebab kurang optimalnya
2018 tentang prevalensi penyimpangan pelaksanaan deteksi diri perkembangan
perkembangan pada anak usia di bawah 5 adalah peralatan deteksi perkembangan
tahun di Indonesia di tahun 2016 yang men- yang terbatas, orang tua/ibu yang sibuk
capai 7.512,6 anak dari 100.000 populasi bekerja serta pemanfaatan buku KIA yang
(7,51%) dan diperkirakan sekitar 1-3% anak masih rendah (Sari & Mardalena, 2021).
di bawah usia 5 tahun mengalami keterlam- Berdasarkan beberapa uraian di atas,
batan umum (IDAI, 2013). diketahui deteksi dini (screening) perkemba-
Berdasarkan fakta tersebut, deteksi dini ngan adalah hal yang dibutuhkan agak anak
perlu disediakan dalam pelayanan kese- dapat mencapai perkembangan yang
hatan anak. Deteksi penyimpangan perkem- optimal. Oleh sebab itu, pengabdian masya-
bangan pada anak penting dilakukan untuk rakat sebagai wujud kontribusi kepada
dapat menemukan secara dini adanya pe- masyarakat diwujudkan dalam bentuk kegia-
nyimpangan perkembangan anak termasuk tan “Deteksi dini (screening) perkembangan
menindaklanjuti setiap keluhan orang tua anak dengan menggunakan Kuesioner Pra
terhadap masalah perkembangan anaknya. Skrining Perkembangan (KPSP) di Kelura-
Upaya pencegahan sedini mungkin perlu han Suli.
dilakukan agar bila ditemukan kecurigaan

265
Anita Lutfiyati Aswan dan Ifayanti Ridwan:Deteksi Dini (Screening) Perkembangan Anak di Kelurahan
Suli, Kabupaten Luwu.
METODE PELAKSANAAN Kecamatan Suli, Kabupaten Luwu, Sulawesi
Selatan. Orang tua atau ibu anak merupakan
A. Waktu dan Tempat
orang terdekat yang memiliki interaksi se-
Kegiatan pengabdian pada masyarakat
cara intensif, sehingga sesuai dengan pro-
ini dilaksanakan dalam rangka Kuliah Kerja
sedur alat ukur, dibutuhkan orang terdekat
Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanud-
untuk menjawab beberapa pertanyaan sela-
din Gelombang 106 Tahun 2021. Kegiatan
ma proses screening berlangsung.
deteksi dini (screening) perkembangan anak
C. Metode Pelaksanaan
mengambil lokasi di tiga titik dan dilaksana-
Adapun Metode pengabdian ini dilak-
kan selama tiga hari, yaitu pada hari Selasa
sanakan dengan beberapa tahapan, sebagai
tepatnya pada tanggal 13 Juli 2021 yang
berikut:
berlokasi di Posyandu Anggrek 3 Kelurahan
Suli. Hari kedua kegiatan dilakukan pada hari
a. Indentifikasi masalah.
Rabu, tanggal 14 Juli 2021 yang berlokasi di
Identifikasi masalah merupakan tahap
Posyandu Anggrek 2 Kelurahan Suli, dan
awal dan melakukan perencanaan kegiatan.
pada hari ketiga kegiatan dilakukan pada hari
Identifikasi masalah dilaksanakan dengan
Kamis, tanggal 15 Juli 2021 yang berlokasi di
melakukan observasi dan interview di awal
sekitar Kelurahan Suli, Kecamatan Suli,
yang dapat dilihat pada Gambar 1. Observasi
Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
dilakukan untuk mengetahui permasalahan
B. Khalayak Sasaran yang sedang berkembang di masyarakat,
Sasaran dalam kegiatan ini adalah anak khususnya di wilayah Kelurahan Suli. Obser-
usia 3-72 bulan beserta orang tua atau ibu vasi dilakukan dengan memperhatikan ling-
anak yang berdomisili di Kelurahan Suli, kungan sekitar dan melalui media online.

Gambar 1. Observasi dan Interview Awal Identifikasi Masalah.

266
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 8 No. 2 Mei 2023 e-ISSN: 2528-3219

b. Menyusun perencanaan kegiatan. c. Indikator keberhasilan


Setelah identifikasi permasalahan yang Indikator keberhasilan dari program
terjadi di Kelurahan Suli, Kecamatan Suli, kerja ini adalah diukur berdasarkan kuantitas
Kabupaten Luwu. Sebagai upaya untuk pe- responden, yaitu proses screening dapat di-
mecahan masalah yang dihadapi, maka dila- lakukan pada minimal 20 anak dengan lan-
kukan kegiatan deteksi dini (screening) per- car dan selesai hingga akhir, sehingga
kembangan anak usia 3-72 bulan dengan menghasilkan interpretasi yang kemudian
menggunakan instrument (alat ukur) kuesio- akan dikomunikasikan kepada Ibu/pengasuh
ner pra skrining perkembangan (KPSP) yang anak.
dilakukan di dua posyandu serta secara door
HASIL DAN PEMBAHASAN
to door. KPSP adalah alat ukur yang disusun
oleh IDAI bersama DEPKES digunakan se- A. Observasi dan Indentifikasi Masalah.
bagai alat praskrining perkembangan dari Berdasarkan hasil observasi, maka dite-
usia 3 bulan hingga usia 72 bulan dengan mukan beberapa permasalahan yaitu orang
tujuan untuk mengetahui perkembangan tua yang juga melakukan work from home
anak normal/sesuai umur atau ada penyim- (WFH) menyebabkan kurangnya stimulasi
pangan. Pemeriksaan KPSP dilakukan da- perkembangan pada anak selama di rumah
lam 4 sektor perkembangan yaitu motorik dan orang tua yang memiliki persepsi bahwa
kasar, motorik halus, bicara/bahasa dan stimulasi tidak penting untuk diberikan kepa-
sosialisasi/kemandirian (Maddeppungeng, da anak karena anak dapat berkembang
2018). secara mandiri.

Gambar 2. Pengisian Alat Ukur KPSP.

267
Anita Lutfiyati Aswan dan Ifayanti Ridwan:Deteksi Dini (Screening) Perkembangan Anak di Kelurahan
Suli, Kabupaten Luwu.

B. Pelaksanaan Kegiatan. Pelaksanaan kegiatan deteksi dini per-

Proses deteksi dini (screening) perkem- kembangan anak di Kelurahan Suli dilakukan

bangan di posyandu dilakukan setelah pe- di dua Posyandu berbeda yaitu posyandu

ngukuran berat badan dan tinggi badan oleh Anggrek 2 (Gambar 3) dan Anggrek 3

pihak puskesmas yang bertugas dan sebe- (Gambar 4) atas perizinan dan bantuan dari
lum dilakukan penyuntikan oleh bidan yang petugas Posyandu (Gambar 5). Selain itu,

bertugas. Screening melibatkan anak dan kegiatan screening juga dilakukan secara

ibu atau pengasuh anak yang dilakukan da- door to door dapat dilihat pada gambar 6.

lam ruangan, hal ini bertujuan untuk memini- Pelaksanaan secara door to door ini

malisir distraksi yang bisa menganggu fokus bertujuan agar anak-anak yang tidak meng-

anak. Pada awal screening, alat ukur KPSP hadiri posyandu pada hari kegiatan, tetap
dipilih dengan cara menyesuaikan umur memiliki kesempatan untuk dilakukan scree-

anak, pengisian alat ukur KPSP dapat dilihat ning perkembangan.


pada Gambar 2.

Gambar 3. Pelaksanaan Kegiatan Deteksi Dini (Screening)


Perkembangan Anak di Posyandu Anggrek 2 Kelurahan Suli.

268
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 8 No. 2 Mei 2023 e-ISSN: 2528-3219

Gambar 4. Pelaksanaan Kegiatan Deteksi Dini Perkembangan Anak di Posyandu


Anggrek 3 Kelurahan Suli.

Gambar 5. Bersama dengan Bidan dan Petugas Posyandu.

Gambar 6. Pelaksanaan Kegiatan Deteksi Dini (Screening) Perkembangan Anak Secara


Door to Door di Kelurahan Suli.

269
Anita Lutfiyati Aswan dan Ifayanti Ridwan:Deteksi Dini (Screening) Perkembangan Anak di Kelurahan
Suli, Kabupaten Luwu.

C. Keberhasilan kerja ini dapat diukur berdasarkan target ke-


Program kerja “Deteksi dini (Screening) berhasilan program yaitu proses screening
perkembangan anak” dilaksanakan untuk diharapkan dapat dilakukan pada minimal 20
memantau perkembangan anak dan mende- anak dengan lancar dan selesai hingga akhir,
teksi atau menangkap kemungkinan adanya sehingga menghasilkan interpretasi yang ke-
gangguan/penyimpangan dini perkemba- mudian akan dikomunikasikan kepada
ngan pada anak untuk selanjutnya diberikan Ibu/pengasuh anak. Pada kegiatan ini jumlah
intervensi yang sesuai, telah terlaksana de- anak yang berhasil di screening yaitu seba-
ngan baik dengan capaian sebesar per- nyak 28 anak. Adapun capaian kegiatan
sentase 100%. Capaian kegiatan program dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Distribusi dan Frekuensi Hasil KPSP di Posyandu III.


Persentase
Kategori Jumlah
(%)
Sesuai (S) 6 50%
Meragukan (M) 4 33%
Penyimpangan (P) 2 17%
Total 12 100%
Sumber: Data primer setelah diolah, 2021.

Tabel 2. Distribusi dan Frekuensi Hasil KPSP di Posyandu II.


Persentase
Kategori Jumlah
(%)
Sesuai (S) 1 25%
Meragukan (M) 3 75%
Penyimpangan (P) - -
Total 4 100%
Sumber: Data primer setelah diolah, 2021.

Tabel 3. Distribusi dan Frekuensi Hasil KPSP Secara Door to Door di


Kelurahan Suli.
Persentase
Kategori Jumlah
(%)
Sesuai (S) 6 50%
Meragukan (M) 4 33%
Penyimpangan (P) 2 17%
Total 12 100%
Sumber: Data primer setelah diolah, 2021.

270
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 8 No. 2 Mei 2023 e-ISSN: 2528-3219

Tabel 1 menunjukkan distribusi dan fre- ngan “Sesuai” yang menunjukkan bahwa
kuensi hasil KPSP yang dilakukan pada hari mereka mampu dalam perkembangan aspek
selasa tepatnya tanggal 13 Juli 2021 di Pos- motorik kasar, motorik halus, bahasa dan
yandu Anggrek III Kelurahan Suli. Berdasar- mandiri. Selain itu, terdapat sebanyak 3 anak
kan hasil tersebut dapat diketahui bahwa dari (75%) yang tergolong dalam kategori per-
12 anak, terdapat sebanyak 6 anak (50%) kembangan “Meragukan”.
yang tergolong dalam kategori perkem- Tabel 3 menunjukkan distribusi dan fre-
bangan “Sesuai” yang menunjukkan bahwa kuensi hasil KPSP yang dilakukan pada hari
mereka mampu dalam perkembangan aspek Kamis tepatnya tanggal 15 Juli 2021 yang
motorik kasar, motorik halus, bahasa dan dilakukan secara door to door di Kelurahan
mandiri. Selain itu, terdapat sebanyak 4 anak Suli. Berdasarkan hasil tersebut dapat dike-
(33%) yang tergolong dalam kategori tahui bahwa dari 12 anak, terdapat sebanyak
perkembangan “Meragukan”, dan sebanyak 6 anak (50%) yang tergolong dalam kategori
2 anak (17%) yang tergolong dalam kategori perkembangan “Sesuai” yang menunjukkan
perkembangan “Penyimpangan”. bahwa mereka mampu dalam perkem-
Tabel 2 menunjukkan distribusi dan fre- bangan aspek motorik kasar, motorik halus,
kuensi hasil KPSP yang dilakukan pada hari bahasa dan mandiri. Selain itu, terdapat
rabu tepatnya tanggal 14 Juli 2021 di Pos- sebanyak 4 anak (33%) yang tergolong da-
yandu Anggrek II Kelurahan Suli. Berdasar- lam kategori perkembangan “Meragukan”,
kan hasil tersebut dapat diketahui bahwa dari dan sebanyak 2 anak (17%) yang tergolong
4 anak, terdapat sebanyak 1 anak (25%) dalam kategori perkembangan “Penyimpa-
yang tergolong dalam kategori perkemba- ngan”.

Tabel 4. Distribusi dan Frekuensi Hasil KPSP Keseluruhan.


Persentase
Kategori Jumlah
(%)
Sesuai (S) 13 47%
Meragukan (M) 11 39%
Penyimpangan (P) 4 14%
Total 28 100%
Sumber: Data primer setelah diolah, 2021.

Distribusi dan frekuensi hasil KPSP ke- anak (47%) yang tergolong dalam kategori
seluruhan pada Tabel 4 menunjukkan bahwa perkembangan “Sesuai, terdapat sebanyak
bahwa dari 28 anak, terdapat sebanyak 13 11 anak (39%) yang tergolong dalam kate-

271
Anita Lutfiyati Aswan dan Ifayanti Ridwan:Deteksi Dini (Screening) Perkembangan Anak di Kelurahan
Suli, Kabupaten Luwu.
gori perkembangan “Meragukan”, dan seba- secara intens lagi dengan penuh kasih sa-
nyak 4 anak (14%) yang tergolong dalam yang dan tanpa paksaan. Selain itu, ibu juga
kategori perkembangan “Penyimpangan”. diberikan informasi aspek perkembangan
Berdasarkan hal tersebut, sehingga diketa- yang perlu ditingkatkan beserta cara
hui bahwa kelompok anak yang tergolong melakukan intervensi stimulasi untuk
pada kategori perkembangan “Sesuai” cen- mengejar keterlambatan perkembangan.
derung mendominasi dibandingkan dengan
D. Tindak Lanjut Kegiatan.
kategori lainnya.
Tindak lanjut kegiatan ini adalah menye-
Pada 13 anak yang memperoleh hasil
barkan poster digital melalui platform Instag-
screening sesuai, dilakukan intervensi de-
ram (Gambar 7). Hal ini bertujuan untuk
ngan memberikan pujian pada ibu/pengasuh
memperluas penyebaran informasi terkait
anak atas keberhasilan mengasuh anak
dengan pentingnya melakukan stimulasi per-
dengan baik, kemudian menganjurkan ibu/
kembangan anak. Poster digital ini
pengasuh anak untuk meneruskan pola asuh
diharapkan mampu mengedukasi para ibu a-
yang sesuai dengan tahap perkembangan
tau pengasuh anak untuk menyadari pen-
dengan selalu memberikan stimulasi sesuai
tingnya pemberian stimulasi untuk meng-
usia anak. Pada 11 anak yang memperoleh
optimalkan perkembangan anak untuk siap
hasil screening meragukan dan 4 anak yang
memasuki tahap perkembangan selanjutnya,
memperoleh hasil screening penyimpangan,
serta menghindari anak dari keterlambatan
dilakukan intervensi dengan memberikan
atau penyimpangan perkembangan.
petunjuk pada ibu/pengasuh anak agar me-
lakukan stimulasi perkembangan pada anak

Gambar 7. Penyebaran Poster Edukasi Digital Platform Instagram.

272
p-ISSN: 2460-8173
Jurnal Dinamika Pengabdian Vol. 8 No. 2 Mei 2023 e-ISSN: 2528-3219

SIMPULAN luhan kepada orang tua terkait pem-


berian stimulasi yang tepat sesuai
• Berdasarkan hasil Deteksi Dini (Scree-
dengan usia perkembangan. Selain
ning) perkembangan pada 28 anak
itu, penulis juga berharap agar Ibu/
yang berusia 3-72 bulan di posyandu 2
Pengasuh anak dapat menerapkan
dan posyandu 3 Kelurahan Suli, serta
pola asuh yang sesuai dengan senan-
di Lingkungan Banawa secara door to
tiasa memberikan stimulasi perkem-
door, dengan menggunakan alat ukur
bangan sesuai dengan tahapan dan
Kuesioner Pra Skrining Perkemba-
usia perkembangan anak.
ngan (KPSP), terdapat 13 anak (47%)
dengan hasil perkembangan yang UCAPAN TERIMA KASIH
sesuai, terdapat 11 anak (39%)
Penulis menghanturkan ucapan terima
dengan hasil screening perkem-
kasih kepada:
bangan yang meragukan dan terdapat
1. Bapak Drs. Erham, M. Si selaku
4 anak (14%) dengan hasil screening
Kepala Kecamatan Suli dan Bapak
perkembangan penyimpangan. Ada-
Awaluddin, S. E selaku PLT Kelurahan
pun jenis intervensi yang diberikan
Suli yang memegang tanggungjawab
yaitu disesuaikan dengan hasil scree-
sementara Kepala Kelurahan Suli,
ning perkembangan masing-masing
atas izinya menjalankan program
anak.
kegiatan screening perkembangan
• Pelaksanaan kegiatan mendapatkan
anak di Kelurahan Suli.
respon yang positif dari masyarakat,
2. Bapak Kepala Puskesmas Kecamatan
khususnya para Ibu/pengasuh anak.
Suli yang telah memberikan izin dalam
Berdasarkan hal tersebut, diharapkan
melaksanakan program kegiatan
para tenaga kesehatan dapat menam-
screening perkembangan anak di
bah kualitas pelayanan kesehatan,
Posyandu Kelurahan Suli.
khususnya menyediakan fasilitas
3. Seluruh tenaga kesehatan di Pos-
screening perkembangan pada anak,
yandu Kelurahan Suli yang telah mem-
khususnya di Posyandu yang dilaku-
berikan bantuan dan kerjasama se-
kan secara berkala, agar para Ibu/
lama kegiatan berlangsung.
pengasuh anak dapat terus memantau
4. Anak dan Ibu/pengasuh anak yang
dan mengetahui kondisi perkemba-
berkontribusi sebagai responden sela-
ngan anak, serta tenaga kesehatan
ma kegiatan berlangsung.
diharapkan dapat memberikan penyu-

273
Anita Lutfiyati Aswan dan Ifayanti Ridwan:Deteksi Dini (Screening) Perkembangan Anak di Kelurahan
Suli, Kabupaten Luwu.
DAFTAR PUSTAKA Kementerian Kesehatan RI. 2016.
Pedoman Pelaksanaan Stimulasi,
Apriana, R. 2012. Hubungan pendidikan Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh
anak usia dini (PAUD) dengan Kembang Anak. Jakarta: Departemen
perkembangan kognitif anak usia Kesehatan.
prasekolah di kelurahan tinjomoyo
kecamatan banyumanik semar Maddeppungeng M. 2018. Buku Panduan
[Skripsi]. Diponogoro: Program Studi Kuesioner Pra Skrining Perkembangan
Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran (KPSP). Makassar: Fakultas
Universitas Diponegoro. Kedokteran Universitas Hasanuddin.

Fitriani, IS, Oktobriariani, RR. 2017. Rahardjo M M. 2018. Deteksi Dini Tumbuh
Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Kembang (Early Developmental
Orang Tua terhadap Pencegahan Screening). Salatiga: Universitas
Penyimpangan Pertumbuhan dan Kristen Satya Wacana.
Perkembangan Anak Balita. Health sci j Santrock JW. 2010. Child Development.
indones. 1(1): 1-9. New York: McGraw-Hill.
IDAI. 2021. Mengenal Keterlambatan Sari E, Mardalena. 2021. Analisis Deteksi
Perkembangan Umum pada Anak Dini Tumbuh Kembang Pada Balita
[Internet]. [dikunjungi 17 Agustus 2021]. Dengan Kuesioer Pra Skrining
Diunduh dari: http://www.idai.or.id/ Perkembangan (KPSP). Jurnal
artikel/seputar-kesehatan-anak/ Aisyiyah Medika. 6(2), 334-342.
mengenal-keterlambatan-
UNICEF. 2019. The formative years:
perkembangan-umum-pada-anak
UNICEF’s work on measuring early
Inayah, FF, Khamidun. 2016. Achievement childhood development [Internet]. 2019
Standard Daycare Quality in Semarang [cited 17 August 2021]. Available from:
City District Banyumanik. Early https://data.unicef.org/resources/the-
Childhood Education Papers. 5(2), 74- formative-years-unicefs-work-on-
8. measuring-ecd/
.

274

Anda mungkin juga menyukai