PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
kesehatan ibu yang dilakukan sebelum dan semasa hamil hingga melahirkan,
ditujukan untuk menghasilkan keturunan yang sehat dan lahir dengan selamat
(intact survival). Upaya kesehatan yang dilakukan sejak anak masih di dalam
berbeda-beda. Peristiwa tumbuh kembang anak dapat secara cepat maupun lambat
tumbuh kembang anak dapat dipengaruhi oleh faktor hereditas, faktor lingkungan
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam
pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan
(Dewi, 2010).
dilalui anak. Tahapan terpenting adalah masa dibawah lima tahun terutama masa
2
tiga tahun pertama atau pada usia toddler (Mar’at, 2007, h.129). Anak usia
toddler merupakan anak usia 12-36 bulan atau usia 1-3 tahun pada periode ini
mengontrol orang lain melalui kemarahan, penolakan, dan tindakan keras kepala.
Hal ini merupakan periode yang sangat penting untuk mencapai pertumbuhan dan
anak di masa mendatang dan jika pada usia toddler anak tidak mendapatkan
stimulus yang optimal, maka anak akan mengalami gangguan emosi, moral,
intelekual, mental, dan sosial (Setiyadi, 2014). Perkembangan anak terdiri atas
motor kasar, motor halus, bahasa / bicara, dan personal sosial / kemandirian.
diketahui dengan pasti, namun diperkirakan sekitar 1-3% anak di bawah usia 5
Pada saat ini berbagai metode deteksi dini untuk mengetahui gangguan
daftar pertanyaan singkat yang ditujukan kepada orang tua dan dipergunakan
2010).
gizi dengan tingkat perkembangan motorik kasar anak usia 2 - 3 tahun pada
3
Propinsi Jawa Tengah menunjukkan bahwa diskripsi sampel yang berstatus gizi
Data yang diperoleh dari Posyandu Puspa Kencana didapatkan jumlah anak
usia toddler sebanyak 130 anak. Studi pendahuluan yang peneliti lakukan
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENELITIAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Manfaat teoritis
umum dan khususnya tentang karakteristik dan perkembangan pada anak usia
penelitian selanjutnya.
5
2. Manfaat praktis
b. Orang tua
c. Bidan
d. Posyandu
A. TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
(Caragih 2013).
Anak usia toddler adalah anak usia 12-36 bulan (1-3 tahun) pada
periode ini anak berusaha mencari tahu bagaimana sesuatu bekerja dan
tindakan keras kepala. Hal ini merupakan periode yang sangat penting
1) Usia
kognitif.
usia prasekolah anak berada pada fase inisiatif dan rasa bersalah.
Pada masa ini, rasa ingin tahu dan adanya imajinasi anak
disekitarnya.
2) Jenis kelamin
dari pada anak laki-laki dalam usia balita. Akan tetapi pertumbuhan
a. Pengertian
status gizi buruk, kurang, baik dan lebih (Almatzier, 2009, h.3).
a) Antropometri
(BB/TB).
b) Klinis
penyakit.
c) Biokimia
d) Biofisik
b) Statistik vital
c) Faktor ekologi
empat yaitu:
2009).
berikut :
berikut :
1) Genetik
2) Perilaku kesehatan
3) Program kesehatan
4) Lingkungan.
gizi balita.
vitamin dan mineral jauh lebih kecil dari pada protein, lemak,
dan karbohidrat
h.41).
ditinjau dari segi umur, anak balita yaitu anak yang berumur di
a. Pengertian
lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan
usia toddler (1-3 tahun) mempunyai sistem kontrol tubuh yang mulai
b. Aspek-aspek perkembangan
2) Anak usia 16-18 bulan sudah bisa mengucapkan kata-kata yang lebih
fungsi benda.
sempurna
mampu menaiki tangga dengan cara satu tangan dipegang dan pada
h.20).
c) Perkembangan bahasa
artinya. Pada umur 16-17 bulan, anak sudah dapat menguasai 7-20
yang benar di antara kata yang tidak benar. Pada usia 18 bulan, ia
h. 58).
d) Perkembangan sosial
Perkembangan sosial pada anak usia 1-2 tahun adalah anak mulai
motorik halus pada anak usia 2-3 tahun adalah anak sudah mampu
bahwa kemampuan motorik halus pada anak usia 2-3 tahun adalah
kertas tanpa pola dan koordinasi jari tangan cukup baik untuk
anak usia 2-3 tahun seperti berlari tanpa jatuh, membuka laci dan
c) Perkembangan bahasa
d) Perkembangan sosial
sosial yang lebih luas. Anak umur 2 tahun mulai gemar terlibat
(1) Anak mulai bisa mengungkapkan ketika ingin buang air kecil
(2) Mulai memahami hak orang lain seperti harus antri dan
menunggu antrian.
sebagainya.
1) Gangguan bicara
2) Cerebral palsy
atau gangguan pada sel-sel motorik pada susunan saraf pusat yang
3) Syndrom down
4) Perawakan pendek
5) Gangguan autisme
6) Retardasi mental
perkembangan selanjutnya.
anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak
tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain
anak.
dan sebagainya.
1) Faktor hereditas
Faktor hereditas meliputi bawaan, jenis kelamin, ras dan suku bangsa
2) Faktor lingkungan
lahir.
mulai darikonsepsi sampai lahir yang meliputi gizi pada waktu ibu
b) Lingkungan postnatal
perkembangan anak.
(3) Nutrisi
perkembangan anak.
sulit.
3) Faktor hormonal.
memproduksi estrogen).
a. Pengertian
KPSP ini berguna untuk mengetahui perkembangan anak normal atau ada
pelayanan kesehatan dasar (Diana, 2010). Formulir KPSP terdiri dari 9-10
yang terdiri dari gerak kasar, gerak halus, sosialisasi dan kemandirian
2) Setelah menentukan umur anak pilih KPSP yang sesuai dengan umur
anak.
melaksanakan.
2) Hitung jawabab Tidak (bila jawaban belum pernah atau tidak pernah)
perkembangan (S)
(P).
33
keterlambatan.
d. Intervensi
ketertinggalan anak.
perkembangannya.
e) Bila usia anak sudah berpindah golongan dan KPSP yang pertama
kemandirian).
35
B. KERANGKA TEORI
Usia
Bagan 2.1
Kerangka Teori
Sumber : Caragih (2013), Hamaidah (2015), Nursalam (2010), Hidayat (2008), Ramli
et al. (2013), Soetjingsih (2010), Almatzier (2009), Chandra (2016), Zebua (2014)
Depkes RI (2010), Sevtiyana (2010), Ramli (2013), Sukmo (2012), Hidayat (2011),
Hamaidah (2015), Susanto (2012), Hasan (2009), Sarawaswati (2012), Sukarnadi
(2014), Ekowati (2009), Pratisto (2012), Judarwanto (2012)
BAB III
A. KERANGKA KONSEP
1. Karakteristik :
Mendeskripsikan a. Usia
Anak usia Todller karakteristik dan b. Jenis kelamin
(1-3 tahun) perkembangan c. Status gizi
2. Pra Skrining: Aspek
menggunakan KPSP
perkembangan :
1) Aspek perkembangan
motorik kasar dan
motorik halus.
2) Aspek perkembangan
intelegensi
3) Aspek perkembangan
bahasa
4) Aspek perkembangan
sosial
5) Aspek perkembangan
moral
Bagan 3.1
Kerangka Konsep
B. DEFINISI OPERASIONAL
melakukan observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau
definisi opersional dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 3.1 di bawah ini.
Tabel 3.1
Definisi Operasional
Definisi Skala
No Variabel Cara Ukur Hasil Ukur
operasional Ukur
1. Karakteristik Ciri-ciri anak usia
anak usia toddler berdasarkan
toddler di usia, jenis kelamin
Posyandu dan status gizi.
Puspa Kencana
tahun 2018
a. Usia Usia balita Menggunakan Untuk keperluan Nominal
terhitung dari lahir checklist dengan analisis, data
sampai saat melihat KMS dikategorikan
dilakukan pada anak usia menjadi:
pengambilan data toddler di a. 1-2 tahun
Posyandu Puspa b. 2-3 tahun
Kencana tahun
2018
b. Jenis kelamin jenis kelamin anak Menggunakan Untuk keperluan Nominal
usia toddler checklist dengan analisis, data
melihat KMS dikategorikan
pada anak usia menjadi:
toddler di a. Laki-laki
Posyandu Puspa b. Perempuan
Kencana tahun
2018
c. Status gizi Keadaan tubuh Diukur Untuk keperluan Ordinal
sebagai akibat menggunakan analisis, data
konsumsi makanan BB/U untuk dikategorikan
dan penggunaan mengetahui nilai menjadi:
zat-zat gizi pada status gizi 1) Gizi Buruk
anak usia toddler di (Sangat Kurus)
Posyandu Puspa <-3SD
Kencana tahun 2) Gizi Kurang
2018 (Kurus) : -3SD
sampai <-2SD
3) Gizi Baik
(Normal) : -2SD
sampai +2SD
4) Gizi Lebih
(Gemuk): >
+2SD
38
METODE PENELITIAN
A. DESAIN PENELITIAN
dengan tujuan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di dalam suatu
pendekatan, obervasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time
approach), artinya tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat
1. Populasi
Populasi adalah adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
]2009, h. 80). Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak usia toddler
2. Sampel
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Teknik sampling adalah
merupakan suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari
yang ada. Saryono (2008, h. 63) menjelaskan bahwa supaya hasil penelitian
sesuai dengan tujuan, maka penentuan sampel yang ditetapkan harus sesuai
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria ini berupa kriteria inklusi dan
eksklusi. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Kriteria inklusi
b. Kriteria eksklusi
3) Anak yang sedang sakit atau anak yang sedang dalam pengobatan
intensif dokter
total sampling. Menurut Sugiyono (2014, h.124), total sampling adalah teknik
responden atau sampel dan dalam penelitian ini jumlah sampel sebanyak
51 anak.
C. TEMPAT PENELITIAN
D. WAKTU PENELITIAN
E. ETIKA PENELITIAN
langsung dengan manusia. Selain itu penelitian bertujuan untuk melindungi dan
seseorang yang memiliki adat kebiasaan, norma, nilai sosial dan nilai pribadi yang
42
ada pada diri seseorang tersebut. Oleh sebab itu peneliti menghormati, mematuhi,
nilai-nilai dalam diri seseorang tersebut agar tidak terjadi benturan antara peneliti
orang lain.
1. Jenis Data
jenis, yaitu :
a. Data primer
penelitian ini di dapat dari hasil observasi yang dilakukan terhadap anak
meliputi usia, jenis kelamin dan status gizi dengan mengukur berat badan
b. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak
data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia (Saryono, 2008, h.
77). Dalam penelitian ini, data sekunder diperoleh dari Posyandu Puspa
Kencana berupa data jumlah anak usia toddler (1-3 tahun) yang berjumlah
51 anak.
2. Instrumen Penelitian
untuk mengetahui status gizi anak usia toddler (1-3 tahun) adalah dengan
Perkembangan (KPSP) untuk usia 12, 15, 18, 21, 24, 30 dan 36 bulan. Kriteria
44
melakukan perintah dari pertanyaan pada KPSP diberi skor 1 dan Tidak jika
anak tidak dapat melakukan perintah dari pertanyaan pada KPSP diberi skor 0.
perkembangan (S)
adalah instrumen yang bila digunakan bebera kali untuk mengukur obyek
yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono 2014, h.121). Alat
pengukur yang akan digunakan pada penelitian ini adalah lembar formulir
deteksi, dan intervensi dini tumbuh kembang anak dalam Depkes tahun 2006,
1. Tahap Persiapan
mengadakan penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
nama dan alamat sampel yang telah ditentukan. Setelah itu peneliti melakukan
telah diberikan penjelasan tentang maksud dan tujuan penelitian ini untuk
menilai perkembangan anak usia toddler (1-3 tahun) dengan mengukur berat
H. ANALISA DATA
1. Pengolahan Data
sebagai berikut :
a) Editing
b) Coding
1) Usia
a) 1-2 tahun = 1
b) 2-3 tahun = 2
2) Jenis kelamin
a) Laki-laki = 1
b) Perempuan = 2
3) Status gizi
a) Gizi Buruk = 1
b) Gizi Kurang = 2
c) Gizi Baik = 3
d) Gizi Lebih = 4
4) Perkembangan
b) Meragukan (M) = 2
c) Penyimpangan (P) = 3
48
c) Scoring
diberi skor. Tidak ada pedoman baku untuk scoring, namun scoring harus
d. Entering
komputerisasi.
2. Analisa Data
karakteristik anak usia toddler yang meliputi usia, jenis kelamin dan status
Keterangan :
P : Persentase
f : Frekuensi responden
N : Jumlah seluruh responden
100 : Bilangan Tetap