Hubungan Lama Penggunaan Masker dan Tekanan Darah dengan Kadar Oksigen Dalam Darah pada

Perawat di RSI Fatimah Cilacap Tahun 2022

The Relationship of the Long Use of Masks and Blood Pressure with Oxygen Levels in the Blood in
Nurses at RSI Fatimah Cilacap in 2022

Haki Mustofa1, Agus Prasetyo2, Engkartini2

1,2
Health Science Al-Irsyad University Cilacap
Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap

ABSTRAK

Petugas kesehatan berada di garis depan dari respons pandemi Covid-19 memiliki risiko yang lebih
besar untuk terpajan infeksi. Penggunaan masker telah menjadi bagian new normal di tengah pandemi
Covid-19 yang belum pasti kapan berakhirnya. Penggunaan masker dengan jenis N95 selama berjam-jam
akan berpotensi menimbulkan efek bagi kesehatan, misalnya sakit kepala. Faktor lain yang mempengaruhi
saturasi oksigen dalam darah adalah tekanan darah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
lama penggunaan masker dan tekanan darah dengan kadar oksigen dalam darah pada perawat. Responden
dalam penelitian ini adalah perawat yang bekerja di RSI Fatimah Cilacap sebanyak 53 orang dengan teknik
cluster random sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji chi square.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada hubungan lama penggunaan masker (pv = 0,593) dan tekanan
darah sistole (pv = 0,172) dengan kadar oksigen dalam darah pada perawat di RSI Fatimah Cilacap tahun
2022. Masih adanya perawat yang belum patuh dalam menggunakan masker, disarankan agar RSI Fatimah
Cilacap untuk melakukan pengawasan ketat dan memberikan sanksi pada perawat yang tidak patuh dalam
menjalankan protokol kesehatan.

Kata Kunci : Lama, Penggunaan, Masker Tekanan Darah, Kadar Oksigen, Darah, Perawat

ABSTRACT

Health workers who are at the forefront of the COVID-19 pandemic response are at greater risk of
being exposed to infection. The use of masks has become a new normal in the midst of the Covid-19
pandemic, which is not certain when it will end. The use of masks with the type of N95 for hours will have
the potential to cause health effects, such as headaches. Another factor that affects oxygen saturation in the
blood is blood pressure. The purpose of this study was to determine the relationship between the length of
use of masks and blood pressure with oxygen levels in the blood of nurses. Respondents in this study were
nurses who worked at RSI Fatimah Cilacap as many as 53 people with cluster random sampling technique.
Data analysis used univariate and bivariate analysis with chi square test. The results showed that there was
no relationship between the length of use of masks (pv = 0,593) and systolic blood pressure (pv = 0,172)
with oxygen levels in the blood of nurses at RSI Fatimah Cilacap in 2022. There are still nurses who are not
obedient in using masks, it is suggested that RSI Fatimah Cilacap to carry out strict supervision and impose
sanctions on nurses who do not comply with health protocols.

Keyword : Old, Usage, Blood Pressure Mask, Oxygen Level, Blood, Nurse

LATAR BELAKANG COVID-19 (Ariawan et al., 2021). Berdasarkan

Masyarakat dunia pada tahun 2020 menjadi
saksi munculnya virus corona jenis baru yang
menyebabkan penyakit coronavirus disease atau
yang sekarang dikenal sebagai COVID-19. Virus
ini pertama kali muncul di kota Wuhan, Provinsi
Hubei, China, pada akhir 2019 dan dengan cepat
menyebar dari hanya satu kota ke seluruh wilayah
China hanya dalam 30 hari. Hampir semua negara
saat ini terdampak oleh merebaknya penularan
data dari worldometers.info, total kasus Covid-19
di dunia pada bulan September 2021 mencapai
233.595.284 kasus. Pasien yang dinyatakan
sembuh bertambah 83.465 orang, menjadi
210.418.704 orang dan pasien yang dinyatakan
meninggal dunia bertambah 1.620 jiwa menjadi
4.779.749 jiwa. Amerika Serikat masih
menempati urutan pertama sebagai negara dengan

kasus aktif tertinggi yaitu 9.822.645 kasus
(Agustina, 2021).
Kasus Covid-19 di Indonesia sampai saat
ini mencapai 4.211.460 kasus. Berdasarkan data
Kemenkes RI yang diunggah Twitter @Kawal
Covid 19, Jawa Tengah menjadi provinsi dengan
kasus tertinggi sebanyak 308 pasien positif. Posisi
selanjutnya disusul oleh Jawa Barat dengan
penambahan kasus Covid-19 sebanyak 205 kasus
(Shella, 2021). Sedangkan kasus penyebaran
Covid-19 di Kabupaten Cilacap kembali
meningkat yaitu sebanyak 192 kasus aktif dan 12
diantaranya merupakan kasus baru (Nastuti,
2021). Pemerintah Indonesia melakukan upaya
dan mengambil kebijakan untuk mencegah
penyabaran Covid 19 secara luas dengan tetap
menjaga protokol kesehatan secara ketat
(Gitiyarko, 2020).
Orang yang paling berisiko terinfeksi
adalah mereka yang berhubungan dekat dengan
pasien Covid-19 atau yang merawat pasien Covid-
19. Petugas kesehatan berada di garis depan dari
respons pandemi Covid-19 memiliki risiko yang
lebih besar untuk terpajan infeksi. SARS-CoV2
sebagai virus penyebab Covid-19 merupakan
salah satu dari sejumlah bahaya potensial.
Beberapa aspek bahaya potensial di tempat kerja
yang mengacu pada bahaya potensial fisik, kimia,
ergonomi dan psikososial (PERDOKI, 2020).
Penggunaan masker telah menjadi bagian
new normal di tengah pandemi Covid-19 yang
belum pasti kapan berakhirnya. Pelindung hidung
dan mulut ini digunakan untuk mencegah
penyebaran virus corona jenis baru atau SARS-
CoV-2 (Ariawan et al., 2021). Namun, tidak
semua jenis masker bisa mencegah Covid-19
secara maksimal. Masker bedah dan masker kain
yang biasa digunakan oleh masyarakat hanya
memiliki efisiensi sebesar 12,4% dan 9,8%.
Sedangkan masker N95 dan masker KN95
memiliki efisiensi yang paling tinggi yaitu 60%
dan 46% (Biananda, 2021).
Penggunaan masker dengan jenis N95
selama berjam-jam akan berpotensi menimbulkan
efek bagi kesehatan, misalnya sakit kepala. Hal itu
disebabkan karena saat menggunakan masker laju
oksigen di pernapasan akan terganggu sehingga
peredaran darah yang kurang oksigen akan
mengganggu sistem metabolisme yang akhirnya
bisa menimbulkan reaksi dalam tubuh karena
kurangnya oksigen dalam darah (Saputra, 2020).
Dampak yang sering terjadi adalah sakit kepala
karena kekurangan oksigen. Apabila laju oksigen
di pernapasan terganggu, maka peredaran darah
yang kurang oksigen akan mengganggu sistem
metabolisme yang akhirnya bisa menimbulkan
58
reaksi dalam tubuh karena kurangnya oksigen
dalam darah (Putra, 2020).
Penelitian yang dilakukan oleh Silva et al.
(2020) menunjukkan bahwa dibandingkan dengan
bernafas secara normal sangat berbeda apabila
bernafas saat menggunakan masker karena
menggunakan masker pelindung jenis apapun
dapat menurunkan aliran udara ke paru-paru, lebih
sedikit oksigen yang masuk kedalam paru-paru
maka lebih sedikit pula oksigen dalam darah.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Law et al.
(2021) membuktikan bahwa penggunaan masker
akan meningkatkan End tidal CO2 (EtCO2) dalam
darah. Berbanding terbalik dengan penemuan
yang dilakukan oleh Shaw et al. (2020) dalam
penelitiannya mengungkapkan bahwa
penelitianya, tidak ada perbedaan antara
menggunakan masker wajah dan kondisi tanpa
menggunakan masker wajah untuk penilaian detak
jantung selama latihan yang mendukung hasil
untuk kinerja dan oksigenasi darah dan otot.
Oksigen sangat dibutuhkan pada tubuh
manusia, karena untuk memenuhi kebutuhan
metabolism tubuh dan proses pernafasan (Wulan
et al., 2016). Pada saat bernafas melalui paru-
paru, hidung dan mulut mengambil nafas lalu
oksigen yang masuk melalui trakea dan pipa
bronchial ke alveoli dan dapat berhubungan erat
dengan darah. Oksigen dapat menembus satu
membran yaitu membran alveoli-kapiler yang
dipungut oleh hemogoblin sel darah merah dan
dibawa ke jantung dan dipompa untuk menyebar
ke seluruh tubuh, darah meninggalkan paru-paru
pada tekanan oksigen 100 mm Hg dan tingkatan
hemogoblin 95% jenuh oksigen (Pearce, 2014).
Saturasi oksigen merupakan rasio jumlah
oksigen actual yang terikat oleh hemogoblin
terhadap kemampuan total hemogoblin darah
yang mengikat oksigen (Djojodibroto, 2016).
Nilai normal saturasi oksigen dalam darah 95% -
100%. Pengukuran saturasi oksigen secara non
invasive dapat dilakukan dengan menggunakan
pulse oximeter (Wulan et al., 2016). Menurut
Meliana (2021) Dampak dari saturasi oksigen
yang tidak terdeteksi pada pasien Covid-19 salah
satunya yaitu Happy Hypoxemia/Silent hypoxemia
syndrome. Covid-19 memiliki spektrum
keparahan klinis yang luas, data
mengklasifikasikan kasus sebagai ringan (81%),
parah (14%), atau kritis (5%).
Faktor lain yang mempengaruhi saturasi
oksigen dalam darah adalah tekanan darah.
Penelitian yang dilakukan oleh Fadlilah (2020)
menyatakan bahwa ada hubungan signifikan
antara tekanan darah dengan saturasi oksigen (pv
= 0,001). Menurut Pranata dan Prabowo (2017),

hipertensi bisa menyebabkan ketidakmampuan
jantung dalam memompa darah yang
mengakibatkan cairan terkumpul di paru, kaki dan
jaringan lain. Apabila arteri-arteri yang
memperdarahi otak mengalami hipertropi dan
menebal maka aliran darah ke daerah-daerah yang
diperdarahinya berkurang sehingga darah tidak
dapat menyuplai cukup oksigen ke miokardium.
Perawat di RSI Fatimah Cilacap yang
melayani perawatan pasien sebanyak 111 orang
yang bekerja selama 7 jam dengan protokol
kesehatan ketat salah satunya wajib menggunakan
masker bedah. Berdasarkan studi pendahuluan
pada tanggal 2 November 2021 terhadap 10
perawat di RSI Fatimah Cilacap dengan
melakukan wawancara didapatkan hasil bahwa 6
orang sering merasakan lemas saat bertugas
sedangkan 4 orang lainya tidak merasakan apa-
apa. Hasil pengukuran tekanan darah terhadap 6
orang yang mengalami sering pusing saat bertugas
didapatkan hasil 4 diantaranya tekanan sistoliknya
< 130 mmHg sedangkan 2 orang lainnya tekanan
sistoliknya dibawah 130 mmHg.
Berdasarkan uraian dan studi pendahuluan
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Hubungan Lama Penggunaan
Masker dan Tekanan Darah dengan Kadar
Oksigen Dalam Darah pada Perawat di RSI
Fatimah Cilacap tahun 2022”. Tujuan dari
penelitian yaitu untuk mengetahui hubungan lama
penggunaan masker dan tekanan darah dengan
kadar oksigen dalam darah pada perawat di RSI
Fatimah Cilacap tahun 2022.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian survey
analitik dengan desain cross sectional dengan cara
Tabel 1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Perawat Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin
1 Perempuan
2 Laki-laki
Jumlah
Karakteristik Perawat N Mean
Usia 53 33,41
Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2022
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
jenis kelamin perawat sebagian besar adalah
perempuan (71,7%). Hal ini sesuai dengan
Profil RSI Fatimah Cilacap tahun 2021 (RSI
Fatimah Cilacap, 2021) yang menunjukkan
bahwa jumlah tenaga kesehatan perempuan
sebanyak 244 orang (68,35%) lebih banyak
59
pendekatan point time approach. Sampel pada
penelitian ini adalah perawat yang bekerja di RSI
Fatimah Cilacap sebanyak 53 orang dengan
kriteria sampel sebagai berikut : Perawat yang
bekerja melayani pasien di RSI Fatimah, Perawat
yang berumur 21-55 tahun, Perawat yang tidak
sedang hamil, Perawat yang mengguakan masker
bedah dan Perawat yang bersedia menjadi
responden. Sedangkan kriteria eksklusi adalah
sebagai berikut : Perawat yang mengalami
anemia, obstruksi saluaran napas bagian atas,
hipovolemia, infeksi, Perawat yang mengalami
demam, Perawat yang mengalami TB paru dan
Perawat yang merokok. Teknik sampling
menggunakan teknik cluster random sampling.
Instrumen dalam penelitian ini meliputi : Lembar
observasi untuk mengetahui data demografi dan
lama penggunaan masker pada perawat di RSI
Fatimah Cilacap, Sphygmomanometer jarum
untuk mengetahui tekanan darah pada perawat di
RSI Fatimah Cilacap, Oximeter untuk mengetahui
kadar oksigen dalam darah pada perawat di RSI
Fatimah Cilacap dengan merk Weyon Sakura
Oximeter Oxymeter pulse Fingertip yang baru
digunakan sehingga tidak memerlukan kalibrasi
dan SOP pelaksanaan pengukuran tekanan darah
dan kadar oksigen dalam darah. Analisis data
menggunakan analisis univariat dan bivariat
dengan uji Spearman rank karena data
berdistribusi tidak normal.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
1. Deskripsikan karakteristik perawat
f %
38 71,7
15 28,3
53 100
SD Median Min-Max
5,99 32 22-46
dibandingkan laki-laki sebanyak 113 orang
(31,65%). Menurut Purnomo (2021),
perempuan menjadi pilar penting dan garda
depan negara dalam memutus rantai
penyebaran Covid-19. Hal ini diperkuat
dengan data yang merujuk lebih dari 70 persen
tenaga medis dunia adalah perempuan.

Demikian pula di Indonesia, menurut data
WHO, jumlah perawat perempuan mencapai
71% dengan jumlah dokter perempuan
seimbang di angka 50%, sementara semua
bidan adalah perempuan.
Menurut Widaningsih (2016),
feminisme yang dimiliki oleh wanita sangat
membantu dalam memberikan asuhan
keperawatan di ruang perawatan intensif
karena berhubungan dengan penerapan konsep
caring dan komunikasi pada pasien. Selain itu,
wanita lebih memperhatikan ketellitian
dalammelakukan tindakan sehingga resiko
terjadinya insiden human error dapat ditekan
dan minimalisir.
Perawat di RSI Fatimah Cilacap
berumur rata-rata 33,41 tahun dengan usia
minimal 22 tahun dan maksimal 46 tahun.
Menurut Kumajas et al. (2014), karakteristik
seorang perawat berdasarkan umur sangat
berpengaruh terhadap kinerja dalam praktik
keperawatan, dimana semakin tua umur
perawat makan dalam menerima sebuah
pekerjaan akan semakin bertanggung jawab
dan berpengalaman. Usia yang semakin
meningkat akan meningkat pula kebijaksanaan
kemampuan seseorang dalam mengambil
keputusan, berpikir rasional, mengendalikan
emosi, dan bertoleransi terhadap pandangan
orang lain, sehingga berpengaruh terhadap
peningkatan kinerjanya.
2. Deskripsi lama penggunaan masker pada
perawat
Tabel 2
Distribusi Statistik Lama Penggunaan Masker
pada Perawat di RSI Fatimah Cilacap
Mea
N SD Median Min-Max
n melepas masker walaupun untuk berfoto.
53 9,52 0,607 10 8-10
Sumber : Data primer diolah tahun 2022
Lama penggunaan masker setiap harinya
pada Perawat di RSI Fatimah Cilacap rata-rata
9,52 jam per hari. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa perawat sudah
menerapkan protokol kesehatan dengan baik
yang salah satunya adalah selalu memakai
masker selama berada di lingkungan rumah
sakit dan melepas masker hanya saat ketika
makan dan ketika berbicara dengan jarak 2
meter dengan teman sejawat. Menurut
Nugroho (2019), kepatuhan dalam penggunaan
APD khususnya penggunaan masker
merupakan perilaku individu terhadap suatu
60
aturan dan memiliki peran yang penting dalam
menciptakan keselamatan di tempat kerja.
Penggunaan masker merupakan salah
satu bentuk self protection dimana penggunaan
masker tidak hanya pelindung diri sendiri
tetapi juga mencegah penularan infeksi virus
COVID-19 (Shen et al., 2020). Penggunaan
masker yang baik dan benar maka penyebaran
COVID-19 bisa dikendalikan (Cheng et al.,
2020). Penggunaan masker merupakan bagian
dari rangkaian komprehensif langkah
pencegahan dan pengendalian yang dapat
membatasi penyebaran penyakit-penyakit virus
saluran pernapasan tertentu, termasuk COVID-
19 (Karina et al., 2022).
Penyebaran virus COVID-19 terjadi
terutama antara orang melalui rute droplet
(percikan) dari saluran pernapasan dan kontak.
Penularan droplet terjadi saat seseorang berada
dalam kontak erat (dalam jarak 1 meter)
dengan orang yang terinfeksi dan terjadi
pajanan droplet saluran pernapasan yang
kemungkinan terinfeksi, misalnya melalui
batuk, bersin, atau kontak sangat erat dengan
orang tersebut sehingga agen infeksi masuk
melalui titik-titik seperti mulut, hidung, atau
konjungtiva (WHO, 2020).
Hasil penelitin ini didukung oleh
penelitian Adhyka dan Aisyiah (2021) yang
menyatakan bahwa perilaku yang
menunjukkan kepatuhan terhadap penggunaan
masker terdapat pada pernyataan responden
yaitu ketika berada di lingkungan rumah sakit
saya hanya melepas masker ketika makan,
tidak melepas masker ketika berbicara baik
dengan pasien maupun dengan teman sejawat,
melepas masker ketika berbicara dengan jarak
2 meter dengan teman sejawat dan tidak
3. Deskripsi tekanan darah pada perawat
Tabel 3
Distribusi Statistik Tekanan Darah Sistole pada
Perawat di RSI Fatimah Cilacap
N Mean SD Median Min-Max
53 119,43 8,75 120 100-135
Sumber : Data primer diolah tahun 2022
Tekanan darah sistole pada perawat di
RSI Fatimah Cilacap rata-rata 119 mmHg.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tekanan
darah responden selama bekerja dalam
kategori normal. Menurut Sutanto (2017),
orang dewasa yang mengalami pre hipertensi
adalah sekitar 120 mmHg sampai 139 mmHg.

Hal ini dapat disebabkan karena saat dilakukan
penelitian kondisi Covid-19 mengalami
penurunan sehingga kecemasan perawat
menurun sehingga mempengaruhi tekanan
darah pada perawat.
Penelitian yang dilakukan oleh
Hanggoro et al. (2020) menyatakan bahwa
tenaga kesehatan sebagai garda terdepan dalam
penanganan kasus Covid-19 memiliki tekanan
yang tinggi, sehingga berdampak pada masalah
psikologis. Tenaga kesehatan yang bekerja
menangani pasien positif Covid-19 cenderung
lebih tinggi mengalami kecemasasan, depresi,
dan insomnia dibandingkan dengan yang tidak.
Menurut Tobing dan Wulandari (2021),
kecemasan menyebabkan terjadinya
peningkatan tekanan darah. Pada saat cemas,
hormon adrenalin akan meningkat yang
mengakibatkan jantung memompa darah lebih
cepat, sehingga tekanan darah meningkat.
Kecemasan menurut (Stuart, 2016)
adalah sesuatu yang tidak jelas dan
berhubungan dengan perasaan yang tidak
menentu dan tidak berdaya dan merupakan
suatu respon emosi yang tidak memiliki suatu
obyek yang spesial. Kecemasan adalah bagian
dari kehidupan sehari-hari dan memberikan
peringatan yang berharga, bahkan kecemasan
diperlukan untuk bertahan hidup.
Hasil penelitian ini didukung oleh
penelitian Rismawati dan Novitayanti (2020)
menunjukkan bahwa ada hubungan tingkat
kecemasan terhadap peningkatan tekanan
darah (pv = 0,000). Penelitian Wulandari
(2019) menyatakan bahwa keeratan korelasi
antara tingkat kecemasan dengan hipertensi
termasuk dalam kategori kuat (r hit= 0,851).
4. Deskripsi kadar oksigen dalam darah pada
perawat
Tabel 4
Distribusi Statistik Kadar Oksigen Dalam Darah
pada Perawat di RSI Fatimah Cilacap
N Mean SD Median Min-Max
53 97,39 0,68 98 96-98
Sumber : Data primer diolah tahun 2022
Pengukuran saturasi oksigen dapat
dilakukan dengan beberapa teknik. Salah
satunya dengan menggunakan oksimetri.
Oksimetri nadi adalah metode pemantauan non
invasif secara kontinyu terhadap saturasi
oksigen (Wulan et al., 2016). Rata-rata kadar
Oksigen dalam darah pada perawat di RSI
Fatimah Cilacap sebesar 97,39%. Hasil ini
61
menunjukkan bahwa saturasi oksigen dalam
darah selama bekerja dalam kondisi normal.
Berman et al. (2016) menjelaskan bahwa
nilai saturasi oksigen adalah berapa persen dari
semua situs pengikatan hemoglobin yang
ditempati oleh hemoglobin, pulse oksimetri
merupakan alat non invasif yang mengukur
saturasi oksigen darah arteri yang dipasang
pada ujung jari, ibu jari, hidung, daun telinga
atau dahi dan oksimetri nadi dapat mendeteksi
hipoksemia sebelum tanda dan gejala klinis
muncul. Menurut Guyton & Hall (2001 dalam
Fadlilah et al., 2020) menjelaskan bahwa
terdapat lima keadaan penting yang
mempengaruhi disosiasi hemoglobin-oksigen
diantaranya, hemoglobin, pH, suhu, kadar 2,3
difosfogliserat (2,3-DPG). Dalam hal ini
semua responden memiliki nilai SpO2 dalam
kategori normal. Nilai SpO2 yang normal
menandakan bahwa perfusi pada jaringan
tersebut dalam keadaan baik. Perfusi yang baik
ditandai dengan adanya waktu pengisian
kapiler (capillary refill time/CRT) dan juga
didukung saturasi oksigen yang normal.
Penderita Covid-19 cenderung memiliki
tingkat oksigen di dalam darah yang rendah.
Hal ini dikarenakan sirkulasi oksigen pada
pasien yang terhambat akibat adanya infeksi
virus pada paru-paru, sehingga mengakibatkan
penumpukan cairan yang menyulitkan oksigen
masuk ke dalam tubuh. Saturasi oksigen dapat
dipengaruhi oleh tiga hal yaitu fungsi paru,
sistem peredaran darah dan fungsi paru-paru
(Heriagus, 2021). Saturasi oksigen merupakan
nilai yang menunjukkan kadar oksigen di
dalam darah. Pasien COVID-19 biasanya
diminta mewaspadai saturasi oksigen karena
virus Corona dapat membuat kadar oksigen
dalam darah berkurang ke tingkat bahaya tanpa
disadari (Ramadhanty, 2022).
5. Hubungan lama penggunaan masker dengan
kadar oksigen dalam darah
Tabel 5
Uji Statistik Hubungan Lama Penggunaan
Masker Dengan Kadar Oksigen Dalam Darah
pada Perawat di RSI Fatimah Cilacap
Variabel N Mean r-hit pv
Lama
penggunaan 53 9,52
masker -0,075 0,593
Kadar Oksigen
53 97,39
dalam darah
Sumber : Data primer diolah tahun 2022

Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan lama penggunaan masker
dengan kadar oksigen dalam darah pada
perawat di RSI Fatimah Cilacap (r-hit = -
0,075, pv = 0,593). Menurut Anggraini
(2020), memakai masker kini menjadi sebuah
keharusan ketika beraktivitas di tengah
suasana pandemi Covid-19 ini. Namun,
banyak orang yang masih mengabaikan
manfaat pemakaian masker. Mereka
menganggap memakai masker hanya
membuat mereka sulit bernapas dan semakin
menambah masalah kesehatan salah satunya
adalah berkurangnya kadar oksigen dalam
darah.
Hasil ini sejalan dengan pendapat
Bawono (2020) yang menyatakan bahwa
penggunaan masker aman bagi kesehatan
telah dibuktikan oleh para tenaga kesehatan.
Bahkan, dalam operasi yang berlangsung
hingga bereberapa jam, belum pernah
dijumpai kasus baik dokter maupun tenaga
medis lainnya yang mengalami keracunan
karbondioksida dan maupun kekurangan
pasokan oksigen hingga linglung atau pingsan
akibat sirkulasi udara yang kurang lancar
karena terhalang masker.
Penelitian ini didukung oleh penelitian
Salviano & Rochmania (2021) yang telah
membuktikan bahwa tidak ada perbedaan
yang signifikan pada nilai saturasi oksigen
dalam darah setelah aktifitas latihan olahraga
pada kelompok A (pakai masker) dan
kelompok B (tidak menggunakan masker)
asym.Sig. (2-tailed) 0,372 > 0,05. Penelitian
lain yang dilakukan oleh Shaw et al. (2020)
menyatakan bahwa , tidak ada perbedaan
yang jelas antara memakai atau tidak
memakai masker untuk saturasi oksigen arteri
(pv = 0,490). Namun, penelitian ini
berbanding terbalik dengan penelitian Law et
al. (2021) yang menyatakan bahwa terdapat
perbedaan konsentrasi CO2 sebelum dan
sesudah penggunaan masker (pv = 0,0014).
Perbedaan hasil penelitian di atas dapat
disebabkan karena jenis masker yang
digunakan dan lama penggunaan maskernya,
namun penurunan kadar oksigen dalam darah
selama penggunaan masker masih bisa
ditoleransi. Penurunan tersebut tidak
signifikan sehingga tidak sampai mengurangi
kebutuhan oksigen dalam tubuh (Suryana et
al., 2020).
Hal ini sejalan dengan pendapat Putra
(2020) bahwa penggunaan masker dengan
tingkat kerapatan tinggi akan menghalangi
62
pernapasan dan secara teori akan menghalangi
oksigen masuk untuk pernapasan serta
menghalangi terbuangnya Karbon monoksida
atau CO2. Karbon monoksida yang masuk ke
paru-paru dapat mempengaruhi kadar oksigen
dalam darah karena karbon monoksida yang
masuk ke paru-paru akan diikat oleh
hemoglobin dan diedarkan ke seluruh tubuh
melalui aliran darah sehingga dapat
mengurangi kadar oksigen dalam darah.
6. Hubungan tekanan darah dengan kadar oksigen
dalam darah pada perawat
Tabel 6
Uji Statistik Hubungan Tekanan Darah Sistole
Dengan Kadar Oksigen Dalam Darah pada
Perawat di RSI Fatimah Cilacap
Variabel N Mean r-hit pv
Sistole pada
53 119,43
perawat
-0,190 0,172
Kadar Oksigen
53 97,39
dalam darah
Sumber: Data Sekunder Tahun 2021
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tidak ada hubungan tekanan darah sistole
dengan kadar oksigen dalam darah pada
perawat di RSI Fatimah Cilacap (r-hit = -
0,190, pv = 0,172). Hal ini disebabkan karena
tidak ada responden yang mengalami
hipertensi dan saturasi oksigen dalam darah
semua dengan kategori normal yaitu dalam
rentang 96% sampai 98%.
Hasil penelitian ini sejalan dengan
pendapat Dian (2017) yang menyatakan bahwa
kadar oksigen dan detak jantung memiliki
hubungan yang timbal balik yaitu pada kondisi
normal saat seseorang mengalami kondisi
kekurangan oksigen seperti kondisi sesak yang
mengakibatkan denyut jantung meningkat
untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen di
dalam tubuh. Denyut jantung hingga 150
x/menit mengakibatkan darah yang dipompa
tidak maksimal sehingga kandungan oksigen
didalam darah pun lama-lama semakin
berkurang sehingga pasien pun dapat
mengalami sesak nafas.
Pranata dan Prabowo (2017)
menegaskan bahwa gangguan tekanan darah
yang bisa mempengaruhi nilai pada saturasi
oksigen, yaitu hipertensi bisa menyebabkan
ketidakmampuan jantung dalam memompa

darah yang kembalinya ke jantung dengan
cepat mengakibatkan cairan terkumpul di paru,
kaki dan jaringan lain sering disebut edema,
stroke dapat terjadi pada hipertensi kronik
apabila arteri-arteri yang memperdarahi otak
mengalami hipertropi dan menebal, sehingga
aliran darah ke daerah-daerah yang
diperdarahinya berkurang, infark miokard
dapat terjadi apabila arteri koroner yang
aterosklerosis tidak dapat menyuplai cukup
oksigen ke miokardium atau apabila terbentuk
trombus yang menghambat aliran darah
melalui pembuluh darah dan gagal ginjal dapat
terjadi karena kerusakan progresif akibat
tekanan tinggi pada kapiler-kapiler ginjal,
glomerulus.
Hasil penelitian di dukung oleh
penelitian Fadlilah et al. (2020) menunjukkan
bahwa tekanan darah yang normal maka nilai
SpO2 pada mahasiswa tetap dalam batas
ambang normal, dikarenakan responden dalam
keadaan sehat atau normal tanpa adanya
penyakit penyerta atau penyakit kronis yang
bisa mempengaruhi nilai SpO2.
KETERBATASAN PENELITIAN
Keterbatasan dalam penelitian ini
adalah masih jarangnya penelitian tentang
hubungan tekanan darah dengan saturasi
oksigen sehingga menyulitkan peneliti dalam
membandingkan dengan penelitian yang
sejenis.
IMPLIKASI UNTUK KEPERAWATAN
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka
implikasi untuk keperawatan dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Hasil penelitian ini dapat sebagian masukan
bagi perkembangan ilmu keperawatan
khususnya tentang hubungan lama penggunaan
masker dan tekanan darah dengan kadar
oksigen dalam darah pada perawat sehingga
perawat tidak perlu khawatir penggunaan
masker selama bekerja dapat menurunkan
saturasi oksigen dalam darah.
2. Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan
untuk perawat dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat dengan memberikan
informasi tentang penggunaan masker tidak
mempengaruhi saturasi oksigen dalam darah
sehingga masyarakat tidak perlu khawatir saat
menggunakan masker di masa pandemi Covid-
19.
3. Hasil penelitian ini dapat memberikan dampak
positif pada peneliti lain sebagai bahan
63
referensi dan pembanding dalam melakukan
penelitian sejenis.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan maka simpulan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Perawat di RSI Fatimah Cilacap tahun 2022
paling banyak adalah perempuan (71,7%)
dengan umur rata-rata perawat sebesar 33,41
tahun dengan usia minimal 22 tahun dan
maksimal 46 tahun.
2. Lama penggunaan masker setiap harinya pada
Perawat di RSI Fatimah Cilacap tahun 2022
rata-rata 9,52 jam per hari.
3. Tekanan darah sistole pada perawat di RSI
Fatimah Cilacap tahun 2022 rata-rata 119
mmHg.
4. Rata-rata kadar Oksigen dalam darah pada
perawat di RSI Fatimah Cilacap tahun 2022
sebesar 97,39%.
5. Tidak ada hubungan lama penggunaan masker
dengan kadar oksigen dalam darah pada
perawat di RSI Fatimah Cilacap tahun 2022 (r-
hit = -0,075, pv = 0,593 > 0,05).
6. Tidak ada hubungan tekanan darah sistole
dengan kadar oksigen dalam darah pada
perawat di RSI Fatimah Cilacap tahun 2022 (r-
hit = -0,190, pv = 0,172 > 0,05).
SARAN
1. Penelitian ini dapat menambah kepustakaan
khususnya tentang hubungan lama penggunaan
masker dan tekanan darah dengan kadar
oksigen dalam darah pada perawat dan dapat
penelitian ini dapat sebagai bahan referensi
bagi peneliti selanjutnya.
2. Masih adanya perawat yang belum patuh
dalam menggunakan masker, disarankan agar
RSI Fatimah Cilacap untuk melakukan
pengawasan ketat dan memberikan sanksi pada
perawat yang tidak patuh dalam menjalankan
protokol kesehatan.
3. Perawat disarankan agar meningkatkan
kepatuhan menjalankan protokol kesehatan
dengan menggunakan masker selama berada di
lingkungan Rumah Sakit sehingga dapat
memperkecil risiko tertular Covid-19.
3. Peneliti lain disarankan untuk melakukan
peneliti sejenis dengan metode dan responden
yang berbeda seperti metode case control dan
terhadap lansia hipertensi.
DAFTAR PUSTAKA
Adhyka, N., & Aisyiah, I. K. (2021). Gambaran

Kepatuhan Petugas Igd Rsud X Terhadap
Protokol Kesehatan. Jurnal Menara Medika,
4(1), 6–7.
Agustina, R. (2021, September). Update Corona
Global Rabu 29 September 2021: Kasus
Aktif Indonesia Turun, Urutan ke-42 di
Dunia. Tribunnews.Com.
https://www.tribunnews.com/corona/2021/0
9/29/update-corona-global-rabu-29-
september-2021-kasus-aktif-indonesia-
turun-urutan-ke-42-di-dunia
Anggraini, A. P. (2020). Mitos atau Fakta, Pakai
Masker Bisa Turunkan Kadar Oksigen
Tubuh? Kompas.Com.
https://health.kompas.com/read/2020/09/05/
151000468/mitos-atau-fakta-pakai-masker-
bisa-turunkan-kadar-oksigen-tubuh-?
page=all
Ariawan, I., Riono, P., Farid, M. N., Jusril, H.,
Wahyuningsih, W., Ali, P. B., & Solikha, D.
A. (2021). Proyeksi COVID-19 di Indonesia.
Bawono, M. S. (2020). Dokter RSA UGM: Pakai
Masker Tidak Sebabkan Keracunan
Karbondioksida dan Hipoksia. Universitas
Gajah Madha.
https://www.ugm.ac.id/id/berita/19874-
dokter-rsa-ugm-pakai-masker-tidak-
sebabkan-keracunan-karbondioksida-dan-
hipoksia
Berman, A., Snyder, S., & Frandsen, G. (2016).
Kozier & Erb’s Fundamental Of Nursing :
Concepts, Practice. Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Biananda, B. (2021, September). Memakai Jenis
Masker Ini Tak Bisa Jadi Pencegahan
Covid-19. Kesehatan.Kontan.Co.Id.
https://kesehatan.kontan.co.id/news/memaka
i-jenis-masker-ini-tak-bisa-jadi-pencegahan-
covid-19
Cheng, V. C. C., Wong, S. C., Chuang, V. W. M.,
So, S. Y. C., Chen, J. H. K., Sridhar, S., To,
K. K. W., Chan, J. F. W., Hung, I. F. N., Ho,
P. L., & Yuen, K. Y. (2020). The Role of
Community-Wide Wearing of Face Mask for
Control of Coronavirus Disease 2019
(COVID-19) Epidemic Due to SARS-CoV-
2. Journal of Infection, 81(1), 107–114.
https://doi.org/10.1016/j.jinf.2020.04.024
Dian, E. (2017). Hubungan antara detak jantung
dengan kadar oksigen dalam darah.
Alodokter.Com.
64
Djojodibroto, D. (2016). Respirologi (Respiratory
Medecine) (J. Suyono & E. Melinda (ed.);
2nd ed.). EGC.
Fadlilah, S., Hamdani Rahil, N., & Lanni, F.
(2020). Analisis Faktor Yang Mempengaruhi
Tekanan Darah Dan Saturasi Oksigen Perifer
(Spo2). Jurnal Kesehatan Kusuma Husada,
Spo 2, 21–30.
https://doi.org/10.34035/jk.v11i1.408
Gitiyarko, V. (2020). Upaya dan Kebijakan
Pemerintah Indonesia Menangani Pandemi
Covid-19. Kompas.Com.
https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan
-topik/upaya-dan-kebijakan-pemerintah-
indonesia-menangani-pandemi-covid-19
Hanggoro, A. Y., Suwarni, L., Selviana, S., &
Mawardi, M. (2020). Dampak Psikologis
Pandemi Covid-19 pada Tenaga Kesehatan:
A Studi Cross-Sectional di Kota Pontianak.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia,
15(2), 13.
https://doi.org/10.26714/jkmi.15.2.2020.13-
18
Heriagus, A. (2021). Memahami Saturasi Oksigen
Kritis pada Pasien Covid-19. Universitas
Indonesia. https://www.ui.ac.id/memahami-
saturasi-oksigen-kritis-pada-pasien-covid-
19/
Karina, S. D., Ratriwardhani, R. A., & Ibad, M.
(2022). Gambaran Penggunaan Apd Perawat
Igd Rsi Jemursari Surabaya Pada Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Kesehatan
Masyarakat (Undip), 10(1), 65–69.
https://doi.org/10.14710/jkm.v10i1.31782
Kumajas, F. W., Warouw, H., & Bawotong, J.
(2014). Hubungan Karakteristik Individu
Dengan Kinerja Perawat di Ruang Rawat
Inap Penyakit Dalam RSUD Datoe
Binangkang Kabupaten Bolaang
Mongondow. Persatuan Perawat Indonesia
Kota Manado, 1–8.
Law, C. S. W., Lan, P. S., & Glover, G. H.
(2021). Effect of wearing a face mask on
fMRI BOLD contrast. NeuroImage,
229(December 2020), 117752.
https://doi.org/10.1016/j.neuroimage.2021.1
17752
Meliana, D. A. P. M. V. (2021). Gambaran
Saturasi Oksigen pada Pasien Covid-19 di
Ruang Jepun RSUD Bali Mandara Tahun
2021 [POLTEKKES Denpasar]. In
POLTEKES Denpasar Repository.

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/71
72/
Nastuti, A. (2021). Puluhan Pelajar di Cilacap
Jalani Isolasi Terpusat. Cilacapkab.Go.Id.
https://cilacapkab.go.id/v3/puluhan-pelajar-
di-cilacap-jalani-isolasi-terpusat/
Nugroho, T. (2019). Hubungan Antara Motivasi
Kerja dengan Kepatuhan Penggunaan APD
pada Pekerja Survey di Ketinggian di PT.X
Yogyakarta. Skripsi: Universitas Mercu
Buana Yogyakarta.
http://eprints.mercubuana-yogya.ac.id/4590/
Pearce, C. (2014). Anatomi dan Fisiologi Untuk
Paramedis. PT. Gramedia Pustaka Utama.
PERDOKI. (2020). Panduan Perlindungan Bagi
Pekerja di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Dalam Masa Pandemi Covid-19 (Y. A. C.
Wilar & R. Savitri (eds.); 1st ed.).
Perhimpunan Spesialis Kedokteran Okupasi
Indonesia (PERDOKI).
Pranata, A. E., & Prabowo, E. (2017).
Keperawatan Medikal Bedah Dengan
Gangguan Sistem Kardiovaskuler.
Yogyakarta: Nuha Medika.
Purnomo, K. (2021). Beban Ganda Tenaga Medis
Perempuan di Tengah Pandemi.
Kompas.Com.
https://www.kompas.tv/article/131691/beban
-ganda-tenaga-medis-perempuan-di-tengah-
pandemi
Putra, I. (2020). Penggunaan Masker Jangka
Panjang dan Efeknya bagi Kesehatan.
Cnnindonesia.Com.
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/2
0200527154721-255-507403/penggunaan-
masker-jangka-panjang-dan-efeknya-bagi-
kesehatan
Ramadhanty, R. (2022). Ciri-ciri Saturasi
OksigenPasien COVID-19 Drop dan Cara
Mengatasinya.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-
5912418/ciri-ciri-saturasi-oksigen-pasien-
covid-19-drop-dan-cara-mengatasinya
Rismawati, & Novitayanti, E. (2020). Hubungan
Kecemasan dengan Tekanan Darah pada
Lansia. Stethoscope, 1(1), 49–57.
RSI Fatimah Cilacap. (2021). Profil RSI Fatimah
Cilacap 2021.
Salviano, K.C. & Rochmania, A. (2021).
Pengaruh Penggunaan Masker Saat
65
Berolahraga Terhadap Saturasi Oksigen
Dalam Darah. Naskah Publikasi, 15–22.
Santos-Silva, P. R., Greve, J. M. D., & Pedrinelli,
A. (2020). During the coronavirus (Covid-
19) pandemic, does wearing a mask improve
or worsen physical performance? Revista
Brasileira de Medicina Do Esporte, 26(4),
281–284. https://doi.org/10.1590/1517-
869220202604esp001
Saputra, H. (2020). Mengetahui Dampak
Kesehatan dari Penggunaan Masker dalam
Jangka Panjang. Rs-Alirsyadsurabaya.Co.Id.
https://rs-alirsyadsurabaya.co.id/mengetahui-
dampak-kesehatan-dari-penggunaan-masker-
dalam-jangka-panjang/
Shaw, K., Butcher, S., Ko, J., Zello, G. A., &
Chilibeck, P. D. (2020). Wearing of cloth or
disposable surgical face masks has no effect
on vigorous exercise performance in healthy
individuals. International Journal of
Environmental Research and Public Health,
17(21), 1–9.
https://doi.org/10.3390/ijerph17218110
Shella, L. A. (2021). UPDATE Sebaran Kasus
Corona 28 September: Jateng Tertinggi 308
Kasus, Yogyakarta Urutan ke-9.
Tribunnews.Com.
https://www.tribunnews.com/corona/2021/0
9/28/update-sebaran-kasus-corona-28-
september-jateng-tertinggi-308-kasus-
yogyakarta-urutan-ke-9
Shen, C., Wang, Z., Zhao, F., Yang, Y., Li, J.,
Yuan, J., Wang, F., Li, D., Yang, M., Xing,
L., Wei, J., Xiao, H., Yang, Y., Qu, J., Qing,
L., Chen, L., Xu, Z., Peng, L., Li, Y., … Liu,
L. (2020). Treatment of 5 Critically Ill
Patients With COVID-19 With Convalescent
Plasma. JAMA - Journal of the American
Medical Association, Vol. 323(No.6), 1582–
1589.
Stuart, G. (2016). Prinsip dan Praktik
Keperawatan Kesehatan Jiwa. Elsevier Inc.
Suryana, W., Ramadani, A. C., & Nursyamsi, M.
(2020). Happy Hipoxia dan Kaitannya
dengan Penggunaan Masker.
Republika.Co.Id.
https://republika.co.id/berita/qg44av328/emh
appy-hipoxiaem-dan-kaitannya-dengan-
penggunaan-masker
Sutanto. (2017). Cekal (Cegah dan Tangkal)
Penyakit Modern (Hipertensi, Stroke,
Jantung, Kolesterol, dan Diabetes).
 66

Yogyakarta: Andi Offset.

Tobing, C. P. R. L., & Wulandari, I. S. M. (2021).
Tingkat Kecemasan Bagi Lansia Yang
Memiliki Penyakit Penyerta Ditengah
Situasi Pandemik Covid-19 Di Kecamatan
Parongpong, Bandung Barat. Community of
Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN
2303-1298, e-ISSN 2715-1980, 8(April
2021), 124–132.
clarktobing185@gmail.com,
ari.imanuel@unai.edu
WHO. (2020). Anjuran Mengenai Penggunaan
Masker dalam Konteks COVID-19.
who.int/docs/default-source/searo/indonesia/
covid19/anjuran-mengenai-penggunaan-
masker-dalam-konteks-covid-19-june-20.pdf
Widaningsih. (2016). Pengaruh Karakteristik
Terhadap Kinerja Perawat Pelaksana di
Ruang Perawatan Intensif Rumah Sakit
Kelas A dan B di Indonesia. Indonesian
Journal of Nursing Health Science, 1(1), 75–
83.
Wulan, M., Tirajoh, E., & Rumampuk, J. F.
(2016). Pengaruh Minuman Berkadar
Oksigen Tinggi Terhadap Saturasi Oksigen
Pada Olahraga Lari. JKK (Jurnal
Kedokteran Klinik), 1(1), 76–82.
Wulandari, A. (2019). Hubungan Antara Tingkat
Kecemasan Dengan Kualitas Hidup Pada
Lansia Terdiagnosa Penyakit Kronis Di
Wilayah Kerja …. Publikasi Ilmiah.
http://eprints.ums.ac.id/id/eprint/80274%0A
https://core.ac.uk/download/pdf/
289185816.pdf