Anda di halaman 1dari 12

HUBUNGAN PENAMBAHAN BERAT BADAN DAN USIA IBU HAMIL DENGAN BERAT BADAN

BAYI LAHIR DI RSU RAFFA MAJENANG

Relationship between Weight Gain and Age of Pregnant Women with Newborn Birth Weight at Raffa
Majenang General Hospital

Wiwi Haryati1, Ida Ariani2, Evy Apriani2


1,2
Health Science Al-Irsyad University Cilacap
Jl.Cerme No.24 Sidanegara Cilacap

ABSTRAK

Berat lahir sangat terkait dengan morbiditas dan mortalitas bayi. Pertambahan berat badan ibu hamil
merupakan salah satu fenomena biologis yang dapat berpengaruh terhadap perkembangan janin.
Penambahan berat badan ibu yang kurang selama hamil dapat menimbulkan resiko berat badan bayi lahir
rendah (BBLR). Faktor risiko lain yang berhubungan dengan kejadian BBLR adalah usia ibu hamil. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penambahan berat badan dan usia ibu hamil dengan berat
badan bayi lahir. Metode penelitian menggunakan penelitian non-eksperimental dengan desain cross
sectional. Sampel penelitian sebanyak 69 ibu hamil yang melahirkan sesuai kriteria inklusi dan diambil
dengan teknik total sampling. Analisis data menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji
Spearman Rank. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tidak ada hubungan penambahan berat badan ibu
hamil dengan berat badan bayi lahir (r hitung = 0,178; pv = 0,142). Ada hubungan negatif dan signifikan
antara usia ibu hamil dengan berat badan bayi lahir (r hitung = -0,245; pv = 0,043) atau dengan kata lain
semakin bertambah usia ibu hamil maka semakin berkurang berat badan bayi lahir. Ibu hamil disarankan
untuk mempersiapkan kehamilannya dengan baik dengan memperhatikan gizi selama kehamilan sehingga
penambahan berat badan selama kehamilan dapat optimal yang nantinya dapat mencegah terjadinya BBLR.

Kata Kunci : Penambahan, Berat Badan, Usia, Ibu hamil, Bayi lahir

ABSTRACT

Birth weight is strongly associated with infant morbidity and mortality. Weight gain of pregnant
women is one of the biological phenomena that can affect the development of the fetus. Lack of weight gain
during pregnancy can increase the risk of low birth weight. Another risk factor associated with the incidence
of Low Birth Weight (LBW) is the age of the pregnant mother. The purpose of this study was to determine the
relationship between weight gain and age of pregnant women with birth weight. The research method used
non-experimental research with a cross sectional design. The research sample consisted of 69 pregnant
women who gave birth according to the inclusion criteria and were taken using a total sampling technique.
Data analysis used univariate and bivariate analysis with Pearson product moment test. The results showed
that there was no relationship between weight gain and birth weight (r count = 0.178; pv = 0.142). There
was a negative and significant relationship between the age of the pregnant mother and the birth weight of
the baby (r count = -0.245; pv = 0.043) or in other words, the greater the age of the pregnant woman, the
smaller the birth weight of the baby. Pregnant women are advised to prepare for their pregnancy properly
by paying attention to nutrition during pregnancy so that weight gain during pregnancy can be optimal
which can later prevent the occurrence of LBW.

Keyword : Gain, Weight, Age, Pregnant women, Newborn

LATAR BELAKANG semakin berat dengan adanya pandemi


Pembangunan kesehatan merupakan investasi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) pada awal
dalam meningkatkan kualitas sumber daya tahun 2020. Covid-19 menyebabkan adanya
manusia. Salah satu strategi yang digunakan untuk pembatasan aktivitas masyarakat, sarana
mencapai hal tersebut adalah mendorong transportasi dan kekhawatiran akan tertular
peningkatan kesehatan ibu dan anak. Saat ini, sehingga dapat menghambat ibu dalam
tantangan terhadap penurunan Angka Kematian mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak
Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) sehingga dikhawatirkan, adanya peningkatan
67
morbiditas dan mortalitas Ibu dan anak dari penambahan berat badan, dimana
(Kemenkes RI, 2020). penambahan berat badan yang kurang akan
Kematian anak di seluruh dunia pada tahun beresiko untuk terjadinya BBLR (Ramdiyani,
2019 sebanyak 2,4 juta anak meninggal pada 2016).
bulan pertama kehidupannya dan sekitar 6.700 Pertambahan berat badan ibu hamil
kematian neonatus setiap hari dengan sekitar merupakan salah satu fenomena biologis yang
sepertiga dari semua kematian neonatus terjadi dapat berpengaruh terhadap perkembangan janin.
dalam hari pertama setelah kelahiran dan hampir Di Indonesia, standar pertambahan berat badan
tiga perempat terjadi dalam minggu pertama yang normal adalah sekitar 9-12 kg (Asniatin,
kehidupan (UNICEF, 2020). Berat lahir sangat 2017). Penelitian Ayundasari (2017) tentang
terkait dengan morbiditas dan mortalitas bayi, dan hubungan kenaikan berat badan ibu selama hamil
dianggap sebagai prediktor status kesehatan dengan berat badan bayi yang dilahirkan di
segera dan masa depan pada bayi baru lahir Puskesmas Sleman terhadap 90 ibu hamil tahun
(Falcão et al., 2020). Data badan kesehatan dunia 2016 didapatkan hasil bahwa paling banyak
(World Health Organization), menyatakan bahwa kenaikan berat badan ibu hamil dengan kategori
prevalensi bayi dengan BBLR di dunia yaitu normal (11,5 -16,5 kg) yaitu sebesar 61,1%
15,5% atau sekitar 20 juta bayi yang lahir setiap sedangkan penambahan berat badan hamil dengan
tahunnya dan sekitar 96,5% diantaranya terjadi di kategori berisiko <11,5 kg dan >16,5 kg sebesar
negara berkembang (WHO, 2018). 39,9% dan lebih dari separuh (51,2%) mengalami
Hasil Survei Demografi dan Kesehatan berat badan bayi lahir yang tidak normal.
Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan Penelitian Khoiriah et al., (2015) menyatakan
Angka Kematian Neonatal sebesar 15 per 1.000 bahwa adanya hubungan yang signifikan antara
kelahiran hidup dan Angka Kematian Bayi 24 per kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat bayi
1.000 kelahiran hidup. Penyebab kematian lahir di Puskesmas Kecamatan Metro Pusat (pv =
neonatal terbanyak adalah kondisi BBLR sebesar 0,000). Kenaikan berat badan ibu selama
35,3%. Kejadian BBLR di Propinsi Jawa Tengah kehamilan berhubungan langsung dengan berat
sebanyak 1.097 kasus (Kemenkes RI, 2020b). badan bayinya dan risiko melahirkan BBLR
Angka kasus kematian bayi di Kabupaten Cilacap meningkat dengan kurangnya kenaikan berat
tahun 2019 sebanyak 155 kasus dan salah satu badan selama kehamilan. Namun penelitian yang
faktor penyebabnya adalah bayi dengan berat lahir dilakukan oleh Prisusanti dan Juwita (2018)
rendah (Nastuti, 2020). menunjukkan hasil yang berbeda yaitu tidak ada
Bayi baru lahir di Indonesia tahun 2019 hubungan antara peningkatan berat badan ibu
sebanyak 111.827 bayi (3,4%) memiliki berat hamil dengan berat badan bayi baru lahir di RSIA
badan lahir rendah (BBLR). Sedangkan menurut Husada Bunda Malang (r hitung 0,197).
hasil Riskesdas tahun 2018, dari 56,6% balita Penambahan berat badan adalah merupakan
yang memiliki catatan berat lahir, sebanyak 6,2% salah satu perubahan fisiologis pada ibu hamil.
lahir dengan kondisi BBLR (Kemenkes RI, 2019). Rata-rata penambahan berat badan ibu hamil
Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS, 2021) selama kehamilan adalah 12,5 kg. Penambahan
menerangkan bahwa kasus BBLR di Propinsi berat badan yang kurang selama hamil dapat
Jawa Tengah tahun 2020 sebanyak 21.001 bayi menimbulkan resiko berat badan lahir rendah,
sedangkan kasus BBLR di Kabupaten Cilacap sebaliknya jika penambahan berat badan berlebih
tahun 2020 menempati urutan pertana yaitu akan beresiko menderita komplikasi antara lain
sebanyak 28.303 bayi. preklamasi atau bayi terlalu besar (Hutahaean,
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat ≤ 2013).
2500 gram yang terdiri dari 3 macam, yaitu BBLR Masalah gizi pada ibu hamil Sebagian besar
(1500–2499 gram), BBLSR (1000- 1499 gram), disebabkan oleh faktor ekonomi. Beberapa faktor
BBLER (< 1000 gram) (WHO, 2018). Bayi lain yang mempengaruhi status gizi yaitu faktor
BBLR mempunyai peluang lebih kecil untuk langsung seperti asupan gizi, penyakit dan
bertahan hidup dan lebih rentan terhadap penyakit suplemen makanan (Almatsier, 2017). Faktor
hingga anak tumbuh dewasa. BBLR cenderung Sosial ekonomi seperti pendapatan, pekerjaan dan
mengalami gangguan perkembangan kognitif, pendidikan (Supriasa, 2016). Faktor biologis
retardasi mental, serta lebih mudah mengalami seperti umur, jarak kehamilan dan graviditas
infeksi yang dapat mengakibatkan kesakitan atau (Aritonang, 2014). Penelitian yang dilakukan
bahkan kematian (Novitasari et al., 2020). Salah oleh Taba (2018) menunjukkan bahwa ada
satu faktor yang mempengaruhi BBLR adalah hubungan antara jarak kehamilan (pv=0,019) dan
kondisi ibu seperti status nutrisi selama tingkat pendidikan (pv=0,014) dengan status gizi
kehamilan. Nutrisi selama hamil dapat ditentukan ibu hamil. Jarak melahirkan yang terlalu dekat
68
akan menyebabkan kualitas janin/anak yang Studi pendahuluan yang peneliti lakukan
rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. dengan melihat data rekam medik di RSU Raffa
Ibu tidak akan memperoleh kesempatan untuk Majenang periode bulan Agustus-Oktober 2021
memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan didapatkan hasil yaitu rata-rata berat badan ibu
energy yang cukup untuk memulihkan keadaan sebelum hamil sebesar 58,48 kg dan saat akan
setelah melahirkan anaknya). Dengan melahirkan sebesar 72,16 kg. Selisih berat badan
mengandung kembali maka akan menimbulkan rata-rata ibu hamil sebelum hamil dan saat akan
masalah gizi ibu dan janin berikut yang melahirkan adalah 13,68 kg. Sedangkan berat
dikandung. Menurut Supriasa (2016), faktor badan bayi lahir sebagian besar normal yaitu rata-
pendidikan mempengaruhi pola makan ibu hamil, rata adalah 3.020 gram.
tingkat pendidikan yang lebih tinggi di harapkan Berdasarkan uraian diatas maka peneliti
pengetahuan dan informasi tentang gizi yang tertarik untuk meneliti dengan judul Hubungan
dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi penambahan berat badan dan usia ibu hamil
asupan gizinya. dengan berat badan bayi lahir di RSU Raffa
Faktor risiko lain yang berhubungan dengan Majenang. Tujuan dalam penelitian ini adalah
kejadian BBLR adalah usia ibu hamil. Pada untuk mengetahui hubungan penambahan berat
kehamilan usia muda terjadi kompetisi makanan badan dan usia ibu hamil dengan berat badan bayi
antar janin dan ibunya yang masih dalam lahir di RSU Raffa Majenang.
pertumbuhan dan adanya pertumbuhan hormonal
yang terjadi selama kehamilan. Sedangkan ibu METODE PENELITIAN
hamil diatas 35 tahun cenderung mengalami Penelitian ini termasuk ke dalam jenis
anemia, hal ini disebabkan karena pengaruh penelitian non-eksperimental atau observasional
turunnya cadangan zat besi dalam tubuh akibat dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam
masa fertilisasi (Sulistyoningsih, 2010 dalam penelitian ini yaitu ibu hamil yang melahirkan
Muhadiroh, 2018). pada bulan Januari sampai dengan Desember 2021
Penelitian Moise et al. (2017) menyatakan di RSU Raffa Majenang yaitu sebanyak 69 data
bahwa terdapat hubungan signifikan usia ibu ibu hamil dengan teknik total sampling. yang
dengan kejadian BBLR, yaitu usia ibu 21 tahun. sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi.
Penelitian Demelash et al. (2015) menyatakan Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini
bahwa terdapat hubungan signifikan usia ibu adalah sebagai berikut : Data ibu hamil yang
dengan kejadian BBLR, yaitu usia ibu 36 tahun melahirkan dan dirujuk di RSU Raffa Majenang
mililiki risiko 3,9 kali melahirkan BBLR periode Januari sampai dengan Desember 2021.
dibandingkan usia ibu 21-35 tahun. Namun Data ibu hamil dengan jarak kehamilan > 2 tahun.
berbeda dengan penelitan Sclowitz et al., (2013) Data ibu hamil primigravida dan multigravida.
yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan Data ibu hamil dengan kadar Hb normal. Data ibu
usia ibu dengan kejadian BBLR (p-value = 0,71) hamil yang tidak mempunyai penyakit dalam
yaitu pada kelompok usia 15-20 tahun, 21-25 kehamilan seperti pre eklampsia. Data ibu hamil
tahun, 26-30 tahun, 31-35 tahun dan 36-44 tahun. dengan kehamilan aterm. Data ibu hamil yang
RSU Raffa adalah Rumah Sakit swasta yang bertempat tinggal dekat dengan fasilitas
terletak di Kecamatan Majenang, kabupaten kesehatan. Data ibu hamil yang melakukan ANC
Cilacap yang memiliki sasaran untuk di RSU Raffa Majenang. Instrumen dalam
mendekatkan pelayanan kesehatan di masyarakat penelitian menggunakan lembar checklist dan
serta mewujudkan system pelayanan kesehatan observsi data sekunder untuk mengetahui
terpadu di Majenang. Salah satu pelayanan yang penambahan berat badan ibu hamil sebelum dan
diberikan adalah persalinan. Jumlah ibu hamil setelah kehamilan serta mengetahui berat badan
yang bersalin periode Januari 2021-September bayi baru lahir. Analisa data dengan analisis
2021 sebanyak 5 persalinan normal dan 36 dengan univariat dan bivariat dengan uji statistik korelasi
persalinan sectio caesarea. Jumlah bayi yang Spearman Rank.
dirawat di RSU Raffa dalam kurun waktu tersebut
sebanyak 103 bayi (lahir dI RSU RAFFA HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
sebanyak 41 bayi dan rujukan sebanyak 62 bayi). Deskripsi Tempat Penelitian
Rata-rata berat badan bayi yang lahir di RSU RSU Raffa adalah Rumah Sakit swasta
Raffa adalah 3.035 gram sedangkan kasus Bayi yang terletak di Kecamatan Majenang, Kabupaten
Berat Lahir Ekstrim Rendah (BBLER) sebanyak 1 Cilacap yang memiliki sasaran untuk
bayi dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) mendekatkan pelayanan kesehatan di masyarakat
sebanyak 17 bayi (RSU Raffa, 2021). serta mewujudkan system pelayanan kesehatan
terpadu di Majenang. RSU Raffa melayani
69
seluruh pasien dalam kondisi darurat selama 24 Primipara (37,7%). Menurut Amiruddin
jam dan antar jemput pasien. Salah satu layanan (2021), ibu dengan paritas lebih dari 4 kali
kesehatan di RSU Raffa adalah layanan kebidanan berisiko bayi mengalami persalinan BBLR
yang ditangani oleh dokter spesialis kandungan menjadi lebih tinggi. Hal ini disebabkan karena
serta menyediakan fasilitas seperti USG 4D, kehamilan yang berulang-ulang akan membuat
pemeriksaan kehamilan, dan layanan persalinan uterus menjadi renggang, sehingga
serta ruangan perinatologi (RSU Raffa, 2021). menyebabkan kelainan letak pada janin dan
Penduduk di Kecamatan Majenang pada plasenta. Akhirnya akan berpengaruh buruk
tahun 2020 sebanyak 140.961 jiwa. Tingkat pada proses persalinan serta kemampuan untuk
pendidikan masyarakat di wilayah Kecamatan mengedan pada saat melahirkan sudah mulai
Majenang paling banyak adalah berpendidikan SD berkurang sejalan dengan usia ibu itu sendiri.
(35,16%) kemudian tidak tamat SD (16,80%), Hal ini sejalan dengan penelitian
SMP (16,41%), SMA (12,47%) dan pendidikan Septiani dan Ulfa (2018) yang menyatakan
tinggi (3,5%). dan sebagian besar mata bahwa ada hubungan paritas dengan kejadian
pencaharian penduduk di Kecamatan Majenang BBLR (p- value = 0,034 dan OR = 3,755). Ibu
adalah sebagai Petani (70,39%), buruh (21,04%), dengan paritas risiko tinggi (≥ 4) dibandingkan
PNS/TNI/ POLRI (6,09%) dan pensiunan (2,48%) dengan parittas risiko rendah (<4) akan 3 kali
(BPS Kab. Cilacap, 2022). cenderung mengalami kejadian BBLR.
Penelitian lain yang dilakukan oleh Sembiring
1. Karakteristik responden et al. (2019) menyatakan bahwa ada hubungan
Karakteristik responden dalam paritas dengan BBLR di Rumah Sakit Umum
penelitian ini meliputi paritas, pendidikan, Mitra Medika Medan Periode 2017 (p-value =
pekerjaan dan IMT. Distribusi frekuensi 0,034).
karakteristik ibu hamil di RSU Raffa Majenang Tingkat pendidikan ibu hamil di RSU
tahun 2021 disajikan dalam tabel 1. Raffa Majenang tahun 2021 paling banyak
berpendidikan SD-SMP (62,3%) dan paling
Tabel 1 sedikit berpendidikan tinggi (4,4%). Hasil
Distribusi Frekuensi Karakteristik Ibu Hamil di penelitian sesuai dengan profil penduduk di
RSU Raffa Majenang Tahun 2021 Kecamatan Majenang pada tahun 2020 yang
paling banyak adalah berpendidikan SD
N Karakteristik Ibu
n %
(35,16%) kemudian tidak tamat SD (16,80%)
o Hamil dan SMP (16,41%). Menurut Siahaan (2021),
1 Paritas: tingkat pendidikan ibu berkaitan secara tidak
a. Primipara 26 37,7 langsung dengan kejadian BBLR. Ibu dengan
b. Multipara 43 62,3 pendidikan yang tinggi cenderung mempunyai
Jumlah 69 100 banyak informasi dan pengetahuan yang
2 Pendidikan: dimiliki sehingga memengaruhi sikap ibu
a. Dasar 43 62,3
dalam menghadapi kelahiran seperti memilih
b. Menengah 23 33,3
c. Tinggi 3 4,4
pelayanan kesehatan, pola konsumsi makanan
Jumlah 69 100 dan kesadaran akan kesehatan keluarga.
3 Pekerjaan: Hal ini sesuai dengan pendapat Afrida
a. Tidak bekerja 64 92,8 (2019) yang menerangkan bahwa pendidikan
b. Bekerja 5 7,2 berpengaruh pada kematangan orang dalam
Jumlah 69 100 memahami dan memecahkan masalah
4 IMT: kesehatan, wanita yang memiliki pendidikan
a. BB Normal 12 17,4 tinggi akan lebih peduli pada kesehatannya
b. BB Berlebih 34 49,3 saat hamil dibandingkan dengan wanita yang
c. Obesitas 23 33,3 berpendidikan rendah. Wanita yang
Jumlah 69 100 berpendidikan rendah cenderung kurang peduli
Sumber: Data Sekunder Tahun 2021 terhadap kesehatan sendiri karena menganggap
kehamilan adalah hal yang alamiah maka jika
Paritas adalah keadaan wanita berkaitan terdapat komplikasi sukar untuk mendeteksi
dengan jumlah anak yang dilahirkan secara dini karena wanita tersebut cenderung
(Saifuddin, 2018). Hasil penelitian tidak melakukan kunjungan kehamilan.
menunjukkan bahwa ibu hamil di RSU Raffa Hal ini sesuai dengan penelitian Sari
Majenang tahun 2021 paling banyak adalah (2018) yang menyatakan bahwa ada hubungan
Multipara (62,3%) dan paling sedikit adalah tingkat pendidikan ibu dengan kejadian BBLR
70
di Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Rahim (2018) juga menyatakan tidak ada
Kota Malang (p-value = 0,01). Penelitian ini hubungan pekerjaan dengan kejadian BBLR di
berbeda dengan penelitian Nisma (2018) dan wilayah Puskesmas Manggari Kabupaten
Siahaan (2021) yang menyatakan bahwa tidak Kuningan.
ada hubungan tingkat pendidikan ibu dengan Perbedaan penelitian di atas dapat
kejadian BBLR. disebabkan karena kategori ibu yang tidak
Perbedaan ini disebabkan karena belum bekerja dalam hal ini didefinisikan sebagai ibu
tentu ibu dengan pendidikan yang rendah yang tidak bekerja dalam satua organisasi,
mempunyai pengetahuan yang tidak baik instansi atau perusahaan, akan tetapi pada
tentang seputar kehamilan. Hal ini sesuai kenyataannya ibu hamil sebagai ibu rumah
dengan pendapat Rahim (2018) menambahkan tangga ternyata memiliki beban yang cukup
bahwa pendidikan erat kaitanya dengan banyak seperti mengerjakan pekerjaan rumah
pengetahuan seseorang, namun pada zaman tangga mandiri (menyuci, mengepel,
sekarang walaupun pendidikan rendah belum menyetrika, bersih-bersih rumah, mengasuh
tentu mempunyai pengetahuan yang kurang anak dan lain-lain). ibu hamil dalam penelitian
baik. Hal ini disebabkankan karena mudahnya ini tinggal di pedesaan sehingga sangat jarang
masyarakat khususnya ibu hamil dalam ibu hamil dibantu oleh asisten rumah tangga.
mengakses informasi melalui website-website Beban pekerjaan yang cukup berat dapat
tertentu. Sebagian besar para ibu di wilayah berdampak kelelahan pada ibu ketika masa
pedesaan sudah memiliki gadget, sehingga kehamilan karena kurangnya istirahat pada ibu.
dapat dengan mudahnya mendapatkan Kelelahan tersebut juga dapat memicu depresi
informasi terutama yang berkaitan dengan pada ibu, sehingga dapat berimplikasi terhadap
mencegah kehamilan yang berisiko. Dengan kesehatan janinnya (Nurahmawati, 2017).
demikian, pengetahuan ibu dapat bertambah IMT merupakan alat sederhana untuk
dengan semakin menigkatnya pencarian memantau status gizi orang dewasa khususnya
informasi yang dibutuhkan. yang berkaitan dengan kelebihan dan
Pekerjaan ibu hamil di RSU Raffa kekurangan berat badan (Almatsier, 2017).
Majenang tahun 2021 sebagian besar tidak Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indek
bekerja (92,8%) dan sebagian kecil bekerja Massa Tubuh (IMT) pada ibu hamil kurang
(7,2%). Menurut Rahim (2018), pekerjaan ibu dari separuh dengan berat badan berlebih
dapat dilihat sejauh mana beban yang harus (49,3%) dan sebagian kecil dengan berat badan
dikerjakan, baik secara fisik maupun mental normal (17,4%).
dan pikiran. Beratnya pekerjaan ibu ketika Puspita (2019) menjelaskan bahwa
masa kehamilan dapat menyebabkan terjadinya wanita dengan status gizi rendah atau biasa
prematuritas dan melahirkan bayi dengan dikatakan IMT rendah, memiliki efek negatif
BBLR. Hal ini dikarenakan pada masa periode pada hasil kehamilan, biasanya berat badan
hamil ibu tidak dapat beristirahat dan hal lahir bayi rendah atau kelahiran preterm,
tersebut dapat mempengaruhi janin yang sedangkan wanita dengan status gizi
dikandungnya. berlebihan atau IMT obesitas dikatakan
Hal ini sesuai dengan penelitian memiliki risiko tinggi terhadap kehamilan
Gunawan et al. (2015) yang menyatakan seperti keguguran, persalinan operatif,
bahwa Ibu yang bekerja dan melahirkan dalam preeklamsia, thromboemboli, kematian
jarak kehamilan < 36 bulan atau > 60 bulan, perinatal dan makrosomia.
berisiko lebih tinggi melahirkan BBLR 2,51 Teori yang dikemukakan oleh
kali dibandingkan dengan ibu yang bekerja dan Cunningham et al. (2017) Status nutrisi
melahirkan dalam jarak kehamilan 36-60 maternal yang buruk pada ibu dengan IMT
bulan. penelitian lain yang dilakukan oleh kurus, menyebabkan penurunan ekspansi
Nurahmawati (2017) menyatakan bahwa ada pembuluh darah sehingga menyebabkan
hubungan antara pekerjaan ibu hamil dengan peningkatan curah jantung yang tidak adekuat
berat badan lahir rendah di Desa Ngetos, dan menyebabkan penurunan aliran darah
Kecamatan Ngetos Kabupaten Nganjuk (pv = plasenta. Hal ini akan menyebabkan penurunan
0,000). ukuran plasenta dan penurunan transfer nutrien
Penelitian di atas berbeda dengan sehingga menyebabkan retardasi pertumbuhan
penelitian Narita (2016) yang menyatakan janin.
tidak ada hubungan antara pekerjaan dengan Penelitian Endah et al. (2017)
kejadian BBLR di Kecamatan Banyudono menyatakan bahwa ada hubungan yang
Kabupaten Boyolali (pv= 0,62). Penelitian signifikan antara Indeks massa tubuh ibu
71
dengan kejadian BBLR (p-value = 0,000). perkembangan janin. Pertambahan besarnya
Penelitian Puspita (2019) menyatakan bahwa organ kandungan, perubahan komposisi dan
ada hubungan yang bermakna antara indeks metabolisme ibu dan persiapan menyusui ibu
massa tubuh prahamil dengaberat badan lahir setelah melahirkan. Status gizi ibu hamil
bayi (p-value = 0,040) dengan tingkat korelasi menentukan berat bayi yang dilahirkan
rendah. Penelitian Partini (2020) juga kecukupan gizi ibu hamil bisa dilihat dari
menyatakan bahwa ada hubungan antara IMT kenaikan berat badannya selama hamil.
ibu hamil dengan kejadian BBLR di Pertambahan berat badan ibu yang rendah atau
Puskesmas Tanjungharjo Bojonegoro (p-value tidak sesuai mempunyai resiko tinggi untuk
=0,000). melahirkan dengan bayi BBLR.
Kurangnya penambahan berat badan
2. Penambahan berat badan ibu hamil ibu hamil di RSU Raffa Majenang tahun 2021.
Distribusi frekuensi dan deskriptif Menurut Taba (2018), penambahan berat
statistik penambahan berat badan ibu hamil di badan yang tidak optimal bisa terjadi karena
RSU Raffa Majenang tahun 2021 disajikan beberapa faktor, diantaranya yaitu asupan
dalam tabel 2. makanan yang tidak sesuai kebutuhan,
Tabel 2 aktivitas fisik yang terlalu berat, etnis, status
Distribusi Frekuensi dan Deskriptif Statistik gizi sebelum hamil, umur, paritas, merokok,
Penambahan Berat Badan Ibu Hamil di RSU status sosio-ekonomi dan faktor psikologi.
Raffa Majenang tahun 2021
3. Usia ibu hamil
Penambahan Berat Badan Ibu
n % Distribusi frekuensi dan deskriptif
Hamil
Tidak normal (> 12 kg / <9 kg) 53 76,8 statistik usia ibu hamil di RSU Raffa Majenang
Normal (9-12 kg) 16 23,2 tahun 2021 disajikan dalam tabel 3.
Jumlah 69 100 Tabel 3
Mean = 9,4 kg; SD = 3,84; Min-max = 2-17 kg; Distribusi Frekuensi dan Deskriptif Statistik
95% CI= 8,52-10,37 Usia Ibu Hamil di RSU Raffa Majenang Tahun
Sumber : Data Sekunder Tahun 2021 2021
Ibu hamil di RSU Raffa Majenang Usia Ibu Hamil n %
tahun 2021 sebagian besar penambahan berat Tidak Berisiko (20-35 tahun) 54 78,3
badan ibu hamil dengan kategori tidak normal Berisiko (< 20 tahun dan > 35 15 21,7
yaitu >12 kg atau < 9 kg (76,8%) dengan rata- tahun)
rata penambahan berat badan ibu hamil sebesar Jumlah 69 100
9,4 kg. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mean = 29,05 tahun; SD = 6,25; Min-Max =
sebagian besar penambahan berat badan 18-44 tahun; 95% CI= 26-44 tahun
selama hamil kurang dari 9 kg dan berbanding Sumber : Data Sekunder Tahun 2021
terbalik dengan Indek Massa Tubuh pada ibu
hamil yang sebagian besar adalah berlebih Ibu hamil di RSU Raffa Majenang
(49,3%). akan membuat kehamilan menjadi tahun 2021 sebagian besar berusia dengan
berisiko. Hal ini dapat disebabkan karena ibu kategori tidak berisiko (20-35 tahun) sebanyak
dengan IMT berlebih saat hamil tidak 54 orang (78,3%) dengan rata-rata usia ibu
mengkonsumsi gizi seimbang sehingga suplai hamil adalah 29,05 tahun. Hasil penelitian ini
nutrisi ke janin kurang sehingga penambahan menunjukkan bahwa ibu hamil termasuk dalam
berat badan ibu saat hamil tidak optimal. kelompok usia reproduksi sehat. Menurut
Hal ini sesuai dengan teori yang Sembiring et al. (2019), usia antara 20 tahun
dikemukakan oleh Waryana (2019) bahwa sampai dengan 35 tahun karena termasuk
kekurangan gizi pada ibu hamil dapat dalam kelompok usia reproduksi sehat. Ibu
mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan yang termasuk dalam kelompok usia
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi reproduksi sehat memiliki organ reproduksi
lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, yang telah mampu untuk hamil dan bersalin
anemia pada bayi, asfiksia intra partum, dan dan belum mengalami penurunan fungsi organ
berat badan lahir rendah. Menurut Khoiriah et reproduksi yang dapat menyebabkan
al. (2015), kehamilan menyebabkan komplikasi pada kehamilan maupun
meningkattnya metabolisme energi dan zat gizi persalinan.
lainnya. Peningkatan energi dan gizi Hal ini sesuai dengan pendapat Kasdu
diperlukan untuk pertumbuhan dan (2014) yang menyatakan bahwa kehamilan

72
idealnya terjadi pada wanita berusia 20-30 Sumber : Data Sekunder Tahun 2021
tahun, sebagaimana yang direkomendasikan
oleh World Health Organization (WHO). Berat badan merupakan ukuran
Sebab, pada usia ini seorang wanita telah siap terpenting dan paling sering digunakan pada
serta matang secara fisik dan mental. Faktor bayi baru lahir (neonatus) untuk menentukan
usia tentu berpengaruh terhadap kondisi fisik diagnosa bayi normal atau BBLR (Rohy et al.,
saat kehamilan. Kehamilan pada usia kurang 2017). Hasil penelitian menunjukkan bahwa
dari 20 tahun bisa menimbulkan berbagai sebagian besar berat badan bayi lahir di RSU
masalah. Hal itu karena kondisi fisik wanita Raffa Majenang tahun 2021 dengan kategori
belum 100% siap. Risiko yang dapat terjadi normal atau 2500-3999 gram (89,9%) dengan
pada kehamilan diusia kurang dari 20 tahun rata-rata berat badan bayi lahir sebesar 3.019
adalah cenderung naiknya tekanan darah dan gram. Hal ini sesuai dengan teori Saifuddin
pertumbuhan janin yang terhambat.Kenyataan (2018) bahwa bayi baru lahir normal adalah
ini tentu berbeda dengan wanita berusia 20-30 bayi yang lahir dengan umur kehamilan 37
tahun yang dianggap ideal untuk menjalani minggu sampai 42 minggu dan berat lahir 2500
kehamilan dan persalinan. Kondisi rahim gram sampai 4000 gram.
sudah mampu memberi perlindungan Hal ini sesuai dengan penelitian Kurnia
maksimal untuk kehamilan. Sedangkan, pada (2019) yang menyatakan bahwa mayoritas ibu
wanita 30-35 tahun kondisinya masuk dalam yang melahirkan dengan berat bayi lahir
masa transisi. normal berada pada usia 20-35 tahun, tidak
Hal ini sesuai dengan penelitian menderita anemia, melahirkan pada rentang
Ayundasari (2017) bahwa usia ibu yang paling umur kehamilan 28-36 minggu dan memiliki
banyak adalah ibu yang berusia 20-35 tahun paritas antara 2-4 kali. Sehingga ibu pada
(tidak beresiko) sebanyak 66 (73,35%). Usia kelompok tersebut harus melakukan kontrol
ibu diprediksi berpengaruh terhadap terhadap kehamilan secara teratur dan perlu
kematangan rahim untuk proses tumbuh dilakukan pengawasan oleh tenaga kesehatan
kembang janin terutama pada usia <20 tahun. agar tidak terjadi hal yang dapat
Pada usia >35 tahun, ibu beresiko mengalami membahayakan ibu maupun janinnya.
penurunan sistim vaskuler, gangguan endokrin Kejadian berat badan lahir rendah
dan terjadi hipertensi lebih tinggi. Sehingga (≥1500-2400 gram) di RSU Raffa Majenang
pada usia <20 tahun dan >35 tahun berisiko tahun 2021 sebanyak 6 bayi (8,7%). Menurut
melahirkan BBLR. Saifuddin (2018), bayi berat lahir kurang
(BBLR) adalah bayi baru lahir yang berat
4. Berat badan bayi lahir badannya saat lahir kurang dari 2500 gram.
Distribusi frekuensi dan deskriptif Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya
statistik berat badan bayi lahir di RSU Raffa berat lahir kurang pada bayi yaitu karena
Majenang tahun 2021 disajikan dalam tabel 4 komplikasi pada masa kehamilan seperti
Tabel 4 anemia, perdarahan ante partum, KEK,
Distribusi Frekuensi dan Deskriptif Statistik hipertensi, preeklampsia berat, eklampsia, dan
Berat Badan Bayi Lahir di RSU Raffa infeksi selama masa kehamilan (Proverawati &
Majenang Tahun 2021 Sulistyorini, 2015).

Berat Badan Bayi Lahir n % 5. Hubungan penambahan berat badan ibu


BBLR (1500-2400 gram) 6 8,7 hamil dengan berat badan bayi lahir
BBLN (2500-3999 gram) 62 89,9 Uji statistik hubungan penambahan berat
BLT (≥ 4.000 gram) 1 1,4 badan ibu hamil dengan berat badan bayi lahir
Jumlah 69 100 di RSU Raffa Majenang tahun 2021 disajikan
Mean = 3.019 gr; SD = 438,3; Min-max = dalam Tabel 4.5.
1.625-4.240gr; 95% CI= 2.914-3.125 gr

Tabel 5
Hubungan Penambahan Berat Badan Ibu Hamil Dengan Berat
Badan Bayi Lahir
Berat Badan Bayi Lahir Total r-hitung Pv
Penambahan BB
No BBLR BBLN BLT n %
ibu hamil
f % f % f %
1 Tidak normal 6 11,3 47 88,7 0 0 53 100 0,178 0,142

73
2 Normal 0 0 15 93,8 1 6,2 16 100
Jumlah 6 8,7 62 89,9 1 1,4 69 100

Hasil penelitian menunjukkan kelamin bayi, paritas, ras, status ekonomi,


bahwa tidak ada hubungan penambahan alkohol, merokok, diabetes dan hipertensi.
berat badan dengan berat badan bayi lahir Hal ini tidak sesuai dengan
di RSU Raffa Majenang tahun 2021 (pv = pendapat Ayundasari (2017) semakin berat
0,142). Penelitian ini sesuai dengan badan ibu hamil, semakin bertambah juga
penelitian Prisusanti dan Juwita (2018) berat bayi lahir. Berat badan ibu hamil
yang menyatakan bahwa tidak ada merupakan komponen hasil penjumlahan
hubungan antara peningkatan berat badan berat badan ibu sebelum hamil dan
ibu hamil dengan berat badan bayi baru kenaikan berat badan selama kehamilan.
lahir (r-hit = 0,197 < r tabel = 0,334). Kenaikan berat badan selama kehamilan
Namun penelitian ini berbeda dengan merupakan gambaran laju pertumbuhan
penelitian Puspita (2019) yang menyatakan janin dalam kandungan yang perlu
bahwa ada hubungan yang bermakna diperhatikan karena kenaikan berat badan
antara kenaikan berat badan selama hamil yang kurang maupun berlebih dapat
dengan berat badan lahir bayi. menimbulkan permasalahan yang serius
Perbedaan ini disebabkan karena bagi ibu dan bayinya.
banyak faktor yang belum diketahui
terhadap peningkatan berat badan bayi 6. Hubungan usia ibu hamil dengan berat
lahir. Hal ini sesuai dengan pendapat Pell badan bayi lahir
et al. (2013) yang menyatakan bahwa Uji statistik hubungan usia ibu
faktor-faktor yang mempengaruhi berat hamil dengan berat badan bayi lahir di
badan bayi baru lahir diantaranya jenis RSU Raffa Majenang tahun 2021 disajikan
dalam Tabel 6.

Tabel 6
Hubungan Usia Ibu Hamil Dengan Berat Badan Bayi Lahir
Berat Badan Bayi Lahir Total
No Usia ibu hamil BBLR BBLN BLT n % r-hitung Pv
f % f % f %
1 Tidak berisiko 3 5,6 51 94,4 0 0,0 54 100
2 Berisiko 3 20,0 11 73,3 1 6,7 15 100 -0,245 0,043
Jumlah 6 8,7 62 89,9 1 1,4 69 100

Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi hormon yang mengatur siklus


ada hubungan negatif dan signifikan antara reproduksi sehingga meningkatkan risiko
usia ibu hamil dengan berat badan bayi bayi lahir dengan BBLR.
lahir di RSU Raffa Majenang tahun 2021 Penelitian ini sejalan dengan
yang dibuktkan dengan nilai r hitung = - penelitian yang dilakukan oleh Sembiring
0,245 > r tabel = 0,237 atau pv = 0,043< α et al. (2019) yang menyatakan bahwa ada
= 0,05. Hasil penelitian menunjukkan hubungan usia Ibu dengan BBLR di
bahwa semakin besar usia ibu hamil maka Rumah Sakit Umum Mitra Medika Medan
semakin kecil berat badan bayi lahir. Hal Periode 2017. Penelitian lain yang
ini sesuai dengan pendapat Pinontoan dan dilakukan oleh Septiani dan Ulfa (2018)
Tombokan (2015) yang menyatakan bahwa menyatakan bahwa ibu hamil deengan
seiring dengan penambahan umur ibu umur berisiko akan lebih tinggi 5 kali
hamil maka akan terjadi menurunnya cenderung mengalami kejadian BBLR.
74
Bertambahnya usia ibu yang besar dengan kategori normal (89,9%)
termasuk berisiko maka kemungkinan dengan rata-rata berat badan bayi lahir
munculnya komplikasi seperti hipertensi, sebesar 3.019 gram.
aterosklerosis dan diabetes juga semakin 4. Tidak ada hubungan penambahan berat
meningkat (Fajriana & Buanasita, 2018), badan dengan berat badan bayi lahir di
misalnya jika ibu yang sedang hamil RSU Raffa Majenang tahun 2021 (r hitung
menderita aterosklerosis maka dapat = 0,178; pv = 0,142).
menimbulkan penyempitan dan pengerasan 5. Ada hubungan negatif dan cukup
pembuluh darah menuju endometrium signifikan antara usia ibu hamil dengan
sehingga suplai zat gizi ke janin dapat berat badan bayi lahir di RSU Raffa
terganggu (Cunningham, 2017). Majenang tahun 2021 (r hitung = -0,245;
pv = 0,043) atau dengan kata lain semakin
bertambah usia ibu hamil maka berat
badan bayi lahir semakin berkurang.
KETERBATASAN PENELITIAN
1. Data yang digunakan dalam penelitian ini SARAN
adalah data sekunder, sehingga peneliti 1. Adanya hubungan antara usia ibu dengan
tidak dapat menggali beban kerja ibu yang berat badan bayi lahir maka RSU Raffa
dapat mempengaruhi berat badan bayi lahir Majenang disarankan untuk meningkatkan
serta tidak dapat mengetahui makanan pemberian edukasi dan informasi tentang
yang dikonsumsi selama kehamilan yang gizi seimbang pada ibu hamil sehingga ibu
dapat mempengaruhi status gizi pada ibu siap dalam menjalani persalinan dan
hamil. meminimalkan kejadian BBLR.
2. Peneliti tidak menghitung Indek Massa 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
Tubuh sebelum kehamilan sehingga dapat menjadi informasi tambahan dan masukan
diketahui status gizi selama kehamilan . bagi pendidikan keperawatan khususnya
tentang hubungan usia ibu hamil dengan
IMPLIKASI UNTUK KEPERAWATAN berat badan bayi lahir.
1. Hasil penelitian ini dapat sebagian 3. Ibu hamil disarankan untuk
masukan bagi perkembangan ilmu mempersiapkan kehamilannya dengan baik
keperawatan tentang hubungan secara dengan memperhatikan gizi selama
parsial antara variabel penambahan berat kehamilan sehingga penambahan berat
badan dan usia ibu hamil dengan berat badan selama kehamilan dapat optimal
badan bayi lahir. yang nantinya dapat mencegah terjadinya
2. Hasil penelitian ini dapat memberikan BBLR.
dampak positif pada pelayanan kesehatan 4. Bagi peneliti lain diharapkan dapat
agar dapat memberikan informasi tentang mengembangkan lebih lanjut pada
pentingnya gizi saat kehamilan sehingga penelitian sejenis dengan menggunakan
kejadian BBLR dapat diminimalkan. data primer sehingga aktivitas ibu selama
kehamilan dan status gizi dapat dikaji
SIMPULAN langsung dari ibu hamil.
1. Penambahan berat badan ibu hamil di RSU
Raffa Majenang tahun 2021 sebagian besar DAFTAR PUSTAKA
dengan kategori tidak normal (76,8%)
dengan rata-rata penambahan berat badan Afrida, B. R. (2019). Perbedaan Berat Badan
ibu hamil sebesar 9,4 kg. Lahir Bayi Dengan Tingkat Pendidikan
2. Usia ibu hamil di RSU Raffa Majenang Ibu Hamil Aterm. Jurnal Ilmiah
tahun 2021 sebagian besar berusia dengan Forilkesuit, Vol.1(No.2), 71–75.
kategori tidak berisiko (78,3%) dengan Agnes Narita. (2016). Faktor Risiko Usia,
rata-rata usia ibu hamil adalah 29,05 tahun. Pekerjaan dan Paparan Asap Rokok pada
3. Berat badan bayi lahir di RSU Raffa Ibu dengan Kejadian Berat Bayi Lahir
Majenang tahun 2021 dengan sebagian
75
Rendah di Kecamatan Banyudono hospitals, South-East Ethiopia : A case-
Kabupaten Boyolali. Jurnal Kesehatan control study. BMC Pregnancy and
Masyarakat Universitas Muhammadiyah Childbirth, 15(1), 1–10.
Surakarta. https://doi.org/10.1186/s12884-015-
0677-y
Almatsier, S. (2017). Prinsip dasar ilmu gizi.
Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Endah, M. F., Theresia, M., & Wahyuningsih,
H. P. (2017). Hubungan Indeks Massa
Amiruddin, R. (2021). Determinan Kesehatan
Tubuh Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat
Ibu dan Anak. Jakarta: Trans Info Media
Lahir Rendah di RSUD Wonosari
(TIM).
Gunungkidul. Kesehatan Ibu Dan Anak,
Aritonang, I. (2014). Penyelenggaraan Volume 11, 8–15.
Makanan Manajemen Sistem Pelayanan
Fajriana, A., & Buanasita, A. (2018). Faktor
Gizi Swakelola dan Jasaboga di
Risiko Yang Berhubungan Dengan
Instalasi Gizi Rumah Sakit. Yogyakarta:
Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah Di
Leutika dengan CEBioS dan Jurusan
Kecamatan Semampir Surabaya. Media
Gizi Poltekkes Yogyakarta.
Gizi Indonesia, 13(1), 71.
Asniatin, N. (2017). Hubungan Pertambahan https://doi.org/10.20473/mgi.v13i1.71-
Berat Badan Ibu Selama Hamil Dengan 80
Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah.
Falcão, I. R., Ribeiro-Silva, R. D. C., De
Ayundasari, K. (2017). Hubungan kenaikan Almeida, M. F., Fiaccone, R. L., Dos S.
berat badan ibu selama hamil dengan Rocha, A., Ortelan, N., Silva, N. J.,
berat badan bayi yang dilahirkan di Paixao, E. S., Ichihara, M. Y.,
puskesmas sleman. Unisa, 1–11. Rodrigues, L. C., & Barreto, M. L.
http://digilib2.unisayogya.ac.id/handle/1 (2020). Factors associated with low birth
23456789/1825 weight at term: A population-based
BPS. (2021). Jumlah Kasus BBLR. linkage study of the 100 million
Jateng.Bps.Go.Id. Brazilian cohort. BMC Pregnancy and
https://jateng.bps.go.id/indicator/30/378/ Childbirth, 20(1), 1–11.
1/jumlah-bayi-lahir-bayi-berat-badan- https://doi.org/10.1186/s12884-020-
lahir-rendah-bblr-bblr-dirujuk-dan- 03226-x
bergizi-buruk-menurut-kabupaten-kota- Fitri Kurnia Rahim, A. M. (2018). Hubungan
di-provinsi-jawa-tengah.html karakteristik ibu dengan kejadian (bblr)
BPS Kab. Cilacap. (2022). Kecamatan di wilayah kabupaten kuningan. Jurnal
Majenang dalam Angka 2021. Ilmu Kesehatan Bhakti Husada, 09(02),
https://cilacapkab.bps.go.id/publication/2 125–131.
019/09/26/f0cc6351a81114b9611cfe47/ Gunawan, A., Hakimi, M., & Wahab, A.
kecamatan-majenang-dalam-angka- (2015). Hubungan Status Pekerjaan Ibu
2019.html dan Jarak Kehamilan dengan Bayi Berat
Cunningham, F. G., Gant, N. F., Levono, K. Lahir Rendah di RSUD Luwuk. Jurnal
J., Gilstrap, L. C., Hauth, J. C., & KD., Universitas Gadjah Mada.
W. (2017). Williams Obstetrics (25th http://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian
ed.). New York: McGraw-Hill /detail/82063
Companies Inc. Hutahaean, S. (2013). Perawatan Antenatal.
Cunningham F.G. (2012). Obstetri Williams Jakarta: Salemba Medika.
(Cetakan 23). Buku Kedokteran EGC. Kasdu, D. (2014). Anak Cerdas. Jakarta:
Demelash, H., Motbainor, A., Nigatu, D., Niaga Swadaya.
Gashaw, K., & Melese, A. (2015). Risk Kemenkes RI. (2019). Profil Kesehatan
factors for low birth weight in Bale zone Indonesia Tahun 2018.

76
Kemenkes RI. (2020). Dak Fisik Bidang Tahun 2016. Scientia Journal,
Kesehatan Dalam Mendukung Target Vol.7(No.1), 7–13.
Penurunan Angka Kematian Ibu Dan https://media.neliti.com/media/publicatio
Anak. Angewandte Chemie International ns/286337-faktor-faktor-yang-
Edition, 6(11), 951–952., 3(2), 1. berhubungan-dengan-ke-a6163f09.pdf
https://www.neliti.com/id/publications/2 Novitasari, A., Hutami, M. S., & Pristya, T.
18225/kemajuan-teknologi-informasi- Y. R. (2020). Pencegahan dan
dan-komunikasi-dalam-industri-media- Pengendalian BBLR Di Indonesia:
di-indonesia%0Ahttp://leip.or.id/wp- Systematic Review. Pencegahan Dan
content/uploads/2015/10/Della- Pengendalian Bblr Di Indonesia, 2(3),
Liza_Demokrasi-Deliberatif-dalam- 175–182.
Proses-Pembentukan-Undang-Undang- http://doi.wiley.com/10.1002/14651858.
di-Indonesia CD013574
Khoiriah, F., Angraini, D. I., Carolina, N., & Nurahmawati. (2017). Pengaruh Umur, Jenis
Asep Sukohar. (2015). Hubungan Pekerjaan, Paritas, Umur Gestasi Dan
Pertambahan Berat Badan Ibu Selama Stres Psikososial Pada Ibu Hamil
Hamil Dengan Berat Bayi Lahir Rendah. Terhadap Berat Badan Lahir Bayi Di
Jurnal Majority, 4(3), 52–57. Desa Ngetos Kecamatan Ngetos
Kurnia, G. M. (2019). Karakterisitik Ibu Kabupaten Nganjuk. Journal of
Hamil yang Melahirkan Bayi dengan Chemical Information and Modeling,
Berat Bayi Normal. Fakultas Kesehatan 53(9), 1689–1699.
Masyarakat Universitas Airlangga. Partini. (2020). Hubungan Indeks Massa
https://fkm.unair.ac.id/karakterisitik-ibu- Tubuh (IMT) Ibu Hamil Dengan
hamil-yang-melahirkan-bayi-dengan- Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah
berat-bayi-normal/ (BBLR) di Puskesmas Tanjungharjo
Moise, K. K., Blood, B. N. D., René, M. M. Bojonegoro. Insan Cendekia Medika
J., Paul, C. M., Kennedy, M. N., Brigitte, Jombang. https://repo.stikesicme-
K. T., Cedric, I. B., Alain, K. K., jbg.ac.id/4458/1/SKRIPSI PARTINI.pdf
Hypolitte, M. N., & Michel, K. N. Pell, C., Meñaca, A., Were, F., Afrah, N. A.,
(2017). Risk Factors of Low Birth Chatio, S., Manda-Taylor, L., Hamel, M.
Weight in Mbujimayi City, Democratic J., Hodgson, A., Tagbor, H., Kalilani, L.,
Republic of Congo. OALib, 04(03), 1– Ouma, P., & Pool, R. (2013). Factors
10. Affecting Antenatal Care Attendance:
https://doi.org/10.4236/oalib.1103501 Results from Qualitative Studies in
Muhadiroh. (2018). Umur Ibu , Paritas Dan Ghana, Kenya and Malawi. PLoS ONE,
Status Gizi Ibu Hamil Umur Ibu , 8(1).
Paritas Dan Status Gizi Ibu Hamil https://doi.org/10.1371/journal.pone.005
[Universitas Muhammadiyah Semarang]. 3747
repository.unimus.ac.id/1824/8/MANUS Pinontoan, V., & Tombokan, S. (2015).
CRIPT.pdf%0A%0A Hubungan Umur Dan Paritas Ibu Dengan
Nastuti, A. (2020). Angka Kematian Ibu dan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah.
Bayi Di Kabupaten Cilacap Masih Jurnal Ilmiah Bidan, 3(1), 90765.
Tinggi. Cilacapkab.Go.Id. Prisusanti, R. D., & Juwita, S. (2018).
https://cilacapkab.go.id/v3/angka- Hubungan Peningkatan Berat Badan Ibu
kematian-ibu-dan-bayi-di-kabupaten- Hamil Dengan Berat Badan Bayi Baru
cilacap-masih-tinggi/ Lahir. OKSITOSIN : Jurnal Ilmiah
Nisma, M. (2018). Faktor-Faktor yang Kebidanan, 5(2), 95–100.
Berhubungan dengan Kejadian BBLR di https://doi.org/10.35316/oksitosin.v5i2.3
Ruang Perinatologi RSIA Annisa Jambi 49
77
Proverawati, A., & Sulistyorini. (2015). pregnancies: A cohort study. BMC
BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Pregnancy and Childbirth, 13.
Dilengkapi dengan Asuhan pada BBLR https://doi.org/10.1186/1471-2393-13-20
dan Pijat Bayi. Yogyakarta: Nuha Sembiring, J. B., Pratiwi, D., & Sarumaha, A.
Medika. (2019). Hubungan Usia, Paritas dan Usia
Puspita, I. M. (2019). Hubungan Antara Kehamilan dengan Bayi Berat Lahir
Indeks Massa Tubuh (Imt) Ibu Prahamil Rendah di Rumah Sakit Umum Mitra
Dan Kenaikan Berat Badan Selama Medika Medan. Jurnal Bidan
Kehamilan Dengan Berat Badan Lahir Komunitas, 2(1), 38.
Bayi Di Rsud Dr. M. Soewandhie https://doi.org/10.33085/jbk.v2i1.4110
Surabaya. Midwifery Journal: Jurnal Septiani, M., & Ulfa, M. (2018). Faktor-
Kebidanan UM. Mataram, 4(2), 32. Faktor yang Berhubungan dengan
https://doi.org/10.31764/mj.v4i2.946 Kejadian BBLR di Wilayah Kerja
Ramdiyani, I. Della. (2016). Hubungan Puskesmas Peudada Kabupaten Bireuen.
Penambahan Berat Badan Selama Journal of Healthcare Technology and
Kehamilan dengan Berat Badan Lahir Medicine, 4(2), 258.
Rendah (BBLR) di RSUD Kota Bandung https://doi.org/10.33143/jhtm.v4i2.214
2016. Repositori Riset Kesehatan Siahaan. (2021). Hubungan Usia dan Tingkat
Nasional.
Pendidikan Ibu Serta Paritas Dengan
http://repository.poltekkesbdg.info/items Risiko Bayi Berat Lahir Rendah di
/show/2491 RSUP Moehammad Hoesin Palembang.
Rohy, A. E. N., Retnaningsih, L. N., & Jurnal Kesehatan, 5(1).
Fatimah, F. (2017). Hubungan Status Supriasa. (2016). Penilaian Status Gizi. Buku
Gizi Ibu Dengan Berat Dan Panjang Kedokteran EGC.
Bayi Baru Lahir Yogyakarta. Jurnal
Keperawatan Respati Yogyakarta, 4(1), Taba, J. (2018). Faktor-Faktor yang
133–137. Mempengaruhi Status Gizi Ibu Hamil di
Puskesmas Anggalomoare Kabupaten
Gambaran Bayi Lahir di RSU Raffa Konawe Tahun 2018. Politeknik
Majenang, (2021). Kesehatan Kendar.
RSU Raffa. (2021). Profil RSU Raffa UNICEF. (2020). Neonatal Mortality.
Majenang. https://data.unicef.org/topic/child-
https://rsuraffa.com/pelayanan-rawat- survival/neonatal-mortality/
inap/#
Waryono. (2019). Gizi Reproduksi.
Saifuddin, A. B. (2018). Ilmu Kebidanan. Yogyakarta: Pustaka Rihama.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono.
WHO. (2018). Global Nutrition Targets
Sari, C. A. (2018). Hubungan antara Kategori 2025: Low birth weight policy brief.
Umur, Tingkat Pendidikan dan Status https://www.who.int/nutrition/topics/glo
Pekerjaan Ibu dengan Kejadian Bayi baltargets_lowbirthweight_policybrief.p
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) di df
Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun
Kota Malang. Jurnal Ilmu Kesehatan
Masyarakat. http://karya-
ilmiah.um.ac.id/index.php/Ilmu-
Kesehatan/article/view/76202
Sclowitz, I. K. T., Santos, I. S., Domingues,
M. R., Matijasevich, A., & Barros, A. J.
D. (2013). Prognostic factors for low
birthweight repetition in successive

78

Anda mungkin juga menyukai