BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
bayi BBLR dibandingkan dengan bayi dengan berat badan lahir normal (>
2,5 kg). Sekarang menjadi fakta yang diakui bahwa berat badan lahir tidak
Saat ini BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) merupakan salah satu
sebagai bagian terlahir dengan kurang dari 2500 gram. BBLR masih terus
2,7 juta kematian neonatal dari 20 juta kelahiran di seluruh dunia setiap
tahunnya dan diperkirakan 15-20% adalah bayi dengan Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR). Dengan kata lain setidaknya ada lebih dari 3 juta bayi
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan lahir setiap tahunnya.
1
bayi sangat bervariasi baik di daerah dan dalam negara. Dari data World
Vietnam 5%, Burma 9%, Timur Leste 10%, Kamboja 11%, Laos 15%,
Berat lahir yang tidak seimbang dapat menyebabkan komplikasi bagi ibu
2017).
bangsa ditandai dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi,
rentan (Tiro, 2018). Angka kematian bayi berkaitan erat dengan kejadian
2
BBLR. Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) termasuk faktor utama dalam
risiko kematian 20 kali lipat lebih besar di bandingkan dengan bayi yang
satu dari sepuluh bayi di Indonesia dilahirkan dengan BBLR. Jumlah ini
dimiliki oleh anggota rumah tangga, seperti buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA) dan Kartu Menuju Sehat (KMS). Sedangkan jumlah bayi yangtidak
memiliki catatan berat badan lahir, jauh lebih banyak. Hal ini berarti
3
penyakit kronis dikemudian hari, hal ini disebabkan karena kondisi tubuh
yang dilahirkan dengan berat badan kurang dari 2500 gram berhubungan
Pemeriksaan rutin saat hamil atau Antenatal Care (ANC) salah satu cara
Bayi dengan berat badan lahir rendah pada usia selanjutnya setelah
bayi yang dilahirkan dengan berat badan normal, dan sering gagal
4
menunjukkan 6,2% dari 56% balita yang memiliki catatan berat lahir
Jambi sebesar 2,6%. Adapun untuk proporsi bayi dengan BBLR di provinsi
Bone sebanyak 41,0% (Dinkes Provinsi Sul-Sel, 2020). Dari data Dinas
Penyebab utama bayi berat badan lahir rendah dibagi menjadi tiga
5
hipertensi, anemia, dan kebiasaan ibu saat hamil (Ludyaningrum, 2016).
Faktor janin seperti cacat bawaan dan infeksi yang terjadi selama
6
dapat menyebabkan terganggunya pasokan nutrisi serta oksigen ke
kehamilan, usia ibu kurang dari 20 tahun dan usia ibu lebih dari 35 tahun,
karena postur tubuh yang pendek dianggap memiliki status gizi yang
umur ibu yang mempunyai resiko tinggi untuk hamil dan melahirkanadalah
akan semakin besar. Selain usia, paritas atau jumlah anak yangdilahirkan
sering ibu hamil dan melahirkan, semakin dekat jarak kehamilan dan
7
antara lain adalah usia kehamilan, usia ibu, riwayat abortus, tingkat
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: Faktor-faktor apa sajakah yang
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
pada bayi
b. Tujuan Khusus
8
3. Mengetahui hubungan paritas dengan kejadian BBLR
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Peneliti
b. Bagi Praktisi
Kesehatan Masyarakat.
c. Manfaat Teoritis
9
penelitian ini dapat membantu menyediakan referensi bagi peneliti
10
11