PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pada tingkat Nasional mencapai 37,2%, hal ini berarti bahwa prevalensi
stunting pada balita mengalami peningkatan sebesar 1,6% dari tahun 2010
(35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek secara nasional terdiri dari
Tengah 2015, prevalensi balita pendek 18% dan sangat pendek 6,8%.
pendidikan dan tinggi badan orang tua. Status gizi ibu hamil pada waktu
hamil harus cukup mendapat makanan bagi dirinya sendiri maupun bagi
janinnya (Paath dkk, 2001). Angka kematiaan ibu dan bayi serta bayi
1
2
dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) yang tinggi, pada hakekatnya
juga ditentukan oleh status gizi ibu hamil. Ibu hamil dengan status gizi
kronis. KEK pada ibu hamil dapat berbahaya baik bagi ibu maupun
bayi, risiko pada saat prsalinan dan keadaan yang lemah dan cepat lelah
saat hamil sering dialami oleh ibu yang mengalami KEK (Direktorat
itu, ibu hamil dengan KEK berisiko melahirkan bayi dengan berat badan
lahir rendah (BBLR). Panjang badan lahir rendah dan BBLR dapat
saat hamil dapat meningkatkan risiko kejadian stunting pada anak balita
stunting pada balita. Panjang badan lahir pendek bisa disebabkan oleh
faktor genetik yaitu tinggi badan orang tua yang pendek, maupun karena
kurangnya pemenuhan zat gizi pada masa kehamilan. Panjang badan lahir
pendek pada anak menunjukkan kurangnya zat gizi yang diasup Ibu
Panjang badan lahir berkaitan erat dengan tinggi badan orang tua. Ibu
dengan tinggi badan pendek lebih berpeluang untuk melahirkan anak yang
pendek pula. Penelitian di Mesir menunjukkan bahwa anak yang lahir dari
Ibu dengan tinggi badan kurang dari 150 cm lebih berisiko untuk tumbuh
stunting.
Selain panjang badan lahir dan tinggi badan orang tua, status
ekonomi keluarga dan pendidikan orang tua juga merupakan faktor risiko
beberapa faktor, antara lain pekerjaan orang tua, tingkat pendidikan orang
pengasuhan anak, dimana pola asuh yang tidak tepat akan meningkatkan
Faktor lain yaitu paritas yang termasuk risiko tinggi adalah ibu yang
pernah hamil atau melahirkan anak 4 kali atau lebih , jarak anak yang
tergolong risiko tinggi ≤ 2 tahun dan , tinggi badan yang termasuk risiko
hidramnion/ hamil kembar air, janin mati dalam kandungan, hamil lebih
eklamsi. Dampak yang dapat terjadi pada ibu hamil risiko tinggi yaitu
kepada semua ibu hamil diberikan perawatan dan skrining antenatal untuk
diwaspadai dan menemukan secara dini adanya tanda bahaya dan faktor
kondisi dan faktor risiko yang ada pada ibu hamil, serta meningkatkan
5
bagi ibu / janin risiko tinggi masih sehat , ibu ada gawat darurat obstetrik
2003).
panjang badan lahir pendek bila risiko kehamilan tinggi (Astuti, 2015).
stunting dengan frekuensi penyakit ispa dan diare pada balita usia 12-48
telah dikaitkan dengan fungsi kognitif yang buruk. Kami menilai efek dari
stunting, penyakit diare, dan infeksi parasit pada masa bayi pada fungsi
6
memiliki gula darah puasa lebih tinggi, trigliserida tinggi, low- density
lipoprotein kolesterol lebih tinggi, dan kolesterol total lebih tinggi dari
orang dewasa non-stunted. Stunting pada wanita juga terkait dengan tinggi
beberapa masalah gizi antara lain sekitar 5,9% balita mengalami stunting,
gizi kurang 5,9% dan 5,9% balita kurus. Faktor langsung yang
protein yang kurang, faktor tidak langsung yang juga ikut berperan,
misalnya sikap ibu balita yang tidak mendukung dan pengetahuan ibu
balita yang kurang. Sedangkan pada ibu hamil, sekitar 11,1 % ibu hamil
balita dengan kategori sangat yaitu 5,9%. Sedangkan pada ibu hamil
dengan katagori asupan energy dan protein defisit yaitu 16,7%. Faktor
tidak langsung dari status gizi ibu hamil antara lain: sikap ibu hamil, dan
pengetahuan ibu hamil. Berdasarkan hasil PDD didapatkan sikap ibu hamil
dilakukan upaya intervensi untuk memperbaiki status gizi balita dan ibu
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Balita
energi balita, asupan protein balita, pegetahuan ibu balita, sikap ibu
b. Ibu Hamil
perkapita.
2. Tujuan Khusus
a. Anak Balita
menjadi 90%
b. Ibu Hamil
86,5%
D. Sasaran Program
BAB II
A. Perumusan Masalah
Karangawen Kabupaten Demak pada tanggal 9 Mei sampai dengan 18 Mei 2016
terhadap 17 anak balita usia 0-59 bulan dan 18 sampel ibu hamil, terdapat
permasalah :
1. Balita
c. Kategori status gizi balita berdasarkan PB/U atau TB/U yang stunting
sebanyak 5,9%.
64,7%.
2. Ibu Hamil
a. Status ibu hamil KEK sebanyak 11,1% dan tidak KEK 88,9 %.
g. Asupan energi kategori defisit dengan status gizi KEK sebanyak 33,3%
dan asupan energy kategori deficit dengan status gizi tidak KEK 66,7%
h. Asupan protein kategori defisit dengan status gizi KEK sebanyak 33,3 %
dan asupan protein defisit dengan status gizi tidak KEK 66,7 %.
(Kuantitatif)
A= B= C=
Inventarisasi Prioritas
D NPT
Masalah Besar Kegaw Kemud NPD Masalah
Masala atan ahan
1. Asupan Energi
7 7 7 98 11111 490 III
Anak Balita
Anak Balita
4. Pengetahuan
8 8 8 128 11111 640 I
Ibu Balita
5. Pendapatan
4 4 5 40 10111 160 V
perkapita
A= B= C=
Inventarisasi Prioritas
D NPT
Masalah Besar Kegaw Kemud NPD Masalah
Masala atan ahan
1. Asupan Energi
5 4 8 72 11111 360 IV
Ibu Hamil
2. Asupan Protein
5 5 8 80 11111 400 III
Ibu Hamil
4. Pengetahuan
9 9 8 144 11111 720 I
Ibu Hamil
5. Pendapatan
4 4 5 40 10111 160 V
perkapita
Keterangan :
akan diperoleh dengan sumber daya (biaya, sarana, dan cara) untuk
D = PEARL
terkait/instansi diatasnya.
Kesimpulan :
sebagai berikut :
Anak Balita
Ibu Hamil
BAB III
3. Penyuluhan pada TK
4. Penyuluhan di SD
5. Pemberian asuhan gizi bagi balita yang gizi buruk dan gizi kurang
7. Pengembangan Produk
B. Rencana Kegiatan
intervensi.
2. Penyegaran Kader
Tempat : Posyandu
antropometri)
Materi : Cara Pengukuran Berat Badan dan Tinggi Badan dengan benar
18
Kelompok Sasaran)
Tempat : Posyandu
3. Penyuluhan TK
Sasaran : Murid TK
Media : Papan
4. Penyuluhan di SD
Media : Poster
Waktu : 1 minggu
hamil
Waktu : 3 hari
5. NutriExpo 2016
melalui NutriExpo
Metode : Pameran
Waktu : 1 hari
6. Kegiatan Tambahan
penduduk setempat
C. Rencana Anggaran
A PEMASUKAN
1 Kelompok 626.000 x @3 mahasiswa Rp 1.880.000,-
TOTAL Rp
B PENGELUARAN
1 MMD
a. Kesekretariatan Rp. 50.000,-
b. Snack Rp. 100.000,-
2 Penyuluhan Ibu Hamil
a. Kesekretariatan Rp. 25.000,-
b. Snack Rp. 175.000,-
4 Penyuluhan dan Demonstrasi MP-ASI
24
D. Susunan Kepanitiaan
Jurusan Gizi
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pemberian asuhan gizi bagi balita yang gizi buruk dan gizi kurang
26
B. Saran