PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terdapat satu atau lebih janin yang berkembang di dalam rahim atau uterus.
Terakhir (HPHT). Kehamilan terdiri atas tiga trimester, yaitu trimester satu
dengan minggu ke-12 kehamilan; trimester kedua dimulai saat usia kehamilan
memasuki ke-13 minggu sampai dengan minggu ke-28 minggu. Pada trimester
kedua, pergerakan janin mungkin bisa dirasakan; dan trimester ketiga adalah
saat usia kehamilan memasuki minggu ke-29 sampai dengan kurang lebih
Nutrisi ibu selama kehamilan adalah hal yang penting agar janin
tumbuh dengan sehat. Nutrisi wanita saat hamil dengan sebelum hamil
500 kalori. Pada trimester awal, seringkali ibu hamil mengalami perasaan
mual, muntah, dan tidak tahan terhadap bau makanan. Untuk mencapai
kebutuhan energi, maka ibu hamil disarankan untuk makan dengan porsi
sedikit sebanyak lima sampai dengan enam kali per hari. Tidak disarankan
makan dalam porsi besar tetapi hanya satu kali sehari (Centers for Disease
bertambahnya massa dari jaringan lemak atau jaringan lain yang fisiologis
Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT), yaitu apabila
24,9 kg) maka harus menambah berat badannya sekitar 11,3—15,9 kg,
pada wanita yang memiliki IMT di bawah normal (kurang dari 18,5 kg),
IMT 25— 29,9 disarankan untuk menambah berat badan lebih sedikit
yaitu antara 6,8—11,3 kg, dan apabila wanita tersebut mengalami obesitas
(IMT >30) disarankan untuk menambah berat badannya lebih sedikit lagi
kurang dari normal, atau disebut juga Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Apabila wanita hamil mengalami penambahan berat badan lebih dari yang
dilakukan terhadap bayi baru lahir (neonatus). Pengukuran berat badan ini
pertama setelah lahir. Istilah berat badan lahir rendah mengacu pada berat
preterm (<37 minggu kehamilan) dan neonatus cukup bulan yang prematur
(<10 persentil berat badan untuk usia kehamilan dan jenis kelamin)
Rendah) adalah dimana bayi yang lahir memiliki berat badan yang rendah
yaitu kurang dari 2500 gram. Kriteria BBLR hanya berdasarkan berat
kekurangan gizi dalam waktu yang lama, mengakibatkan janin tidak dapat
dan faktor janin. Salah satu faktor penyebab kelahiran BBLR dari faktor
ibu adalah usia, paritas, jarak kehamilan, riwayat penyakit, nutrisi ibu saat
hamil, dan kondisi sosial ekonomi, sedangkan di tinjau dari faktor janin
adalah faktor janin, faktor plasenta, dan faktor lingkungan (Proverawati &
BBLR adalah masalah kesehatan ibu saat hamil yaitu berkaitan dengan
G., dkk , 2013). Kenaikan berat badan pada tiap ibu hamil berbeda-beda.
Hal ini tergantung dari indeks massa tubuh (IMT) dari berat badan
sebelum hamil. IMT diperoleh dengan membagi berat badan dalam satuan
rendah (BBLR) yaitu berat badan lahir <2.500 gram selalu menjadi
mewakili >20 juta kelahiran per tahun. Sebagian besar kelahiran dengan
berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia tahun 2020, AKB pada tahun
berat badan lahir rendah (BBLR) dengan jumlah 7.150 kematian atau
35,3%. Menurut hasil dari Survey Demografi Kesehatan Indonesia atau
SDKI pada tahun 2017 menunjukkan bahwa jumlah AKB sebesar 24 per
peningkatan kejadian berat badan lahir rendah dari tahun 2016 ke tahun
2017 di Sumatera Barat yaitu dari 2.225 kasus (2,3%) menjadi 8.987 kasus
(9,6%). Data yang didapatkan dari Dinas Kesehatan Kota Padang angka
tahun 2014 sebanyak 297 kasus, 2015 sebanyak 371 kasus, dan tahun 2017
tahun 2019 sekitar 139 bayi yang berat badan lahir ren dah (BBLR) dan
pada tahun 2020 menurun menjadi 121 bayi yang berat badan lahir rendah
tahun 2022 mulai dari bulan januari sampai dengan bulan oktober, nomor
Sungai Dareh sebanyak 727 kelahiran, dan kelahiran tertinggi nomor tiga
terletak di Kecamatan Koto Besar sebanyak 649 kelahiran (Dinkes Kab.
Dharmasraya 2022).
A. Rumusan Masalah
masalah adalah adakh hubungan kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat
badan bayi baru lahir di wilayah kerja puskesma Koto Baru Kabupaten
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
(BB Bumil) dengan berat badan bayi baru lahir di wilayah kerja
2. Tujuan Khusus
selama hamil (BB Bumil) di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru pada
tahun 2022;
baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Koto baru pada tahun 2022; dan
c) Untuk mengetahui hubungan antara berat badan ibu hamil (BB Bumil)
dengan berat badan bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Koto
1. Bagi peneliti
peneliti selanjutnya.
bahan pembelajaran.
D. Hepotesi Penelitian
Ha: Ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan
Ho: Tidak ada hubungan antara kenaikan berat badan ibu hamil dengan berat badan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
adalah waktu transisi, yaitu masa antara kehidupan sebelum memiliki anak
yang sekarang berada dalam kandungan dan kehidupan nanti setelah anak itu
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9
bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester
pertama mulai 0-14 minggu, kehamilan trimester kedua mulai mulai 14-28
minggu, dan kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).
yang di sebabkan terj]dinya pertemuan antara sel telur dan sel sperma
sehingga sel sperma memasuki sel telur dan berfertilisasi dan mengalami 16
penetrasi sehingga sel telur membentuk zigot (Hartini, 2018; Persaud, 2016).
menuju fase migrasi dimana migrasi sendiri ialah suatu proses dimana morula
yang sudah dibuahi akan berjalan menuju tuba falopi dengan tujuan menuju
penempelan sel telur atau implantasi pada uterus akan mengalami fase sekresi
(Yulizawati et al, 2018). Proses akhir dari kehamilan adalah plasentasi yang
1) Uterus
Pada saat kehamilan uterus akan membesar pada bulan pertama karena
meningkat. Pada wanita hamil berat uterus 1000 gram dengan panjang
2) Decidua
3) Myometrium
Hormon estrogen sangat berperan dalam pertumbuhan otot di
4) Serviks
vagina dan vulva tampak lebih merah dan agak kebiruan (livide).
6) Ovarium
terbentuk.
7) Payudara (Breast)
8) Kulit
Kadang – kadang terdapat deposit pigmen pada pipi, dahi dan hidung,
melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik, dan
kelak;
Jika keenam bahan makanan ini digunakan, seluruh zat gizi yang
dibutuhkan oleh ibu hamil akan terpenuhi, kecuali zat besi dan asam folat.
meskipun status gizi ibu yang hamil itu terposisi pada "jalur hijau" KMS ibu
hamil.
emosional ibu selalu ter- jaga dengan baik. Dengan demikian, status
Kriteria kehamilan yang berjalan baik pada bayi yang dilahirkan adalah:
b) berat hadan bayi-lahir 2,5 kg atau lebih. Bayi di- nyatakan memiliki
Berat badan adalah ukuran tubuh dalam sisi berat yang merupakan
salah satu ukuran yang memberikan gambaran komposisi tubuh. Berat badan
tersebut, yakni 46% pada tubuh bagian bawah, 32% pada tubuh bagian
atas, 16% di pada paha, 1% pada betis, 4% pada lengan atas, dan 1% pada
d) Plasenta
adalah 200 cm2, pada usia 28 minggu adalah 300 cm2, dan pada usia 40
minggu adalah 500 cm2. Fase pertama adalah fase pertumbuhan plasenta,
meningkat).
e) Janin
tetapi berat badan janin hanya dapat diukur dengan tepat apabila telah
f) Cairan Amnion
amnion atau kantung ketuban memiliki empat aliran volume yang masuk
dan keluar pada akhir kehamilan. Aliran masuk utama adalah urin janin
dan cairan paru-paru. Dua aliran keluarnya adalah cairan yang ditelan
kesehatan ibu dan anak (Institute of Medicine, 2009). Peningkatan berat badan
atas: janin, cairan ketuban, dan plasenta,; sedangkan 70% sisanya merupakan
berat badan saat kehamilan bervariasi antar ibu hamil (Institute of Medicine,
24.9)
berpengaruh pada berat badan lahir bayi yang rendah (Santos, dkk,
Gynecologists, 2015).
peningkatan berat badan yang diperlukan pun akan lebih banyak dari
kehamilan satu janin, namun bagaimana pun hal ini tetap harus
—
24.9)
berat badan, maka hanya perlu ditingkatkan sekitar 0,5—1,8 kg saja pada
bulan-bulan awal kehamilan, dan hal ini bisa dilakukan dengan cara
harian. Peningkatan berat badan yang seimbang lebih penting pada trimester
pertama dan trimester ketiga, terutama apabila ibu hamil dengan IMT di
bawah rata-rata atau underweight. Pada ibu hamil dengan IMT yang
per minggu sampai dengan saat melahirkan, dan hal ini bisa dicapai dengan
cara mengonsumsi kalori tambahan sebanyak 300 kkal per hari. Apabila ibu
hamil dengan IMT overwight atau obesitas, maka peningkatan berat badan
Council, 2009).
5. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Berat Badan Ibu
Council, 2009).
meningkatkan berat badan lahir pada bayi yang lahir pada ibu remaja.
2007).
c) Paritas
kehamilan yang berlebihan dan peningkatan risiko 3,6 kali lipat dari
Berat badan lahir adalah berat badan janin atau bayi saat dilahirkan.
Berat badan ini tidak termasuk jaringan lain saat proses melahirkan,
seperti ketuban dan plasenta. Berat badan lahir biasanya dicatat dalam
satuan berat metrik (gram) atau avoirdupois (pon dan ons). (Wingate, dkk.,
2016:442—448)
neonates atau bayi baru lahir. Pengukuran berat badan ini dilakukan untuk
badan lahir rendah (BBLR) = <2.500 gr, berat badan lahir sedang (BBLS)
dkk., 2016:1—70).
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi yang lahir dengan berat
badan kurang dari 2.500 gram tanpa memandang masa kehamilan. Dahulu
neonatus dengan berat badan lahir kurang 2500 gram atau sama dengan
2500 gram disebut premature. Pembagian menurut berat badan ini sangat
pada berat badan lahir saja, tetapi juga pada tingkat maturitas bayi itu
a) KlasifikasiI BBLR
1) Berat badan
1.500 — 2.500 g;
2017:6.492—6.500).
b) Usia kehamilan/gestasi
BBLR
a) Genetik
badan lahir antara bayi dengan orang tua dengan ras berkulit putih,
biologis. Bayi dengan ibu dan ayah berkulit hitam memiliki berat lahir
rata-rata terendah; bayi yang lahir dari dua orang tua berkulit putih
memiliki berat badan lahir lebih tinggi; dan bayi dengan orang tua ras
campuran memiliki distribusi berat badan lahir menengah sedang.
Perbedaan kelompok berat badan lahir lebih berkaitan erat dengan ras
b) Usia ibu
Usia ibu juga menjadi faktor yang memengaruhi berat lahir bayi.
pada usia subur yang optimal dan lebih berpotensi untuk mengandung
anak yang sehat. Insidensi berat badan lahir rendah lebih tinggi pada
kelahiran bayi berat badan lahir rendah yang jauh lebih besar. Proses
biasanya terjadi sekitar usia 45—55 tahun, yaitu bahwa akan terjadi
rahim. Oleh karena itu, ibu yang berusia lebih tua berisiko melahirkan
janin yang sehat. Studi yang dilakukan oleh Nyamasega tentang berat
badan lahir rendah, kecacat tabung saraf dan kelainan bawaan non-
dengan berat lahir 100g lebih banyak daripada ibu yang jarang
d) Perawatan Prenatal
Salah satu penyebab utama berat badan lahir rendah adalah akses
badan lahir rendah jauh lebih tinggi bagi ibu yang tidak menerima
usia ibu, bayi yang dilahirkan oleh ibu yang tidak melakukan perawatan
pranatal memiliki berat badan lahir yang lebih rendah secara rata-rata,
daripada bayi dengan ibu yang rutin melakukan pemeriksaan prenatal.
faktor risiko genetik atau perilaku, dan dukungan emosional untuk ibu
9. Patofisiologi BBLR
memiliki lebih sedikit waktu berada di dalam rahim ibunya untuk tumbuh
dan berat badan yang bertambah. Sebagian besar berat badan bayi
Restriction (IUGR). Hal tersebut terjadi saat bayi tidak tumbuh dengan
kasus, namun umumnya disebabkan oleh faktor ibu, janin, dan plasenta
Secara umum IUGR dapat disebabkan oleh faktor ibu, janin, dan
plasenta. Penyebab yang paling sering adalah perfusi plasenta yang tidak
IUGR terdiri atas dua jenis, yaitu IUGR asimetris, yakni bayi
memiliki ciri-ciri malnutrisi, IUGR simetris yakni ukuran bayi lebih kecil
—80% dari seluruh kejadian IUGR, dan penyebab paling sering ialah
memiliki panjang dan lingkar kepala normal tetapi namun berat badan
semua parameter antropometri pada janin atau bayi baru lahir (Sharma
dkk, 2016:67—83).
indeks massa tubuh rendah, kemiskinan, jarak anak yang sempit, ibu
penyalahgunaan zat, serta stres emosional dan fisik (Bhaskar dkk, 2015).
sinonim untuk janin besar menurut usia kehamilan (berat badan lahir >
hamil lebih besar dari 30, dan kenaikan berat badan selama kehamilan
sebelumnya, jenis kelamin laki-laki, berat badan lahir ibu lebih dari
4.000 g, dan ibu hamil dengan usia tua (di atas 35tahun) (Silasi, 2017).
berisiko untuk melahirkan bayi dengan ukuran yang kurang daripada normal,
atau disebut juga berat badan lahir rendah (BBLR). Bayi dengan riwayat
selama kehamilan). Selain itu, janin juga berisiko kelebihan berat badan
2017:503—508).
B. Kerangka Konsep
1. Kurang 1. Normal
2. Sesuai 2. BBLR
3. Lebih 3. BBLB
Karakteristik lain:
1. IMT ibu sebelum
hamil
2. Usia ibu saat
hamil
3. paritas
Keterangan:
HIPOTESIS
berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di wilayah kerja
H0: Ada hubungan antara berat badan ibu selama hamil dengan berat
bada bayi baru lahir di wilayah kerja Puskesmas Koto Baru Kabupaten
Dharmasraya.
H1: Tidak ada hubungan antara berat badan ibu selama hamil dengan berat
badan bayi baru lahir di wilayah kerja Koto Baru Kabupaten Dharmasraya
BAB III
EMTODE PENELIAN
A. Desain Penelitian
independen) dan faktor akibat (variabel dependen) secara serentak dalam suatu
populasi. Serentak disini dimaksud bahwa baik variabel bebas maupun variabel
terikat diukur secara bersamaan. Penelitian yang akan dilakukan ini juga bersifat
retrospektif yaitu melakukan evaluasi atau penilaian suatu peristiwa yang terjadi
sebelumnya (Masturoh dan Anggita T., 2018). Penelitian ini akan menganalisis
hubungan antara berat badan ibu hamil dengan berat badan bayi baru lahir di
1. Waktu Penlitian
tahun 2023.
2. Tempat Penelitian
1. Populasi
kriteria populasi dalam penelitian ini adalah semua bayi yang lahir di
2. Sampel
dalam penelitian ini adalah data berat badan ibu hamil dan data berat
3. Besar Sampel
D. VARIABEL PENELITIAN
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
Uraian tentang batasan variabel yang dimaksud, atau tentang apa yang
adalah buku KIA sepanjang tahun 2022 di wilayah kerja Puskesmas koto
G. Prosedur Penelitian
Kabupaten dharmasraya.
Peneliti melakukan
pengambilan data kelahiran
tertinggi di Dinas Kesehatan
Dharmasraya
Peneliti
Buku KIA di Wilayah Kerja Puskesmas Koto Baru melakukan
pengambilan data kelahiran
tertinggi di Wilayah Kerja
Puskesmas Koto Besar
Peneliti melakukan
pengambilan data kelahiran
tertinggi di Wilayah Kerja
Puskesmas Koto Besar
Sampel penelitian….
I. Etika Penelitian
K. Pengimpulan Data