Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Kebidanan 13 (02) 128 - 242

Jurnal Kebidanan
http : //www. ejurnal.stikeseub.ac.id

HUBUNGAN INDEKS MASSA TUBUH DENGAN KEJADIAN


PREEKLAMSIA PADA IBU HAMIL DI RSUD TRIKORA SALAKAN

Sri Handayani1), Siti Nurjanah2)


1), 2)
Program Studi S1 Kebidanan STIKES Estu Utomo
E-mail : handaeub@yahoo.co.id
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) yang tinggi merupakan permasalahan Kesehatan di Indonesia yang
belum terselesaikan sampai saat ini. Di RSUD Trikora Salakan pada tahun 2019 terdapat 4 kasus
kematian ibu dimana penyebab utamanya adalah hipertensi dalam kehamilan. Salah satu faktor
yang berkaitan erat dengan terjadinya preeklamsia adalah obesitas. Salah satu cara untuk
mengidentifikasi status gizi ibu hamil adalah dengan menggunakan rumus Indeks Massa Tubuh
(IMT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dengan
kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSUD Trikora Salakan. Jenis penelitian ini adalah
penelitian deskriptif analitik dengan desain penelitian menggunakan desain retrospektif. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil dengan preeklamsia yang memeriksakan diri di
RSUD Trikora Salakan sejak bulan Januari 2020 – September 2020 yang berjumlah 41 orang.
Teknik pengambilan sampel Total sampling. Analisa data menggunakan uji Rank Spearman.
Hasil Penelitian menunjukkan bahwa responden dengan IMT underweight tidak ada yang
mengalami preeklamsia ringan dan berat, responden dengan IMT normal yang mengalami
preeklamsia ringan sebanyak 1 orang (2,4%) dan tidak ada yang mengalami preeklamsia berat,
responden dengan IMT overweight yang mengalami preeklamsia ringan sebanyak 21 orang
(51,2%) dan yang mengalami preeklamsia berat sebanyak 9 orang (22%), responden dengan IMT
obese tidak ada yang mengalami preeklamsia ringan dan yang mengalami preeklamsia berat
sebanyak 10 orang (24,3%). Hasil perhitungan statistik menggunakan uji Rank spearman diperoleh
hasil bahwa p value sebesar 0,000< 0,05. Kesimpulan : Ada hubungan yang signifikan antara
indeks massa tubuh (IMT) dengan kejadian preeklamsia pada ibu hamil di RSUD Trikora Salakan.
Kata Kunci : Umur, Paritas, Indeks Massa Tubuh, Preeklamsia
RELATIONSHIP OF BODY MASS INDEX WITH PREECLAMSIA EVENTS IN
PREGNANT WOMEN IN RSUD TRIKORA SALAKAN
ABSTRACT
Background : High Maternal Mortality Rate (MMR) is a health problem in Indonesia that has not
been resolved to date. At the Trikora Salakan Regional Hospital in 2019 there were 4 cases of
maternal death where the main cause was hypertension in pregnancy. One of the factors that is
closely related to the occurrence of preeclampsia is obesity. One way to identify the nutritional
status of pregnant women is to use the Body Mass Index (BMI) formula. Research purposes: To
determine the relationship between body mass index and the incidence of preeclampsia in
pregnant women at Trikora Salakan General Hospital. Research method: This type of research is
descriptive analytical research with research design using retrospective design. The population in
this study is all pregnant women with preeclampsia who checked themselves in Trikora Salakan
Hospital since January 2020 – September 2020 which amounted to 41 people. Total sampling
technique. Analyze the data using Spearman's Rank test. Results: The results showed that
respondents with underweight BMI no one experienced mild and severe preeclampsia, respondents
with normal BMI who experienced mild preeclampsia as much as 1 person (2.4%) and no one
experienced severe preeclampsia, respondents with overweight BMI who experienced mild
preeclampsia as many as 21 people (51.2%) and who experienced severe preeclampsia as many as
9 people (22%), respondents with imt obese no one experienced mild preeclampsia and who
experienced severe preeclampsia as many as 10 people (24.3%). Statistical calculation results
using spearman Rank test obtained the result that p value of 0.000< 0.05. Conclusion: There is a
significant relationship between body mass index (BMI) and preeclampsia incidence in pregnant
women in Trikora Salakan Hospital.
Keywords : Age, Parity, Body Mass Index, Preeclampsia

212 Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021


PENDAHULUAN keluarga, status gizi, preeklampsia pada
Angka Kematian Ibu (AKI) yang kehamilan sebelumnya, diabetes
tinggi merupakan permasalahan gestasional, diabetes tipe 1, obesitas,
Kesehatan di Indonesia yang belum hipertensi kronis, penyakit ginjal dan
terselesaikan sampai saat ini, Data yang stres. Salah satu faktor yang berkaitan
diperoleh dari Pusdatin Kemenkes RI erat dengan terjadinya preeklampsia
(2019) Angka Kematian Ibu di Indonesia adalah obesitas (Lumbanraja, 2017).
sampai dengan 2019 masih pada angka Kenaikan berat badan ibu selama
305 per 100.000 kelahiran hidup angka kehamilan merupakan indikator paling
tersebut masih tinggi jika dikaitkan umum yang digunakan untuk
dengan target Sustainable Development menentukan status gizi ibu dan janinnya
Goals (SDGs) Indonesia tahun 2030 selama hamil. Meskipun demikian,
yaitu menurunkan AKI hingga 70 per kenaikan berat badan yang terlalu besar
100.000 kelahiran hidup. Sedangkan AKI cenderung menggambarkan tingginya
di Sulawesi Tengah tahun 2018 terdapat retensi cairan yang dapat menyebabkan
153/100.000 KH (82 kasus kematian) dan edema pada bagian kaki atau edema
terjadi peningkatan AKI di tahun 2019 diseluruh bagian tubuh. Wanita dengan
yakni menjadi 179/100.000 KH (97 status gizi berlebihan atau obesitas
kasus). dikatakan memiliki resiko tinggi terhadap
Penyebab AKI masih didominasi kehamilan seperti kematian perinatal,
oleh hipertensi dalam kehamilan preeklamsia, eklamsia dan komplikasi
(24,8%). Berdasarkan Profil Kesehatan persalinan karena ukuran bayi yang besar
Provinsi Sulawesi Tengah (2019) (Sandra, 2015).
diproleh data bahwa di Kabupaten Obesitas merupakan masalah
Banggai Kepulauan terdapat 7 kasus kebidanan yang paling sering terjadi yang
kematian ibu yang utamanya disebabkan mempengaruhi kesehatan ibu dan anak
oleh hipertensi dalam kehamilan. Hal karena dapat menimbulkan masalah
tersebut juga terjadi di RSUD Trikora jangka pendek dan jangka panjang bagi
Salakan pada tahun 2019 terdapat 4 kasus ibu, seperti meningkatkan risiko diabetes
kematian ibu dimana penyebab utamanya gestasional dan pre-eklamsia. Ini karena
adalah hipertensi dalam kehamilan. wanita gemuk lebih cenderung
Berbagai faktor predisposisi mengalaminya berat badan kehamilan
preeklampsia antara lain adalah yang berlebihan, hal ini meningkatkan
primigravida, usia< 20 tahun atau usia > risiko terjadinya sindroma metabolik di
35 tahun, riwayat preeklampsia pada kemudian hari dan dapat menyebabkan

Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021 213


keturunannya mengalami peningkatan Januari 2020 – September 2020 yang
risiko morbiditas dan mortalitas obstetric berjumlah 41 orang. Teknik pengambilan
(Septiani, 2019). sampel dengan total sampling. Jumlah
Berbagai upaya telah dilakukan sampel untuk penelitian ini berjumlah 41
Pemerintah Dinas Kesehatan Provinsi orang.
Sulawesi Tengah dalam percepatan Variabel bebas pada penelitian ini
penurunan AKI yakni antara lain adalah Indeks Massa Tubuh yaitu Rumus
penerapan uji skrining preeklampsi, matematis yang dinyatakan sebagai berat
identifikasi akurat terhadap ibu yang badan (dalam kilogram) dibagi dengan
berisiko mengalami preeklampsi kuadrat tinggi badan (dalam satuan
sehingga membantu penetapan sasaran meter). Wanita dengan obesitas sebelum
yang perlu mendapat pemantauan lebih, kehamilan memiliki resiko lebih besar
menjamin agar setiap ibu mampu untuk menderita preeklamsia dibanding
mengakses pelayanan kesehatan ibu wanita dengan IMT normal. IMT ibu
yang berkualitas, seperti pelayanan hamil ditentukan dengan menghitung
kesehatan ibu hamil, pertolongan BB saat pertama kali ibu
persalinan oleh tenaga kesehatan hamil memeriksakan kehamilannya.
terlatih di fasilitas pelayanan kesehatan Pengambilan data menggunakan rekam
yang berkualitas, perawatan pasca medis menggunakan skala data ordinal
persalinan bagi ibu dan bayi, yaitu IMT Underweight (<18,5 Kg/m2),
perawatan khusus dan rujukan jika IMT Normal (18,5 – 24,9 Kg/m2), IMT
terjadi komplikasi, dan penggunaan Overweight (25 > 29,9 Kg/m2), IMT
Dana Bantuan Operasional Kesehatan Obese (≥ 30 Kg/m2). Sedangkan variabel
(BOK) ke Puskesmas di Kabupaten/Kota terikatnya adalah Preeklamsia yaitu
yang difokuskan pada kegiatan Kelas Ibu kondisi spesifik yang terjadi pada
Hamil (Kemenkes RI, 2019). kehamilan di atas 20 minggu yang
ditandai dengan adanya hipertensi
METODE dengan meningkatnya tekanan darah >
Jenis penelitian ini adalah 140/90 mmHg. Pengambilan data dari
penelitian deskriptif analitik. Desain rekam medis, dengan skala ordinal
penelitian menggunakan desain dikategorikan preeklamsi rendah dan
retrospektif. Populasi dalam penelitian preeklamsi tinggi.
ini adalah semua ibu hamil dengan Alat ukur / Instrumen yang
preeklamsia yang memeriksakan diri di digunakan dalam penelitian ini
RSUD Trikora Salakan sejak bulan adalah dokumen (data sekunder)

214 Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021


rekam medis pasien. Analisa data bivariate dengan menggunakan uji
dengan univariat dengan persentase dan statistik Rank spearman.

HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Karakteristik Responden

Tabel 1.
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Preeklamsia Ringan Preeklamsia Berat Jumlah


Usia
F % F % F %
< 20 0 0 0 0 0 0
20-35 14 34,1% 10 24,3% 24 58,5%
>35 8 19,5% 9 22% 17 41,5%
Jumlah 22 54% 19 46% 41 100%

Berdasarkan tabel 1 diketahui Hasil penelitian ini tidak


bahwa dari 41 total responden sejalan dengan teori iskemia plasenta
kejadian preeklamsia ringan dan dan radikal bebas yang berhubungan
preeklamsia berat berdasarkan dengan usia ibu terhadap kejadian
karakteristik usia sebagian besar preeklamsia. Teori tersebut
berada pada interval usia 20-35 berhubungan dengan organ dan
tahun sebanyak 24 orang (58,5%) jaringan. Pada usia < 20 tahun organ
dibandingkan responden dengan usia dan jaringan reproduksi belum matang
<20 (0%) dan responden dengan usia dan pada usia > 35 tahun organ dan
>35 sebanyak 17 responden (41,5%). jaringan mengalami degenerasi. Pada
Hasil penelitian ini berbeda usia < 20 tahun dan > 35 tahun bisa
dengan penelitian Nursal (2017) mengakibatkan terjadi kegagalan
dengan judul faktor risiko kejadian “remodeling arteri spiralis” akibat
pre eklamsi pada ibu hamil plasenta mengalami iskemia. Plasenta
di RSUP dr.. M. Djamil Padang yang mengalami iskemik dan hipoksia
Tahun 2014 yang diperoleh nilai akan menghasilkan oksidan yang
OR (Odds Ratio) sebesar 4,886 disebut juga dengan radikal bebas.
yang berarti ibu hamil yang berumur Oksida atau radikal bebas adalah
<20 tahun dan >35 tahun berisiko senyawa penerima elektron atau atom
4,886 kali berisiko untuk terkena yang mempunyai electron yang tidak
preeklampsia dibandingkan dengan berpasanga. Salah satu oksidan
ibu hamil yang berumur antara penting yang dihasilkan plasenta
20-35 tahun. (Nursal et al., 2017). iskemik adalah radikal hidroksil yang

Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021 215


sangat toksik, khususnya terhadap 2020 – September 2021 didominasi
membrane sel endothel pembuluh oleh ibu hamil dengan usia 20-35
darah, sehingga kejadian tersebut tahun yang berjumlah 474 orang
menyebabkan preeklamsia. (80%) dari 595 (100%) total ibu
Adanya perbedaan hasil hamil secara keseluruhan, sedangkan
penelitian ini dengan teori disebabkan jumlah ibu hamil dengan usia <20
karena sebagian besar ibu hamil yang berjumlah 33 orang ( 6%) dan >35
memeriksakan kehamilan di RSUD berjumlah 88 orang (15%) dari 595
Trikora Salakan periode Bulan Januari (100%) total ibu hamil.
Tabel 2.
Karakteristik Responden Berdasarkan Paritas

Preeklamsia Ringan Preeklamsia Berat Jumlah


Paritas
F % F % F %
1 6 15% 5 12,1% 11 27%
2-3 11 27% 6 15% 17 41,4%
>4 5 12,1% 8 19,5% 13 38%
Jumlah 22 55% 19 46% 41% 100%

Berdasarkan tabel 2 diketahui preeklamsia jika dibandingkan dengan


bahwa dari 41 total responden multigravida (Diana, 2018).
kejadian preeklamsia ringan dan Hasil penelitian ini sejalan
preeklamsia berat berdasarkan dengan penelitian Nursal dkk (2017)
karakteristik paritas sebagian besar dengan judul faktor risiko kejadian
merupakan ibu dengan paritas 2-3 pre eklamsi pada ibu hamil di RSUP
sebanyak 17 orang (41,4%) dr.. M. Djamil Padang Tahun 2014
dibandingkan dengan responden bahwa tidak terdapat hubungan yang
dengan paritas 1 sebanyak 11 orang bermakna antara status gravida
(21%) dan > 4 sebanyak 13 orang dengan kejadian preeclampsia (Nursal
(38%). et al., 2017).
Hasil penelitian ini tidak Hasil penelitian tidak sejalan
sejalan dengan teori intoleransi dengan penelitian penelitian
imunologik pada ibu dan janin yang Afridasari bahwa terdapat hubungan
berhubungan dengan gravida terhadap yang signifikan antara status gravida
kejadian preeklamsia. Teori tersebut dengan kejadian preeklampsia dimana
berkaitan erat tentang primigravida, ibu primigravida 2,881 kali beresiko
dimana primigravida mempunyai (OR=2,881) daripada ibu multigravida
resiko lebih besar terjadinya (Afridasari, 2013).

216 Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021


Adanya perbedaan hasil berjumlah 362 (61%) orang dari 595
penelitian ini dengan teori disebabkan (100%) total ibu hamil secara
karena sebagian besar ibu hamil yang keseluruhan, sedangkan jumlah ibu
memeriksakan kehamilan di RSUD hamil dengan paritas 1 berjumlah 175
Trikora Salakan periode Januari 2020 orang (29,4%) dan >4 berjumlah 59
– September 2020 didominasi oleh orang (10%) dari 595 (100%) total ibu
ibu hamil dengan paritas 2-3 yang hamil.

2. Analisa Univariat

Tabel 3.
Distribusi Frekuensi Indeks Massa Tubuh

Preeklamsia Ringan Preeklamsia Berat Jumlah


Indeks Massa Tubuh Total
F % F %
Underweight 0 0 0 0 0
Normal 1 2,4% 0 0 1
Overweight 21 51,2% 9 22% 30
Obese 0 0 10 24,3% 10

Berdasarkan hasil analisa resiko tertentu yang mempengaruhi


univariat dari 41 responden dapat terjadinya preeklamsia selain indeks
diketahui bahwa sebagian besar massa tubuh di antaranya factor
responden dengan IMT Overweight familial, riwayat preeklamsia,
yaitu sebanyak 21 orang (51,2%) primigravida, kehamilan ganda, dan
mengalami Preeklamsia ringan dan riwayat penyakit tertentu.
sebagian besar responden dengan IMT Obesitas adalah adanya
Obese sebanyak 10 orang (24,3%) penimbunan lemak yang berlebihan di
mengalami preeklamsia berat dan dalam tubuh. Obesitas merupakan
terdapat responden dengan IMT masalah gizi karena kelebihan kalori,
Normal 1 orang (2,4%) yang biasanya disertai kelebihan lemak dan
mengalami preeklamsia ringan. protein hewani, kelebihan gula dan
Data menunjukan IMT Normal garam yang kelak bisa merupakan
(18,5-24,9) terdapat 1 responden faktor risiko terjadinya berbagai jenis
(2,4%) yang mengalami preeklamsia penyakit degeneratif, seperti diabetes
ringan. Menurut wafda (2019) dalam mellitus, hipertensi, penyakit jantung
bukunya berjudul Asuhan Kebidanan koroner, reumatik dan berbagai jenis
Kasus Kompleks Maternal dan keganasan (kanker) dan gangguan
Neonatal terdapat beberapa factor kesehatan lain. Salah satu cara untuk

Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021 217


mengidentifikasi adanya kelebihan dengan adanya hipertensi dengan
berat badan atau obesitas pada meningkatnya tekanan darah > 140/90
dewasa adalah dengan menggunakan mmHg (American Pregnancy
Indeks Massa Tubuh (IMT), Association, 2017).
yaitu dikategorikan obesitas jika IMT Preeklamsia merupakan kondisi
≥ 25 kg/m2 untuk wilayah Asia spesifik pada kehamilan yang
Pasifik (World Health Organization, ditandai dengan adanya disfungsi
2012). plasenta dan respon maternal terhadap
adanya inflamasi sistemik dengan
Tabel 4. Distribusi Frekuensi
Kejadian Preeklampsia aktivasi endotel dan koagulasi.
Diagnosis preeklampsia ditegakkan
Preeklamsia F %
berdasarkan adanya hipertensi
Preeklamsia Ringan 22 53,7%
spesifik yang disebabkan kehamilan
Preeklamsia Berat 19 46,3%
disertai dengan gangguan sistem
Berdasarkan tabel penelitian organ lainnya pada usia kehamilan
diketahui bahwa total ibu hamil diatas 20 minggu. Preeklampsia,
yang memeriksakan kehamilan nya sebelumya selalu didefinisikan
di RSUD Trikora Salakan selama dengan adanya hipertensi dan
bulan Januari – September 2020 proteinuri yang baru terjadi pada
berjumlah 595 orang. Berdasarkan kehamilan. Meskipun kedua kriteria
hasil analisa univariat diketahui ini masih menjadi definisi klasik
bahwa ibu hamil di RSUD Trikora preeklamsia, beberapa wanita lain
Salakan yang mengalami menunjukkan adanya hipertensi
preeklampsia pada bulan Januari – disertai gangguan multsistem lain
September 2020 sebanyak 41 yang menunjukkan adanya kondisi
responden (100%) dimana responden berat dari preeklamsia meskipun
yang mengalami Preeklamsia ringan pasien tersebut tidak mengalami
sebanyak 22 orang (53,7%) dan proteinuri. Sedangkan, untuk edema
responden yang mengalami tidak lagi dipakai sebagai kriteria
preeklampsia berat sebanyak 19 diagnostik karena sangat banyak
orang (46,3%). ditemukan pada wanita dengan
Preeklamsia adalah kondisi kehamilan normal (Himpunan
spesifik yang terjadi pada kehamilan Kedokteran Feto Maternal POGI,
di atas 20 minggu yang di tandai 2016).

218 Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021


3. Analisa Bivariat

Tabel 5.
Hubugan Indeks Massa Tubuh dengan Kejadian Preeklamsia pada ibu hamil di RSUD
Trikora Salakan

Preeklamsia Preeklamsia
IMT Ringan Berat Total % P C
F % F %
Underweight 0 0 0 0 0 0
Normal 1 2,4% 0 0 1 2,4%
0,000
Overweight 21 51,2% 9 22% 30 73,1% 0,614
Obese 0 0 10 24,3% 10 24,3%
Total 22 53,7% 19 46,3% 41 100%

Berdasarkan hasil analisa tingkat keeratan hubungan koefisien


bivariat di atas dapat dilihat bahwa korelasi antar variabel kuat. Analisis
responden dengan IMT normal yang angka koefisien korelasi pada hasil di
mengalami preeklamsia ringan atas bernilai positif sehingga dapat
sebanyak 1 orang (2,4%), responden disimpulkan hubungan kedua variable
dengan IMT overweight yang bersifat searah.
mengalami preeklamsia ringan Berdasarkan hasil penelitian
sebanyak 21 orang (51,2%) dan yang diketahui bahwa ada hubungan yang
mengalami preeklamsia berat signifikan antara indeks massa tubuh
sebanyak 9 orang (22%), responden (IMT) dengan kejadian preeklamsia
dengan IMT obesitas yang mengalami pada ibu hamil di RSUD Trikora
preeklamsia berat sebanyak 10 orang Salakan, hal ini dikarenakan Indeks
(24,3%). Hasil perhitungan statistik Massa Tubuh merupakan salah satu
menggunakan uji Rank spearman faktor yang menyebabkan
diperoleh hasil bahwa p value sebesar preeklamsia dimana IMT yang
0,000< 0,05 maka H0 ditolak dan Ha berlebih berhubungan dengan
diterima maka dapat disimpulkan berkurangnya perfusi organ akibat
bahwa ada hubungan yang signifikan vasospasme dan aktivasi endotel.
antara indeks massa tubuh (IMT) Pada ibu hamil terjadi disfungsi
dengan kejadian preeklamsia pada ibu endotel yang dipicu oleh adanya IMT
hamil di RSUD Trikora Salakan. Berlebih atau obesitas, dimana hal ini
Analisis dilanjutkan dengan menilai akan menyebabkan kerusakan dari
koefisien korelasi indeks massa tubuh endotel dan menyebabkan terjadinya
dengan kejadian preeklamsia preeklamsia (Wafiyatunisa, 2016).
didapatkan bahwa C = 0,614. Dengan Hal ini sesuai teori dalam buku
demikian dapat disimpulkan bahwa Gizi Ibu dan Bayi Pada umumnya

Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021 219


orang dengan IMT berlebih/obesitas Penelitian ini sejalan dengan
memiliki pola makan dengan rendah penelitian sebelumnya yang
serat serta tinggi kalori dan lemak. menunjukan bahwa terdapat
Rendahnya serat mengakibatkan hubungan antara BMI overweight dan
sedikitnya konsumsi buah dan sayur obesitas dengan kejadian
dan penurunan antioksidan yang preeklampsia dibandingkan dengan
merupakan salah satu penyebab pasien BMI normal. Ibu hamil
meningkatnya risiko preeklamsia. overweight dua kali lebih berisiko
Faktor gaya hidup juga mengalami preeklampsia
mempengaruhi terjadinya obesitas. dibandingkan ibu hamil yang
Gaya hidup, termasuk di dalamnya memiliki berat badan normal.
diet dan aktivitas fisik berhubungan Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dengan terjadinya obesitas dan pada penelitian ini terdapat hubungan
penyakit kardiovaskular. Resiko yang bermakna antara BMI dengan
terjadinya preeklamsia pada wanita kejadian preeklamsia (Berriandi
obesitas juga berhubungan dengan Arwan, 2020).
gaya hidup (Sandra, 2015). Hasil penelitian ini sejalan
Hasil penelitian juga dengan penelitian terdahulu yang
menunjukan IMT Normal (18,5-24,9) didapatkan hasil nilai OR (Odds
terdapat 1 responden (2,4%) yang Ratio) sebesar 4,060 yang berarti ibu
mengalami preeklamsia ringan. hamil yang obesitas berisiko 4,060
Menurut Wafda (2019) dalam buku kali untuk terkena preeklampsia
nya berjudul Asuhan Kebidanan dibandingkan dengan ibu hamil yang
Kasus Kompleks Maternal dan tidak obesitas (Nursal et al., 2017).
Neonatal terdapat beberapa faktor
resiko tertentu yang mempengaruhi PENUTUP
terjadinya preeklamsia selain indeks Kesimpulan
massa tubuh di antaranya faktor Berdasarkan penelitian yang
familial, riwayat preeklamsia, dilakukan dapat disimpulkan bahwa
primigravida, kehamilan ganda, karakteristik berdasarkan usia ibu hamil
dan riwayat penyakit tertentu. yang mengalami preeklamsia ringan dan
Wanita yang kelebihan berat preeklamsia berat sebagian besar terjadi
badan atau obesitas diketahui berisiko pada usia 20-35 tahun sebanyak 24 orang
lebih tinggi mengalami preeklamsia (58,5%). Dan karakteristik berdasarkan
(Sylvia, 2019). paritas yang mengalami preeklamsia

220 Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021


ringan dan preeklamsia berat sebagian Diana, C. (2018). Preeklamsia dan
Eklamsia: Tatalaksana Anastesi
besar adalah responden dengan paritas 2-
Perioperatif. CV Budi Utama.
3 sebanyak 17 orang (41,4%). Hasil Himpunan Kedokteran Feto Maternal
POGI. (2016). Diagnosis dan Tata
analisa IMT menunjukkan bahwa
Laksana Preeklamsia.
sebagian besar responden yang Kemenkes RI. (2019). Data dan
Informasi Profil Kesehatan
mengalami preeklamsia adalah responden
Indonesia 2019.
dengan IMT overweight sebanyak 30 Lumbanraja. (2017). Kegawatdaruratan
Obstetri. Usupress.
orang (baik itu PER maupun PEB) dari
Nursal, D. G. A., Tamela, P., &
total 41 responden. Hasil analisa kejadian Fitrayeni, F. (2017). Faktor Risiko
Kejadian Preeklampsia Pada Ibu
preeklamsia bahwa responden yang
Hamil Di Rsup Dr. M. Djamil
mengalami preeklamsia ringan sebanyak Padang Tahun 2014. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas,
22 responden (53,7%) dan responden
10(1), 38.
yang mengalami preeklampsia berat https://doi.org/10.24893/jkma.10.1.
38-44.2015
sebanyak 19 responden (46,3%) dari total
Sandra, F. (2015). Gizi Ibu dan Bayi.
sebanyak 41 responden. Rajawali Pers.
Septiani, S. & A. (2019). The Effect Of
Hasil uji statistic diperoleh
Obesity On Incidence Of
kesimpulan ada hubungan indeks massa Preeclampsia On Pregnanc. Jurnal
Internasional.
tubuh (IMT) dengan kejadian
Sylvia, W. (2019). Asuhan Kebidanan
preeklamsia pada ibu hamil di RSUD Kasus Kompleks Maternal dan
Neonatal. Pustaka Baru Press.
Trikora Salakan dengan nilai p-value
World Health Organization. (2012).
0,000 (p<0,05), keeratan hubungan Obesity and Overweight.
koefisien korelasi kuat (C = 0,614) dan
hubungan kedua variabel searah (bernilai
positif).

DAFTAR PUSTAKA
Afridasari. (2013). Analisis Faktor
Resiko Kejadian Preeklampsia.
Universitas Haluoleo.
American Pregnancy Association.
(2017). Preeclampsia.
Berriandi Arwan, R. S. (2020).
Hubungan Status Gravida, Usia,
BMI (Body Mass Index) dengan
Kejadian Preeklampsia. Andalas
Obstetrics And Gynecology
Journal.

Jurnal Kebidanan, Vol. XIII, No. 02, Desember 2021 221

Anda mungkin juga menyukai