Anda di halaman 1dari 8

2022 Seminar Nasional Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (SNPPKM) ISSN: 2809-2767

Purwokerto, Indonesia, 06 Oktober 2022

Formula Kacang Hijau untuk Penambahan LILA Ibu


Hamil dengan Kekurangan Energi Kronik (KEK)
Nabiyla Fathimah Alhasani1*, Linda Yanti2, Surtiningsih3
123 Program Studi D3 Kebidanan, Fakultas Kesehatan, Universitas Harapan Bangsa
Jl. Raden Patah No. 100, Ledug, kembaran, Banyumas 53182, Indonesia
1 nabiylaff29@gmail.com, 2 lindayanti@uhb.ac.id, 3 surtiningsih@uhb.ac.id

ABSTRACT

A person who has persistent dietary imbalances (energy and protein) is said to have a Chronic Energy
Deficiency. A person with LILA (Upper Arm Circumference) is <23,5 cm said to be at risk of chronic
energy deficiency (CED) and if the measurement 23.5 cm or bigger 23,5 cm there is no risk of CED.
CED is brought on by the high prevalence of pregnant women who marry between the ages of 15 and
19 (33.5%) as opposed to the older group between the ages of 20 and 24 (23.3%). In this study, the
effectiveness of green beans in pregnant CED women was examined. In this study, the effectiveness
of green beans in pregnant CED women was examined. A case study was chosen as the research
method. The subject of this case study was a first-trimester pregnant lady, age 21, who was 12 weeks
along with her pregnancy with CED. For 21 days, pregnant women with CED received a green bean
formula as part of a study, and measurements were taken every seventh day. According to research
conducted on pregnant women for 21 days, LILA 0,7 cm and body weight could have increased by as
much as 0.6 kg.

Keywords: Pregnancy, CED, Green Bean Formula

ABSTRAK

Seseorang yang menderita ketidakseimbangan protein dan energi yang masuk ke tubuhnya hingga
bertahun-tahun disebut Kurang Energi Kronik. Seseorang dengan Lingkar Lengan Atas (LILA) <23,5
cm dapat dikatakan orang tersebut memiliki resiko terkena Kurang Energi Kronik (KEK) dan jika
pengukuran lebih besar atau sama dengan 23,5 cm maka tidak memiliki resiko terkena KEK. Prevalensi
ibu hamil yang menikah pada usia muda lebih tinggi jika dibandingkan dengan usia yang lebih tua.
Sebesar 33,5% memikah diusia 15-19 tahun sedangkan sebanyak 23.3% menikah diusia 20-24 tahun.
Tujuan dari penelitian ini guna mengetahui efektifitas kacang hijau pada ibu hamil dengan KEK. Studi
kasus merupakan metode yang dipakai dalam penelitian ini. Subjeknya ialah ibu hamil trimester 1 yang
berumur 21 tahun 12 minggu 1 hari dengan KEK. Peneliti melakukan percobaan formula kacang hijau
yang diberikan kepada ibu hamil dengan KEK selama 21 hari dan pengukuran dilakukan setiap hari ke-
7. Dari penelitian yang diberikan pada ibu hamil selama 21 hari memberikan efek kenaikan LILA
sebanyak 0,7 cm dan berat badan sebanyak 0,6kg.

Kata Kunci: Hamil, KEK, Formula Kacang Hijau

Alhasani, Yanti, & Surtiningsih 1


PENDAHULUAN terutama dengan program kesehatan
keluarga, contohnya integrasi konseling
World Health Organization
dan penyuluhan gizi untuk ibu hamil pada
menerangkan prevalensi Kekurangan
saat pemeriksaan kehamilan ataupun di
Energi Kronik secara umum pada
kelas ibu hamil, penyediaan dan
kehamilan yaitu sejumlah 35% hingga 75%
peningkatan media edukasi gizi untuk ibu
(Abadi & Putri, 2020). Menurut WHO,
hamil, baik melalui media visual dan
morbiditas dianggap sebagai sebagai
elektronik, perluasan sasaran edukasi gizi
kondisi kesehatan yang krusial apabila
sejak dari hulu (calon ibu), dimulai dari
prevalensinya lebih dari 15% (Tejayanti,
peningkatan edukasi gizi pada remaja putri
2020). Pada tahun 2018 di Indonesia resiko
dan calon pengantin agar memahami
terkena KEK cukup tingggi yaitu sebanyak
pentingnya gizi baik pada usia mereka,
17,3% yang dialami oleh ibu hamil dengan
peningkatan pemanfaatan pangan lokal
rentang usia 15-49 tahun. Data laporan
untuk makanan tambahan ibu hamil KEK
rutin tahun 2020 mencatat bahwa dari ibu
melalui pendidikan gizi yang
hamil yang banyaknya 4.656.382 jiwa,
mengkombinasikan kegaitan untuk
yang mempunyai LILA <23,5 cm kurang
meningkatkan pengetahuan gizi ibu hamil
lebih 451.350 jiwa sehingga mempunyai
juga meningkatkan kemampuan ibu hamil
resiko terkena KEK (Kementerian
agar mengkonsumi makanan bergizi
Kesehatan Republik Indonesia, 2021).
sesuai kebutuhan pada masa hamil
Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa
(Kemenkes RI., 2021)
Tengah, menerangkan tahun 2019 sebesar
53.892 jiwa dan pada tahun 2020 sebanyak Bidan memiliki aturan yang tertulis pada
39.823 jiwa, ibu hamil mengalami KEK. Kepmenkes RI nomor 369 tahun 2007
Sementara jumlah ibu hamil yang terkena tentang standar profesi bidan yang memiliki
KEK menurut Laporan Kinerja Instansi kaitan bagaimana dalam menangani ibu
Pemerintah Dinas Kesehatan Kabupaten hamil dengan KEK (Kementrian
Banjarnegara, pada tahun 2020 terdapat Kesehatan, 2007). Bidan bisa melakukan
2.168 jiwa (Banjarnegara & Kesehatan, kerja sama dengan petugas gizi dalam
2018). kegiatan pengawasan lalu evaluasi
pemberian makanan serta memberikan
Kekurangan Energi Kronik (KEK)
penjelasan bahwa kehamilan
disebabkan karena masih tingginya
membutuhkan nutrisi, komposisi, periksa
prevalensi ibu hamil yang menikah pada
secara teratur pada berat badan dan
usia 15-19 tahun dengan prosentase
ukuran lingkar lengan atas (LILA),
33.5%. Jumlah tersebut lebih banyak jika
makanan tambahan dan berbagai
daripada ibu hamil dengan usia 20-24
makanan penukar yang disesuaikan
tahun yaitu sejumlah 23.3%. Fisik remaja
dengan bahan makanan lokal (Tempali &
masih mengalami pertumbuhan sehingga
Sumiaty, 2019).
menyebabkan rentannya terkena gizi buruk
atau kurangnya gizi pada ibu hamil diusia Hasil survey yang dilakukan pada
remaja. Ibu hamil diusia remaja masih tidak tanggal 22 Desember 2021 didapatkan
paham akan makanan-makanan yang data di Puskesmas Wanadadi 1 yang
harus dikonsumsi karena bergizi dan merupakan salah satu puskesmas di
makanan yang tidak boleh dikonsumsi. Kabupaten Banjarnegara, kasus KEK
Kebanyakan daerah melarang orang hamil relatif tinggi sebanyak 40 orang pada tahun
mengonsumsi makanan yang memiliki gizi 2021 dan 45 orang pada tahun 2020.
tinggi misalnya telur dan ikan (Kemenkes Meskipun terjadi sedikit penurunan, akan
RI., 2021) tetapi masih menjadi evaluasi besar bagi
Puskesmas Wanadadi 1 untuk terus
Upaya yang dilakukan pemerintah
menurunkan kasus KEK karena komplikasi
dalam mengatasi KEK adalah dengan
yang terjadi pada KEK beresiko tinggi baik
melakukan Pemberian Makanan
bagi ibu maupun janin. Hasil penelitian
Tambahan (PMT) untuk menambah
terkait pemberian formula kacang hijau
asupan kalori dan protein. Penguatan
belum pernah diberikan untuk pasien
kualitas pelayanan dan integrasi program

Alhasani, Yanti, & Surtiningsih 2


dengan KEK. Adapun peneliti sebelumnya penyakit penyerta antara lain DM, pre-
yang dilakukan oleh (Khasanah et al., eklamsi, penyakit jantung, tidak alergi
2020) ibu hamil yang mendapatkan formula terhadap kacang hijau, dan penyakit
kacang hijau efektif untuk meningkatkan penyerta lainnya.
LILA sampai dengan 1,3 cm dalam 30 hari.
Tempat yang digunakan dalam
Ibu hamil yang mengalami KEK bisa memberikan asuhan adalah Puskesmas
mengakibatkan komplikasi dan resiko Wanadadi 1 Banjarnegara Dan Rumah
diantaranya infeksi, pendarahan, anemia Responden. Pengambilan dilakukan pada
dan penambahan berat badan yang tidak 7 Maret 2022-28 Maret 2022. Instrumen
normal. Kejadian KEK ibu hamil memiliki yang digunakan untuk melakukan
risiko tujuh kali lebih besar untuk penelitian adalah Alat tulis seperti buku dan
melahirkan bayi dengan BBLR (Hartanti, bulpoin, alat pengukur tekanan darah/
2019). Selain itu, akibat dalam jangka sphygmomanometer, stetoskop,
pendek bisa menyebabkan terhambatnya termometer, metline pengukur LILA,
tumbuh kembang janin, janin dan bayi timbangan berat badan, pen light dan
beresiko meninggal, pendarahan, cacat patella hammer. Lisensi etik diperoleh dari
saat lahir, ibu meninggal, lama dalam komisi etik penelitian kesehatan
persalinan dan akibat jangka panjangnya Universtitas Harapan Bangsa dengan
ialah bayi menjadi stunting atau mengalami nomor surat No. B.LPPM-
hambatan dalam pertumbuhan, lambatnya UHB/1051/06/2022.
otak dalam berkembang, metabolisme
yang buruk, sehingga ketika dewasa nanti
bisa mengakibatkan penyakit menular (Ibti HASIL DAN PEMBAHASAN
et al., 2020). Anamnesa ditemukan nama ibu adalah
Berdasarkan temuan masalah tersebut, Ny.I umur 21 tahun, pekerjaan sebagai ibu
penulis tertarik untuk melakukan asuhan rumah tangga dan pendidikan terakhir
kebidanan yaitu berupa pemberian adalah SMK (Sekolah Menengah
“Formula Kacang Hijau untuk Penambahan Kejuruan) datang ke Puskesmas Wanadadi
LILA Ibu Hamil dengan Kekurangan Energi 1 Banjarnegara untuk memeriksakan
Kronik (KEK)”. Tujuan penelitian ini adalah kehamilannya. Ibu mengatakan tidak ada
untuk melaksanakan manajemen asuhan keluhan saat ini. Riwayat menstruasi ibu
kebidanan pada ibu hamil dengan KEK. pertama kali haid adalah umur 14 tahun
Manfaat praktis dari kacang hijau adalah dengan siklus yang teratur. Ibu
dapat memberikan pengaruh signifikan mengatakan ini merupakan kehamilannya
terhadap LILA ibu hamil. yang pertama. Ibu mengatakan periksa
hamil sebanyak 4 kali dan tidak ada jamu
yang sedang dikonsumsi, saat ini sedang
METODE
mengonsumsi tablet Fe dan kalsium. Pola
Studi kasus merupakan metode yang makan ibu meningkat saat hamil daripada
dipakai dalam penelitian ini. Data sebelum hamil serta tidak ada keluhan
dikumpulkan terbagi menjadi dua yaitu terkait pola kebiasaan sehari-hari. Ibu dan
primer berupa anamnesa langsung dan keluarga sedang tidak/pernah mengalami
juga pemeriksaan fisik berupa inspeksi, penyakit seperti jantung, ginjal, asma, TBC
auskultasi, palpasi, perkusi serta paru, diabetes, penyakit menular seksual,
pemeriksaan penunjang dan sekunder dll.
didapatkan dengan melihat buku KIA
Pada pemeriksaan fisik ditemukan
pasien. Partisipan yang diambil dalam studi
keadaan umum ibu dalam keadaan baik,
kasus ini adalah ibu hamil yang bersedia
emosionalnya stabil, kesadaran
menjadi responden, ibu hamil trimester 1
composmentis, tekanan darah 121/69
yang berumur 21 tahun dengan umur
mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan
kehamilan 12 minggu 1 hari, ibu hamil
20x/menit, suhu tubuh 36.5C, tinggi badan
dengan LILA 21 cm, ibu hamil yang
153 cm, berat badan sebelum hamil 39 kg,
memiliki IMT 16,7 dan tidak memiliki
berat badan saat ini adalah 39,9 kg, LILA

Alhasani, Yanti, & Surtiningsih 3


21 cm, IMT (Indeks Massa Tubuh) 16,7. sebagai awal dalam melihat
Pemeriksaan pada abdomen belum teraba perkembangan berat badan dan LILA.
leopold, tinggi fundus uteri adalah 4 jari Peneliti membawa meteran LILA dan
diatas simpisis, belum terdengar denyut timbangan berat badan kerumah pasien.
jantung janin. Pada pemeriksaan reflek
Data perkembangan 1 dilaksanakan
patella ditemukan positf serta pemerisaan
pada tanggal 14 maret 2022 di rumah
dari kepala-kaki dalam batas normal.
pasien. Data subyektifnya adalah ibu
Pemeriksaan penunjang yang pernah ibu
mengatakan dalam keadaan sehat, ibu
lakukan adalah pemeriksaan darah untuk
mengatakan tidak ada keluhan, ibu
mengetahui adanya HIV, sifilis, hepatitis-B
mengatakan kacang hijau sudah diminum
dengan hasil negatif serta pemeriksaan
setiap hari, ibu mengatakan tidak ada rasa
USG. Pada pemeriksaan kali ini tidak ada
mual. Data obyektifnya yaitu keadaan
pemeriksaan penunjang yang
umum ibu dalam keadaan baik, kesadaran
dilaksanakan.
composmentis, tekanan darah 121/70
Interpretasi data ditemukan masalah ibu mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan
adalah KEK. Pada tanggal 7 maret 2022 20x/menit dan suhu 36,7°C. Perencanaan
perencanaan dan pelaksanaan yang asuhan yang diberikan adalah
diberikan kepada ibu adalah memberitahu memberitahu ibu hasil pemeriksaannya
ibu tentang hasil pemeriksaannya yaitu dalam keadaan baik. Tekanan darah
keadaan umum ibu baik, pemeriksaan fisik 121/70 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan
dalam batas normal, status gizi ibu saat ini 20x/menitdan suhu 36,7°C. Evaluasinya
adalah KEK dan gizi kurang dilihat dari yaitu ibu sudah mengetahui hasil
ukuran lingkar lengan atasnya yang kurang pemeriksaannya. Perencanaan yang
dari 23,5 cm dan IMT ibu 16,7 serta kedua yaitu mengukur LILA ibu dan
memberitahu ibu tentang KEK atau kondisi menimbang berat badan untuk observasi
yang dialaminya. Evaluasinya adalah ibu hasil pemberian asuhan komplementer
sudah mengetahui hasil pemeriksaannya KEK kacang hijau. Evaluasinya adalah
dan ibu sudah mengetahui tentang apa itu LILA ibu sudah diukur dengan hasil
KEK. penambahan sebanyak 0,3 cm dan berat
badan ibu saat ini adalah 40,1kg.
Pada tanggal 8 Maret 2022
memberikan ibu asuhan komplementer Data perkembangan 2 dilaksanakan
KEK untuk menaikkan LILA ibu hamil yaitu pada tanggal 21 maret 2022 di rumah
pemberian 1 sachet ekstrak kacang hijau pasien. Data subyektifnya adalah ibu
yang terdiri dari 33 gram serbuk kacang mengatakan dalam keadaan sehat, ibu
hijau ditambah gula merah 25 gram direbus mengatakan tidak ada keluhan, ibu
dan dikonsumsi satu kali/hari lalu mengatakan 2 kali terlewat minum kacang
mengobservasi perkembangan berat hijau karena berada dirumah mertua dan
badan ibu dan LILA dengan cara kacang hijau lupa tidak dibawa, ibu
menimbang berat badan ibu dan mengukur mengatakan tidak ada rasa mual. Data
LILA ibu setiap hari ke-7 selama pemberian obyektifnya yaitu keadaan umum ibu dalam
kacang hijau selama 3 minggu kedepan. keadaan baik, kesadaran composmentis,
Evaluasi Konseling tentang asuhan tekanan darah 119/73 mmHg, nadi
komplementer KEK untuk menaikkan LILA 79x/menit, pernafasan 20x/menit dan suhu
ibu hamil sudah diberikan. Peneliti 36,5°C. Perencanaan asuhan yang
memberikan kacang hijau dalam bentuk diberikan adalah memberitahu ibu hasil
serbuk untuk diseduh dengan gula jawa pemeriksaannya dalam keadaan baik.
dan pasien setuju untuk meminumnya Tekanan darah 119/73 mmHg, nadi
setiap hari. Pasien juga mengatakan 79x/menit, pernafasan 20x/menit, suhu
bahwa dirinya menyukai dan tidak mual 36,5°C. Evaluasinya yaitu ibu sudah
terhadap kacang hijau. Observasi mengetahui hasil pemeriksaannya.
perkembangan berat badan ibu dan LILA Perencanaan yang kedua yaitu Mengukur
dengan cara menimbang berat badan ibu LILA ibu dan menimbang berat badan
dan mengukur LILA ibu sudah dilakukan untuk observasi hasil pemberian asuhan

Alhasani, Yanti, & Surtiningsih 4


komplementer KEK kacang hijau. anamnesa, riwayat menstruasi, riwayat
Evaluasinya adalah LILA ibu sudah diukur obstetri, riwayat kehamilan ini, pola
dengan hasil penambahan sebanyak 0,1 kebutuhan sehari-hari (Sarfina, 2020).
cm dan berat badan ibu saat ini adalah 40,2 Pada tahap pengkajian ini sampai dengan
kg. data perkembangan 3 tidak terdapat
kesenjangan antara teori dan praktik yang
Data perkembangan 3 dilaksanakan
dilakukan penulis dengan yang ada di
pada tanggal 28 maret 2022 di rumah
lahan.
pasien. Data subyektifnya adalah ibu
mengatakan dalam keadaan sehat, ibu Pemeriksaan keadaan umum dilakukan
mengatakan tidak ada keluhan, Ibu untuk menilai kondisi pasien secara umum
mengatakan setiap hari minum kacang (Ajianah, 2017), kesadaran mulai dari
hijau dan ibu mengatakan tidak ada rasa keadaan composmentis (kesadaran
mual. Data obyektifnya yaitu keadaan maksimal), apatis yaitu kesadaran yg
umum ibu dalam keadaan baik, kesadaran segan atau acuh dengan keadaan sekitar,
composmentis, tekanan darah 123/75 delirium kekacauan motorik dan siklus tidur
mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan bangun yang terganggu, samnolen yaitu
20x/menit dan suhu 36,5°C. Perencanaan keadaan yang mengantuk namun masih
asuhan yang diberikan adalah dapat di pulihkan, sampai dengan koma
memberitahu ibu hasil pemeriksaannya (pasien tidak dalam keadaan sadar)
dalam keadaan baik. Tekanan darah (Sulistyawati, 2014). Menurut Marmi
123/75 mmHg, nadi 80x/menit, pernafasan (2012), tanda-tanda vital meliputi tekanan
20x/menitdan suhu 36,5°C. Evaluasinya darah normal pada sistolik tidak melebihi
yaitu ibu sudah mengetahui hasil 140 mmHg dan diastolik tidak melebihi 90
pemeriksaannya. Perencanaan yang mmHg, frekuensi normal nadi 80-90 x/
kedua yaitu mengukur LILA ibu dan menit, suhu normal 36-37,5˚C dan
menimbang berat badan untuk observasi frekuensi normal pernafasan 16-24
hasil pemberian asuhan komplementer x/menit. Berat badan dikaji untuk
KEK kacang hijau. Evaluasinya adalah mengetahui ada atau tidaknya faktor
LILA ibu sudah diukur dengan hasil obesitas. Tinggi badan dikaji untuk
penambahan sebanyak 0,3 cm dan berat menentukan kemungkinan adanya panggul
badan ibu saat ini adalah 40,5 kg. Berikut sempit (terutama pada wanita yang
tabel observasi pemberian formula kacang pendek). Tinggi badan normal ≥145 cm.
hijau pada Ny.I sebagai berikut: LILA dikaji untuk mengetahui adanya faktor
kurang gizi bila kurang dari 23,5 cm. LILA
Tabel 1. Lembar observasi pemberian
dapat digunakan sebagai alat penapisan
kacang hijau
KEK, sedangkan kenaikan berat badan ibu
hamil merupakan cerminan dari
pertumbuhan dan perkembangan janin.
Perhitungan IMT adalah berat badan dalam
kg dibagi tinggi badan dalam m2,
sementara pada kehamilan trimester I
dikatakan gizi kurang/KEK jika IMT <18,5
kg/m2 (Bina Gizi, 2015).
Menurut Sulistyawati, (2013) pada
pemeriksaan abdomen leopold untuk
menentukan tinggi fundus uteri sehingga
dapat diketahui berat janin, umur
kehamilan dan menentukan bagian janin
yang terdapat di fundus, leopold II untuk
menentukan letak punggung janin dan
*Berat badan dan LILA diukur satu kali pada setiap hari ke-7 letak bagian kecil-kecil janin, leopold III
Pembahasannya adalah pengkajian untuk menentukan bagian terendah janin,
subjektif pada ibu hamil meliputi biodata, leopold IV untuk menentukan bagian

Alhasani, Yanti, & Surtiningsih 5


bawah janin yang sudah masuk pintu atas perempuan yang tidak hamil. Kacang hijau
panggul. Pada pemeriksaan auskultasi sebanyak 100 gram memiliki kandungan:
denyut jantung janin/ DJJ dikaji untuk Vitamin C 10 mgr, Vitamin B1 0,46 mgr, Vit
mendengarkan bunyi janin, bising tali pusat, A 157 SI, Fosfor 319 mgr, Zat besi 7,5 mgr,
bising usus dalam keadaan sehat bunyi kalsium 223 mgr, karbohidrat 56,8 gram,
jantung janin 120-160 x/ menit. lemak 1,5 gram, protein 22 gram, Vitamin
B10, 46 mgr, 15,5 gram air (Khasanah et al,
Pemeriksaan penunjang dilakukan
2020).
pemeriksaan laboratorium untuk
mengetahui bagiamana kadar HB seorang Kandungan 33 gram kacang hijau
ibu hamil, pemeriksaan HIV, sifilis, HbSag, mempunyai kandungan 107 kalori
dll (Marmi, 2012). Pada tahap pengkajian ditambah gula merah 25 gram
ini sampai dengan data perkembangan 3 mengandung 94 kalori yang akan
tidak terdapat kesenjangan antara teori dan menambah kalori 201 kalori di tiap
praktik yang dilakukan penulis dengan penyajiannya.Ibu hamil yang mengonsumsi
yang ada di lahan. ekstrak kacang hijau sebanyak satu kali
dalam sehari akan menambah energi 201
Berdasarkan survey yang dilakukan
kalori. Penyajian kacang hijau berupa
oleh peneliti, ditemukan LILA ibu hamil
ekstraknya sehingga efektif untuk disajikan
pada tanggal 7 maret 2022 adalah 21 cm,
karena gizinya banyak/ padat. Daya cerna
IMT 16,7 dan penambahan berat badan
protein pada kacang hijau mentah kurang
<1kg dalam sebulan maka ibu hamil ini
lebih 77% yang diakibatkan oleh adanya
mengalami Kekurangan Eenergi Kronik
polipenol (tannin) dan antitrypsin yang
(KEK). Pernyataan tersebut sejalan
merupakan zat antigizi yang menjadikan
dengan pendapat Muliawati (2013) bahwa
protein mudah dicerna perlu diolah dengan
KEK yakni kondisi seseorang yang asupan
cara sangria, dikukus dan direbus. Jadi
gizinya (protein dan energi) tidak seimbang
cara olah ekstrak memberi kemudahan
selama bertahun-tahun. KEK beresiko
bagi ibu hamil supaya dapat memakan
terjadi pada orang yang mempunyai
kacang hijau secara langsung (Khasanah
Lingkar Lengan Atas <23,5 cm. Sedangkan
et al, 2020).
menurut Bina Gizi (2015), ibu hamil dengan
IMT <18,5 termasuk dalam kategori gizi Peneliti melakukan percobaan formula
kurang/KEK dan ibu hamil KEK kenaikan kacang hijau yang diberikan kepada ibu
berat badannya diukur pada trimester 1 hamil dengan KEK selama 21 hari dan
yakni berat badan asli ketika awal kali pengukuran dilakukan setiap hari ke-7.
menimbang paling minim ialah naik 1 kg/ Pemberian pertama dilakukan pada
bulan. tanggal 8 maret 2022. Kacang hijau
dikonsumsi satu kali per hari dengan
Menurut Bina Gizi (2015), semua ibu
takaran sebanyak 33 gram gram kacang
hamil harus menerima pelayanan antenatal
hijau dan 25 gram gula merah direbus
yang komprehensif dan terpadu karena
sampai mendidih lalu dituangkan kedalam
setiap ibu hamil mempunyai risiko
gelas. Pada 7 hari pertama berat badan ibu
mengalami masalah gizi terutama KEK.
menjadi 40,1 kg dan LILA 21,3 cm. Pada
Hasil analisis yang diperoleh, ada kolerasi
7 hari kedua berat badan ibu menjadi 40,2
kuat antara Indeks Masa Tubuh (IMT) dan
kg dan LILA 21,4 cm. Pada 7 hari ketiga
LILA sebelum masa hamil. Karenanya LILA
berat badan ibu menjadi 40,5 kg dan LILA
bisa dijadikan sebagai alat untuk
21,7 cm.
mencegah KEK, sementara naiknya berat
badan ibu hamil adalah gambaran dari Adapun keterbatasan pada penelitian ini
perkembagan dan pertumbuhan janin (Bina adalah mengenai asuhan komplementer
Gizi, 2015). kacang hijau yang seharusnya
dilaksanakan selama 30 hari, peneliti
Ibu hamil membutuhkan sekitar 2300
hanya melaksanakan selama 21 hari
kalori hingga 2500 kalori setiap hari
dikarenakan kasus ditemukan pada
sehingga ada penambahan 200 hingga 300
minggu kedua dari waktu penelitian serta
kalori jika dibandingkan dengan
responden yang lupa meminum kacang

Alhasani, Yanti, & Surtiningsih 6


hijau sebanyak 2 kali menjadikan penelitian Makronutrien pada Ibu Hamil Kekurangan
ini tidak maksimal. Energi Kronik (KEK) di Masa Pandemi
Covid-19. Jurnal Kesehatan Manarang,
6(2), 85.
KESIMPULAN https://doi.org/10.33490/jkm.v6i2.337
Intervensi nutrisi terhadap formula Banjarnegara, P. K., & Kesehatan, D. (2018).
kacang hijau sangat banyak, selain untuk Dinas Kesehatan Kabupaten
mengatasi masalah pada ibu hamil KEK Banjarnegara. Profil Kesehatan
untuk membantu kenaikkan LILA dan berat Kabupaten Banjarnegara Tahun 2018. 08.
badan, kacang hijau juga dapat Bina Gizi, D. (2015). Direktorat Bina Gizi Ditjen
memberikan kebutuhan-kebutuhan nutrisi Bina Gizi dan KIA , Kemenkes RI.
lainnya yang bermanfaat bagi ibu dan janin. Hartanti, et al. (2019). Anemia Dan Kek Pada
Adapun keterbatasan penelian ini adalah Ibu Hamil Sebagai Faktor Risiko Kejadian
pemberian kacang hijau menjadi tidak Bayi Berat Lahir Rendah (Bblr) (Studi Di
maksimal karena pada minggu kedua ibu Wilayah Kerja Puskesmas Juwana
lupa meminum sebanyak 2 kali, sehingga Kabupaten Pati). Jurnal Kesehatan
dari penelitian yang diberikan pada ibu Masyarakat (e-Journal), 7(1), 322–329.
hamil selama 21 hari memberikan efek Ibti, A., Besti, V., Dhini, A. D., & Nopri, Y. (2020).
kenaikan berat badan sebanyak 0,6kg dan Hubungan Pengetahuan Gizi,
LILA sebanyak 0,7 cm. Ketersediaan Pangan Dan Asupan Makan
Dengan Kejadian Kekurangan Energi
Kronis Pada Ibu Hamil. Jurnal Doppler,
SARAN 4(2), 106–111.
Bagi ibu hamil dengan KEK, disarankan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
untuk mengonsumsi formula kacang hijau (2021). Laporan Kinerja Kementrian
karena terbukti efektif untuk meningkatkan Kesehatan Tahun 2020. Kementerian
LILA serta berat badan ibu dan sebaiknya Kesehatan Republik Indonesia Tahun
dikonsumsi scara rutin agar hasilnya 2021, 1–224.
maksimal. Diharapkan ibu dan keluarga Kementrian Kesehatan, R. (2007). Keputusan
dapat memberikan ataupun memenuhi gizi Menteri Kesehatan Republik Indonesia
yang baik dan seimbang untuk ibu hamil, Nomor 369/Menkes/Sk/III/2007 Tentang
meningkatkan kesadaran pentingnya Standar Profesi Bidan. In Kemenkes RI (p.
periksa ANC pada saat kehamilan serta 3).
menghadiri pertemuan konseling yang Khasanah, S. N., Octaviani, D. A., & Nugraheni,
dilaksanakan di fasilitas I. (2020). The Effect of Green Bean
kesehatan/lingkungan desa agar dapat Extract To Increase of Pregnant Women’s
mencegah resiko yang terjadi pada Upper Arm Circumference in The Primary
kehamilan khususnya KEK. Health Care Center of Gubug I Grobogan
Regency. Journal of Midwifery Science:
Untuk bidan dan petugas kesehatan Basic and Applied Research, 2(2), 54–60.
lainnya agar meningkatkan mutu https://doi.org/10.31983/jomisbar.v2i2.65
pelayanan kesehatan dengan baik 15
terutama pada ibu hamil salah satunya
Marmi. (2012). Intranatal Care Asuhan
dengan memberikan konseling catin, gizi, Kebidanan Pada Persalinan. Pustaka
tablet Fe maupun konseling tentang Pelajar.
komplikasi serta resiko mengenai
kehamilan khususnya KEK dengan tujuan Sarfina, dkk. (2020). URL artikel :
untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan http://jurnal.fkm.umi.ac.id/index.php/wom/
article/view/wom1207 Address : Email :
bayi.
Phone : Article history : Received 17
September 2020 Accepted 22 Desember
2020 Berdasarkan data yang diperoleh
dari Dinas Kesehatan Propinsi Sulawesi
DAFTAR PUSTAKA Selatan ,. 01(02), 107–115.

Abadi, E., & Putri, L. A. R. (2020). Konsumsi siti muliawati. (2013). Siti Muliawati. Jurnal

Alhasani, Yanti, & Surtiningsih 7


Iifokes Apikes Citra Medika Semarang,
3(3), 40–50.
Sulistyawati, A. (2013). Asuhan Kebidanan
Pada Masa Kehamilan. Salemba Medika.
Tejayanti, T. (2020). Determinants of Chronic
Energy Deficiency and Low Body Mass
Index of Pregnant Women in Indonesia.
Jurnal Kesehatan Reproduksi, 10(2),
173–180.
https://doi.org/10.22435/kespro.v10i2.240
3
Tempali, S. R., & Sumiaty, S. (2019). Peranan
Edukasi Bidan Dalam Mencegah Kurang
Energi Kronis (Kek) Pada Ibu Hamil Di
Provinsi Sulawesi Tengah. Jurnal Bidan
Cerdas (JBC), 2(1), 34.
https://doi.org/10.33860/jbc.v2i1.140

Alhasani, Yanti, & Surtiningsih 8

Anda mungkin juga menyukai