Anda di halaman 1dari 14

Sport and Nutrition Journal

Vol 4 No 2 - November 2022 (1-14)


https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/spnj/

EVALUASI PROGRAM PMT-P PADA IBU HAMIL KEKURANGAN


ENERGI KRONIK DI PUSKESMAS PEKALONGAN SELATAN
Devi Alin Kurnianti1*, Mardiana2
1,2
Program Studi Gizi FIK Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia
*email: devialin@students.unnes.ac.id

ABSTRAK
Ibu hamil kekurangan energi kronik di Puskesmas Pekalongan Selatan masih tergolong tinggi
yakni 109 kasus dibanding dengan puskesmas lain di Kota Pekalongan. Upaya yang dilakukan pemerintah
dalam perbaikan gizi ibu hamil KEK dengan pemberian makanan tambahan. Evaluasi program dilakukan
untuk mengetahui apakah pelaksanaan program PMT ibu hamil sudah sesuai dengan Juknis PMT.
Tujuan penelitian ini untuk mengevaluasi program PMT-P pada ibu hamil KEK di Puskesmas Pekalongan
Selatan. Jenis penelitian ini deskriptif dengan menggunakan mixed method yakni penelitian kualitatif dan
kuantitatif. Penentuan informan dengan teknik purposive. Teknik pengambilan data primer dan sekunder
dengan wawancara mendalam dan studi literatur. Hasil penelitian menunjukkan aspek input, bentuk
pelayanan belum sesuai dengan Juknis PMT. Dari aspek proses, pemantauan dan pelaporan belum sesuai
dengan Juknis PMT. Aspek output, pemberian PMT ibu hamil sudah sesuai sasaran, uji t berpasangan
diperoleh hasil tidak ada perbedaan ukuran LILA ibu hamil KEK sebelum dan sesudah diberikan PMT.

Kata Kunci : Ibu Hamil, KEK, PMT-P, Evaluasi

ABSTRACT
Pregnant women chronic energy deficiency in South Pekalongan Health Center is still relatively high,
which is 109 cases compared to other health centers in Pekalongan City. Efforts made by the government
in improving the nutrition of pregnant women kek with the provision of additional food. Evaluation of the
program is carried out to find out whether the implementation of the PMT program of pregnant women
is in accordance with the Juknis PMT. The purpose of this study was to evaluate the PMT-P program
in KEK pregnant women in South Pekalongan Health Center. This type of research is descriptive using
mixed methods, namely qualitative and quantitative research. Determination of informants with purposive
techniques. Primary and secondary data retrieval techniques with in-depth interviews and literature studies.
The results of the study showed the input aspect, the form of service has not been in accordance with the
Juknis PMT. From the aspect of the process, monitoring and reporting have not been in accordance with the
Juknis PMT. Aspect of output, the provision of PMT pregnant women is on target, the paired t test obtained
the results of no difference in the size of LILA of pregnant women KEK before and after being given PMT.

Key words : Pregnant Women, KEK, PMT-P, Evaluation

© 2022 Universitas Negeri Semarang

1
Sport and Nutrition Journal, Vol. 4,
1, No. 2, November 2022:
2019: 1-14
40-47

PENDAHULUAN Jawa Tengah sebesar 20,0% yang berarti masih


berada diatas rata-rata prevalensi ibu hamil KEK
Di Indonesia, Permasalahan gizi pada ibu
di Indonesia (Riskesdas, 2018).
hamil masih menjadi fokus perhatian, masalah
tersebut antara lain anemia dan kekurangan Di Kota Pekalongan permasalahan
energi kronik (KEK). Sebagian besar (60-80%) KEK pada ibu hamil pada tahun 2018 – 2020
kematian ibu di Indonesia disebabkan karena mengalami penurunan dari 898 jiwa (14,14%),
beberapa faktor, meliputi pendarahan saat 844 jiwa (13,33%) dan pada tahun 2020 sebesar
melahirkan, persalinan macet, sepsis, tekanan 824 jiwa (13,22%). Data ini diperoleh dari total
darah tinggi pada kehamilan, KEK, anemia, dan 14 Puskesmas di Kota Pekalongan. Akan tetapi,
komplikasi dari aborsi (Aldo, 2014). dibeberapa Puskesmas Kota Pekalongan masih
ditemukan tingginya angka ibu hamil yang
Kekurangan energi kronik (KEK)
mengalami KEK meliputi Puskesmas Pekalongan
merupakan salah satu masalah gizi buruk yang
Selatan dengan jumlah 109 jiwa, Puskesmas
disebabkan oleh asupan makanan yang tidak
Kusuma Bangsa 100 jiwa, dan Puskesmas
seimbang yang dapat dialami oleh setiap orang,
Tirto 97 jiwa. Oleh karena itu, tingginya angka
bahkan ibu hamil selama masa kehamilan
ibu hamil KEK di Kota Pekalongan ini masih
(Kemenkes RI, 2018a). Indikator ibu hamil
membutuhkan perhatian khusus mengenai
mengalami KEK adalah pengukuran lingkar
pengetahun ibu serta pola makan pada ibu hamil
lengan atas (LILA) <23,5 cm (Kemenkes RI,
(Dinkes Kota Pekalongan, 2020).
2017). Terjadinya KEK pada ibu hamil disebabkan
karena tidak seimbangnya asupan zat gizi makro Bentuk upaya yang dilakukan pemerintah
serta asupan zat gizi mikro. Kondisi ibu hamil KEK dalam perbaikan gizi ibu hamil kekurangan
berisiko dapat menurunkan kekuatan otot yang energi kronik (KEK) adalah dengan pemberian
membantu proses persalinan, menyebabkan makanan tambahan pemulihan (PMT-P)
persalinan lama dan perdarahan postpartum, (Kemenkes RI, 2019). Bentuk makanan
bahkan kematian ibu (Kemenkes RI, 2015). Ibu tambahan untuk ibu hamil KEK menurut
hamil dengan kekurangan energi kronik (KEK) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 51 Tahun
dapat mempengaruhi proses pertumbuhan 2016 tentang Standar Produk Suplementasi
janin dan dapat menyebabkan keguguran, berat Gizi adalah biskuit yang mengandung protein,
badan lahir rendah (BBLR), kematian neonatus asam linoleat, karbohidrat, dan diperkaya
dan anemia pada bayi (Zulaidah et al., 2014). dengan 11 vitamin dan 7 mineral (Riskesdas,
2018). Pemberian makanan tambahan (MT)
Berdasarkan Pemantauan Status Gizi
di Puskesmas Pekalongan Selatan diberikan
(PSG) tahun 2017, menunjukkan persentase ibu
kepada ibu hamil yang mengalami KEK dengan
hamil dengan risiko KEK sebesar 14,8%, dimana
program selama 90 hari serta juga dilakukan
angka tersebut lebih rendah dibandingkan
pengawasan oleh petugas terkait. Berdasarkan
dengan persentase tahun 2016 yaitu 16,2%.
hasil observasi lapangan masih ditemukan ibu
Hasil ini menjadi gambaran status gizi ibu hamil
hamil yang tidak mengonsumsi PMT seluruhnya
sudah sesuai dengan harapan. Akan tetapi,
karena tidak menyukai rasa biskuit serta merasa
belum sesuai dengan target indikator yang
eneg. Sejalan dengan penelitian sebelumnya,
diharapkan yaitu turun sebesar 1,5% setiap
bahwa makanan tambahan yang diberikan tidak
tahunnya (Kemenkes RI, 2018a). Prevalensi ibu
dihabiskan oleh ibu hamil karena rasanya terlalu
hamil KEK berdasarkan Riset Kesehatan Dasar
manis, sehingga mereka tidak suka konsumsi
(Riskesdas) tahun 2018 diperoleh angka 17,3%
PMT dalam jangka waktu panjang seperti
sedangkan prevalensi ibu hamil KEK di Provinsi

2
Devi
Isra Iyyah, Natalia Desy Alin Kurnianti,
Putriningtyas, SitiMardiana / Evaluasi
Wahyuningsih Program PMT-P
/ Perbedaan pada IbuMerah
Yogurt Kacang Hamil ...

instruksi dari ahli gizi/bidan/gasurkes (Mangalik sebanyak 6 (enam) informan meliputi ibu hamil
et al., 2019). KEK di Puskesmas Pekalongan Selatan dengan
kriteria: ibu hamil KEK dengan LILA <23,5 cm;
Dari permasalahan-permasalahan yang
penerima PMT; dan bersedia menjadi informan.
ditemukan pada ibu hamil KEK penerima PMT
Kemudian untuk informan triangulasi diperoleh
dapat menjadi penghambat dalam pelaksanaan
sebanyak 4 (empat) informan meliputi Kasie Gizi
program PMT-P ibu hamil KEK untuk mencapai
Dinkes Kota Pekalongan, Kepala Puskesmas
tujuan yang telah ditentukan. Karena hal itu
Kota Pekalongan, Ahli Gizi Puskesmas, dan
diperlukan kegiatan evaluasi program PMT-P
Bidan Puskesmas dengan kriteria: pelaksanan
pada ibu hamil KEK dengan diukurnya dari
program PMT-P ibu hamil di Puskesmas
seluruh aspek meliputi aspek input (SDM,
Pekalongan Selatan; sudah bekerja minimal 1
Sumber Dana, Sarana dan Prasarana, Sasaran
tahun; dan bersedia menjadi informan.
Penerima, Bentuk Pelayanan, dan Material),
process (Persiapan/Perencanaan, Pelaksanaan, Instrumen penelitian yang digunakan
Pemantauan/Pengawasan, Pencatatan/Pelapor- dalam penelitian ini meliputi pedoman wawancara;
an), dan output (Capaian program PMT dan pedoman observasi; tape recorder; buku catatan;
Peningkatan status gizi ibu hamil KEK). dan kamera, dengan teknik pengambilan data
penelitian wawancara mendalam (indepth
Tujuan dari penelitian ini untuk
interview); studi dokumentasi; dan studi literatur.
mengevaluasi program pemberian makanan
Kemudian dari hasil data kualitatif yang diperoleh
tambahan pemulihan (PMT-P) pada ibu hamil
perlu dilakukan pemeriksaan keabsahan data
kekurangan energi kronik (KEK) di Puskesmas
yang dilanjut dengan analisis data dengan
Pekalongan Selatan.
menggunakan teori Miles and Huberman (1984),
METODE Aktivitas tersebut meliputi data reduction, data
display, dan conclusion drawing/verification
Penelitian ini merupakan penelitian
(Sugiyono, 2015). Kemudian, untuk data
deskriptif dengan menggunakan mixed method
kuantitatif pada penelitian ini dilakukan uji
yakni dengan mengkombinasikan dua metode
hipotesis dengan uji t berpasangan. Uji hipotesis
penelitian kualitatif dan kuantitatif dengan desain
ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui
penelitian studi kasus. Tempat pelaksanaan
apakah terdapat perbedaan ukuran LILA ibu
penelitian berada di Puskesmas Pekalongan
hamil KEK sebelum dan sesudah diberikan PMT
Selatan Kota Pekalongan. Penelitian ini
selama 3 bulan oleh puskesmas.
dilaksanakan pada bulan November 2021.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada penelitian ini sumber informasi
didapat dari data primer dan data sekuder. Ibu hamil merupakan kelompok
Data primer dalam penelitian ini diperoleh dari yang rentan mengalami masalah kesehatan
hasil wawancara mendalam kepada pihak yang diantaranya kekurangan gizi. Kekurangan gizi
terlibat dalam pelaksanaan program. Kemudian, pada ibu hamil banyak terjadi di negara-negara
untuk data sekunder didapat dari studi literatur, berkembang yang meliputi kurang energi kronis
buku-buku, data yang diperoleh dari Puskesmas (KEK) maupun kekurangan zat gizi mikro (Salam
Pekalongan Selatan, serta data geografis et al., 2013). KEK merupakan salah satu masalah
Puskesmas Pekalongan Selatan. Proses kekurangan gizi yang diakibatkan oleh asupan
penentuan informan dengan teknik purposive makanan tidak seimbang yang dapat dialami
didapatkan informan utama dan informan oleh setiap orang bahkan pada ibu hamil selama
triangulasi. Untuk informan utama diperoleh masa kehamilannya (Kemenkes RI, 2018a).

3
Sport and Nutrition Journal, Vol. 4,
1, No. 2, November 2022:
2019: 1-14
40-47

Upaya yang dilakukan untuk (Kemenkes RI, 2018c). Sumber daya manusia
meningkatkan status gizi pada ibu hamil KEK (SDM) yang berkualitas dan memadai menjadi
yaitu dengan pemberian makanan tambahan salah satu faktor penentu dalam keberhasilan
(PMT) pada ibu hamil KEK, sehingga kebutuhan pelaksanaan program. Berdasarkan hasil
gizi ibu selama kehamilan dapat terpenuhi dan penelitian yang dilakukan dengan wawancara
diharapkan ibu akan melahirkan bayi yang tidak mendalam kepada petugas puskesmas diperoleh
BBLR (Zulaidah et al., 2014). Program PMT pada informasi bahwa SDM yang berperan dalam
Ibu Hamil KEK bertujuan untuk meningkatkan program PMT-P ibu hamil KEK di Puskesmas
status gizi ibu hamil gizi kurang terutama dari Pekalongan Selatan yakni kepala puskesmas,
keluarga miskin. Hal ini sejalan dengan salah ahli gizi puskesmas, bidan puskesmas, dan kader
satu ketetapan Kemenkes RI mengenai acuan wilayah. Proses perencanaan program PMT ibu
strategi dalam penanggulangan masalah gizi hamil KEK di Puskesmas Pekalongan Selatan
makro khususnya pada ibu hamil dengan sampai dilakukan penyerahan sasaran ke Dinas
melakukan subsidi langsung berupa PMT-P Kesehatan Kota Pekalongan dilaksanakan oleh
(Pastuty et al., 2018). kerjasama antar tenaga kesehatan yakni kepala
puskesmas, ahli gizi, dan bidan puskesmas.
Dalam suatu program perlu dilakukan evaluasi
Untuk bidan puskesmas bertugas di ruang KIA
untuk mengamati bagaimana pelaksanaan dan
untuk melaksanakan Antenatal Care (ANC)
hasil dari program tersebut. Evaluasi adalah
sampai ditemukan suatu kasus gizi pada ibu
suatu proses membandingkan antara hasil yang
hamil. Proses distribusi PMT ibu hamil KEK
telah dicapai oleh suatu program dengan tujuan
hingga proses pelaporan program dilakukan
yang direncanakan. Menurut Notoadmodjo
oleh petugas gizi. Kemudian untuk kader wilayah
(2011), untuk mendapatkan hasil evaluasi yang
diberikan beban kerja untuk membantu petugas
tepat dan sesuai dengan tujuan evaluasi dapat
puskesmas dalam mengawasi ibu hamil KEK
digunakan beberapa pendekatan, salah satu
di masing-masing wilayah kerja Puskesmas
pendekatan tersebut adalah dengan pendekatan
Pekalongan Selatan. Hal ini sesuai dengan
sistem. Pendekatan sistem dapat dilakukan pada
juknis PMT tahun 2020 (Kemenkes RI, 2020).
suatu program kesehatan yang menggunakan
penilaian secara komprehensif dapat dilakukan Sumber dana merupakan faktor
dengan menilai input, process dan output pendukung dalam suatu program agar program
(Notoatmodjo, 2011). Hasil dari kegiatan evaluasi dapat berjalan dengan baik dan dapat tercapai
ini digunakan sebagai bahan perencanaan tujuan yang diharapkan (Dirjen Kesmas, 2016).
kegiatan pada pelaksanaan pemberian makanan Dari hasil wawancara dengan informan diperoleh
tambahan pada tahun berikutnya (Kemenkes RI, informasi bahwa sumber dana yang menunjang
2019). dalam pelaksanaan program PMT-P ibu hamil
KEK di Puskesmas Pekalongan berasal dari
1. Aspek Input
dana APBN dan APBD Kota. Hal ini sesuai
Dalam pelaksanaan evaluasi suatu dengan Juknis PMT tahun 2020 (Kemenkes
program, aspek input dibagi menjadi beberapa RI, 2020). Proses pengadaan PMT ibu hamil
bagian, untuk yang pertama adalah Sumber KEK ini dilakukan oleh Dinas Kesehatan dari
daya manusia (SDM). SDM kesehatan adalah akumulasi laporan-laporan program PMT ibu
tenaga kesehatan (yang termasuk kesehatan hamil KEK yang telah terlaksana dari berbagai
strategis) dan tenaga penunjang kesehatan puskesmas di Kota Pekalongan. Pengadaan
yang terlibat dan aktif serta mengabdikan dirinya PMT biskuit dan susu dilaksanakan dalam waktu
dalam upaya mengatur manajemen kesehatan yang berbeda, yakni untuk biskuit pengadaan

4
Devi
Isra Iyyah, Natalia Desy Alin Kurnianti,
Putriningtyas, SitiMardiana / Evaluasi
Wahyuningsih Program PMT-P
/ Perbedaan pada IbuMerah
Yogurt Kacang Hamil ...

pada awal tahun, dan untuk susu pengadaan Menurut Juknis PMT (2018), pemberian
pada pertengahan tahun. Oleh karena itu proses makanan tambahan khususnya bagi kelompok
pendistribusian PMT ini dilaksanakan dalam rawan merupakan salah satu strategi
waktu yang berbeda, sehingga sampai sekarang suplementasi dalam mengatasi masalah gizi.
di Puskesmas Pekalongan Selatan stok PMT ibu Berdasarkan data Survei Diet Total (SDT) tahun
hamil dapat tercukupi dan belum pernah terjadi 2014 diperoleh hasil bahwa lebih dari separuh
kekosongan PMT. Hal ini sesuai dengan Juknis balita yakni 55,7% mempunyai asupan energi
PMT tahun 2020 (Kemenkes RI, 2020). yang kurang dari Angka Kecukupan Energi (AKE)
yang telah dianjurkan. Kemudian pada kelompok
Sarana dan prasarana merupakan alat
ibu hamil baik di pedesaan maupun perkotaan
penunjang tercapainya tujuan dari suatu program.
lebih dari separuhnya mengalami defisit asupan
Berdasarkan hasil penelitian dengan wawancara
energi dan protein (Kemenkes RI, 2018b). Untuk
kepada informan untuk sarana dan prasarana
bentuk pelayanan dari program PMT-P pada ibu
yang tersedia sebagai penunjang pelaksanaan
hamil KEK di Puskesmas Pekalongan Selatan
program PMT ibu hamil KEK meliputi tempat
yaitu dimulai dari pemeriksaan Antenatal Care
pelayanan di puskesmas, komputer, alat
(ANC), pemberian PMT secara langsung kepada
untuk pemeriksaan mulai dari pemeriksaan
ibu hamil KEK yang disertai dengan edukasi
antropometri, pemeriksaan kehamilan/Antenatal
dan konseling dengan ahli gizi puskesmas,
Care (ANC), dan tes laboratorium. Kemudian
penyuluhan/sosialisasi, kunjungan ibu hamil
dalam pelaksanaan program ini juga terdapat
resiko tinggi, dan kelas ibu hamil. Hal tersebut
buku panduan pelaksanaan program PMT ibu
sesuai dengan penelitian Nisa (2018), yang
hamil, konseling dan penyuluhan, dan kelas ibu
menjelaskan bahwa pelayanan gizi pada ibu
hamil. saranan dan prasaranan di Puskesmas
hamil juga terintegrasi didalam pelayanan
Pekalongan Selatan sudah lengkap baik dari
antenatal terpadu. Setiap ibu hamil memiliki risiko
fisik, kegiatan pendukung, juknis, maupun sistem
mengalami masalah gizi salah satunya adalah
guna untuk menunjang terlaksananya suatu
KEK, hal tersebut yang mengharuskan semua
kegiatan. Namun, terdapat kendala yang sering
ibu hamil untuk menerima pelayanan antenatal
dirasakan oleh ibu hamil adalah lama dalam
yang komprehensif dan terpadu. Tujuan dari
mengantre periksa karena pasien yang banyak.
pelayanan antenatal terpadu salah satunya
Sasaran penerima makanan tambahan adalah pengobatan dan penanganan gizi yang
(MT) ibu hamil di Puskesmas Pekalongan tepat terhadap gangguan kesehatan pada ibu
Selatan ditujukan hanya kepada ibu hamil yang hamil termasuk masalah gizi kekurangan energi
mengalami kekurangan energi kronik (KEK) kronik (KEK). Ibu hamil dengan keluhan atau
dengan kriteria ukuran lingkar lengan atas (LILA) komplikasi saat kehamilan maka harus lebih
kurang dari 23,5 cm yang sudah melakukan waspada dan lebih cermat dalam menjalani
skrining gizi dengan hasil yang memenuhi proses kehamilannya (Nisa et al., 2018). Bentuk
syarat, yakni ibu hamil tidak dalam fase mual dan pelayanan yang dilakukan oleh Puskesmas
muntah yang berlebih, tidak mengalami alergi Pekalongan Selatan sudah sesuai dengan
atau keluhan dalam konsumsi. Dalam proses Juknis PMT tahun 2020.
pemberian PMT ibu hamil KEK ini juga disertai
Makanan tambahan (MT) ibu hamil
dengan konseling guna untuk mencapai tujuan
merupakan bahan makanan yang diberikan
yang diharapkan. Jumlah sasaran penerima
kepada sasaran yakni ibu hamil dengan kategori
PMT ibu hamil diambil dari laporan global kasus
KEK. Menurut Juknis PMT (2020) dijelaskan
ibu hamil KEK pada tahun sebelumnya.
bahwa PMT berupa biskuit ibu hamil diperkaya

5
Sport and Nutrition Journal, Vol. 4,
1, No. 2, November 2022:
2019: 1-14
40-47

11 macam vitamin (A, D, E, B1, B2, B3, B5, Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang Tahun
B6, B12, C dan Folat) dan 7 macam mineral 2018, bahwa kenaikan berat badan pada ibu hamil
(Besi, Kalsium, Natrium, Seng, Iodium, Fosfor, KEK sangat berpengaruh pada kenaikan ukuran
dan Selenium). Makanan Tambahan (MT) ibu LILA, sehingga dapat menjadikan peningkatan
hamil ini berbentuk biskuit lapis dengan perisa status gizi pada ibu hamil. Pemberian PMT
buah dan rasa manis yang dibungkus dalam pada ibu hamil KEK terutama pada kehamilan
kemasan primer berisi 3 keping, dengan rincian trimester awal sangat diperlukan karena ibu dan
setiap 3 (tiga) biskuit lapis dikemas dengan 1 janin sangat membutuhkan nutrisi lebih untuk
(satu) kemasan primer dengan berat 60 gram. kesehatan ibu dan bayi, mengingat bahwa pada
Mengandung minimum 270 kalori, minimum 6 beberapa kehamilan trimester awal pola makan
gram protein, minimum 12 gram lemak; setiap 7 pada ibu hamil sangat menurun karena terjadi
(tujuh) kemasan primer dikemas dalam 1 (satu) mual muntah (Silawati et al., 2019). Peningkatan
kotak kemasan sekunder dengan berat 420 Kebutuhan energi pada ibu hamil trimester I-III
gram; dan setiap 4 (empat) kemasan sekunder sebesar 180-300 kalori/hari, protein 20 g/hari,
dikemas 1 (satu) kemasan tersier (Kemenkes RI, Lemak 6-10 g/hari, Karbohidrat 25-40 g/hari
2020). (Nugrahini et al., 2014).

Di Puskesmas Pekalongan Selatan 2. Aspek Proses


terdapat 2 (dua) jenis PMT ibu hamil KEK yakni
Langkah pertama yang dilakukan untuk
PMT biskuit dan susu. PMT ini diberikan dalam
menjalankan suatu program adalah dengan
masa program 3 bulan dengn rincian biskuit 1
melakukan persiapan/perencanaan. Menurut
dus/bulan dan susu 7 kardus/bulan. Jenis susu
Juknis PMT (2020), perencanaan kebutuhan
yang diberikan adalah satu merk dengan susu
MT ibu hamil yang dikirim ke daerah dilakukan
merk “SUN IBU” berat 150 gram mengandung
berdasarkan pada prevalensi ibu hamil KEK
150 kalori, 6 gram protein, dan 3,5 gram lemak.
yang bersumber dari data survei nasional.
Menurut Juknis PMT (2020), anjuran pemberian
Perhitungan data sasaran pada ibu hamil KEK
MT pada ibu hamil KEK dengan kehamilan
yang akan menerima PMT ditetapkan dengan
trimester I diberikan 2 keping biskuit lapis per
data sasaran riil yang ditemukan berdasarkan
hari. Pada kehamilan trimester II dan III diberikan
rekapitulasi dari data tingkat desa/kelurahan
3 keping biskuit lapis per hari. Tiap bungkus MT
menjadi data sasaran puskesmas, data inilah
ibu hamil berisi 3 keping biskuit lapis dengan
yang akan digunakan untuk membuat usulan
berat 60 gram (Kemenkes RI, 2020). Sedangkan
kebutuhan MT ibu hamil KEK ke kabupaten/
untuk susu ibu hamil dapat diberikan kepada
Kota. Pada tingkat Kabupaten/Kota dilakukan
ibu hamil selama masa kehamilannya yakni
perhitungan jumlah ibu hamil menggunakan data
2x konsumsi dalam sehari. Dua jenis PMT ibu
proyeksi dari BPS setempat atau yang disepakati
hamil yang digunakan sebagai bahan PMT yang
oleh pengelola program Kesehatan Keluarga dan
diserahkan kepada ibu hamil KEK di Puskesmas
Gizi. Selanjutnya menghitung perkiraan jumlah
Pekalongan Selatan sudah sesuai Juknis PMT
ibu hamil KEK berdasarkan proporsi bumil KEK
dari Kementerian Kesehatan RI yakni jenis
tingkat Kabupaten/Kota/Kecamatan. Sedangkan
produk yang sudah dipilih dengan kandungan
untuk tingkat pusat, perencanaan kebutuhan MT
gizi yang dapat memenuhi kebutuhan dari ibu
berdasarkan jumlah ibu hamil menggunakan
hamil KEK.
data jumlah sasaran yang ditetapkan oleh
Menurut hipotesis peneliti dalam Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI, 2020).
penelitian yang dilakukan di wilayah kerja
Sebelum makanan tambahan (MT)

6
Devi
Isra Iyyah, Natalia Desy Alin Kurnianti,
Putriningtyas, SitiMardiana / Evaluasi
Wahyuningsih Program PMT-P
/ Perbedaan pada IbuMerah
Yogurt Kacang Hamil ...

ibu hamil didistribusikan, dilakukan uji mutu terhadap berbagai macam penyakit yang
produk secara acak (kandungan gizi, cemaran) menyerang ibu hamil (Pastuty et al., 2018).
dan pemeriksaan di gudang penyedia terkait Proses pelaksanaan program PMT-P pada
kesesuaian jumlah dan spesifikasi produk. ibu hamil KEK di Puskesmas Pekalongan
Makanan tambahan (MT) yang disudah diperiksa Selatan dilihat dari proses pendistribusian paket
dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan makanan tambahan (MT) kepada ibu hamil
Barang (BAPB) oleh Tim Pemeriksa Barang di KEK, dan pemberian konseling oleh petugas
tingkat Pusat dan Daerah (Kemenkes RI, 2020). dengan tujuan untuk menambah wawasan dan
pengetahuan ibu tentang kesehatan dan gizi.
Dari hasil penelitian dengan wawancara
Proses pendistribusian PMT ibu hamil KEK di
mendalam kepada pihak Dinas Kesehatan
Puskesmas Pekalongan Selatan ini dilaksanakan
Kota Pekalongan dan Puskesmas Pekalongan
setelah ada keputusan dari kepala puskesmas
Selatan, diperoleh informasi bahwa proses
untuk dimulainya program. Pemberian PMT
perencanaan program PMT ibu hamil KEK di
ibu hamil ini dilaksanakan setelah melakukan
Puskesmas Pekalongan Selatan dimulai dari
Antenatal Care (ANC) dan skrining gizi untuk
penentuan sasaran penerima PMT ibu hamil
dilaksanakan pengukuran BB, TB dan LILA pada
yang selanjutnya diserahkan kepada pihak Dinas
ibu hamil. Proses pemberian PMT ibu hamil
Kesehatan untuk dilakukan perhitungan sasaran
KEK dijelaskan oleh Puskesmas Pekalongan
dan perhitungan anggaran yang kemudian
Selatan bahwa untuk PMT biskuit diberikan
dikirimkan ke pusat. Setelah itu, Kementerian
1 dus/bulan dan susu diberikan 7 dus/bulan
Kesehatan yang akan menentukan besaran
dengan total program selama 3 bulan. Namun,
jumlah PMT yang akan diterima.
kenyataan yang ditemukan dilapangan bahwa
Selain itu, di Kota Pekalongan juga bahan PMT susu yang diterima oleh ibu hamil
melakukan perencanaan untuk PMT susu ibu KEK hanya sekitar 4 – 6 dus/bulan, hal ini tidak
hamil yang bersumber dari dana APBD Kota. sesuai dengan yang disampaikan oleh pihak
Proses pengadaan dua jenis PMT ini dilakukan Puskesmas Pekalongan Selatan. Kemudian juga
pada waktu yang berbeda, yakni pada awal ditemukan ibu hamil yang mendapatkan PMT
tahun untuk PMT biskuit dan pertengahan tahun double berupa biskuit dan susu dalam waktu
untuk PMT susu, sehingga untuk PMT ibu hamil yang bersamaan dan berlangsung selama 2
ini stok selalu ada dan tidak pernah mengalami bulan. Hal ini tidak sesuai dengan SOP (Standar
kekosongan stok karena proses dropping PMT Operasional Prosedur) yang telah disampaikan
dilakukan dalam waktu yang berbeda dan untuk oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
sasaran juga berbeda. Maka dapat disimpulkan dan Puskesmas Pekalongan Selatan serta tidak
bahwa proses persiapan/perencanaan untuk sesuai dengan juknis PMT yang diberikan oleh
program PMT ibu hamil KEK di Puskesmas Kementerian Kesehatan RI. Dari ketidaksesuaian
Pekalongan Selatan sudah sesuai dengan Juknis ini dapat memberikan dampak kurang baik pada
PMT yang telah ditetapkan oleh Kementerian perubahan status gizi pada ibu hamil KEK yang
Kesehatan. melambat serta pemantauan yang kurang valid.

Pelaksanaan suatu program dapat Kegiatan pemantauan merupakan proses


berjalan sesuai dengan juknis dan tujuan untuk mengamati secara terus menerus dari
diharapkan apabila ada persiapan yang baik. pelaksanaan kegiatan sesuai dengan pedoman
Tujuan dari pelaksanaan program PMT ibu atau rencana yang sudah disusun sebelumnya.
hamil adalah untuk memperbaiki status gizi dan Dengan dilakukannya pemantauan maka akan
kesehatan guna untuk mengurangi kerentanan diketahui jika terjadi penyimpangan. Semua

7
Sport and Nutrition Journal, Vol. 4,
1, No. 2, November 2022:
2019: 1-14
40-47

kebijakan publik, baik itu peraturan, larangan, Pekalongan Selatan untuk mengatasi kendala
kebijakan retribusi atau kebijakan lain pasti yang terjadi, salah satunya dengan memberikan
mengandung unsur pemantauan (Agustino, konseling dan edukasi kepada seluruh ibu hamil.
2014). Pada penelitian ini untuk proses Sedangkan untuk kendala dari pihak puskesmas
pemantauan dan pengawasan program yang bahwa pihak ahli gizi memberikan PMT susu
dilakukan meliputi tempat penyimpanan PMT, dengan jumlah yang kurang dan 2 jenis PMT
pelaksanaan program, dan kepatuhan konsumsi yang diberikan secara bersamaan. untuk
PMT pada sasaran. Pemantauan program PMT kendala yang ditemukan dari pihak puskesmas
ibu hamil KEK di wilayah kerja Puskesmas dapat diketahui bahwa itu merupakan suatu
Pekalongan Selatan yang dilaksanakan setiap penyimpangan dari Juknis PMT Kementerian
bulan selama pelaksanakan program PMT ibu Kesehatan RI. Kemudian pada pelaksanaan
hamil oleh ahli gizi dengan bantuan dari pihak program juga ditemukan pada beberapa ibu hamil
bidan KIA dan kader wilayah. Kemudian untuk penerima PMT dari puskesmas yang melakukan
pihak Dinas Kesehatan Kota Pekalongan pemeriksaan di bidan swasta atau di rumah
pemantauan program dilihat dari laporan sakit, sehingga proses pengawasan program
puskesmas dalam 1 bulan yang kemudian PMT sulit dilakukan dan terdapat kendala.
direkap untuk laporan 3 bulan oleh Kasie Gizi Cara yang dilakukan pihak petugas puskesmas
Dinkes Kota Pekalongan. adalah dengan mencoba menghubungi ibu hamil
melalui via telepon, melakukan kunjungan ke
Tempat atau gudang penyimpanan di
rumah, atau meminta bantuan kader wilayah
Puskesmas Pekalongan Selatan sudah terdapat
untuk melakukan pemantauan dan pengawasan
tempat penyimpanan khusus pangan guna untuk
pada ibu hamil tersebut.
menyimpan PMT balita, anak sekolah, dan ibu
hamil. Pada tempat penyimpanan PMT tersebut Pemantauan mengenai kepatuhan
dilengkapi dengan pallet kayu, ventilasi udara konsumsi pada sasaran dilaksanakan pada
yang cukup, serta memperhatikan kelembaban, pemeriksaan berikutnya dengan melakukan
kebersihan, dan lingkungan. Namun, setelah skrining gizi kembali. Pemantauan ini dilakukan
dilakukan observasi tempat penyimpanan PMT oleh ahli gizi puskesmas. Dari hasil pemantauan
di Puskesmas Pekalongan Selatan ditemukan pada sasaran di Puskesmas Pekalongan
beberapa tumpukan PMT hanya diberi alas selatan ditemukan banyak dari ibu hamil
kardus dan beberapa sudah menggunakan yang mengonsumsi PMT tidak sesuai dengan
pallet kayu. Hal ini dapat membahayakan PMT anjuran dari Juknis PMT, dengan alasan yang
tersebut karena bersentuhan langsung dengan disampaikan pada proses wawancara bahwa
lantai. PMT biskuit ini terlalu manis, teksturnya lumayan
keras dan sedikit gosong, yang merasa mual dan
Pada proses pelaksanaan program
muntah saat konsumsi sehingga tidak dikonsumsi
PMT ibu hamil KEK di Puskesmas Pekalongan
secara rutin, serta ada beberapa ibu hamil yang
Selatan ditemukan beberapa kendala baik
berbagi PMT jenis biskuit kepada keluarganya.
dari ibu hamil ataupun dari pihak petugas
Hal ini mengakibatkan sulitnya dalam proses
puskesmas. Untuk kendala dari ibu hamil
pemantauan. proses pemantauan/pengawasan
itu sendiri meliputi bosan rasa pada PMT,
dari program PMT ibu hamil KEK di Puskesmas
ketergantuan program, adanya protes dari bumil
Pekalongan Selatan perlu ditingkatkan lagi baik
non KEK karena tidak mendapatkan PMT, dan
pengawasan untuk petugas puskesmas ataupun
lain sebagainya. Beberapa cara dilakukan para
pada sasaran agar sesuai dengan Juknis PMT
penanggung jawab program di Puskesmas
dari Kementerian Kesehatan.

8
Devi
Isra Iyyah, Natalia Desy Alin Kurnianti,
Putriningtyas, SitiMardiana / Evaluasi
Wahyuningsih Program PMT-P
/ Perbedaan pada IbuMerah
Yogurt Kacang Hamil ...

Dalam penelitian Mangalik (2019) menggunakan formulir bantu manual serta


menyebutkan, menurut ibu hamil PMT yang juga dilakukan dalam bentuk elektronik melalui
diberikan rasanya terlalu manis sehingga mereka aplikasi e-PPGBM yang merupakan bagian dari
tidak suka konsumsi MT dalam jangka waktu sistem informasi gizi terpadu untuk mencatat
panjang seperti instruksi dari ahli giz/bidan/kader. data sasaran individu baik data penimbangan,
Hal tersebut dapat berpengaruh pada output dari pengukuran maupun pelayanan lainnya yang
program PMT itu sendiri (Mangalik et al., 2019). dapat diakses melalui http://sigiziterpadu.gizi.
Sedangkan dalam penelitian Silawati (2019), kemenkes.go.id. Aplikasi ini dapat memberikan
diperoleh hasil bahwa terdapat kesalahpahaman umpan balik secara langsung berdasarkan
dalam konsumsi PMT-P, disebutkan bahwa status gizi sasaran (Kemenkes RI, 2018b).
PMT ibu hamil merupakan sebagai makanan
Proses pencatatan dan pelaporan
utama. Informasi ini telah disampaikan oleh
dari program PMT-P pada ibu hamil KEK di
kader posyandu melalui kegiatan penyuluhan
Puskesmas Pekalongan Selatan dimulai dari
yang dilakukan pada saat pemantauan kader.
pendataan ibu hamil KEK untuk menentukan
Akan tetapi, kondisi penurunan BB dan tidak
sasaran, berita penerimaan barang PMT
adanya peningkatan BB pada ibu hamil masih
dari pusat/Dinkes ke Puskesmas, proses
dapat ditemukan dalam pelaksanaan program
pemeriksaan, penyerahan PMT ibu hamil,
PMT-P ini. Kondisi ini dapat dipengaruhi oleh
dan evaluasi program. Pencatatan/pelaporan
faktor kurangnya konsumsi PMT pada ibu hamil
program dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan
karena rasa bosan dengan makanan serta rasa
Kota Pekalongan menggunakan sistem manual
mual (Silawati et al., 2019).
dan online, untuk pelaporan yang dikirim ke
Pencatatan adalah kegiatan atau proses tingkat Provinsi dengan mengirimkan laporan
pendokumentasian suatu aktivitas dalam dalam bentuk softfile melalui e-mail dan hardfile
bentuk tulisan, dengan tujuan untuk mengetahui bentuk laporan print-out bulanan atau per tiga
bagaimana program berjalan apakah terlaksana bulan. Sedangkan di Puskesmas Pekalongan
dengan baik sesuai dengan tujuan yang telah Selatan sistem pencatatan dan pelaporan dari
ditentukan. Sedangkan pelaporan adalah program PMT ibu hamil masih menggunakan
catatan yang memberikan informasi tentang sistem manual berupa hardfile bentuk laporan
program tertentu dan hasilnya yang akan print-out bulanan atau per tiga bulan. Maka, dalam
disampaikan kepada pihak yang berwenang atau hal ini untuk pelaporan program PMT ibu hamil
berkaitan dengan suatu program tersebut. Hasil di Puskesmas Pekalongan Selatan belum sesuai
dari pencatatan dan pelaporan suatu program dengan Juknis PMT Kementerian Kesehatan
digunakan sebagai bahan evaluasi program yang karena Puskesmas Pekalongan Selatan tidak
bertujuan untuk mengetahui pencapaian dari melakukan entry data di aplikasi e-PPGBM yang
tujuan suatu program yang telah dilaksanakan, dilakukan secara online dikarenakan kurangnya
yang selanjutnya hasil evaluasi program keterampilan dalam entry data tersebut.
akan digunakan sebagai bahan perencanaan
3. Aspek Output
kegiatan pada pelaksanaan program pada tahun
berikutnya (Kemenkes RI, 2018b). Hasil penelitian dari program PMT-P
pada ibu hamil KEK di Puskesmas Pekalongan
Dalam Juknis PMT (2018), proses
Selatan tidak pernah mengalami kekosongan
pencatatan dan pelaporan pada program PMT
PMT karena sistem dropping PMT ibu hamil
ibu hamil yang bersumber dari pengadaan
baik dari Dinkes ataupun dari pusat dengan
pusat dan pengadaan daerah dilakukan dengan
jadwal waktu dropping yang berbeda, sehingga

9
Sport and Nutrition Journal, Vol. 4,
1, No. 2, November 2022:
2019: 1-14
40-47

disampaikan oleh pihak puskesmas bahwa beberapa ibu hamil KEK yang belum memasuki
pemberian PMT pada ibu hamil KEK dapat ukuran LILA normal dapat melahirkan bayi
berjalan 100% sesuai dengan sasaran yang dengan BB normal. Tetapi juga ditemukan ibu
telah ditentukan. Namun, dapat disimpulkan hamil dengan LILA >23,5cm melahirkan bayi
bahwa dalam pelaksanaan program PMT ibu dengan BBLR. Hal ini sangat jelas diperlukan
hamil ini masih ditemukan banyak kendala pemeriksaan ANC dan gizi guna untuk memantau
dan beberapa bagian dari program yang telah bagaimana perkembangan kesehatan pada ibu
dilaksanakan tidak sesuai dengan Juknis PMT dan janinnya.
dari Kementerian Kesehatan RI.
Berdasarkan hasil penelitian Rohmah
Peningkatan status gizi pada ibu hamil (2020), bahwa penambahan ukuran LILA
KEK dalam program PMT ibu hamil di Kota merupakan output dari program PMT Ibu Hamil,
Pekalongan tahun 2020 diketahui persentasenya tapi kenyataanya untuk meningkatkan ukuran
sebesar 60-70% (Dinkes Kota Pekalongan, LILA butuh waktu yang tidak sebentar, banyak
2020). Sedangkan untuk persentase peningkatan ibu hamil KEK yang susah naik LILAnya. Untuk
status gizi ibu hamil KEK di Puskesmas output lain dapat dilihat dari kelahiran bayinya,
Pekalongan Selatan belum dapat diketahui apakah BBLR atau tidak. Di Puskesmas
berapa persentasenya, karena pihak puskesmas Karangayar Ibu hamil yang mempunyai riwayat
hanya memiliki data pemantauan BB, TB, dan KEK tetapi menerima PMT banyak yang bayinya
LILA. tidak BBLR (Rohmah, 2020).

Peningkatan status gizi pada ibu hamil Data ukuran LILA pada ibu hamil KEK di
KEK di Puskesmas Pekalongan Selatan sangat Puskesmas Pekalongan Selatan ini diperoleh
berpengaruh terhadap kondisi janin yang dari data hasil pemeriksaan yang tercacat di
dilahirkan. Dilihat dari hasil penelitian ini bahwa buku KIA ibu hamil. Dari data tersebut diperoleh
banyak ibu hamil KEK penerima PMT mengalami ukuran LILA pada ibu hamil KEK sebelum dan
kenaikan BB secara signifikan. Ditemukan pada sesudah diberikan PMT ibu hamil selama 3 bulan

Tabel 1. Ukuran LILA Ibu Hamil KEK Sebelum dan Sesudah Diberikan PMT

Ukuran LILA sebelum Ukuran LILA sesudah


No Ibu Hamil
diberikan PMT (cm) diberikan PMT (cm)

1. SW 23 23,3
2. SZ 21,5 21,5
3. RD 20 20
4. DN 22,5 23,5
5. FJ 22 22
6. RW 22 23,5

Tabel 2. Hasil Uji Normalitas Data dengan Shapiro-Wilk

Shapiro-Wilk
Statistic df Sig.
Sebelum diberikan PMT ,915 6 ,473
Sesudah diberikan PMT ,865 6 ,207

10
Devi
Isra Iyyah, Natalia Desy Alin Kurnianti,
Putriningtyas, SitiMardiana / Evaluasi
Wahyuningsih Program PMT-P
/ Perbedaan pada IbuMerah
Yogurt Kacang Hamil ...

Tabel 3. Hasil Uji T Berpasangan

Paired Differences
95% 95%
Confidence Confidence Sig.
Std. Std. Error Interval of the t df
Mean Interval of the (2-tailed)
Deviation Mean Difference Difference
Lower Upper
Pair 1 Sebelum
– -,4667 ,6377 ,2603 -1,1359 ,2026 -1,793 5 ,133
sesudah diberikan PMT

oleh puskesmas. SIMPULAN DAN SARAN

Proses olah data ini dimulai dengan uji Berdasarkan hasil penelitian evaluasi
normalitas data. Pada uji ini diketahui bahwa program pemberian makanana tambahan
sampel kurang dari 50, maka uji normalitas pemulihan (PMT-P) pada ibu hamil kekurangan
yang digunakan adalah shapiro-wilk. Dari uji energi kronik (KEK) di Puskesmas Pekalongan
normalitas shapiro-wilk diketahui nilai signifikansi Selatan Kota Pekalongan dapat disimpulkan
dari data ukuran LILA ibu hamil KEK sebelum dari aspek input, bahwa SDM yang berperan
dan sesudah diberikan PMT selama 3 bulan dalam program PMT ibu hamil di Puskesmas
yakni 0,473 dan 0,207 lebih besar dari α = 0,05 Pekalongan Selatan sudah sesuai dengan
(p value > 0,05), sehingga dapat disimpulkan beban kerja. Sumber dana program PMT ibu
bahwa kedua kelompok data terdistribusi normal, hamil diperoleh dari dana APBN dan APBD.
maka uji hipotesis yang digunakan adalah uji Sarana dan prasarana yang diberikan di
parametrik yaitu uji t berpasangan. Puskesmas Pekalongan Selatan dinilai sudah
cukup lengkap dan memadai. Sasaran penerima
Kemudian diperoleh hasil dari uji t
hanya ibu hamil KEK dengan LILA <23,5cm.
berpasangan bahwa uji hipotesis yang dilakukan
Bentuk pelayanan yang diberikan meliputi ANC,
adalah uji 2 sisi (2-tailed), sehingga berdasarkan
skrining gizi, pemberian PMT, konseling dan
output diketahui sig (2-tailed) = 0,133 yakni lebih
edukasi, kelas ibu hamil, serta penyuluhan dan
besar dari α = 0,05 (p value > 0,05), maka H0
sosialisasi. Jenis PMT yang diberikan ada dua
diterima, Ha ditolak, sehingga dapat disimpulkan
jenis yakni biskuit dan susu ibu hamil. Sehingga
bahwa tidak ada perbedaan ukuran LILA ibu
dapat disimpulkan bahwa aspek input dalam
hamil KEK sebelum dan sesudah diberikan
evaluasi program PMT-P pada ibu hamil KEK di
PMT selama 3 bulan oleh puskesmas. Hal ini
Puskesmas Pekalongan Selatan untuk bentuk
sejalan dengan penelitian Pastuty (2018), bahwa
pelayanan belum sesuai dengan Juknis PMT.
sebagian kecil ibu hamil yang mendapatkan PMT
tidak mengalami perubahan pada ukuran LILA Untuk aspek proses, bahwa program
selama mendapatkan PMT, hal ini kemungkinan PMT pada ibu hamil di Puskesmas Pekalongan
dikarenakan ibu yang tidak rutin mengkonsumsi Selatan dimulai dengan penentuan sasaran
makanan tambahan, ataupun asupan gizi pokok penerima PMT ibu hamil yang ditentukan
baik kuantitas maupun kualitas masih belum oleh puskesmas, kemudian dikirim ke Dinas
memenuhi standar asupan gizi seimbang, Kesehatan untuk dilakukan validasi data. Proses
ataupun faktor karakteristik ibu berdasarkan usia awal dilakukan oleh Dinas Kesehatan hingga
serta gaya hidup ibu yang tidak sehat (Pastuty et PMT turun dan siap dilakukan distrubusi ke
al., 2018). puskesmas. Untuk proses pelaksanaan, dua jenis

11
Sport and Nutrition Journal, Vol. 4,
1, No. 2, November 2022:
2019: 1-14
40-47

PMT didistribusikan ke puskesmas dalam waktu beberapa kendala dalam pelaksanaan program
yang berbeda sehingga stok PMT di Puskesmas ini. Kemudian dari hasil wawancara mendalam
Pekalongan Selatan dapat tercukupi dan belum dengan pihak Dinas Kesehatan Kota Pekalongan
pernah terjadi kekosongan PMT. Kemudian diperoleh informasi bahwa terjadi peningkatan
untuk pemantauan/pengawasan program status gizi pada ibu hamil KEK penerima PMT
dilaksanakan setiap bulan di puskesmas, dan di Kota Pekalongan pada tahun 2020 dengan
setiap bulan di Dinas Kesehatan yang kemudian persentase 60-70%, sedangakan di Puskesmas
dilakukan rekapan evaluasi program selama Pekalongan Selatan belum dapat diketahui
3 bulan. Untuk pemantauan meliputi tempat berapa persentase peningkatan status gizi ibu
penyimpanan PMT, pelaksanaan program, dan hamil KEK yang telah menerima PMT. Dari hasil
kepatuhan konsumsi PMT pada ibu hamil KEK penelitian didapatkan data ukuran LILA pada ibu
penerima PMT. Tempat penyimpanan PMT untuk hamil KEK di Puskesmas Pekalongan Selatan
suhu ruang, kelembaban, dan lingkungan sudah pada sebelum dan sesudah diberikan PMT. Data
sesuai dengan standar, namun masih ditemukan ini dilihat sesudah diberikan PMT selama 3 bulan.
pada beberapa barang PMT hanya dialasi kardus Setelah dilakukan uji statistik menggunakan uji
tanpa menggunakan pallet kayu. Kemudian t berpasangan diperoleh hasil bahwa tidak ada
untuk pelaksanaan program masih ditemukan perbedaan ukuran LILA pada ibu hamil KEK
beberapa kendala dan penyimpangan baik dari sebelum dan sesudah diberikan PMT selama 3
sasaran ataupun pada petugas puskesmas, bulan oleh puskesmas.
sehingga pelaksanaan program PMT ibu hamil
Adapun hasil penelitian ini dapat
di Puskesmas Pekalongan Selatan belum
dijadikan sebagai rujukan atau pembanding
sesuai dengan Juknis PMT. Sedangkan untuk
bagi penelitian selanjutnya, dan diharapkan bagi
pengawasan kepatuhan konsumsi PMT perlu
peneliti selanjutnya dapat dilakukan penelitian
dilakukan peningkatan lagi baik dari edukasi,
dengan variabel lain yang lebih kompleks dan
konseling, ataupun penyuluhan kepada sasaran
dengan menggunakan metode dan desain
agar sasaran dapat mengonsumsi PMT sesuai
penelitian lain.
dengan anjuran dan terjadi peningkatan dalam
status gizinya. Sistem pencatatan dan pelaporan UCAPAN TERIMAKASIH
pada program ini menggunakan manual dan
Peneliti mengucapkan terimakasih
online menggunakan e-mail. Pada Puskesmas
kepada para informan yang telah berkenan ikut
Pekalongan Selatan belum melakukan pelaporan
serta dalam pelaksanaan penelitian ini, yakni
menggunakan entry data di aplikasi e-PPGBM
ibu hamil KEK; kepala puskesmas; ahli gizi;
yang dilakukan secara online dikarenakan
dan bidan Puskesmas Pekalongan Selatan,
kurangnya keterampilan dalam entry data
Kota Pekalongan serta Dinas Kesehatan
tersebut.
Kota Pekalongan. Selain itu, peneliti juga
Kemudian untuk aspek output, dari berterimakasih kepada petugas dan staff di
wawancara mendalam dengan petugas Puskesmas Pekalongan Selatan yang telah
Puskesmas Pekalongan Selatan diperoleh hasil bersedia membantu pelaksanaan penelitian
bahwa pemberian PMT pada ibu hamil KEK mulai dari pengumpulan data dan keperluan
dapat berjalan 100% sesuai dengan sasaran administrasi penelitian ini.
yang telah ditentukan yakni semua sasaran
DAFTAR PUSTAKA
penerima PMT bisa memperoleh PMT baik
jenis biskuit atau susu dengan lama program Agustino, L. (2014). Dasar-Dasar Kebijakan
3 bulan. Namun, masih banyak ditemukan Publik. Alfabeta.

12
Devi
Isra Iyyah, Natalia Desy Alin Kurnianti,
Putriningtyas, SitiMardiana / Evaluasi
Wahyuningsih Program PMT-P
/ Perbedaan pada IbuMerah
Yogurt Kacang Hamil ...

Aldo, N. (2014). Riset operasional gambaran Hamil Dengan Kurang Energi Kronis Di
dan faktor penyebab kematian ibu dan Puskesmas Cebongan Salatiga. Jurnal
bayi di wilayah propinsi kepulauan riau. Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan,
Jurnal Kesehatan, V(2), 154–161. 10(1), 111.

Dinkes Kota Pekalongan. (2020). Profil Nisa, S. L., Sandra, C., & Utami, S. (2018).
Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2020. Penyebab Kejadian Kekurangan Energi
Dinas Kesehatan Kota Pekalongan. Kronis Pada Ibu Hamil Risiko Tinggi Dan
Pemanfaatan Antenatal Care Di Wilayah
Dirjen Kesmas. (2016). Surat Edaran Kemenkes
Kerja Puskesmas Jelbuk Jember. Jurnal
No HK.03.03/V/0595/2016 Tentang
Administrasi Kesehatan Indonesia, 6(2),
Pemberian Tablet Tambah Darah pada
136.
Remaja Putri. Kementerian Kesehatan
RI. Notoatmodjo, S. (2011). Ilmu Kesehatan
Masyarakat Prinsip-Prinsip Dasar. In
Kemenkes RI. (2015). Buku Kesehatan Ibu dan
Rineka Cipta (pp. 57–65).
Anak. Kementerian Kesehatan RI.
Nugrahini, E. Y., Effendi, J. S., Herawati, D. M. D.,
Kemenkes RI. (2017). Laporan Hasil
Idjradinata, P. S., Sutedja, E., Mose, J. C.,
Pemantauan Status Gizi (PSG) Tahun
& Syukriani, Y. F. (2014). Asupan Energi
2016. Kementerian Kesehatan RI.
dan Protein Setelah Program Pemberian
Kemenkes RI. (2018a). Laporan Kinerja Ditjen Makanan Tambahan Pemulihan Ibu
Kesehatan Masyarakat Tahun 2017. Hamil Kurang Energi Kronik di. IJEMC
Kementerian kesehatan RI. (Journal Of Education and Midwifery
Care), 1(1), 41–48.
Kemenkes RI. (2018b). Petunjuk Teknis
Pemberian Makanan Tambahan Pastuty, R., Rochmah, K., & Herawati, T. (2018).
(Balita, Anak Sekolah dan Ibu Hamil). Efektifitas Program Pemberian Makanan
Kementerian kesehatan RI (Vol. 53, Tambahan-Pemulihan Pada Ibu Hamil
Issue 9). Kurang Energi Kronik Di Kota Palembang.
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, 9(3),
Kemenkes RI. (2018c). Profil Kesehatan
179–188.
Indonesia 2017 (Vol. 1227, Issue July).
Riskesdas. (2018). Hasil Utama Riset Kesehata
Kemenkes RI. (2019). Petunjuk Teknis Makanan
Dasar (RISKESDAS). Kementerian
Tambahan BALITA & Ibu Hamil.
kesehatan RI (Vol. 44, Issue 8).
Kementerian Kesehatan RI.
Rohmah, L. (2020). Program Pemberian
Kemenkes RI. (2020). Petunjuk Teknis
Makanan Tambahan pada Ibu Hamil
Pemberian Makanakan Tambahan
Kekurangan Energi Kronis. HIGEIA
berupa Biskuit bagi Balita Kurus dan Ibu
(Journal of Public Health Research and
Hamil Kekurangan Energi Kronis (KEK).
Development), 4(4), 812–823.
Kementerian kesehatan RI.
Salam, R. A., Das, J. K., Ali, A., Lasi, Z.
Mangalik, G., Koritelu, R. T., Amah, M. W.,
S., & Bhutta, Z. A. (2013). Maternal
Junezar, R., Kbarek, O. P. I., & Widi, R.
undernutrition and intrauterine growth
(2019). Program Pemberian Makanan
restriction. Expert Review of Obstetrics
Tambahan:Studi Kasus Pada Ibu
and Gynecology, 8(6), 559–567.

13
Sport and Nutrition Journal, Vol. 4,
1, No. 2, November 2022:
2019: 1-14
40-47

Silawati, V., & Nurpadilah. (2019). Pengaruh Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif,
Pemberian Makanan Tambahan Dan Kualitatif, dan R&D. Alfa Beta.
Susu Terhadap Penambahan Berat
Zulaidah, S. H., Kandarina, I., & Hakimi, M. (2014).
Badan Pada Ibu Hamil KEK (Kekurangan
Jurnal Gizi Klinik Indonesia Pengaruh
Energi Kronis) di Wilayah Kerja
pemberian makanan tambahan (PMT)
Puskesmas Curug Kabupaten Tangerang
pada ibu hamil terhadap berat lahir bayi.
Tahun 2018. Journal of Health Science
Jurnal Gizi Klinik Indonesia, 11(02), 61–
and Physiotherapy, 1(2), 79–85.
71.

14

Anda mungkin juga menyukai