Anda di halaman 1dari 12

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT)

TERHADAP PEMENUHAN NUTRISI PADA


IBU HAMIL DI PUSKESMAS

JURNAL

NOVITA A. BOGOLEMBA

201801120

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA NUSANTARA PALU
2022
PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) TERHADAP
PEMENUHAN NUTRISI PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS
The Effect Of Additional Feeding (Pmt) On Nutrition Fulfillment In Pregnant
Women In Puskesmas
Novita A. Bogolemba1, Hadija Bando2, Ni Nyoman Elfiyunai2
1
Program Studi Ners
2
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Widya Nusantara Palu

ABSTRAK
Ibu hamil adalah kelompok yang rentan mengalami masalah kesehatan diantaranya kekurangan
gizi. Kekurangan gizi pada ibu hamil banyak terjadi di negara-negara berkembang yang meliputi
kurang energi kronis (KEK) maupun kekurangan zat gizi mikro. Ibu hamil dengan KEK dapat
berpengaruh terhadap proses pertumbuhan janin serta dapat menyebabkan keguguran, bayi berat
lahir rendah (BBLR), kematian neonatal, anemia pada bayi dan asfiksia intra partum. Tujuan
penelitian ini untukmenganalisis Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap
Pemenuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil di Puskesmas Kamonji Kota Palu. Jenis penelitian ini adalah
true-ekspirimental dengan rancangan pretest-posttest control group design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh ibu hamil yang berkunjung di Puskesmas Kamonji Kota Palu. Hasil
penelitian menunjukan terdapat peningkatan LILA ibu hamil sesudah diberikan intervensi
pemberian makanan tambahan (PMT). Hasil analisis bivariat menggunakan uji paired sampel t-
test didapatkan nilai pada kelompok kontrol (p=0,000 < 0,05) dan pada kelompok perlakuan yang
diberikan makanan tambahan biskuit sandwich (p=0,005 < 0,05). Simpulanya dari penelitian ini
adalah pemberian makanan tambahan (PMT) berupa biskuit sandwich berpengaruh secara
signifikan terhadap peningkatan LILA ibu hamil di Puskesmas Kamonji Kota Palu. Saran; Perlu
peningkatan lagi dalam pemantauan program pemberian makanan tambahan dan memberikan
konseling kepada ibu hamil mengenai makanan tambahan sampingan agar ibu hamil bisa
mencapai status gizi yang baik.

Kata Kunci : Ibu Hamil, Pemberian Makanan Tambahan.

ABSTRACT
Pregnant women are a group that has health risk problems such as malnutrition. Malnutrition in
pregnant women is common to happen in developing countries, as Chronic Energy Deficiency
(CED) and micronutrient deficiencies as well. Pregnant women with CED could affect for the fetal
growth process and lead to miscarriage, Low Birth Weight (LBW) babies, neonatal death, anemia
in infants, and intra-natal asphyxia experiences. The aim of the research is to analyze the Effect of
Extra Food Providing Toward the Nutrition Demanding of Pregnant Women in the Kamonji
Public Health Center, Palu. This is true-experimental research with a pretest-posttest control
group design. The total population was about 36 pregnant women who visited the Kamonji Public
Health Center, Palu. The results found that has an increase in Mid-Upper Arm Circumference
(MUAC) for pregnant women after being given extra food intervention (PMT). The results of the
bivariate analysis by using the paired sample t-test found the control group (p = 0.000 < 0.05)
and the treatment group have given extra food with sandwich biscuits (p = 0.005 < 0.05). The
conclusion mentioned that extra food provided such as sandwich biscuits has a significant effect
on increasing the MUAC of pregnant women in the Kamonji Public Health Center, Palu.
Suggestions; that need further improvement in monitoring the program of extra food providing,
and also the counseling to pregnant women regarding extra foods to achieve good nutritional
status.

Keywords: Pregnant Women, Extra Food Providing.

Alamat Korespondensi :
Novita A. Bogolemba
Email : 9904novita@gmail.com
Program Studi Ners STIKes Widya Nusantara Palu
PENDAHULUAN
Ibu hamil merupakan kelompok yang rentan terhadap masalah kesehatan
termasuk gizi. Malnutrisi pada ibu hamil sering terjadi di negara berkembang, antara
lain kekurangan energi kronis (KEK) dan defisiensi mikronutrien. Ibu hamil dengan
KEK dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menyebabkan bayi
berat lahir rendah (BBLR), kematianneonatus, anemia pada bayi dan asfiksia intra
partum1.
World Health Organization(WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil
yang memiliki risiko kekurangan energi kronis (KEK) sebesar 16,2%, persentase ibu
hamil KEK yang mendapat makanan tambahan adalah 79,3%, ibu hamil yang
mengalami defisit energi sebesar 53,9% sedangkan yang mengalami defisit protein
sebesar 51,9%, dan persentase konsumsi energi dan zat gizi (protein, karbohidrat, dan
lemak) secara nasional: energi (73,6%), protein (86,4%), karbohidrat (76,8%) dan
lemak (70%)2.
Data Riskesdas (2018) menunjukan masih adanya masalah gizi tinggi pada ibu
hamil yaitu angka anemia pada ibu hamil sebesar 37,1% dan ibu hamil dengan risiko
kekurangan energi kronis sebesar 24,2%. diketahui juga bahwa kondisi ibu selama
kehamilan mempengaruhi pertumbuhan janin dalam kandungnan, dan pada akhirnya
akan mempengaruhi anak yang akan dilahirkanya3.
Status gizi merupakan aspek penting untuk menentukan apakah seorang ibu
hamil bisa melewati kehamilannya dengan baik dan tanpa gangguan. Status gizi ibu
hamil harus normal, karena ketika ibu hamil mengalami kekurangan gizi atau
kelebihan gizi maka akan ada banyak komplikasi yang mungkin terjadi selama
kehamilan dan berdampak pada kesehatan janin yang dikandungnya. Salah satu
masalah gizi ibu hamil adalah kekurangan energi kronis (KEK) 4.
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan salah satu masalah malnutrisi
selama kehamilan, karena makan atau nutrisi yang tidak seimbang dapat
mengakibatkan kekurangan energi untuk waktu yang lama. Kekurangan energi selama
kehamilan bisa mempengaruhi perkembangan embrio atau janin serta kesehatan ibu
hamil. Jumlah zat gizi yang sering dikonsumsi oleh ibu hamil bisa mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan pada janin didalam kandungan, sehingga dapat
berisiko melahirkan bayi berat badan lahir rendah (BBLR) 5.
Pemberian Makanan Tambahan untuk ibu hamil adalah suplemen makanan
seperti biskuit lapis (sandwich) dengan asam folat khusus dan diperkarya dengan
vitamin dan mineral yang diberikan kepada ibu hamil untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi. Suplemen makanan untuk ibu hamil ini menyediakan 270 kalori energi, 6 gram
protein dan setidaknya 12 gram lemak. Suplemen makanan ibu hamil kaya akan 11
vitamin (A, D, B1, B2, B3, B5, B6, B12, C, asam folat) dan 7 mineral (zat besi ,
kalsium, natrium, seng yodim, fosfor, selenium)6.
Dasar pemberian makanan tambahan adalah untuk memenuhi kecukupan gizi
ibu hamil, pemberian PMT diberikan kepada ibu hamil dengan Kekurangan Energi
Kronis yang ukuran LILA-nya di bawah 23,5 cm. Pemberian makanan tambahan pada
ibu hamil terintegrasi dengan ANC di setiap kemasan. PMT ibu hamil yang
mengandung 3 biskuit (60 gram) pada kehamilan trimester pertama diberikan 2 buah
per hari sampai ibu hamil tidak lagi dalam kategori KEK (Kekurangan Energi Kronis),
menurut pemeriksaan Lingkar Lengan Atas (LILA) di kehamilan trimester kedua dan
ketiga diberikan 3 buah per hari sampai ibu hamil tidak masuk kategori KEK, menurut
pemeriksaan LILAuntuk monitoring pertambahan berat badan sesuai pertambahan
berat badan ibu hamil. Jika berat badan sudah sesuai dengan standar pertambahan
berat badan, maka konsumsilah makanan yang bergizi seimbang 7.
Dinas Kesehatan Kota Palu Tahun 2020 terdapat 7.808 orang ibu hamil
diantaranya terdapat 808 orang ibu hamil dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) 4.
Masalah ibu hamil dipuskesmas kamonji berdasarkan data yang diperoleh pada tahun
2021 sebanyak 91 orang bumil KEK, 386 orang anemia ringan dan 3 orang bumil
dengan anemia berat8.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan pendekatan true-
ekspirimental yaitu penelitian yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
“sesuatu”yang akan dikenakan pada subjek yang akan diteliti dengan rancangan yang
digunakan adalah pretest-posttest control group design. Penelitian ini dilakukan di
puskesmas kamonji kota palu pada tanggal 18 April –22 Mei Tahun 2022. Populasi dalam
penelitian ibu hamil ini ebanyak 36 responden, pengambilan sampel dilakukan
menggunakan metode probability sampling dengan teknik purposive sampling dimana
cara pengambilan sampel dilakukan berdasarkan maksud dan tujuan tertentu yang
ditentukan oleh peneliti9.
Pada penelitian ini peneliti menentukan sampel sesuai kriteria inklusi dan eksklusi
dimana sampel memenuhi karaktristik umum subjek penelitian dari populasi terget yang
terjangkau. Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan pita LILA.
Pita LILA digunakan untuk mengetahui lingkar lengan atas ibu hamil sebelum dan
sesudah dilakukan pemberian makanan tambahan. Adapun tujuan dari penggunaan alat
tulis dan lembar observasi (pulpen/pensil dan buku) dalam penelitian ini sebagai media
untuk pencatatan hasil ukur. Penggunaan kamera juga diperlukan sebagai bukti atau
pendokumentasian dalam proses penelitian yang dilakukan.
Data yang diperoleh akan diproses kemudian di analisa untuk dijadikan bahan
pertimbangan pengambilan kesimpulan dan keputusan analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini analisis univariat digunakan untuk melihat persentase dari distribusi
frekuensi dan nilai statistic deskriptif tiap variabel yang diteliti 33. Variabel yang dianalisis
adalah pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT) terhadap pemenuhan nutrisi pada
ibu hamil dipuskesmas kamonji kota palu yang disajikan dalam bentuk tabel distribusi
frekuensi, dengan menggunakan rumus.
Setelah data diolah dan ditabulasi, selanjutnya dilakukan analisis data dengan
menggunakan uji statistik Uji statistik yang digunakan adalah uji pairedsampel t-test (uji-
t tidakberpasangan). Menggunakan komputerisasi, dengan tingkat signifikan = 0,05
dengan tingkat kepercayaan 95%. Aturan pengambilan keputusan untuk analisis data
adalah jika p-value >0,05 maka Ha diterima artinya tidak ada pengaruh pemberian
makanan tambahan terhadap pemenuhan nutrisi pada ibu hamil dan sebaliknya 0,05 maka
Ho adalah ditolak10.

HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Responden

a. Kelompok perlakuan yang diberikan makanan tambahan (PMT)


Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden pada kelompok perlakuan yang
diberikan makanan tambahan (PMT) berdasarkan usia,
pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan tinggi badan ibu hamil
di puskesmas kamonjikotapalu 2022 (f=10)a
Karakteristiksubjek Frekuensi (f) Presentase (%)
Usia (Tahun)
17- 25 1 10,0
26 - 35 8 80,0
36 – 45 1 10,0

Pendidikan
SD
SMP 1 10,0
SMA/SMK 5 50,0
Perguruan Tinggi 4 40,0
Pekerjaan 0 0%
IRT
Wiraswasta 6 60,0
UsiaKehamilan 4 40,0
Trimester 1
Trimester 2 1 10,0
Trimester 3 8 80,0
Berat Badan 1 10,0
48-52 kg
53-59 kg 6 60,0
Tinggi Badan 4 40,0
144-147,5 cm
148 - 151 cm 3 30,0
152 - 156 cm 2 20,0
157 –160 cm 4 40,0
1 10,0
a
TotalSampelKeseluruhanSumber Data Primer 2022

Berdasarkan tabel 1 diatas menunjukan bahwa dari 10 responden


dalampenelitianiniyang diberi perlakuan, responden yang memiliki frekuensiusiatertinggi
yaitu 26 - 35 Tahunberjumlah 8 responden (80,0%), respondendengan pendidikan
tertinggiyaituSMA/SMK berjumlah5 responden (50,0%), responden dengan pekerjaan
terbanyak yaitu IRT sebanyak 6 responden (60,0%), responden dengan usia kehamilan
terbanyakyaitu pada trimester II sebanyak 8 responden (80,0%) dan
respondendenganfrekuensi tinggi badan tertinggi yaitu 155 - 15sebanyak 4 responden
(40,0%).

b. Kelompok kontrol
Tabel 2. Distribusi Karakteristik Responden pada kelompok kontrol
berdasarkan usia, pendidikan, pekerjaan, usia kehamilan dan
tinggi badan ibu hamil di puskesmas kamonjikotapalu 2022
(f=10)a
Karakteristiksubjek Frekuensi (f) Presentase (%)
Usia (Tahun)
17- 25 3 30,0
26 - 35 7 70,0

Pendidikan
SD
SMP 1 10,0
SMA/SMK 0 0
Perguruan Tinggi 6 60,0
Pekerjaan 4 40,0
IRT
Wiraswasta 6 60,0
UsiaKehamilan 4 40,0
Trimester 1
Trimester 2 1 10,0
Trimester 3 9 90,0
Berat Badan 0 0%
37-47 kg
48-52 kg 1 10,0
53-59 kg 3 30,0
60-66 kg 3 30,0
Tinggi Badan 3 30,0
144 - 147,5 cm
2 20,0
148 - 151 cm
5 50,0
152 - 156 cm
3 30,0
Sampel Keseluruhan SumberData Primer 2022

Tabel 2. Diatas menunjukan bahwa dari 10 responden dalampenelitianiniyang tidakdiberi


perlakuan (kelompokkontrol), responden yang memiliki frekuensiusiatertinggi
yaitu 26 – 35 Tahunberjumlah 7 responden (70,0%), responden dengan
pendidikan tertinggiyaitu SMA/SMK berjumlah6 responden (60,0%),
responden dengan pekerjaan terbanyak yaitu IRT sebanyak 6 responden
(60,0%), responden dengan usia kehamilan terbanyak yaitu pada usia kehamilan
trimester II sebanyak 9 responden (90,0%) dan respon dendengan frekuensi
tinggi badan tertinggi yaitu 155- 152sebanyak 5 responden (50,0%).

2. Analisis Univariat

Tabel 3. Responden berdasarkan LILA pre dan post ibu hamil pada kelompok
perlakuan (PMT) dan kelompok kontrol di Puskesmas Kamonji Kota Palu.
Distribusi Frekuensi LILA pre dan post ibu hamil pada kelompok perlakuan
(PMT)dan kelompokkontroldi puskesmas kamonji kota palu 2022 (f=20)a
Kelompok Perlakuan (PMT) Kelompok Kontrol
LILA
Pre % Post % Pre % Post %

>23,5 Normal 7 70,0 10 100 10 100 10 100

 <23,5 KEK 3 30,0 0 0 0 0 0 0


a
TotalSampelKeseluruhanSumber Data Primer 2022

Tabel 3. Diatas menunjukan bahwa dari 10 responden dalam penelitian ini pada
kelompok perlakuan (PMT), di dapatkan hasil responden yang memiliki LILA normal
sebelum dilakukan intervensi (pre) yaitu >23,5 cm berjumlah 7 responden 70,0%.
Sedangkan responden dengan kategori KEK yaitu <23,5 cm bejumlah 3 responden
30,0%. Dan setelah dilakukan intervensi (post) didapatkan hasil LILA normal yaitu >35,5
cm berjumlah 10 responden 100%. Sementara pada kelompok kontrol, di dapatkan hasil
tidak terdapat ibu hamil dengan kategori KEK yaitu<23,5 cm. Responden yang memiliki
LILA normal sebelum dilakukan intervensi (pre) yaitu >23,5 cm berjumlah 10 responden
100%. Dan setelah dilakukan intervensi (post) didapatkan kembali hasil yang sama
yaitu>23,5 cm sebanyak 10 responden 100,0%.

3. Analisa Bivariat
Tabel 4. Uji paired sampel t-Test Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) Terhadap Pemenuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil Dengan
Kelompok Kontrol Dan Kelompok Perlakuan Di Puskesmas Kamonji
Kota Palu.
Paired Differences

95% Confidence
Std.Er Interval of the
Std.Dev ror Difference Sig. (2-
mean iation Mean Lower Upper t df tailed)

Pair 1 pre-
-
post -
-2.8200 .7598 .2403 3.3635 -2.2765 9 .000
kelompok 11.7
control 36

Pair 2 pre-
post -
kelompok -8700 .7543 .2385 - -3.304 9 .005
3.64
perlakuan 1.4096
7
PMT
Tabel 4. Menunjukkan bahwa hasil analisis bivariat menggunakan uji paired
sampel t-Test diperoleh nilai p=0,000pada kelompok kontrol dan p=0,005 pada kelompok
perlakuan. Oleh karena p<0,05 maka dinyatakan bahwa adanya pengaruh Pemberian
Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Pemenuhan Nutrisi Pada Ibu HamilDi Puskesmas
Kamonji Kota palu.

PEMBAHASAN

1. LILA ibu hamil sebelum diberikaan intervensi Makanan Tambahan (PMT)


biskuit sandhwich Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Di
Puskesmas Kamonji Kota Palu.
Pada kelompok perlakuan yang diberikan makanan tambahan (PMT)
biscuit sandwich, didapatkan hasil responden yang memiliki LILA normal
sebelum dilakukan intervensi (pre) yaitu >23,5 cm berjumlah 7 responden
(70,0%). Sedangkan responden dengan kategori KEK yaitu <23,5 cm bejumlah 3
responden (30,0%).Sementara pada kelompok kontrol, didapatkan hasil tidak
terdapat ibu hamil dengan kategori KEK yaitu<23,5 cm. Responden yang
memiliki LILA normal sebelum dilakukan intervensi (pre) yaitu >23,5 cm
berjumlah 10 responden (100%).

2. LILA ibu hamil sesudah diberikaan intervensi Makanan Tambahan (PMT)


biskuit sandhwich Pada Kelompok Perlakuan dan Kelompok Kontrol Di
Puskesmas Kamonji Kota Palu.
Berdasarkan data hasil analisis univariat pada tabel 3 yaitu 10 responden
ibu hamil yang diberi perlakuan (PMT) dan 10 responden ibu hamil pada
kelompok kontrol dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan LILA baik pada
kelompok perlakuan maupun kelompok kontrol. Analisis statistik menunjukkan
bahwa kenaikan LILA pada kelompok perlakuan menunjukkan hasil berbeda
bermakna dibandingkan kenaikan LILA pada kelompok kontrol. Hal ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh pemberian makanan tambahan (PMT)
biskuit sandwich terhadap peningkatan LILA ibu hamil.
Pada penelitian ini dari 10 responden pada kelompok perlakuan didapatkan
hasil sebelum pemberian makanan tambahan yaitu sebanyak 7 (70,0%)ibu hamil
dengan status LILA normal (>23,5cm) dan 3 (30,0%)ibu hamil dengan kategori
KEK (<23,5cm). Sedangkan dari 10 responden pada kelompok kontrol yaitu
sebanyak 10 (100%) ibu hamil dengan status LILA normal (>23,5cm) dan tidak
didapatkan ibu hamil dengan kategori KEK (<23,5cm). Setelah dilakukan
intervensi pemberian makanan tambahan biscuit sandwichdan dilakukan
pengukuran kembali di dapatkan hasil pada kelompok perlakuan (PMT) yaitu
sebanyak 10 (100%)ibu hamil dengan status LILA normal (>23,5cm). Sedangkan
pada kelompok kontrol masihdenganhasil yang sama yaitu sebanyak 10 (100%)
ibu hamil dengan status LILA normal (>23,5cm).
Menurut asumsi peneliti, peningkatan status gizi ibu hamil berdasarkan
LILA dipengaruhi oleh kesadaran ibu hamil dalam mengkonsumsi makanan
utama dan makanan tambahan biskuit sandwich. Pendapat ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Nanik Setiyowati dkk 11 rata-rata status gizi
(LILA) sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan biskuit sandwich
selama 30 hari terjadi peningkatan. Hasil uji statistik wilcoxon diperoleh nilai
p<0,05 (p=0,002), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pemberian
makanan tambahan biskuit sandwich selama 30 hari terhadap status gizi (LILA)
ibu hamil KEK.
Didukung hasil penelitian Zainun Wahida 12 bahwa ada perbedaan yang
signifikan pada perubahan berat badan dan ada perbedaan yang signifikan pada
perubahan LILA ibu hamil pada ibu hamil yang diberikan makanan tambahan.
Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LILA<23,5 cm.
Kondisi KEK pada ibu hamil harus segera di tindak lanjuti sebelum usia
kehamilan mencapai 16 minggu. Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah
keadaan di mana seseorang mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang
berlangsung lama atau menahun. Resiko Kekurangan Energi Kronis (KEK)
adalah keadaan di mana seseorang mempunyai kecenderungan menderita KEK.
Seseorang dikatakan menderita resiko KEK bilamana LILA (Lingkar Lengan
Atas) <23,5 cm13.

3. Pengaruh pemberian makanan tambahan terhadap pemenuhan nutrisi


(peningkatan beratbadan danLILA) ibu hamil pada kelompok perlakuan
dan kelompok kontrol.
Penelitian ini membuktikan bahwa adanya peningkatan berat badandan
LILA sebelum dan sesudah pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu hamil
baik kelompok perlakuan maupun pada kelompok kontrol. Berdasarkan hasil uji
paired samples test pengambilan keputusan dengan tingkat kesalahan 0,05
diperoleh sig (0,005) < 0,05 pada kelompok perlakuandan (0,000) < 0,05 pada
kelompok kontrol. Ho dibantah dari pernyataan ini, yaitu terdapat peningkatan
beratbadan dan LILA sebelum dan sesudah diberikan intervensi pemberian
makanan tambahan (PMT).
Dari hasil analisis data yang diperoleh pada Tabel 4 hal ini terlihat jelas
pada hasil intervensi 10 ibu hamil kelompok perlakuan dan 10 ibu hamil
kelompok kontrol. Pada awal sebelum pemberian makanan tambahan (PMT) dan
setelah dilakukan intervensi pemberian makanan tambahan (PMT)terjadi
peningkatan berat badan dan LILA ibu hamil. Peningkatan berat badan dan LILA
ibu hamil tidak terlepas dari kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi biskuit
sandwich PMT sesuai anjuran yang diberikan.
Dari pernyataan tersebut maka Ho ditolak, yang berarti ada pengaruh
antara pemberian makanan tambahan terhadap pemenuhan nutrisi pada ibu hamil
sebelum dan sesudah dilakukan pemberian makanan tambahan (PMT). Dari hasil
analisis data yang diperoleh pada tabel 4. Hal ini terbukti pada hasil perlakuan
yang telah dilaksanakan pada 10 ibu hamil kelompok perlakuan. Pada awal
sebelum diberikan. Setelah pemberian makanan tambahan (PMT), ternyata
mampu meningkatkan berat badan dan LILA ibu hamil.
Menurut peneliti Chandradewi14 pemberian makanan tambahan merupakan
salah satu upaya untuk meningkatan asupan zat gizi bagi ibu hamil kurang energi
kronis untuk memenuhi kebutuhan gizinya. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa terjadi peningkatan konsumsi energi dan protein pada ibu hamil kurang
energi kronis setelah diberikan makanan tambahan berupa biskuit dengan bahan
dasar pangan lokal dengan kandungan energi 474,75 kkal dan protein 18,4 gram.
Beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan jenis produk adalah
produk sudah dikenal dan memiliki citarasa yang baik sehingga disukai serta
diterima masyarakat secara luas, praktis, punya daya simpan relativ lama dan
mudah dalam penyajiannya.
Pernyataan diatas sesuai dengan teori PMT Ibu Hamil Kemenkes, makanan
tambahan yang diberikan kepada ibu hamil tersebut dapat dikonsumsi untuk
membantu memperlancar proses kehamilan dan menghindari berbagai macam
gangguan kehamilan yang tidak diinginkan. Berikut ini manfaat makanan
tambahan ibu hamil:
a. Memenuhi kebutuhan kalori
b. Memenuhi kebutuhan nutrisi ibu hamil
c. Menjaga berat badan ibu hamil.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan simpulan serta saran mengenai hasil penelitian tentang “Pengaruh
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Terhadap Pemenuhan Nutrisi Pada Ibu Hamil
di Puskesmas Kamonji Kota Palu” telah Terjadi peningkatan LILA dimana ibu hamil
yang singnifikan pada kelompok perlakuan dibandingkan pada kelompok kontrol, dan
ada pengaruh antara pemberian makanan tambahan biskuit sandwich terhadap
peningkatan status gizi ibu hamil. Dan hasil penelitian ini dapat membantu serta
menambah wawasan dan pengetahuan bagi masyarakat terutama ibu hamil tentang
pemenuhan nutrisi yang baik dan benar selama kehamilan.
DAFTAR PUSTAKA

1. Rohmah L. Program Pemberian Makanan Tambahan pada Ibu Hamil


Kekurangan Energi Kronis. HIGEIA (Journal Public Heal Res Dev.
2020;4(Special 4):812–23.
2. Kementrian Kesehatan RI Buku Pemantauan Status Gizi Tahun 2016.
3. Kemenkes RI. Panduan Orientasi Kader Posyandu. Direktorat Promosi
Kesehat dan Pemberdaya Masy Kementrerian Kesehat RI. 2019;53(9):19.
4. Setyaningrum D, Handayani E. Hubungan Pengetahuan , Status Pekerjaan
Dan Pendapatan Ibu Hamil Di Wilayah Kerja Puskesmas Pelaihari
Kabupaten Tanah Laut Tahun 2020. 2020;(66).
5. Harismayanti 1* SBS. Analisis Kekurangan Energi Kronik pada Ibu Hamil
di Wilayah Kerja Puskesmas Telaga Biru. Citizen-Based Mar Debris
Collect Train Study case Pangandaran. 2021;2(1):56–61.
6. Mangalik G, Koritelu RT, Amah MW, Junezar R, Kbarek OPI, Widi R.
Program Pemberian Makanan Tambahan:Studi Kasus Pada Ibu Hamil
Dengan Kurang Energi Kronis Di Puskesmas Cebongan Salatiga. J Ilmu
Keperawatan dan Kebidanan. 2019;10(1):111.
7. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Direktorat Bina Gizi
Masyarakat. Petunjuk Teknis Pemberian Makanan Tambahan. jakarta;
2017.
8. UPTD Puskesmas Kamonji. Jl. Imam Bonjol No. 20 Palu; 2022.
9. Prof. Dr. Sugiyono. metode penelitian kuantatif kualitatif. ALFABETA;
2019. 346 p.
10. Dahlan, Sopiyudin. langkah langkah membuat proposal penelitian bidang
kedokteran dan kesehatan. Jakarta; 2012.
11. Nanik S, Yuliana SN. Pengaruh PMT Biskuit Sandwich Terhadap Ibu
Hamil Kurang Energi Kronis di Puskesmas Bantarbolang Kabupaten
Pemalang. J Gizi [Internet]. 2019;8:1–9. Available from:
https://doi.org/10.26714/jg.8.1.2019.%25p
12. Wahida Z. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap Perubahan
Status Gizi Ibu Hamil. J Keperawatan dan Kebidanan - Stikes Dian Husada
Mojokerto. 2018;89–99.
13. Chinue, C. 2009. Kekurangan Energi Kronik (KEK). Diakses pada tanggal
4 Desember 2013. http://chinue. Word Press. com/2009/03/14/
makalahKEK.
14. AASP.Chandradewi. Pengaruh Pemberian Makanan Tambahan Terhadap
Peningkatan Berat Badan Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kronis) di
Wilayah Kerja Puskesmas Labuan Lombok. J Kesehat Prima. 2015;9, No.1,
(1):1391–402.

Anda mungkin juga menyukai