Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH EDUKASI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA BOOKLET

TENTANG POLA MAKAN SEHAT BAGI IBU HAMIL DALAM


PENCEGAHAN KEKURANGAN ENERGY KRONIS (KEK)
TERHADAP PENGETAHUAN IBU HAMIL DIWILAYAH
KERJA PUSKESMAS SANGURARA

Proposal Penelitian

Oleh :

Nurul Khotimah
NIM.PO7124120031

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI D-III KEBIDANAN PALU
2023
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING

Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diuji oleh tim penguji poltekkes
kemenkes palu
Nama : Nurul Khotimah
NIM : PO7124120031
Palu,
Pembimbing 1,

Sri Yanti Kusika,S.SiT.,M.Kes

Nip.

Palu,
Pembimbing II,

Arie Mainey.SST.,M.Kes

Nip.

Mengetahui

Ketua prodi D-III Kebidanan Palu


LEMBAR PENGESAHAN TIM PENGUJI

Proposal ini telah diperiksa dan disetujui oleh tim penguji poltekkes kemenkes
palu
Nama : Nurul Khotimah
NIM : PO7124120031
Palu,
Penguji 1,

Nip.

Palu,
Penguji II,

Nip.

Palu,
Penguji III,

Nip.

Mengetahui
Ketua prodi D-III Kebidanan Palu
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kehamilan pada prinsipnya adalah proses yang alamiah namun tidak

menutup kemungkinan dapat berubah menjadi patologis, dan jika hal ini

tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan kegawatdaruratan yang

akan mengancam jiwa ibu dan janin . Salah satu hal yang mempengaruhi

keberhasilan dan keberlangsungan kehamilan adalah status gizi pada ibu

(Hamil,2021)

Kehamilan merupakan suatu proses yang alamiah dan fisiologis.

Selama masa kehamilan metabolisme energi mengalami peningkatan, oleh

karena itu diperlukan nutrisi dan energi dalam jumlah yang banyak agar

ibu memperoleh status gizi .

Kehamilan pada prinsipnya adalah proses yang alamiah namun tidak

menutup kemungkinan dapat berubah menjadi patologis, dan jika hal ini

tidak ditangani dengan tepat akan mengakibatkan kegawatdaruratan yang

akan mengancam jiwa ibu dan janin. Salah satu hal yang mempengaruhi

keberhasilan dan keberlangsungan kehamilan adalah status gizi pada ibu .

Pola konsumsi adalah susunan jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi

seseorang atau kelompok orang pada waktu tertentu .Pola konsumsi ibu

saat hamil mempengaruhi kejadian KEK hal ini karena masa hamil adalah

masa dimana seseorang wanita memerlukan berbagai zat gizi yang jauh
lebih banyak dari pada yang diperlukan dalam keadaan biasa. Pengaturan

diet pada ibu hamil perlu dipehatikan untuk penyesuaian makanan yang di

asup, jika terjadi kondisi tertentu, mual, oedem dan diabetes pada masa

kehamilan.

Proses kehamilan mengakibatkan banyak perubahan pada kondisi

tubuh ibu hamil, terutama pada perubahan berat badan ibu hamil.

Perubahan berat badan ibu hamil yang tidak signifikan dapat berdampak

pada pertumbuhan janin dalam rahim, mengalami anemia dan berat badan

lahir rendah . Salah satu indikator status gizi ibu hamil adalah perubahan

berat badan selama kehamilan. Masalah gizi ibu hamil dapat dinilai dari

berat badan ibu hamil itu sendiri. Kesehatan dan pertumbuhan janin sangat

dipengaruhi oleh kesehatan ibunya, terutama status gizi saat hamil.

Masalah gizi yang sering dihadapi ibu hamil yaitu Kekurangan Energi

Kronik (KEK) dan anemia gizi. Prevalensi ibu hamil KEK yaitu 24,2% .

Kekurangan Energi Kronik saat hamil merupakan masalah gizi yang

sering dialami oleh ibu. Salah satu penyebab kematian ibu secara tidak

langsung adalah Kekurangan Energi Kronik pada saat kehamilan.

Kekurangan Energi Kronik adalah kondisi dimana kebutuhan protein dan

energy tidak terpenuhi dalam jangka waktu yang lama. Kondisi ini yang

menyebabkan ibu hamil masuk dalam katagori kelompok rawan gizi atau

rentan mengalami masalah gizi.(Hamil, 2021)

Ibu hamil dengan KEK (Kurang Energi Kronis) merupakan kondisi

dimana ibu hamil memiliki lingkar lengan kurang dari 23,5 cm. KEK juga
dapat diketahui dengan menilai IMT (Indeks Massa Tubuh) yang diukur

dari perbandingan antara berat badan dan tinggi badan dalam meter

kuadrat, dengan patokan apabila kurang dari 18,5 dikatakan sebagai KEK.

Kebutuhan gizi selama kehamilan akan meningkat hingga 300 kalori

perhari, meskipun semua orang di Indonesia sudah mengetahui manfaat

gizi bagi ibu hamil namun sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang

mengalami masalah gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi

Kronis atau KEK. KEK selama hamil akan menimbulkan masalah, baik

pada ibu maupun janin. KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko

dan komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu

tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit Kebutuhan gizi

selama kehamilan akan meningkat hingga 300 kalori perhari, meskipun

semua orang di Indonesia sudah mengetahui manfaat gizi bagi ibu hamil

namun sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami masalah

gizi khususnya gizi kurang seperti Kurang Energi Kronis atau KEK. KEK

selama hamil akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin.

KEK pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu

antara lain: anemia, pendarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara

normal dan terkena penyakit.

Berdasarkan penelitian Nurul aini & Sultanah Zahariah mengatakan

bahwa faktor pengetahuan dan tabu makanan merupakan faktor

determinan yang mempengaruhi kualitas konsumsi makanan pada ibu

hamil di Kecamatan Sukowono, Kabupaten Jember. Perlu adanya


peningkatan dan penguatan upaya pemberian informasi dan edukasi

kepada ibu hamil maupun keluarga terkait pentingnya keragaman

konsumsi makanan serta cara menyikapi tabu makanan yang berkaitan

dengan adat dan budaya setempat mengingat faktor pengetahuan memiliki

peran yang penting dalam menentukan kualitas konsumsi makanan pada

ibu hamil.(Sukowono & Jember, 2022).

Penelitian sri restu tempali dan sumiaty (2019) menunjukkan bahwa

bidan yang melakukan peran edukasi kepada ibu hamil diwilayahnya

sebagian besar tidak memiliki kejadian ibu hamil dengan KEK (83,1%).

Hasil analisis bahwa ada hubungan antara peran edukasi bidan dengan

pencegahan kejadian KEK pada ibu hamil selama kehamilan

Dalam penelitian ini berat badan ibu hamil setelah diberikan edukasi

gizi melalui booklet mengalami peningkatan. Hal ini terjadi karena ada

beberapa faktor salah satunya adalah faktor asupan makanan. Asupan

makanan sendiri juga haruslah didukung oleh faktor pengetahuan ibu

tentang nutrisi kehamilan dan zat gizi dalam bahan makanan. Apabila ibu

memiliki pengetahuan yang baik maka dapat merubah pola berfikirnya dan

menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi asupan

yang baik sesuai dengan kebutuhan ibu selama hamil sehingga dapat

meningkatkan berat badan ibu. Menurut asumsi peneliti, masalah nutrisi

pada ibu hamil sangat erat kaitannya dengan penambahan berat badan

selama ia hamil. Tidak normalnya peningkatan berat badan selama

kehamilan karena asupan nutrisi dari bahan makan juga tidak optimal.
Untuk itu perlu sebuah media untuk memberikan informasi yang benar

terkait dengan kebutuhan nutrisi pada kehamilan dengan berbagai sumber.

Pemberian informasi atau edukasi nutrisi melalui media booklet langsung

tentang gizi selama hamil yang diberikan melalui konseling gizi sangat

efektif dalam meningkatkan berat badan ibu hamil.

Dalam penelitian seluruhnya mengalami peningkatan pengetahuan

tentang nutrisi kehamilan setelah dilakukan edukasi nutrisi ibu hamil

dengan booklet. Menurut asumsi peneliti, masalah pada ibu hamil tidak

hanya pada asupan gizinya selama kehamilan itu terjadi, tatapi juga terkait

dengan rendahnya pengetahuan ibu terhadap kebutuhan nutrisunya selama

ia hamil. Rendahnya tingkat pengetahuan gizi pada ibu hamil dapat

mengakibatkan sikap acuh tak acuh terhadap penggunaan dan asupan

bahan makanan tertentu secara optimal meskipun bahan makanan tersebut

sangat cukup tersedia dan mengandung zat gizi yang baik untuknya.

Pengetahuan gizi pada ibu hamil dapat diperoleh dari berbagai macam

sumber/media, seperti media massa, media cetak, media elektronik,

termasuk dalam hal ini adalah media booklet.

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa dari 40 ibu hamil TM

II yang dijadikan responden sebagian besar dengan frekuensi pola makan

kurang 19 responden (59,37%) yang artinya lebih dari standart, dan

hampir seluruhnya dari responden dengan frekuensi pola makan cukup dan

baik berjumlah 0 responden (0,0%), dan ibu yang tidak KEK dengan pola

makan yang kurang berjumlah 12 responden (38,7%) dan ibu hamil


dengan pola makan cukup berjumlah 8 responden (38,1%) dan ibu hamil

yang pola makan baik berjumlah 1 responden (4,8%). Terdapat hubungan

yang signifikan antara pola makan dengan kejadian KEK pada ibu hamil

trimester II.(Rahayu & Sagita, 2019)

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa terdapat hubungan

yang bermakna antara asupan energi dengan KEK. Asupan energi yang

kurang akan berdampak pada kurangnya ketersediaan zat gizi lainya

seperti lemak dan protein yang merupakan sumber energi alternatif.

Apabila tubuh kekurangan kandungan energi, maka protein dan lemak

akan mengalami perubahan untuk menjadi sumber energi, sehingga kedua

zat ini akan menurun fungsinya. Apabila ini berlangsung dalam waktu

yang lama, maka akan terjadi perubahan berat badan dan kerusakan

jaringan tubuh. Energi dalam tubuh manusia dapat timbul karena adanya

pembakaran karbohidrat, protein, dan lemak, sehingga manusia

membutuhkan zat-zat makanan yang cukup untuk memenuhi kecukupan

energinya. Kurang energi kronis (KEK) merupakan masalah yang belum

terpecahkan saat ini. Banyak faktor yang sulit di atasi pada masalah KEK.

Apabila masalah ini tidak cepat ditangani, KEK akan berdampak pada

penurunan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang lebih lanjut dapat

berakibat kegagalan pertumbuhan fisik, perkembangan mental dan

kecerdasan, menurunkan produktivitas serta meningkatkan angka kematian

ibu, angka kesakitan dan bayi berat lahir rendah (BBLR).


Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa pengetahuan

responden tentang Kurang Energi Kronis (KEK) di Wilayah Kerja

Puskesmas Alalak Selatan Tahun 2022 sebagian besar pengetahunnya

kurang, hal ini disebabkan karena responden kurang memahami

pentingnya mengkonsumsi makanan yang bergizi dan kurangnya keaktifan

responden dalam membaca buku KIA (Buku Pink). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan pengetahuan Baik

lebih banyak responden yang tidak mengalami KEK, sedangkan responden

dengan pengetahuan kurang lebih banyak responden yang mengalami

KEK. asil penelitian ini sejalan dengan penelitian Sutiyah, dkk tahun 2020

tentang FaktorFaktor yang Berhubungan dengan Kejadian Kekurangan

Energi Kronik (KEK) Pada Ibu Hamil Di Kecamatan Langsa Lama Kota

Langsa yang menyatakan terdapat hubungan pengetahuan dengan kejadian

Kekurangan Energi Kronis (KEK)

Berdasarkan pengamatan World Health Organization (WHO) bahwa

prevalensi KEK pada ibu hamil secara global 35-37% dimana secara

bermakna tinggi pada Trimester 3dibandingkan pada Trimester pertama

dan Trimester kedua kehamilan. Dinegara berkembang kejadian

Kekurangan Energi Kronik adalah 15- 47%. Sedangkan Indonesia

merupakan urutan keempat terbesar setelah India dengan prevalensi

35,5%. Data Riskesdas 2018, menunjukkan prevalensi resiko KEK pada

ibu hamil usia 15-49 tahun masih cukup tinggi yaitu sebesar 19,6%.

Persentase ibu hamil KEK diharapkan dapat turun sebesar 1,5% setiap
tahunnya. Persentase ibu hamil dengan resiko KEK tahun 2020 sebesar

9,7%.

Pemantauan status gizi di Provinsi Sulawesi Tengah melaporkan

prevalensi Risiko KEK pada ibu hamil tahun 2015 sebesar 32,6%.

Kabupaten dengan prevalensi tertinggi berturut turut di Kabupaten

Banggai Kepulauan (67,8%), Kabupaten Tojo Una-Una (51,9%),

Kabupaten Sigi (46,4%), Kabupaten Donggala (36,7%), dan Kota Palu

(35,4%).(Tempali,2019).

Pada periode januari – desember 2021 terdapat 1066 ibu hamil yang

memeriksakan kehamilannya diwilayah kerja puskesmas sangurara dan

ditemui ada 82 orang atau sekitar 7,69 % ibu hamil yang mempunyai

Lingkar Lengan Atas <23,5 cm. dan pada periode Januari-Desember 2022

terdapat 1057 ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya diwilayah

kerja puskesmas sangurara dan ditemui ada 96 orang yang mengalami gizi

kurang atau sekitar 9,1 % ibu hamil yang mempunyai Lingkar Lengan

Atas <23,5 cm.

Hasil pengamatan peneliti saat melakukan praktek kebidanan

komprehensif pada tanggal 02 Februari 2023 dipuskesmas Sangurara

didapatkan beberapa ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya di Poli

KIA dan setelah dilakukan pengkajian oleh peneliti dan beberapa

bidan ,ternyata masih banyaknya ditemui ibu hamil yang mempunyai

Lingkar Lengan Atas <23,5 cm.Berdasarkan uraian di atas ,peneliti tertarik

untuk meneliti tentang “Pengaruh Edukasi dengan menggunakan media


Booklet tentang pola makan sehat bagi ibu hamil dalam pencegahan

kekurangan energy kronis (KEK) terhadap pengetahuan ibu hamil

Diwilayah kerja Puskesmas Sangurara pada tahun 2023”.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang diatas ,Rumusan masalah pada penelitian ini

adalah “ Apa Pengaruh Edukasi dengan menggunakan media Booklet

tentang pola makan sehat bagi ibu hamil dalam pencegahan kekurangan

energy kronis (KEK) terhadap pengetahuan ibu hamil Diwilayah kerja

Puskesmas Sangurara?”.

C. Tujuan penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dalam penelitian ini yaitu diketahui Pengaruh Edukasi

dengan menggunakan media Booklet tentang pola makan sehat bagi ibu

hamil dalam pencegahan kekurangan energy kronis (KEK) terhadap

pengetahuan ibu hamil Diwilayah kerja Puskesmas Sangurara.

2. Tujuan khusus

1) Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu diketahui Pengaruh

Edukasi dengan menggunakan media Booklet terhadap

pengetahuan ibu hamil Diwilayah kerja Puskesmas Sangurara.

2) Tujuan khusus dalam penelitian ini yaitu diketahui tingkat

pengetahuan ibu tentang pola makan sehat bagi ibu hamil dalam

pencegahan kekurangan energy kronis (KEK) Diwilayah kerja

Puskesmas Sangurara.
D. Manfaat penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan

Hasi penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pustaka dan sebagai

bahan bacaan yang diharapkan dapat bermanfaat.

2. Bagi Petugas Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai acuan untuk meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan pada umumnya dan pelaksana pemberian

pendidikan kesehatan untuk pencegahan kekurangan energy kronis

(KEK) pada ibu hamil.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat digunakan sebagai wahana belajar dan sebagai

pengalaman yang sangat berharga dalam menerapkan teori yang telah

diperoleh selama mengikuti pendidikan dan meningkatkan pemahaman

dan wawasan peneliti.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori Tentang Edukasi

Anda mungkin juga menyukai