OLEH :
NPM : 121051320122020
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini yang
berjudul “ MASALAH KEKURANGAN ENERGI KRONIK (KEK) PADA IBU HAMIL” dapat
tersusun sampai selesai
Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
BAB 1 PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………... i
A. LATAR BELAKANG………………………………………………………………………………………………ii
B. RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………………………………………ii
C. TUJUAN……………………………………………………………………………………………………………..1
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………...5
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………6
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang buruk
disebabkan karena kurangnya konsumsi pangan sumber energi yang mengandung zat gizi makro
yang berlangsung lama atau menahun (Rahmaniar et al, 2011). Kehamilan merupakan suatu
investasi yang perlu di persiapkan, dalam proses ini gizi memiliki peran penting untuk menunjang
petumbuhan dan perkembangan janin. Sampai saat ini masih banyak ibu hamil yang mengalami
(KEK) atau Kurang Energi Kronis. Kenaikan berat badan pada saat hamil merupakan komponen
yang mengalami perkembangan selama masa kehamilan. Kurang Energi Kronis (KEK) yang di
tandai dengan lingkar lengan atas LILA < 23,5 cm. Kurang Energi Kronis (KEK) dapat terjadi
pada wanita usia subur (WUS) dan ibu hamil (Irianto,2014). Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO) melaporkan bahwa prevelensi KEK (Kekurangan Energi Kronik) pada kehamilan
global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada trimester ketiga dibandingkan
trimester pertama dan kedua kehamilan. Kurangnya pengetahuan ibu hamil terhadap gizi
akan mempengaruhi seseorang dalam memahami konsep dan prinsip serta informasi yang
berhubungan dengan gizi sebagai faktor yang paling dominan penyebab KEK.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan bahwa prevelensi KEK (Kekurangan
Energi Kronik) pada kehamilan global 35-75% dimana secara bermakna tinggi pada
trimester ketiga dibandingkan trimester pertama dan kedua kehamilan. Kurangnya
pengetahuan ibu hamil terhadap gizi akan mempengaruhi seseorang dalam memahami
konsep dan prinsip serta informasi yang berhubungan dengan gizi sebagai faktor yang
paling dominan penyebab KEK.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana faktor-faktor penyebab terjadinya masalah KEK.
2. Bagaimana menanggulangi masalah KEK.
3. Bagaimana dampak KEK terhadap ibu hamil.
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi penyebab dari terjadinya kekurangan
energi kronik (KEK).
2. Untuk mengetahui bagaiman upaya pengendalian masaalah KEK.
3. Untuk mengetahui apakah dampak dari kekurangan energi kronik pada ibu hamil.
BAB II
Tinjauan Pustaka
A. Pengertian KEK
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah keadaan dimana ibu menderita kejadian
kekurangan kalori dan protein (malnutrisi) yang mengakibatkan timbulnya gangguan
kesehatan pada wanita usia subur (WUS) dan pada ibu hamil (bumil).KEK
merupakan kekurangan energi atau asupan nutrisi yang berlangsung lama.
Kekurangan energi kronis merupakan suatu keadaan dimana status gizi seseorang
berada pada kondisi yang kurang baik. Hal ini dapat disebabkan karena kurangnya
konsumsi pangan dan sumber energi yang mengandung zat mikro. Kebutuhan wanita
hamil akan meningkat dari biasanya dimana pertukaran dari hampir semua beban
terjadi sangat aktif terutama pada trimester III. Karena itu peningkatan jumlah
konsumsi makan perlu ditambah, terutama konsumsi pangan sumber energi untuk
memenuhi semua kebutuhan ibu dan janin, maka kurang mengkonsumsi kalori akan
menyebabkan malnutrisi atau biasanya disebut KEK (Febriyeni, 2017). World Health
Organitation (WHO) melaporkan bahwa prevelensi anemia dan KEK pada
kehamilam Global 35-75%, WHO juga mencatat 40% kematian ibu dinegara
berkembang berkaitan dengan anemia dan KEK dengan pravelensi terbanyak dari
kasus tersebut karena Kekurangan Energi Kronis dapat menyebabkan status gizinya
berkurang (Febriyeni, 2017). Di antara wanita di sub-Sahara Afrika 10-20%
diklarifikasikan sebagai sangat.
Pengaruh atau hubungan jumlah paritas ibu dan penghasilan keluarga terhadap
kejadian KEK pada ibu hamil sampai saat ini masih menjadi perdebatan.
Dapat disimpulkan bahwa KEK merupakan penyakit yang memiliki beberapa faktor
risiko serta dampak buruk bagi ibu hamil dan bayi. Faktor risiko KEK antara lain
adalah status ekonomi, jarak kehamilan, usia, asupan gizi, dan tingkat pengetahuan.
Dampak dari KEK adalah anemia pada ibu hamil serta Berat Badan Lahir Rendah
(BBLR) dan Stunting pada bayi. Untuk mencegah KEK, kami menyarankan ibu
untuk menunda kehamilan jika belum berusia cukup atau telah memasuki usia
berisiko, memenuhi angka kecukupan gizi, dan mencari informasi terkait KEK.
A. Kesimpulan
a.Ibu Hamil KEK yang berjumlah 29 orang,ada 1(3,45%) ibu hamil yang
melahirkan bayi dengan berat badan bayi kurang dari 2500 gram (BBLR) dan
28(96,55%) ibu hamil dengan KEK lainnya melahirkan bayi dengan berat badan
lahir normal.
b. Ibu Hamil Anemia yang berjumlah 12 orang,ada 1(8,34%) ibu hamil yang
melahirkan bayi dengan berat badan bayi kurang dari 2500 gram (BBLR) dan
11(91,66%) ibu hamil dengan Anemia lainnya melahirkan bayi dengan berat
badan lahir normal.
c. Ibu Hamil KEK dan Anemia yang berjumlah 5 orang melahirkan bayi dengan
berat badan normal dengan berat badan rata-rata 2900 gram. d.Tidak ada
perbedaan berat badan bayi lahir pada ibu hamil KEK,Anemia,KEK dan Anemia
dengan p value 0,539 (p>0,05).
B. Saran
Perlunya perbaikan gizi pada remaja putri dan calon pengantin untuk mencegah
terjadinya kurang energi kronik dan anemia pada saat kehamilan . Deteksi dini
dan pemantauan yang lebih intensif terhadap semua ibu hamil dan juga remaja
putri dengan menambah frekuensi pertemuan kelas ibu hamil. Meningkatkan
kegiatan program gizi terutama untuk mengurangi kejadian ibu hamil KEK dan
Anemi agar tidak bertambah banyak jumlahnya.
DAFTAR PUSTAKA