TINJAUAN PUSTAKA
Judul : Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kekurangan Energi Kronik
(KEK) pada Ibu Hamil di Puskesmas Jati Asih – Kota Bekasi Tahun 2023.
2.1. Definisi
2.1.1. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
2.1.1.1. Pengertian Kekurangan Energi Kronik (KEK).
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah Salah satu masalah utama yang
masih sering terjadi pada ibu hamil. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
kesehatan pada ibu sehingga kebutuhan ibu hamil akan zat gizi yang semakin
konsumsi pangan dan sumber energi yang mengandung zat gizi makro.
dari hampis semua bahan itu terjadi sangat aktif pada trimester III. Karena
sumber energi untuk memenuhi kebutuhan ibu dan janin, maka kurang
Memiliki Tanda dan Gejala yang dapat dilihat dan diukur. Tanda dan gejala KEK
yaitu Ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) kurang dari 23,5 cm, Merasa Letih
kalori yang terbakar pada saat istirahat (Resting Metabolic Rate / RMR),
menderita KEK
2. Mengetahui risiko KEK Wanita Usia Subur (WUS), baik ibu hamil
1. Menentukan Lengan mana yang akan diukur. Apabila tangan kanan adalah
tangan yang sering aktif, LILA sebaiknya dilakukan pada lengan sebelah
kiri.
3. Ukur Panjang lengan atas, mulai dari tulang bahu sampai siku
5. Lilitkan pita meteran pada titik tengah yang telah ditentukan, tetapi tidak
Ambang Batas atau Cut off point ukuran LILA WUS dengan risiko KEK
di Indonesia adalah 23,5 cm. Ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian
Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada saat kehamilan dapat berakibat pada
ibu maupun pada janin yang dikandungnya. KEK pada ibu hamil dapat
menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain : Anemia, pendarahan,
berat ibu tidak bertambah secara normal, dan menyebabkan penyakit infeksi.
proses pertumbuhan janin dan dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
Terhadap Kehamilan.
Umur Ibu adalah Kurun waktu sejak adanya seseorang dan dapat di ukur
satuan waktu dipandang dari segi kronologis, individu normal dapat dilihat derajat
menunjukkan bahwa sebagian besar umur 20-35 tahun hal ini disebabkan oleh
kurang perhatian keluarga baik suami dan orang tua dalam pendampingan
pemenuhan gizi ibu hamil. Dari 18 Ibu Hamil KEK berdasarkan Umur yang
2.1.1.5.2. Pendidikan
Penelitian yang dilakukan oleh Tria Rafika Devi (2021) Menyatakan Jumlah
Paling Banyak dengan pendidikan rendah yaitu 27 orang (90%). Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Asmaul,2020 bahwa ibu hamil yang
pengetahuan nutrisi dan praktik nutrisi bertambah baik. Usaha untuk memilih
makanan yang bernilai nutrisi makin meningkatkan, ibu-ibu rumah tangga yang
mempunyai pengetahuan nutrisi akan memilih makanan yang lebih berigizi dari
pada yang kurang gizi (Husna et al., 2020). Karena ibu dengan pendidikan rendah
didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif maka perilaku
dilakukan oleh Bunga Tiara Carolin., et.al (2022) menyatakan jumlah paling
banyak dengan pendapatan < UMR yaitu 107 orang dengan presentase 54,6 %
sedangkan ≥ UMR yaitu 89 orang dengan presentase 45,4%. Karena Ibu dengan
pelayanan kesehatan nya yang baik dibandingkan Ibu yang memiliki < UMR
Cenderung kurang mendapatkan gizi yang baik dan kurang mendapatkan fasilitas
pelayanan kesehatan.
berbagai Langkah, antara lain : Pemberian makanan tambahan (PMT) pada ibu
kebiasaan atau pola makan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh, Mengatasi
Nasional (BKKBN) adalah sebuah proses diawali dengan keluarnya sel telur yang
matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan sperma yang keduanya
menyatu membentuk sel yang akan tumbuh. Ibu Hamil dari BKKBN tersebut,
dapat diartikan sebagai proses terjadinya kehamilan saat seorang wanita yang
membawa embrio di dalam tubuhnya. Secar medis, ibu hamil disebut gravida,
sedangkan calon bayi yang dikandungnya saat awal kehamilan disebut embrio dan
selanjutnya disebut embiro dan selanjutnya disebut janin sampai waktu kehamilan
tiba.
Bercak darah ini menandakan bahwa sel telur yang telah dibuahi tertanam
2. Ibu Merasakan gerakan kuat bayi didalam perutnya. Sebagian besar ibu
bulan
4. Denyut Jantung bayi terdengar. Saat Kehamilan menginjak bulan ke-5
5. Ibu Melakukan Tes kehamilan medis menunjukkan bahwa ibu hamil. Tes
penyebab tanda lain adalah gizi buruk, masalah emosi atau menopause.
2. Ibu merasakan mual di pagi hari (morning sickness), namun ada beberapa
3. Payudara lebih lunak, sensitive, gatal dan berdenyut seperti kesemutan dan
4. Ibu merasakan letih dan mengantuk umum dirasakan pada 3 atau 4 bulan
pertama kehamilan. Hal ini diakibatkan oleh perubahan hormone dan kerja
ginjal, jantung serta paru-paru yang semakin keras untuk ibu dan janin.
kemungkinan penyebab lain tanda ini adalah anemia, gizi buruk, masalah
5. Ibu merasakan sakit kepala karena letih, mual, dan tegang serta depresi
pasokan darah ke tubuh juga membuat ibu hamil pusing setiap ganti
posisi.
kehamilan.
2.1.2.3. Tanda Bahaya Selama Kehamilan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama masa kehamilan, yang apabila tidak
dilaporkan atau terdeteksi dini bisa menyebabkan kematian pada ibu dan janin.
Bahaya tanda kehamilan harus segera ditangani dan di deteksi sejak dini karena
Status Gizi Ibu Hamil adalah keadaan kesehatan ibu hamil yang
dipengaruhi oleh konsumsi makanan dan minuman pada beberapa waktu sebelum
hamil. Status Gizi dapat diketahui melalui perhitungan Indeks Massa Tubuh
(IMT) dan pengukuran lingkar lengan atas. Berdasarkan definisi diatas dapat
kehamilan akan menimbulkan masalah baik pada ibu dengan janin yang
pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila Status gizi ibu normal pada masa
sebelum dan selama hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat,
cukup bulan dengan berat badan normal. Gizi kurang pada ibu hamil trimester III
dapat menyebabkan risiko dan komplikasi pada ibu salah satunya anemia
(Natalia, 2016).
2.3. Kebijakan
Undang-Undang No.36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Dijelaskan pada BAB VII
1. Upaya Kesehatan ibu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi Upaya
terjangkau
peraturan pemerintah,
meliputi :
keagamaan
e. Media massa
f. Dunia Usaha
3. Pasal 6 :
d. Pelatihan
e. Diskusi
h. kegiatan lain
yang strategis
Perbagikan Gizi
Perbaikan Gizi
pada ayat (1) huruf f ditujukan untuk tindakan atau kegiatan untuk
kesehatan
dimaksud pada ayat (1) huruf g ditujukan untuk tindakan atau kegiatan
oleh :
c. Organisasi profesi
d. Akademisi
e. Media massa
f. Dunia Usaha
g. Masyarakat
menjelaskan :
sedikit meliputi :
2) Pemeriksaan status gizi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b harus
Suplementasi Gizi.
1. Untuk memenuhi kecukupan gizi bagi bayi, balita, anak usia sekolah, wanita
usia subur, ibu hamil, dan ibu nifas, diberikan suplementasi gizi
a. Makanan tambahan
c. Kapsul Vitamin A
pada ayat (2) huruf a merupakan makanan tambahan dengan formulasi khusus
pada ayat (2) huruf b merupakan suplemen gizi dengan kandungan paling
sedikit zat besi dan asam folat yang diberikan kepada wanita usia subur dan
ibu hamil
pada ayat (2) huruf c merupakan kapsul yang mengandung retinol (palmiat /
asetat) dosis tinggi yang diberikan kepada bayi, anak balita, dan ibu nifas
6. Suplementasi gizi dalam bentuk bubur tabur gizi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) huruf d merupakan bubuk multi vitamin dan mineral yang diberikan
2.3.2.1. Perwali Batu Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2017 Tentang
menjelaskan :
1. Makanan Tambahan diberikan kepada semua ibu hamil di wilayah Kota Batu
yang di prioritaskan bagi ibu hamil yang mengalami Kurang Energi Kronis
(KEK) dan ibu hamil yang dalam kondisi sehat dan normal
2. Ibu Hamil yang mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) dapat diketahui
dari:
b. 1 (Satu) ibu hamil memperoleh susu formula ibu hamil sejumlah (32)
tiga puluh dua kotak, 1 (Satu) kotak cukup untuk 3 (tiga) hari dengan
wilayahnya
Kesehatan
Teori Unicef pada bagan dibawah merupakan Teori yang digunakan untuk
menjelaskan Faktor penyebab langsung ibu hamil KEK adalah Konsumsi Gizi yang tidak
cukup dan Penyakit. Faktor penyebab tidak langsung adalah persediaan makanan tidak
cukup, pola asuh yang tidak memadai dan kesehatan lingkungan serta pelayanan
kesehatan yang tidak memadai. semua faktor langsung dan tidak langsung dipengaruhi
oleh kurangnya pemberdayaan wanita, keluarga dan sumber daya manusia sebagai salah
satu masalah utama, sedangkan masalah dasar adalah krisis ekonomi, politik, dan sosial.
Penyebab
Konsumsi Gizi Penyakit
Langsung
Tidak Cukup
Persediaan Makanan
Pola Asuh Tidak Kesling dan Yankes Penyebab
Tidak Cukup
Memadai Tidak Memadai Tidak
Langsung