Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PENDAHULUAN

KEKURANGAN ENERGI KRONIK PADA IBU HAMIL

OLEH:
RINI YANTI
1814901110093

PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS-A


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN 2019
LAPORAN PENDAHULUAN
I. Konsep Penyakit
1. Kehamilan
1.1 Pengertian
Kehamilan merupakan fertilisasi atau penyatuan spermatozoa dan ovum yang
dilanjutkan dengan nidasi dan implantasi. Kehamilan normal akan
berlangsung dalam waktu 40 minggu (Prawirohardjo, 2008).

1.2 Lama kehamilan


Lama kehamilan yaitu 280hari atau 40 minggu. Kehamilan terbagi atas 3
triwulan (semester), kehamilan trimester I antara 0-12 minggu, kehamilan
trimester II antara 12-28 minggu, kehamila trimester III antara minggu 28-40
minggu (Mochtar, 2011).

1.3 Kebutuhan gizi selama hamil


Menurut prawirohardjo (2008), kebutuhn zat gizi wanita hamil lebih besar
bila dibandingkan dengan wanita tidak hamil dan tidak menyusui. Kebutuhan
zat gizi tersebut ialah sebagai berikut:
1.3.1 Kalori
Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2.500
kalori. Menurut Widyakarya Nasional Pangan & Gizi (2012), dilihat
dari Angka Kecukupan Gizi (AKG) tambahan energy yang diperlukan
ibu hamil pada trimester I yaitu sebanyak 180 kkal, trimester II 300
kkal dan trimester III 300 kkal.
1.3.2 Protein
Jumlah protein yang diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram/hari.
Sumber protein tersebut dapat diperoleh dari tumbuh-tumbuhan
(kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur).
1.3.3 Kalsium
Kebutuhan kalsium ibu hamil adalah 1,5 gram/hari. Kalsium
dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan
otot dan rangka. Sumber kalsium yang, mudah dperoleh adalah susu,
keju, yogurt dan kalsium karbonat.
1.3.4 Zat besi
Untuk menjaga konsentrasi hemoglobin yang normal, diperlukan
asupan zat besi bagi ibu hamil dengn jumlah 30 mg/hari terutama
setelah trimester kedua. Sumber makanan yang mengandung zat besi di
antaranya roti, sereal, kacang polong, sayuran dan buah-buahan
(Prawirohardjo 2008).

1.3.5 Asam folat


Asam folat merupakan satu-satunya vitamin kebutuhannya berlipat
ganda selama kehamilan. Jenis makanan yang banyak mengandung
asam folat antara lain ragi, hati, brokoli, bayam, kacang-kacangan,
ikan, daging, jeruk dan telur.

2. Kekurangan Energy Kronik (KEK)


2.1 Pengertian
KEK merupakan salah satu keadaan malnutrisi atau keadaan patologis akibat
kekurangan secara relative atau absolut satu atau lebih zat besi. Menurut
Depkes RI (2002) dalam program perbaikan gizi Mikro menyatakan bahwa
KEK merupakan keadaan ibu yang menderita kekurangan gizi yang
berlangsung lama dan menanhun (Supariasa, 2013).

2.2 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi KEK


2.2.1 Faktor social ekonomi
Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang
dikonsumsi sehari-hari. Seseorang dengan ekonomi yang tinggi
kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang
dibutuhkan tercukupi (Kristiyansari, 2010).
2.2.2 Pendidikan
Faktor pendidikan juga mempengaruhi pola makan ibu hamil, tingkat
pendidikan yang lebih tinggi di harapkan pengetahuan atau informasi
tentang gizi yang dimiliki lebih baik, sehingga bisa memenuhi
asupan gizinya (Depatermen Gizi dan Kesmas FKM UI, 2011).
2.2.3 Pekerjaan
Ibu yang sedang hamil harus mengurangi beban kerja yang terlalu
berat karena akan memberikan dampak kurang baik terhadap
kehamilannya (Depatermen Gizi dan Kesmas FKM UI, 2011).
2.2.4 Asupan makanan
Saat ibu hamil sering terjadi kekurangan gizi, hal ini terjadi karena
asupan zat gizi yang dikonsumsi tiap harinya tidak mencukupi untuk
proses pertumbuhan janin serta mendukung status gizi ibu hamil
yang sehat.
2.2.5 Usia kehamilan
Pada trimester I diharapkan kenaikan berat badan normal antara 0,7-
1,4 kg, namun pada trimester I ini umumnya ibu mengalami nafsu
makan berkurang, sering timbul rasa mual dan ingin muntah.
2.2.6 Keadaan infeksi
Hubungan infeksi dan kekurangan gizi merupakan hubungan sinergis
yang artinya infeksi akan mempengaruhi status gizi dan
mempercapat malnutrisi (Supariasa, 2013).

2.3 Tanda Dan Gejala


KEK memberikan tanda dan gejala yang dapat dilihat dan diukur. Tanda dan
gejala KEK yaitu lingkar lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm, Hb < 11
gr/dl, cepat lelah. (Supariasa, 2013).

2.4 Pengukuran Antropometri Lingkat Lengan Atas (LILA)


Lingkar lengan atas (LILA) adalah antropometri yang dapat menggambarkan
keadaan status gizi ibu hamil dan mengetahui risiko KEK atau gizi kurang.
Ibu yang memiliki ukuran LILA kurang dari 23,5 cm berisiko melahirkan
bayi BBLR (Depkes, RI, 2008).

2.5 Patofisiologis
Kebutuhan nutrisi meningkat selama hamil. Masukan gizi pada ibu
hamil sangat menentukan kesehatannya dan janin yang dikandungnya.
Kebutuhan gizi pada masa kehamilan berbeda dengan masa sebelum
hamil, peningkatan kebutuhan gizi ibu hamil sebesar 15 %, karena
dibutuhkan untuk pertumbuhan rahim, payudara, volume darah,
plasenta, air ketuban, dan pertumbuhan janin. Jika asupan nutrisi tidak
adekuat maka akan terjadi KEK (Supariasa, 2013).

2.6 Dampak KEK pada ibu hamil


Bila ibu mengalami kekurangan gizi selama hamil akan menimbulkan
masalah, baik pada ibu maupun janin, seperti diuraikan berikut ini:
2.6.1 Terhadap ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan
komplikasi pada ibu antara lain: anemia, pendarahan, berat
badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit
infeksi.
2.6.2 Terhadap persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat
mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum
waktunya (premature), pendarahan setelah persalinan, serta
persalinan dengan operasi cenderung meningkat.
2.6.3 Terhadap janin
Kekurangan gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses
pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus,
bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada
bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir
dengan BBLR

2.7 Pathway

Faktor social ekonomi, pendidikan, pekerjaan, asupan


makanan,usia kehamilan, keadaan infeksi

Ketidakseimbangan
→ Asupan nutrisi tidak kuat
nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh ↓
Terjadi kekurangan energy kronik

Berat badan kurang

Resiko gangguan pada janin

Ansietas Resiko ketidakefektifan proses


kehamilan-melahirkan

2.8 Langkah Penanganan KEK


KEK dapat dicegah dan ditangani melalui berbagai langkah, antara lain:
2.8.1 Menganjurkan kepada ibu untuk mengkonsumsi makan-makanan
yang berpedoman umum gizi seimbang.
2.8.2 Hidup sehat
2.8.3 Beri penyuluhan mengenai gizi seimbang yang diperlukan oleh ibu
hamil
2.8.4 Peningkatan variasi dan jumlah makanan.
2.8.5 Mengurangi beban kerja pada ibu hamil
2.8.6 Rutin memeriksakan kehamilan (Supariasa, 2013).

II. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Tubercolusis Paru


3.1 Pengkajian
Data pasien: Kekurangan energy kronik pada ibu hamil ditemukan pada ibu
yang meiliki LILA dibawah 23,5 cm. beberapa faktor yang dapat menyebabkan
KEK diantaranya yaitu kurang pengetahuan dan asupan makanan ibu hamil.
3.1.1 Riwayat kesehatan
Keluhan yang sering muncul antara lain:
3.1.1.1 Berat badan yang tidak naik atau hanya mengalami sedikit
kenaikan pada kehamilan.
3.1.1.2 Asupan makanan yang tidak adekuat.
3.1.1.3 Ukuran LILA di bawah 23,5 cm
3.1.2 Pemeriksaan fisik: Pengukuran LILA dibawah normal
3.1.3 Pemeriksaan penunjang: Kadar protein dan kalori dalam tubuh.

3.2 Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul berserta Intervensi


23.2.1 Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah (KEK).
23.2.2 Risiko ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan berhubungan
dengan ketidakefektifan merawat keluarga yang sakit.

3.3 Intervensi Keperawatan


3.3.1 Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal masalah (KEK).
Intervensi:
3.3.1.1 Gali pengetahuan keluarga tentang KEK, dampak dan
penanganannya.
3.3.1.2 Berikan penkes kepada Ny.E dan keluarga tentang definisi,
penyebab, tanda gejala, dampak yang akan terjadi serta
penanganannya.
3.3.1.3 Beri reinforcement keluarga untuk mengulang
3.3.1.4 Beri reinforcement positif pada keluarga
3.3.2 Risiko ketidakefektifan proses kehamilan-melahirkan berhubungan
dengan ketidakefektifan merawat keluarga yang sakit.
3.3.2.1 Memberikan motivasi dan dorongan kepada klien untuk
meningkatkan penanganan masalah (KEK)
3.3.2.2 Anjurkan kepada keluarga untuk selalu mendorong dan
memberikan perhatian kepada klien dalam melaksanakan
penanganan maslah
3.3.2.3 Membantu klien untuk memenuhi sebagian penanganan
masalah (KEK)

3.4 Implementasi
Implementasi dilaksanakan berdasarkan intervensi yang telah dibuat,
diharapkan dapat terlaksana semua intervensi dan masalah pada pasien
dapat teratasi.
3.5 Evaluasi
Mengevaluasi hasil dari implementasi yang telah dilaksanakan. Bagaimana
hasil atau respon dari pasien dan keluarga setelah diberikan implementasi.
3.6 Catatan perkembangan
Menindaklanjuti dari hasil evaluasi sebelumnya, diharapkan masalah
pasien teratasi.

III. Daftar Pustaka

Depkes RI. 2008. Paduan Pelayanan Atenatal. Jakarta: EGC

Depkes RI. 2011. Materi Ajar Upaya Penurunan Angka Kematian Ibu Dan
Bayi Baru Lahir. Jakarta: Nuha Medika.

Herdman, T. Heather. 2018. NANDA-1 diagnosis keperawatan: definisi dan


klasifikasi 2018-2020. Edisi 11. Jakarta: EGC

Jitowiyono S, Kristiyansari W. 2010. Asuhan Keperwawatan Neonates Dan


Anak. Jakarta: Nuha Medika.

Nurarif, A.H. 2015. Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Nanda Nic


Noc. Yogyakarta: Medaaction
Sarwono Prawirohardjo. 2008. Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal
Dan Neonatal. Yogyakarta: Yayasan Bina Pustaka.

Supariasa, et al. 2013. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai