OLEH :
RAHMI
NPM. 1914901110059
Diagnosa Keperawatan
1. Defisit Volume cairan dan elektrolit berhubungan dengan
perdarahan.
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera mekanik (trauma
abdomen atau luka penetrasi abdomen)
3. Kerusakan integritas Kulit berhubungan dengan factor mekanik
4. Resiko infeksi berhubungan dengan tindakan pembedahan, tidak
adekuatnya pertahanan tubuh.
C. Intervensi Keperawatan
No Dx. Keperawatan Noc Nic
1 Defisit volume cairan Setelah dilakukan tindakan keperawatan ...x24 jam, Monitoring:
berhubungan dengan: kelebihan volume cairan dapat berkurang atau teratasi. 1. Observasi status mental
- Kehilangan cairan tubuh dalam Kriteria hasil: 2. Monitor imput serta output urine dan catat adanya
jumlah banyak No Kriteria Score perubahan jumlah, warna dan konsentrasi urine
- Kegagalan fungsi regulasi 1 Temperature : 5 3. Monitor turgor kulit, membrane mukosa dan perasaan haus
(36,5 – 37,5 °c) klien.
2 Perubahan status mental (-) 5 4. Monitor adanya tanda dehidrasi
3 Nadi dalam batas normal : 60- 5 5. Ukur tanda-tanda vital dan CVP
100 mmHg 6. Ukur CRT, kondisi dan suhu kulit
4 RR: 12-20 x/mnt 5 7. Timbang berat badan sesuai indikasi
5 Tekanan darah : 5 8. Kaji status mental
(100-140/60-90mmhg) Mandiri:
6 Turgor kulit 5 1. Memasang dan mempertahankan akses vena perifer (infus)
7 Produksi urine 0,5-1 ml/Kg 5 2. Berikan perawatan kulit pada bagian penonjolan tulang.
BB/jam Pendidikan kesehatan:
8 Konsistensi urine normal 5 1. Anjurkan klien untuk meningkatkan intake cairan.
(kuning jernih, tidak ada 2. Anjurkan klien untuk meningkatkan intake nutrisi untuk
endapan) meningkatkan kadar albumin darah
Kolaborasi:
9 CRT < 2s 5
1. Berikan terapi cairan sesuai instruksi dokter
10 Mukosa membrane dan kulit 5
2. Berikan transfuse darah sesuai hasil kolaborasi dengan
kering (-)
medis
11 Hematokrit 35%-50% 5
3. Berikan terapi farmakologi untuk meningkatkan jumlah
12 Penurunan berat badan secara 5
urine output
signifikan (-) 4. Kolaborasi pemeriksaan kadar elektrolit, BUN, creatinin
13 Rasa haus berlebihan (-) 5 dan kadar albumin.
14 Kelemahan (-) 5
Nyeri akut berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan Manajemen nyeri
dengan agen cedera mekanik selama …x24 jam nyeri terkontrol :
No Kriteria Score 1. Kaji secara komphrehensif tentang nyeri, meliputi: skala
1 Mengenal faktor penyebab nyeri 5 nyeri, lokasi, karakteristik dan onset, durasi, frekuensi,
kualitas, intensitas/beratnya nyeri, dan faktor-faktor
2 Mengenali tanda dan gejala nyeri
presipitasi.
3 Mengetahui onset nyeri 5
2. Observasi isyarat-isyarat non verbal dari ketidaknyamanan
4 Menggunakan langkah-langkah 5
3. Berikan analgetik sesuai dengan anjuran sebelum memulai
pencegahan nyeri aktivitas
5 Menggunakan teknik relaksasi 5 4. Gunakan komunkiasi terapeutik agar klien dapat
6 Menggunakan analgesic yang 5 mengekspresikan nyeri
tepat 5. Kaji latar belakang budaya klien
7 Melaporkan nyeri terkontrol 5 6. Evaluasi tentang keefektifan dari tindakan mengontrol
nyeri yang telah digunakan
Keterangan : 7. Berikan dukungan terhadap klien dan keluarga
1. Tidak pernah menunjukkan 8. Berikan informasi tentang nyeri, seperti: penyebab, berapa
2. Jarang menunjukkan lama terjadi, dan tindakan pencegahan
3. Kadang-kadang menunjukkan 9. Motivasi klien untuk memonitor sendiri nyeri
4. Sering menunjukkan 10. Ajarkan penggunaan teknik relaksasi nafas dalam
5. Selalu menunjukkan 11. Evaluasi keefektifan dari tindakan mengontrol nyeri
12. Tingkatkan tidur/istirahat yang cukup
13. Beritahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau terjadi
keluhan.
Kerusakan integritas Kulit Setelah dilakukan tindakan keperawatan sesuai Nursing Intervention Clasification (NIC) :pengobatan pada
berhubungan dengan factor dengan kondisi pasien …x24jam integritas jaringan : kulit
mekanik kulit dan membran mukosa baik dengan kriteria hasil : 1. Lakukan prosedur 5 benar dalam pemberian obat
2. catat adanya alergi pasien
Keterangan : 3. kaji pengetahuan pasien tentang cara pengobatan
4. kaji kondisi sekitar kulit sebelum dilakukan pengobatan
No Kriteria Score 5. berikan pengobatan dengan jumlah yang benar sesuai
1 Temperature : 5 dengan standar
(36,5 – 37,5 °c) 6. monitor efek dari pengobatan.
2 sensasi dalam batas normal 5
3 elastisitas dalam batas normal 5
4 pigmentasi dalam batas normal 5
5 perspiration dalam batas 5
normal
6 warna kulit dalam batas normal 5
7 teksture dalam batas normal 5
8 perfusi jaringan baik 5
9 pertumbuhan rambut di kulit 5
baik.
1. Ekstrim
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak
3 Resiko Infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama ...x24 Kontrol infeksi
dengan tindakan pembedahan, jam risiko terkontrol dengan kriteria hasil : klien bebas 1. Bersihkan ruangan sebelum digunakan tindakan pada
tidak adekuatnya pertahanan dari tanda dan gejala infeksi : pasien
tubuh. 2. Ganti peralatan untuk tindakan pada pasien
No Kriteria Score 3. Batasi jumlah pengunjung
1 Tidak terdapat rubor 5 4. Ajarkan pada pasien untuk melakuakn cuci tangan dengan
2 Tidak terdapat kalor 5 benar
3 Tidak terdapat dolor 5 5. Instruksikan pada pengunjung untuk melakukan cuci
4 Tidak terdapat tumor 5 tangan sebelum ke pasien
5 Tidak terdapat fungsiolesa 5 6. Gunakan sabun antimikroba untuk cuci tangan
Keterangan : 7. Bersihkan tangan sebelum dan setelah melakukan tindakan
1. Ekstrim pada pasien
2. Berat 8. Gunakan universal precaution
3. Sedang 9. Gunakan sarung tangan sesuai standar universal precaution
4. Ringan 10. Kolaborasi pemberian antibiotik sesuai dengan kondisi
5. Tidak pasien
11. Ajarkan pada pasien dan keluarga untuk mengenali tanda
dan gejala infeksi serta melaporkan pada tenaga kesehatan
ketika terdapat tanda dan gejala infeksi.
DAFTAR PUSTAKA
Brooker, Christine. 2001. Kamus Saku Keperawatan Ed.31. Jakarta: EGC
Carpenito, 1998 Buku saku: Diagnosa Keperawatan Aplikasi Pada Praktek Klinis,
Edisi 6. Jakarta: EGC
Doenges. 2000.Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk perencanaan dan
Pendokumentasian perawatan pasien, Edisi 3. Jakarta: EGC
FKUI. 1995. Kumpulan Kuliah Ilmu bedah. Jakarta: Binarupa Aksara
Hudak & Gallo. 2001. Keperawatan Kritis : Pendekatan Holistik. Jakarta : EGC
Mansjoer, Arif. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1.FKUI : Media Aesculapius
Sjamsuhidayat. 1998. Buku Ajar Bedah. Jakarta : EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Keperawatan Medikal-Bedah Brunner and Suddarth Ed.8
Vol.3. : Jakarta: EGC.
Suddarth & Brunner. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah.Jakarta : EGC
Training. 2009. Primarytraumacare.(http ://www.primarytraumacare.org/
ptcman/training/ppd/ptc_indo.pdf/ 10, 17, 2009, 13.10 1m, diakses: 12 september 2011)
Ners Muda
(Rahmi,S.Kep)