Anda di halaman 1dari 4

Anak 0-6 tahun

Deteksi dini tumbuh kembang anak

Sesuai Meragukan Penyimpangan


Tk.Puskesmas
Stimulasi rutin Tindakan intervensi 2 jaringannya:
di rumah minggu
o Bidan

Evaluasi hasil intervensi setelah 2 minggu o Perawat

Sesuai Meragukan Penyimpangan

Tk.Puskesmas
Tindakan intervensi 2
dan
minggu
jaringannya:

Evaluasi hasil intervensi o Dokter


setelah 2 minggu o Bidan
o Perawat
o Nutrisionis
Sesuai Meragukan Penyimpangan
o Nakes lain

Rujuk ke klinik
Tk.RS rujukan:
tumbuh kembang RS
untuk penanganan Kl Klinik Tumbuh
spesialistik. Kembang:

o Tim dokter
spesialis
o Nutrisionis
o Terapis
o Laboratorium
o Pemeriksaan
penunjang
Monitoring kegiatan DDTK anak ditingkat puskesmas dan jaringannya
dilaksanakan dengan cara mengkaji data sekunder dan laporan bulanan hasil kegiatan
DDTK anak dan juga laporan bulanan kunjungan supervisi lapangan.

Di tingkat puskesma, data yang terekam di dalam buku register kohort akan
diperbaharui (up-date) setiap bulan selama periode 1 tahun kalender. Buku register
kohort yang terisi lengkap (semua kolom-k0olom terisi sesuai jenis pelayanan kesehatan
yang sudah diberikan mepada anak), berisi banyak data penting tentang pelayanan
kesehatan bayi, anak balita dan prasekolah.

Apabila data tersebut diolah dan dianalisa secara baik, maka setiap puskesmas
akan memiliki data/informasi sebagai berikut (untuk kegiatan DDTK anak ditulis
dengan huruf miring):

1) Data dasar seperti jumlah sasaran menurut jenis kelamin dan kelompok
umur.
2) Data kunjungan baru, yang digunakan untuk menghitung kontak
pertama.
3) Data hasil pelayanan kesehatan bayi, anak balita dan prasekolah, yang
meliputi:
a. Data tentang BBLR, baik yang ditangani pakai standar pelayanan
MTBM maupun yang tidak pakai MTBM
b. Data tentang berat badan bayi dan anak balita per bulan.
c. Kunjungan neonatus 2 kali, baik yang diperiksa menggunakan
standar pelayanan MTBS maupun tidak pakai MTBS.
d. Kontak pertama DDTK menggunakan KPSP pada bayi, anak balita
dan prasekolah.
e. Kunjungan bayi di DDTK menggunakan KPSP dalam setahun 4 kali.
f. Kunjungan DDTK pada anaak balita dan prasekolah menggunakan
KPSP, dalam setahun 2 kali.
g. Bayi, annak balita dan prasekolah yang mempunyai masalah
perkembangan.
h. Data tentang bayi yang mendapat pemberian Vitamin A dan anak
balita yang dapat Vitamin A bulan Februari dan Agustus.
i. Data tentang bayi yang mendapat ASI ekslusif 6 bulan.
4) Data tentang kematian dan penyebab utama kematian pada neonatus,
bayi dan anak balita.

Dengan adanya data tersebut maka setip puskesmas dapat membuat rencana kerja
bulanan untuk menjangkau dan memberikan pelayanan DDTK pada seluruh bayi, anak
balita dan prasekolah yang namanya tercabtum di dalam buku register kohort.

Dalam memonitor hasil kegiatan DDTK, laporan bulanan kegiatan DDTK diolah dan
dianalisa, sehingga setiap puskesmas akan mempunyai data hasil kegiatan DDTK per
desa, per bulan yang meliputi cakupan kontak pertama DDTK; dan jumlah anak yang
tingkat perkembangannya sesuai dan yang menyimpang.

Ilustrasi: disalah satu, bulan ini, cakupan kontak pertama DDTK rendah, jauh dibawah
target yang telah ditetapkan Puskesmas – mengacu ketentuan Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Kabupaten. Maka untuk mengejar sasaran/target, Kepala Puskesmas
membuat rencana kerja bulan depan berupa kerjasama dengan guru-guru TK dan bidan
di desa, melakukan pemeriksaan/skrining KPSP pada di beberapa TK dan Posyandu di
desa tersebut. Rencana kerja puskesmas untuk mengejar DDTK kontak pertama
mempunyai nilai yang sangat strategis, oleh karena semakin tinggi cakupan kontak
pertama DDTK (bulanan), maka dalam laporan tahunan cakupan kunjungan bayi di
DDTK setahun 4 kali dan cakupan DDTK anak balita dan prasekolah setahun 2 kali
juga akan meningkat.

Pertemuan bulanan di tingkat puskesmas (lokakarya mini) dapat dimanfaatkan untuk


memonitor pelaksanaan kegiatan DDTK di posyandu, puskesmas pembantu, puskesmas,
sekolah taman kanak-kanak dan sebagainya..

Di tingkat kabupaten/kota, pengelola program KIA akan memonior pelaksanaan


kegiatan DDTK di puskesmas dan jaringannya dengan cara mengolah dan menganalisa
laporan bulanan pyskesmas yang dikirim ke tingkat kabupaten/kota menggunakan
formulir Laporan Kesehatan Bayi dan Laporan Kesehatan Anak Balita dan Prasekolah.

Dengan demikian setiap Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota akan mempunyai data hasil
kegiatan DDTK per bulan, per desa, per puskesamas.
Ilustrasi: cakupan kontak pertama DDTK di salah satu Puskesmas rendah, jauh dibawah
target yang telah ditetapkan Kabupaten, maka puskesmas tersebut perlu mendapat
perhatian dan pembinaan yang lebih intesif dibandingkan dengan puskesmas lainnya
yang cakupannya sudah mencapai/mendekati target.

Pertemuan bulanan di tingkat kabupaten/kota dapat dimanfaatkan untuk memonitor


pelaksanaan kegiatan DDTK di puskesmas dan jaringannya, di taman kanak-kanak
binaan tingkat kabupaten dan sebagainya.

Evaluasi kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini tumbuh kembang anak,
dilakukan akhir tahun, dengan mengolah dan menganalisa laporan tahunan puskesmas.
Data yang dilihat adalah data cakupan kontak pertama DDTK, cakupan kunjungan bayi
di DDTK setahun 4 kali, cakupan DDTK anak balita dan prasekolah setahun 2 kali dan
presentase anak yang tingkat perkembangannya sesuai (S), meragukan (M) atau dengan
penyimpangan (P).

Evluasi kegiatan DDTK anak di puskesmas dan jaringannya dilaksanakan dengan cara
mengkaji data sekunder laporan tahunan hasil kegiatan DDTK, diantaranya dengan
membandingkan hasil cakupan DDTK anak tahun ini dengan tahun-tahun sebelumnya
dan sebagainya.

Sedangkan pertemuan tahunan program KIA, rapat kerja tahunan dan sebagainya dapat
dimanfaatkan untuk ajang evaluasi pelaksanaan kegiatan DDTK di puskesmas dan
jaringannya.

Anda mungkin juga menyukai