OLEH:
Cahya Risky Abdillah S.Kep
NIM. 2001031029
1. Definisi
Tanda dan Gejala Kehamilan Menurut Sitanggang dkk (2012), tanda-tanda kehamilan
dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Tanda yang tidak pasti (probable signs)/tanda mungkin kehamilan yaitu
amenorhea, mual dan muntah, quickening, keluhan kencing, konstipasi,
perubahan berat badan, perubahan temperatur suhu basal, perubahan warna
kulit, perubahan payudara, perubahan pada uterus, tanda
piskacek’s,perubahan-perubahan pada serviks
2. Tanda pasti kehamilan yaitu denyut Jantung Janin (DJJ), palpasi dan
Pemeriksaan diagnostic kehamilan seperti rontgenografi, ultrasonografi
(USG), fetal Electrografi (FCG) dan tes Laboratorium/ Tes Kehamilan
4. Perubahan Psikologis Selama Kehamilan
1. Trimester 1
Kehamilan
37 – 42 Minggu
Tanda – Tanda
1. His
2. KTD
Diagnose Risiko
Keperawatan : Nyeri Pendarahan Bertambahnya
Kehilangan Pendarahan keluarga
Darah
Diagnosa
Keperawatan :
Kekurangan Diagnosa Diagnose
Volume Cairan keperawatan : keperawatan :
Risiko infeksi
Perubahan
proses keluarga
D. Konsep Preeklamsia
1. Definisi Preeklamsia
2. Etiologi Preeklamsia
a. Umur Ibu
Usia adalah usia individu terhitung mulai saat dia dilahirkan sampai saat berulang tahun,
semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih
matang dalam berfikir. Insiden tertinggi pada kasus preeklampsia pada usia remaja
atau awal usia 20 tahun, tetapi prevalensinya meningkat pada wanita diatas 35 tahun.
b. Usia Kehamilan
Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu. Menurut
Manuaba paritas adalah wanita yang pernah melahirkan dan dibagi menjadi
beberapa istilah :
pertama kalinya.
3) Grande Multipara : adalah wanita yang telah melahirkan janin lebih dari lima
kali.
e. Genetik
g. Obesitas
a. Gejala ringan
Gejala ringan yaitu tekanan darah sekitar 140/90 mmHg atau kenaikan tekanan darah
30 mmHg untuk sistolik atau 15 mmHg untuk diastolic dengan interval
pengukuran selam 6 jam, dan terdapat pengeluaran proteindalam urine 0,3 g/liter
atau kualitatif +1 - +2, edema (bengkak kaki, tangan, atau lainnya) dankenaikan
berat badan lebih dari 1 kg/ minggu.
b. Gejala berat
Gejala berat meliputi tekanan darah dari 160/110 mmHg atau lebih, pengeluaran
protein dalam urine lebih dari 5g / 24 jam, terjadi penurunan produksi urine
kurang dari 400 cc/ 24 jam, terdapat edema paru dan sianosis (kebiruan) dan
sesak napas, terdapat gejala subjektif (sakit kepala, gangguan penglihatan, nyeri
di daerah perut atas.
Menurut Kurniati dkk. (2010) dan Dewanto dkk. (2009) intervensi tatalaksana
yang dapat dilakukan yakni :
1. Pastikan patensi jalan nafas
2. Berikan tambahan oksigen aliran tinggi
3. Posisikan pasien miring
4. Berikan 4-6 g bolus IV magnesiaum sulfat lebih 15 menit, diikuti dengan
infus maintenance 2 g per jam
5. Berikan hydralazine atau labetalol secara IV untuk hipertensi
6. Monitor tekanan darah, pernafasan, reflek tendon setiap jam atau ketika
diindikasikan
7. Perawatan di unit risiko tinggi obstetrik
8. Diazepam 20 mg intramuskulus, Digunakan bila MgSO4 tidak tersedia,
atau syarat pemberian MgSO4 tidak dipenuhi. Cara pemberian: Drip 10 mg
dalam 500 ml, max. 120 mg/24 jam. Jika dalam dosis 100 mg/24 jam tidak
ada perbaikan, rawat di ruang ICU. Diberikan pada saat kejang masih
berlanjut.
9. Fenitoin diberikan jika magnesium sulfat tidak dapat mengatasi kejang.
Dosis awal 10 mg/kg IV dengan kecepatan tidak lebih dari 50 mg/menit.
E. Konsep Asuhan Keperawatan Keluarga dengan Kehamilan
1. Pengkajian
a. Data Demografi
1) Nama klien
2) Umur klien
3) Jenis kelamin
4) Alamat
5) Status perkawinan
6) Agama
7) Suku
8) Pendidikan
9) Pekerjaan
10) Nama suami
11) Umur suami
12) Tanggal periksa
13) Tanggal pengkajian
b. Keluhan Utama Saat Ini
Ibu mengatakan kadang-kadang merasa nyeri pada daerah ulu hati terutama jika
untuk bernafas dalam. Ibu juga mengatakan ingin mengetahui keadaan
bayinya.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Ibu mengatakan tidak pernah menderita penyakit yang berat atau memerlukan
perawatan di rumah sakit baik sebelum maupun selama kehamilan.
d. Riwayat Penyakit Keluarga
Menurut ibu tidak ada anggota keluarganya maupun suaminya yang menderita
penyakit berat atau menahun seperti darah tinggi, penyakit gula, hepatitis,
penyakit jantung, atau penyakit lainnya.
e. Riwayat Ginekologi
Leopold I : tinggi fundus uteri 20 Cm. Pada daerah fundus uteri
teraba kepala, janin belum turun
Leopold II: punggung kiri. bagian kecil janin teraba di bagian kanan.
Leovold III: presentasi bokong/kepala
Leopold IV: kepala janin belum masuk pintu atas panggul.
c) Auskultasi DJJ : 13–13–12= 152 kali/menit, kuat, teratur. Tafsiran
berat janin: TFU-12 Cm x 155 gr 20-12 x 155= 1270 gr.
8) Genitalia
9) Anus dan rectum
10) Vaskularisasi perifer
a) Inspeksi wajah dan ekstremitas: tidak terdapat oedema, tidak ada
kelainan.
b) Perkusi refleks tendo: positif, tidak ada gangguan.
11) Muskuloskeletal
Nyeri pada daerah ulu hati terutama jika untuk nafas dalam.
2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan Agen injuri biologis: Perubahan fisiologis
kehamilan.
b. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
Daftar Pustaka
Asrinah, Shinta Siswoyo Putri, dkk. (2010). Konsep kebidanan. Yogyakarta :Graha
Ilmu
Bandiyah, S. (2009). Kehamilan, Persalinan, & Gangguan kehamilan.Yogyakarta:
Nuha Medika.
Bobak, Lowdermilk, Jense. (2012). Buku Ajar Keperawatan Maternitas.Jakarta: EGC
Farrer, Helen. (2001). Perawatan Maternitas Edisi 2 (Terjemahaan : dr.Andy
Hartono & Yasmini, S.Kp.). Jakarta : ECG
Manuaba, I.B.G. (2010). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan Dan Keluarga
Berencana Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC
Putri, Endang dan Elisabeth. (2015). Asuhan Kebidanan. Jakarta: EGC.
Salmah, dkk. (2006). Asuhan Kebidanan Pada Antenatal. Jakarta: EGC.
Wilkinson JM & Ahern NR. (2011). Buku Saku Diagnosis Keperawatan : Diagnosis
NANDA, Intervensi NIC, Kriteria Hasil NOC. Alihbahasa oleh: Esty W. Jakarta :
EGC