Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS NUSA PENIDA I
Desa Batununggul, Kec. Nusa Penida, Telp. 0366-5596680
Email : upt.puskesmasnusapenidasatu@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


PENDAMPINGAN RUJUKAN BALITA STUNTING

A. PENDAHULUAN
Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita akibat
kekurangan gizi kronis terutama pada 1.000 HPK. Penurunan stunting
penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka
panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang,
perkembangan otak serta terjangkitnya penyakit tidak menular.
Upaya penurunan stunting dilakukan melalui dua intervensi,
yaitu intervensi gizi spesifik untuk mengatasi penyebab langsung dan
intervensi gizi sensitif untuk mengatasi penyebab tidak langsung. Selain
melalui intervensi gizi spesifik dan intervensi gizi sensitive perlu adanya
rujukan berjenjang dimulai dari skrining di posyandu , kemudian
rujukan ke Puskesmas dan terakhir ke rumah sakit.
B. LATAR BELAKANG
Berdasarkan hasil penimbangan tahun 2022 UPTD Puskesmas
Nusa Penida I merupakan Puskesmas dengan kasus tertinggi di
Kabupaten Klungkung, yaitu sebanyak 176 anak dengan presentase
11,5% yang menjadikan UPTD Puskesmas Nusa Penida I merupakan
Lokus stunting pada tahun 2023 dengan 7 Desa yaitu, Desa Suana,
Desa Ped, Desa Sekartaji, Desa Pejukutan, Desa Tanglad, Desa Kutampi
dan Desa Kutampi Kaler.
Salah satu upaya perecepatan pencegahan dan penanganan
stunting di Puskesmas Nusa Penida I ialah dengan melakukan rujukan
berjenjang dengan tujuan bayi balita stunting mendapatkan penanganan
secara komprehensif. Rujukan berjenjang dilakukan pada seluruh bayi
balita stunting baik stunting dengan weight faltering, maupun stunting
dengan status gizi baik.
Rujukan berjenjang bekerjasama dengan Rumah Sakit Gema Santi
dan RSUD Klungkung dengan tujuan bayi balita mendapatkan
penanganan medis yang lebih lengkap seperti test Mantoux, urin dan
lain sebagainya. Selain mendapatkan pelayanan pemeriksaan lebih
lengkap dengan dilakukannya rujukan bayi balita dengan masalah
stunting bisa mendapatkan konsultasi dari dokter specialist.

C. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Rujukan berjenjang kasus stunting bertujuan agar balita
mendapatkan pelayanan komperhensif dan mengetahui
perkembangan pertumbuhan bayi balita stunting.

2. Tujuan Khusus
a) Bayi balita mendapatkan pemeriksaan lengkap
b) Perkembangan bayi balita dengan kasus stunting terpantau
c) Adanya Kerjasama lintas sektor
d) Deteksi dini penyakit penyerta pada kasus stunting
e) Melakukan penanganan dini kasus stunting dengan penyakit
penyerta

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1 Pendampingan rujukan - Balita dirujuk ke Puskesmas
balita stunting - Dilakukan chek buku KIA
- Pengukuran TB, BB, LILA dan LKA
- Chek Laboratorium ( DL, Urin, dan
Feses )
- Setelah hasil chek laboratorium
keluar dirujuk ke Rumah Sakit
Daerah terdekat
- Saat melakukan rujukan ke RS
dilakukan pendampingan oleh
petugas Kesehatan dari faskes 1
- Petugas faskes 1 merangkum hasil
pemeriskasaan di RS dan dijadikan
acuan untuk melakukan tindak
lanjut.
E.
F. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
No Kegiatan Pokok Pelaksana Program Lintas program terkait Lintas sektor Ket
1 Pendampingan - Menyusun jadwal 1. Poli Anak dan Remaja 1. Rumah Sakit Sumber
rujukan balita - Koordinasi dengan - Melakukan pemeriksaan - Melakukan pemeriksaan dana BOK
stunting bidan desa dasar lanjutan Puskesmas
- Koordinasi dengan poli - Membuat lembar rujukan - Memberikan diagnosa dari
Anak dan remaja ke laboratorium dan ke hasil pemeriksaan
- Melakukan validasi rumah sakit
antropometri pada 2. Laboratorium
kasus - Melakukan chek darah
- Melakukan rujukan ke lengkap, urine , dan feses
rumah sakit terdekat - Memberikan dan
- Merangkum hasil menjelaskan hasil chek
pemeriksaan rumah lab
sakit
G. SASARAN
Bayi dan balita dengan stunting dirujuk 100%
H. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No Rincian Waktu Pelaksanaan ( 2023 )
Kegiatan
Jan Fe Mart Apr Me Jun Ju Ags Sep Okt Nov Des
b i l

1 Pendampingan
rujukan balita x x x x x x x x x x
stunting

2 Melakukan
pencatatan X x x x x x x x x x
dan pelaporan

I. MONITORING EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN


PELAPORAN
Evaluasi kegiatan dilakukan setiap bulan sekali, dilakukan oleh
pemegang program bersama penanggung jawab UKM.
Pelaporan Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dibuat oleh pemegang
program setelah kegiatan dilaksanakan, hasil pelaporan evaluasi
pelaksanaan kegiatan di laporkan kepada Penanggungjawab UKM dan
Kepala Puskesmas dalam miniloka karya lintas program.

J. PENCATATAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI KEGIATAN


Catatan kegiatan di tulis pada BCP (Buku Catatan Petugas).
Didalam BCP di tulis tanggal dan waktu pelaksanaan kegiatan, hasil
kegiatan serta lokasi yang dituju.
Pelaporan dilakukan setiap bulan sekali, Pelaporan dikirim ke
Dinas Kesehaan Kabupaten.
Evaluasi pelaksanaan program dilakukan tiap 3 bulan yaitu
dengan cara menghitung pencapaian kinerja kemudian membandingkan
dengan pentahapan kinerja yang ditetapkan Kepala Puskesmas
kemudian pencapaian,ketidaksesuaian dan masalah kegiatan dilaporkan
dalam miniloka karya lintas program untuk dibahas dan menetapkan
Rencana Tindak Lanjut.

Ditetapkan di : Batununggul
Pada Tanggal :31 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS NUSA PENIDA I
dr. I KETUT APRIANTARA,S.Ked
NIP. 19810413 200803 1 001

Anda mungkin juga menyukai