Anda di halaman 1dari 5

PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN

(PMT) BERBAHAN PANGAN LOKAL


UNTUK BALITA GIZI KURANG
No.Dokumen : /SOP/…/ /2023
SOP No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : 2023
Halaman : 1/3
UPTD
dr. Annisa Sofyana
PUSKESMAS NIP. 198802122014112001
MAGEK
1. Makanan Tambahan (MT) adalah makanan yang di konsumsi
1. Pengertian
untuk pemenuhan kebutuhan zat gizi diluar makanan utama.
Makanan Tambahan dapat berupa makanan berbasis pangan
lokal maupun pabrikan. Jenis MT pabrikan yang tersedia saat
ini adalah Biskuit.
2. Makanan Tambahan berbasis pangan lokal adalah makanan
bergizi sebagai tambahan selain makanan utama bagi
kelompok sasaran guna memenuhi kebutuhan gizi dan
diberikan dalam bentuk makanan kudapan atau makanan
lengkap siap santap yang berbasis pangan lokal dan tidak
diberikan dalam bentuk uang atau bahan pangan
3. Pangan Lokal adalah makanan yang dikonsumsi oleh
masyarakat setempat sesuai dengan potensi sumber daya
dan kearifan lokal yang menjadi alternatif sumber karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral
4. Pemberian makanan Tambahan (PMT) berbasis pangan lokal
adalah makanan tambahan pangan lokal yang diberikan untuk
meningkatkan status gizi pada sasaran.
5. Balita gizi kurang adalah balita dengan status gizi kurang
berdasarkan indikator BB/PB atau BB/TB dengan nilai Z score
<-2 SD sampai <-3 SD atau LILA diantara 11.5 cm sampai <
12.5 cm

2. Tujuan Sebagai acuan bagi petugas dalam menerapkan langkah-


langkah atau prosedur pelaksanaan pemberian makanan
tambahan berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang.

3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Magek Nomor ……………………….


tentang Standar dan SOP Layanan Klinis

4. Referensi Petunjuk Teknis Pemberian makanan tambahan berbahan


pangan lokal untuk balita dan ibu hamil, Kemenkes 2023

5. Alat dan 1. Alat


bahan a. ATK
b. Alat Masak
c. Alat Hidang
d. Kartu Kontrol Konsumsi Makanan Tambahan

1/3
e. Catatan PMT lokal dan pemantauan Berat badan balita
2. Bahan:
a. Bahan makanan pangan lokal yang akan di olah

6. Petugas 1. Tenaga Pelaksana Gizi (TPG) Puskesmas


2. Kader Posyandu
3. Kader TPK

7. Prosedur / 1. Di puskesmas, balita dikonfirmasi status gizi dan pemeriksaan


Langkah – kesehatan, termasuk dicari Red Flag
langkah
2. Bila ada Red Flag dan tidak dapat ditangani di puskesmas
dirujuk ke Rumah sakit
3. BIla tidak ada Red Flag balita gizi kurang dengan atau tanpa
stunting :
- Dirawat jalan di puskemas
- Diberi edukasi dan konseling pola makan dan pencegahan
infeksi.
- Diberi PMT lokal selama 90 Hari
- Pemantauan berat badan setiap hari oleh kader
- Pemantaun berat badan setiap minggu oleh kader TPK
- Pemantauan berat badan setiap 14 hari oleh TPG
4. Apabila berat badan naik adekuat, BB/U diatas -2 SD dan
BB/TB diatas -2 SD, PMT dapat dilanjutkan dan rujuk balik
keposyandu.
5. Bila berat badan tidak naik adekuat setelah 14 hari atau Red
flag tidak bisa ditangani di puskemas maka rujuk ke rumah
sakit
6. Jika berat badan naik adekuat tapi masih gizi kurang evaluasi
ulang dan bila di temukan red flag maka harus di rujuk.

2/3
8. Bagan alir Penentuan konfirmasi
status gizi menunjukan
balita gizi kurang

Rawat Jalan Puskesmas Deteksi Dini & tata laksana


segera red flag sesuai
kompetensi

Diberikan PMT lokal 90 hari,


stimulasi, edukasi dan konseling
pola makan dan pencegahan
infeksi dipantau tiap minggu

berat badan naik Bila berat badan


adekuat, BB/U tidak naik
diatas -2 SD dan adekuat setelah
BB/TB diatas -2 14 hari atau
SD, PMT dapat Red flag tidak
dilanjutkan dan Bila tidak dapat
bisa ditangani di
rujuk balik ditangani puskemas
puskemas
keposyandu.
maka rujuk

Status Gizi baik BB/PB Rujuk RS


atau BB/TB -2 SD s.d 1
SD

9. Hal – hal yang 1. Makanan tambahan diberikan dalam bentuk siap santap atau
perlu kudapan yang berbasis pangan local dan tidak diberikan
diperhatikan dalam bentuk uang atau bahan makanan mentah
2. Makanan tambahan hanya sebagai tambahan terhadap
makanan yang dikonsumsi oleh balita gizi kurang sehari-hari
bukan sebagai pengganti makanan utama.
3. Balita gizi kurang harus tetap mengkonsumsi makanan sesuai
prinsip gizi seimbang setiap hari
4. Pemberian makanan tambahan dilakukan setiap hari dengan
komposisi dalam satu minggu sedikitnya 1 kali makanan
lengkap sebagai sarana edukasi implementasi isi piringku
atau sesuai dengan pedoman gizi seimbang pada waktu
makan siang dan sisanya berupa kudapan
5. Makanan kudapan diberikan diluar waktu makan utama untuk
memastikan MT sebagai makanan tambahan diluar makanan
utama sehari-hari.
6. Pastikan makanan tambahan (PMT) dimaksudkan untuk
memenuhi kebutuhan gizi balita gizi kurang.

3/3
7. Pemberian makanan tambahan (PMT) setiap hari sekurang-
kurangnya selama 90 hari.
10. Unit terkait 1. Program Kesehatan Ibu dan Anak
2. Posyandu
3. PKK
11. Dokumen
terkait
12. Rekam
Tanggal mulai
historis No Yang diubah Isi Perubahan diberlakukan
perubahan

PENIMBANGAN BERAT BADAN BALITA


DENGAN BABY SCALE
No.Dokumen : /SOP/…/II/2022
DT No.Revisi : 00
Tanggal Terbit : Februari 2022

4/3
Halaman : 1/3
UPTD
dr. Annisa Sofyana
PUSKESMAS
NIP. 198802122014112001
MAGEK
TDK
No LANGKAH KEGIATAN YA TDK
BERLAKU
1. Apakah Petugas mempersiapkan Timbangan?
2. Apakah petugas meletakkan timbangan ditempat yang rata,
datar dan keras serta diarea yang cukup terang?
3. Apakah petugas memastikan timbangan dalam keadaan
bersih dan tidak ada beban lain diatas timbangan?
4. Apakah petugas memasang bateral pada tempatnya dengan
memperhatikan posisi baterai jangan sampai terbalik
5. Apakah petugas memastikan bayi memakai pakaian
seminimal mungkin, jaket, baju, celana yang tebal, sepatu,
topi dan aksesoris harus dilepas, serta balita tidak
memengang sesuatu?
6. Apakah petugas meletakkan bayi diatas timbangan hingga
angka berat badan muncul pada layar timbangan dan sudah
tidak berubah?

7. Apakah petugas mencatat hasil penimbangan pada


kertas/buku bantu dalam kg dan gram?

Compliance rate ( CR ) = x 100% = %

Mengetahui Auditor
Wakil Manajemen Mutu

( ) ( )

5/3

Anda mungkin juga menyukai