Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN


PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN PROFESI NERS

LAPORAN REFLEKSI KASUS

a. Deskripsi kejadian:
Ketika pertama kali saya berdinas di kampung, tepatnya minggu ke 1 untuk
stase Komunitas dan Keluarga, saat itu kebetulan saya sedang melakukan
pendataan, saya menemukan klien dengan gizi buruk , klien dengan keadaan
yang sangat memprihatinkan karena tampak kotor. Rambut klien tidak
dibersihkan, begitu juga dengan telinga klien penuh dengan kotoran. Saya
sudah melaporkan ke Puskesmas dan direspon bagus oleh mereka. Dan saya
juga ikut mengedukasi orangtuanya agar membersihkan anaknya dan
memberikan makanan bergizi dan susu supaya pertumbuhan dan
perkembangannya meningkat.keluarga klien mengerti setelah diberikan
edukasi.
b. Perasaan saat menghadapi kasus tersebut
Perasaan saat menghadapi kasus tersebut saya merasa miris dengan kondisi
klien tersebut.
c. Evaluasi: sisi negatif dan posistif dari kasus/kejadian
Sisi negatif :
Pada saat saya dihadapkan pada kondisi tersebut saya belum bisa menentukan
apa yang diperlukan terlebih dahulu/ menentukan prioritas utama klien.
Sisi positif :
Kasus tersebut bisa menjadi bekal dan pelajaran yang besar bagi saya
kedepannya khususnya dalam beradaptasi dengan keadaan klien yang
bermacam-macam.
d. Analisis:
a) Mengapa kasus tersebut menarik?
Karena kasus itu merupakan pengalaman yang sangat berharga dan
membuat saya menjadi lebih berarti dalam menghadapi macam-macam
keadaan klien.
b) Mengapa bisa terjadi?
Menurut saya karena ibu pasien kurang pengetahuan tentang cara
pembuatan makanan dan pemenuhan nutrisi anaknya.
c) Bagaimana hubungannya dengan kompetensi ners?
Hubungannya dengan kompetensi ners yaitu saya sebagai tenaga kesehatan
khususnya seorang profesi ners harus bisa melawan rasa takut serta berpikir
cepat jika melihat klien dengan keadaan busung lapar. Jika saya merasa
takut maka dampaknya pada kondisi psikologis pasien juga akan bertambah
buruk maka saya dituntut untuk cepat, siap dan tanggap dalam
menyelesaikan jika terjadi masalah. Dan saya harus bisa menjalin
komunikasi dengan pasien dan kawan-kawan sejawat lainnya.
d) Analisis dapat dilihat dari berbagai aspek seperti aspek etik, moral, budaya,
sosial ekonomi, komunikasi, hukum, kebijakan, dan lain-lain sesuai dengan
kejadian yang dihadapi.
Aspek yang didapat dalam kasus ini yaitu berupa aspek psikologis saya
yaitu masih merasa takut serta bingung jika dihadapkan dengan masalah
tersebut.
e. Kesimpulan dari kasus tersebut?
Kesimpulan dari kasus ini adalah seberapa besar pun masalah yang dihadapi,
kita harus tetap berpikir tenang, serta cepat, dan tanggap dalam meyelesaikan
masalah yang dihadapi dilapangan.

f. Action plan: seandainya ke depan kasus tersebut terjadi lagi, rencana apa yang
akan dilakukan.
Saya akan menjalin komunikasi yang lebih baik lagi dan bekerja lebih keras lagi
kedepannya untuk stase-stase berikutnya.

Banjarmasin, 10 April 2020

Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(Alit Suwandewi,Ns.,M.Kep) (Nina Ariani,S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai