Anda di halaman 1dari 47

METODOLOGI PENELITIAN

(KUANTITATIF DAN
KUALITATIF)
SESI 5 : PROSES PENELITIAN KUANTITATIF
(TEKNIK PENGUMPULAN SAMPEL DAN BESAR SAMPEL)
OLEH : Sevrima Anggraini, S.K.M,M.K.M
UNIVERSITAS IBN KHALDUN BOGOR
TAHUN 2021
POPULASI DAN SAMPEL

POPULASI  merupakan seluruh subjek (manusia, binatang, percobaa, data


laboratorium dll) yang akan diteliti dan memenuhi karakteristik yang ditentukan
Populasi terbagi 2 :
1. Populasi tidak terjangkau (populasi target) populasi yang akan menjadi sasarn
akhir penerapan hasil penelitian
2. Populasi terjangkau (sumber) bagian dari populasi target yang dapat dijangkau
oleh peneliti. Populasi sumber merupakan bagian dari populasi target yang
dibatasi oleh tempat dan waktu yang lebih sempit.
SAMPEL  merupakan sebagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili atau
representative. Sampel hendaknya memenuhi kriteria-kriteria yang dihendaki yaitu
berupa kriteria inklusi dan ekslusi.
 Kriteria inklusi : merupakan karakteristik umum subjek penelitian pada populasi
target dan sumber.
 Kriteria eklusi : merupakan kriteria dalam subjek penelitian yang tidak boleh ada.
Contoh : sebuah penelitian dengan judul “ Hubungan antara pengetahuan dan sikap
ibu terhadap imunisasi dengan kelengkapan Imunisasi anak balita di Wilayah X”

Kriteria Inklusi : Kriteria ekslusi :


1. Ibu dan anak balita yang tinggal di 1. Ibu dan anak balita yang tinggal di
wilayah X sekurang-kurangnya 1 tahun wilayah X kurang dari 1 tahun
2. Ibu yang mempunyai anak umur 1-5 2. Ibu yang memiliki balita yang berusia
tahun < 1 tahun dan >5 tahun
3. Memahami bahasa Indonesia 3. Tidak memahami bahasa Indonesia
4. Sehat jasmani dan rohani 4. Ibu anak balita yang sedang sakit
5. Bersedia diwawancara 5. Tidak bersedia diwawancara
Keuntungan penelitian dilakukan terhadap sampel :
 Efisien dalam hal biaya, waktu dan tenaga
 Lebih akurat
 Lebih tajam dan mendalam

Bagaimana supaya sampel mewakili atau representative populasi?


Besar sampel cukup memadai dan teknik pengambilan sampel yang benar
PROSES DESAIN SAMPEL :

Define the Identify the Choose the Determine


Gather the
Target Sampling Sampling the Sample
Data
Population Frame Method Size
 Desain sampel harus memenuhi kaidah:
 Validitas
 Bergantung pada cara pengambilan sampel
 Bergantung pada kerangka sampel
 Presisi
 Bergantung pada jumlah sampel

 Carapengambilan sampel sering kurang mendapat perhatian


dibandingkan besar sampel
 Sampel hanya bisa dirancang dan dihitung jika ada informasi awal tentang hal
yang diteliti dan populasi (seberapa besar masalah dan populasinya seperti
apa)
 Secara garis besar desain dan besar sampel dapat dibagi menurut:
 Estimasi parameter populasi
 Uji Hipotesis
 Kesalahan yang sering terjadi: selalu menganggap penelitian sebagai estimasi
parameter padahal sebenarnya uji hipotesis
Terminologi pada Perhitungan Besar Sampel u/ Estimasi
Parameter :

d d
P
CI

P = Estimasi proporsi
d = Simpangan
CI = Confidence Interval
CONTOH :
 Diketahui prevalensi diare di Jabar 15%
 Simpangan yang dapat diterima 5%
 Derajat kepercayaan 95%
5% 5%
10% 15% 20%

95% CI

Peneliti 95% percaya bahwa prevalensi diare di Jawa Barat berkisar antara
10% sampai dengan 20%
TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL
1. RANDOM SAMPLING
a. Simple Random sampling
b. Systematic Random Sampling
c. Stratified Random Sampling
d. Cluster random sampling
e. Multistage random sampling
2. NON-RANDOM SAMPLING
a. Pusposive sampling
b. Accidental sampling
c. Quota sampling
d. Saturation sampling
e. Snowball sampling
BESAR SAMPEL DALAM PENELITIAN

 Penentuan besar sampel dalam suatu penelitian akan dikaji untuk populasi
diketahui atau tidak, populasi terbatas (finite) atau tidak terbatas (infinite),
dibedakan untuk tujuan estimasi atau uji hipotesis, dan berdasarkan sampel yang
diambil dibedakan sampel tunggal atau sampel ganda. Terkait data dibedakan
menurut data kontinu atau proporsi, berdadarkan desain atau pendekatan yang
dilakukan cross sectional, case control atau cohort.
 Besar atau kecilnya suatu sampel dalam suatu penelitian yang penting dapat
mewakili atau representative terhadap populasi.
 Penentuan besar sampel juga tergantung dari berbagai hal berikut :
1. Variasi serta banyak nya variable yang ada dalam suatu penelitian
2. Presisi atau ketepatan yang diinginkan
3. Rencana analisis
4. Biaya, waktu dan tenaga
1. Jika Populasi (N) diketahui

Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan/Confidence
Interfal (CI), Jika (CI 90%=1,64) (CI 95%=1,96) (CI 99%=2,57)
P = Proporsi kejadian, jika tidak diketahui dianjurkan=0,5
d = besar penyimpangan 0,1 , 0,05 atau 0,01
Latihan : Penelitian ingin mengetahui proporsi kejadian ISPA pada balita di wilayah X,
berapa besar sampel minimal yang diperlukan, jika besar populasi yaitu seluruh balita
di wilayah X= 10.000, sedangkan proporsi kejadian ISPA 20%, dengan tingkat
kepercayaan 95% dan simpangan baku 0,1 maka berapa jumlah sampel yang
dibutuhkan untuk penelitian ini?
2. Jika Populasi (N) tidak diketahui

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
Z(1-β) = nilai sebaran normal baku, power of test 90%=1,282 dan power of test
80%=0,842
P = Proporsi kejadian, Q= 1-P
P1 = Proporsi kejadian 1, Q1= 1-P1
P2 = Proporsi kejadian 2, Q2= 1-P2
LATIHAN : Penelitian ingin mengetahui apakah ada perbedaan proporsi pasien yang
sembuh antara pasien yang diobati dengan obat baru dengan obat lama, berapa
besar sampel minimal yang diperlukan, jika diketahui proporsi pasien sembuh dengan
obat lama 75%, perbedaan menurut pertimbangan klinis 10%, CI 95% dan kekuatan
uji 80%?
3. Tujuan Estimasi pada Sampel Tunggal
a. Rumus besar sampel untuk data kontinu pada populasi tidak terbatas (infinite)

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
σ = nilai varian populasi
d = besar penyimpangan absolut : 10, 5 dan 1
LATIHAN : penelitian ingin mengetahui tekanan darah orang dewasa, berapa sampel
minimal yang diperlukan, jika tekanan darah orang dewasa normal 120 mmHg,
simpangan baku 15 mmHg, CI 95% dan penyimpangan yang bisa diterima 5 mmHg?
BESAR SAMPEL DALAM PENELITIAN

b. Rumus besar sampel untuk data kontinu pada populasi terbatas (finite)

Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
σ = nilai varian populasi
d = besar penyimpangan absolut : 10, 5 dan 1
LATIHAN : Penelitian ingin mengetahui rerata tekanan darah perokok, berapa besar
sampel minimal yang diperlukan, jika jumlah populasi 10.000, menurut kajian pustaka
diketahui bahwa rerata tekanan darah perokok 140 mmHg, penyimpangan ukuran
tekanan darah perokok yang bisa diterima sebesar 5 mmHg dan simpangan baku 20
mmHg, CI 95%?
c. Rumus besar sampel untuk data proporsi pada populasi tidak terbatas (infinite)

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
P = Proporsi populasi, jika tidak diketahui dianjurkan 0,5
d = besar penyimpangan 0,1 , 0,05 atau 0,01
LATIHAN : Penelitian ingin mengetahui prevalensi ISPA pada balita, berapa besar
sampel minimal yang diperlukan jika diperoleh informasi bahwa prevalensi ISPA pada
balita adalah 25%, penyimpangan yang bisa diterima 10% dengan tingkat
kepercayaan 95%?
d. Rumus besar sampel untuk data proporsi pada populasi terbatas (finite)

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
P = Proporsi kejadian, jika tidak diketahui dianjurkan 0,5
d = besar penyimpangan 0,1 , 0,05 atau 0,01
LATIHAN : Penelitian ingin mengetahui prevalensi diare pada balita, berapa jumlah
sampel minimal yang diperlukan, jika julah populasi 7500, diperoleh informasi bahwa
prevalensi diare pada balita adalah 25%, penyimpangan yang bisa diterima 10% dan
CI 95%?
4. Tujuan Untuk Uji Hipotesis Pada Sampel Tunggal
a. Rumus Besar Sampel untuk Data Kontinu/beda rata-rata

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
Z(1-β) = nilai sebaran normal baku, power of test 90%=1,282 dan power of test
80%=0,842
σ = nilai varian populasi
µ0-µa = perkiraan selisih nilai rerata yang diteliti dengan rerata pada populasi
LATIHAN : Penelitian ingin mengetahui tekanan darah lansia, berapa sampel minimal
yang diperlukan, jika menurut kajian pustaka diketahui bahwa rerata tekanan darah
lansia 130 mmHg, prakiran selisih rerata tekanan darahnya 5 mmHg dan simpangan
bakunya 15 mmHg, CI 95% dan kekuatan uji 80%?
b. Rumusan Besar Sampel Untuk Data Proporsi

n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika CI
90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
Z(1-β) = nilai sebaran normal baku, power of test 90%=1,282 dan power of test
80%=0,842
P0 = Proporsi pada populasi, Q0= 1-P0
Pa = prakiraan proporsi pada yang diteliti, Qa =1-Pa
Pa-P0 = prakiraan selisih proporsi yang diteliti dengan proporsi pada populasi
5. Tujuan Untuk Estimasi Pada Sampel Ganda
a. Rumus Besar Sampel Untuk Data Kontinu/beda rata-rata

Keterangan :
n = Besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
σ = nilai varian populasi
d = besar penyimpangan absolut : 10, 5 dan 1
LATIHAN : Sebuah penelitian ingin mengetahui perbedaan tekanan darah lansia laki-
laki dan perempuan, jika tekanan darah orang dewasa normal 130 mmHg, simpangan
baku 15 mmHg, CI 95% dan penyimpangan yang bisa diterima 5 mmHg, berapa
sampel minimal yang dibutuhkan dalam penelitian ini?
b. Rumusan Besar Sampel Untuk Data Proporsi
Dibedakan berdasarkan desain penelitian : cross sectional, case control dan cohort
1). Desain cross sectional

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
P1 = prakiraan proporsi pada populasi 1
P2 = prakiran proporsi pada populasi 2
d = besar penyimpangan absolut (0,1 , 0,05, 0,01)
LATIHAN : sebuah penelitian ingin mengetahui perbedaan proporsi balita penderita
ISPA, berapa besar sampel minimal yang diperlukan jika proporsi kasus ISPA di
daerah 1 sebesar 0,25 dan perbedaan proporsi antara daerah 1 dan daerah 2 sebesar
10%, penyimpangan yang bisa diterima 10% dan tingkat kepercayaan 95%?
2) Desain Case Control

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika CI 90% =
1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
P1 = prakiraan proporsi pada populasi 1 (outcome +) (P1 = (OR X P2)/(1-P2)+(OR X P2))
P2 = prakiran proporsi pada populasi 2 (outcome -)
e = besar penyimpangan (relative) yang bisa diterima
LATIHAN : Sebuah penelitian ingin mengetahui pengaruh minum kopi terhadap
kejadian hipertensi, berapa besar sampel minimal yang diperlukan jika odss ratio yang
diperkirakan 2 bermakna, prakiraan proporsi kelompok control 25%, penyimpangan
yang bisa diterima 10% dan CI 95%?
3) Desain Cohort

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
P1 = prakiraan proporsi pada populasi 1  P1=RR X P2
P2 = prakiran proporsi pada populasi 2
e = besar penyimpangan (relative) yang bisa diterima
LATIHAN : penelitian ingin mengetahui pengaruh minum kopi terhadap hipertensi,
berapa besar sampel minimal yang diperlukan, jika diketahui RR 1,75 dianggap
bermakna, proporsi kelompok kontrol 0,6, CI 95% dan penyimpangan yang diterima
10%?
6. Tujuan Untuk Uji Hipotesis Pada Sampel Ganda
a. Rumus besar sampel untuk data kontinu/beda rata-rata

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
Z(1-β) = nilai sebaran normal baku, power of test 90%=1,282 dan power of test
80%=0,842
σ = nilai varian populasi
µ1-µ2 = prakiraan selisih nilai rerata pada populasi 1 dengan populasi 2
LATIHAN : penelitian ingin mengetahui perbedaan rata-rata tekanan darah antara
orang yang merokok dan orang yang tidak merokok, berapa sampel minimal yang
diperlukan jika tekanan darah orang merokok 130 mmHg dengan simpangan baku
12,5 mmHg. CI 95% dan kekuatan uji 80%, kemudian diperkirakan selisih tekanan
darah antara kedua kelompok 5 mmHg?
b. Rumus besar sampel untuk data proporsi
Dibedakan berdasarkan desain penelitian : cross sectional, case control dan cohort
1) Desain Cross sectional

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika
CI 90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
Z(1-β) = nilai sebaran normal baku, power of test 90%=1,282 dan power of test
80%=0,842
P1= prakiraan proporsi pada populasi 1, Q1 = 1-P1
P2 = prakiraan proporsi pada populasi 2, Q2= 1-P2
P = (P1+P2)/2
LATIHAN : Penelitian ingin mengetahui perbedaan proporsi ibu yang memberikan ASI
ekslusif dengan ibu yang tidak memberikan ASI ekslusif kepada bayinya, berapa
besar sampel minimal yang diperlukan jika diketahui proporsi ibu yang memberikan
ASI ekslusif kepada bayinya 75%, perbedaan proporsi 10%, CI 95% dan kuat uji
80%?
2) Desain Case Control

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika CI 90% =
1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
Z(1-β) = nilai sebaran normal baku, power of test 90%=1,282 dan power of test 80%=0,842
P1= prakiraan proporsi pada populasi 1 (kasus), Q1 = 1-P1(P1 = (OR X P2)/(1-P2)+(OR X P2))
P2 = prakiraan proporsi pada populasi 2 (kontrol), Q2= 1-P2
P = (P1+P2)/2
LATIHAN : Penelitian ingin mengetahui pengaruh merokok terhadap hipertensi,
berapa besar sampel minimal yang diperlukan jika OR yang diperkirakan 2 bermakna,
prakiraan proporsi kelompok kontrol 30% dan CI 95%, kekuatan uji 80%. ?
3) Desain Kohort

Keterangan :
n = besar sampel
Z(1-α/2) = nilai sebaran normal baku, besarnya tergantung tingkat kepercayaan, Jika CI
90% = 1,94 CI 95%= 1,96 CI 99%= 2,57
Z(1-β) = nilai sebaran normal baku, power of test 90%=1,282 dan power of test
80%=0,842
P1= prakiraan proporsi pada populasi 1 (kasus), Q1 = 1-P1 (P1=RR X P2)
P2 = prakiraan proporsi pada populasi 2 (Kontrol), Q2= 1-P2
P = (P1+P2)/2
Q=1-P
Untuk mengoreksi efek unit pengamatan yang hilang (missing) pada studi kohort
dilakukan koreksi dengan : 1/(1-f ) , dengan f adalah proporsi unit pengamatan yang hilang
LATIHAN :
Penelitian ingin mengetahui pengaruh minum kopi terhadap kejadian hipertensi,
berapa sampel minimal yang dibutuhkan jika diperkirakan RR 2 dianggap bermakna,
proporsi hipertensi kelompok kontrol 20%, CI 95% dan kekuatan uji 80%?
Sumber : Google
ALHAMDULILLAH
TERIMA KASIH 
TUGAS

1. SELESAIKAN LATIHAN TENTANG BESAR SAMPEL


2. CARI TEORI YANG TERKAIT TEKNIK SAMPLING

DIKETIK DAN DIKUMPULKAN DALAM BENTUK WORD/PDF PALING LAMBAT


SABTU 24/04/2021 KE EMAIL metlituika.sevrima@gmail.com pukul 21.00
REFERENSI :
1. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan oleh Dr.K.M.Agus
Riyanto,SKM.Mkes Tahun 2019
2. Statistik Kesehatan oleh Sutanto Priyo Hastono dan Luknis Sabri Tahun
2008
3. Bahan Kuliah Rancangan Sampel oleh Iwan Ariawan. FKM UI

Anda mungkin juga menyukai