Anda di halaman 1dari 26

Besar Sampel untuk

Estimasi Proporsi
MATA KULIAH RANCANGAN SAMPEL
Pertemuan 9
KELOMPOK 1

1. Ahmad Mufazzal Marga (2010713002)


2. Asy Syifa Anwari Zahra (2010713045)
3. Mugi Rahayu Lestari (2010713126)
4. Balqis Triaya Dewanti (2010713138)
5. Lintang Tyas Pramesti (2010713154)
Contoh Masalah Kerangka Sampel
Konsep

● Sampel hanya bisa dirancang dan dihitung jika ada


informasi awal tentang hal yang diteliti dan populasi
● Secara garis besar desain dan besar sampel dapat
dibagi menurut:
○ Estimasi parameter populasi
○ Uji Hipotesis
● Kesalahan yang sering terjadi: selalu menganggap
penelitian sebagai estimasi parameter padahal
sebenarnya uji hipotesis
Hal-Hal yang Mempengaruhi Besar
Sampel
● Jenis Penelitian: Jika penelitian besifat eksploratif maka satu sampel
saja mungkin sudah cukup, namun jika penelitian bertujuan untuk
melakukan generalisasi maka sampel harus representatif terhadap
populasi sehingga perlu memperhatikan besar sampel selain cara
pengambilan sampelnya
● Skala ukur variabel dependen, apakah berskala katagorikal atau
kontinu; dan derajat ketepatan perkiraan yang diinginkan, makin tinggi
derajat ketepatan yang diinginkan maka makin besar pula sampel yang
dibutuhkan.
● Besar sampel juga ditentukan oleh tujuan penelitian apakah untuk
mengestimasi nilai populasi atau untuk menguji hipotesis. Berikut akan
dijelaskan beberapa contoh perhitungan besar sampel berdasarkan
tujuan penelitian.
Perhitungan Besar Sampel untuk
Estimasi Parameter

● d = Simpangan/presisi - ditentukan peneliti


● P = Estimasi proporsi - hasil penelitian terdahulu
● CI = Confidence Interval - 95% kesmas, 99% klinis
Contoh

● Diketahui prevalensi diare di Jabar 15%


● Simpangan yang dapat diterima 5%
● Derajat kepercayaan 95%
● Sehingga, peneliti 95% percaya bahwa prevalensi diare di Jabar
berkisar antara 10% s.d. 20%
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak

● Berikut ini rumus estimasi proporsi presesi mutlak menurut


( Lwanga & Lemeshow, 1991) :

Noted :
● Bahwa rumus diatas digunakan metode SRS (simple random sampling)
● Jika peneliti tidak mengetahui perkiraan proporsi pada populasi atau belum ada
informasi penelitian sebelumnya mak ( Lwanga & Lemeshow, 1991)za di
anjurkan untuk menggunakan p=0,5
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak

● Derajat kepercayaan yang sering digunakan ialah 95% (CI).


● Namun, beberapa peneliti ingin lebih percaya diri dapat memilih derajat
kepercayaan 99% (CI)

(Sapra, 2022)
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak

Contoh soal :
Seorang Kepala Dinas Kesehatan Semarang ingin mengetahui prevalensi
anemia pada ibu hamil. Berdasarkan informasi pada survei gizi ibu hamil di
Jawa Tengah diperoleh prevalensi anemia pada kehamilan sebesar 15%.
Berdasarkan masalah dan informasi yang ada, berapa jumlah sampel yang
dibutuhkan jika Kepala Dinas menginginkan presisi mutlak sebesar 5% dan
derajat kepercayaan 95%?
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak

Pembahasan :
Dik : P=0,15 d=0,05 Z1-/2 = 95% → 1,96

Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 196 ibu hamil dengan
derajat kepercayaan 95%.
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Mutlak
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Relatif
● Dalam melakukan estimasi proporsi, seringkali peneliti memerlukan presisi
relatif
● Seperti 10% P, bukan 10% angka mutlak
Contoh: jika proporsi bayi yang diimunisasi campak adalah 60% dengan
pendekatan presisi mutlak 10% dan derajat kepercayaan 95% maka 95%
dari sampel yang diambil akan menghasilkan cakupan 50–70% (P±d).
Sedangkan dengan pendekatan presisi relatif, 95% dari sampel yang
diambil akan menghasilkan cakupan 54–66% (P±dP).
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Relatif

P : estimasi proporsi
Ɛ : simpangan relatif (epsilon)
Z : nilai Z pada derajat kepercayaan 1-/2
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Relatif

Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui prevalensi karies gigi di kalangan
anak sekolah kelas 6 SD di Jakarta Barat. Dari survei di Indonesia,
diketahui prevalensi karies gigi pada anak sekolahan adalah 73%.
Berapakah jumlah sampel minimal yang diperlukan jika peneliti
menginginkan derajat kepercayaan 95% dan presisi relatif 10%?
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Relatif
Artinya, sampel yang
Diketahui: Jawab:
diperlukan adalah 142,09
P = 73% = 0,73
atau 143 anak agar
Ɛ = 10% = 0,1 peneliti 95% percaya
df = 95% (Z = 1,96) dalam melakukan
estimasi prevalensi

Ditanya: n = ….? karies gigi pada anak


sekolah kelas 6 SD di
Jakarta Barat.
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Relatif
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Relatif
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Relatif
Besar Sampel Estimasi Proporsi,
Presisi Relatif
Daftar Pustaka

● Lwanga, S. K., & Lemeshow, S. (1991). Sample size determination in health studies : a practical manual.
● Prastyo, B. (2020) ‘Estimasi dan Uji Hipotesis’, pp. 1–20.
● Sapra, R. L. (2022). How to Calculate an Adequate Sample Size? How to Practice Academic Medicine and Publish
from Developing Countries?, 81–93. https://doi.org/10.1007/978-981-16-5248-6_9
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai