Anda di halaman 1dari 15

PERHITUNGAN BESAR

SAMPEL
PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN

Tahun Ajaran 2019/2020

Kelompok 2 :
1. Chaerunnisa
2. Indri Kurniati S.
3. Nadya Agustin
4. Nur Rohmah
5. Popi Oktavia
6. Riski melia Putri
PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
1/3

Besar sample tergantung pada :

Pertimbangan
representative Pertimbangan analisis

Adanya sumber-
sumber yang dapat Kebutuhan rencana
digunakan untuk analisis yang
menentukan batas menentukan batas
maksimal dari minimal besar sampel
besarnya sampel
PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
2/3

Pedoman teoritis dan empiris yang selama ini dipakai


untuk menetapkan besar sampel yang layak, diantaranya
berikut ini 1/2:

Ukuran sampel yang


didasarkan atas
pertimbangan persentase
Konsep Presentasi
dan kecenderungan umum,
dengan memperhatikan
ukuran populasi.
PERHITUNGAN BESAR SAMPEL
3/3

Pedoman teoritis dan empiris yang selama ini dipakai untuk


menetapkan besar sampel yang layak, diantaranya berikut ini 2/2:

Ukuran sampel sangat ditentukan


oleh besarnya ukuran populasi.

1. Witnarno Surachmad (1990, 2003, Untuk populasi dengan ukuran


Penghantar Penelitian Ilmiah : kurang dari seratus, sampel
Dasar, Metode Dan Teknik) dapat diambil seluruhnya
2. Suharsimi Arikunto (1990, 2006, (seluruh anggota populasi
Metode Penelitian Survey), menjadi sampel atau disebut juga
3. Kartini Kartono (1990, 2008) sebagai sampel total).

Jika ukuran populasi leboh dari


100, dapat diambil sampel sekitar
25-30 %.
JENIS PERHITUNGAN BESAR SAMPEL 1/7

a. Rumus Sampel Penelitian Cross-sectional 1/2

Untuk penelitian survei, biasanya rumus yang bisa dipakai


menggunakan proporsi binomunal (binomunal proportions).
Jika besar populasi (N) diketahui, maka dicari dengan
menggunakan rumus berikut:

Dengan jumlah populasi (N) yang diketahui, maka peneliti


bisa melakukan pengambilan sampel secara acak.
JENIS PERHITUNGAN BESAR SAMPEL 2/7

a. Rumus Sampel Penelitian Cross-sectional 2/2

Namun apabila besar populasi (N) Keterangan :


tidak diketahui atau (N-n)/(N- a. n = jumlah sampel minimal yang
1)=1 maka besar sampel dihitung diperlukan
b.  = derajat kepercayaan
dengan rumus sebagai berikut :
c. p = proporsi anak yang diberi
ASI secara eksklusif
d. q = 1-p (proporsi anak yang tidak
diberi ASI secara eksklusif
e. d = limit dari error atau presisi
absolut
f. Jika ditetapkan =0,05 atau Z1-
/2 = 1,96 atau Z2
g. 1- /2 = 1,962 atau dibulatkan
menjadi 4, maka rumus untuk
besar N yang diketahui kadang-
kadang diubah menjadi:
JENIS PERHITUNGAN BESAR SAMPEL 3/7

b. Rumus Sampel Penelitian Case Control dan Kohort 1/4

Rumus yang digunakan untuk


mencari besar sampel baik case
control maupun kohort adalah Besar sampel untuk penelitian
sama, terutama jika case control adalah bertujuan
menggunakan ukuran proporsi. untuk mencari sampel minimal
Hanya saja untuk penelitian untuk masing-masing kelompok
khohor, ada juga yang kasus dan kelompok kontrol.
menggunakan ukuran data Terkadang peneliti membuat
kontinue (nilai mean). perbandingan antara jumlah
sampel kelompok kasus
dan kontrol tidak harus 1 : 1,
tetapi juga bisa 1: 2 atau 1 : 3
dengan tujuan untuk
memperoleh hasil yang lebih baik.
JENIS PERHITUNGAN BESAR SAMPEL 4/7

b. Rumus Sampel Penelitian Case Control dan Kohort 2/4

Adapun rumus yang banyak dipakai untuk mencari sampel minimal


penelitian case-control adalah sebagai berikut:
JENIS PERHITUNGAN BESAR SAMPEL 5/7

b. Rumus Sampel Penelitian Case Control dan Kohort 3/4

1. Pada penelitian khohor yang dicari adalah jumlah


minimal untuk kelompok exposure dan non-exposure
atau kelompok terpapar dan tidak terpapar.

2. Jika yang digunakan adalah data proporsi maka untuk


penelitian khohor
a. nilai p0 pada rumus di atas sebagai proporsi yang
sakit pada populasi yang tidak terpapar .
b. nilai p1 adalah proporsi yang sakit pada
populasi yang terpapar atau nilai p1 = p0 x
RR (Relative Risk).
JENIS PERHITUNGAN BESAR SAMPEL 6/7

b. Rumus Sampel Penelitian Case Control dan Kohort 4/4

Jika nilai p adalah data kontinue (misalnya rata-rata berat


badan, tinggi badan, IMT dan sebagainya) atau tidak dalam
bentuk proporsi, maka penentuan besar sampel untuk kelompok
dilakukan berdasarkan rumus berikut:
JENIS PERHITUNGAN BESAR SAMPEL 7/7

c. Penelitian Eksperimen

Menurut Supranto J (2000) untuk penelitian eksperimen


dengan rancangan acak lengkap, acak kelompok atau faktorial,
secara sederhana dapat dirumuskan:

(t-1) (r-1) > 15

Dimana : t = banyaknya kelompok perlakuan


r= jumlah replikasi
PERHITUNGAN SAMPEL SIZE 1/4

Menghitung besarnya sampel untuk mengukur proporsi dengan alat


akurasi pada tingkatan statistik yang bermakna (significance)
deengan menggnakan formula yang sederhana seperti di bawah
ini :

Keterangan :
a. d = Penyimpangan terhadap populasi atau derajat ketepatan
yang diinginkan, biasanya 0,05 atau 0.001.
b. Z = Standar deviasi normal, biasanya ditentukan pada 1,95 atau
2,0 yang sesuai dengan derajat kemaknaan 95 %.
c. p = Proporsi untuk sifat tertentu yang diperkiraakan terjadi pada
populasi. Apabila tidak diketahui proporsi atau sifat tertentu
tersebut maka p = 0,05.
d. q = 1,0 – p
e. N = Besarnya populasi
f. n = Besarnya sampel.
MENGHITUNG BESAR SAMPLE
DENGAN APLIKASI SAMPLE SIZE
KEGUNAAN SAMPLE SIZE

Menetapkan besarnya atau jumlah


sampel suatu penelitian

Memberikan ketepatan tenentu dari


perkiraan proporsi yang diinginkan

Menguji kemaknaan perbedaan


proporsi
Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai