Anda di halaman 1dari 12

Nama Kelompok:

1. Agnes
2. Anita
3. Erliana
4. Juli
5. Nanda
6. Nita
7. Yuni
Penyakit Asma (asthma) adalah suatu penyakit
kronik (menahun) yang menyerang saluran
pernafasan (bronchiale) pada paru dimana
terdapat peradangan (inflamasi) dinding
rongga bronchiale sehingga mengakibatkan
penyempitan saluran nafas yang akhirnya
seseorang mengalami sesak nafas.
 Genetik
 Alergen
 Stress
 Makanan
 Infeksi virus
 Umur
 Jenis kelamin
Epidemiolog
i Asma

Determina
Distribusi Frekuensi
n
1. Tahap Prepatogenesis
Pada tahap ini, telah terjadi interaksi antara
penjamu dengan bibit penyakit tetapi
interaksi ini terjadi di luar tubuh manusia
dalam arti bibit penyakit berada di luar
tubuh manusia dan belum masuk kedalam
tubuh.
2. Tahapan inkubasi/tahapan patogenesis
Tahapan ini bibit penyakit sudah masuk ke
dalam tubuh penjamu, tetapi gelaja-gejala
penyakitnya belum nampak. Tahapan ini
merupakan tenggang waktu antara masuknya
bibit penyaklit ke dalam tubuh terhadap
penyebab penyakit, sampai timbulnya gelaja
penyakit
3. Tahapan penyakit dini
Tahapan ini mulai dihitung dari munculnya
gejala-gejala penyakit asma. Pada tahap ini
penjamu sudah jatuh sakit tetapi masih
ringan dan masih bisa melakukan aktifitas
sehari-hari.
4. Tahapan penyakit lanjut
Bila penyakit host bertambah parah, karena
tidak diobati dan tidak memperhatikan
anjuran-anjuran yang di berikan pada tahap
penyakit dini, maka penyakit masuk pada
tahap lanjut.
5. Tahap penyakit akhir
a. Sembuh sempurna
b. Sembuh tapi cacat
c. Karier
d. kronis
1. batuk-batuk, kerap kali menjadi tanda awal
asma.
2. Dada tertekan, orang menderita asma
biasanya mengatakan dadanya terasa
ditekan
3. Mengik, bunyi dari nafas yang keluar.
4. Nafas pendek
Health Promotion Specific Protection

Early Diagnosis
Disability
dan Prompt
Limitation
Treatment

Rehabilitation
1. Pencegahan Primer
Ditujukan untuk mencegah sensitisasi pada bayi
dengan risiko asma (orang tua asma), dengan
cara:
a. Penghindaran asap rokok dan polutan lain
selama kehamilan dan masa perkembangan
bayi/anak.
b. Diet hipoalergenik ibu hamil, dengan syarat diet
tersebut tidak menganggu asupan janin.
c. Pemberian ASI ekslusif
d. Diet hipoalergenik ibu menyusui
2. Pencegahan Sekunder
Ditujukan untuk mencegah inflamasi pada
anak yang telah tersentisisasi dengan cara
menghindari paparan asap rokok , serta
allergen dalam ruangan terutama tungau
debu rumah.
3. Pencegahan Tersier
Ditujukan untuk mencegah manifestasi asma
pada anak yang telah menunjukkan
manifestasi penyakit alergi.
Menurut Keputusan Kementrian RI Nomor:
1023/MENKES/SK/XI/2008 Tentang Pedoman
Penyakit Asma
1. Penyuluhan (KIE)
2. Kemitraan dan Jejaring
3. Perlindungan Khusus
4. Penemuan (termasuk deteksi dini), diagnosis,
penanganan segera, dan rujukan
5. Surveilans epidemiologi (surveilans kasus, dan
survailans faktor resiko)
6. Upaya peningkatan serta peran masyarakat dalam
pencegahan dan penaggulangan asma.
7. Pemantauan dan penilaian.

Anda mungkin juga menyukai